Selasa, 20 Juli 2010

Perokok Enggan ke Smoking Area

Selasa, 20 Juli 2010 | 08:22 WIB
Smoking area di RSUD Probolinggo.

PROBOLINGGO - Area khusus perokok (smoking area) yang dibangun dengan dana bagi hasil cukai tembakau di Kota Probolinggo kurang dilirik para perokok. Diduga hal itu terkait perilaku sebagian perokok yang biasa merokok di sembarang tempat.

“Smoking area tetap diperlukan bahkan kalau perlu ditambah jumlahnya,” ujar Ketua Forum Kota Sehat, Kota Probolinggo, Sukardi Mitho, Selasa (20/7).

Soal smoking area itu belum banyak dilirik perokok, perlu penyadaran dan sosialisasi soal bahaya merokok.

Sukardi menilai, masih banyak perokok yang berperilaku “kardiman”. “Orang Madura mengatakan itu ‘kardiman’ alias ‘karepa dhibik man-menyaman’ (sekehendak sendiri, cari enaknya. Red.),” ujarnya.

Soal banyaknya perokok yang merokok sembarangan di tempat-tempat umum, kata Sukardi, itu masalah budaya buruk. “Budaya malu untuk merokok sembarang belum melekat di sebagian masyarakat kita,” ujar alumnus IKIP Negeri Malang itu.

Pernyataan Sukardi cocok dengan kondisi di sejumlah tempat-tempat umum di Kota Probolinggo bahkan di tempat yang sudah disediakan smoking area.

Di RSUD Dr Moch. Saleh, Kota Probolinggo misalnya, sejumlah perokok masih terlihat asyik mengepulkan asap di selasar rumah sakit milik Pemkot Probolinggo itu. Padahal RSUD sudah menyiapkan smoking area di dekat kamar mayat.

“Kalau pas lewat lorong RSUD, saya sering menegur keluarga pasien yang merokok seenaknya,” ujar Direktur RSUD, dr Budi Poerwohadi SpPD. Ironisnya, sebagian warga justru terlihat merokok sambil duduk lesehan di dekat dinding yang bertuliskan “Dilarang Merokok”.

Seperti diketahui, smoking area di RSUD yang berukuran 3 x 2 meter persegi yang dibangun pada 2008 silam tak banyak dikunjungi perokok. Anehnya, di saat jam istrirahat siang, ruang smoking area bercat pink yang dilengkapi dengan 8 kursi itu tidak dimanfaatkan secara optimal.

Diduga karena lokasinya yang terjepit di antara kamar mayat dan Ruang Rawat Inap Flamboyan.

Terkait letak smoking area yang berada di dekat kamar mayat itu, dr Budi punya alasan tersendiri. “Untuk mengingatkan, agar perokok siap-siap ke kamar mayat akibat zat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok,” ujarnya.

Smoking area yang juga megah terletak di komplek Pemkot Probolinggo. Seperti di RSUD, smoking area di Kantor Walikota Probolinggo itu juga letaknya terpinggirkan, di belakang Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA). “Letaknya tersembunyi, banyak orang yang tidak tahu. Mungkin perlu dibangun satu lagi di depan,” ujar Sukardi.

Sementara itu Badan Lingkungan Hidup (BLH) membangun smoking area sederhana. Bentuknya hanya tenda bulat mirip payung yang diletakkan di halaman (taman), dilengkapi dengan sejumlah kursi. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=269766150fa7a771f71f2f5777b1000c&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar