Jumat, 29 Oktober 2010

Turis Bromo Dilarang Dekati Kawah

Jumat, 29 Oktober 2010

Probolinggo - Surya- Letusan Merapi tak menyurutkan wisatawan datang ke kawah Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kec Sukapura, Kab Probolinggo, Kamis (28/10.

Rudi, 23, warga Malang yang baru turun dari puncak Cemoro Lawang, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, menyatakan, “Kami baru saja dari sana. Bromo dengan Merapi berbeda. Kalau Bromo, sudah jinak.”

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Tutug Edi Utomo ketika dikonfirmasi menyatakan, kawasan wisata Bromo tetap aman untuk dikunjungi kendati berstatus waspada.

Namun demikian, katanya, pengunjung tetap dilarang mendekati bibir kawah hingga minimal radius satu kilometer. “Pengunjung hanya diperbolehkan berada di lautan pasir, tidak boleh mendekati kawah,” katanya.

Dalam 50 tahun terakhir, katanya, letusan Bromo sudah tidak sebesar ratusan tahun silam. “Dulu sempat batuk dan ada korban, karena pengunjung naik ke bibir kawah,” paparnya.

Dalam tiga tahun terakhir, kata Tutug, wisatawan yang berkunjung ke Bromo terus meningkat. Pada 2007, pengunjung domestik 34.307 dan mancanegara 8.310 orang.

Pada 2008, jumlah wisatawan meningkat menjadi 46.518 untuk domestik dan 8.826 turis mancanegara. Menginjak 2009, masih meningkat menjadi 55.469 pengunjung domestik dan 11.278 turis mancanegara.

Pada 2010 ini, hingga awal Oktober, jumlah pengunjung domestik sudah mencapai 76.087 orang dan mancanegara 12.187 orang. “Tak ada pengaruh letusan Merapi terhadap minat wisatawan mengunjungi Bromo,” tandas Tutug. ntiq

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/10/29/turis-bromo-dilarang-dekati-kawah.html

Gunung Bromo dan Sejuta Eksotisme Alamnya

Tribunnews.com - Jumat, 29 Oktober 2010 04:29 WIB

Gunung Bromo dan Sejuta Eksotisme Alamnya
Mayangkara Prawiraduta
Pemandangan Gugusan Pegunungan Bromo Tengger Semeru dari Puncak Pananjakan.

PROBOLINGGO- Gunung Bormo di Probolinggo Jawa Timur walau dinyatakan statusnya menjadi WASPADA oleh Badan Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Geologi (PVMG) Bandung tapi pesonanya tidak pudar.

Agus Budiyanto, Kasubid Pengamatan Gunung Berapi BPVMG Bandung yang menyatakan status Bromo menjadi WASPADA seolah tidak menyurutkan pada pelancong dan pendaki untuk menikmati gunung yang berada dalam satu gugusan Pegunungan Bromo Tengger dan Semeru.

Gunung Bromo secara geografis terletak di 7°51’ – 8°11’ LS, 112°47’ – 113°10’ BT dengan luas wilayah sekitar 50.276,3 ha. Gunung itu masuk dalam kawasan Kab Pasuruan, Kab Probolinggo, Kab Lumajang dan Kab Malang. Merupakan kawasan wisata terkenal di Indonesia.

Suhu di Bromo bisa mencapai 10 derajat celcius, jauh di bawah suhu rata rata normal suhu Indonesia kisaran 24-32 (suhu tubuh normal manusia 36) derajat. Bahkan suhu di Bromo bisa 0 derajat celcius saat menjelang pagi hari.

Bagi Anda yang ingin menikmati keindahan Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut, sebaiknya mempersiapkan peralatan yang memadai. Seperit pakaian dingin, topi kupluk, sarung tangan, kaos kaki, syal dan jaket tentunya.

Tapi, bila Anda melupakan perlengkapan tersebut, ada banyak penjaja keliling menawarkan dagangannya berupa topi, sarung tangan, atau syal.

Pengunjungnya bukan hanya wisatawan lokal, melainkan ramai juga wisatawan asing. Dengan pemandangan yang khas membuat Bromo layak menjadi tujuan wisata. (editor widodo)

Sumber: http://www.tribunnews.com/2010/10/29/gunung-bromo-dan-sejuta-eksotisme-alamnya

Semeru Waspada, Jalur Pendakian Tetap Dibuka

Kamis, 28 Oktober 2010 - 16:02 wib
Nurul Arifin - Okezone
Gunung Semeru (Foto: Ist)

SURABAYA - Status Gunung Semeru sudah dinaikan dari Siaga menjada Waspada. Kendati demikian, pintu masuk ke jalur pendakian menuju puncak Mahameru hingga kini masih dibuka untuk umum.

"Statusnya kan masih Waspada, jadi belum ada larangan bagi para pendaki, termasuk evakuasi warga," kata Kepala Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Siswanto, Kamis (28/10/2010).

Gunung Semeru sendiri merupakan salah satu obyek wisata di Jawa Timur yang cukup menarik perhatian para pendaki baik lokal maupun mancanegara. Keindahan alam Gunung yang berada di Kabupaten Lumajang dan Malang itu membawa daya tarik tersendiri bagi para pendaki.

Namun sejak ada letusan di Gunung Merapi, kondisi ini sempat membuat was-was sejumlah wisatawan, sebab kondisi gunung ini termasuk kategori gunung berapi aktif.

Menanggapi hal itu, Siswanto menegaskan, status waspada yang di Gunung Semeru tidak berbahaya. Hanya saja, imbas dari erupsi Gunung Merapi, membuat peningkatan status sejumlah gunung berapi di Jawa Timur, seperti Gunung Kelud di Kediri dan Gunung Bromo di Probolinggo.

Pihak BPBD, kata dia, akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar terkait peningkatan aktivitas vulkanik gunung-gunung tersebut.

Pihaknya juga akan melakukan evakuasi, jika sudah ada peningkatan status dari waspada ke Awas. "Jika nanti status sudah Awas, baru kita akan lakukan evakuasi, selama ini hanya Sosialisasi saja," kata Siswanto.

(ded)

Sumber: http://news.okezone.com/read/2010/10/28/340/387466/semeru-waspada-jalur-pendakian-tetap-dibuka