Selasa, 05 Oktober 2010

Diantre Pabrikan, Otorita Tanjung Tembaga Belum Terbentuk

Selasa, 5 Oktober 2010 | 11:14 WIB

PROBOLINGGO - Sejumlah pabrikan mengantre pemanfaatan pelabuhan baru Tanjung Tembaga. Ironisnya, hingga kini pemerintah belum membentuk badan otorita yang mengelola pelabuhan senilai Rp 164 miliar itu.

”Kementerian Perhubungan memang belum menunjuk instansi mana yang bakal mengelola pelabuhan baru itu. Untuk sementara kami yang diminta mengelolanya,” ujar Administrator Pelabuhan (Adpel) Probolinggo, Wiliyanto, Senin (5/10).

Meski mendapat mandat sementara mengelola pelabuhan, Adpel tidak bisa berbuat banyak karena tidak bisa memungut retribusi. ”Melalui Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) kami mengusulkan kepada Menteri Keuangan agar diberi payung hukum untuk memungut retribusi di pelabuhan,” ujar Wiliyanto.

Padahal banyak jasa kepelabuhanan yang bisa dipungut retribusi seperti jasa tambat kapal, bongkar muat barang, hingga penyetokan barang di lapangan. ”Kalau kami memungut tanpa payung hukum, ya kami bisa berurusan dengan BPK (Badan Pemeriks Keuangan) atau bahkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” ujarnya.

Ketika pihak Adpel berkutat pada belum jelasnya badan otorita yang mengelola pelabuhan, sejumlah pabrikan kini antre memanfaatkan pelabuhan baru itu. ”Bulan Desember mendatang, PT Kertas Leces sudah antre mau mendaratkan 38.000 ton batubara dari Kalimantan,” ujar Wiliyanto.

Perusahaan kertas milik BUMN itu bahkan sudah menggandeng PT Varia Usaha, (anak perusahaan PT Semen Gresik), untuk mengangkut batubara dari pelabuhan Tanjung Tembaga, Leces. Batubara itu menjadi bahan bakar instalasi boiler yang kini dalam penyelesaian akhir di kompleks PT Kertas Leces.

Selain itu, pabrik semen PT Holcim Indonesia juga berencana memanfaatkan pelabuhan baru Tanjung Tembaga. ”PT Holcim bakal mengirimkan semen ke kawasan Indonesia timur melalui Probolinggo,” ujar Wiliyanto. ”Bahkan ada perusahaan transporter asal Jepang yang biasa memasok HCl ke PT Samsung Cheil Jedang, Pasuruan bermaksud membangun kilang di kawasan pelabuhan,” ujarnya.

Sebuah perusahaan jasa peti kemas yang ber-home based di Surabaya, kata Wiliyanto, juga akan melebarkan sayapnya di Probolinggo. ”Perusahaan penambangan pasir besi di pantai selatan Lumajang juga bermaksud mengirimkan pasirnya melalui pelabuhan Probolinggo,” ujarnya.

Bahkan yang membuat pihak Adpel kelabakan, ada perusahaan swasta raksasa yang bermaksud membangun pembangkit listrik (power plant) di kawasan pelabuhan. ”Perwakilan perusahaan itu sudah menjajaki kemungkinan membangun pembangkit listrik berdaya 50.000 Mega Watt yang bakal dijual kepada pabrikan di kawasan pelabuhan,” ujar Wiliyanto.

Pembangkit listrik yang dikhususkan untuk pabrikan di pelabuhan dinilai menjanjikan jika kelak pelabuhan baru itu dioperasikan. ”PT KTI (Kutai Timber Indonesia, Red.) saja membutuhkan listrik 10.000 Mega Watt,” ujarnya.

Perusahaan swasta itu tertarik membangun pembangkit listrik di kawasan pelabuhan Tanjung Tembaga dengan berbagai pertimbangan. Selain mendekati konsumen listrik (pabrikan), juga karena pembangkit itu berpendingin air laut. ”Pembangkit listrik tenaga uap itu mirip yang di PLTU Paiton, pendingin air laut. Yang diincar lahan 50 hektare hasil reklamasi di sebelah selatan dermaga pelabuhan baru,” ujar Wiliyanto. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=6b2faeab8a9ae46c57776a8359f489c4&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Reklamasi Dikebut

Selasa, 5 Oktober 2010 | 11:14 WIB

Tidak hanya otorita pengelola pelabuhan yang belum siap ketika sejumlah pabrikan sudah antre memanfaatkan pelabuhan baru Tanjung Tembaga, Probolinggo. Lahan reklamasi yang banyak diiicar investor di sisi selatan pelabuhan baru itu ternyata belum siap dan masih sedang digarap.

Berdasarkan catatan, proyek dermaga tahap I memang sudah rampung awal April 2010 lalu. Semuanya didanai APBN sekitar Rp 90 miliar berupa causeway (jalan lintas melalui perairan yang ditinggikan) sepanjang 580 meter. Kemudian disambung dengan 2 trestel (jembatan pancang) sepanjang 380 meter dan 300 meter. Di kedua trestel itu dibangun dua dermaga jetty.

”Memang ada pembagian, dermaga pelabuhan didanai APBN, sementara lahan reklamasi dipasok APBD Jatim,” ujar HM Hasan Irsyad, anggota DPRD Jatim. Lahan reklamasi inilah yang hingga kini terus dikebut penyelesaiannya.

Proyek pengurukan laut itu digerojok dana APBD Jatim berturut-turut yakni Rp 47 miliar pada 2008. Disusul Rp 25 miliar pada 2009. “Melalui Perubahan APBD 2010 ini proyek reklamasi bakal ditambah dana sekitar Rp 10 miliar,” ujar H Mahdi SE, juga anggota DPRD Jatim.

Kabid Perhubungan Laut pada Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim Bambang Djatmiko saat mengunjungi proyek reklamasi beberapa waktu lalu mengatakan, lahan reklamasi ditargetkan seluas 40 hektare (Ha). Hingga kini baru separo (sekitar 20 Ha) yang sudah direklamasi.

Bambang memerinci, reklamasi 5,3 Ha didanai APBD Jatim Rp 25 miliar, kemudian disusul reklamasi 9 Ha dengan dana Rp 47 miliar. ”Dengan tambahan dana Rp 10 miliar melalui P-APBD 2010, tentu lahan reklamasi semakin luas lagi,” ujar Mahdi.

Disinggung berapa dana lagi yang diperlukan untuk mereklamasi sekitar 26 ha kawasan laut yang tersisa, Bambang menyebutkan angka, ”Sekitar 200 miliar lagi.”

Meski ratusan miliar dana bakal dibenamkan untuk proyek reklamasi, Bambang menjamin, tidak akan sia-sia. ”Hasilnya nyata, berupa lahan strategis di kawasan pelabuhan. Sudah banyak pabrikan yang antre untuk memanfaatkan lahan reklamasi ini,” ujarnya. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=620c94ced213766ab3cf11cd439f4582&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Polisi Sabu-sabu Divonis 4 Tahun

Selasa, 5 Oktober 2010 | 10:13 WIB

PROBOLINGGO – Simpan sabu-sabu 0,106 gram, Briptu Ahmad Dwi Setiono (26) divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 800 juta. Vonis dibacakan hakim ketua Diah Purnomo Yekti SH dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Kota Probolinggo, Senin (4/10). Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) IB Alit SH yakni 5 tahun penjara dan denda Rp 800 juta.

Polisi muda itu ditahan sejak 26 Februari 2010 lalu karena disangka menyimpan narkotika jenis 1 (SS). ”Barang bukti berupa satu poket sabu-sabu seberat 0,294 gram, sementara berat bersih (tanpa bungkus, Red.) 0,106 gram,” ujar Diah yang didampingi dua hakim anggota, Muslih Harsono SH dan Ela Nurlaila SH.

Dalam persidangan, JPU mengajukan sejumlah saksi yang memberatkan terdakwa. Sementara penasihat hukum terdakwa, AKP Imam Suroso SH dan AKBP Ryan Suhariyadi SH dan bantuan hukum Polda Jatim menghadirkan saksi meringankan, yakni istri terdakwa, Novianti.

Dalam persidangan juga terungkap, akhir Februari lalu, terdakwa yang bertugas di Pos Pol Kedopok, Kota Probolinggo, itu meminta bantuan HM Rofi’i, pengusaha besi bekas, untuk dicarikan SS. Akhirnya seseorang bernama M Syafrudin memasok SS kepada terdakwa.

Kepemilikan SS itu akhirnya terbongkar ketika terdakwa yang juga warga Perum Kopian, Kota Probolinggo. itu menawari SS kepada Djoko Purnomo. Pertama ditawarkan di sebuah kafe di Jl Basuki Rachmad, Djoko menolak. ”Kemudian di jalan, terdakwa kembali menawari Djoko Purnomo. Mereka kemudian menuju sebuah rumah kos di Pilang,” ujar hakim ketua.

Djoko yang menyaksikan terdakwa memiliki SS kemudian keluar dari rumah kos. Tujuannya menghubungi polisi. Tidak seberapa lama, dua personel polisi, Didik Setiono dan Luthfi Rahman, mendatangi rumah kos itu.

Polisi menemukan 1 poket SS berserta perlengkapan nyabu seperti bong, sedotan, dan korek gas. Namun saat darah dan urine terdakwa diperiksa di laboratorium, hasilnya tidak dijumpai adanya kandungan psikotropika.

Dalam persidangan terdakwa mengaku dijebak sesama anggota polisi. Bahkan terdakwa juga mengaku berita acara pemeriksaan (BAP)-nya direkayasa. Tetapi pengakuan terdakwa dibantah dua penyidik Polresta Probolinggo, Nasarudin dan Purwito. Dikatakan dalam pemberkasan dilakukan dengan tanya-jawab dan tersangka (saat itu berstatus tersangka) dalam kondisi sehat.

Dalam amar putusannya, hakim ketua akhirnya mengganjar terdakwa dengan 4 tahun penjara dan denda Rp 800 juta. Hal itu mengacu pada Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang 35/2009 tentang Narkotika. ”Denda Rp 800 juta itu bisa diganti (subsider) hukuman 3 bulan penjara,” ujar hakim. Penasihat hukum menyatakan pikir-pikir. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=ce6e7951844841fc81d3f0773d59f5ee&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Hendak Diarak, Sapi Mengamuk

SEEKOR sapi mengamuk di tengah kerumunan warga Dusun Krajan, Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Minggu malam (3/10). Bukan karena hendak disembelih, sapi itu mengamuk karena ketakutan saat akan diarak keliling desa.

”Ndak tahu, Mas. Mungkin sapinya ketakutan,” ujar Kepala Desa Sentong Rekso Ijoyo.

Ceritanya, sapi jantan itu merupakan hadiah dari Pemkab Probolinggo kepada Desa Sentong atas prestasinya meraih juara dalam lomba siskamling yang digelar Ramadan lalu. Untuk itu, Desa Sentong menggelar tasyakuran.

Menurut Kades Rekso, sapi itu ditempatkan di rumah seorang perangkat desa. Rumah perangkat itu dekat dengan lokasi tasyakuran di kantor desa. Lantas, sapi itu diarak dari jalan Qomaruzzaman hingga pertigaan menuju kantor.

Nah, begitu tiba di pertigaan itulah si sapi mengamuk. Tak ayal, warga yang mengiringi arak-arakan kalang kabut. Sapi itu dikawal 25 anggota patrol. Beruntung beberapa saat kemudian warga berhasil menenangkannya. (eem/jpnn/c2/zen)

Sumber: http://www.jpnn.com

Ketua RT Tewas, Kepala Berdarah

PROBOLINGGO – Terjadi lagi penemuan mayat yang diduga sebagai korban pembunuhan di Kabupaten Probolinggo. Kemarin siang (3/10) geger penemuan mayat itu terjadi di Dusun Bago Kidul, Desa Bago, Kecamatan Besuk. Sahri, 50, warga setempat yang juga ketua RT 15, RW 3, ditemukan tewas di sawah.

Mayat Sahri ditemukan di sawah sebelah utara rumahnya. Sawah itu milik Abdullah. Jaraknya sekitar 500 meter dari rumah Sahri. Mayat Sahri ditemukan dalam posisi terbalik. Kaki berada di atas, kepala di bawah. Tubuhnya menggantung di pematang sawah dekat sungai.

Saat ditemukan, tubuh Sahri masih menggunakan pakaian lengkap. Yakni, kaus lengan panjang putih dan celana pendek hitam. Sementara itu, rambanan (dedaunan untuk pakan ternak) yang dikumpulkannya masih berada dalam karung di pematang sawah. Arit yang digunakan Sahri untuk mencari rambanan juga masih berada di sekitar TKP (tempat kejadian perkara).

Dilihat dari kondisi fisiknya, kematian Sahri memang mengenaskan. Selain posisi tubuhnya terbalik, ada luka di kepalanya. Saat ditemukan kemarin, darah masih mengucur deras dari kepala hingga ke leher.

Kondisi itu memunculkan dugaan kuat bahwa Sahri tewas karena dibunuh. Dugaannya, kepala Sahri dihantam dengan batu. Abdul Bari, sekretaris desa, juga memiliki dugaan tersebut.

Sementara itu, berdasar informasi yang dihimpun, mayat Sahri ditemukan oleh istrinya, Jum, 48. Menurut Hanafi, 30, warga setempat, Sahri keluar rumah sekitar pukul 09.00. Tujuannya mencari rumput untuk pakan sapi miliknya. Sahri berangkat menuju arah utara dari rumahnya. ”Biasanya memang begitu, Mas,” ujar Hanafi.

Kepergian Sahri saat itu juga diketahui Jum. Biasanya, Sahri tak pernah lama mencari rambanan. Tapi, kemarin hingga sekitar pukul 11.00, Sahri belum pulang. Hal itu membuat Jum resah. Jum lalu menyusul suaminya tersebut ke lokasi untuk mencari rumput. ”Saat itulah, dia (Jum) menemukan suaminya. Sudah mati, Mas,” ujar Hanafi.

Tim identifikasi Polres Probolinggo turun langsung ke TKP. Police line dipasang untuk membatasi warga yang ingin melihat langsung. Belum ada penjelasan resmi dari Polres Probolinggo terkait dengan kasus tersebut. Hingga berita ini ditulis kemarin sore, mayat Sahri masih berada di ruang mayat RSUD untuk diotopsi.

(eem/jpnn/c6/zen)

Sumber: http://www.jpnn.com

Diduga Stres, Tentara Bongkar Makam Ibu

PROBOLINGGO – Warga RT 1/RW 3, Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, kemarin (30/9) dikejutkan oleh tindakan seorang warga setempat, M. Chonis. Lelaki yang juga seorang anggota TNI itu nekat membongkar makam ibunya di pemakaman umum Pilang.

Informasinya, Chonis melakukan itu setelah mendapat bisikan gaib. Untung tindakan Chonis dihentikan babinsa dan subdenpom setempat.

Saat Chonis membongkar makam ibunya, beberapa warga berada di sekitar makam. Chonis yang berpangkat serma mulai menggali kuburan ibunya sekitar pukul 09.00.

Untuk menggali makam ibunya yang meninggal pada Februari 2010 tersebut, Chonis memakai cangkul pinjaman tetangga. Menurut keterangan warga setempat, pria berusia 34 tahun yang masih membujang itu saat ini berdinas di Kodim 0828 Sampang, Madura.

Ada dugaan, Chonis mengalami gangguan psikologi hingga nekat menggali kuburan ibunya. ”Katanya, dia (Chonis) mendapat bisikan untuk mengambil sesuatu di makam ibunya. Lalu, dia mencarinya,” kata Bintara Pembina Desa (Babinsa) Serka Muksin kemarin.

Muksin mengatakan mengetahui kejadian itu setelah ada warga yang melapor. ”Saat melihat itu, warga tidak berani mendekati atau melarang. Akhirnya, warga memanggil saya. Kebetulan, saya babinsa di sini,” ujarnya.

Muksin segera datang ke pemakaman dan melihat rekan satu korpsnya tersebut menggali makam. Muksin sampai di pemakaman sekitar pukul 10.15. ”Galiannya masih sekitar 50 cm. Saat datang, saya langsung dekati dengan persuasif. Pelan-pelan saya menenangkan dia,” ceritanya.

Mendekati Chonis ternyata tidak mudah. Butuh waktu cukup lama agar Chonis mau meng hen tikan galiannya dan mening galkan makam. Sekitar pukul 11.00 Chonis akhirnya dibawa pergi dari makam. Dia lalu ditenangkan di rumahnya.

(fa/jpnn/c7/zen)

Sumber: http://www.jpnn.com

Pejabat Tak Berakhlak Dikotak

Selasa, 5 Oktober 2010

Probolinggo -SURYA- Pejabat eselon II dan III Pemkab Probolinggo yang dianggap tidak beretika dan bermoral dipastikan segera lengser. Ini menyeruak di sela pengambilan sumpah 9 pejabat eselon II, 29 pejabat eselon III dan 29 pejabat eselon IV, di pendopo kabupaten, Senin (4/10).

Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin menyatakan, mutasi ini tidak serta merta mengkotak pejabat yang akhlaknya kurang bagus, melainkan juga untuk penyegaran organisasi. “Untuk menjadi pejabat, prioritas bagi yang akhlaknya bagus. Kalau tidak bagus, akan dikotak. Nanti kalau sudah bagus, baru ditempatkan lagi di posisi yang sesuai dengan kapabilitasnya,” katanya kepada Surya.

Khusus camat, mutasi akan mengancam kalau mereka jarang turun ke lapangan. Hasan memastikan tidak ada perpanjangan masa pensiun pejabat eselon II.

Yang dimutasi kemarin antara lain Anung Widyarto dari Kepala DPU Pengairan menjadi Asisten Administrasi, digantikan Rachmat Waluyo. Empat kadis yang pensiun diangkat sebagai staf ahli, yakni Mustadjab, Suroso, Burhanudin, dan RM Mashuri Effendi. n tiq

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/10/05/pejabat-tak-berakhlak-dikotak.html

8.540 Sambungan PLN, Biaya

Selasa, 5 Oktober 2010

Pasuruan - Surya- Sebanyak 8.540 sambungan baru disediakan PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Pasuruan yang meliputi wilayah Pasuruan dan Probolinggo.

“Jadi, sudah tidak ada lagi daftar tunggu pasang listrik. Biaya pasang baru lebih murah (daripada lewat calo). Selain itu, cepat nyala,” tandas Sigit Witjaksono, Manajer PLN APJ Pasuruan, Senin (4/10).

Sambungan baru ini terkait masuknya daya dari sejumlah pembangkit listrik sebesar 10.000 megawatt dari Rembang dan Indramayu. Dengan 8.540 sambungan ini, total target untuk sambung baru di PLN APJ Pasuruan mencapai 14.000. Sedangkan daftar tunggu sambungan baru di PLN APJ Pasuruan saat ini sekitar 4.000 pelanggan. “Meski target 14.000 pelanggan, tapi kami menyediakan logistik material hingga 17.000 sambungan,” terang Ujang, Asisten Manager (Asmen) Niaga yang mendampingi Sigit Witjaksono.

Dari 8.540 sambungan baru itu, 5.000 dengan program pra bayar dan 3.540 pascabayar. Untuk daya disediakan mulai dari 450 watt hingga 2.200 watt.

Harga pasang baru terinci, daya 450 watt Rp 1.305.500 (prabayar) dan Rp 1.330.950 (pascabayar). Daya 900 watt Rp 1.654.000 (prabayar) dan Rp 1.724.900 (pascabayar). Daya 1.300 watt Rp 1.970.500 (prabayar) dan 2.109.100 (pascabayar). Daya 2.200 watt biaya Rp 2.656.500 (prabayar) dan Rp 2.918.100 (pascabayar). Biaya itu sudah mencakup instalasi listrik milik pelanggan (IML).

Sigit menyatakan, saat ini pihaknya berperang melawan pemadaman dengan mengerahkan pegawai dan famili untuk memantau potensi gangguan. Kawasan Bromo, katanya, dalam sebulan terakhir terganggu cuaca buruk. Sehingga listrik di UPJ Kraksaan Probolinggo dan UPJ Gondangwetan sering padam. nkur

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/10/05/8540-sambungan-pln-biaya-murah.html

Tarian Tengger dan Api Unggun Honda di Bromo

Senin, 4 Oktober 2010 | 18:26 WIB
KOMPAS.COM/AGUNG KURNIAWAN
Akhir perjalanan turing di Bromo ditandai dengan api unggun

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Setelah melewati tiga hari perjalanan melintasi 5 Provinsi di Pulau Jawa dengan jarak tempuh 1.227 kilometer, akhirnya ke-15 riders sampai juga di lokasi tujuan akhir Gunung Bromo, Jawa Timur. Sebagai puncak acara, sebuah api unggun dinyalakan, Senin dini hari tadi(4/10/10), pukul 03.00 WIB disaksikan seluruh peserta turing "New Brotheroad Mega Pro: The Real Street Fighter" dan warga sekitar Gunung Bromo.

Pagi dini hari itu terlihat indah karena ditemani langit cerah, sehingga gugusan bintang andromeda terlihat. Udara dingin ditambah semilir angin pegunungan makin yang mendinginkan badan dapat ditepis oleh hangatnya api unggun yang dikelilingi dan dinyalakan oleh para riders - yang masing-masing memegang obor - secara bersamaan api yang mencerminkan semangat kebersamaan itu.

"Ini dilakukan untuk semakin mempererat Brotheroad dikalangan bikers Honda khususnya Mega Pro Community yang secara langsung terlibat di acara ini," ujar Ahmad Muhibbuddin, Manager PR Corporate Communications PT Astra Honda Motor, hari ini.

Setelah menyalakan api unggun, empat gadis kecil langsung menyambut riders dengan Tari Tengger khas Bromo. Untuk menambah kehikmatan acara api unggun ini, seorang pendeta Hindu asli masyarakat Tengger memberikan doa-doanya ke para riders. juga memercikkan air doa ke sepeda motor tiap-tiap riders.

Acara ini sekaligus menutup turing "New Brotheroad: Mega Pro The Real Street Fighter" dengan rute Jakarta-Bromo berjarak tempuh 1.227 km. Seluruh kegiatan berlangsung tanpa kendala berarti, dan Honda bisa dibilang sukses membelah Jawa dengan New Mega Pro, selamat!!

Penulis: AGK
Editor: Bastian

Sumber: http://otomotif.kompas.com/read/2010/10/04/18263674/Tarian.Tengger.dan.Api.Unggun.Honda.di.Bromo-12

Honda Mega Pro Taklukkan Kaki Lereng Bromo

Senin, 4 Oktober 2010 | 17:48 WIB
KOMPAS.COM/AGUNG KURNIAWAN
Honda New Mega Pro menerjang lautan pasir di kaki Gunung Bromo

SURABAYA, KOMPAS.com - Sukses! Itulah klimaks dari jelajah Jawa "New Brotheroad Mega Pro; The Real Street Fighter" berjarak total 1.227 km saat ke-15 riders dengan Honda New Mega Pro berhasil menaklukkan lereng Gunung Bromo, Jawa Timur. Rute yang cukup menantang dan menuntut tenaga sepedamotor dapat dilibas mesin yang berkapasitas 150 cc, tanpa ada kendala.

Etape pamungkas (terakhir) Surabaya menuju Bromo berjarak 152 km, tetap diikuti 15 pengendara. Beda dengan peserta trayek-trayek sebelumnya, Ke-15 riders kali ini merupakan perwakilan delapan klub dari lima provinsi yang dilalui rombongan turing. Masing-masing Honda Mega Pro Club Jakarta, Tanggerang, Depok, Sumedang, Cirebon, Semarang, Yogya Mega Pro Club, Mega Pro Inc, dan Mega Pro Surabaya Asociation yang diwakili dua anggotanya.

Rombongan mulai bertolak dari Parkir Timur Plaza Delta pada pukul 22.00 WIB, Minggu (3/10/2010). "Bergerilya" malam di kawasan lereng Gunung Bromo, tak menciutkan semangat dan nyali para riders. Sebaliknya, justru adrenalin makin meningkat. Apalagi saat melintasi Ngadisari, di mana jalur lurus dan mulus, ditantang keberanian membetot tuas gas alias ngebut.

Memasuki kaki Gunung Bromo, jalanan mulai menanjak dari yang biasa sampai ekstrem 45 drajat ditambah tikungan-tikungan tajam. Makin dinginnya suhu dan tipisnya oksigen saat menanjak, bukan halangan. Mereka tetap semangat.

"Gila keren, tadi lewati tanjakkan ekstrem cuma pake gigi dua-tiga saja kuat nanjak. Cukup responsif sepeda motor ini," ujar Yuli Haryadi, salah satu jurnalis yang jadi pengendara dari salah satu new Mega Pro.

Gampangnya New Mega Pro melesat di kaki Gunung Bromo berkat mesin baru berkapasitas 150 cc,SOHC dengan 5 tingkat percepatan dilengkapi teknologi XRP Engine (X-tra Responsive Performance Engine). Selain responsif, mesin juga hemat bahan bakar, ramah lingkungan dan cocok untuk berkendara di perkotaan. Mesin baru menggunakan Low Friction Parts seperti: Piston Bertekstur (Rough Surface Piston), Roller Rocker Arm and Crankshaft Bearing yang berfungsi mengurangi gesekan sehingga membuat mesin menjadi lebih efisien.

"Kelebihan lain mesin baru ini, minim getaran, meskipun tenaganya tak kalah dengan Mega Pro lama yang kapasitasnya lebih besar 160cc," beber Stevie salah satu anggota Mega Pro Surabaya Asociation.

Masuk ke kawasan Gunung Bromo, karakteristik jalur berubah drastis dari permukaan kasar ke hamparan pasir. New Mega Pro juga membuktikan ketangguhannya melibas "pasir berbisik" Bromo dan menuju lokasi upacara penutupan terakhir.

Penulis: AGK
Editor: Bastian

Sumber: http://otomotif.kompas.com/read/2010/10/04/17481023/Honda.Mega.Pro.Taklukkan.Kaki.Lereng.Bromo-3

Pengukuhan pengurus KORPRI Pemkot Probolinggo periode 2010-2015

Senin, 04 Oktober 2010

Diselang tuntutan kerja para birokrasi pemerintahan yang ditarget untuk meningkatkan profesionalitas yang tinggi, pada hari Jumat (1/10) di Ruang Puri Manggala Bhakti Kantor Walikota Probolinggo, diselenggarakan pergantian Susunan Personalia Pengurus unit KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia) dari pengurus yang lama.

Pengukuhan dilaksanakan dengan mengakat pegawai pemerintah Kota Probolinggo dari satker BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), BKD (Badan Kepegawaian Daerah), DPPKA (Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan & Aset Daerah), dan Dinas Sosial Kota Probolinggo, dengan tujuan supaya selalu mengakat kinerja dan lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.

Lagu Indonesia raya selain sebagai pembuka acara yang dinyanyikan oleh peserta pengukuhan, telah memberikan inspirasi bagi KORPRI Kota Probolinggo sebagai pelayan masyarakat yang sosial. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan panca KORPRI yang diikuti oleh peserta, dan laporan Ketua panitia penyelenggara, Matalil serta pembacaan SK (Surat Keputusan) pelantikan pengurus KORPRI periode 2010 – 2015.

Yang terakhir, sambutan oleh ketua pengurus KORPRI, Sekda Kota Probolinggo, H. Johny Haryanto, menyampaikan, “Sebagai pegawai yang disiplin, angkatlah citra KORPRI sebagai suatu kewajiban yang mulia, karena dengan begitu kita dalam menjalankan tugas akan mendapatkan kemudahan dan selalu bisa menempatkan diri kita untuk selalu dihargai orang lain. Melayani masyarakat selain sebagai prioritas dalam bekerja, kita juga tidak boleh lupa akan disiplin pada aturan yang berlaku”, tegasnya.

Last Updated ( Selasa, 05 Oktober 2010 )

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=356

Perkokoh Jati Diri Bangsa Dengan Peringatan hari Kesaktian Pancasila

Senin, 04 Oktober 2010

Rutinitas tahunan Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo digelar kembali. Upacara dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila tahun 2010 telah memberikan fenomena baru. Dengan tajuk, Melalui Peringatan hari Kesaktian Pancasila Kita Perkokoh Jati Diri dan Karakter Bangsa, Pemkot mangharap kita sebagai penerus perjuangan di Era yang Modern, harus tidak lupa akan kewaspadaan diri dan selalu menjadi jiwa yang kuat dalam menghadapi berbagai gejolak kehidupan didalam Negeri tercinta, Indonesia.

Upacara dilaksanakan pada hari Jumat pagi (1/10) jam 07.30, dihadiri oleh semua staf masing – masing satker dan para Muspida Kota Probolinggo. Acara dibuka dengan perapian barisan peserta upacara oleh Komandan upacara, Tutang Heru Aribowo dari Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Dispobpar) Kota Probolinggo dengan lantang dan tegas menjadikan suasana lebih nasionalis.

Acara dilanjutkan dengan naiknya Inspektur Upacara, Wakil Walikota Probolinggo, H. Bandyk Soetrisno, lantunan iringan musik Andika Bayangkari Oleh drum band asuhan Bakesbangpolinmas (Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat) Kota Probolinggo, dan tanda kebesaran untuk membuka dan menutup pembacaan sila – sila Pancasila yang merupakan dasar dari nilai – nilai ideologi bangsa Indonesia.

Kemudian sebagai inti dari upacara Kesaktian Pancasila, pembacaan ikrar dibacakan, yang berisi tentang kesadaran bangsa Indonesia untuk selalu waspada dari rongrongan dalam maupun luar negeri yang berusaha untuk menumbangkan pancasila. Tapi semua bisa dibentengi dengan pengaplikasian nilai – nilai norma yang berada didalam pancasila sebagai dasar dan modal bangsa Indonesia sebagai Negara yang kokoh dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Last Updated ( Senin, 04 Oktober 2010 )

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=355

Sosialisasi Kantaya untuk Semua Satker Seluruh Pemkot Probolinggo

Senin, 04 Oktober 2010

Dalam rangka meningkatkan kualitas koordinasi dalam menunjang pelayanan publik yang lebih bersifat G2G (Government to Government) dengan penyediaan sarana aplikasi melalui media situs web intranet maupun internet, BAPPEDA tepatnya bagian Data Penelitian dan Pengembangan (Dalitbang) Kota Probolinggo, menyelenggarakan Sosialisasi Kantaya (Kantor Maya).

Sosialisasi diadakan pada hari Kamis (30/9) di Ruang Sabha Bina Praja Kantor Walikota Probolinggo, dihadiri sekitar 40 orang, terdiri dari perwakilan dari masing – masing Satker, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Matalil dan kepala BAPPEDA, Budi Krisyanto.

Acara dibuka oleh Budi Krisyanto yang menyampaikan, “G2G dengan menggunakan e-Government (elektronik Pemerintahan) dikandung maksud supaya semua elemen pemerintahan dapat dengan mudah memperolah informasi dan memperbanyak lagi poin – poin yang bermanfaat untuk perkembangan Kota Probolinggo kedepan”, tuturnya.

Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Matalil, “Undangan kok banyak tidak datang, pada kemana, padahal undangan ini bersifat wajib, melihat fungsi dan manfaat yang begitu besar. Tolong untuk dicatat, siapa saja yang tidak datang, dan cari tahu kenapa tidak datang. Pemerintah sangat mendukung program yang telah dibuat oleh BAPPEDA ini. Dengan system yang benar – benar membangun, pemerintah mengharap semua elemen birokrat bisa paham dan mengerti dunia maya, salah satu contoh, apa itu internet”, tegas Matalil.

Budi Krisyanto menyambung dengan memaparkan Program Pemerintah tentang Rencana SEMIPRO (Seminggu di Kota Probolinggo) 2011. Tujuan dengan adanya SEMIPRO, harapannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Probolinggo dengan manarik wisatawan domestik ataupun mancanegara, sehingga dalam menarik wisatawan itu sangat diperlukan suatu strategi, melalui penyelenggaraan lomba – lomba seperti, Lomba Triation dari Gili ke PPP, dan balap Kano.

Sesi yang terakhir dilanjutkan dengan penjelasan oleh Kabid Dalitbang, Aman Suryaman, tentang keunggulan dan manfaat yang diperoleh dengan mengoperasikan e – Government melalui Kantaya. Seperti halnya, Webmail semua SKPD yang telah terdaftar dalam suatu system jaringan dengan fungsi masing – masing icon yang terdapat didalam system tersebut, sehingga mempermudahkan si pemakai untuk mengoperasikannnya.

Last Updated ( Senin, 04 Oktober 2010 )

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=354

Gor A. Yani Dan TWSL Kota Probolinggo Ditinjau Investor

Jumat, 01 Oktober 2010

Pemerintah Kota Probolinggo, siang ini (30/09) kedatangan tamu dari Surabaya. Mereka berjumlah 4 orang yang terdiri dari Roy Gonzales, Didik, Welli, dan Bastian. Para investor tersebut langsung menuju Kantor Bappeda. Mereka berempat ditemui oleh Kepada Bappeda, Budi Krisyanto, Kabid. Data & Litbang, Aman Suryaman, serta M. Sonhadji, kasubid. Data dan Hendri.

Tujuan investor dari Surabaya ini datang ke Kota Probolinggo adalah untuk menjadi salah satu investor pariwisata di Kota Probolinggo. Sebelum mereka mengorek informasi tentang pertumbuhan penduduk Kota Probolinggo, lokasi tempat wisata, lokasi kawasan perbelanjaan, dan perbankan lebih dalam, mereka disuguhkan dengan tayangan Profil Investasi Kota Probolinggo.

Rencana Investasi mereka berempat adalah investasi hiburan keluarga dan investasi hiburan masyarakat. Tampaknya lokasi yang diinginkan adalah GOR A. Yani dan Pengembangan Kawasan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL).

Di GOR A. Yani, mereka paa investor ini berkeinginan membangun sarana hiburan keluarga. Sedangkan di Kawasan TWSL, mereke berencana membangun Water Boom seperti yang sudah ada di Jatim Park I-Kota Batu.

Setelah cukup memperoleh informasi yang dibutuhkan, bersama staf Bbappeda, mereka meninjau lokasi yang menjadi target mereka. Kunjungan pertama adalah GOR A. Yani, yang terletak di Jalan Dr. Soetomo. Di lokasi ini, Roy beserta 3 orang temannya diajak berkeliling, mulai dari pintu masuk, sampai halaman belakang. ” Kalau di GOR ini, akses jalan masuk bisa dari jalan depan sini (Jl. Dr. Soetomo) atau dari jalan belakang (Jl. Suroyo)” terang Budi Krisyanto.

Kemudian Roy dan temannya berangkat lagi untuk meninjau lokasi TWSL. Di lokasi ini, mereka terkagum akan kegagahan Tegar ( seekor singa jantan yang ada di TWSL) ”Besar sekali singa ini” kata Didik kepada temannya.

Setelah puas berkeliling di dalam lokasi TWSL, mereka berempat diajak ke belakang lokasi TWSL. Tampaknya disana sedang dibangun ruang medis hewan. Dijelaskan oleh Budi Krisyanto dan M. Sonhadji, bahwa jarak dari TWSL ke Kawasan Mangrove kira-kira 1-2 Km.

Mendapat informasi dan melihat langsung lokasi pariwisata, maka mereka berempat langsung merencanakan tentang desain bangunan wisata hiburan masyarakat. Selepas dari tinjau lapangan, mereka berempat berkeinginan untuk menemui Walikota Probolinggo, H. M. Buchori.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=353

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Probolinggo Disosialisasikan Kepada Masyarakat

Rabu, 29 September 2010

Pemerintah Kota Probolinggo bersama Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur, hari ini (29/09), mengadakan Sosialisasi Peraturan Daerah No. 2 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Probolinggo tahun 2009-2028 di Gedung Puri Manggala Bhakti.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan informasi terkait dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Probolinggo, dan diharapkan dapat melibatkan segenap unsur masyarakat. Bidang Fisik dan Prasarana pada Bappeda Kota Probolinggo sebagai leading sector acara ini mengundang 150 peserta, antara lain DPRD Kota Probolinggo, Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD), 5 Camat, Tim Penggerak PKK, 29 Lurah, LPM, Notaris se-Kota Probolinggo, Pengkapling, Perwakilan Kelompok Tani, dan Kepala SLTA.

Narasumber sosialisasi perda No. 2 tahun 2010 ini adalah dari Ketua Harian BKPRD, H. Johny Haryanto, Sekda Kota Probolinggo yang memaparkan tentang Kebijakan dan Strategi RPJMD dan RTRW. Selain itu, dari dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Propinsi Jawa Timur, Ismail, dan Dwi Putranto Riau, Kabid. Fisik dan Prasarana juga memberikan sosialisasi kepada para undangan, dengan moderator M. Sonhadji.

Dalam sambutannya, H. Bandyk Soetrisno, Wakil Walikota Probolinggo, menjelaskan bahwa perkembangan regional di Kota Probolinggo begitu pesat. Perkembangan tersebut antara lain perkembangan pembangunan pemukiman, sarana perdagangan, dan sarana jalan. Sehingga perlu adanya peraturan daerah yang mengatur pembangunan dengan tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah Rencana Tata Ruang Wilayah, kemudian Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), selanjutnya Rencana Kawasan Strategis (RKS) “ Misalnya pemetaan pelabuhan. Dan yang terakhir Peraturan Zonasi (Peraturan Pembagian Ruang per Kawasan)” terang H. Bandyk Soetrisno. “ Inti perlunya peraturan ini adalah agar disosialisasikan kepada semua pihak, dan juga terjalin koordinasi satu sama lain, sehingga Perda No: 2 tahun 2010 tentang RTRW Kota Probolinggo 2009-2028 dapat dipahami dan dilaksanakan secara bersama-sama oleh seluruh pelaku kepentingan di Kota Probolinggo” imbuhnya.

Last Updated ( Jumat, 01 Oktober 2010 )

Sumber:http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=351

Rencanakan Penambahan Pokmaswas

Reporter : Wawan
DRINGU - Saat ini Kabupaten Probolinggo baru memiliki 3 (tiga) buah pos Kelompok Masyarakat Waspada (Pokmaswas) yang meliputi daerah Dringu, Paiton dan Pulau Gili Ketapang. Ke depan, Pemerintah Kabupaten Probolinggo berencana akan melakukan penambahan jumlah Pokmaswas. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi kepada Bromo Info.

“Tahun 2011 mendatang, kami berencana akan melakukan penambahan jumlah Pokmaswas di wilayah barat, tepatnya daerah Tongas. Penambahan pokmaswas ini berfungsi untuk mewadahi aspirasi para nelayan, terutama wilayah barat yang selama ini merasa kesulitan untuk mengadukan masalah yang dihadapinyam” ujarnya.

Menurut Dedy, program pokmaswas sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak awal tahun ini. Pokmaswas ini merupakan program dari pusat yang bertujuan untuk menampung aspirasi nelayan. “Selama ini nelayan merasa kebingungan mengadu jika ada masalah. Seperti saat terjadi kasus penggunaan jarring trawl dan pencurian alat tangkap ikan yang dikeluhkan nelayan dari Tongas,” jelasnya.

Lebih lanjut Dedy menjelaskan, pembentukan pos pokmaswas di wilayah Tongas sangat diperlukan oleh nelayan setempat. Namun rencana tersebut baru dapat terealisasi tahun 2011 mendatang. Pasalnya saat ini DPK menilai situasi wilayah Tongas masih belum kondusif. “Butuh waktu yang sangat lama untuk memantau situasi masyarakat nelayan di Tongas,” terangnya.

Dedy menambahkan, pokmaswas sangat berperan jika ada keluhan dari nelayan. Dalam pos pokmaswas ini juga diberikan radio komunikasi. “Saat ada laporan dari nelayan, maka kami bisa segera menindaklanjutinya,” tegasnya . (wan)

Sumber: http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=4527&Itemid=92

Pemeriksaan Kesehatan Terhadap CJH 2010

Reporter : Dody Kasman
KRAKSAAN - Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada para Calon jamaah Haji (CJH) yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini. Selain memfasilitasi pelaksanaan manasik haji massal di Miniatur Ka’bah beberapa waktu lalu, peningkatan pelayanan kesehatan juga ikut mendaptakan perhatian.

Jika tahun lalu pemeriksaan kesehatan CJH Kabupaten Probolinggo dipusatkan di Rumah Sakit Waluyo Jati Kraksaan, maka mulai tahun ini pemeriksaan kesehatan dilaksanakan di lima tempat terpisah berdasarkan wilayah masing-masing CJH.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Diah Kuncarawati menjelaskan pemeriksaan kesehatan yang terbagi menjadi lima tempat ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan kepada para CJH sehingga mereka tak perlu berjubel dan antri memeriksakan kesehatannya di RSUD Waluyo Jati.

“Para calon jamaah haji bisa lebih dekat ke tempat pemeriksaan. Selain itu pemeriksaan juga lebih spesifik dan familiar dengan pasien”, terang dr. Diah.

Pemeriksaan kesehatan untuk para CJH dilaksanakan dua tahap. Pemeriksaan tahap pertama sudah dilakukan beberapa bulan sebelumnya di Puskesmas terdekat dengan domisili para CJH. Pemeriksaan tahap pertama ini sifatnya pembinaan, dengan harapan semua CJH dapat berangkat ke tanah suci.

“Jika ada yang ditemukan sakit, maka bisa langsung diambil tindakan dengan memberikan pengobatan sehinga saat akan berangkat nanti sudah sehat betul”, terang dr. Diah. Pemeriksaan di tahap pertama ini dilakukan oleh dokter Puskesmas setempat.

Sedangkan untuk pemeriksaan tahap kedua adalah pemeriksaan tingkat Kabupaten yang dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan dan RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Untuk mempermudah pelayanan, pemeriksaan dibagi menjadi lima wilayah di lima Puskesmas yang ditunjuk.

Pemeriksaan pertama dilaksanakan di Puskesmas Leces, Kamis (23/9), meliputi Kecamatan Leces, Tegalsiwalan, Bantaran, Kuripan, Sumber dan Dringu dengan jumlah CJH 126 orang. Pemeriksaan kedua dilaksanakan di Puskesmas Kraksaan, Selasa (28/9) meliputi Kecamatan Kraksaan, Besuk, Krejengan, Pajarakan dan Gading dengan jumlah 181 CJH.

Pemeriksaan berikutnya dilakukan di Puskesmas Sumberasih untuk CJH dari wilayah Kecamatan Sumberasih, Wonomerto, Tongas, Lumbang dan Sukapura dengan jumlah CJH sebanyak 148 orang. Selanjutnya pemeriksaan untuk CJH di wilayah Kecamatan Paiton, Kotaanyar dan Pakuniran yang dipusatkan di Puskesmas Paiton, Senin (4/10). Jumlah CJH yang dilayani sebanayak 138 orang.

Terakhir, pemeriksaan kesehatan dilakukan di Puskesmas Maron dengan jumlah CJH 131 orang dari Kecamatan Maron, Banyuanyar, Tiris, Krucil dan Gending.

Pemeriksaan di lima tempat tersebut merupakan pemeriksaan tingkat Kabupaten atau pemeriksaan tahap akhir setelah pemeriksaan tahap pertama di Puskesmas setempat. “Pemeriksaan tahap akhir ini dilakukan untuk menyiapkan kondisi kesehatan calon jamaah haji agar layak untuk berangkat”, jelas dr. Diah.

Pada pemeriksaan ini dilihat apakah masalah kesehatan yang terdeteksi pada pemeriksaan pertama sudah terkendali atau tidak. Juga dilakukan pemberian imunisasi, baik imunisasi wajib yaitu imunisasi Meningitis dan imunisasi yang disarankan yaitu imunisasi Influenza.

“Imunisasi Meningitis ini gratis dan sifatnya wajib harus dilakukan setiap calon jamaah haji. Jika tidak maka CJH tidak boleh berangkat dan pemerintah Arab Saudi juga tak akan memperbolehkan jamaah yang bersangkutan masuk ke negaranya”, imbuh mantan Kepala Puskesmas Wonomerto ini.

Selain itu pada CJH perempuan juga dilakukan pemeriksaa kehamilan. Jika didapati hamil maka pasien tersebut tidak dapat diberangkatkan. Logikanya menurut dr. Diah, jika akan berangkat CJH harus mendapatkan imunisasi Meningitis, sedangkan ibu hamil tidak diperbolehkan mendapatkan imunisasi tersebut.

Khusus untuk CJH yang usianya diatas 60 tahun, setelah mendapatkan pemeriksaan tahap pertama di Puskesmas setempat langsung diarahkan untuk diperiksa di RSUD Waluyojati pada dokter spesialis sesuai penyakit yang diderita. Setelah itu baru dapat mengikuti pemeriksaan tahap kedua seperti biasa.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Endang Astuti menjelaskan, untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada CJH kabupaten Probolinggo, tahun ini pemerintah daerah mengikutsertakan 1 orang dokter sebagai Tenaga Kesehatan Haji Daerah (TKHD) yakni dr. Asrul dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Satu orang dokter daerah ini nantinya akan mendampingi dokter yang ditugaskan pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji Kabupaten Probolinggo. “Harapannya dengan adanya dokter lokal ini dapat lebih memahami karakteristik jamaah Kabupaten Probolinggo”, terang dr. Endang.

Keikutsertaan dokter daerah beserta perlengakapan dan obat-obatan yang juga dibiayai pemerintah daerah ini merupakan tindak lanjut dari petunjuk Bupati Probolinggo tahun lalu.

Ketika itu Bupati Hasan meminta agar dokter daerah ikut serta dengan kelengkapan dan obat-obatannya untuk memberikan pelayanan ksesehtan kepada CJH Kabupaten Problinggo, setelah melihat pelayanan kesehatan CJH yang ketika itu dinilai masih kurang.

Pemeriksaan kesehatan tak hanya dilakukan saat CJH akan berangkat ke tanah suci, namun juga dilakukan saat jamaah haji sudah kembali ke tanah air. “Nantinya akan ada petugas dari tim surveillance Puskesmas setempat yang melacak setiap jamaah haji ke rumah mereka masing-masing”, jelas dr. Diah.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah masuknya virus satau bibit penyakit yang kemungkinan terbawa oleh para jamaah haji sepulang dari menunaikan ibadah haji. (d0d)

Sumber: http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=4528&Itemid=92

Pelatihan dan Pengenalan Website Bagi UKM

Reporter : Wawan
KRAKSAAN – Pengenalan produk-produk unggulan dari para Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui website sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dilakukan supaya produk UKM ini tidak hanya dikenal di daerah sendiri, tetapi juga bisa dikenal di daerah lain. Sehingga nantinya bisa diakses oleh siapapun di seluruh penjuru dunia.

Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Kabid Bina Usaha Kecil dan Menengah pada Dinas Koperasi dan UKM Anang Budiarto saat membuka kegiatan pelatihan dan pengenalan website bagi UKM di Gedung Islamic Center (GIC) Kraksaan, Selasa (28/9). “Pemerintah Daerah akan terus berupaya untuk ikut mempromosikan produk-produk yang dihasilkan oleh para UKM. Saat ini kami sudah menjalin kerja sama dengan Bromo FM, Bromo Info dan Bromo Telecenter,” ujarnya.

Kegiatan yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Bappeda ini diikuti oleh 25 orang pelaku UKM. Dari jumlah tersebut, sebagian diantaranya sudah memasukkan datanya di website Bromo Telecenter yang terletak di GIC tersebut. Dalam pelatihan ini para UKM dikenalkan tentang pemanfaatan internet, pembuatan facebook dan email serta cara membuka website.

“Saat ini para pelaku UKM harus terus bisa membuat kreatifitas. Jangan sampai puas dengan produk dan pemasarannya. Tolong ikuti pelatihan ini dengan seksama, terutama bagaimana cara membuka internet,” jelasnya.

Tidak lupa Anang meminta supaya para pelaku UKM bisa memasukkan produk-produk unggulannya di www.bromotelecenter.com. “Tolong yang produknya belum difoto segera diambil fotonya dan dimasukkan di website Bromo Telecenter. Sehingga nantinya produknya bisa dikenal secara luas. Bagi yang sudah memasukkan produknya, bisa berbagi cerita kisah suksesnya sebelum dan sesudah produknya dimasukkan website kepada yang masih belum,” imbuhnya.

Sementara Kabid Pendataan dan Pelaporan pada Bappeda M. Heru Santoso mengatakan Pemerintah Daerah akan terus berupaya untuk memfasilitasi para UKM untuk memasang produk-produk unggulannya di website Bromo Telecenter. “Bromo Telecenter akan memfasilitasi bagaimana para UKM bisa mempromosikan produknya melalui website yang bisa dilihat oleh semua orang baik regional, nasional maupun internasional,” ujarnya.

Menurut Heru, dengan diekspos melalui website, akhirnya produk UKM ini nantinya bisa dikenal oleh orang secara luas. Dengan demikian nantinya akan ada persaingan yang sehat antar UKM. Sehingga para UKM akan berusaha untuk memberikan barang yang enak dan baik dengan harga yang murah.

“Selama ini pembelian dilakukan secara online di internet. Selanjutnya para pemesan akan berhubungan langsung dengan para UKM yang bersangkutan. Supaya sama-sama jalan, rencananya ke depan Bromo Telecenter yang akan mengelola transaksi tersebut,” jelasnya.

Heru mengharapkan supaya para UKM yang sudah memasukkan datanya di website dan sudah berhasil bisa memotivasi yang belum berhasil. “Dengan promosi di website Bromo Telecenter, diharapkan produksi dan pemasarannya meningkat. Sehingga nantinya pendapatan para pelaku UKM juga ikut meningkat,” pungkasnya.

Dalam pelatihan ini ada beberapa nara sumber yang dihadirkan. Yaitu, M. Heru Santoso dari Bappeda dengan materi pengertian dan pemanfaatan internet, Sulistyanto dari Bromo Telecenter dengan materi pembuatan facebook dan email serta Aryo Tulus dari Bromo Telecenter yang mengajarkan praktek cara membuka website. (wan)

Sumber: http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=4529&Itemid=92

Mutasi Perwira Polda Jatim Kembali Bergulir

Senin, 04/10/2010 18:00 WIB
Rois Jajeli - detikSurabaya

Surabaya - Mutasi di lingkungan Polda Jatim kembali bergulir lagi. Berdasarkan surat telegram Kapolri nomor: STR/774/IX/2010, ada 5 perwira menengah (pamen) di Polda Jatim yang akan dimutasi.

Salah satunya, Wadirlantas Polda Jatim AKBP Edy Sukaryo dipromosikan menjabat Dirlantas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Jabatan Wadirlantas yang ditinggalkan Edy, akan diisi oleh AKBP Slamet Hadi Supraptoyo yang sebelummnya menjabat sebagai Kapolres Banyuwangi. Jabatan Kapolres Banyuwangi akan ditempati AKBP Rastra Gunawan yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Probolinggo.

Sementara itu, AKBP Zulfikar Tarius yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag
Binkar Ro Pers Polda Metro Jaya akan mendapatkan promosi sebagai calon Kapolres Probolinggo.

Jabatan Karo Renbang Polda Jatim sementara ini lowong setelah ditinggal Kombes Pol Flora Dahki yang dimutasi sebagai Kabag Lapgungar Rojomengar Srena Polri.

Mutasi tersebut dinilai AKBP Edy Sukaryo sesuatu yang biasa terjadi di tubuh Polri. "Di mana pun ditempatkan, itu amanah dan saya akan melaksanakannya sebaik mungkin," ujar pamen yang pangkatnya akan naik menjadi Komisaris Besar (kombes).
(roi/fat)

Sumber: http://surabaya.detik.com/read/2010/10/04/180005/1455261/466/mutasi-perwira-polda-jatim-kembali-bergulir?881104465

Probolinggo Siapkan Batik Terpanjang

Batik terpanjang ini diharapkan bisa dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (Muri).
Senin, 4 Oktober 2010, 21:00 WIB
Elin Yunita Kristanti
(SP/Ikhsan Mahmudi)

SURABAYA POST – Berkaitan dengan Hari Batik Nasional 2 Oktober 2010, sejumlah perajin batik di Kota Probolinggo menyiapkan batik terpanjang pada Jumat (8/10) mendatang.

Batik terpanjang ini diharapkan bisa dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (Muri).

Akhir pekan lalu, 11 perajin batik mendatangi DPRD Kota Probolinggo. Kepada Komisi B DPRD, mereka mengutarakan keinginan memecahkan rekor Muri. Namun, mereka mengaku tidak mempunyai dana cukup untuk menghelat acara monumental itu.

’’Terus terang kami kesulitan dana menggelar acara pemecahan rekor Muri itu,” ujar Ketua Paguyuban Batik Kota Probolinggo Nani Kastib. Dikatakan, dana sekitar Rp 45 juta untuk perhelatan itu cukup berat jika harus ditanggung para perajin batik yang masuk kategori usaha kecil mikro (UKM) itu.

Meski dengan bondho nekat (bonek), 11 perajin batik siap membuat kain batik sepanjang 100 meter. Kain sepanjang itu akan dihiasi 651 motif berbeda, sesuai dengan Hari Jadi Kota Probolinggo ke-651 yang jatuh pada 4 September lalu.

Dengan jumlah perajin “sesedikit” itu, untuk membuat 651 motif, maka setiap perajin dibebani mengerjakan 72-73 motif batik yang berbeda. Suatu beban pekerjaan yang lumayan berat demi menghitung hari menjelang “Hari H”, Jumat mendatang.

Melihat kondisi perajin batik yang masih pemula, Asisten Ekonomi Drs Matalil pun menyarankan agar keinginan mereka tidak muluk-muluk.

“Pendapat saya, lebih baik perajin memecahkan rekor penjualan 1.000 atau 5.000 kain batik per hari,” ujarnya.

Namun, Ketua Komisi B DPRD, Sri Wahyuningsih berharap Pemkot Pobolinggo memfasilitasi para perajin batik tersebut. Pemecahan rekor Muri itu dinilai sebagai momen kebangkitan perajin batik di Kota Probolinggo.

Jika dicermati, tak banyak publik Probolinggo sendiri yang mengenal bati khas kotanya. Mereka hanya mengenal, kain bermotif mangga dan anggur itu sesekali dikenakan para pegawai di lingkungan Pemkot Probolinggo.

Batik Kota Probolinggo mulai mencuat di ajang lomba cipta busana batik yang digelar PKK Jatim, Mei 2010 lalu. Dua karya batik bermotif Ayu Bestari dan Semarak Mangga Anggur terpilih sebagai juara.

Bahkan Myta Agustina warga Jl, MT Haryono dan Siswanto, warga Jl Hayam Wuruk yang menelurkan dua karya batik itu awalnya mengaku bukan perajin batik. Myta, warga Kel Jati, Kec Mayangan, Kota Probolinggo awalnya dikenal sebagai perajin kerajinan tangan.

Sementara itu Siswanto yang lebih dikenal dengan panggilan Wasis lebih “parah” lagi. Perajin UKM bordir itu mengaku awalnya tidak mengenal desain batik sama sekali.

Myta mengaku, mengembangkan usaha batik sejak akhir 2009 lalu. Ketekunan mengantarkan perempuan itu bisa membatik. Kain motif Semarak Mangga Anggur karya Myta awalnya sekadar coba-coba untuk dikhususkan untuk mengikuti lomba. Ketika kain bermotif mangga dan anggur selesai, kebetulan ada lomba cipta batik di tingkat provinsi.

• VIVAnews

Sumber: http://jatim.vivanews.com/news/read/181137-probolinggo-siapkan-batik-terpanjang