Minggu, 26 September 2010

Ratusan Bikers Yamaha Tumplek di Bromo

Minggu, 26 September 2010 | 14:40 WIB


Yamaha
New Scorpion Z (kiri) dan Byson sanggup menaklukkan medan Padang Savana, Bromo. kedua motor baru Yamaha dengan latar belakang camp bikers

JAKARTA, KOMPAS,com - Ratusan biker dari komunitas dan klub sepeda motor Yamaha tumplek di Padang Savana Gunung Bromo, Jawa Timur, Sabtu (25/9/2010). Mereka datang dari berbagai penjuru setelah berkendara ratusan bahkan sampai ada yang melebihi seribu kilometer untuk bergabung menyaksikan peluncuran perdana dua model sport terbaru Yamaha Byson dan New Scorpio Z yang dikemas dalam acara "Amazing Journey" pada 25-26 September 2010.

Pemilihan lokasi peluncuran, menurut pihak Yamaha, sesuai dengan karakteristik motornya yang sport. Selain itu, medan yang ekstrem dan menantang di Bromo untuk membuktikan ketangguhan duo produk itu.

Menjawab pertanyaan Kompas.com, Indra Dwi Sunda, Manager Promosi PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) mengatakan, secara total terdapat 500 anak klub dan komunitas sepeda motor sport Yamaha. Mereka datang dari enam kota, yakni Jambi (20 orang), Jakarta (100 orang), Bandung (100 orang), Semarang (150 orang), Surabaya (100 orang) dan Denpasar (30 orang).

"Mereka touring full dibiayai Yamaha, mulai dari akomodasi, bensin, hotel dan uang saku. Juga tidak lupa perangkat keselamatan dan kesehatan serta asuransi," jelas Indra.

Seluruh bikers yang kumpul akan berbaur dengan rekan wartawan, blogger dan perwakilan komunitas online. Titik kumpul berlokasi di Probolinggo dan kemudian bersama - sama menuju tempat launching di Savana Gunung Bromo.

Dalam kegiatan Ini Yamaha menyuguhkan beberapa rangkaian acara menarik, seperti berburu harta karun, yang mana harta karun itu sendiri adalah sebuah motor Byson, entertainment, games, doorprize, dan launching New Scorpio Z dan Byson sebagai puncak acara kebersamaan.

"Konsep touringnya adalah gathering. Jadi kita berkumpul di bromo. Untuk bersama-sama mencoba Byson dan Scorpio Z," tutup Indra.

Penulis: AGK
Editor: Bastian

Sumber: http://otomotif.kompas.com/read/2010/09/26/14403162/Ratusan.Bikers.Yamaha.Tumplek.di.Bromo-12

Dia Mayat Misterius Berwajah Remuk

26/09/2010 - 05:03
Ilustrasi
(IST)

INILAH.COM, Probolinggo - Seorang pria tanpa indentitas ditemukan tewas dengan kondisi wajah remuk di pinggir jalan raya perbatasan Lumajang-Probolinggo, tepatnya di Desa Malasan, Kecamatan Leces, kabupaten Probolinggo.

Tewasnya korban itu diduga akibat tabrak lari. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Pria tanpa indentitas itu diperkirakan berumur 30 tahun dengan ciri-ciri berambut gondrong panjang sehabu, memakai pakaian kaos biru, celana hitam, dan memakai sandal jepit.

"Korban tidak bisa dikenali karena wajahnya hancur," ujar warga setempat, Supandi kepada beritajatim Sabtu (25/9).

Melihat kondisi mayat korban, warga setempat curiga jika kematian pria tanpa indentitas itu merupakan korban tabrak lari. Pasalnya, di sekitar lokasi kejadian tidak ada tanda-tanda adanya terjadi kecelakaan.

"Warga disini curiga karena tidak ada bekas adanya kecelakaan," kata Supandi lagi.

Kapolsek Leces, AKP Sujianto tidak berhasil dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi beritajatim.com melalui pesan pendek SMS tidak juga mendapat jawaban. Sementara itu, hingga berita ini ditulis, mayat korban masih belum dilakukan evakuasi. [ikl]

Sumber: http://www.inilah.com/news/read/politik/2010/09/26/844881/dia-mayat-misterius-berwajah-remuk/

Senin, Praktik Manasik di Miniatur Kakbah

[ Minggu, 26 September 2010 ]
PROBOLINGO- Wisata religius miniatur Kakbah di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Senin (27/9) bakal ramai oleh Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Probolinggo. Pada hari itu, sekitar pukul 07.00 WIB, para CJH akan praktik manasik haji secara masal.

Rencana itu dikemukakan Kepala Kasi Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo Atok Illah. "Senin ini praktik manaik haji secara masal di wisata religius miniatur Kakbah," kata Atok, kemarin.

Menurut Atok, pelaksanaan praktik manasik haji itu dilakukan untuk melengkapi pembekalan yang telah diberikan Sebelumnya sebanyak 713 CJH telah menjalani latihan manasik di kantor Kemenag.

Hanya saja, dalam kesempatan itu materi yang diberikan lebih banyak berupa pemaparan. "Padahal haji itu kan bukan hanya teori. Karena itu jamaah perlu praktik di lapangan," terangnya.

Karenya pada Senin mendatang, semua CJH diundang untuk mengikuti praktik. Semua CJH akan datang ke wisata miniatur Kakbah dengan pakaian ihram. Di tempat wisata ini, semua pelaksanaan haji akan dipraktikkan, seperti Wukuf, Jumrah, Tawaf, Sa'i dan sebagainya. "Semua akan dipraktikkan di sana," jelasnya.

Sebagai persiapannya, pada hari ini akan digelar gladi bersih oleh semua ketua rombongan jamaah. Di sini akan diatur mengenai tempat pelakasanaan wukuf, tempat pelemparan jumrah, hingga mana yang akan dijadikan Shofa dan Marwah sebagai tempat melakukan Sai.

Ini praktik manasik haji pertama bagi CJH? Menurut Atok, sebelumnya para calon jemaah telah menjalaninya. Namun dalam kelompok kecil yang dilakukan di setiap konsorsium pelaksanaan manasik haji. "Ini pertama yang dilaksanakan secara massal tahun ini," katanya.

Usai praktik manasik haji pada Senin nanti, CJH akan kembali menjalani praktik dalam penutupan manasik dan tasyakuran pemberangkatan jamaah haji Kabupaten Probolinggo. Namun untuk hal ini, menurut Atok waktunya belum ditentukan. (qb/day)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=181063

Penyebab Kematian Masih Gelap

[ Minggu, 26 September 2010 ]
Polres Tunggu Hasil Visum RSUD

KRAKSAAN- Mayat laki-laki yang ditemukan di sungai pinang pahit, Kecamatan Krucil, Kamis (23/9) lalu, hingga kini belum teridentifikasi. Penyebab kematian pun masih gelap. Hingga kemarin, jasad lelaki berusia sekitar 35 tahunan itupun masih tersimpan di kamar mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Pihak polisi berdalih masih menunggu hasil visum dari pihak RSUD. Iptu Muhammad Dugel, KBO Reskrim Polres Probolinggo mengatakan, sampai kemarin (25/9) pihaknya masih belum mengetahui identitas mayat tersebut. "Sampai saat ini (kemarin, 25/9) belum ada keluarga yang mengakui," ujarnya.

Iptu Dugel menegaskan, sebelum hasil visum keluar, pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kematiannya. "Belum tahu. Itu karena pembunuhan atau bukan. Karena, hasil visumnya belum keluar," ujarnya.

Lalu, kapan hasil visum akan keluar? Dugel masih belum bisa memastikan kapan hasil visum itu akan keluar. Menurutnya, semua tergantung kepada pihak RSUD. "Tergantung rumah sakit, paling tidak satu minggu. Tapi, kalau kasus seperti ini biasanya agak lama," jelasnya.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, Kamis (23/9) siang, warga Desa Roto dan Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo geger. Pasalnya, ada salah seorang warga menemukan sesosok mayat lelaki di sungai pinang pahit yang jadi batas dua desa tersebut.

Mayat lelaki itu, ditemukan warga sekitar pukul 13.00 WIB. Posisinya telentang di antara batu-batu tepi sungai. Kaki hingga perut mayat itu masih bisa kelihatan. Sedangkan kepalanya tak kelihatan.

Korban mengenakan celana jeans berwarna gelap, lengkap dengan ikat pinggang. Sedangkan kaos yang dikenakan juga warna gelap, berlengan panjang. Mayat tersebut baru dievakuasi sekitar pukul 18.00. Karena hujan lebat, mobil pengangkut mayat baru tiba di RSUD sekitar pukul 20.00.

Menurut Iptu Soetarman, Kasi Humas Polres Probolinggo, ada beberapa petunjuk khusus dari mayat lelaki itu. Di bagian perut terdapat sebuah tato bertulis "Peni", di lengan kaan ada tato bergambar kembang dan di lengan kiri terdapat sebuah tato bergambar kepala orang.

Mayat lelaki itu brewok, berambut panjang tapi agak botak. Mayat lelaki itu, diperkirakan berusia 35 tahun.

Waktu itu, Soetarman memastikan belum ditemukan indikasi unsur penganiayaan atau pembunuhan. Hal itu dilihat dari kondisi mayat yang tidak mengalami banyak luka. Kecuali di bagian alis kanan dan kiri. "Selebihnya tidak ada luka lagi di tubuhnya," kata Soetarman waktu itu.

Atas kejadian ini, polres juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap Saidi, 35, seorang petani asal Desa Roto. Menurut Soetarman, Saidi adalah orang yang pertama menemukan dan melihat mayat tersebut.

Tapi, sumber Radar Bromo, korban mengalami luka pada kepalnya. Luka itu, bukan bekas bacokan, tapi seperti bekas kepruan benda keras. Tak hanya itu, pada bibir korban juga pecah dan ada beberapa gigi depan korban yang protol.

Saat ditanya tentang kebenaran sumber tersebut, Iptu Dugel mengaku memang ada indikasi Rata Penuhdemikian. Tapi, sebelum ada hasil visum pihaknya masih belum bisa memastikan mayat itu merupakan korban pembunuhan atau bukan. "Ada indikasi begitu," ujarnya. (rud/day)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=181062

Salawatan, Gaya Anak TK Menggemaskan

[ Minggu, 26 September 2010 ]

PROBOLINGGO - Lucu, menggemaskan dan imut. Begitulah penampilan para murid TK Tunas Harapan saat beraksi di depan undangan dalam acara halal bihalal, kemarin (25/9). Mereka begitu semangat saat membawakan kesenian islami hadrah dan samroh.

Kali pertama yang tampil adalah hadrah yang ditampilkan murid putra. Memakai kostum serbahijau ditambah kaca mata hitam. Sebelum tampil, mereka gladi bersih dihadapan para undangan. Sehingga saat tampil, mereka bergaya semaksimal mungkin.Saat gladi bersih dan tampil di pembukaan acara, murid TK Tunas Harapan itu bertingkah sangat lucu. Ketidakkompakan gerakan membuat undangan semakin terhibur dibuatnya. Lama bergaya duduk, ada beberapa dari mereka yang kesulitan saat berdiri.

Usai kesenian hadrah dilanjutkan samrah. Kini yang tampil dari murid putri. Kostum berwarna-warni yang mereka kenakan nampak ngejreng. Lagu yang dibawakan berjudul Salawat. Si penyanyi yang berada di depan begitu menjiwai, hingga sesekali memejamkan mata dan memiringkan kepalanya.

Penari di bagian belakangnya bergerak mengikuti nada. Ada yang terus tersenyum. Tapi ada pula yang terus cemberut seperti menahan perasaan tegang.

Baik hadrah atau samrah sudah cukup menghibur pembukaan halal bihalal keluarga besar kelompok bermain dan TK Tunas Harapan tersebut.

Acara tersebut dihadiri kepala UPTD TK-SD Kecamatan Mayangan, komite dan pengurus yayasan Dharma Wanita Kota Probolinggo serta ratusan wali murid. Even ini juga diisi ceramah agama oleh Ustadz Fathul Mukhlas.

"Anak-anak latihannya cuma satu minggu. Mulai tanggal 21 September lalu. Penampilan anak-anak lucu sekali. Walaupun tadi (kemarin) ada yang tidak hafal gerakan tapi cepat menyesuaikan dengan temannya," kata Kepala Kelompok Bermain dan TK Tunas Harapan Andalas Wati Puji Rahayu.

Sebagai pembukaan, lanjut Puji Rahayu, memang kesenian islami. Karena masih dalam rangka halal bihalal dan untuk melestarikan budaya. (fa/day)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=181061

Polresta Turunkan Sepertiga Kekuatan

[ Minggu, 26 September 2010 ]
PROBOLINGGO- Aksi kawanan bersenjata yang menyerbu Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara dan menewaskan tiga personel polisi, Rabu (22/9) lalu, membuat Polresta Probolinggo makin meningkatkan kesiapannya.

Untuk mengantisipasi aksi serupa, Polresta sampai menurunkan sepertiga kekuatannya. Yakni, sebanyak 115 orang. Dan, pasukan seperempatnya juga siap membantu bila dibutuhkan. "Yang lain atau selebihnya, sudah siap on call," Kapolresta Probolinggo, AKBP Agus Wijayanto, kemarin.

Kapolresta mengatakan, pihaknya sudah meningkatkan pengamanan sejak sebelum banyaknya aksi kejahatan akhir-akhir ini. "Sebenarnya, sejak dulu kami sudah selalu siaga," ujar Kapolresta.

Menurutnya, antisipasi itu juga bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Para personel disiagakan di tempat-tempat rawan kejahatan.

Adapun tempat-tempat yang dianggap rawan kejahatan adalah bank, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan toko-toko emas. Sementara kesiapan juga dilakukan di seluruh Mapolsek. Menurut Kapolresta, anggota di Mapolsek juga sudah siap. "Selain pengamanan terbuka, kami juga melakukan pengamanan tertutup," ujarnya.

Para personel itu, bukan dengan bekal kosong dalam menjaga keamanan Kota Mangga ini. Tapi, mereka dilengkapi senjata yang siap melumpuhkan para penjahat. "Secara intern, semua personel sudah siap. Senjata, juga sudah didistribusikan," ujarnya.

Bahkan, mereka juga dihalalkan untuk menembak mati pelaku kejahatan. Tapi, mereka tidak sembarangan dan langsung menembak seenaknya. Melainkan, mereka harus mengusahakan terlebih dahulu untuk melumpuhkan dengan cara menembak kakinya.

Baru, bila terpaksa dan mengancam nyawa hal itu bisa langsung melakukan tembakan persis pada kepalanya. "Kita lihat-lihat dulu. Kalau mengancam nyawa atau tidak bisa dilumpuhkan, baru bisa langsung tembak tepat di kepalanya," jelas Kapolresta.

Selain memaksimalkan personel sendiri, Kapolresta mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pemerinah kota (pemkot). Itu, untuk bersama-sama saling menjaga keamanan lingkungan masing-masing.

Misalnya dengan saling meningkatkan kembali keharusan melapor, apabila ada tamu yang sampai menginap 1 x 24 jam. Juga, adanya peningkatan Siskamling di kampung-kampung. "Secara intern kami sudah siap. Secara swakarsa dan kemitraan kami sudah berkoordinasi dengan pemkot," jelas Kapolresta.

Perhatian serius Polresta Probolinggo ini, lanjut Kapolresta agar tidak sampai kecolongan. Jajaran petugas juga terus meningkatkan intensitas penjagaan di sejumlah titik yang dianggap rawan. (rud/day)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=181060