Selasa, 20 Juli 2010

Kali Kedua, di MTsN Pajarakan

[ Selasa, 20 Juli 2010 ]
PAJARAKAN-Untuk kali kedua MTsN Pajarakan, Kabupaten Probolinggo kedatangan tim jurnalistik Goes to School dari Radar Bromo. Acaranya digelar Sabtu siang (17/7) lalu.

Diklat kali ini merupakan salah satu agenda dalam kegiatan Masa Orientasi Studi (MOS). Pihak sekolah memang sengaja memasukkan materi jurnalistik dalam MOS agar kegiatan inisiasi itu lebih variatif.

"Kalian beruntung bisa masuk di sekolah ini. Hanya ada segelintir sekolah yang mau mengikuti program jurnalistik seperti ini hingga dua kali dalam waktu yang berbeda. Sekolah kalian adalah sekolah yang mencintai dan mengapresiasi minat membaca dan menulis anak didiknya. Kalian beruntung ada di sini," puji redaktur Radar BromoM. Said Hudaini yang menjadi pemateri dalam diklat kemarin.

Karena masih berkaitan dengan MOS, peserta dalam diklat itu adalah para siswa baru. Mereka adalah murid-murid kelas VII yang baru masuk. Kurang lebih ada 170 siswa mengikuti acara diklat yang digelar di aula sekolah itu.

"Peserta diklat kali ini berasal dari enam kelas. Yakni, 1 kelas akselerasi, 1 kelas full day, dan 4 kelas reguler. Mereka semua siswa baru. Penting juga untuk tahu bagaimana seluk beluk dunia jurnalistik," terang Gatot Ary Bowo, salah seorang guru yang menjadi pelaksana acara kemarin.

Meski belum sampai pada taraf praktik jurnalistik yang sulit, menurut Gatot, minimal para muridnya bisa berkenalan dengan jagat tulis menulis. " Dengan mengenal maka mereka akan tertarik. Dengan tertarik maka mereka akan bisa," kata guru berkaca mata itu.

Dalam diklat itu Said memberi materi dasar-dasar jurnalistik. Terutama berkaitan dengan definisi jurnalistik, tugas wartawan, dan alur kerja di media. "Pada intinya tugas wartawan itu ada dua. Pertama, berkaitan dengan how to get news (bagaimana cara mendapatkan berita). Kedua, how to write news (bagaimana cara menulis berita)," jelas Said.

Pemateri yang biasa disapa Nyo itu juga menjelaskan tentang news value (nilai berita) serta tips dan hambatan wawancara. " Sebelum wawancara seorang wartawan harus menguasai materi atau isu apa yang dibicarakan. Wartawan yang tidak menguasai materi, sama dengan murid yang tidak belajar sehingga plonga-plongo saat ujian. Ada yang mau jadi wartawan plonga-plongo?" tanya Said kepada para peserta. Para peserta pun menggelengkan kepala.

Kepala MTsN Pajaran H Syaiful Anwar mengaku senang dan apresiatif terhadap kegiatan diklat jurnalistik kemarin. "Kesuksesan itu bisa dimulai dari diri sendiri dan hal-hal kecil yang sederhana. Meski hanya sekedar pengenalan, diklat ini penting bagi anak-anak," ujarnya kepada Radar Bromo. (nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=170719

Tidak ada komentar:

Posting Komentar