Rabu, 12 Mei 2010

Konsep HOMESTAY jadi andalan di SEJAWAT seri 11

12 Mei 2010

Sejak awal ketika mencalonkan diri menjadi tuan rumah SEJAWAT seri 11, masalah penginapan jadi titik terlemah.

Karena lokasi pelaksanaan tidak ada satupun penginapan tersedia, apalagi hotel, wisma dll.

Kalaupun ada, jaraknya cukup jauh yaitu di Kampung Kita yang berjarak hampir 10KM dari lokasi, itupun kapasitas totalnya tak sampai 50 tempat tidur.

Ada juga hotel di kota Probolinggo yang berjarak hampir 35 KM dari lokasi acara.

Jadi, ketika konsep HOMESTAY disampaikan ternyata mendapat sambutan dari pengurus SEJAWAT, karena dengan model seperi ini maka proses sosialisasi peserta SEJAWAT dengan warga semakin kuat.

Apalagi sambutan warga untuk menjadikan rumahnya sebagai tempat menginap cukup besar, bahkan pihak panitia lokal sampai harus menolak beberapa permintaan dari warga yang ingin rumahnya dijadikan tempat menginap.

Tentu saja, dengan konsep ini banyak kelemahan dibandingkan dengan menginap di hotel, losmen dsb seperti yang selama ini dilakukan mulai SEJAWAT seri 2 s/d seri 10, diantaranya kualitas sarana tidak bisa standard, karena tergantung pemilih rumah yang dihuni.

Selain itu, sarana MCK dengan standar 1:5 peserta juga jadi perhatian, karena ternyata tidak semua rumah memiliki sarana tersebut, karena selama ini mereka menggantungkan keberadaan sungai pekalen.

Namun dengan usaha keras, bisa dicarikan jalan keluar, sehingga harapan agar ketersediaan sarana tersebut dapat mendekati ideal.

Kami berharap kesederhanaan dan kebersahajaan yang dimiliki masyarakat di Kecamatan TIRIS bisa diterima oleh seluruh peserta SEJAWAT.

Sumber: http://gss-leces.blogspot.com/2010/05/konsep-homestay-jadi-andalan-di-sejawat.html

PLN Tenderkan Batu Bara Lima Juta Ton

Rabu, 12 Mei 2010 22:33 WIB

Jakarta, (tvOne)

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menenderkan pengadaan batu bara sebanyak lima juta ton per tahun dengan periode kontrak selama lima tahun. "Batu bara ini untuk memenuhi kebutuhan 14 PLTU mulai tahun ini," kata Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji di Jakarta, Rabu (12/5).

Ke-14 PLTU itu terdiri dari 12 pembangkit bagian program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW dan dua lainnya nonpercepatan. Sebanyak 12 PLTU bagian program 10.000 MW adalah Labuan, Banten 2x300 MW, Rembang, Jateng 2x350 MW, Suralaya 1x625 MW, Ropa, Ende 2x8,2 MW, Indramayu, Jabar 3x330 MW, Paiton, Jatim 1x660 MW, Jeranjang, Lombok 1x25 MW, Kendari, Sultra 2x10,4 MW, Amurang, Manado 2x25MW, Teluk Naga, Banten 3x315 MW, Pacitan, Jatim 2x315, dan Pelabuhan Ratu, Jabar 3x350 MW. Sedangkan pembangkit nonpercepatan adalah PLTU Labuan Angin 2x115 MW dan Atambua, NTT 4x6 MW.

Nur mengatakan, proses pelelangan melalui mekanisme pascakualifikasi yakni pemasok menawarkan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan proses kualifikasi termasuk "due dilligence" ke lokasi tambang. Menurut Nur, batu bara yang diinginkan berjenis rendah (low rank coal/LRC) dengan spesifikasi minimum 4.250, 4.000, dan 3.900 kkal per kg.

Persyaratan tender adalah pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) atau kuasa pertambangan (KP) atau izin usaha pertambangan (IUP). Syarat lainnya telah berproduksi dan memiliki pengalaman pengiriman batu bara minimum satu juta ton per tahun baik domestik maupun ekspor, memiliki cadangan tertambang sebanyak 20 juta ton, dan tidak sedang terikat kontrak ke pembangkit yang sama.

Pengumuman tender sudah dilakukan PLN pada Rabu (12/5) ini. Sedangkan pendaftaran dibuka sejak 14 Mei 2010 hingga 25 Mei 2010 dan pengambilan dokumen 25 Mei 2010 sampai 1 Juni 2010. Menurut Nur, sebenarnya pihaknya sudah menandatangani kontrak pasokan sebanyak 30,348 juta ton guna memenuhi kebutuhan batu bara pada 2010.

Namun, lanjutnya, PLN memperkirakan akan terjadi gangguan pasokan di luar prediksi seperti gelombang laut tinggi, banjir di lokasi tambang, atau penutupan jalan ke lokasi tambang. "Karenanya, batu bara ini merupakan tambahan sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu di luar prediksi kita," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan kembali melaksanakan tender batu bara dalam 2-3 bulan mendatang guna memenuhi kebutuhan PLTU yang beroperasi pada 2011. (Ant)

Sumber: http://ekonomi.tvone.co.id/berita/view/38870/2010/05/12/pln_tenderkan_batu_bara_lima_juta_ton/

Restrukturisasi 18 BUMN Dipersiapkan

JAKARTA – Selain PT Kertas Kraft Aceh (KKA) dan Merpati, pemerintah mempersiapkan pula langkah restrukturisasi terhadap 18 perusahaan BUMN lainnya.

Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengkaji kelayakan perusahaan-perusahaan tersebut.

“Saat ini masih kami lihat, mana yang akan direstrukturisasi dan mana yang akan dilikuidasi,” kata dia usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (11/5).

Beberapa BUMN tersebut adalah PT Merpati Nusantara Airlines, PT PAL Indonesia, Waskita Karya, Kertas Kraft Aceh (KKA), Industri Gelas, PT Industri Sandang Nusantara, PT Djakarta Lloyd (Persero), Hotel Indonesia Natour, Perum Perfilman Nasional, dan Kertas Leces.

Menurut Said, proses restrukturisasi sejumlah perusahaan BUMN tengah berlangsung dan bahkan ada yang sudah mendapat suntikan dana seperti Merpati, PAL Indonesia, Waskita Karya, dan Semen Kupang.

Sedangkan terhadap sejumlah perusahaan lainnya sudah diusulkan restrukturisasinya dan masih menunggu keputusan dari Tim Komite Privatisasi, seperti Balai Pustaka, Industri Sandang, dan Kertas Kraft Aceh.

Said mengatakan, dari sekian banyak perusahaan yang masuk program restrukturisasi, ada dua perusahaan yang telah diputuskan untuk dilikuidasi yaitu PT Perusahaan Film Negara dan Survey Udara Penas. “Untuk Djakarta Lloyd, kami masih kaji apakah akan dimerger atau tidak,” ujarnya.

Dia menuturkan, dengan penanganan yang komprehensif dan hati-hati, proses restrukturisasi BUMN ‘sakit’ bisa selesai dalam 2-3 tahun ke depan.

Menurutnya, dalam menyehatkan kinerja keuangan perusahaan, PPA melakukan kajian mendalam terhadap prospek bisnis, dan kemungkinan kesanggupan membayar utang. “PPA kan juga tidak mau mengeluarkan dana restrukturisasi lalu bocor begitu saja,” ujarnya.

Penyehatan tidak selalu dengan melakukan injeksi dana kepada perusahaan sakit, tetapi bisa juga dengan melakukan sinergi antarperusahaan milik Negara. Seperti KKA, yang berkolaborasi dengan Semen Gresik dan Pemda Aceh, termasuk dengan investor.

Said menuturkan, selain memberikan bantuan dana, restrukturisasi perusahaan juga dilakukan dengan melakukan perubahan kultur usaha BUMN tersebut. Pasalnya, masih ada beberapa BUMN yang masih menggunakan kultur birokrasi dan bukan korporasi seperti Industri Strategis.

“Contohnya Pindad, sekarang sudah sangat baik. Kita sedang melihat PT PAL dan Merpati sudah berjalan hanya masih ada beberapa hambatan di sana sini,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa Abubakar memaparkan, ada delapan perusahaan BUMN yang terus merugi selama empat tahun berturut-turut. BUMN itu adalah PT Kertas Leces, PT Survey Udara Penas, PT Djakarta Lloyd, Perum Perfilman Nasional, Kertas Kraft Aceh, PT Balai Pustaka, PT Industri Sandang, dan PT Semen Kupang. (c126)

Sumber : Investor Daily - 12 Mei 2010

Sumber: http://ptppa.com/index.php?option=com_content&view=article&id=235:restrukturisasi-18-bumn-dipersiapkan&catid=1:latest-news&lang=en&Itemid=

Pendukung Safrul Anam Mengamuk Minta Keadilan

12/05/2010 21:25 Kasus Perkelahian

Liputan6.com, Probolinggo:
Sidang kasus pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (12/5), diwarnai keributan. Ratusan massa pendukung terdakwa Safrul Anam mengamuk lantaran tidak terima dengan vonis hakim.

Suasana makin memanas lantaran dari balik jeruji, Safrul juga melakukan orasi. Ia meminta pendukungnya terus memperjuangkan nasibnya.Tak terima dengan vonis hakim, seorang pendukung Safrul berteriak-teriak menghujat putusan hakim.

Keributan ini pun berlanjut hingga di luar ruang sidang. Safrul juga tidak menerima putusan hakim dan menganggap persidangan ini penuh dengan rekayasa. Beruntung keributan tidak meluas karena para pendukung terdakwa akhirnya membubarkan diri setelah Safrul dikembalikan ke Rumah Tahanan Kraksaan.

Sidang kali ini beragendakan vonis hakim terhadap terdakwa Safrul Anam dengan dakwaan telah mencemarkan nama baik sekelompok orang. Dalam sidang tersebut Safrul dinyatakan bersalah dan divonis tiga bulan penjara. Sebelum sidang digelar, ratusan massa pendukung Safrul berkerumun di depan ruang tahanan pengadilan sambil berorasi meminta keadilan bagi terdakwa.(ASW/AYB)

Sumber: http://buser.liputan6.com/berita/201005/276718/Pendukung.Safrul.Anam.Mengamuk.Minta.Keadilan

Suharno Tewas Dimutilasi

Nusantara / Rabu, 12 Mei 2010 20:33 WIB

Metrotvnews.com, Probolinggo: Warga Desa Andungsari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, gempar, Rabu (12/5). Mereka menemukan Suharno, 30, warga setempat, tewas mengenaskan. Mayat korban dipotong menjadi sembilan bagian.

Suharno terkahir terlihat di rumah orangtuanya, Sabtu pekan kemarin. Dia pamit hendak pulang ke rumahnya di Dusun Kongsi, Desa Andung Sari, Tiris. Tapi sampai dua hari lelaki ini tak pernah sampai ke rumahnya.

Keluarga korban yang cemas kemudian mencari Suharno. Dan, Selasa (1/5) sore, adik korban menemukan potongan tubuh tanpa kepala, tangan, dan kaki di tengah hutan Desa Andungsari. Setelah itu, warga bersama polisi, menemukan kembali lima potongan tubuh lain: kepala, potongan badan bagian bawah, paha kanan, paha kiri, dan kaki kiri.

Keesokan hari, polisi kembali menemukan tiga potongan tubuh Suharno lainnya di tepi sungai, tak jauh dari lokasi kejadian perkara. Semua potongan tubuh Suharno kemudian dikumpulkan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk diotopsi.

Suharno jelas korban pembunuhan. Tapi sejauh ini polisi belum bisa melacak pelaku dan motif pembunuhan. Polisi masih menyelidiki kasus ini.(ICH/Krisna Misbach)

Sumber: http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/05/12/17673/Suharno-Tewas-Dimutilasi/

Wisata Mangrove Probolinggo Terganjal Akses Jalan

Rabu, 12 Mei 2010 | 09:55 WIB

PROBOLINGGO-Rencana investor CV Bee Jay membangun wisata terpadu dan reliji di kawasan hutan mangrove di Kel. Pilang, Kec. Kademangan, Kota Probolinggo masih terganjal jalan masuk. Soalnya belum tersedia jalan masuk dari Jl. Soekarno-Hatta menuju kawasan pantai yang ditumbuhi hamparan tanaman bakau itu.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, hingga kini investor belum terlihat memulai proyek fisik. Padahal 17 Maret 2010 lalu, Direktut CV Bee Jay, Benjamin Mangitung dan Walikota HM Buchori SH MSi sudah menandatangani memori kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).

Dalam MoU yang berlaku selama 30 tahun itu, investor bermaksud menyewa tanah aset Pemkot Probolinggo untuk kawasatan wisata pantai. Pemkot pun mendapatkan pendapatan dari sewa tanah yang ditumbuhi hutan mangrove itu.

Walikota HM Buchori yang dikonfirmasi soal kelanjutan objek wisata pantai itu mengatakan, semua terserah CV Bee Jay. ”Tergantung Bee Jay, kapan mau memulai pembangunan objek wisata mangrove itu,” ujar walikota usai sidang paripurna di gedung DPRD Kota Probolinggo, Senin (10/5).

Yang jelas, kata walikota, Pemkot Probolinggo usai MoU sudah mengingatkan, agar investor segera bergerak. ”Saat itu saya ingatkan agar investor tidak CNN alias Cuma Nanya-Nanya,” ujarnya.

Pemkot pun siap memberikan kemudahan pengurusan perizinan bagi investor. ”Pihak Takmir Masjid Tiban yang kelak masuk kawasan wisata religi juga sudah setuju,” ujar HM. Buchori.

Sebelumnya ketika disinggung agar jangan CNN, pihak Bee Jay mengaku segera membangun jalan setapak menuju hutan mangrove dan 2 gardu pandang. ”Kami sudah menyiapkan dana Rp 300 juta untuk proyek awal itu,” ujar Benjamin.

Memang Benjamin tidak mau menyebutkan berapa dana yang akan dibenamkan untuk membangun kawasan wisata di pantai utara Probolinggo itu. Yang jelas, CV Bee Jay yang mempunyai pabrik pengolahan ikan di pelabuhan Tanjung Tembaga dan karaoke dan kafe di Jl. Dr Soetomo itu mengaku serius berinvestasi.

Jalan Masuk

Ternyata Bee Jay kesulitan membangun jalan masuk ke bakal lokasi proyek wisata mangrove. Rencananya, investor membuat jalan terobosan di depan Puskesmas Pilang ke arah utara melintasi rel KA, persawahan, tambak, hingga kawasan hutan mangrove.

Belakangan, secara lisan pihak Bee Jay meminta izin Takmir Masjid Babussalam (Masjid Tiban) untuk ”meminjam” jalan masuk menuju masjid. ”Pihak Bee Jay hendak pinjam jalan menuju masjid untuk mengangkut tanah uruk sekitar 40 truk,” ujar HM. Catur Indrianto, Sekretaris Takmir Masjid Tiban.

Takmir pun mengumpulkan sejumlah pengurus, Sabtu (8/5) malam lalu. ”Dengan pertimbangan truk proyek bakal menganggu warga yang beribadah di masjid, permintaan Bee Jay ditolak takmir,” ujar Catur.

Tapi secara umum, takmir masjid setuju terhadap rencana pembangunan wisata terpadu dan reliji di Kel. Pilang. ”Kami hanya keberatan, truk-truk pengangkut material melintasi jalan satu-satunya menuju masjid, khawatir mengganggu orang salat,” ujar Catur.

Terkait rencana proyek wisata terpadu, Pemkot pun telah menggelar sosialisasi. ”Takmir sudah 2-3 kali diajak berbicara, intinya kami setuju,” ujarnya.

Masjid Tiban di Pilang, kata Benjamin, bakal masuk kawasan wisata terpadu itu. ”Masjid tua yang sakral itu bakal menjadi wisata reliji,” ujar lulusan UGM Jogjakarta itu.

Pihak Bee Jay pun memaparkan, kawasan wisata itu terhampar di kawasan hutan mangrove sepanjang 1.500 meter di Kel. Pilang. ”Kawasan barat sepanjang 500 meter untuk penangkaran satwa, 500 meter di timur untuk pembibitan mangrove, dan 500 meter di tengah-tengah untuk resort yang dilengkapi bungalow,” ujarnya.

Kawasan wisata itu juga bakal dilengkapi tempat rekreasi air seperti pemancingan dan mendayung (berperahu). Investor juga bakal membangun boom-boom car, wisata outbond, jalan setapak, hingga restoran terapung.

Bee Jay juga bakal melibatkan masyarakat dan nelayan setempat di kawasan wisata terpadu. ”Masyarakat kami libatkan dalam pembibitan dan penanaman mangrove, nelayan bisa menyewakan perahunya kepada pengunjung,” ujarnya.

Benjamin menargetkan, proyek wisata terpadu itu bakal rampung digarap dalam 3 tahun. ”Begitu izin sudah kami kantongi, kami langsung membangun. Di akhir tahun kedua, wisata terpadu sudah bisa dikunjungi sambil terus dikembangkan,” ujarnya.

Demi mewujudkan kawasan wisata di Probolinggo, Benjamin mengaku sudah melakukan studi perbandingan di sejumlah daerah seperti di Surabaya, Tarakan, hingga Bali. isa

Sumber:


Identitas Korban Mutilasi Probolinggo Terungkap

Rabu, 12/05/2010 12:57 WIB
Sugianto - detikSurabaya

Probolinggo - Identitas mayat tanpa kepala, tangan, dan kaki yang ditemukan di tengah hutan di Desa Andungsari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo diketahui.

Jenazah yang diduga korban pembunuhan itu bernama Hartono (30). Hartono ternyata warga Desa Andungsari. Motif pembunuhan keji itu juga berhasil diungkap polisi. Menurut korps baju cokelat ini, motif pembunuhan itu berlatar belakang cemburu.

"Motif dari pembunuhan itu diduga berlatar belakang cemburu," kata Kapolres Probolinggo, AKBP AI Afriandi saat dikonfirmasi wartawan melalui telpon selulernya, Rabu (12/05/2010).

Namun AI Afriandi sendiri belum bisa memberikan penjelaskan secara detail. Karena kasus itu masih dalam tahap penyelidikan polisi. "Kita masih melakukan penyelidikan," tandasnya.

Seperti yang diberitakan, warga Desa Andungsari, Kecamatan Tiris geger dengan adanya penemuan sosok mayat tanpa kepala, tangan, dan kaki di tengah hutan di dekat kawasan itu. Potongan tubuh itu ditemukan warga saat melintas di kawasan itu di semak belukar.

(wln/wln)

Sumber: http://surabaya.detik.com/read/2010/05/12/125743/1355914/475/identitas-korban-mutilasi-probolinggo-terungkap

Disiapkan 65.000 Tabung Elpiji

Rabu, 12 Mei 2010 | 09:55 WIB

PROBOLINGGO - Meski terlambat dibandingkan 6 kecamatan di Kab. Probolinggo, program konversi minyak tanah (mitan) ke elpiji segera digelindingkan di Kota Probolinggo. Sebanyak 65.000 tabung elpiji berukuran 3 kg siap didistribusikan kepada warga di 5 kecamatan di Kota Bayuangga itu mulai Juni mendatang.

”Kami juga sudah menyiapkan 42 surveyor lapangan untuk mendata masyarakat yang akan menggunakan kompor berbahan bakar elpiji,” ujar Nur Sofyan, Team Leader Program Konversi Mitan ke Elpiji 3 Kg di Kota Probolinggo, Selasa (11/5).

Disinggung siapa saja yang bakal menjadi sasaran program konversi, Sofyan mengatakan, semua keluarga dan usaha mikro yang belum menggunakan kompor elpiji. ”Yang jelas 65.000 tabung elpiji beserta kompornya akan kami distribusikan kepada keluarga dan usaha mikro,” ujarnya.

Usaha mikro yang bakal menerima program konversi di antaranya, warung nasi, warung kopi, dan tempat usaha yang selama ini menggunakan bahan bakar mitan. ”Kalau ada keluarga mempunyai warung, ya kedua-duanya dapat program konversi,” ujar Sofyan.

Ditanya kemungkinan adanya warga yang menolak program konversi, Sofyan mengatakan, akan disikapi secara positif. ”Kalau ada warga yang menolak kompor elpiji karena takut meledak, ya tugas kami untuk memberikan sosialisasi,” ujarnya.

Sofyan menambahkan, kasus elpiji meledak tidak perlu digeneralisasi sehingga mengakibatkan warga ketakutan. ”Tabung, selang, regulator, dan kompor yang akan kami bagikan sudah sesuai SNI (standard nasional Indonesia),” ujarnya.

Sofyan mengingatkan, pendistribusian tabung dan kompor elpiji tanpa disertai pungutan sepeser pun. ”Kalau kemudian ada kelurahan memungut biaya KTP atau KSK yang menjadi syarat untuk menerima tabung dan kompor, itu bukan tanggung jawab kami,” ujarnya.

Sementara itu untuk kesinambungan pasokan elpiji, di Jl. Brantas, Kota Probolinggo telah dibangun Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE). Sedangkan di wilayah Kab. Probolinggo, SPPBE dibangun di Kraksaan, Tongas, dan Leces.

Konversi mitan ke elpiji di Kota Probolinggo termasuk terlambat dibandingkan dengan di 6 kecamatan di Kab. Probolinggo, yang sudah dimulai sejak pertengahan 2009 lalu. Warga di 6 kecamatan di Kab. Probolinggo itu menerima 60.000 paket konversi.

Dan sejak Maret lalu, Kab. Probolinggo jumlah paket konversi total yang diterima warga di Kab. Probolinggo sebanyak 270.000 paket.

Berdasarkan catatan Surabaya Post, meski program konversi baru digelindingkan Mei ini, kelangkaan mitan sudah melanda Kota Probolinggo sejak 2009 silam. Kelangkaan mitan juga mendongkrak harga komoditas itu di atas harga eceran tertinggi (HET). Meski HET mitan dipatok sekitar Rp 3.000 (persisnya Rp 2.958/liter), kenyataannya di lapangan mitan melambung Rp 4.000-5.000/liter.

Diskoperindag Kota Probolinggo pun beberapa kali menggelar operasi pasar (OP) mitan di 5 kecamatan secara bergiliran, dengan harga Rp 3.000/liter. Tetapi di luar OP mitan, komoditas itu harganya kembali melambung.

Komisi B DPRD Kota Probolinggo pun beberapa kali mengajak dengar-pendapat (hearing) Diskoperindag, camat, hingga lurah terkait OP mitan. ”OP mitan dalam praktiknya di lapangan masih banyak kelemahan,” ujar Ketua Komisi B DPRD, Sri Wahyuningsih. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=7f70a46e52aad7deb5d99913e8923a03&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc


Kompol Kuwadi : Mutasi Kapolresta Bukan Karena Tuntutan Persikmania

Tanggal : 11-05-2010
Kompol Kuwadi : Mutasi Kapolresta Bukan Karena Tuntutan  Persikmania

ANDIKA FM, Kediri - Wakapolresta Kediri Komisaris Polisi Kuwadi menegaskan, kepindahan Kapolresta Kediri ke Probolinggo, tidak ada hubungannya dengan tuntutan Persikmania.

Kata Komisaris Polisi Kuwadi, proses mutasi jabatan di tubuh Polri sudah menjadi hal yang biasa. Kepindahan perwira dari satu daerah ke daerah lainnya, juga dikarenakan promosi dan penyegaran. Untuk kepindahan Kapolresta Kediri AKBP Rastra Gunawan, bukan dikarenakan tuntutan Persikmania. Justru AKBP Ratra Gunawan dipromosikan sebagai Kapolres Probolinggo, mengingat wilayahnya lebih luas dan rawan berpotensi memunculnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Bahkan, jauh hari sebelum adanya gejolak tuntutan Persikmania, Kapolresta AKBP Rastra Gunawan sudah dikabarkan segera dipindah. Komisaris Polisi Kuwadi menegaskan, mutasi Kapolresta Kediri bukan karena tuntutan Persikmania.

Sesuai informasi, Kapolresta Kediri AKBP Rastra Gunawan dimutasi menjadi Kapolres Probolinggo menggantikan AKBP Afriandi. Sedangkan jabatan Kapolresta Kediri, diganti AKBP Mulia Hasudungan Ritonga, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Jaya Wijaya Polda Papua .(Hadi Kusuma)

Sumber: http://www.andikafm.com/news/detail/627/1

Sosialisasi dan Pelatihan FOSS Undang Depkominfo
















Written by Administrator
Selasa, 11 Mei 2010

Free Open Source Software (FOSS) adalah Program komputer yang menyertakan sumber kode dan mengijinkan kita untuk melakukan apa saja terhadapnya tampa dikenakan biaya. Pelatihan FOSS ini merupakan acara yang diadakan oleh Bagian Dalitbang (Data Penelitian dan Pengembangan) BAPPEDA Kota Probolinggo. Acara ini diselenggarakan pada hari Senin (10/5) di Ruang Puri Manggala Bhakti kantor Wali Kota Probolinggo.

Acara Sosialisasi ”Free Open Source Software” diselenggarakan dengan mendatangkan Nara Sumber dari Jakarta yaitu DEPKOMINFO (Departemen Komunikasi dan Informatika) tepatnya Ministry Of Communication And Information Technology Republik Indonesia (MCIT), oleh Pancat Setyantana yang berposisi sebagai Direktorat System Informasi Perangkat Lunak dan content, yang bertempat di Jl. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat.

Sebagai pembuka acara FOSS yaitu oleh Wakil Wali Kota Probolinggo, H. Bandyk Soetrisno. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian ulasan singkat oleh Kepala BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembanmgunan Daerah), Budi Krisyanto. Beliau menyampaikan, tujuan diadakannya acara FOSS ini adalah supaya para birokrasi Pemerintah Kota Probolinggo bisa lebih Disiplin dan bertanggung jawab sesuai dengan TUPOKSI yang telah ditentukan sebagai pegawai yang berkarakter dan berwibawa karena pegawai dikatakan berwibawa dapat dilihat dari kinerja, Attitide serta hubungan kita dengan sesama birokrasi yang lain. Terlebih lagi pelatihan ini menyinggung mengenai Software Komputer, karena dengan adanya pelatihan ini diharapkan semua Birokrasi Pemerintahan Kota Probolinggo dapat meningkatkan dan menambah lebih banyak lagi ilmu – ilmu untuk mencapai perkembangan Technologi yang seiring dengan itu semua melibatkan pekerjaan yang mana setiap titik dari tugas tersebut dituntut dapat berbaur ke bidang komputerisasi, sehingga dengan begitu pekerjaan akan terasa ringan dan cepat. Disamping melakukan pemantuan tentang alat untuk memperingankan kerja, kepala masing – masing satker juga harus selalu memeberi pengawasan dan dukungan ke anak buahnya supaya terus maju.

Dalitbang sebagai salah satu bidang di BAPPEDA yang berpropokasi dalam acara FOSS ini, Kabid Dalitbang, Aman Suryaman juga memberikan sedikit pemaparan yang tidak beda jauh dengan pengarahan yang diberikan Kepala BAPPEDA, Budi Krisyanto, yaitu salah satunya tentang keuntungan dari FOSS itu sendiri adalah legalitas dari software sehingga dengan menggunakan software ini dapat mengurangi pembajakan software di Indonesia. Kedua penghematan anggaran, keamanan software dan keamanan system. Kemudian Panca Setyantana melanjutkan dengan memberi penjelasan sedikit tentang legalitas yang begitu sangat perlu dijunjung dan dilindungi., salah satunya Software komputer. Dalam hal ini akan membahas tentang peprograman Linux. Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer, sehingga tipe Linux juga merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja

Last Updated ( Selasa, 11 Mei 2010 )

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=233

Askes Tingkatkan Layanan Promotif-Preventif

Hari/Tanggal: Selasa, 11 Mei 2010

Probolinggo - Surya-Guna meningkatkan layanan kepada peserta, PT Askes Regional Jatim, melakukan berbagai terobosan inovatif. Terobosan promotif dan preventif ini bertujuan untuk mengajak masyarakat berperilaku hidup sehat.

"Salah satu kegiatan yang kami lakukan adalah senam sehat bersama. Dengan berolahraga masyarakat menjadi terbiasa hidup sehat," kata General Manager PT Askes Regional Jatim, dr Mohammad Edison MM AAK, kepada Surya, seusai mengikuti senam sehat seger buger kinyis-kinyis di Pantai Bentar, Kabupaten Probolinggo, Jumat (24/4).

Menurut Edison, tindakan preventif kepada peserta yang sebagian besar berasal dari kalangan PNS, adalah general medical up yang dilakukan secara bergiliran di masing-masing cabang Askes. Sementara ini, layanan general cek up hanya diberikan kepada peserta usia rentan yakni usia 40-56 tahun."Di beberapa cabang sudah dilakukan medical cek up. Dari hasil evaluasi, sementara ini kami memberikan layanan general cek up pada peserta usia rentan terserang penyakit," tandasnya.

Dikatakan Edison, PT Askes juga memberikan kemudahan kepada peserta untuk berobat pada dokter keluarga. Layanan ini semakin memudahkan peserta askes yang selama ini hanya menjalani pengobatan pada puskesmas dan rumah sakit."Jadi kalau sekedar sakit pilek, batuk atau sakit kepala, peserta Askes bisa berobat pada dokter keluarga yang ditunjuk," ujar Edison.

Saat ini, PT Askes juga telah memberikan pelayanan kepersertaan kepada pegawai BUMN, BUMD dan swasta, yayasan maupun sekolah. Melalui anak perusahaan PT Asuransi Jiwa Inhealt Indonesia (AJI), layanan kesehatan ini kepada kelompok pada perusahaan. Sementara kepesertaan perorangan belum bisa dilayani.

"Sejumlah perusahaan swasta sudah bergabung dengan Askes. Diantaranya PT Gudang Garam, PT Jasa Marga dan PT KAI. Dengan demikian, kepesertaan Askes tidak hanya diberikan kepada PNS," ujar Edison. oen
sumber : http://www.surya.co.id / http://www.promosikesehatan.com/?act=news&id=600