Kamis, 01 Juli 2010

PAWAI BUDAYA SAMBUT RAKOR APEKSI KOMWIL

Kamis, 01 Juli 2010

Diawal acara Rapat Koordinasi APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) Komisariat Wilayah IV ke-7 yang diselenggarakan di Kota Probolinggo, diadakan pawai budaya yang ditampilkan oleh masing-masing anggota APEKSI Komwil IV.

Kepala Dinas Pemuda, Olah raga, Budaya dan Pariwisata (Dispobpar), Hendro Suroso, menyampaikan dalam laporannya bahwa pawai budaya dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Semipro, Pekan KIM dan APEKSI. Pawai Budaya dilaksanakan pada hari kamis (01/07) pukul 14.00 WIB, start di depan Kantor Walikota Probolinggo dan finish di aloon-aloon Kota Probolinggo dengan jarak tempuh kurang lebih 3 kilometer.
eserta yang mengikuti pawai budaya sebanyak 38 kelompok, dengan personil sebanyak 1.950 orang. ”Ada 7 kesenian dari Kota Probolinggo, 11 kesenian dari daerah Jawa Timur dan selebihnya kesenian dari Bali, Solo, Boyolali, Mataram, Bima dan Kupang” tutup Hendro.

Walikota Probolinggo, H.M. Buchori, menjelaskan bahwa Wakil Gubernur, Syaifulah Yusuf, beserta undangan dari DPR RI terlambat hadir karena ada kendala di daerah Kab. Pasuruan. “Perlu saya sampaikan ada keterlambatan. Sebetulnya kami menunggu kehadiran Wakil Gubernur dan undangan dari DPR RI yang terjebak karena ada kendala di daerah Kab. Pasuruan. Sekarang sedang berputar melewati daerah Banyubiru. Saya diperintahkan untuk memulai acara, agar tidak mengganggu jadwal acara Pawai Budaya” terang H.M. Buchori.

Setelah memberikan sambutan, Walikota Probolinggo, dengan didampingi oleh Sekjen. Apeksi dan Ketua Apeksi Komwil IV, acara Pawai Budaya dibuka. Penampilan pertama adalah kolaborasi Korsik, New Bayuangga Band dan Ronjengan Kota Probolingo. Kemudian dilanjutkan dengan Kolaborasi Kobuda, Batik dan Musik dug-dug Kelabang Songo.

Tak ketinggalan, UD. AKAS juga mempersembahkan Jember Fashion Karnaval yang didatangkan langsung dari Jember. Kota Batu dengan pakaian bunga yang cerah, juga ikut memeriahkan event ini. Kota Mataram dengan kesenian gendang besar dan diikuti oleh Camat se-kota Mataram. Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Mojokerto, dan Kota-kota lainnya tampil dengan kesenian masing-masing. Ketika penampilan dari Kota Mojokerto, Gus Ipul bersama keluarganya tiba dan disambut oleh H.M. Buchori.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=293&Itemid=1

JASMAS DALAM RANGKA KANCABA DI KEC. KEDOPOK

Kamis, 01 Juli 2010

Selasa (30/6) KANCABA berlangsung di Kecamatan Kedopok, yang dihadiri Seluruh Lurah se-Kec. Kedopok, Dasa Wisma dan Penggerak tim PKK kelurahan Kedopok, Warga Kec. Kedopok, Tokoh Ulama, Pemuda Kec. Kedopok, mengundang Asisten Pembangunan dan Perekonomian, Matalil, Kepala BAPPEDA, Budi Krisyanto, Sekretaris BAPPEDA, Sariadi, Kabid Ekonomi, Retno Feby Hariyati, Kasubid Fisik Dan Prasarana, Mahmudah, Kasubid Sosial Dan Budaya, Ari Puspita, Kabag Humas dan Protokol, Rey Suwigtyo, Kepala Bagian Pemerintahan, Shofwan Thohari, dan Camat Kecamatan Kedopok, Achmad Sudiyanto dengan antusias.

Latar Belakang terbentuknya KANCABA Tahun 2010 yiaitu supaya terbentuk suatu gagasan yang inovatif sebagai perwujudan pemberdayaan masyarakat sekaligus pentingnya pelaksanaan pembangunan secara berkelanjutan. Sehingga dengan gagasan tersebut diharapkan dapat meningkatkan dan menumbuhkembangkan peranserta masyarakat dalam proses perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengawasan, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang berkelanjutan atau Sustainable City.

Selain hasil dari KANCABA, maka sangatlah penting memperhitungkan JASMAS dengan tujuan melakukan sesuatu untuk menjaring semua aspirasi elemen masyarakat dari Top Down dan Buttom up dengan cara memberikan ide demi kemajuan pembangunan Kota Probolinggo.

Acara diawali dengan penyampaian pesan dan kesan oleh Matalil “Harapan Kota Probolinggo, menjaring semua aspirasi masyarakat agar bisa dijadikan masukan untuk program-program Pemerintah, dalam rangka melayani dan mengayomi masyarakat, menciptakan kondisi aman, melalui siskamling, meminimalisir potensi konflik dan kecemburuan sosial. Selain itu menciptakan kondisi nyaman baik pendidikan dan kondisi sosial yang lain,sehingga dapat membantu meringankan beban Pemerintah”.

Kemudian dilanjutkan penegasan oleh Budy Krisyanto, tentang Harapan Pemerintah Kota dengan adanya KANCABA. Diharapkan nantinya generasi muda dapat memberikan perubahan yang baik untuk Kota Probolinggo dengan memperhatikan mendukung kegiatan Pemerintah. Salah satui contoh pembangunan yang perlu direnovasi tentang Permasalahan Gladak Serang yang diperlukan suatu perubahan konsep yaitu bundaran yang diselingi tamanisasi untuk mempercantik lokasi. Rencana pemerintah yang lain : penataan Pasar Baru, fasilitas RUSUNAWA (Rumah Susun Dan Sewa), dan renovasi GOR KEDOPOK yang telah direncanakan membutuhkan anggaran sebesar 15 M dengan perincian Uraian dana : 10 M untuk lingkungan dan gedung olahraga sedangkan 5 M diperuntukan pembangunan kolam renang. Dalam perencanaan pembangunan telah diusulkan dan mendapat respon dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=292&Itemid=1

LOMBA LUKIS MEMPERINGATI HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA

Rabu, 30 Juni 2010

Dalam memperingati hari Lingkungan Hidup sedunia, BLH (Badan Lingkungan Hidup) Pemerintah Kota Probolinggo, pada hari Rabu (30/6) menyelanggarakan lomba melukis di Aloon – aloon yang diikuti oleh Siswa – siswi SD/MI dan SLTP/MTs se-Kota Probolinggo. Lomba yang diikuti 327 pelajar dan terbagi dari 4 Kecamatan yaitu : Kanigaran, Kedopok, Mayangan, Wonoasih dan untuk SLTP dipegang oleh Dinas pendidikan. Tak kalah dengan pelajar lokal, 2 pelajar dari Denpasar juga ikut dalam lomba ini.

“Tujuan dari diadakannya lomba melukis ini adalah untuk ikut memeriahkan dalam memeringati hari Lingkungan Hidup sedunia dan menumbuhkan rasa untuk lebih mencintai lingkungan sekitar dengan mengaplikasikannya dalam bentuk seni menggerakan kuas gambar diatas kertas gambar, sehingga diharapkan membentuk pola guratan garis sampai membetuk lukisan yang indah” tegas Staf P3K (Pengendalian Pengembangan dan Pelestarian kapasitas) BLH, Merly Kurniawan.

Terlihat juga siswi dari SDN Triwung Kidul 1, Yunda May Dista dan Suhairiyah yang begitu semangat dengan menikmati lomba lukis dengan suasana Aloon – aloon yang begitu indah dengan penataan tenda – tenda yang telah siap untuk dijadikan tempat pameran dan penawaran produk masyarakat Kota Probolinggo sebagai isi dari acara SEMIPRO (Seminggu Di Kota Probolinggo). “Saya sangat bangga dan senang bisa ikut dalam lomba melukis ini, meskipun sudah selesai 10 menit yang lalu tapi saya berharap moga – moga saya bisa menang”, kata Yunda May Dista.

Pembacaan, pemberian tropi dan hadiah sampai pada saat yang ditunggu oleh peserta. Dari hasil penilaian juri yang terdiri dari 3 orang dengan koordinator oleh pelukis terkenal Kota Probolinggo, Djoko Sudarto, didapat hasil sebagai berikut : untuk kelas SD/MI, juara I, Putri Budiasih dari SDN Sukabumi II, Juara II, Hening Rifqy (SDN Ketapang III), Juara III, Elika Asykari (SDN mangunharjo I), Juara harapan I, Nadhila Batrysia (SDN Tisnonegaran I), Juara Harapan II, Oktavia Y. Putri P. (SDN Sukabumi I) dan Juara harapan III, Rizky Ageng N. (SDN mangunharjo VI). Sedangkan lomba kelas SLTP/MTs hasil yang didapat adalah : Juara I, Raqacha O. S. (SMPN 5), Juara II, Ali Baskoro (SMPN 5), Juara III, Sinta Dewanti (SMPN 5), Juara Harapan I, Rizky (MTs Negeri), Juara Harapan II, Citra (SMPN 7), dan yang terakhir Juara Harapan III, Sukma A.K. (SMPN 10).

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=291&Itemid=1

SARASEHAN TENTANG TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

Rabu, 30 Juni 2010

Sarasehan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Jawa Timur dalam mewujudkan komunitas informasi yang strategis, mandiri dan kompetitif yang diadakan pada hari Selasa (29/6) di Puri Manggala Bhakti yang dihadiri 100 orang yang terdiri dari perwakilan masing – masing 38 Kabupaten/Kota se-Jatim.

Kemudian untuk mengawalinya, Kepala Bidang PTI (Pengembangan Teknologi Informasi) Pemerintah Kota Probolinggo sekaligus sebagai ketua panitia dan moderator, Djoko Purwono membuka acara dan, menjelaskan “bahwa KIM sangat penting, karena dengan adanya KIM aspirasi yang sudah lama terpendam, akan dapat tersalurkan melalui beberapa pelatihan ataupun pembelajaran secara otodidak ataupun membutuhkan waktu yang cukup lama, dengan begitu dengan adanya suatu keingginan dan motivasi yang tinggi, masyarakat dengan mudah dan cepat akan memahami semua permasalahan yang berkenaan tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi”.

Sesi dilanjutkan oleh nara sumber dari Fisip (Fisik dan Sipil) Unair (Universitas Airlangga), Yayan Sakti Suyandaru. “tadi sempat disinggung bahwa KIM masih belum jelas jenis kelaminnya, atau dalam bahasa menterengnya OBAMA (Organisasi Belum Menemukan Alamnya), kenapa KIM sering dibilang seperti itu, karena secara global, masih belum ada kenginan dan kurangnya rasa ingin tahu, sehingga untuk penerimaan hal yang baru apalagi mengenai teknologi sangat enggan dan malas meskipun informasi didapat dari teman terdekat” tegas Yayan Sakti Suyandaru.

“Seberapa penting internet dalam perkembangan zaman yang ini, yang semakin lama akan semakin tinggi untuk melihat persaingan yang semakin meningkat dengan pesat. Penggunaan internet itu, sebenarnya simple, kenapa bilang seperti itu, melihat manfaatnya yang besar yaitu untuk mendapatkan dan berkomunikasi melalui dunia maya dalam jarak yang terhitung tidak terbatas, maka perlu digaris bawahi, pilihlah topik apa yang sekiranya sangat bermanfaat dan berguna dalam kehidupan ini, dalam artian secara positif” tambah Yayan Sakti Suyandaru.

Diteruskan Nara sumber dari Institut Teknologi Surabaya, Indaramawan yang juga menerangkan, “perlunya kita mengulas kembali sejarah perkembangan zaman manusia yang mengalami peningkatan signifikan dengan memperhatikan tujuan yang kita dapat dari hasil belajar sampai menyimpulkan, betapa pentingnya belajar suatu ilmu teknologi untuk mengembangkan informasi untuk komunikasi dalam Era yang canggih ini, zaman – zaman manusia yang kita maksud diantaranya : Ignorance Society, Awareness Society, Profeciency Society dan yang terakhir Mastery Society.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=290&Itemid=1

APEL PERSIAPAN APEKSI

Selasa, 29 Juni 2010

Pembukaan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) masih dua hari lagi, namun persiapan penyambutan sudah mulai dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo, karena rencananya besok rabu (30/06), walikota dari luar daerah akan datang di Kota Probolinggo. Selasa (29/06) siang, Assisten Administrasi, Setyo Utomo, yang akrab dipanggil Tomi, mengkoordinasikan persiapan penyambutan tersebut diruangannya bersama dengan Rachmadeta, Kabid. Aset Daerah Kota Probolinggo dan driver kendaraan dinas.

Dalam briefing tersebut di tekankan agar driver-driver berperilaku baik dan sopan terhadap tamu, tidak ugal-ugalan dijalan, apabila driver itu perokok, untuk sementara berhenti dulu agar mobil tidak berbau asap rokok. Kemudian kebersihan dan keharuman mobil agar dijaga, selain itu juga ditekankan kondisi driver dan mobil harus fit. “tolong yang rambutnya sudah panjang, agar dirapikan. Kalau sedang nyetir jangan sampai mengangkat handphone, itu tidak sopan” tegas Tomi. Para sopir ini, dalam penyambutannya nanti, berpakaian batik, dan menyambut di

Ditambahkan oleh Rachmadeta, bahwa mobil yang disiapkan adalah mobil Inova, selain itu juga disiapkan mobil Fortuner dan CRV untuk cadangan. Dia juga menghimbau kepada para sopir untuk memberikan nomor handphone kepada Racmadeta, Sukarno, Kasie. pada Aset, Imron, staff Aset dan Ajudan untuk memperoleh informasi terbaru tentang jadwal kegiatan.

“Nanti akan disiapkan 2 kamar khusus untuk sopir, BBM setiap hari full tank, dan informasi ter-up date akan kami kabari. Jaga kondisi badan, kalau waktunya istirahat dan makan, agar digunakan sebaik-baiknya” terangnya. Selepas itu, mereka pergi ke halaman parkir, depan masjid Pemerintah Kota Probolinggo untuk check kesiapan mobil yang dipakai untuk menjemput tamu.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=289&Itemid=1

Distributor Konversi Jamin Elpiji Aman

Kamis, 1 Juli 2010 | 10:33 WIB

PROBOLINGGO – Sukardi Mitho, koordinator distributor konversi minyak tanah (mitan) ke elpiji di Kota Probolinggo, menjamin warga aman menggunakan kompor elpiji yang segera dibagikan bagi warga daerah itu.

“Terus terang, sebagian warga mengaku ketakutan dengan peristiwa ledakan tabung elpiji di Jrebeng Wetan beberapa waktu lalu,” ujar Sukardi, Kamis (1/7) pagi tadi. “Asalkan warga berhati-hati dalam memperlakukan kompor dan tabung elpiji, dijamin selamat,” tandasnya.

Ledakan tabung elpiji terjadi di Kota Probolinggo di rumah Abdul Wahab (50), warga Kel. Jrebeng Wetan, Kec. Kedopok, Sabtu (12/6) lalu. Salamah (45) dan Hendra (19), istri dan anak Wahab, mengalami luka bakar sekujur tubuh, dan akhirnya Hendra meninggal dunia ketika dalam perawatan di rumah sakit.

Meski terjadi ledakan tabung elpiji, program konversi tetap berjalan. Di Kota Probolinggo, pendistribusian paket konversi dijadwal pada Rabu (30/6) kemarin, namun molor karena bertepatan dengan kegiatan Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo). “Sebenarnya distribusi paket itu kami rencanakan berlangsung Rabu (30/6), tetapi kami tunda usai kegiatan Semipro,” ujar Sukardi. “Kami khawatir masyarakat masih terkonsentrasi mengikuti even seni budaya (Semipro) itu. Soalnya, saat pembagian kompor dan tabung elpiji itu juga bakal digelar simulasi agar warga aman menggunakan elpiji,” jelasnya.

Paket konversi itu sebanyak 56.136 paket, terinci 53.682 rumah tangga (kepala keluarga/KK), 2.329 usaha mikro, dan 125 pesantren. Kelurahan pertama yang akan mendapat pendistribusian adalah Wiroborang, Kec. Kec. Mayangan. Pertimbangannya, kelurahan tersebut sudah siap lebih dulu dari segi pendataan. “Kami targetkan 15 Juli semua kompor dan tabung sudah terdistribusi,” ujar alumni IKIP Malang itu. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=f1e48562c8c0cb395579c4031d307148&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Gelar Olimpiade Kepustakaan

[ Kamis, 01 Juli 2010 ]
PERPUSTAKAAN merupakan sarana dan sumber belajar. Namun ada faktor yang mengakibatkan keberadaan perpustakaan menjadi tak efektif. Tak lain, karena keengganan masyarakat untuk membaca.

Demikian diungkapkan Kepala Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Kabupaten Probolinggo Bambang Soemanto. Menurut Bambang, perlu disediakan fasilitas yang memadai di perpustakaan. Jika hal itu terpenuhi, maka animo masyarakat akan meningkat. "Agar masyarakat tak segan untuk membaca," katanya.

Perpusda sendiri mempunyai agenda panjang untuk meningkatkan gairah baca masyarakat. Yakni melalui bulan pemberdayaan perpustakaan di masyarakat. Terhitung sejak hari ini, event tersebut resmi dibuka. "Dikemas dalam olimpiade kepustakaan 2010," sebut Bambang.

Dalam kegiatan tersebut Perpusda menyiapkan 12 macam lomba. Yakni, lomba pidato, cipta dan baca puisi, mendongeng, story telling, dakwah, resume dan presentasi, blog contest, kritik dan saran kreatif, foto kepergok baca, resensi, kliping dan lomba cerpen. "Lomba bermacam-macam. Dan saya yakin pesertanya banyak," kata Bambang.

Tak hanya lomba, pihaknya juga mengadakan seminar, jalan sehat dan hibah buku. Semua kegiatan itu kata Bambang, tak lain untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

Olimpiade ini kata Bambang, berbeda dengan gelaran sebelumnya. Pada 2009 kata Bambang, konsepnya hanya lomba minat baca. Sementara saat ini dikembangkan menjadi olimpiade.

Sebab kata Bambang, minat baca masyarakat menunjukkan perkembangan signifikan. "Ini langkah positif. Sejalan dengan antusiasme masyarakat," pungkasnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=showpage&rkat=4

Kompor Gas Mulai Dibagikan

[ Kamis, 01 Juli 2010 ] Rata Penuh
Desa Rawan Giliran Pertama Program Konversi

KREJENGAN - Setelah sempat tertunda, program konversi minyak tanah ke elpiji mulai dilakukan di Kabupaten Probolinggo. Kemarin (30/6), kompor gas bahkan mulai dibagikan pada warga di Desa Rawan, Kecamatan Krejengan.

Pembagian dilakukan sejak sekitar pukul 08.00 WIB di kantor Desa Rawan. Ada 436 kepala keluarga (KK) yang mendapat kompor gas Cuma-cuma. Meliputi KK di Dusun Krajan, Pette dan Semar. Jumlah penduduknya sekitar 1.290 jiwa.

Dalam pantauan Radar Bromo, desa ini mendapat giliran pertama dalam realisasi program konversi minyak tanah ke elpiji. Namun, warga baru menerima kompos gas. Sementara tabung gas belum diterima pihak desa, maupun warga.

Kepala Desa Rawan Busri mengatakan, kompor tersebut tiba pada Selasa (29/6) sekitar pukul 16.00 WIB di kantor desa. "Ada petugas yang menjaga," ujar Busri. Karena dinilai tiba terlalu sore, pembagian akhirnya dilakukan, kemarin.

Keputusan itu diambil, karena pihak desa tidak mau mengambil resiko kehilangan kompor gas misalnya. Sebab kata Busri, kompor gas itu gratis. Sementara jumlah barang yang dibagikan banyak. "Kalau terjadi apa-apa, misalnya salah sasaran atau barang hilang, kami yang disalahkan," tuturnya.

Busri menjelaskan, pembagian sendiri dilakukan dengan teknis tertentu. Yakni, pihak desa lebih dulu mengumpulkan kartu dan slip pengguna kompor gas. Selanjutnya, yakni memberikan buku pedoman pada penerima kompor gas. "Sekaligus juga memberikan pemahaman," katanya.

Sebab kata Busri, masyarakat masih sering keliru menggunakan kompor gas. Sehingga, di beberapa tempat terjadi kecelakaan. Kebanyakan berupa tabung yang meledak. "Nah. Ini kesalahan penggunaan," sebutnya.

Kekuatiran serupa juga disampaikan Sekretaris desa Mashudi. Menurut Mashudi, dirinya sering menyaksikan kejadian tabung gas meledak. Karena itu, pihaknya mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan pemahaman pada warga. "Agar tidak terjadi hal serupa di sini," lanjut Mashudi.

Keluhan serupa disampaikan Kuswarno, kasi pemerintahan Desa Rawan. Menurut Kuswarno, masih banyak warga yang awam tentang penggunaan kompor gas di Desa Rawan. Bahkan beberapa ada yang takut menggunakan kompor gas. "Karena sering terjadi ledakan itu. Tahunya dari TV, maupun koran," ujar Kuswarno. "Alangkah baiknya jika sosialisasi penggunaan dilakukan secara intensif," imbuhnya.

Sementara itu, pembagian tabung gas sendiri akan dilakukan bertahap. Menurut Busri, pembagian tabung gas akan dilakukan minggu depan. Tujuannya, agar warga lebih dulu paham tentang teknis penggunaan kompor gas. "Baru kemudian tabung dibagikan," pungkas Kuswarno. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=167495