Rabu, 01 September 2010

Tradisikan Khotmil Quran

[ Rabu, 01 September 2010 ]
KRAKSAAN - Ada banyak cara untuk memperingati Nuzulul Quran (turunnya Alquran). Seperti yang dilakukan Jam'iyyatul Qurro' wal Huffadz (JQH) cabang Kraksaan. Senin malam (30/8), dilaksanakan khotmil Quran bil ghoib (hataman Alquran tanpa teks) di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan.

Jegiatan itu dimulai sekitar pukul 21.30 WIB hingga waktu sahur. Ketua panitia Abdul Qodir Somad mengatakan, kegiatan itu diikut 750 mustamirin (pendengar). Sementara pembaca Alquran ada 21 orang. Terdiri dari 17 hafidz (penghafal Alquran pria) dan 4 hafidzah (penghafal Alquran wanita). "Jadi baca Alquran tanpa harus memegang mushaf," kata Qodir.

Dikatakan Qodir, 21 orang itu membaca Alquran di lima tempat berbeda di masjid. Sekaligus dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok A terdiri dari 4 pembaca. Alquran yang dibaca yakni juz 25 hingga juz 30.

Kelompok B terdiri dari 3 orang. Yang dibaca yakni juz 18 hingga juz 24. Selanjutnya kelompok C terdiri dari 5 orang. Membaca juz 1 hingga juz 6. Sementara kelompok D terdiri dari 5 orang. Menyelesaikan juz 13-17. Kelompok terakhir menuntaskan juz 7 hingga juz 12. Terdiri dari 4 orang.

Qodir mengatakan, hataman tersebut dilakukan secara rutin oleh JQH. Tujuannya tidal lain melestarikan budaya membaca Alquran di kalangan muslim. Khususnya di kalangan masyarakat Kraksaan dan sekitarnya. "Dan ini sudah berkembang menjadi tradisi," tutur Qodir.

Selain itu kata Qodir, untuk meningkatkan minat masyarakat untuk menghafal Alquran. Terutama bagi yang benar-benar berminat. Sebab kata Qodir, banyak manfaat yang bisa didapat dengan menghafal Alquran. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177626

32 Warga Diamankan, 5 Tersangka

[ Rabu, 01 September 2010 ]
Kasus Pembantaian Warga Desa Alassapi

PROBOLINGGO - Polres Probolinggo bergerak cepat menangani kasus pembantaian Fadli Saiman, 65, seorang warga desa Alassapi, Kecamatan Banyuanyar, Minggu (29/8). Setelah berhasil menangkap dua pelaku, kemarin polres mengamankan 32 orang lagi. Tiga di antaranya jadi tersangka. Dengan begitu, ada lima orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Ironisnya, lima tersangka itu terbilang masih sanga muda. Yakni Jm, 20; Bdk, 20; Jt, 23; Sh, 28; dan Bdr, 16. Semuanya adalah warga Alassapi yang notabenennya masih tetangga Fadli. Dikabarkan masih ada beberapa pelaku lagi, yang sampai sejauh ini masih menjadi DPO.

Kasus pembunuhan Fadli Saiman yang dituduh menjadi tukang santet ini benar-benar mendapatkan perhatian polres. Itu bisa dilihat saat polres mengamankan 32 warga setempat. Tak tanggung-tanggung untuk mengamankan 32 warga Alasapi itu Polres menurunkan 2/3 kekuatannya. Persisnya mencapai 260 personel.

Operasi pengamanan warga tersebut dilakukan dini hari kemarin. Dari pantauan Radar Bromo, rombongan polres datang ke lokasi Desa Alassapi dengan menggunakan puluhan kendaraan. Mulai dari 2 truk tahanan, beberapa truk dalmas, mobil patroli polsek-polsek, bahkan ada juga mobil pembuatan SIM keliling yang ikut.

Sesampai di Dusun Krajan, Desa Alassapi, operasi pengamanan 32 warga setempat itu langsung dimulai. Kapolres AKBP Rastra Gunawan terlihat langsung mendatangi lokasi.

Polres rupanya telah menyiapkan segala sesuatunya. Sehingga begitu sampai lokasi, anggota Polres langsung masuk ke rumah-rumah warga dan langsung mengamankan orang-orang yang sudah diidentifikasi. "Sebelum ke lokasi, kami telah merencanakan matang-matang," kata Kapolres AKBP Rastra Gunawan.

Tak ayal, meski cukup banyak warga yang ditangkap, operasi pengamanan 32 warga tersebut tak membutuhkan waktu lama. Hanya dalam kurun sekitar 30 menit, dua truk tahanan sudah terisi penuh. Dengan berisikan 32 warga setempat.

Operasi yang dilakukan Polres ini pun juga cukup bersih karena tak sampai menimbulkan perhatian warga. Meski ada beberapa keluarga yang diamankan petugas menangis, namun nyaris tidak ada perlawanan sama sekali.

Beberapa orang yang diamankan ke Mapolres itu sendiri juga nyaris tidak berontak. Bahkan ada beberapa orang yang malah tersenyum ketika dikawal petugas untuk masuk ke truk. Usai dibawa ke truk, ke 32 orang tersebut lantas dibawa ke Mapolres Probolinggo untuk diperiksa dan dimintai keterangan.

Kapolres mengatakan, langkah Polres yang mengamankan 32 warga Alassapi tersebut sudah sesuai procedural dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Kami bukannya mau show of force, tetapi kami ingin memberikan pembelajaran kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri," tegas perwira dengan dua melati di pundaknya tersebut.

Seperti diberitakan Radar Bromo sebelumnya, dusun Krajan, Desa Alassapi, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo Minggu (29/8) lalu ramai karena dua berita kematian. Pertama kematian Asmar, 16, yang diduga warga kena santet. Disusul kemudian, kematian Fadli Saiman, 65, yang dibunuh karena dituding sebagai si penyantet.

Peristiwa menggemparkan itu bermula dari sakit typhus berkepanjangan yang diderita Asmar. Karena kondisinya kian parah, Asmar akhirnya meninggal di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan.

Sementara jenazah Asmar dalam perjalanan menuju rumah duka, kabar kematiannya sudah menyebar di desanya. Sebagian warga menyebut, kematiannya itu disebabkan santet kiriman Fadli Saiman.

Isu tersebut memang sudah lama beredar di masyarakat setempat. Sehingga, kematian itu justru memperkuat dugaan Asmar memang disantet. Fadli sempat diamankan di rumah Tikun. Namun ditemukan tewas sekitar pukul 21.00.

Kapolres Rastra Gunawan membenarkan kalau motif pembunuhan Fadli itu berlatar belakang isu santet. "Jadi ada yurisprudensi atau tindakan pembenaran untuk main hakim sendiri dengan mengroyok beramai-ramai. Karena korban diduga warga punya santet," katanya saat menggelar press release usai mengamankan 32 warga Alassapi tersebut.

Kapolres berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan isu-isu seputar santet. Dan meminta masyarakat untuk tidak main hakim sendiri. Dari penyelidikan sementara Polres, diduga korban dibunuh oleh banyak orang. "Diperkirakan pelaku ada 20 orang lebih," imbuh mantan Kapolresta Kediri tersebut.

Namun dari 32 warga yang diamankan kemarin, dijelaskan Kapolres tidak semuanya adalah pelaku. "Kami akan memeriksa. Tidak semua jadi tersangka. Yang tidak terbukti, akan dipulangkan dalam waktu 1 x 24 jam," jelas Kapolres.

Dalam kesempatan itu Kapolres juga menjelaskan korban tewas karena dibantai oleh lebih dari 20 orang dengan menggunakan beberapa benda seperti pentungan dan batu. "Barang bukti yang kami kumpulkan ada 4 pentungan , 4 buah batu dan sandal jepit satu sisi," beber Kapolres.

Dari pemeriksaan Polres, 32 orang yang berhasil diamankan itu 29 diantaranya dipulangkan siang harinya. "Dari 32 orang itu yang ditetapkan sebagai tersangka ada 3 orang. Yang 29 lainnya tidak cukup bukti," kata Kasatreskrim AKP Heri Mulyanto.

Tiga orang itu adalah Jt, 23, Sh, 28 dan Bdr, 16. Dengan begitu sudah ada 5 tersangka yang berhasil dibekuk polres. Sehari sebelumnya, selang beberapa jam usai mayat Fadli, ditemukan Polres juga telah menetapkan dua tersangka yakni Jm, 20 dan Bdk, 20.

Dari penyelidikan polres, diduga masih ada tersangka lainnya yang sekarang masih menjadi buruan Polres. "Sementara yang kami deteksi ada 4 orang yang jadi DPO. Yang lain masih belum diketahui," beber Kasatrekrim. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177649

Siapkan Semipro 2010

[ Rabu, 01 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Pemkot Probolinggo semakin pede (percaya diri) menggelar event Semipro (Seminggu di Kota Pobolinggo) tahun depan. Pasca menelaah evaluasi dampak Semipro 2010, pemkot menyatakan konsisten bakal menggeber Semipro 2011.

"Pemkot sepakat akan melaksanakan Semipro 2011. Semipro tetap dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi. Segera bentuk tim dan menyusun programnya, bulan Oktober (2010) harus sudah jadi lalu dianggarkan dalam RAPBD 2011," tegas Wawali Bandyk Soetrisno saat rapat evaluasi Semipro di ruang Puri Manggala Bhakti, Senin (30/8) lalu.

Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Dispobpar), panitia Semipro 2010 dan Bappeda sudah merampungkan tugasnya melakukan evaluasi dari berbagai aspek. Dispobpar lebih pada kritik dan saran kegiatan Semipro 2010, sedangkan Bappeda dari aspek ekonomi, budaya dan pariwisata masyarakat setempat.

Panitia Semipro memberikan paparan bahwa sosialisasi Semipro masih kurang efektif. Pengaturan jadwal kegiatan sering berubah-ubah alias tidak fix. Banyak kegiatan tidak berorientasi pada penggalian seni budaya dan potensi kota. Semipro hanya fokus di tengah kota. Penyelenggaraan pameran kurang nyaman. Kemeriahan Semipro masih kurang dan banyak kegiatan tidak berizin.

Saran lain dari kalangan muspida, satker, perusahaan, lembaga masyarakat dan perorangan: Semipro perlu tema. Perlu ditambah kegiatan lomba yang bersifat prestasi. Kobuda (kontes busana daun) perlu ditampilkan kembali, memberdayakan potensi lokal hingga perlu peran aktif seluruh elemen masyarakat.

Sedangkan Bappeda juga punya evaluasi yang melibatkan sebuah lembaga penelitian. Penelitian itu didasarkan pada pengumpulan data dan observasi lapangan selama gelaran Semipro 2010 di alun-alun, terminal Bayuangga, GOR A Yani, museum dan tingkat hunian hotel. Obyek penelitian UKM, PKL, sopir angkutan, tukang becak dan hotel.

Dalam data itu, UKM pendapatan rata-rata per hari Rp 1.131.481, selama Sempiro dan KIM (kelompok informasi masyarakat) sekitar Rp 7.920.369. Pendapatan PKL perhari rata - rata sebesar Rp 210.944, rata-rata selama Semipro jadi sebesar Rp 1.476.608.

Pergerakan ekonomi pada saat Semipro 2010 juga dilihat dari sisi pendapatan sopir angkutan kota. Jika perhari pendapatannya sebesar Rp 67.155, selama Semipro berlangsung jadi sebesar Rp 470.085.

Pendapatan tukang becak perhari rata-rata sebesar Rp 29.474. Lalu pendapatan rata-rata selama Semipro jadi sebesar Rp. 206.319 di semua titik lokasi digelarnya Semipro dan KIM.

Berikutnya, terjadi peningkatan hunian hotel selama Semipro 2010 yang mencapai rata - rata 100 persen. "Peningkatan hunian hotel selama Semipro, KIM dan Apeksi rata-rata 100 persen. Tidak tahu lagi tahun depan apa bisa mencapai 100,1 persen kalau tidak ada Apeksi dan KIM," kata Kepala Bappeda Budi Krisyanto saat memaparkan hasil evaluasinya.

Dalam penelitian itu juga membeber data angka pengeluaran pengunjung Semipro. Sebanyak 55,32 persen pengunjung membelanjakan Rp 50.000 s/d Rp. 100.000. Lalu, 23,40 persen pengunjung membelanjakan kurang dari Rp 50.000. Disusul 17,02 persen pengunjung membelanjakan Rp 100.000 s/d Rp 200.000. Dan 04,26 persen pengunjung membelanjakan lebih dari Rp 200.000.

Saran dan tindak, lanjut Budi Kris, adalah pembinaan lanjutan terhadap peran UKM, PKL dan jasa transportasi. "Ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama bagaimana dengan peran UKM, PKL dan jasa transportasi. Memaksimalkan lembaga tourism untuk mempercepat dampak wisata," jelasnya.

Usai mendengar paparan dari Dispobpar dan Bappeda, Wawali Bandyk Soetrisno yang memimpin rapat mengatakan roh-nya Semipro adalah wisata, wisata ada wisata alam dan buatan (event). Bandyk mengatakan tidak ada salahnya di Semipro melihat sumber daya alam misalnya potensi pelabuhan. Untuk potensi SDM (sumber daya manusia) tentang kegiatan islami untuk menunjang potensi lokal.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua Panitia Semipro 2010 Heru Jhudiarto dan wakil dari kepolisian Kasat Intel AKP Setyo Agus Tri Widodo itu ada kesimpulan: Semipro bakal lanjut ke tahun 2011.

Audah ada gambaran beberapa acaranya. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) misalnya berancang-ancang gelar lomba renang Gili Ketapang - Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), triatlon dan lomba canoe di PPP.

Pemantapan rencana digelarnya Semipro 2011 pun sudah nampak gregetnya. Pemkot bahkan siap untuk membeberkan hasil evaluasi plus minusnya Semipro 2010 ke pihak legislatif. "Plus minusnya akan dilaporkan ke legislatif setelah lebaran," kata Budi Kris.

Wawali Bandyk juga meminta agar penyusunan tim (panitia) dan program segera dibentuk. Ia juga menyadari ketika pemerintah membuat kegiatan pasti akan ada dampak yang dirasakan oleh masyarakat.

"Pemerintah tidak semata-mata seperti perusahaan (profit), tapi ada segi sosialnya. Pemerintah mengeluarkan biaya banyak yang yang merasakan juga masyarakat seperti PKL, tukang becak atau perhotelan," tuturnya.

"Pokoknya segera susun programnya dan harus dilaksanakan. Oktober harus sudah ada. Kalau tidak, bisa mundur semua. Ini kaitannya dengan pengajuan proposal untuk partnership dengan perusahaan," sambung Bandyk. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177641

Resah Perampok Bercadar di Asabri

[ Rabu, 01 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Warga Perum Asabri di Kota Probolinggo sedang resah oleh tindak kejahatan. Menurut warga, beberapa kali terjadi aksi perampokan. Sayang, pelaku tak juga tertangkap.

"Warga sudah resah dengan kejadian ini," ungkap Kiplani, salah satu warga Perum Asabri saat ditemui Radar Bromo kemarin (31/8).

Yang paling resah saat ini, menurutnya, adalah para ibu. Sebab, perampok yang beraksi kerap mengincar perempuan sebagai korbannya. "Selalu wanita yang dijadikan target," ungkap Kiplani.

Dalam aksinya, terang Kiplani, perampok menodongkan celurit ke korban. Selanjutnya, yang diburu adalah perhiasan, uang dan handphone (HP). Satu pelaku perampokan yang beraksi selalu menggunakan cadar, bertubuh kekar dan pendek.

Perampokan terjadi selalu di tengah malam. Saat warga tertidur pulas, perampok tiba-tiba sudah berada di dalam rumah. Setelah itu perampok membangunkan si penghuni wanit dan diancam dengan celurit.

Sebelumnya, perampok telah mengambil beberapa benda berharga milik korban. "Biasanya yang diambil uang dan HP, bahkan perhiasan juga," terang Kiplani. Anehnya dalam beraksi, pelaku tidak pernah mengambil kendaran bermotor atau benda berharga lainnya.

Warga Perum Asabri yang jadi korban terbaru adalah Sri Hartuti, warga RT 7. Dia jadi korban perampokan pada Jumat (27/8) dini hari lalu. "Sekitar pukul satu kejadiannya," terang Sri kemarin saat ditemui Radar Bromo.

Sri bercerita, saat itu dia tidur di ruang tamu dengan kedua anaknya. Sedangkan suaminya tidur di dalam kamar. Tiba-tiba ia dibangunkan oleh perampok. Ciri-cirinya sama dengan yang diungkapkan Kiplani.

Dini hari itu Sri diancam celurit oleh pelaku. Ia khawatir, jika berteriak, nyawa kedua anaknya menjadi taruhannya. "Saya tidak berani berteriak," ungkap Sri.

Pelaku mengancam Sri saat itu. "Pingin selamet gak.... Manut," tutur Sri mengulangi ucapan pelaku. Tidak hanya itu pelaku sempat berujar," Koen masio bengok, percuma, sepi".

Setelah itu pelaku menarik baju Sri dan menyeretnya keluar rumah. "Saya dibawa ke area persawahan," terang Sri. Di area sawah dekat perumahan, Sri dilepaskan begitu saja oleh pelaku. Ketika dilepaskan, spontan korban langsung berlari dalam keadaan was-was."Saya terus berlari. Saya kira akan dilempar dengan celurit tersebut," jelasnya.

Dalam kejadian itu Sri kehilangan uang Rp 1 juta dan sebuah HP. Namun, selesai kejadian itu, Sri tak langsung menceritakannya pada suaminya. Baru dua hari kemudian kejadian itu diadukan, lalu dilaporkan polisi.

Selain Sri, ada Mbah Ramut, juga warga RT 7 yang pernah nyaris jadi korban perampokan. "Perampokan itu juga terjadi pada saya," ungkap Ramut kemarin. Menurutnya, sekitar dua bulan lalu rumahnya disatroni perampok.

Kejadiannya juga pada tengah malam, pelaku pun hanya seorang. Saat itu Ramut sedang tidur di kamar bagian belakang. "Saya dengar ada suara yang berisik di luar," ungkap Ramut.

Ternyata pelaku ketika itu sudah berada di bagian belakang rumah Ramut. Korban bangun dan sempat melihat aksi pelaku dengan cara mengintip dari celah lubang pintu. Tapi, secara tidak sengaja pintu kamar terbuka.

Saat terbuka, pelaku memergoki korban dan berlari mendekat sambil mengayun-ngayunkan celurit. Karena ketakutan, Ramut bengok-bengok minta tolong. "Saya teriak ..maling..maling," kata Ramut mengulang teriakannya saat itu. Warga pun berdatangan dan pelaku langsung kabur.

Menurut warga, sebenarnya bukan hanya dua orang itu yang jadi korban. Beberapa rumah lagi sempat disatroni satu perampok dengan ciri yang sama. Karena itu warga minta aparat keamanan menangkap pelaku.

"Kalau bisa antara warga dan aparat terjalin koordinasi," ungkap Slamet, warga Perum Asabri yang lain. Menurutnya, warga sebenarnya juga mengintensifkan poskamling. Tapi, jika warga memperketat keamanan dengan senjata tajam, dikhawatirkan akan menyalahi hukum.

Sementara itu, Kapolsek Mayangan AKP Noer Choiri kemarin ketika diminta penjelasan soal ini malah uring-uringan. "Siapa yang bilang seperti itu. Warga suruh ke sini... Sampeyan (wartawan) sebagai mediator, jangan sembarangan ngangkat isu," ujarnya pada Radar Bromo.

"Wong kita (polisi) setiap malam patroli..." lanjut Kapolsek. Selanjutnya, Kapolsek menyuruh Radar Bromo minta penjelasan ke kasatreskrim. Tapi, kemarin Kasatreskrim Polresta Probolinggo AKP Agus I Supriyanto sedang berada di Polda Jatim. (d7x/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177640

Kisah Saiful Bahar, 17, Warga Banyuanyar Probolinggo yang Nekat Naik Tower

[ Rabu, 01 September 2010 ]
Malam Turun, Diambil Anak oleh Paman

Senin (30/8) lalu Saiful Bahar bikin geger orang tua dan para warga Klenang Lor, Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo. Remaja itu nekat naik tower listrik setinggi 250 meter selama sekitar enam jam. Apa yang membuatnya berbuat senekat itu? Bagaimana kondisinya sekarang?

ABDUR ROHIM MAWARDI, Probolinggo

Warga Klenang Lor Senin sekitar pukul 16.00 itu mendadak gempar. Mereka berduyun-duyun datang ke sawah desa tempat berdirinya tower listrik setinggi sekitar 250 meter. Di puncak tower itu ada Saiful Bahar, putra pasangan Hasbullah, 42, dan Zainah, 40. Saiful nekat naik tower itu karena sakit hati.

Hujan sempat mengguyur petang itu. Saiful tak kunjung turun. Warga, apalagi Hasbullah dan Zainah dilanda kecemasan. Mereka khawatir Saiful kesetrum. Lebih dari itu, mereka khawatir karena Saiful belum makan.

Warga berusaha membujuk Saiful agar mau turun. Tapi, remaja itu tak kunjung mau turun dari tower yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya tersebut. "Tidak ada rayuan yang mempan, Mas," ujar Slamet, kades Klenang Lor.

Sekitar pukul 22.00 malam itu warga akhirnya lega. Saiful turun sendiri karena merasa perutnya lapar. Tapi, setelah Saiful turun, warga tak berani mendekat. Mereka takut bocah itu bakal naik lagi.

Warga hanya bisa membuntuti langkah Saiful yang ternyata memilih pulang ke rumahnya. Selain lapar, kondisi cuaca menjadi faktor berikutnya yang mendorong Saiful turun dari tower. "Katanya (Saiful) turun karena kedinginan di atas," ucap Zainah, sang ibu, saat ditemui Radar Bromo di kediamannya kemarin (31/8).

Menurut Zainah, putranya itu melakukan aksi tersebut secara sadar. Bahkan Saiful tetap berhati-hati ketika menaiki tower. "Dia masih sadar dan tidak mau mati kok, Mas," ujar istri dari Hasbullah yang berjualan tahu itu.

Hasbullah sendiri menduga putranya berbuat nekat karena dilarang ibunya bergaul dengan beberapa temannya. Masalahnya, sang ibu melihat teman-teman Saiful itu nakal-nakal. "Sampai akhirnya Saiful naik tower itu. Itu bentuk kekesalannya," ujar Hasbullah.

Malam itu setelah turun dari tower, Saiful dikuntit Edi, 39. Dia adalah adik kandung Hasbullah. Edi bersimpati pada Saiful. Karenanya malam itu Edi minta pada Hasbullah dan Zainah agar diizinkan merawat Saiful. "Biar saya bawa Saiful ke rumah. Biar bisa bantu saya nanti. Daripada nganggur di sini," ucap Zainah menirukan permintaan Edi malam itu.

Hasbullah dan Zainah pun menyetujui permintaan itu. Edi kemudian langsung mengajak Saiful pindah ke rumahnya. Awalnya Saiful menolak. Tapi setelah dibujuk, Saiful mau juga. "Kamu tidak usah bawa salinan baju. Saya punya banyak di rumah," ujar Edi kala itu. Saiful pun akhirnya pergi bareng Edi.

Menurut Zainah, Saiful akan membantu-bantu mengurus barang dagangan milik Edi. Edi membuka bisnis jual beli pakaian. "Makanya Saiful tidak perlu bawa salinan baju. Kalau di rumah ini, dia tidak sekolah. Selain itu juga nganggur. Jadi statusnya, Saiful itu diambil anak oleh pamannya," tutur Zainah.

Kemarin, ketika Radar Bromo berkunjung ke rumah Zainah, Saiful sudah tidak tampak. Zainah itu bercerita, sejak awal 2010 Saiful mulai berubah. Sebelumnya Saiful termasuk anak yang penurut. Namun sejak bergaul dengan teman-teman yang menurut Zainah nakal, Saiful ikut-ikutan nakal. "Takutnya sekarang cuma sama ayahnya saja. Kalau (kepada) yang lain, biasa saja," kata Zainah.

Hingga lulus SMP pada pertengahan 2010 lalu, Saiful ingin melanjutkan pendidikan ke salah satu SMK. Sebab teman-temannya masuk di SMK tersebut. "Maunya tetap kumpul satu sekolah dengan teman-temannya yang nakal itu," katanya.

Mengetahui niat itu, Zainah melarang Saiful melanjutkan sekolah. Setidaknya hingga Saiful lupa pada teman-temannya dulu. "Tahun depan kalau dia sudah tidak nakal lagi, bisa saja sudah saya sekolahkan ke SMA," tutur Zainah.

Ia mengaku sebenarnya berat hati melepas Saiful ikut Edi. Apalagi akhir-akhir ini Saiful menunjukkan gelagat baik. Sudah tidak menunjukkan sifat nakalnya lagi. Karena kemarahannya saja, Saiful nekad naik tower. "Sekarang sudah tidak senakal dulu," ujar Zainah.

Tapi, Zainah berharap agar dengan tinggal bareng Edi, Saiful ada perubahan perilaku. "Mudah-mudahan bisa kembali jadi anak yang patuh," ucap Zainah. (yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177639

Sahur Bersama, Sinta Banyak Bercanda

[ Rabu, 01 September 2010 ]
KRAKSAAN - Untuk kesekian kalinya, Ny Sinta Nuriyah Abdurrahan Wahid sahur bersama warga kraksaan. Kegiatan itu dihelat di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, kemarin (31/8). Warga pun berduyun-duyun ke lokasi.

Alhasil, acara bertajuk sahur keliling bersama Sinta Nuriyah itu ramai dikunjungi warga. Dalam pantauan Radar Bromo, kegiatan dimulai sekitar pukul 00.30 WIB. Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin hadir disertai jajaran Muspida, pejabat pemerintahan dan anggota dewan.

Acara diawali dengan penampilan musik patrol dari SMAN Dringu. Dilanjutkan dengan acara seremonial dan sambutan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin sekitar pukul 02.30 WIB. Selanjutnya peserta yang kebanyakan perempuan menunggu kedatangan Sinta Nuriyah yang transit di guest house Alun-alun Kraksaan.

Tepat pukul 03.10 WIB, Istri almarhum Gus Dur ini tiba di lokasi didampingi sejumlah ajudan. Kedatangannya disambut meriah hadirin. Sinta kemudian langsung menuju panggung yang menghadap ke Utara.

Dia lantas memberikan sambutan. Mengawali sambutannya, Sinta mengajak hadirin berdialog secara santai. "Ibu-ibu sudah sahur belum? Kalau belum, apa sebaiknya lebih dulu sahur?"

"Nanti saja Ibu Nyai," celetuk hadirin dengan sedikit lantang. Suasana cukup gayeng, karena Sinta selalu mengajak hadirin bercanda dan berdialog secara terbuka. Dia lantas melanjutkan sambutannya. "Apa semua hadirin di sini berpuasa?" tanya Sinta. Dijawab serentak, "Iya!!!"

Secara khusus Sinta lantas mengupas makna puasa. Puasa dikatakannya menahan diri dari dahaga dan hawa nafsu. Namun kata Sinta, bukan itu saja tujuan puasa. Yang lebih utama adalah mengajarkan akhlak dan budi pekerti yang luhur. "Puasa yang serius, mestinya begitu. Selain itu terutama pula adalah mengajarkan kita untuk sabar," tutur Sinta.

Dia kemudian mengajak lagi peserta berdialog. "Kalau puasa boleh ngerumpi nggak? Rasan-rasan?" tanya Sinta lagi. "Tidak boleh ya," imbuh Sinta. Sebelum menyudahi sambutannya, Sinta mengajak hadirin membaca niat puasa bersama-sama.

Sinta tak lama memberikan sambutan, hanya sekitar 20 menit. Acara dilanjutkan dengan sahur bersama. Namun demikian, Sinta memilih tetap di pentas. Sementara menu sahur yang disantap sederhana saja. Menu itu disiapkan para ajudan Sinta. Begitu masuk waktu subuh, Sinta beranjak pulang dari lokasi. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177628

Petani Jagung Diprediksi Gagal Panen

[ Rabu, 01 September 2010 ]
Diserang Penyakit, Hanya Tumbuh Daun

TONGAS - Sebagian petani Jagung diprediksi bakal mengalami gagal panen musim ini. Sebab, bibit Jagung yang ditanam petani disebut-sebut berkualitas jelek.

Akibatnya, pertumbuhan tanaman tidak normal. Bibitnya tetap tumbuh, namun tidak disertai tumbuhnya buah Jagung. "Penyakit putih namanya," ungkap Jalil, salah satu petani Jagung di desa Tambakrejo, Tongas.

Penyakit tersebut bahkan bisa menjalar ke seluruh tanaman Jagung yang ditanam. Ciri-cirinya, daun berwarna putih dan lama-kelamaan mengering." Kalau sudah kering, pasti tidak tumbuh Jagung," terang Jalil.

Namun menurut Jalil, penyakit tersebut bukan diakibatkan oleh cuaca. Karena saat ini memang kondisi cuaca tidak bisa diprediksi. "Tidak masalah dengan cuaca," tuturnya.

Bahkab berdasarkan pengalaman panen sebelumnya, tanaman Jagung tumbuh dengan sempurna. Padahal, saat itu cuaca juga sulit diprediksi.

Jalil sendiri dan beberapa petani curiga, rusaknya tanaman Jagung disebabkan oleh bibit yang mereka beli. "Itu mungkin gara-gara bibit yang dipakai sekarang," terangnya.

Masalahnya, rata-rata bibit yang dipakai oleh petani Jagung tersebut sama. "Mereknya sama. Penyakit yang muncul juga sama," tambah Jalil.

Hal serupa dialami Slamet, petani lainnya. Tanaman Jagung miliknya juga mengalami kerusakan. Kerusakan itu ia ketahui ketika umur tanaman mencapai 30 hari. "Umur satu bulan, baru ketahuan kalau kena penyakit putih," ungkapnya.

Saat itu daun Jagung yang ditanamnya mengering. Kemudian selang satu bulan, tanaman Jagung hanya tumbuh daun tanpa disertai tanda-tanda tumbuhnya buah Jagung.

Beberapa cara sudah dilakukan Slamet, mulai pemupukan ulang, hingga pemberian obat anti hama. Namun, sebagian tanaman Jagungnya tetap rusak. "Total sudah 40 persen yang rusak," ungkapnya.

Tidak hanya buah Jagung yang tidak bisa tumbuh, masalah lainnya juga diungkapkan Dulah, petani Jagung lainnya."Pohonnya pendek. Tidak bisa tinggi," ungkapnya.

Ia kemudian menjelaskan, "Padahal dulu kami juga pakai bibit yang sama. Tapi sekarang hasilnya seperti ini." Dia lantas menunjukkan tanaman Jagung miliknya.

Tinggi tanaman terlihat tidak rata. Ada yang pendek dan ada yang sedikit tinggi. "Seperti hasil dari bibit yang kami tanam," jelas Dulah. Menurutnya, jika bibit itu bagus, maka tinggi tanaman akan sejajar.

Kini para petani hanya bisa mengandalkan daun Jagung saat panen nanti. "Untuk pakan ternak atau dijual daunnya," ungkap Dulah pasrah. "Bagaimana lagi. Begini nasib rakyat kecil," imbuhnya.

Bagi dirinya, pemerintah kurang tanggap atas masalah yang sering dialami para petani. Mereka pun berharap, pemerintah bisa menyediakan bibit dengan kualitas yang bagus."Kalau bisa disediakan bibit unggul," pinta Dulah.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari saat di konfirmasi mengatakan, penyakit yang menyerang tanaman Jagung para petani tersebut murni karena kondisi alam. "Itu karena curah hujan tinggi. Karena cuaca tidak bisa diprediksi," terangnya.

Sehingga, air yang berada di petak sawah menggenang dan jumlahnya berlebihan. Kondisi itu menurutnya dapat merusak tanaman Jagung. Salah satunya, buah Jagung tidak tumbuh.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut, pihaknya sudah memberikan sosialisasi di lapangan. Caranya dengan memperbanyak drainase (sistem pengeringan, Red). Dengan jumlah drainase yang banyak, air di petak sawah tidak akan merusak tanaman jangung tersebut. "Dengan drainase bisa menghidari tanaman Jagung menjadi rusak," ungkapnya.

Dirinya juga menolak anggapan para petani bahwa kerusakan diakibatkan dari bibit yang mereka beli. "Produsen tidak mungkin jual produk yang jelek," terangnya. Sebab jika itu yang terjadi, maka produk yang dijual akan tergilas oleh produk saingannya. (d7x/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177627

Cari Pembunuh, Polisi Gerebek Desa Alas Sapi

Dandy Arigafur

31/08/2010 22:58 | Penangkapan
Liputan6.com, Probolinggo: Ratusan personel Kepolisian Resor Probolinggo dengan kekuatan lengkap menangkap puluhan orang yang diduga terlibat aksi main hakim sendiri, belum lama ini. Mereka menggerebek Desa Alas Sapi di Kecamatan Banyuanyar untuk menangkap warga yang terlibat pembunuhan terhadap Fadli Saiman yang dituduh sebagai dukun santet.

Satu per satu warga yang sedang tidur pulas menunggu waktu sahur dibekuk polisi. Beberapa pemuda yang tidur di dalam masjid juga ikut ditangkap karena masuk dalam daftar buruan. Beberapa orang warga juga diminta keluar dari rumah untuk menunjukkan identitasnya.

Dalam waktu tak kurang dari setengah jam, aksi cepat polisi itu berhasil menangkap sekitar 32 orang warga Alas Sapi. Kesemuanya langsung dibawa ke Markas Polres Probolinggo untuk menjalani pemeriksaan. Selain menangkap puluhan warga, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, di antaranya sejumlah batu dan kayu. Diduga dengan menggunakan benda itulah para pelaku memakainya untuk menghabisi korban.

Fadli Saiman pada Ahad malam ditemukan tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya. Ia dituduh sebagai biang keladi kematian seorang warga beberapa waktu lalu. Setelah dianiaya, mayat korban dibiarkan begitu saja sebelum akhirnya dievakuasi polisi.(ADO)

Sumber: http://buser.liputan6.com/berita/201008/294024/Cari.Pembunuh.Polisi.Gerebek.Desa.Alas.Sapi

Penumpang Panik dan Jadwal Kacau

1-Sep-2010
FOKUS
Kereta Anjlok

indosiar.com, Jember - Kereta Api Probowangi jurusan Banyuwangi - Probolinggo ini anjlok hanya beberapa meter usai melintas di perlintasan kereta api di Jalan Nusa Indah Kecamatan Patrang, tepatnya sekitar 500 meter menjelang Stasiun Jember kemarin petang.

Kereta dengan rangkaian 4 gerbong ini berangkat dari Stasiun Banyuwangi dan akan menuju Jember. Gerbong yang anjlok adalah gerbong ketiga, sebagian roda kereta tampak keluar dari landasan hingga menyulitkan proses evakuasi.

Menurut seorang saksi mata, sebelum anjlok sempat terdengar suara menderu disertai keluarnya asap dari gerbong ketiga kereta tersebut.

Hingga Selasa malam upaya evakuasi badan gerbong yang anjlok masih dilakukan dengan bantuan kereta penolong dan sejumlah petugas yang didatangkan pihak PT KAI Daop 9 Jember. Sementara itu, sedikitnya 2 jadwal keberagkatan kereta terpaksa ditunda akibat insiden ini. Keduanya adalah kereta api Sri Tanjung jurusan Malang - Banyuwangi dan Kereta Api Tawang Alun, jurusan Surabaya - Banyuwangi.

Meski tidak sampai menimbulkan korban, namun insiden ini sempat membuat panik penumpang. Sejauh ini, PT KAI Daop 9 Jember belum bisa dikonfirmasi dan penyebab anjloknya kereta juga amasih belum dketahui. (Tommy Iskandar/Sup)

Sumber: http://www.indosiar.com/fokus/87326/penumpang-panik-dan-jadwal-kacau

Terminal Probolinggo Banyak Mamin Bermasalah

Rabu, 1 September 2010 | 07:58 WIB
Bukti makanan minuman kadaluwarsa.

PROBOLINGGO - Terminal Bus Bayuangga, Kota Probolinggo menjadi sarang penjualan makanan dan minuman (mamin) bermalasah.

Dalam inspeksi mendadak (sidak), tim yang dipimpin Wawali Bandyk Soetrisno menemukan puluhan mamin bermasalah di terminal.

Di dua depot sekaligus kios penjualan mamin di terminal ditemukan sebanyak 8 item mamin yang kadaluwarsa. “Ada 8 item, jumlahnya 28 kemasan mulai sof drink, susu kedelai, hingga susu kemasan botol plastik,” ujar wawali, Selasa (31/8).

Tim beranggotakan unsur Dinkes, Diskoperindag, dan Polresta, Dishub, Satpol PP langsung menyita mamin bermasalah itu. “Biar tidak dipajang lagi di etalase, ya mamin itu kami sita,” ujar Bandyk.

Wawali menduga, mamin tersebut sudah lama tidak laku. Terbukti ada soft drink yang kadaluwarsa pada 2009. Selain itu juga ditemukan teh botol yang kadaluwarsa tahun 2009. ”Kalau itu sampai diminum penumpang bus kan bisa kelenger orangnya,” ujarnya sambil tertawa.

Sementara itu susu kedelai dalam bungkusan plastik yang disimpan dalam lemari es terlihat jelas tanggal kadaluwarsa 29/8/2010. “Meskipun kadaluwarsanya hanya lewat 3 hari, sebaiknya susu kedelai itu tidak dijual dan dikonsumsi,” ujar Kadinkes, dr H Bambang Agus MMKes.

Tim juga menjumpai sejumlah item mamin yang dijual di terminal tidak ada label merek dan tanggal kadaluwarsa. Sebagian besar mamin tersebut merupakan produksi usaha kecil mikro (UKM) Probolinggo sendiri seperti kerupuk, rengginang, dan keripik. “Tolong Diskoperindag dan Dinkes membina UKM yang memproduksi mamin, biar produksi dan kemasannya meyakinkan,” ujar wawali.

Terkait banyaknya mamin bermasalah yang dijual di terminal, Kadishub Sunardi mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinkes dan Diskoperindag. ”Yang jelas meski kami membawahi terminal, kami tidak berwenang mengawasi apalagi menarik peredaran mamin bermasalah,” ujarnya.

Mamin bermasalah tidak hanya dijumpai di kios-kios di terminal. Saat sidak di sebuah minimarket di Jl. Ahmad Yani, tim menjumpai sejumlah mamin bermasalah. Di antaranya ditemukan, 5 susu yang kalengnya penyok, juga 2 teh kemasan yang kartonnya sudah kusam, dan 1 kemasan biskuit yang kalengnya penyok.

Bahkan di sebuah swalayan besar di Jl. Dr Soetomo, tim menjumpai ada sejumlah produk susu yang kalengnya juga penyok. Pihak swalayan beralasan, produk tersebut penyok kalengnya diduga karena terjatuh dari rak. “Tolong jangan dipasang lagi di rak kalau kalengnya penyok, khawatir memengaruhi isinya,” ujar dr Bambang Agus.

Disinggung apakah ada sanksi terkait hasil sidak, wawali mengatakan, sanksinya administratif. ”Swalayan atau kios yang menjual mamin bermasalah kami catat, kami ingatkan agar tidak menjual mamin bermasalah,” ujarnya. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=35345c34f44640ff8c1ec3454a5d5e86&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Truk Dibajak Sejak Probolinggo

31 Agustus 2010, 16:53:42| Laporan Sentral FM Lumajang

suarasurabaya.net| Aksi pembajakan truk yang dilakoni tersangka EKO (32), kawanan pembajak truk asal Probolinggo yang berdomisili di Dusun Gentengan, Desa Condro, Kecamatan Pasirian bersama seorang komplotannya ini, cukup tersusun rapi.

Dari kronologis kejadiannya, terungkap jika aksi pembajakan yang dilakoni kawanan ini, pada Selasa (31/08) dinihari, terjadi dengan modus pelakunya membuntuti truk.

Truk bermuatan gabah ini dikemudikan oleh ABDUL KODIR (36), asal Dusun Guwo, Desa Sekarjabo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan ini.

Ketika dikonfirmasi DIDI reporter Sentral FM Lumajang seusai kejadian, ABDUL KODIR menyebutkan jika kedua pelaku terus membuntuti truknya, sejak melintas di Jalan Desa/Kecamatan Wonoasih, Kabupaten Probolinggo.

Truk ini dalam perjalanan mengirimkan muatan gabah dari Bangil, Kabupaten Pasuruan dengan tujuan ke penggilingan padi di Kecamatan Tempeh. Dalam aksinya, tersangka EKO bersama komplotannya yang mengendarai motor Suzuki Shogun ini, terus membuntuti truk bermuatan gabah tersebut.

”Sebenarnya, saya sudah curiga saat dibuntuti motor pelaku sejak dari Wonoasih,” demikian ungkap ABDUL KODIR kepada petugas saat dimintai keterangan seusai kejadian.

Kecurigaan ABDUL KODIR ini ada benarnya juga. Pasalnya, motor yang terus membuntutinya itu, belakangan diketahui sebagai kawanan pembajak truk. Hal itu terungkap ketika kedua pengendara motor yang salah-satunya adalah tersangka EKO ini, tak lama kemudian langsung menyalip truk yang dikemudikannya lalu memotong jalannya.

Sebentar saja, tersangka EKO yang menjadi eksekutor pembajakannya segera naik ke sisi kiri dekat sopir. Di sana, ia mengancam akan melukai ABDUL KODIR seraya tangannya dimasukkan ke balik baju seolah hendak mengeluarkan senjata.

”Tapi, saya tidak melihat senjata apa yang dibawanya. Karena, tangannya dimasukkan ke balik baji di bagian pinggangnya. Apakah ia membawa senjata api ataukah senjata tajam, saya tidak tahu. Meski, belakangan saya menyadari jika hal itu hanya pura-pura untuk mengancam saja. Karena, pelaku tidak membawa senjata apapun,” demikian beber ABDUL KODIR.

Dengan ancaman itu, ABDUL KODIR pun ketakutan. Saat tersangka EKO memerintahkannya untuk terus jalan, ABDUL KODIR pun segera tancap gas menuju ke arah Lumajang. Sampai akhirnya, truk ini memasuki wilayah Lumajang dan ia tetap saja tancap gas kendati EKO berkali-kali memerintahkanya berhenti.

”Kalau saya berhenti di jalanan yang sepi, pelaku akan menjadikan saya sasaran empuk pembajakan. Apalagi, pelaku telah merampas HP dan uang saku saya sebesar Rp 900 ribu. Makanya, saya tetap saja tancap gas sampai ke Wonorejo, di utara Terminal Minak Koncar Lumajang,” sambung ABDUL KODIR.

Di lokasi yang cukup ramai inilah, ABDUL KODIR pun segera menghentikan laju truknya. Setelah berhenti, sopir truk asal Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan ini pun bersiap diri. Ia meraih gagang stang dongkrak mobilnya lalu segera turun. Selanjutnya, ABDUL KODIR memburu ke arah tersangka EKO yang turun di pintu sisi kiri.

”Meski saya lihat satu pelaku lainnya masih berada di jok motor di belakang truk, saya tetap nekat saja memburu ke arah tersangka EKO. Setelah dekat, saya kepruk kepalanya berulang kali dengan gagang stang dongkrak mobil ini sambil saya berteriak-teriak meminta bantuan warga. Akibatnya, tersangka EKO pun ambruk dan saat warga berdatangan mengeroyoknya, pelaku lainnya kabur,” demikian pungkas ABDUL KODIR menjelaskan seluruh kronologis peristiwa pembajakan truk yang berhasil digagalkan ini. (her/edy)

Teks Foto :
- Tersangka EKO, pelaku pembajakn truk yang ditembak polisi.
- Truk bermuatan gabah yang dibajak pelaku.
Foto : Sentral FM.

Sumber: http://jaringradio.suarasurabaya.net/?id=20b9b41c1d8e9228d3308bac88b8a093201081758

Gerombolan Pembajak Truk Ambruk Ditembak

31 Agustus 2010, 16:47:39| Laporan Sentral FM Lumajang

suarasurabaya.net| Aksi kejahatan menjelang lebaran ini, kian nekat saja. Sebagai bukti adalah aksi nekat yang dilakoni EKO (32), kawanan pembajak truk asal Probolinggo yang berdomisili di Dusun Gentengan, Desa Condro, Kecamatan Pasirian ini.

Selasa (31/08) dinihari, EKO bersama seorang komplotannya yang belum diketahui identitasnya, nekat melakoni aksi pembajakan terhadap sebuah truk colt diesel bermuatan gabah yang bernomor polisi S-6239-DE yang dikemudikan sopir bernama ABDUL KODIR (36), warga Dusun Guwo, Desa Sekarjabo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Sayangnya, aksi gerombolan pembajak truk ini berhasil digagalkan berkat aksi nekat sopir truknya yang melakukan perlawanan dengan berbekal stang dongkrak mobil. Pelaku dikepruk sambil berteriak-teriak meminta pertolongan saat berhenti di Jl. Desa Wonorejo, kecamatan Kedungjajang, tepatnya di sebelah utara Terminal Minak Koncar Lumajang.

Teriakan inilah yang mengundang aksi massa, yang salah-satunya adalah Ipda M SUEB. Kebetulan rumah anggota polisi ini berada di sekitar TKP. Warga bersama polisi langsung saja mengepung kedua kawanan pembajak itu. Meski, dalam pengepungan itu, massa hanya berhasil menangkap tersangka EKO saja.

Sedangkan, seorang komplotannya berhasil kabur meninggalkan motor yang digunakannya menghadang truk tersebut. Setelah tertangkap, EKO pun langsung dihajar beramai-ramai smapai babak belur, sebelum kemudian diamankan polisi. Hanya saja, kenekatan EKO tidak berhenti sampai disitu saja.

Pasalnya, saat diamankan polisi yang hendak memboyongnya ke Mapolsek Kedungjajang, EKO kembali berniat kabur. Alhasil, pemuda pembajak truk ini pun dilumpuhkan dengan tembakan yang menembus betis kanannya.

Saat butiran timah panas itu menembus betisnya, tersangka EKO pun langsung ambruk dan tak berkutik lagi. Selanjutnya, petugas dengan mudah kembali menangkapnya.

”Hingga siang ini, kondisi EKO masih belum sadarkan diri di RS Bhayangkara. Sedangkan, seorang tersangka lain yang menjadi komplotannya, sampai saat ini masih kami kejar. Semoga saja, pelakunya berhasil kami tangkap secepatnya agar tidak menganggu keamanan pengguna jalan, terutama saat arus mudik dan balik lebaran mendatang,” demikian kata AKP JOKO YUWONO Kapolsek Kedungjajang kepada DIDI reporter Sentral FM Lumajang. (her/edy)

Teks Foto :
- Tersangka EKO dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang.
- Truk yang dibajak pelaku diamankan polisi.
Foto : Sentral FM.

Sumber: http://jaringradio.suarasurabaya.net/?id=0ef4631211390674dda5a3061d64bae2201081756

Pembajak Truk Dihadiahi Timah Panas Saat Kabur

Santi Rahayu - detikSurabaya

Pelaku pembajak truk tak sadarkan diri/Santi

Lumajang - Seorang pembajak truk asal Probolinggo berhasil dilumpuhkan dengan timah panas setelah mencoba kabur saat dimassa warga. Peristiwa itu bermula saat sebuah colt diesel bermuatan gabah bernopol S 6239 DE yang dikemudikan Abdul Kodir (36).

Saat melintas di sebelah utara Terminal Minak Koncar Lumajang, Kodir warga Dusun Guwo, Desa Sekarjabo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan ini dihentikan sekelompok orang yang naik motor. Korban mengaku dibuntuti pelaku, Eko (32) sejak melintas di Jalan Desa/Kecamatan Wonoasih, Kabupaten Probolinggo.

Korban mengaku digertak para pelaku untuk menghentikan truknya, namun tidak dihiraukan. Dia pun tancap gas hingga ke kawasan yang ramai penduduk yakni di Lumajang. Saat itulah korban meraih gagang stang dongkrak mobil untuk pertahanan dirinya.

"Meski saya lihat satu pelaku lainnya masih berada di jok motor di belakang truk,
saya tetap nekat memburu ke arah tersangka Eko. Setelah dekat, saya kepruk
kepalanya berulang kali dengan gagang stang dongkrak mobil, sambil berteriak-teriak meminta bantuan warga. Warga datang dan mengeroyok, sedangkan pelaku lainnya kabur," kata Abdul Kodir kepada detiksurabaya.com, Selasa (31/8/2010).

Beruntung aksi yang terjadi dini hari tadi dihentikan oleh salah satu anggota Polsek Kedungjajang yang rumahnya di sekitar lokasi. Pelaku pun berhasil dibekuk meski sempat berusaha kabur. Dan pelaku pun dihadiahi timah panas oleh petugas.

Petugas pun membawa korban ke RS Bhayangkara Jalan Kyai Ilyas Lumajang, untuk menjalani luka tembak yang dideritanya. Selain luka tembak, Eko masih belum sadarkan diri akibat dimassa warga yang dipukul dengan stang dongkrak mobil.

Sementara Kapolsek Kedungjajang AKP Joko Yuwono membenarkan kejadian itu. "Hingga siang ini kondisi Eko masih belum sadarkan diri di RS Bhayangkara. Sedangkan, seorang tersangka lain yang menjadi komplotannya, masih kami kejar. Semoga saja, pelakunya berhasil kami tangkap secepatnya agar tidak menganggu keamanan pengguna jalan, terutama saat arus mudik dan balik lebaran mendatang," kata Joko Yuwono.

(fat/fat)

Sumber: http://surabaya.detik.com/read/2010/08/31/111040/1431788/475/pembajak-truk-dihadiahi-timah-panas-saat-kabur

Pembukaan Bazar Ramdhan Pasar Baru Fair 2010

Selasa, 31 Agustus 2010

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1431 H, Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan & Aset Daerah (DPPKAD) Kota Probolinggo menyelenggarakan Bazar Ramadhan Pasar Baru Fair 2010, yang dibuka pada hari Senin (30/8) di jalan Niaga Kota Probolinggo tepatnya didepan Pasar Baru.

Pembukaan Bazar dihadiri Walikota, HM. Buchori, Wakil Walikota, H. Bandyk Soetrisno, Unsur Muspida, Kepala masing – masing SKPD Kota Probolinggo dan Ratusan masyarakat Kota Probolinggo yang terdata untuk penerimaan Sembako.

Bazar dibuka dengan pemberian sambutan oleh Kepala DPPKAD Kota Probolinggo, Imam Suwoko yang menyampaikan, “Dibulan Suci Ramadhan ini sangatlah perlu untuk menjalin Kesetiakawanan yang kokoh dengan begitu kita sesama hamba Allah SWT dengan beranekaragam tingkat sosial, ada yang berlebih dan ada juga yang kekurangan, maka diperlukan saling tolong menolong”, tuturnya.

“Bazar yang diselenggarakan hanya 1 hari (30/8), mulai pukul 15.00 sampai 21.00, sangatlah perlu untuk kita manfaatkan, karena dipasar yang memang jarang digelar ini, dengan harga barang – barang pasar, seperti, Sembako, eneka kue dan textile yang sangat murah dibanding dengan harga pasaran bisa membuat minat masyarakat untuk mengkonsumsinya sekaligus sebagai pemenuhi kebutuhan menjelang hari Raya Idul Fitri”, tambah Imam Suwoko.

Sambutan yang terakhir disampaikan oleh HM. Buchori, ”Pasar Baru ini telah dibangun sejak tahun 1910 dengan modal kekompakan, persaudaraan dan gotong royong, maka kita sebagai masyarakat penerus perjuangan pahlawan, perlu untuk lebih meningkatkan silahturohmi supaya bisa tercipta rasa kekeluargaan yang berkelanjutan. Hindari yang namanya tukaran, karena tidak akan mendapat barokah dari Allah SWT”, tegasnya.

Acara yang terakhir dilanjutkan dengan pemberian Sembako secara simbolis oleh Walikota Probolinggo serta pembagian Sembako ke 250 orang yang telah dipilih oleh panitia Kota Probolinggo sebagai bentuk rasa kepedulian kepada rakyat kecil.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=338&Itemid=1

Evaluasi SEMIPRO 2010 untuk SEMIPRO 2011

Selasa, 31 Agustus 2010

Untuk menindaklanjuti SEMIPRO 2010 yang telah dilaksanakan pada (26/6) sampai (3/7), Pemerintah Kota Probolinggo mengharapkan untuk SEMIPRO 2011 dapat memberikan peningkatan perekonomian masyarakat Kota Probolinggo yang signifikant.

Evaluasi SEMIPRO dilaksanakan diruang Puri Manggala Bhakti Kantor Kota Probolinggo pada hari Senin (30/8), dengan panitia penyelenggara BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kota Probolinggo.

Pembicaraaan Evaluasi dan Perencanaan SEMIPRO (Seminggu di Kota Probolinggo) 2010 ke 2011 dihadiri oleh Wakil Walikota, H. Bandyk Soetrisno dan Kepala masing – masing Satker.

Acara dibuka dengan penyampaian sambutan oleh Kepala BAPPEDA, Budi Krisyanto, “SEMIPRO telah berjalan untuk ketiga kalinya yang sangat perlu untuk dilakukan evaluasi, supaya dalam pelaksanaannya, dengan padatnya kegiatan tidak terjadi kesulitan dalam biaya pendukung semua kegitan karena sudah dipersiapkan sejak dini melalui RAPBD”, tegasnya.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh H. Bandyk Soetrisno yang menyampaikan, “Sumber Daya Alam (SDA) di Kota Probolinggo sebenarnya sangat bagus, tinggal kita, bagaimana untuk mengelolanya menjadi SDA yang menghasilkan dan berkualitas. Salah satu untuk memanfaatkan SDA diantaranya, diadakannya lomba pancing yang bisa dimasukan dalam salah satu kegiatan SEMIPRO”, tuturnya.

Yang terakhir ditambahkan dengan pemaparan oleh Ketua Panitia SEMIPRO 2010 sekaligus Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Dispobpar), Endro Suroso, “Supaya lebih mantap lagi, untuk SEMIPRO 2011 perlu adanya, Pemantapan Rencana, Perencanaan Biaya, dan Pembahasan, yang akan dilaksanakn pada bulan September dan Oktober terus dilanjutkan dengan Launching SEMIPRO 2011 pada minggu – minggu akhir bulan Oktober”, imbuhnya.

Last Updated ( Selasa, 31 Agustus 2010 )

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=337&Itemid=1

Dokumentasi Tim TV One di Kota Probolinggo

Jumat, 27 Agustus 2010

Menindaklanjuti penerimaan Otonomi Award pada (4/8) di The Empire Palace, Surabaya oleh Pemerintah Kota Probolinggo, PT. Lativi Mediakarya (TV One) yang berkantor di , Jl. Rawa Terate II No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, mengadakan dokumentasi tentang seluk beluk Kota Probolinggo yang telah dimulai (24/8) untuk acara TV, Protret Garpu.

Hari Rabu (25/8), tim TV One yang terdiri Priduction Manager, Nia Eka, Director, Billy Cristian, Host, Jenny Tan, cameraman, Bastoni, Soundman, Yazid dan Marketing, Lifarman, melanjutkan dokumentasi pembuatan video di TWSL (Taman Wisata Study Lingkungan) Kota Probolinggo. Pembuatan video menghadirkan Walikota Probolinggo sebagai sumber informasi, yang didampingi oleh Kepala BAPPEDA, Budi Krisyanto.

“Begitu rindang ya pak, sampai saya begitu kerasan, kepingin tinggal lebih lama hingga menunggu waktu buka puasa. Binatang – binatangnya juga lumayan lengkap”, tutur Jenny Tan.

“Ya Alhamdullilah mbak, namanya juga usaha bersama Masyarakat Kota Probolinggo, sampai begitu rindang serta adanya berbagai macam jenis binatang maskipun belum bisa dikatakan lengkap”, jawab HM. Buchori.

“Rencananya isi TWSL ini akan bertambah lagi, yaitu seperti jerapah, macan tutul, dan gajah, tapi masih menunggu waktu dan anggaran yang akan dipersiapkan lebih dulu”, tambah HM. Buchori.

Kemudian pembuatan video dilanjutkan ke Aloon – Aloon sebagai salah satu Pioner aset Kota Probolinggo. Di Aloon – aloon tapatnya didepan Tugu 17 yang dibimbing oleh Ketua DPRD Komisi C Kota Probolinggo, H. Sulaiman, menyampaikan tentang anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Probolinggo dengan salah satunya pengembangan Aloon – aloon supaya lebih terjaga kelestariannya.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Taman Pengolahan Sampah Akhir (TPSA). Di TPSA didampingi oleh Kepala BLH, Imanto, Budi Krisyanto dan salah satu pegawai di TPSA, Retno Widasari. Jenny tan bertanya, ”Biasanya setiap instansi kan mempunyai slogan, ngomong – ngomong di TPSA sendiri slogannya apa”, ungkapnya.

”Slogannya simpel kok mbak, tidak terlalau rumit. Yang penting masyarakat bisa mengingatnya, yaitu Buang No, Kumpul Yes, dan Olah Yes Ok”, tegas Budi Krisyanto.

Tim TV One kemudian melanjutkan perjalanan pengambilan dokumentasi ke Taman Manula di jalan Soekarni Hatta Kota Probolinggo, pertokoan, bangunan – bangunan peninggalan Belanda, seperti GPIB (Gereja Protestan Indonesia bagian Barat) atau biasa disebut Gereja Merah yang terletak di jalan Suroyo No. 32 dan Taman Seribu Taman yang terdapat di pinggiran jalan Ketapang Kota Probolinggo.

Last Updated ( Selasa, 31 Agustus 2010 )

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=336&Itemid=1