Jumat, 07 Mei 2010

Lowongan Kerja 2010 di Bank Danamon Jatim

Kamis, 6 Mei 2010 08:41:35 - oleh : admin

Kami perusahaan yg bergerak dibidang jasa recruitment dan training bekerjasama dengan PT. Bank Danamon Indonesia tbk. membuka kesempatan untuk putra-putri daerah untuk mengembangkan karir di bidang perbankan dan menempati posisi sebagai :

1. Personal Banking Officer ( PBO )
Penempatan : Malang, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, pasuruan
Syarat :
- Pria / wanita usia max 30thn
- Pendidikan minimal D3 segala jurusan
- Berpenampilan menarik
- Mempunyai komunikasi yang lancar
- Berorientasi dengan target
- Lebih disukai yang berpengalaman di marketing perbankan

Benefit :
- Gaji pokok
- Komisi
- Tunjangan kesehatan
- THR

Kirim lamaran ke alamat kami ke paling lambat 17 Mei 2010 :
PT. Advanced Career Indonesia
Gedung Graha Pena lt 7 room 706
Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya 60234
atau kirim by email ke : surabaya@advcareer.co.id

Sumber: http://pasuruan.info/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=2221


Data Unas 2010 SMP/MTs Jatim

Quantcast

Jum’at, 7 Mei 2010 hasil UN SMP/MTs/SMPT diumumkan. Berdasarkan data dari Kemendiknas, nilai terbaik sekolah diraih Jawa Timur yakni SMPN 1 Tulungagung dengan nilai rata-rata UN 9,38 dari peserta 394 siswa dan lulus 100 persen.

Baca, juga:

Data Nasional

561 Sekolah Tidak Lulus 100% SMP/MTs/SMPT 2010

Berikut data hasil UN 2010 SMP/MTs di beberapa kab/kota Jawa Timur:

10 BESAR KAB/KOTA JAWA TIMUR

  1. Sidoarjo: 33,45 (jumlah nilai rata-rata)
  2. Lamongan: 33,27
  3. Pamekasan: 32,93
  4. Tulungagung: 32,90
  5. Gresik: 32,72
  6. Sumenep: 32,35
  7. Surabaya: 31,93
  8. Kota Mojokerto: 31,92
  9. Bangkalan: 31,88
  10. Kab. Mojokerto: 31,45.

SISWA DENGAN NILAI TERTINGGI JAWA TIMUR

  1. Alfian Robi Widado (SMPN 1 Ponorogo): 39,60
  2. Cholif Wibawa Bagus Purnomo (SMPN 1 Ponorogo): 39,40 *
  3. Lieska Sukma Irdayanti (SMPN 2 Tulungagung): 39,40 *
  4. Nur Diana Safitri (SMPN 2 Tulungagung): 39,40 *
  5. Setya Nindya Sairindri Putri (SMPN 2 Tulungagung): 39,40 *
  6. Muhammad Rizal Fauzan (SMPN 1 Tulungagung): 39,35.

TULUNGAGUNG

  1. Sekolah rata-rata tertinggi: SMPN 1 Tulungaung (9,38)
  2. Jumlah peserta UN: 534.001 siswa
  3. Siswa tidak lulus: 35.567 siswa (6,66%)
  4. Siswa lulus: 498.434 (93,34%)

JOMBANG

  1. Jumlah peserta UN: 20.540 siswa (89,84%0
  2. Tidak lulus: 2.086 siswa (10,16%)
  3. SMP tidak lulus: 1.441 siswa (11,84%)
  4. MTs tidak lulus: 620 siswa (7,43%)
  5. SMP Terbuka peserta UN: 30 siswa
  6. SMP Terbuka lulus: 5 siswa
  7. SMP Terbuka tidak lulus: 25 siswa (83,33

PROBOLINGGO

  1. Peserta kab. Probolinggo:
  2. Tidak lulus kab. Probolinggo: 932 siswa (SMP reguler 520, SMPT 200, MTs 212 siswa).
  3. Kota Probolinggo, peserta:
  4. Kota Probolinggo, tidak lulus: 198 siswa

PASURUAN

  1. Kota Pasuruan, lulus:
  2. Kota Pasuruan, tidak lulus: 73 siswa
  3. Kab. Pasuruan, peserta: 19.255 siswa
  4. Kab. Pasuruan, lulus: 19.066 (99,02%)
  5. Kab. Pasuruan, tidak lulus: 189 siswa (o,98%)

KAB. KEDIRI

  1. SMP peserta: 14.159 siswa
  2. SMP lulus: 12.750 siswa (90,04%)
  3. SMP tidak lulus: 1.409 siswa (9.9%)

KOTA KEDIRI

  1. Peserta: 4.354 siswa
  2. Lulus: 3.978 siswa (91,36%)
  3. Tidak lulus: 376 siswa (8,64%)

NGANJUK

  1. Peserta: 15.780 siswa
  2. Tidak lulus: 1.873 siswa (11,59%). (SMP: 1.533, mtS: 340)
  3. Lulus: 13.907 siswa (88,13%)
  4. Sekolah 100%: 2 SMPN, 7 SMP Swasta, 2 sekolah satu atap.
  5. Siswa terbaik: Edo Dwi Prayoga dan Yuana Eka Kusumawardani, keduanya dari SMPN 1 Prambon dengan nilai sama 38,70.
Sumber: http://tunas63.wordpress.com/2010/05/07/data-unas-2010-smpmts-jatim/

KUD Argopuro Kab. Probolinggo-Budidaya Sapi Tetap Cerah

Written by Syaiful
Tuesday, 04 May 2010 10:35

Tidak sedikit koperasi unit desa (KUD) di Jawa Timur yang eksis bahkan mampu menghimpun pendapatan cukup besar sekaligus memberikan layanan kepada anggota yang umumnya para petani. Sebagai contoh KUD Argopuro yang berlokasi di Krucil, Kab. Probolinggo, yang bergerak di bidang budidaya sapi perah merupakan usaha inti.

KUD tersebut selama 18 tahun telah berperan menyerap susu segar dari para petani peternak dan menyetorkannya ke PT Nestle Indonesia. yang dijalankan KUD Argopuro, selain beberapa jenis usaha lain sebagai penunjang seperti simpan pinjam, penjualan sembako dan pabrik mini pakan ternak.

Sebagai pemasok susu segar ke Nestle, KUD Argopuro pernah meraih juara II sapi perah yang diadakan industri pngolah susu (IPS) berskala internasional itu.Volume pasokan susu segar yang direalisasikan KUD Argopuro pada 2009 sebanyak 22.100 liter per hari, dan tahun ini diupayakan dapat meningkat lagi melalui tambahan pemberian pakan konsentrat dan hijauan kepada sapi perah milik petani peternak.

Ketua KUD Argopuro, Supriadi, mengatakan bahwa bisnis susu segar cukup menguntungkan koperasi tersebut sekaligus anggotanya, sementara peluang meningkatkan volume pasokan susu segar ke Nestle terbuka lebar. Hal itu disebabkan Nestle baru saja meningkatkan kapasitas pabrik di Kejayan, Kab. Pasuruan.

“Kebutuhan Nestle atas bahan baku susu segar mencapai 1 juta liter/hari dan pasokan ke perusahaan itu baru 625.000 liter/hari per 31 Maret tahun ini. Maka KUD memiliki peluang untuk menambah volume pasokan,” tuturnya, belum lama ini.

Supriadi menambahkan susu segar produksi KUD Argopuro memperoleh harga Rp3.149/liter di tingkat peternak, dan margin koperasi tersebut Rp421/liter. Sedangkan susu segar yang dipasok ke Nestle setiap hari sebanyak 22.100 liter yang diangkut 5 truk menuju Kejayan yang berjarak 110 km dari Krucil.

Susu segar sebanyak itu diperah dari 2.117 ekor sapi perah [yang mengalami laktasi] dari total sapi 3.719 ekor milik 1.879 anggota. Untuk menampung susu segar dari anggota dibangun sejumlah pos penampungan dan 6 cooling unit.

Berdasarkan data di Dinas Koperasi dan UKM Kab. Probolinggo, di kabupaten tersebut ada 34 KUD. Tetapi yang bergerakdi bidang usaha sapi perah hanya KUD Argopuro. KUD tersebut berdiri pada 1992 dengan volume pasokan perdana ke Nestle sebanyak 400 liter per hari.

Supriadi menyebutkan KUD Argopuro pada 2009 membukukan total pendapatan Rp37,8 miliar dan sisa hasil usaha (SHU) Rp225 juta. “Ditargetkan pendapatan tahun ini bisa naik 24%,dengan meningkatkan volume pasokan susu segar 22.500 liter/hari” paparnya.

Produksi Pakan
Salah satu upaya meningkatkan pendapatan adalah dengan memberikan pakan lebih banyak kepada sapi perah. Untuk itu, KUD Argopuro juga mengoperasikan pakan ternak untuk memenuhi kebutuhan pakan sapi perah, sebagai penyeimbang pakan hijauan. Lokasi pabrik bersebelahan dengan kantor KUD tersebut. Dinas Koperasi & UKM Kab. Probolinggo memberikan pinjaman lunak Rp300 juta untuk modal kerja.

Menurut Supriadi, kapasitas pabrik pakan konsentrat mencapai 650 ton per bulan, yang dijual kepada petani dengan harga subsidi Rp1.415 per kg. Sementara biaya produksinya Rp1.800/kg. Langkah tersebut dimaksudkan untuk memacu petani peternak meningkatkan volume produksi susu segar.

“Untuk memproduksi 1 liter susu segar, sapi perah membutuhkan pakan konsentrat 0,6 kg,” tuturnya.Sementara tingkat produksi susu segar KUG Argopuro saat sekarang rata-rata 11 liter per ekor sapi. Melalui pemberian pakan berimbang, produksi susu segar diupayakan naik lagi guna mencapai tujuan peningkatan volume usaha, sehingga KUD Argopuro dapat terus berperan mengembangkan ekonomi para petani peternak.

Sumber: http://jurnal.diskopjatim.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=314:kud-argopuro-kab-probolinggo-budidaya-sapi-tetap-cerah&catid=62:edisi-april-2010

Dalam Serbuan Hiburan Malam

Jumat, 07 Mei 2010 pukul 11:13:00
Oleh: Eko Hardianto

"Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang
tidak khusus menimpa orang-orang zalim saja
di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah
amat keras siksanya."

(QS al-Anfâl: 8:25)

Munculnya bisnis kafe dan hiburan malam, bak jamur di musim penghujan di Kota Probolinggo, adalah tanda keterbukaan masyarakat terhadap tuntutan glo balisasi zaman. Modernisasi ini seperti tak lagi dapat ditolak. Apalagi, promosi dunia malam yang bertubi-tubi meluncur lewat media massa, terus merangsek pola pikir berbagai kelompok usia, dengan beragam komunitas.

Akibatnya, hamper siapapun yang hidup di zaman serba modern ini pasti akan berkompromi dengan gemerlapnya panggung kehidupan. Sebuah diktum yang tak sepenuhnya benar, demikian kata ibu-ibu sebuah jamaah pengajian di Kota Probolinggo.

Maraknya bisnis hiburan malam, kata mereka, tak lebih dari bahaya laten yang akan merusak moral bangsa secara masif. Hiburan malam sama sekali tak menawarkan gagasan baru untuk menjadikan daerah menjadi kondusif, aman, tentram dan lebih maju.

"Apa yang dunia hiburan tawarkan hanya sebatas kenikmatan hidup dengan gaya modern, konsumtif dan jet-set," ujar Ny Sisca, anggota sebuah majelis taklim di Kelurahan Wiroborang, Kota Probolinggo.

Karena hiburan malam, lanjut dia, banyak orang menjadi bebas tanpa batas, baik batas etika kesopanan, moral maupun akhlak. “Syahwat yang tergoda mengakibatkan konsentrasi dan ketenangan hati dan jiwa terganggu,’’ kata Sisca.

Kemaksiatan yang dilihat terus menerus oleh seseorang akan mempengaruhi perasaan dan konsentrasi hatinya, lalu memalingkannya dari perbuatan-perbuatan baik dan bermanfaat. ‘’Apabila hati seseorang sudah tergoda dengan perbuatan yang haram, maka sewaktu-waktu akan muncul hasratnya untuk mencoba melakukannya bila ada kesempatan,” urai Sisca.

Sebuah bukti, kata Ny Farida, anggota majelis taklim lainnya, sejak tumbuh subur hiburan malam, banyak kaum bapak dan anak muda yang mengesankan dirinya bagai selebritis. Mereka akan bangga ketika sekadar bercerita tentang isi dunia gemerlap.

Bahkan sebagian dari mereka, mulai lupa diri dan kehilangan tanggung jawab terhadap keluarga. "Ini bukan sekedar isapan jempol. Banyak kasus perselingkuhan yang diawali dari acara dugem (dunia gemerlap).

Sekarang sebentar-sebentar yang diomongin anak muda soal acara di kafe- lah, karaokeanlah. Padahal kantong mereka sebenarnya tak terlalu tebal," tutur Ida. Sejak 2009, Kota Probolinggo, seolah surga bagi pengusaha entertaint. Sampai pertengahan 2010 ini, sudah sekitar lima objek hiburan malam berdiri, berdampingan dengan puluhan kafe kecil.

Keberadaannya bukan sekadar menyajikan panggung hiburan, di antaranya secara masif bahkan telah menyajikan "pemuas syahwat".

Sungguh ironis sebenarnya. Kota yang dulunya dikenal banyak mengoleksi ulama tradisional ini harus berlumur budaya hedonis. Perempuan dengan dandanan menor, dibalut busana serba ketat dan minim, banyak nongkrong saat tempat-tempat hiburan malam ini beroperasi. Peredaran minuman keras (mi ras) disinyalir berkadar alkohol di atas 10 persen seolah sudah tak terbendung lagi.

Tak hanya itu. Belakangan tersiar kabar, bukan sekali keributan antar oknum petugas terjadi di tempat-tempat tersebut. Kasus terakhir, Rudi Yahyanto, bos PO Akas III Probolinggo, menjadi sasaran pemukulan ketika melerai sejumlah pria berambut cepak yang terlibat baku hantam.

"Yang dipukulkan ke pelipis saya gagang pistol. Saya yakin itu gagang pistol," kata Rudi saat itu. Tapi sayang, peristiwa yang terjadi pada Selasa (16/3) lalu di Marknauff Café, Jl Dr Soetomo, itu seolah dibiarkan berlalu. Meski korban sempat melaporkan peristiwa tersebut ke Den POM V/Probolinggo.

Seperti zaman jahiliyah

Sejak budaya hedonis menular ke Kota Probolinggo, ujar KH Taufiqusholeh, banyak kaum muda menjadi "silau". Rangsangan manipulasi dan kolusi menjadi-jadi saat keadaan ekonomi semakin sulit.

Susahnya mencari pekerjaan, harga barang-barang kebutuhan yang terus melambung serta gaya hidup yang semakin men-jetset, membuat mereka lupa diri. Cara mencari rezeki sudah tak lagi memperdulikan norma agama. Yang penting uang bisa didapat dengan mudah, meski dengan cara yang kotor dan keji.

Keadaan seperti ini, kata dia, pernah digambarkan oleh seorang penyair muda di zaman jahiliyah. Penyair bernama Thorofah bin Al- 'Abdi ini mengatakan: "Apabila Anda tak dapat memuaskan keinginanku, biarlah aku memenuhinya dengan seenakku sendiri, orang akan memuaskan nafsunya selama hidup. Setelah mati nanti Anda akan tahu bahwa kita semua haus," kutip KH Taufiqusholeh.

Manusia yang menyatakan dirinya "modern", sambung pria yang pernah mengenyam pendidikan di Turki itu, pastilah menjadi pengikut aliran hedonis, walaupun tidak dengan terangterangan. Di dalam Hadit Tarmizi, Rasulullah SAW, bersabda:

"Sesungguhnya bagi setiap umat ada ujiannya, dan ujian bagi umatku ialah harta kekayaan. Dikatakan dia, azab Allah Ta'ala itu sangat pedih. Jika diturunkan pada suatu tempat, maka ia akan menimpa semua orang yang ada di tempat tersebut, baik orang shaleh maupun thalih (keji).

"Dalam pengertian Alquran surat al-Anfal/8:25 dijelaskan, Allah Ta'ala ber firman kepada orang-orang yang beriman untuk memelihara diri dari siksa-NYa. Jangan sampai siksa itu menimpa manusia, karena ulah orang-orang zalim yang telah melakukan perbuatan yang seharusnya tidak mereka lakukan, baik berupa kezaliman maupun perbuatan dosa (lainnya) atau karena kalian mendatangi tempat-tempat maksiat, tempat yang pantas untuk diturunkan azab," tutup lulusan sebuah pesantren di tanah hejaz itu, tutur Taufiqusholeh.

Sedangkan bagi manusia yang menegakkah amarmakruf nahyi munkar, Allah Ta'ala ber firman: Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka kami menyelamatkan orang-orang yang mencegah perbuatan jahat dan kami timpakan kepada orang yang berbuat dzalim siksaan yang keras disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (QS Al A'rof :165).

Itu adalah sunnatullah (hukum Allah Ta'ala) bagi para hamba- Nya, bahwa orang-orang yang memerintahkan kepada yang maruf dan mencegah dari kemungkaran akan selamat ketika musibah menimpa, tutup dia mengutip kitab Taisirul Karim ar-Rahman halaman 307. ed: asep

Sumber: http://koran.republika.co.id/koran/0/110512/Dalam_Serbuan_Hiburan_Malam

PKNU Siapkan Pengganti Jumanto

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
Akan Bahas Seminggu Lagi

KRAKSAAN - DPC PKNU Kabupaten Probolinggo langsung menyiapkan langkah menyikapi turunnya SK gubernur tentang pemberhentian Jumanto. Dalam waktu dekat, DPC PKNU akan menentukan pengganti Jumanto di kursi DPRD setempat.

Namun, sejauh ini nama kandidat pengganti Jumanto masih misteri. DPC PKNU masih membahas mekanisme tentang penentuan calon pengganti Jumanto. Ketua DPC PKNU Dedy Suyanto mengatakan, pihaknya baru akan menggelar rapat seminggu lagi.

"Usai mendapat informasi soal turunnya SK (pemberhentian Jumanto, Red) itu, DPC bakal langsung menggelar rapat pleno. Karena saat ini agenda pengurus masih padat, mungkin rapat baru bisa digelar seminggu lagi," kata Dedy.

Dedy menjelaskan, saat ini ada beberapa perubahan tentang mekanisme PAW (Pergantian Antar Waktu). Karena itu sebelum memutuskan pengganti Jumanto, DPC PKNU bakal mempelajari terlebih dahulu mekanisme baru penentuan PAW tersebut.

Rencananya, jajaran pengurus DPC PKNU bakal mendatangkan tim independent. Yakni, praktisi hukum. Tujuannya untuk melakukan sosialisasi tentang aturan PAW yang baru kepada jajaran pengurus pada rapat pleno nanti.

Dengan begitu diharapkan, jajaran pengurus DPC PKNU dapat memahami secara komprehensif tentang aturan baru penentuan PAW. "Dengan begitu langkah yang kami ambil nanti juga bisa dipertanggungjawabkan," terang Dedy.

Usai mendatangkan tim independent, jajaran pengurus DPC PKNU menurut Dedy bakal melakukan tahapan selanjutnya. Yakni, memanggil semua calon legislatif dari daerah pemilihan (dapil) yang sama dengan Jumanto pada pemilihan anggota legislatif (pileg) lalu.Yakni, dapil VI (Paiton, Pakuniran, Kotaanyar).

DPC PKNU lantas akan menyosialisasikan tentang aturan baru penentuan PAW pada calon-calon tersebut. Para calon juga akan mendapat penjelasan tentang mekanisme penentuan PAW yang dipakai DPC PKNU nanti. "Dengan begitu semuanya akan jelas," beber Dedy.

Seperti diberitakan Radar Bromo, nama Jumanto akhirnya benar-benar terhapus dari daftar keanggotaan DPRD Kabupaten Probolinggo. SK gubernur tentang pemberhentiannya sudah diterima seretariat dewan (setwan) kabupaten pada Rabu (5/5).

SK itu tidak serta merta turun. Namun, didahului oleh kasus P2SEM (Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat) Lumajang yang menjerat Jumanto. Jumanto diduga menjadi broker pada program itu.

Jumanto akhirnya divonis enam tahun oleh PN Lumajang. Menyikapi hal itu, Badan Kehormatan (BK) DPRD mengambil langkah menonaktifkan sementara Jumanto. Namun, BK juga bersiap memberhentikannya.

Tetapi sebelum diberhentikan, Jumanto memutuskan untuk mengundurkan diri. Karena mengundurkan diri itulah, Jumanto akhirnya diberhentikan dengan hormat.

Sampai kemarin, DPC PKNU belum memutuskan siapa pengganti Jumanto. Kandidat calon pengganti Jumanto berasal dari dapil yang sama, yakni dapil VI.

Pada pileg lalu di dapil VI ini, PKNU mempunyai 5 caleg selain Jumanto. Yakni Munir Anshori, Nur Azizah, Mudzakir, Totok Sugiarto dan Nurul Wahid.

Di atas kertas, peluang Munir Anshori cukup besar. Selain memiliki nomor urut satu, perolehan Munir juga berada persis di bawah Jumanto. Namun, langkah Munir sendiri untuk mendapatkan restu dari DPC tidak mudah.

Sebab, Munir dalam Muscab PKNU lalu merupakan lawan politik sekaligus pesaing satu-satunya Dedy yang sekarang menjadi ketua PKNU.

Namun, Munir mengaku optimis dirinya bakal mengisi kursi kosong Jumanto itu. "Wajib optimis, karena melihat nomor urut dan saya peraih suara terbanyak kedua," katanya. (mie/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157029

DPP Pilih Eddy

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
Jadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Pasuruan

PROBOLINGGO - Kekosongan jabatan ketua DPC PDIP Kabupaten Pasuruan berakhir. DPP PDIP telah mengambil sikap. Dari dua kandidat yang ada, DPP telah memilih Eddy Paripurna.

Itu tertuang jelas dalam surat dari DPP PDIP yang dikirimkan kepada Korwil PDIP Pasuruan-Probolinggo Buchori. Surat itu menyatakan DPP memutuskan memilih Eddy Paripurna sebagai ketua DPC PDIP Kabupaten Pasuruan.

Buchori kepada Radar Bromo kemarin (6/5) menyatakan telah menerima surat itu pada Rabu (5/5) sore. "Isinya Eddy Paripurna terpilih sebagai ketua DPC PDIP Kabupaten Pasuruan. Langkah selanjutnya, saya sebagai korwil diperintah untuk menggelar konfercab PDIP lanjutan," terang Buchori yang kini menjabat Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Bidang Otonomi Daerah dan Pemerintahan.

Diketahui, konfercab DPC PDIP Kabupaten Pasuruan 31 Januari lalu tak berhasil memilih ketua definitif. Sebab, ada dua kandidat yang mendapat dukungan sama kuat. Yakni Eddy Paripurna (kini juga menjabat Wakil Bupati Pasuruan) dan Subriyanto.

Dalam konfercab itu, perolehan suara untuk Eddy dan Subriyanto draw. Di kabupaten Pasuruan ada 24 PAC PDIP. Nah, Eddy yang juga incumbent ketua DPC dalam konfercab itu mendapat dukungan dari 12 PAC. Lalu Subriyanto ternyata juga mendapat dukungan 12 PAC.

Kebuntuan itu membuat DPD mengambil alih DPC sampai ada keputusan tetap dari DPP. DPP harus turun tangan dalam menangani masalah ini karena keduanya tidak mau mengalah dan tidak bisa membahas secara baik-baik.

Antara Eddy dan Subriyanto juga sempat dipanggil oleh DPD, supaya keduanya islah. Tapi, tetap saja tidak ada titik temu. Batas waktu rembugan yang diberikan oleh DPD juga nihil. Terlewatinya konferda dan kongres, keputusan siapa ketua DPC PDIP Kabupaten Pasuruan juga belum ada.

Kini telah turun surat dari DPP yang menjadi solusi atas masalah PDIP di Kabupaten Pasuruan. Surat DPP PDIP nomor 045/IN/DPP/V/2010 itu ditandatangani Sekjen DPP PDIP Cahyo Kumolo. Dalam surat itu disebutkan DPD segera melaksanakan konfercab lanjutan dan melantik pengurus DPC PDIP Kabupaten Pasuruan.

"Setelah turun surat dari DPP ini, tinggal konfercab lanjutan untuk menyusun formatur pengurus dan program-program di komisi ke depannyta seperti apa," ungkap Buchori yang juga Wali Kota Probolinggo.

Bagaimana Eddy bisa terpilih? Apakah ada kaitannya dengan persoalan hukum yang dihadapi Subriyanto (kasus dugaan penipuan duit) saat ini? "Lepas dari permasalahan tersebut. Itu (memilih Eddy) adalah kewenangan dari DPP," jawab Buchori.

Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Eddy Paripurna mengaku belum mengetahui secara resmi pemberitahuan mengenai hal tersebut. "Secara resmi saya belum tahu. Kabar burungnya memang begitu. Intinya kalau memang diberi amanat oleh DPP, maka saya siap untuk melaksanakan tugas," ucap Eddy kemarin. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157025

Polisi Siaga, Eksekusi tanpa Perlawanan

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Polres Probolinggo dan Polsek Wonomerto kemarin (6/5) mengerahkan 120 untuk mengamankan eksekusi tanah dan sebuah rumah di dusun Saksak, Desa Sepuhgembol, Wonomerto. Tapi, kekhawatiran bakal terjadi perlawanan, meleset.

Arto Gunajar, pihak tergugat yang kalah dalam sengketa tanah dan rumah itu pasrah saja. Ia hanya bisa melihat rumah yang sudah puluhan tahun ditinggali, dieksekusi, dirobohkan. Rumah itu bahkan tampak sudah kosong melompong sebelum petugas dari PN (Pengadilan Negeri) Kraksaan melakukan eksekusi.

Sebelum eksekusi, petugas dari PN Kraksaan lebih dulu mengumpulkan pihak tergugat Arto Ginanjar cs dan penggugat Salam cs. Mereka dikumpulkan di balai desa Sepuhgembol.

Juru sita Edi Marzuki membacakan keputusan PN Kraksaan yang memutuskan kemenangan untuk kubu penggugat. Saat itu kubu tergugat hanya bisa pasrah. "Untuk barang-barang yang masih bisa digunakan, bisa diringkes Pak. Daripada dirusak," saran Marzuki.

Mendengar saran tersebut Arto Gunanjar pun hanya manggut-manggut. Karena kubu tergugat tidak memberikan perlawanan, eksekusi lahan sengketa seluas 1 hektare itu pun langsung dilaksanakan.

Sesuai dengan saran juru sita, kubu Arto pun mengamankan sendiri barang-barang yang masih bisa digunakan. Termasuk genting. Untuk sementara Arto dan keluarganya pindah ke rumah salah satu keluarganya yang masih terletak di kecamatan yang sama.

Salam sang penggugat menyatakan, tanah yang ditempati keluarga Arto cs selama puluhan tahun tersebut merupakan tanah nenek moyangnya. "Tanah ini awalnya milik nenek saya, bu Nariso," katanya.

Lantas Nariso meminta tolong Satriya Sarini yang merupakan tetangga dekat dan seperti keluarga sendiri untuk mengelola tanah tersebut. Lambat tahun tanah tersebut malah dibangun rumah oleh keturunan Satriyo Sarini yakni Arto cs.

Karena itu kubu penggugat pun akhirnya mempermasalahkannya. "Kami hanya mau meminta hak kami. Karena itu masalah ini akhirnya mulai kami bawa ke pengadilan pada 2006 lalu," jelas Salam.

Nah, pada 2008 lalu PN Kraksaan sudah memutuskan untuk kemenangan pihak penggugat. Kubu Artos cs sempat mengajukan banding ke Kejati Jatim. Namun hasil banding tersebut juga memenangkan kubu penggugat. Alhasil tanah tersebut harus dieksekusi. "Selama ini kami sudah berikan waktu kepada mereka (tergugat) untuk berbenah," kata Salam.

Meski secara keseluruhan acara eksekusi tersebut berlangsung adem ayem, namun Polres Probolinggo masih tetap berjaga-jaga. Kemarin Polres menurunkan 120 personel yang dipimpin Wakapolres Kompol Sucahyo Hadi didampingi Kabag Ops Hadi Prayitno, Kapolsek Wonomerto AKP Kusmidi untuk mengamankan eksekusi tersebut. "Kami mempunyai standart untuk setiap pengamanan," kata Wakapolres. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157024

JPU Belum Siap, Sidang Ditunda

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Agenda sidang kasus dugaan korupsi dana perdin DPRD Kota Probolinggo 2007 dengan terdakwa Abdul Hadi Sawie kemarin (6/5) sejatinya mengagendakan penuntutan. Tapi, tuntutan untuk terdakwa yang sekretaris DPRD kota itu harus tertunda. Sebab, jaksa penuntut umum (JPU) belum siap.

Sidang di Pengadilan Negeri (PN) kota itu berlangsung tak sampai dua menit. Padahal terdakwa dan mereka yang ingin mengikuti persidangan sudah menunggu lebih dari sejam. Sejumlah orang begitu antusias menyaksikan sidang terdakwa Sawie. Diantaranya mantan Ketua DPRD Kusnan dan mantan Wakil Ketua DPRD Banadi Eko.

"Tuntutan kami masih belum siap," ujar JPU Makhmud yang menghadiri sidang hanya dengan Sugianto. Tiga JPU lainnya Soegeng Prakoso, Surya Yunita dan Pujiati absen. Penasihat hukum terdakwa, yakni Eries Jonivianto juga tidak hadir. Ia hanya diwakili salah satu partnernya.

"Sidang hari ini (kemarin) tidak bisa dilanjutkan karena JPU masih belum siap. Sidang ditunda pada hari Selasa, 18 Mei," kata ketua majelis hakim Sih Yuliarti lalu menutup sidang yang dimulai sekitar pukul 11.30.

Ditemui usai sidang kilat tersebut, JPU Makhmud mengatakan tidak ada kendala dalam penyusunan tuntutan terdakwa Sawie. Awalnya JPU meminta sidang ditunda 13 Mei, karena bersamaan hari libur maka ditunda ke 18 Mei.

"Masih belum siap. Sedang proses penyusunan," jawabnya singkat. Saat ditanya berapa tuntutan JPU untuk terdakwa, ia tidak mau membeberkannya sampai tuntutan dibacakan di persidangan.

Diketahui, proses hukum atas terdakwa Sawie adalah kelanjutan kasus perdin dengan terdakwa Miendwiati, direktur PT Gilang Wisata Perkasa. Mereka sama terjerat kasus karena acara perjalanan dinas (perdin) DPRD Kota Probolinggo pada 2007 lalu.

Hanya, Miendwiati yang lebih dulu disidangkan. Setelah Miendwiati disidangkan, kejari ganti menyidik Sawi. Senyampang Sawie disidang, kini kejari juga punya dua tersangka lagi, yaitu dua orang dari CV Indonesia Makmur Nanang dan Indah Wilujeng. Bahkan Nanang telah dijebloskan lapas kota.

Mereka ini dianggap melakukan perbuatan melawan hukum. Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara. Untuk Sawie dianggap melakukan, menyuruh atau turut serta melakukan perbuatan bersama-sama dengan Miendwiati.

Perbuatan terdakwa Sawie bersama terdakwa Miendwiati dan tersangka Indah dinilai bertentangan dengan peraturan perundangan. Dan tentu saja dianggap mengakibatkan kerugian negara cq pemkot Probolinggo (APBD 2007) sebesar Rp 270.666.000.

Sementara, saat dikonfirmasi soal penundaan sidang tuntutan kemarin, penasihat hukum terdakwa Sawie, yaitu Eries Jonivianto mengaku bisa memakluminya. "Dari pihak kejaksaan belum siap membuat tuntutan. Hal itu kami maklumi karena harus persetujuan dari atasan," katanya. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157023

Perusahaan Jepang Tertarik Jerami Kabupaten

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
PAJARAKAN - Kualitas jerami Kabupaten Probolinggo mampu menarik perhatian sebuah perusahaan kertas asal Jepang. Yakni, Toho Pulp & Paper Japan. Bahkan, empat pimpinan perusahaan itu jauh-jauh datang ke Kabupaten Probolinggo, kemarin (6/5).

Rombongan dari Jepang tersebut tiba di Probolinggo pada Selasa (4/5). Kedatangan mereka diutus oleh perusahaan. Mereka bertugas untuk memantau kondisi jerami di kabupaten. Sebab, jerami di Jepang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas uang.

Dan kemarin, mereka memantau jerami di Desa Tanjung, Pajarakan, Kraksaan dan Paiton. Kedatangan mereka didampingi Sekretaris PT Kertas Leces Probolinggo Abdul Haris.

Rombongan itu dipimpin Mr. Yoshinori Yazawa, salah satu jajaran pimpinan perusahaan tersebut. Sementara tiga lainnya yakni, Yutaka Endo, Seo Junpei dan Atsushi Ohno.

Saat diwawancarai Radar Bromo, Yoshinori Yazawa mengatakan, kedatangan mereka untuk melihat kualitas pulp yang dihasilkan oleh pertanian Kabupaten Probolinggo. Menurut Yazawa, dalam pengamatannya jerami di Probolinggo cukup layak untuk bahan baku kertas uang. "Probolinggo's pulp has good quality (pulp Probolinggo mempunyai kualitas bagus)," ujar Yazawa.

Selanjutnya Yazawa mengatakan, pihaknya akan melakukan penelitian lebih jauh untuk mengetahui kualitas jerami Probolinggo. Namun sejauh ini, pihaknya menilai jerami yang dihasilkan Probolinggo cukup baik. "We want to proceed our study about Probolinggo's pulp," lanjutnya.

Sementara itu Abdul Haris mengatakan, Kabupaten Probolinggo memiliki 47 ribu hektar lahan yang bisa menghasilkan jerami. Menurut Haris, sejauh ini jerami dianggap sebagai limbah pertanian. Meski demikian lanjutnya, bukan berarti jerami tidak memberikan manfaat.

Menurut Haris, dengan kemampuan produksi yang ada, jumlah tersebut bisa menutupi hampir separuh kebutuhan kertas untuk Kabupaten Probolinggo. "Jadi manfaat jerami cukup besar. Di antaranya untuk bahan baku kertas," katanya.

Selain memantau jerami, rombongan asal Jepang itu juga akan memantau produksi kertas di PT Kertas Leces. Selanjutnya, mereka akan membawa sampel jerami tersebut ke Jepang. Tujuannya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Haris mengatakan, Jepang membutuhkan jerami sebanyak 600 ton per tahun. Sementara produksi jerami di Probolinggo mencapai 47 ribu ton. Otomatis menurut Haris, kebutuhan Jepang bisa terpenuhi dari Probolinggo. "Jika cocok, perusahaan Jepang tersebut bisa order jerami Probolinggo setiap tahun," lanjutnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157021

Kurangi Kenakalan Remaja

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
Sekretaris MUI Kraksaan Moh. Saiful Bahri merasa prihatin dengan kondisi remaja saat ini. Menurutnya, kenakalan remaja sekarang sudah sampai pada taraf yang memprihatinkan. Banyak pemuda berlaku tidak layak dan melanggar norma-norma masyarakat.

Hal itu menurutnya tidak saja mengganggu masyarakat sekitar. Namun, juga mempengaruhi masa depan mereka.

Karena itu, MUI Kraksaan menurutnya mengembangkan program pembinaan pada pemuda. "Tujuannya untuk mengantisipasi kenakalan remaja," ujar Saiful.

Program tersebut sementara masih terbatas pada pemuda di beberapa lingkungan di Kraksaan. Khususnya anak jalanan dan tidak bersekolah. Menurut Saiful, segmen pemuda seperti itu akan sangat efektif jika berhasil dibina.

Saiful menambahkan, program semacam itu perlu ditingkatkan intensitasnya. Paling tidak lanjutnya, dengan pembinaan itu para pemuda bisa menyadari potensinya. Sehingga, tingkat kenakalan remaja bisa dikurangi. "Sedikit banyak pasti ada hasilnya," katanya.

Sebagai tindak lanjut, MUI Kraksaan akan melaksanakan pembinaan lanjutan. Menurut Saiful, pada tingkat ini pemuda diajak untuk menyadari potensi yang dimiliki. Selanjutnya, pembinaan diarahkan langsung pada pemberian materi dan kursus keterampilan. "Agar bisa bekerja sesuai keterampilan yang dimiliki," terangnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157020

1.392 Harus Mengulang

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
Kabupaten Probolinggo Terbanyak

PROBOLINGGO - Giliran hasil ujian nasional (unas) utama SMP/MTs 2010 yang hari ini akan diumumkan. Untuk tingkatan ini, di wilayah edar Radar Bromo, Kabupaten Probolinggo menjadi yang terbanyak untuk angka ketidaklulusannya.

Berdasar data yang dihimpun Radar Bromo di Probolinggo dan Pasuruan tahun ini ada 1.392 pelajar kelas tiga SMP/MTs yang tak lulus unas utama. Tapi, mereka masih punya kesempatan mengikuti unas ulang pada 17-20 mendatang.

Dari jumlah 1.392 itu, Kabupaten Probolinggo menjadi penyumbang terbesar. Yakni 932 pelajar yang harus mengulang. Sedangkan dari Kota Probolinggo ada 198 siswa tak lulus unas utama.

Sedangkan Pasuruan boleh berbangga. Angka ketidaklulusan untuk tingkat SMP sangat minim. Untuk Kota Pasuruan, yang harus mengulang unas hanya 73 pelajar. Untuk Kabupaten Pasuruan hanya ada 189 pelajar yang harus mengulang unas dari total 19.255 peserta (selengkapnya lihat tabel).

Di Kabupaten Probolinggo, penyumbang angka ketidaklulusan didominasi oleh pelajar dari SMP regular yang mencapai 520 murid. Sisanya, sebanyak 200 murid yang harus mengulang berasal dari SMP terbuka. Sedangkan dari MTs menyumbang ketidaklulusan sampai 212 siswa.

Selain angka ketidaklulusan unas utama yang mencapai 932 siswa, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo juga harus kembali menyimpan reward yang dijanjikannya. Sebab, tahun ini tidak juga tidak ada murid SMP di Kabupaten Probolinggo yang berhasil mendudukkan nilai unasnya di rankin terbaik Jatim. Sebelumnya, hal serupa juga terjadi untuk tingkat SMA.

"Untuk murid SMP dipastikan tidak ada yang mendapatkan reward seperti yang dijanjikan kepala dinas. Rata-rata peringkat tertinggi se Jatim didominasi oleh murid dari Ponorogo dan Tulungagung," kata Kasi SMP Dispendik Kabupaten Probolinggo Mar Quirinus kemarin.

Diketahui, Dispendik menjanjikan reward bagi murid yang nilai unasnya bisa masuk tiga besar Jatim. Untuk peringkat pertama dapat Rp 25 juta, peringkat dua Rp 20 juta dan peringkat tiga Rp 15 juta. Tapi, nyatanya tak ada yang berhasil mencapai prestasi itu. "Mau bagaimana lagi? Hasilnya memang begitu," kata Mar Quirinus.

Secara keseluruhan Mar Quirinus menyebut hasil unas tahun ini untuk tingkat SMP tak jauh berbeda dengan tahun lalu. "Pelajar yang mengikuti unas ulang, kurang lebih setara. Tahun depan harus lebih ditingkatkan," harapnya.

Di Kota Probolinggo, ada 198 pelajar yang tak lulus unas utama. Mereka berasal dari sekolah-sekolah negeri dan swasta. "Tapi, kami masih belum dapat merinci, yang dari sekolah negeri berapa (yang tidak lulus). Juga dari sekolah swasta berapa," ujar Kepala Dispendik Kota Probolinggo Maksum Subani kemarin.

Hasil unas sudah dikantongi dispendik. Hari ini sekitar pukul 10.00 akan diumumkan. Tadi malam para kepala sekolah dikumpulkan oleh Dispendik. "Kami berikan hasilnya supaya besok (hari ini) bisa segera diumumkan," ujar Maksum.

Maksum mengatakan, angka kelulusan tahun ini menurun bila dibanding dengan tahun kemarin. Tahun lalu kelulusan mencapai 97,40 persen. Sedangkan saat ini angka kelulusan 94,6 persen. Tapi, Maksum menyebut penurunan ini juga terjadi se Jawa Timur. "Se-Jatim turun semua, nilai rata-rata Jatim juga turun," ujarnya.

Tapi, angka kelulusan di Kota Probolinggo disebutkan masih lebih baik dari Jatim sendiri. Di Jatim pelajar yang tidak lulus mencapai 6,61 persen. Sedangkan di Kota Probolinggo hanya 5,39 persen. "Kalau dibandingkan dengan Jatim, kami masih lebih baik," ujar Maksum.

Untuk nilai tertinggi di kota, diraih dua orang murid dari SMP swasta. Mereka sama-sama meraih nilai rata-rata 38,10. "Alhamdulillah, tidak ada yang tidak lulus sampai 100 persen," syukur Maksum.

Di kota Probolinggo, juga ada empat siswa yang mengikuti unas susulan. Mereka, juga akan menerima hasil unasnya pada hari ini. Meski mereka baru mengerjakan ujiannya belakangan. "Sama, semua itu akan diumumkan hari ini," ujar Maksum.

Di Kota Pasuruan, hasil unas utama SMP/MTs tahun ini terbilang lebih baik dibanding hasil unas tingkat SMA. Mereka yang harus mengulang unas lebih sedikit dibanding tahun lalu. "Jadi sejauh ini, sudah ada peningkatan kualitas, atau hasil, meski belum bisa maksimal hingga 100 persen lulus," tegas Kepala Dispendik Bashori Alwi.

Sedangkan di Kabupaten Pasuruan jumlah siswa yang tak lulus unas utama masih lebih besar dibanding di kota. Tapi, angka tersebut tetap kecil dibanding jumlah total peserta unas di kabupaten.

Dari total 189 siswa di Kabupaten Pasuruan yang harus mengulang unas, SMP masih mendominasi dengan 107 siswa. Sedang yang berasal dari lembaga pendidikan MTs, yang harus mengulang ada 82 orang.

"Kelulusan siswa tingkat SMP maupun MTs saat ini mencapai 99 persen. Ketidakberhasilan siswa untuk bisa lulus unas hingga 189 orang itu harus menjadi catatan penting agar tidak lagi terulang di kemudian hari," tegas Kasubdin Sekolah Lanjutan dispendik Kabupaten Pasuruan Iswahyudi.

Untuk nilai rata-rata terbaik, SMPN 1 Purwodadi berhasil menyingkirkan sekolah-sekolah favorit yang cukup diandalkan. Rata-rata unasnya terbaik di tingkat Kabupaten Pasuruan dengan nilai 35,26. Menyusul kemudian SMPN 1 Pandaan dengan 35,23.

SMPN 2 Bangil di posisi ketiga dengan nilai rata-rata unas34,96. Berikutnya SMPN 2 Pandaan, nilai rata-rata 34,96. Berikutnya ada SMPN 1 Bangil dengan nilai rata-rata unas 33,94 persen.

Untuk siswa dengan nilai unas terbaik, tahun ini didominasi oleh siswa berasal dari wilayah Kecamatan Pandaan. Ada Farah Sasita Nur dari SMPN 2 Pandaan dengan 38,95. Kemudian ada M. Mahdi Ali dari SMPN 1 Pandaan dengan akumulasi nilai yang sama 38,95. Tiga rekannya yang lain, yaitu Ivany Rachmawati, Daniar Firdaus, dan A. Muzaki berada di posisi berikutnya dengan nilai unas masing-masing 38,90, 38,80, dan 38,70.

Tetap Larang Konvoi

Hasil unas utama tingkat SMP akan diumumkan serentak hari ini. Mekanismenya bisa beragam. Kepala Dispendik Kota Probolinggo menyatakan menyerahkan mekanisme pengumuman kepada masing-masing sekolah.

Sekolah hanya diminta untuk mencari cara terbaik supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Mekanismenya, kami serahkan kepada sekolah. Bagaimanan caranya, supaya bisa tertib," ujar Maksum.

Yang pasti, Maksum melarang semua siswa untuk melakukan perayaan kelulusan unas yang dapat mengganggu kepentingan umum. Serti konvoi yang dapat mengganggu lalu lintas. "Tidak boleh ada konvoi. Itu hanya akan memacetkan jalan dan mengganggu lalu lintas. Saya juga harap tidak akan ada hura-hura," tegasnya.

Maksum mengatakan, akan lebih baik kalau kelulusan itu disyukuri dengan cara yang positif. Misalnya, bajunya dikumpulkan dan diberikan kepada mereka yang yang membutuhkan. "Bisa saja diberikan kepada tetangga, atau adik kelasnya. Itu akan lebih bermanfaat dibanding dicorat-coret," jelas Maksum.

Hal serupa diungkapkan Kasi SMP Dispendik Kabupaten Probolinggo Mar Quirinus. Mekanisme pengumuman hasil unas utama juga diserahkan sepenuhnya pada pihak sekolah. Dispendik hanya mengimbau agar tidak ada aksi coret-coret baju. "Siapa tahu bajunya masih bisa digunakan untuk melanjutkan ke SMA nanti," katanya. (mie/rud/via/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157015

Batik Kota Probolinggo Juara

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Kota Probolinggo mencetak prestasi membanggakan. Batik khas kota yang belum genap enam bulan diseriusi, sudah berhasil menjadi juara dalam lomba citra busana batik gelaran PKK Jawa Timur, Rabu (5/5) lalu.

Dalam lomba yang digelar di gedung Bappeprov Jatim itu, Kota Probolinggo bahkan berhasil menyabet dua prestasi sekaligus di dua kategori yang dilombakan. Desain batik busana malam Ayu Bestari berhasil merebut juara I. Sedangkan desain batik busana casual Semarak Mangga Anggur menyandang juara III.

Untuk lomba itu, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Probolinggo menggandeng UKM (usaha kecil menengah) batik yang tergabung dalam paguyuban pecinta dan pembatik setempat. Busana malam menggunakan kain batik Ayu Bestari karya Wasis. Sedangkan busana casual dari kain batik Semarak Mangga Anggur karya Mita. Kain itu didesain oleh Nanik Kastip.

Konsep lomba batik tingkat Jatim itu tidak sekedar fashion show. Melainkan ada presentasi dari masing-masing daerah tentang kain dan desain batik yang dilombakan. Awalnya tim Kota Probolinggo tidak tahu ada presentasi segala. Tak ayal, mereka berangkat terburu-buru.

"Kami telat. Tapi alhamdulillah, juri masih ada di tempat dan kami langsung menyampaikan presentasi tentang dua busana ini. Ditanya macam-macam soal tema, warna, jenis kain dan pewarnaannya," tutur Nanik Kastip kepada Radar Bromo kemarin.

Presentasi pertama busana casual, kemudian dilanjutkan busana malam. Karya busana malamnya, Kota Probolinggo mengusung busana malam untuk pesta gala. Desain itu dipakai karena kota ini ingin penampilan yang berbeda dari daerah lain.

"Masih banyak masyarakat yang tidak tahu, apa itu pesta gala. Nah, di sini kami ingin menunjukkan itu. Busana itu biasa dipakai saat pesta gala yang dihadiri pejabat dan artis. Pesta yang elegan. Busananya model jubah, di dalamnya ada kemben," kata Nanik saat ditemui di galeri batik Gachor.

Aturan dalam lomba di TP PKK Jatim tersebut, hanya boleh membawa satu model, tidak boleh lebih. Setelah tampil dengan busana casual, model harus buru-buru berganti busana malam.

Saat pengumuman pemenang, di sanalah rasa pesimis sempat muncul. Karena karya dari 38 daerah di Jatim bagus-bagus. Apalagi batik khas Kota Probolinggo masih seumur jagung. Agak mustahil jika menjadi pemenang di skala Jatim.

"Pesaingnya seperti itu. Banyak batik-batik yang bagus, seperti Madura dan Banyuwangi. Waktu diumumkan jadi pemenang, PKK Kota Probolinggo langsung menangis bahagia. Kami tidak menyangka," imbuh Nanik.

Mita, pembuat batik Semarak Mangga Anggur tidak menyangka jika desain busana yang dibuat dari batiknya jadi juara III di Jatim. Batik yang dipakai bukanlah batik istimewa, bukan batik yang dipersiapkan untuk dilombakan. Tapi, karya batik yang siap dijual di pasaran.

"Bikin biasa saja. Motif itu saya pilih karena mangga dan anggur adalah ikon Kota Probolinggo. Jadi, batik Kota Probolinggo itu biar ada khasnya. Alhamdulillah bisa menang dan bisa mengharumkan nama kota," terang Mita.

Sementara, Wakil Ketua TP PKK Kota Probolinggo Kusmiyati Bandyk Soetrisno hadir menyaksikan langsung lomba di Surabaya itu mewakili Ketua TP PKK Rukmini Buchori. Sebab, hari itu Rukmini masih menjalankan tugasnya sebagai anggota komisi VIII DPR RI.

Kusmiyati menerangkan, kegiatan itu digelar oleh pokja I dan pokja III TP PKK Jawa Timur. Temanya pemberdayaan perempuan menuju mandiri. Batik dan desain di daerah-daerah di Jawa Timur dilombakan.

"Lomba ini dilaksanakan untuk mengangkat UKM batik di daerah. Mudah-mudahan batik Kota Probolinggo bisa mewakili provinsi ke tingkat nasional," kata istri Wawali Bandyk Soetrisno itu.

Atas nama TP PKK Kota Probolinggo, Kusmiyati merasa sangat bersyukur karena bisa berprestasi di Jawa Timur bersaing dengan kota/kabupaten lain. Walaupun masih baru, lanjutnya, batik khas kota angin ini sudah dikenal dimana-mana.

"Mudah-mudahan batik Kota Probolinggo semakin berkembang hingga ke seluruh Indonesia. Karena dengan begitu, UKM di kota semakin maju dan dapat meningkatkan ide dan kreativitasnya," tuturnya. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157014

Daftar Sekarang, Berangkat 2017

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO-Jumlah calon jamaah haji terus bertambah, sementara kuotanya tak banyak berubah. Akibatnya, para calon jamaah haji harus rela antre daftar tunggu. Fakta terbaru, mereka yang daftar tahun ini baru bisa berangkat 2017 nanti.

Tak hanya itu, kini juga ada peraturan baru tentang setoran awal ongkos haji. Sejak 3 Mei lalu, setoran awal ongkos haji reguler dan khusus dinaikkan. Aturan ini berlaku di seluruh Indonesia.

Bagi calon jamaah haji (CJH) regular, minimal harus menyetor duit sebesar Rp 25 juta. Sementara untuk CJH khusus atau haji plus harus punya setoran awal sebesar 4.000 Dollar.

Itu berdasarkan keputusan Kementerian Agama, tentang kenaikan setoran awal haji regular dan khusus yang tertuang dalam surat bernomor Dj.VIII.III/1/KU.00/181/2010. Surat itu, ditandatangani oleh Direktur Jenderal, Slamet Riyanto.

Setoran awal haji yang sebelumnya, Rp 20 juta naik menjadi Rp 25 juta. Dan, untuk haji khusus dari 3.000 Dollar naik menjadi 4.000 Dollar. "Itu setoran awal untuk mendapatkan porsi. Sedangkan untuk biaya totalnya, menunggu Keppres (keputusan presiden). Biasanya setiap tahun berubah," jelas Taufieq kepala TU kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo.

Menurut Taufieq, sejak diberlakukannya peraturan yang baru itu, baru ada satu orang yang mendaftar. Pendaftar CJH regular itu pun masih belum mengetahui kalau setoran awal ongkos haji naik, Rp 5 juta.

"Ini kan (peratuan kenaikan setoran awal) baru. Maklum, kalau masih banyak yang tidak tahu. Tapi, kemungkinan besar mereka (pendaftar) tahu dari bank. Karena biasanya, mereka ke bank dulu baru ke sini. Tapi, ada juga yang ke sini dulu baru ke bank," ujar Taufieq.

Taufieq menyatakan, para CJH yang akan berangkat pada tahun ini, diperkirakan ada 218 CJH. Tapi, mereka juga masih belum dipastikan berangkat. "Tergantung mereka bisa melunasi atau tidak. Juga bisa saja mereka sakit sehingga gagal berangkat," ujarnya.

Bila di kota baru ada satu pendaftar, di Kabupaten Probolinggo jauh lebih banyak. Jumlahnya mencapai tujuh orang dan sudah empat orang yang balik kucing. Pasalnya, empat orang itu belum punya cukup uang untuk mendaftar menjadi CJH.

"Ada empat orang yang balik, katanya mereka masih perlu menabung dulu. Mereka hanya punya uang Rp 20 juta. Sehingga mereka masih belum bisa mendapatkan porsi atau terdaftar," ujar Kasi Haji dan Umrah, kantor Kemenag Kabupaten, Atok Illah.

Bermacam-macam respons masyarakat terhadap kebijakan kenaikan setoran awal haji itu. Menurut Atok, ada pendaftar yang mempertanyakan itu atas inisiatif siapa. Keputusan pemerintah pusat atau hanya keputusan Kemenag kabupaten? "Ada yang mengira kami yang menaikkan," ujar Atok.

Sedangkan untuk CJH yang akan berangkat pada tahun ini, diperkirakan ada 740 CJH. "Kalau yang antre sampai 2017, kami belum bisa mengetahui. Karena itu langsung masuk dalam daftar Kementerian Agama Jatim," jelas Atok Illah. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157012

21 Pelajar Tidak Ikut UASBN

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]

PROBOLINGGO-Jumlah pelajar yang tidak mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) di Kota Probolinggo, terus bertambah. Di hari terakhir kemarin (6/5), jumlahnya mencapai 21 orang.

Dari 21 pelajar itu, hanya 7 pelajar yang diperkirakan akan mengikuti ujian susulan pada 10 Mei nanti. Pasalnya, 14 pelajar lainnya sudah dinyatakan keluar dari sekolah sebelum USBN digelar.

Dari 7 pelajar itu, tidak semuanya tidak mengikuti UASBN sejak awal. Mereka ada yang tidak ikut satu hari, ada juga yang tidak ikut selama dua hari.

"Ada 7 anak (murid) sakit, dan dipastikan mereka akan ikut susulan," ujar Kabid Pendidikan Dasar, Masdar.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, awalnya ada 3.828 pelajar yang akan mengikuti UASBN. Pada 3 Mei lalu diketahui jumlah itu berkurang menjadi 3.827. Seorang pelajar mengundurkan diri karena ikut orang tuanya pindah ke Madura.

Pada 4 Mei (hari pertama UASBN), jumlah peserta yang tidak mengikuti UASBN bertambah menjadi 11 orang. Jumlah peserta UASBN pun tersisa 3.817 murid. Pada saat itu, Masdar pun berharap jumlah itu tidak akan bertambah. "Semoga saja hanya ini (sebelas orang), tidak ada tambahan lagi," harap Masdar saat itu.

Tapi, harapan Masdar tak tercapai. Pada hari terakhir kemarin, jumlah siswa yang tidak mengikuti USBN bertambah menjadi 21 pelajar. Dari sekian banyak pelajar itu, sebagian besar mereka berasal dari sekolah pamong.

Rata-rata, para siswa itu beralasan karena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Ada yang beralasan sedang membantu orang tuanya dan tidak bisa meninggalkannya. Menurutnya, Masdar, para murid dari SD pamong itu memang banyak yang sudah bekerja. Dan, mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaanya walau sehari saja.

"Ada yang dipaksa oleh orang tuanya untuk mengikuti UASBN, tapi anaknya tetap tidak mau. Dia lebih memilih untuk bekerja. Mungkin dia sudah kadung senang dengan pekerjaannya," jelas Masdar.

Meski para pelajar itu, sudah tidak mau lagi mengikuti UASBN, Masdar berharap mereka masih mau mengikuti uajian kejar paket. "Kami sudah sarankan kepada orang tuanya untuk terus membujuk mereka. Bisa juga dengan mengikuti ujian paket," jelasnya.

Sementara, untuk 7 siswa yang sudah dipastikan mengikuti unas susulan bakal melaksanakannya di kantor Dispendik. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157011

Launching Citarum Kampung Cyber

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]

PROBOLINGGO
- Kota Probolinggo kini punya dua kampung cyber. Setelah Sumbertaman, Rabu (5/5) malam digelar launching Citarum Kampung Cyber. Launching tersebut dikemas dalam acara cangkrukan wali kota bersama muspida dan kepala satuan kerja (satker) di Jl Citarum, Kelurahan Curahgrinting.

Menurut Kepala Bappeda Budi Krisyanto, ide kreatif ini muncul dari masyarakat di Citarum. "Semoga warga Citarum bisa memanfaatkan kampung cyber. Diharapkan ke depannya kampung cyber bisa menyebar di seluruh kelurahan. Jika satu tahun hanya satu kali, maka perlu 29 tahun (jumlah kelurahan 29) untuk membuat kampung cyber. Bila perlu setiap tahun ada 3 sampai 4 kampung cyber," katanya saat memberikan sambutan.

Pengukuhan pengurus kampung cyber dilakukan oleh Wali Kota Buchori. Ia menyampaikan pengurus bisa memanage kampung cyber dengan baik. "Mudah-mudahan sukses karena kampung cyber ini menjadi percontohan bagi kelurahan lain dalam mengembangkan teknologi komunikasi dan menggali potensi lokal," ujar Wali Kota.

Setelah mengukuhkan, Buchori menekan tombol enter sebagai tanda telah dilaunching Citarum kampung cyber, kawasan hot spot Citarum Kampung Cyber Probolinggo.

Pemred Citarum Kampung Cyber Novi Budilaksono mengatakan ide membuat kampung cyber di daerah tempat tinggalnya memang muncul dari masyarakat setempat. Dimana banyak masyarakat yang membutuhkan akses internet.

"Kalau hanya internet saja kan rugi. Akhirnya bagaimana kami kembangkan menjadi website. Unek-unek itu kami sampaikan ke Bappeda dan akhirnya mendapat fasilitas sampai menjadi kampung cyber," tuturnya.

Ide tersebut sebenarnya sudah muncul beberapa tahun lalu. Tapi, saat akan ditindaklanjuti selalu gagal karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Dari Bappeda, Citarum kampung cyber mendapatkan jalur internet, perangkat infrastruktur, hotspot outdoor dan website.

Novi masih belum tahu berapa orang warga yang bakal menikmati fasilitas tersebut. "Nanti ada ID-nya. Pendataan belum kami lakukan tapi survei sudah. Melalui website kami semua bisa menyalurkan ide dan informasi," terang pria berkacamata itu.

Di tengah acara cangkrukan, masyarakat menyediakan tempat khusus mereka yang ingin mencoba fasilitas hotspot melalui laptop. Di sisi barat tenda, sekelompok anak muda, termasuk pengurus Citarum kampung cyber sedang asyik ngenet. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157010

Tambah Satu Lurah Perempuan

[ Jum'at, 07 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Komitmen Wali Kota Probolinggo Buchori untuk menambah kuota perempuan dalam susunan organisasi pejabat pemkot kembali direalisasikan. Dalam acara mutasi kemarin Kemarin (6/5), Wali Kota kembali melantik lurah perempuan.

Perempuan yang diberi kepercayaan memimpin itu adalah Yuni Anna Budiati. Mantan Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) itu dipercaya menjadi Lurah Sukabumi.

Sebanyak 29 pejabat dari eselon III dan IV dimutasi oleh Wali Kota. Karena semua ruangan di pemkot ada kegiatan yang tidak bisa digeser, mutasian digelar di ruang pertemuan Dinas Pendidikan.

Beberapa pejabat yang dimutasi antara lain Kabid Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Titik Widayawati dimutasi ke Kabid Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Ia lukir dengan Ipung Purwadi, pejabat sebelumnya.

Lurah Sukabumi Subagyo bergeser menjadi Lurah Ketapang karena lurah sebelumnya, Kuncung Bahrudin pensiun sejak 1 Mei lalu. Ada dua lurah yang pensiun per 1 Mei, selain Kuncung adalah Lurah Kareng Lor Joko Partono. Sekretaris Kelurahan Jati dipromosikan menjadi Lurah Kareng Lor.

"Seperti yang sudah saya sampaikan. Hari ini (kemarin) ada satu lurah perempuan lagi yang dilantik. Bu Yuni saya tempatkan di salah satu kelurahan di Kota Probolinggo. Ke depan nanti ada lima lurah perempuan," kata Wali Kota Buchori saat memberikan sambutan.

Buchori menegaskan perempuan yang menjadi lurah harus ada keberanian. Bahkan tidak menuntut kemungkinan ada lurah perempuan yang bisa memimpin wilayah selatan. Wali kota juga sudah rapat dengan Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat), saat ini sedang dipersiapkan camat perempuan.

Wali kota berpesan agar pejabat bisa menjalankan amanah dengan baik. "Sumpah jangan dibuat mainan. Sumpah, lalu berbohong dan tidak taubat, itu salah. Maka dia harus membayar kifarot yaitu menyantuni fakir miskin. Harusnya mereka bertobat dan tidak mengulangi lagi. Nah, pejabat yang menyampaikan kebohongan kepada publik harus tobat," pesan Buchori memberikan pencerahan pada anak buahnya.

Selama ini, lanjut Buchori, Baperjakat sudah memberikan masukan disesuaikan dengan personal, kemampuan dan disiplin ilmunya. Pejabat juga diminta banyak turun ke lapangan.

"Lurah Kareng Lor harus turun ke lapangan, jangan duduk-duduk saja. Jangan sampai ada lurah tidak apel. Pak Sekda dan tim sampai pernah menunggu selama setengah jam. Lurahnya itu sampai dijemput. Sudah, kalau begitu Pak Sekda bilang tidak bisa diteruskan lagi," tutur suami anggota DPR RI itu.

Wali kota kembali menegaskan kalau dalam kurun waktu tiga sampai empat bulan lagi bakal ada mutasi lagi. Jumlahnya mencapai 40 orang. "Anda semua harus bisa menjalankan kewajiban. Harus jujur dan tidak berbohong. Katakan iya iya, kalau tidak ya tidak," ujarnya. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157009

Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Walikota Probolinggo

Kamis, 06 Mei 2010, Written by Administrator

Hari Kamis (6/5) bertempat di ruang Sidang DPRD Kota Probolinggo, diadakan rapat tentang Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Walikota Probolinggo tahun 2009. Peserta yang hadir berjumlah 22 orang, diantaranya terdiri dari Pimpinan Pansus, Nasution yang didampingi oleh Wakil Pansus, Asad Anshori dan Sekretasis Pansus, Hj. Sri Wahyuningsih. Rapat juga dihadiri oleh anggota – anggota Pansus (Panitia Khusus) yang lain serta dihadiri juga perwakilan dari empat Satker yaitu dari Satker Bappeda, DPKAD (Dinas Perekonomian Keuangan dan Aset Daerah), Bagian Hukum dan Inspektorat.

Rapat LKPJ dibuka oleh ketua Pansus, Nasution. Menurut himbauan dari beliau, “bahwa dalam pelaksanaan pembangunan Pemerintah Kota Probolinggo sangat diperlukan suatu keterbukaan dalam pelaksanaan tugas – tugas pemerintahan sehingga dalam pelaporannya, pihak BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kota Probolinggo selaku perencana pembangunan Kota Probolinggo diperlukan suatu pertanggung jawaban dengan suatu rekomendasi yang jelas atas kewenangan dari Wali Kota Probolinggo, sehingga dengan adanya pertanggung jawaban tersebut perlu dikritisi lebih dalam lagi, tugas – tugas yang telah terlaksana sehingga hasil yang didapat sesuai dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dengan APBD yang telah ada. Kemudian wakil Pansus, Asad Anshori menambahkan bahwa dalam pelaksanaan perencanaan dan Pembangaunan daerah Kota Probolinggo diperlukan suatu pemimpin atau panglima yang nantinya bisa dijadikan panutan untuk anak buahnya dalam pemberian informasi yang ditindaklanjuti dengan perincian tugas yang siap untuk dilaksanakan sehingga mempermudah dalam koordinasi.

Kritikan juga diberikan oleh anggota Pansus yang lain, diantaranya tentang sarana prasarana pendidikan dan system pengajaran yang masih ada, sebagaian sekolah dinilai kurang menunjang untuk perkembangan dan kemajuan tekhnologi pendidikan yang semakin lama sangat diperlukan suatu faktor pendukung yaitu tempat pendidikan itu sendiri dan strategi pengajaran. Kepala BAPPEDA Kota Probolinggo yaitu Budi Krisyanto menanggapi dari masukan anggota Pansus tersebut, bahwa semua yang telah dilaksanakan sesuai dengan RPJMD, hanya saja semuanya itu perlu proses dalam pembangunan serta pengembangan system yang ada.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=231




Sengon Putar Uang Rp 15 M

Kamis, 6 Mei 2010

PROBOLINGGO - Keberadaan hutan rakyat yang sebagian besar didominasi tanaman sengon di lereng Gunung Argopuro, Kab. Probolinggo mendongkrak perekonomian setempat. Bisnis kayu di dua kecamatan, Krucil dan Tiris memutar uang hingga sekitar Rp 15 miliar per bulan.

”Setiap minggu ada perputaran uang Rp 2-5 miliar atau sekitar Rp 15 miliar setiap bulan dari transaksi jual-beli kayu,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo, Salim Qurays SAg saat menerima Menteri Kehutanan (Menhut) H Zulkifli Hasan SE MM di Desa Kertosuko, Kec. Krucil, Kab. Probolinggo, Rabu (5/5).

Hari itu selain meninjau kawasan hutan rakyat, Menhut juga berdialog dengan warga di halaman kantor Koperasi Serba Usaha (KSU) Alas Makmur KTI di Desa Sukokerto. Menhut juga mengunjungi pabrik pengolahan kayu, PT Kutai Timber Indonesia (KTI) di kawasan pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.

Sejak sekitar 10 tahun silam PT KTI gencar bermitra dengan warga di Probolinggo untuk menanam hutan rakyat. Hal itu terkait penerapan eco-labelling yang melarang pabrik menebangi kayu dari hutan lestari. Menhut juga mengakui, hutan rakyat bisa mendongkrak perekonomian warga. ”Satu hektare hutan menghasilkan sekitar 700 batang pohon atau sekitar 200-300 meter kubik kayu. Kalau harga kayu Rp 500 ribu per meter kubik, petani bisa meraup Rp 100-150 juta,” ujarnya. ”Saya juga mendengar dari Wabup dan Habib Qodir, di sini banyak haji sengon,” ujar Menhut. Tahun ini sebanyak 40 petani sengon dari dua kecamatan, Krucil dan Tiris bakal berangkat haji ke Tanah Suci.

Dengan lahan yang jauh lebih luas, Kemenhut juga menggencarkan hutan tanaman rakyat di luar Jawa. ”Luasnya 5-15 hektare per KK (kepala keluarga). Kalau 1 hektare menghasilkan 200 meter kubik dengan harga Rp 500.000 per meter kubik, berarti petani bisa mendapatkan Rp 1,5 miliar,” ujar Menhut. Kemitraan Terkait kebutuhan kayu yang terus meningkat, kata Menhut, kalangan pabrikan diminta bermitra dengan warga untuk menanam pohon. Dikatakan di Jatim ada dua industri pengolahan kayu, PT KTI di Probolinggo dan Sampoerna Strategic (pabrik kayu lapis di Jombang) yang menggandeng warga untuk menanam hutan rakyat.

Menhut menambahkan, melalui kemitraan petani dan pabrikan sama-sama untung. ”Melalui kemitraan, kalau Jatim butuh kayu harus dicukupi Jatim sendiri, jangan sampai mendatangkan kayu dari Papua,” ujarnya.

Hutan rakyat merupakan solusi agar hutan primer tetap lestari sebagai paru-paru dunia. ”Agar rakyat mau menanam pohon, kami membantu Rp 50 juta per desa untuk membuat kebun bibit. Tahun ini kami menargetkan 8.000 desa se-Indonesia,” ujar Menhut.

Di Probolinggo sendiri, PT KTI menggandeng sekitar 400 petani di 15 desa di dua kecamatan, Krucil dan Tiris. PT KTI menyediakan bibit dan biaya perawatan, sementara warga menyediakan lahan. Kelak sekitar 5 tahun, saat pohon ditebang harus dipasok ke PT KTI.

”Sekarang lahan hutan rakyat di sini sudah sekitar 4.000 hektare,” ujar Habib Abdul Qodir Al Hamid. Ia dikenal sebagai sosok ulama yang merintis dan mengajak warga di lereng Argopuro menanam sengon. Dengan biaya Rp 1,7 juta/hektare, rintisan lahan 257 hektare sengon pada 2003 itu terus berkembang. (isa)

Sumber: http://www.smecda.com/deputi7/BERITA%20KUKM/get8.asp?id=1330