Kamis, 06 Mei 2010

Gudang KPUD Nyaris Ambruk

Rabu, 5 Mei 2010 | 08:17 WIB

Probolinggo - SURYA- Gudang KPUD Kabupaten Probolinggo mulai tidak cukup memuat jutaan sisa surat suara dari pilkada bupati, gubernur, pemilu legislatif, sampai pilpres.

Pantauan Surya, dinding gudang KPUD mulai ambruk, lantaran tidak kuat menahan beban surat suara yang menumpuk di dalam gudang. Jika ditotal, berat dari jutaan lembar surat suara bisa mencapai 100 ton.

Sekretaris KPUD Zulkarnaen mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi yang ada. Penyebabnya, karena sejauh ini belum ada petunjuk dari KPU pusat maupun dari Pemkab Probolinggo, termasuk dari Pemprov Jatim, terkait dengan penghapusan surat suara. “Daripada ditaruh di tempat terbuka, mendingan ditaruh di gudang,” katanya.

Terkait rusaknya dinding gudang, Zulkarnaen mengatakan akan memindah surat suara ke sisi barat pendopo KPUD. Sementara itu, Salah satu anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Farid W kepada Surya menyesalkan penyimpanan sisa surat suara tersebut. “Surat suara itu bukanlah arsip. Karena arsip pemilihan umum, adalah dokumen rekapitulasi perhitungan suara. Kalau itu tidak dilelang, maka mubazir,” katanya. n tiq

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/05/05/gudang-kpud-nyaris-ambruk.html

Kejari Wait and See

[ Kamis, 06 Mei 2010 ]
Soal Rekanan yang Lewati Deadline Pengembalian

PROBOLINGGO - Empat rekanan di Kota Probolinggo belum melunasi kewajibannya mengembalikan sejumlah dana, sesuai rekomendasi BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).

Padahal, deadline pengembalian sudah terlewati. Atas masalah ini, kejari setempat memilih menunggu dan melihat (wait and see) perkembangan selanjutnya.

Kajari Edy Birton saat dikonfirmasi kemarin (5/5) melalui Kasi Pidsus Soegeng Prakoso menyatakan pihaknya masih menunggu proses di BPK. Runtutannya, BPK mengeluarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) yang harus ditindaklanjuti oleh pemkot. Kemudian pemkot menjalankan rekomendasi BPK dan melaporkannya kembali.

Dari laporan yang diberikan pemkot, BPK bakal menindaklanjuti lagi. "Kami wait and see dulu. Belum banyak yang bisa dilakukan. Setelah ada jawaban dari BPK (soal surat pernyataan rekanan) barulah kejaksaan menentukan tindakan," ujar Soegeng yang mengaku tidak perlu ada pelapor dalam kasus tersebut.

Seperti diberitakan Radar Bromo sebelumnya, BPK tahun ini memberi catatan merah untuk pengerjaan proyek jalan dan jembatan di tahun anggaran 2008-2009. BPK mewajibkan 52 rekanan mengembalikan dana total sampai Rp 2,6 M karena pengerjaan proyek tak sesuai kontrak.

Untuk itu, BPK memberi waktu pengembalian sampai dua bulan sejak LHP BPK tersebut diserahkan pada Maret lalu. Dan Senin (3/5) lalu adalah batas akhir pengembalian dana itu.

Sebagian besar rekanan memang menunjukkan iktikad baiknya mengembalikan dana seperti direkomendasikan BPK. Tapi, masih ada empat rekanan yang belum melunasinya.

Empat rekanan itu adalah PT Mega Sejati Group dengan kewajiban mengembalikan Rp 195.088.111, baru dibayar Rp 10 juta. Jadi, masih kurang Rp 185.088.111. Berikutnya CV Tulus Abadi yang punya tanggungan Rp 130.704.444. CV Istana Jatayu punya tanggungan Rp 14.815.751. Dan CV Karisma punya kewajiban mengembalikan Rp 46.691.818.

Karena sudah lewat deadline tapi belum melunasi kewajibannya, empat rekanan tersebut sudah menulis surat pernyataan. Mereka minta perpanjangan waktu sampai Juni. Selanjutnya pemkot akan mengirimkan surat tersebut ke BPK.

Belum diketahui apakah pemkot sudah melakukan pengiriman laporan itu ke BPK. Tak jelas juga apakah apakah BPK memberi toleransi atau tidak. Sedangkan kejari rupanya juga tak bisa berbuat banyak.

Sementara, Wali Kota Buchori saat ditanya masalah ini tidak memberikan banyak statemen. Ia juga belum tahu apakah BPK akan mengabulkan pernyataan rekanan. "Saya belum tahu itu. Yang jelas, mereka sudah diberi waktu selama dua bulan untuk melakukan pengembalian. Dari 52 rekanan, hampir kesemuanya menunjukkan iktikad baiknya," ujar Buchori.

Apakah rekanan-rekanan ini bakal dapat pekerjaan lagi? "Itu saya yang mengatur. Selama pekerjaan (rekanan) baik, tetap akan ada kerjasama dengan pemkot," jawabnya. Selebihnya, Wali Kota enggan berbicara banyak soal ranah BPK.

Dari gedung dewan, Ketua Komisi C Haris Nasution berharap dinas yang menangani persoalan ini lebih menekankan kembali agar pengembalian dana itu segera terselesaikan. Sebab, bagaimana pun juga temuan BPK harus diselesaikan.

Secara mandiri dan professional, menurutnya, setiap pekerjaan ada konsekuensinya. "Sekarang rekanan rugi (kena catatan BPK). Mungkin saja tahun depan tidak," ujar lelaki yang biasa disapa Cak Yon itu.

Menurutnya, ke depan supaya tidak ada kesalahan, pimpro harus bisa lebih aktif lagi. "Jadi, tidak membebani pihak rekanan," katanya. Dalam masalah ini Cak Yon melihat sudah ada iktikad baik dari rekanan. "Paling tidak pernyataan itu menjadi acuan BPK bahwa masih ada itikad rekanan untuk mengembalikan," tambahnya.

Di satu sisi, ia berharap rekanan bersabar dulu. Di sisi lain, menurutnya, rekanan juga harus menyadari adanya risiko dan konsekuensi pekerjaan. Karena itu rekanan dan dinas terkait harus mengambil hikmah besar dari masalah ini.

"Sebentar lagi sudah musim proyek, kira-kira bulan enam (Juni). Senyampang masih ada waktu, (Dinas) PU kami minta segera mengumpulkan rekanan untuk mengantisipasi adanya kejadian seperti ini lagi. Diberi catatan supaya tidak diulangi lagi. Kasihan nasib rekanan, mari sama-sama menyelematkan rekanan dan PU agar tidak ada temuan BPK seperti ini lagi," ucap politisi dari PDIP itu. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=showpage&rkat=4

Konjen AS Kagum Pembangunan Kota

[ Kamis, 06 Mei 2010 ]
Konjen AS Kagum Pembangunan Kota
PROBOLINGGO - Konsulat Jenderal (Konjen) AS bagian politik dan ekonomi Daniel A. Phelps kemarin (5/5) melakukan serangkaian kunjungan di Probolinggo. Di kota, Daniel sempat mengunjungi Pelabuhan Tanjung Tembaga. Ia sempat menyatakan mendukung rencana pemkot membangun by pass pelabuhan.

Sebelumnya, Daniel bertemu secara eksklusif dengan Kepala Bappeda Budi Krisyanto. Daniel juga disambut sejumlah kepala satuan kerja (satker). Yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sanusi Sapuan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Wirasmo, Dinas Perhubungan (Dishub), Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Imanto dan Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtyo, termasuk Adpel Probolinggo.

Daniel menanyakan by pass pelabuhan yang bakal menjadi jalur penghubung antara pelabuhan dan pintu masuk Kota Probolinggo. Bappeda sudah mengajukan surat ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk percepatan pembangunan by pass.

"Mestinya tahun 2010 ini. Tetapi kami bersaing dengan proyek pembangunan jalan di Banten. Jadi, pembangunan by pass nanti diperkirakan baru tahun 2011. By pass itu menjadi solusi alternatif menghindari masalah di Porong (lumpur Lapindo)," jelas Budi.

Tak cukup mengenali kota melalui presentasi oleh Bappeda, Konjen AS pun berkunjung langsung ke pelabuhan. Sasaran pertama di Pelabuhan Tanjung Tembaga. Daniel yang waktu itu ditemani oleh asistennya, Cholish Hamzah, menyatakan kekagumannya atas semangat pembangunan di Kota Probolinggo.

Kepada pihak Adpel, Daniel mencari informasi tentang Pelabuhan Tanjung Tembaga. Mulai dari kapasitas bongkar muat kapal dan rencana perkembangan pelabuhan. Pelabuhan bakal dibangun lagu 300 meter ke arah laut untuk mencari kedalaman 12 meter, untuk kapal ukuran 10 ribu ton.

Pembangunan pelabuhan tahap kedua, direncanakan dimulai tahun 2011 mendatang. Namun informasi yang disampaikan kepala Bappeda, pada PAK (perubahan anggaran keuangan) 2010, pelabuhan bakal dapat kucuran dana Rp 50 M dari APBD provinsi.

"Berarti memang sangat membutuhkan by pass. Really ambitious plan (rencana yang besar dan penting). Mudah-mudahan bisa cepat. Saya terkesan dengan pembangunan di Kota Probolinggo. Saya berharap kota ini bisa menjadi mesin ekonomi dan pembangunan bagi Probolinggo dan Jawa Timur," ujar Daniel.

Ia juga begitu senang melihat bagusnya koordinasi antara pemerintah dan institusi terkait. Itu terlihat saat dirinya berkunjung. Ada banyak satker dan instansi yang ikut mendampingi serta memberikan penjelasan.

Usai di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Daniel bergeser ke Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan. Sayangnya, saat itu tidak ada aktifitas. Daniel datang pukul 11.00. Sedangkan aktivitas bongkar muat kapal dan pelelangan ikan biasa dimulai sekitar pukul 13.00.

Kepada Radar Bromo, Daniel mengungkapkan kedatangannya ke beberapa daerah adalah salah satu agenda kerjanya untuk mengetahui perkembangan ekonomi di Jawa Timur. Ia baru kali pertama melakukan kunjungan ke daerah. Daniel baru tujuh bulan bertugas di Konjen AS yang beralamat di Jl Dr Soetomo Surabaya.

Wilayah kerja Daniel di Indonesia bagian timur seperti East Java, Bali, NTT, NTB non Papua. Dan Probolinggo dinilainya bagus. "Very interesting," katanya. Daniel mengaku sudah mengenal profil Kota Probolinggo saat rapat di Surabaya bersama pejabat di tingkat provinsi.

Dari Kota Probolinggo, lelaki yang sebelumnya bertugas sebagai Konjen AS di Oman itu berkunjung ke Ponpes Zainul Hasan Genggong, Pajarakan Kabupaten Probolinggo.

Di ponpes tersebut, Daniel langsung disambut dengan gelaran dialog bersama para santri. Di aula pesatren, ada sekitar 300 santri putri yang mengikuti dialog. Dalam kesempatan itu, Daniel menyampaikan banyak hal mengenai hubungan Amerika Serikat dan Indonesia.

Menurut Daniel, Indonesia adalah negara yang indah. Hal itu dinilai dari kebudayaan dan sumber alam yang dimiliki Indonesia. "Negara Indonesia baik dan bagus," ujar Daniel disambut tepuk tangan para santri.

Saat diberi kesempatan bertanya, ada santri yang bertanya soal kebijakan penggunaan jilbab di AS. "Di Indonesia, pelajar muslim wanita memakai jilbab. Bagaimana di Amerika?" tanya santri itu.

Daniel mengatakan, jilbab di Amerika tidak tabu. Meski minoritas, pelajar muslim wanita di Amerika mendapat ruang terbuka. Di Amerika menurut Daniel, memang ada yang menggunakan jilbab. Namun ada juga yang tidak.

Dialog tersebut berlangsung selama sekitar 1 jam. Daniel mengaku kurang lancar berbahasa Indonesia. Oleh karenanya dalam dialog, ucapan Daniel diterjemahkan oleh Cholis Hamzah.

Kepala biro pendidikan ponpes Zaha Genggong Abdul Aziz Wahab mengatakan, kedatangan Daniel akan memberi motivasi pada santri untuk meningkatkan kemampuan. "Santri mendapat tambahan wawasan," ujarnya.

Terlebih dengan informasi tentang pendidikan di Amerika seperti diceritakan Daniel. "Hal itu memberi efek positif bagi pelajar santri," ujar Abdul Aziz. (fa/eem/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156828

Optimis Pertahankan Adipura

[ Kamis, 06 Mei 2010 ]
Sudah Masuk Nominator 2010

KRAKSAAN - Tahun ini Kota Kraksaan kembali berpeluang mendapat penghargaan Adipura. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina memastikan, Kraksaan sudah terjaring sebagai nominator peraih Adipura 2010 untuk kategori kota kecil.

Untuk terpilih sebagai nominator kata Dewi, sebuah kota harus melalui tiga kali penilaian. Pada penilaian pertama dan kedua, kota Kraksaan berhasil lolos. "Jadi sekarang tahap ketiga. Yakni verifikasi," ujarnya.

Agenda verifikasi sendiri dilangsungkan sejak akhir April sampai pertengahan Mei 2010. "Tapi sejauh ini kota Kraksaan masih belum," lanjut Dewi.

Meski demikian menurutnya, semua jenis persiapan sudah dilakukan BLH sebagai leading sector untuk meraih penghargaan Adipura. Menurut Dewi, yang belum dilaksanakan hingga saat ini adalah verifikasi itu sendiri.

Biasanya kata dia, verifikasi dilakukan secara mendadak oleh kementerian lingkungan hidup (KLJ). "Makanya setiap hari kita siaga. Khawatir datang mendadak," imbuh perempuan berjilbab ini.

Menurut Dewi, ada 13 titik lokasi penilaian yang akan dilakukan KLH dalam verifikasi ini. Yakni perkantoran, pantai wisata, sekolah, puskesmas, rumah sakit, pasar, perairan terbuka, jalan, taman kota, hutan kota, perumahan dan tempat pembuangan akhir.

Dewi menjelaskan, secara umum penilaian Adipura dilakukan dengan pertimbangan kebersihan, keteduhan dan keindahan. "Sejauh ini unsur-unsur tersebut sudah terpenuhi," ujarnya.

Jika tahun ini penghargaan Adipura kembali diraih, maka berarti kota Kraksaan bisa merebut Adipura selama tiga tahun berturut-turut. Sebelumnya, kota Kraksaan mendapat Adipura pada 2008 dan 2009.

Upaya untuk mempertahankan Adipura sendiri sudah disiapkan pemkab sejak meraih Adipura tahun lalu. Dewi menilai, faktor terpenting sebenarnya bukan mengejar Adipura.

Namun, upaya menjaga kebersihan dan membangun kesadaran masyarakat akan kebersihan. "Jadi bukan karena momentum Adipura semata. Kebersihan itu berlangsung setiap saat," tuturnya.

Sejauh ini Dewi menilai, semua pihak sudah berpartisipasi untuk menjaga kebersihan Kraksaan. Hal ini menurutnya cukup membantu kesiapan Kraksaan menyongsong Adipura. Berangkat dari hal itu, Dewi optimis bisa meraih penghargaan Adipura lagi. "Insya Allah bisa diraih lagi," lanjutnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156826

PMII - Investasi Masa Depan

[ Kamis, 06 Mei 2010 ]
Untuk menyiapkan kader-kader muda dalam menghadapi persaingan bisnis dan ekonomi di kota Kraksaan, banyak aspek yang harus disiapkan. Salah satunya, yaitu meningkatkan kualitas SDM kader muda.

"Jika kaum muda mampu bersaing, itu berarti menanamkan investasi untuk masa depan," ujar Ketua PC PMII Probolinggo, Irfan Ghazi.

Irfan menilai, saat ini kesiapan kaum muda Kraksaan dan sekitarnya sudah cukup meningkat. Dari sisi kreatifitas membangun usaha, banyak pemuda yang mampu mengembangkan aktivitas ekonomi masing-masing.

Melihat kenyataan itu, PC PMII Probolinggo menggagas program entrepreneurship. Tujuannya tidak lain untuk mendorong pemuda mendapatkan peluang di dunia usaha.

Menurut Irfan, upaya tersebut cukup penting untuk membangun gairah masyarakat Probolinggo. Khususnya pemuda untuk bersaing dengan investor dari luar Probolinggo. "Jangan sampai masyarakat Probolinggo sendiri kecolongan dengan investor luar," kata Irfan.

Irfan menambahkan, banyaknya investor dari luar Probolinggo memang menguntungkan. Namun akan lebih baik, jika masyarakat Probolinggo memiliki kreasi-kreasi tersendiri. Dengan demikian akan terjadi keseimbangan ekonomi.

Sayangnya menurut Irfan, belum ada ruang publik yang representatif. Padahal, dibutuhkan ruang publik yang melibatkan semua unsur di bidang ekonomi, jika ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Irfan pun mengusulkan, setidaknya ada ruang publik sebagai sarana jejaring aspirasi di Kraksaan. Khususnya untuk sektor ekonomi. "Suara rakyat dan program pemerintah harus imbang," lanjutnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156824

Mengenal Ketua Tanfidz Terpilih PCNU Kraksaan H. Nasrullah A. Suja'i

[ Kamis, 06 Mei 2010 ]
Janji Lanjutkan Program Sebelumnya

Sebelum Konfercab PCNU Kraksaan, nama Ketua Tanfidz terpilih H. Nasrullah A. Suja'i kurang diperhatikan. Orang hanya mengenalnya sebagai kepala MI Nahdlatul Ulama (MI NU) Kraksaan. Namun pada ajang Konfercab, dirinya mendapat dukungan terbanyak. Siapa sebenarnya dia?

ABDUR ROHIM MAWARDI, KRAKSAAN

Tak banyak yang tahu siapa dan bagaimana sosok H. Nasrullah A. Suja'i. Sebagai kepala MI NU Kraksaan, penampilannya biasa saja. Seperti kebanyakan kepala madrasah, dia biasa memakai baju safari, kopyah hitam dan sepatu dinas.

Radar Bromo pun berusaha mengenalnya lebih jauh dengan menemuinya di kantor MI NU, beberapa waktu lalu. Saat itu Suja'i masih berada di Masjid Jami' Ar-Raudlah Kraksaan. "Masih salat, Mas," ujar seorang satpam MI NU.

Sekembalinya dari masjid, Suja'i langsung menuju ruangannya. Penampilannya sederhana. Memakai seragam guru MI NU, bersarung dan sebuah sajadah terselempang di bahunya. Kaca mata yang biasa ia kenakan, ia tanggalkan sementara.

"Sudah tadi, Mas? Perlu dengan saya?" sapa Suja'i begitu bertemu Radar Bromo. Setelah berbincang sebentar, Suja'i mengajak Radar Bromo ke ruangannya. Dia berbicara tentang banyak hal. Salah satunya, menyegerakan salat begitu mendengan adzan sebagai panggilan salat. "Saya ganti sarung di kantor, lalu ke masjid," ujarnya.

Dia lantas membuka sebuah buku yang terlihat sudah tua. Buku tersebut lumayan tebal. Sedikit terlihat lapuk, pertanda sering dibuka dan digunakan. Sejenak, Suja'i membuka lembar demi lembar buku tersebut. "Ini buku agenda saya yang terbaru. Sejak tahun 1998," tuturnya.

Suja'i mengaku selalu menulis setiap hal yang dilaluinya. Kebiasaan itu ia mulai sejak muda. Dengan menulis kata Suja'i, akan membantu mengingat peristiwa yang berlalu. "Ingatan manusia terbatas. Kalau ditulis, masa lalu akan sangat mudah diingat," jelasnya tentang alasannya menulis itu.

Suja'i sendiri mulai berkecimpungan di kepengurusan NU sejak muda. Jabatan strategis yang pertama ia duduki adalah sekretaris cabang IPNU Kraksaan. Posisi itu didapatnya pada 1976.

Selanjutnya, Suja'i meniti karir di NU. Jabatannya mulai wakil ketua IPNU Kraksaan, sekretaris MWC NU Kraksaan, LP Ma'arif Kraksaan, hingga sekretaris cabang NU. Pada periode 2005-2010, Suja'i duduk sebagai wakil ketua PCNU Kraksaan.

Lalu pada Konfercab PC NU Kraksaan pada 25 April, Suja'i berhasil menjadi ketua tanfidz terpilih untuk periode 2010-2015. "Jadi saya mengabdi di kepengurusan NU selama 34 tahun," ceritanya.

Waktu yang lama itu mampu dia lalui, karena Suja'i memiliki pandangan khusus tentang NU. Dia berpandangan, kepengurusan NU tidak bisa disamakan dengan kepengurusan parpol.

Karena itu menurutnya, jangan mencampuradukkan NU dengan politik. "NU harus pro aktif memperjuangkan kepentingan umat. Bukan kepentingan politik," tegasnya.

Sebab NU adalah organisasi rahmatan lil 'alamin. Karena itu bagi Suja'i, merupakan sebuah keharusan untuk membangun organisasi NU. Ke depan, Suja'i bahkan sudah berencana mengembangkan NU sesuai amanat konferensi. "Terutama bidang ekonomi," lanjutnya.

Suja'i juga berjanji tidak akan merombak program pengurus sebelumnya. Kepengurusannya malah akan melanjutkan keberhasilan program pengurus periode sebelumnya. "Agar efektif programnya. Lanjutkan yang ada, buat terobosan yang belum terlaksana," katanya. (*/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156823

Jumanto Resmi Berhenti

[ Kamis, 06 Mei 2010 ]
Masih Diwajibkan Mengembalikan Rp 33 Juta

PROBOLINGGO - Nama Jumanto benar-benar sudah terhapus dari daftar keanggotaan DPRD Kabupaten Probolinggo. Sudah turun SK Gubernur Jatim tentang pemberhentiannya. Namun, walau sudah resmi diberhentikan, politisi PKNU itu masih punya kewajiban mengembalikan duit ke kasda sekitar Rp 33 juta.

Pemberhentian Jumanto tertuang dalam SK Gubernur Jatim tertanggal 26 April. Tapi, surat tersebut baru kemarin (5/5) masuk sekretariat dewan (sekwan) Kabupaten Probolinggo. Jumanto dinyatakan diberhentikan dengan hormat.

Dengan begitu, status keanggotaan Jumanto di DPRD kemarin resmi berakhir. "Karena kami baru tahu SK tersebut hari ini (kemarin, Red)," kata Sekwan Rasid Subagio.

Pemberhentian tersebut juga berdampak pada hak-hak yang diterima Jumanto. Karena pemberhentian baru dinyatakan 5 Mei, Jumanto masih mendapatkan hak atas gaji bulan Mei. "Gaji yang bulan Mei sudah terlanjur diberikan untuk memotong tanggungannya. Itu pun cuma gaji pokoknya," kata Rasid.

Jumanto memang seperti mendapat balak bertumpuk-tumpuk. Selain terjerat kasus P2SEM di Lumajang hingga memutuskan mundur dari DPRD, Jumanto masih diharuskan mengembalikan sejumlah gaji yang telah diterimanya.

Itu terjadi setelah ia dinyatakan menjadi anggota dewan nonaktif sementara sejak 6 Oktober 2009 lalu. Namun SK pemberhentian sementara dari gubernur datangnya telat, baru pada Maret 2009.

Dengan status itu, Jumanto harus menerima gaji pokok saja. Besarannya mencapai Rp 1.891.125. Rinciannya terdiri dari uang representasi Rp 1.575.000, ditambah uang paket Rp 157.500, tunjangan keluarga Rp 220.500, tunjangan beras Rp 198.000 dan dipotong pajak Rp 259.875.

Tapi, SK gubernur tentang pemberhentian sementara Jumanto datangnya telat. Alhasil, sampai Maret 2010 Jumanto tetap mendapatkan gaji penuh. Yakni sebesar Rp 9.114.420 per bulannya.

Karena itu kemudian Jumanto diharuskan mengembalikan selisih gajinya. Total yang harus ia kembalikan ke kas daerah (kasda) mencapai Rp 36.966.475. Angka itu diambil dari gaji yang ia terima selama November 2009-Maret 2010 sebesar total Rp 46.422.100 dikurangi jumlah total gaji yang seharusnya ia terima sesuai dengan PP No 16 tahun 2010 pasal 110 ayat 9. Yakni sebesar total Rp 9.455.625.

Namun tunggakan tersebut sudah dicicil dua kali dari dua kali dari gaji April dan Mei. Jadi, total sekarang tunggakan Jumanto masih ada Rp 33.184.135. "Soal tunggakannya, kami dulu sudah menyampaikan suratnya kepada yang bersangkutan (Jumanto). Nanti akan ditindaklanjuti lagi," beber sekwan.

Jumanto memang diberhentikan secara hormat. Tapi, menurut Sekwan Rasid, tak perlu ada paripurna untuk itu. "Sejak SK itu turun, ya otomatis berhenti. Paripurna baru dilakukan saat ada Pergantian Antarwaktu (PAW)," beber Rasid. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156818

NU Komentari Fatwa MUI

[ Kamis, 06 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO-Hasil ijtima' Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo, yang mengharamkan hadiah dalam fun bike dan membangun kuburan menarik perhatian Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat.

Rois Syuriah PCNU Kota Probolinggo, KH Aziz Fadhol ikut urun rembug dua fatwa dua masalah itu.

Menurutnya, dalam acara fun bike atau sejenisnya, hukumnya bisa haram bisa juga halal. Itu tergantung bagaimana cara mengemasnya.

Hadiah dalam suatu kegiatan bisa bisa haram apabila ada transaksi seperti jual beli. Sedangkan dalam transaksi itu, antara harga dan barang yang diperjualbelikan tidak sepadan. "Kalau sistem hadiah tidak apa-apa, kecuali dengan sistem pembelian atau transaksi," jelas Kiai Aziz Fadhol.

Kiai Aziz Fadhol mencontohkan, misalnya dalam gelaran tersebut, panitia menjual kupon seharga Rp 10 ribu kepada peserta. Dan, panitia menjanjikan kepada peserta sebuah televisi atau barang lainnya. Sedangkan, barang tersebut harganya sangat mahal dan tidak akan diperoleh dengan harga Rp 10 ribu.

"Kalau tidak dijelaskan atau tidak adanya transaksi tidak apa-apa (halal). Apalagi, orang yang membayar itu sudah ikhlas. Kalau tidak menyangkut masalah riba, asalkan sudah ikhlas tidak apa-apa," ujarnya.

"Yang haram itu, apabila dijelaskan kalau uang itu (hasil penjualan kupon) akan dijadikan hadiah. Ini banyak tercantum dalam kitab-kitab fiqih," lanjut Kiai Aziz Fadhol, tanpa mau menyebutkan nama-nama kitabnya.

Sedangkan berkaitan dengan pengharaman membangun kuburan, menurut Kiai Aziz Fadhol juga ada dua pendapat. Yakni, ada yang berpendapat haram ada juga yang memperbolehkan. Baik itu, di tempat pekuburan umum atau pun ditanah milik pribadi.

Menurutnya, kuburan itu bisa haram apabila dibangun atau dikijing secara tertutup penuh. Atau tidak ada rongga tanah di tengah pusara tersebut. Ini berlaku bagi semua kuburan, baik di pekuburan umum maupun tanah pribadi. "Kalau ditutup semua, tidak boleh (haram)," ujarnya.

Bagaimana membangun kuburan di pemakaman umum, meski tidak tertutup penuh? "Kalau itu, ada yang membolehkan ada juga yang tidak. Tapi, para ulama lebih banyak yang tidak membolehkan dan hukumnya haram," ujarnya.

Menurut Kiai Aziz, karena hukumnya haram, maka yang menanggung dosanya adalah mereka yang membangun kuburan tersebut. Terlebih, bila sudah ada orang yang memperingatkan dan itu masih tetap dilakukan.

"Kalau sampai ditutupi secara penuh (tidak ada rongga tanah di tengahnya) atau ditutupi seperti rumah, itu haram. Kalau hanya dibangun biasa (ada rongga tanah di tengahnya), itu haram makruh atau dosa ringan," ujar Kiai Aziz Fadhol.

Menurutnya, dalam hal ini pemerintah harus memberi peringatan. Dan, melarang mereka untuk membangun atau mengkijing kuburan. "Kalau pemerintah sudah memberi peringatan, tapi mereka (yang membangun kuburan) tetap. Tinggal bagaimana tindakan pemerintah," ujarnya.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, 24 April lalu, MUI kota menggelar ijtima daerah. Diikuti oleh para pengurus MUI saja dan para pengasuh pesantren di kota dan Kabupaten Probolinggo, total ada 40 peserta.

Ada tiga poin yang dibahas. Di antaranya, tentang hukum hadiah yang diperoleh dalam fun bike dan mengkijing kuburan di pemakaman umum. Hasilnya, MUI mengelurkan fatwa haram untuk hadiah dalam fun bike, begitu juga dalam membangun kuburan. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156808

Besok, Pengumunan Unas SMP

[ Kamis, 06 Mei 2010 ]

PROBOLINGGO-Hasil ujian nasional (unas) tingkat SMP bakal diumumukan besok (7/5). Sebelumnya ada kabar hasil unas itu dapat diambil di Dispendik Jatim kemarin (5/5), namun ternyata diundur hari ini (6/5).

"Entah kenapa kok diundur, mungkin masih belum rampung," ujar Kadispendik Kota Probolinggo, Maksum Subani.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, tahun ini jumlah peserta unas tingkat SMP di Kota Probolinggo sebanyak 3.668. Mereka terbagi dalam lima sub rayon, tiga rayon untuk SMP dan dua rayon MTs.

Dari jumlah itu, ada sebelas pelajar yang tidak mengikuti unas utama. Tujuh pelajar mengundurkan diri sebelum unas digelar. Dan, empat lainnya tidak hadir karena sakit. Siswa yang tidak mengikuti unas karena sakit itu sudah mengikuti unas susulan pada 5 April lalu.

Kadispendik menyatakan, pengumuman hasil unas besok akan dilaksanakan sekitar pukul 10.00. "Karena hari Jumat, pengumumannya tidak bisa terlalu siang," jelasnya.

Maksum mengaku, meski sudah akan diumumkan pada Jumat, sampai kemarin pihaknya masih belum mengetahui seberapa banyak muridnya yang tidak lulus. Baik itu, tingkat kota maupun tingkat provinsi.

"Mudah-mudahan lulus semua. Atau paling tidak, persentasse kelulusannya lebih baik dari tahun kemarin," harap Maksum.

Maksum mengatakan, meski malam, begitu mendapatkan hasil tersebut pihaknya akan langsung mengundang para kepala sekolah. Itu, untuk mendistribusikan hasil unas tersebut kepada mereka. Sehingga, Jumat-nya bisa langsung diumumkan. "Kemungkinan akan malam dari Surabaya, karena undangannya pukul 15.00," ujarnya.

Apa siswa yang ikut unas susulan akan menerima hasilnya hari itu juga? "Untuk itu (hasil unas susulan) kami masih belum tahu. Tapi, mudah-mudahan bisa bereng, sehingga cepat rampung," ujar Maksum. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156806http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156806

MENHUT AJAK PERUSAHAAN REHABILITASI HUTAN

Written by Rollit Wednesday, 05 May 2010 15:48

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengajak semua perusahaan yang telah mengambil keuntungan dari tanah air Indonesia untuk melakukan rehabilitasi hutan.

"Perusahaan perlu merehabilitasi hutan," katanya saat menyerahkan piagam penghargaan Wanalestari kepada PT HM Sampoerna di Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna di Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (5/5).

Dalam kesempatan yang sama Menteri Kehutanan juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT HM Sampoerna dengan Dirjen Bina Produksi Kemeterian Kehutanan tetang program penanaman 1 miliar pohon.

Menteri Kehutanan belakangan ini mengaku aktif untuk mengunjungi perusahaan-perusahaan serta bertemu dengan para petani hutan rakyat.

Dia menyebutkan, sebelumnya Menteri Kehutanan telah bertemu dengan Gubernur DKI yang telah berhasil menutup 27 SPBU menjadi lahan terbuka hijau, dan menghutankan kembali padang golf di Taman Impian Jaya Ancol.

Kini Menteri Kehutanan ke Jawa Timur untuk mengunjungi PT HM Sampoerna di Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, PT Kutai Timber di Kota Probolinggo, dan melakukan temu wicara dengan petani hutan rakyat di Krucil Kabupaten Probolinggo.

Menteri Kehutanan juga mengungkapkan, dia telah merencanakan untuk mengunjungi perusahaan-perusahaan lainnya di luar Pulau Jawa.

Dia menjelaskan, perusahaan-perusahaan yang akan melakukan rehabiltasi hutan akan diberi lokasi yang bisa dipilihnya.

"Terserah perusahaan akan memilih lokasi rehabilitasinya, apakah di Jawa, atau di luar Jawa," kata Menteri Kehutanan.

Perusahaan-perusahan yang akan melakukan rehabilitasi hutan bisa melaksanakan langsung di lokasi yang telah dipilihnya.

"Perusahaan tidak perlu menyerahkan dana rehabilitasinya ke Kementerian Kehutanan terlebih dulu. Bahkan Kemeterian Kehutanan akan membantu teknis rehabilitasinya," kata Menhut.

Hutan di Indonesia yang kini seluas 130 juta hektar itu kini kondisinya, seluas 43 juta hektar merupakan hutan primer. Namun seluas 48 juta hektar yang merupakan hutan bekas HPH kondisinya compang camping, dan yang seluas 40 juta hektar kini kondisinya tanpa tanaman alias gundul.

"Itu artinya kondisi hutan di Indonesia dalam keadaan kritis," kata Menhut.

Tanda-tanda hutan kritis adalah sering terjadinya bencana alam, seperti banjir, dan tanah longsor. Bahkan yang lebih mengkhawatirkan lagi adala adanya pemanasan global, serta terjadinya perubahan iklim yang makin tidak menentu.

Menteri Kehutanan lebih lanjut mengingatkan, dengan terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim yang tidak menentu bakal berdampak pula bisa menimbulkan terjadinya kelangkaan pangan dan keguncangan.

Indonesia dengan inisitaif sendiri telah memprogramkan untuk menurunkan emisi rumah kaca mencapai 26% hingga pada tahun 2020. Namun, lanjut menhut, jika International Community bersedia membantunya, maka penurunan emisi rumah kaca bisa mencapai 31 persen.

Untuk mengatasi kondisi hutan kritis tersebut, lanjut Menhut, Kementerian Kehutanan mempunyai program, yakni penegakan hukum, dan rehabilitasi hutan.

Dia mengatakan penegakan hukum akan dilakukan terhadap para pelaku pembalakan liar (ilegal loging), serta perambahan hutan, yakni mengubah hutan menjadi kebun, atau pertambangan.

Sedangkan program rehabilitasi, kata Menhut, Kementerian Kehutanan akan terus melakukan penanaman pohon terhadap hutan-hutan yang kondisi kritis dan sangat luas tersebut.

Dia mengatakan, selain target program penanaman 1 miliar pohon yang telah dibiayai APBN, Kementerian Kehutanan juga telah memprogramkan kegiatan kebun bibit rakyat yang dibiayai APBN-P sebesar Rp 670 miliar.

"Bagi Kelompok Tani Kebun Bibit yang telah mempunyai 50 ribu batang bibit tanaman, maka Kementerian Kehutanan akan membantu dana sebesar Rp 50 juta," kata Menhut.(KR-MSW).

Sumber: http://www.automotive.id.finroll.com/car-biz/34278-menhut-ajak-perusahaan-rehabilitasi-hutan.html

Sebulan Jelang UAS, Mata Tyas Buta Mendadak

Kamis, 6 Mei 2010 | 08:07 WIB

Siswi SD yang Bercita-cita Jadi Guru

Probolinggo - SURYA-Cita-citanya sungguh mulia. Nurillah Sya’baning Tyas, 12, ingin menjadi seorang guru. Tapi, ujian terberat menimpanya. Siswa kelas 6 SDN Sukokerto, Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo ini buta mendadak.

dari puluhan siswa kelas 6 SDN Sukokerto, Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo yang mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS), Rabu (5/5), Nurillah Sya’baning Tyas atau biasa disapa Tyas, mendapat keistimewaan.

Putri ketiga pasangan Aspari, 52, dan Ny Fadilah, 49, ini hanya sendirian mengikuti ujian ditemani, dua guru pengawas UAS, Bahtiar dan Wiwik Rukmiati. Bahtiar bertugas membacakan soal, sedangkan Wiwik mengisikan jawaban yang dipilih Tyas.

Sejak sebulan terakhir, penglihatan Tyas mulai tidak berfungsi normal. Puncaknya, beberapa hari lalu, Tyas sudah tidak bisa lagi melihat. Dia mendadak buta. Kebutaan yang dialami Tyas datangnya tiba-tiba. Di sekolahnya, Tyas dikenal sebagai siswa yang rajin belajar. Prestasinya juga di atas rata-rata. Setiap ulangan harian dan ujian, dia sudah langganan memperoleh nilai 8 dan 9.

Ketika hari pertama dia masuk ujian mengikuti UAS, tak banyak yang bisa dilakukannya. Tatapan matanya kosong. Dia seolah tak lagi kenal dengan lingkungan, tempatnya menimba ilmu. Bahkan, Tidak semua teman dikenalnya, karena dia tak hafal dengan suara teman-temannya yang biasa menghabiskan waktu bercanda dan belajar di sekolahnya.

Kedua orangtuanya terpukul dengan penderitaan yang dialami anak ketiganya itu. Bahkan, Aspari sempat menangis sesenggukan lalu menunduk di atas bangku sekolah Tyas, lantaran tak tega dengan derita yang dialami Tyas.

“Ketika mau ikut ujian, dia masih pegang pensil dan buku. Tapi, apalah daya, dia tak bisa melihat dan saya hanya bisa menangis meratapi penderitaannya,” ujar Aspari, staf Cabang Diknas Pajarakan ini, sembari meneteskan air matanya.

Beberapa hari sebelum UAS berlangsung, Fadilah, mengaku sempat memeriksakan anaknya ke dokter mata. Namun, tidak ada kelainan dengan bola mata Tyas. Akhirnya, Tyas dirujuk ke dokter spesialis syaraf. Hasilnya cukup mengejutkan. “Hasil CT Scan, di otaknya ada benjolan, yang diduga tumor otak,” ujar Fadilah dan langsung sesenggukan menangis.

Kepala SDN Sukokerto, Sundari mengaku sengaja memberi perlakuan khusus kepada Tyas, supaya bisa terus mengikuti UAS. “Kami tetap memfasilitasinya, karena kasihan, kalau sampai tidak bisa ikut ujian,” katanya.

Ketua Komite SDN Sukokerto, H Wahid Nurahman, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar mengaku prihatin dan mendesak Pemkab Probolinggo, supaya membantu menyembuhkan sakit yang diderita Tyas. “Saya sangat menaruh harapan kepada pemkab dan koordinator kegiatan kesejahteraan dan sosial (k3S), supaya membantu Tyas,” katanya.

Kabar soal derita yang dialami Tyas nampaknya sudah didengar Diknas Kabupatenw Probolinggo termasuk pengurus K3S. Beberapa jam setelah Surya berada di lokasi, Ketua K3S Ny Tantri Hasan Aminuddin dan Kepala Diknas H Supanut langsung mengunjungi Tyas di ruang ujian. “Nanti akan kami bantu. Semua biayanya akan kami tanggung,” kata Tantri. atiqalirahbini

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/05/06/sebulan-jelang-uas-mata-tyas-buta-mendadak.html

[ Kamis, 06 Mei 2010 ]
Jelang UASBN, Buta Mendadak
Soal Didiktekan, Jawaban Dituliskan

PAJARAKAN - Malang benar nasib Nurillah Sya'baning Tyas, 12, siswi kelas VI SDN Sukokerto I, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Tiga hari menjelang UASBN, gadis itu tiba-tiba buta. Akibatnya, dia harus mengerjakan soal ujian dengan bantuan guru dan pengawas.

Selama UASBN, guru kelas membantu membacakan soal untuknya. Tyas kemudian memberikan jawaban. Jawaban yang disebut Tyas lantas dituliskan oleh pengawas ujian pada LJK.

Tak ayal, kondisi itu menimbulkan kerpihatinan. Sebab, Tyas mengalami kebutaan dengan proses yang sangat cepat. Gejala kebutaan itu dirasakan Tyas sejak Minggu (25/4). Lalu, Tyas mengalami kebutaan total pada Minggu (2/5). Tepatnya tiga hari menjelang UASBN. Pelaksanaan UASBN sendiri pada 4-6 Mei 2010.

Meski demikian, itu tidak membuat Tyas patah arang. Kepala SDN Sukokerto I Sundari mengatakan, Tyas tetap mengikuti UASBN. Namun, pihak sekolah memberikan perlakuan khusus.

Tyas mengerjakan soal di ruang lain, terpisah dengan teman-temannya. Selain itu, Tyas dibantu guru kelas selama mengikuti UASBN. Yakni Bakhtiar Affandi untuk pelajaran Matematika dan IPA, Gunawan untuk pelajaran bahasan Indonesia dan pengawas ruang Wiwik Rumiyati.

Perlakuan khusus tersebut menurut Sundari, sudah dikoordinasikan kepada pihak-pihak terkait. Yakni Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo dan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin. "Semua pihak sudah memberikan persetujuan," kata Sundari.

SDN Pajarakan sendiri menetapkan nilai standar kelulusan sebesar 7. Hal itu menurut Sundari, seimbang dengan kemampuan sekolah dan siswa. Dengan standar kelulusan itu, Sundari optimis Tyas akan lulus. "Dia anak cerdas, Mas. Meski terkendala, saya yakin Tyas lulus," lanjutnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Radar Bromo, kebutaan Tyas disebabkan oleh tumor otak. Menurut Fadilah, 46, ibu Tyas, salah seorang dokter mata tempat Tyas berobat mengatakan kondisi mata Tyas tidak apa-apa.

Namun ketika diperiksakan ke salah seorang dokter saraf, dokter tersebut menyarankan agar Tyas didiagnosa. Dari hasil diagnosa itulah diketahui Tyas menderita tumor otak. "Kondisi mata bagus, namun sarafnya yang bermasalah," ujar Fadilah.

Kondisi Tyas ini langsung terdengar oleh beberapa kalangan. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Wahid Nurahman mengunjungi Tyas. Wahid yang juga ketua komite di sekolah tersebut mengatakan, dirinya akan mengupayakan bantuan untuk Tyas.

Hal itu perlu dilakukan agar penglihatan Tyas bisa kembali normal dan melanjutkan ke jenjang SMP. "Akan dicarikan solusi terbaik untuk Tyas," katanya.

Selang satu jam kemudian, istri Bupati Probolinggo Tantri Hasan Aminuddin juga melihat kondisi Tyas. Tantri menyatakan simpati atas keadaan Tyas. Tantri mengatakan, Tyas akan diusahakan untuk mendapat penanganan medis sesegera mungkin.

Menurut Tantri, Tyas termasuk anak yang cerdas. Hal itu bisa dilihat saat Tyas menjawab soal-soal yang didiktekan guru kelas dan pengawas ruang. "Cara menjawabnya cepat. Gurunya tidak perlu mengulang hingga dua kali," tuturnya.

Tantri berharap Tyas bisa kembali normal. Sebab menurut Tantri, Tyas tergolong pada usia produktif. Karena itu, Tantri melalui K3S akan mengusahakan penanganan medis untuk Tyas. "Agar pendidikan Tyas tidak terganggu," lanjutnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156825

Hutan Rakyat

Foto
Menhut Zulkifli Hasan (kiri) memperhatikan pohon Balsa berusia 2 tahun ketika mengunjungi hutan rakyat Desa Kruchil, Probolinggo, Jatim, Rabu (5/5). Hutan yang ditanam oleh masyarakat tersebut selain menjaga konservasi tanah dan air juga memberi kemakmuran penduduk setempat.

(saptono/antara/nbc/jie)

Sumber: http://www.nonblok.com/blokfoto/nasional/20100506/15179/hutan.rakyat


[ Kamis, 06 Mei 2010 ]
Menhut Kunjungi Krucil dan KTI
Kampanyekan Hutan Rakyat

PROBOLINGGO-Menteri Kehutanan (Menhut) RI Zulkifli Hasan kemarin berkunjung ke Probolinggo. Ia melihat-lihat hutan rakyat di Dusun Jranjang, Desa Kertosuko, Krucil, Kabupaten Probolinggo dan bertandang ke PT Kutai Timber Indonesia (KTI) di Kota Probolinggo.

Menhut pertama kali mengunjungi hutan rakyat milik koperasi serba usaha Alas Mandiri di Krucil. Di situ Menhut ditemani Wakil Bupati Salim Qurays, penasihat koperasi Habib Abdul Qodir Al Hamid, ketua KSU yang juga wakil ketua DPRD Abdul Manap dan Kapolres Ai Afriandi.

Menhut memuji terobosan hutan rakyat yang dikembangkan di Krucil. Sebab, hutan rakyat yang ditanami aneka jenis pohon seperti sengon dan balsa itu tak hanya berfungsi melestarikan lingkungan, tapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Sekarang coba bayangkan, 1 Ha (hektare) berisi 500 sampai 700 batang. Perkiraanya 1 Ha sama dengan 200 kubik. Kalau harganya Rp 400-500 ribu, maka 1 Ha sudah dapat Rp 80 juta. Kalau tiap rakyat punya 5 Ha saja maka sudah punya ratusan juta saja," kata menteri yang diberangkatkan dari PAN tersebut.

Namun untuk mengembangkan pohon seperti sengon dan balsa dibutuhkan kesabaran. Sebab baru bisa dipanen sekitar 5-6 tahun. Namun dalam jangka 1-4 tahun ladang untuk hutan rakyat tersebut yang masih kosong juga masih bisa dimanfaatkan untuk tanaman lain seperti jagung.

Menhut menjelaskan di luar Jawa saat ini ada program hutan tanam rakyat yang luasnya 5-15 Ha untuk setiap kelompok. "Kami juga ada program bibit untuk rakyat yang per desa dapat bantuan 50 juta bibit. Tahun ini ada 8 ribu desa yang dapat bantuan," terang Menhut.

Bila suatu daerah sudah menjalin kerja sama dengan pihak lain dalam hal pembibitan seperti yang sudah terjadi di Desa Kertosuko yang kerjasama dengan KTI (Kutai Timber Indonesia), pemerintah juga menyiapkan bantuan lain.

Yakni bantuan penanaman dan pemeliharaan tanaman tersebut. Caranya, tiap kelompok tani mengajukan permohonan bantuannya ke dinas kehutanan setempat. Tetapi bantuan ini terbatas. "Yang penting bantuannya tidak dikorupsi oleh pihak manapun," tegasnya.

Menhut menjelaskan, adanya hutan rakyat tersebut juga diharapkan mampu mengatasi masalah illegal logging. "Yang dimanfaatkan cukup hutan rakyat saja. Untuk hutan alam akan tetap dirawat itu untuk paru-paru dunia," bebernya.

Setelah dari Krucil Menhut Zulkifli Hasan berkunjung ke KTI. Di situ Menhut ditemui Wali Kota Probolinggo Buchori, Dirut PT KTI Takaaki Ono, GM Administrasi dan Finance Matshusita dan Direktur Muda Capt Sain Latief dan jajaran pejabat muspida.

Saat itu Buchori menyampaikan bahwa pemkot punya banyak penghargaan dari Kementerian Kehutanan. Pemkot juga concern dalam program hutan kota di masing-masing kelurahan, kecamatan, perkantoran dan sekolah/pondok pesantren.

Sementara itu, Takaaki Ono juga memberikan sambutan. Ia menjelaskan bahwa industri PT KTI bergerak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Atas sambutan berbahasa Indonesia yang dibawakannya, Ono mendapat tepuk tangan hangat dari Menhut.

Menhut Zulkifli sempat terkejut ketika tahu Buchori dulu bekerja di KTI. "Rupanya alumni KTI, pantes kok agak familiar. Dua puluh enam tahun ya? Wah lamaan kerja di sini dari pada jadi wali kota," cetusnya disambut tawa hadirin.

Di KTI Menhut bercerita, di Krucil sangat bagus dan luar biasa. Menurutnya, Indonesia patut bersyukur karena berada di garis khatulistiwa. Karena bibit pohon sengon usia 6 tahun sudah bisa ditebang, coba kalau di Jepang, enam bulan di sana masih jadi bibit. "Makanya mereka ke sini," cetusnya.

Tidak mudah membangkitkan kesadaran kepentingan lingkungan yang lestari. Kementerian kehutanan punya program kebun bibit rakyat, kementerian akan memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang punya bibit. Setiap kelompok akan mendapat bantuan Rp 50 juta untuk proses penyemaiannya.

Program itu diadakan supaya masyarakat punya kesadaran yang tinggi. Hutan primer harus dilindungi. Ke depannya, diharapkan semua kebutuhan kayu di pulau Jawa bisa dipenuhi oleh Jawa, jadi tidak perlu mencari ke daerah lain sampai ke Kalimantan. Jika mengambil di pulau lain harganya lebih mahal, hutan rusak dan Indonesia menjadi perhatian dunia.

Oleh sebab itu industri harus diambil dari tanaman rakyat. Zulkfilki pun menyampaikan jika pemkot punya lahan maka kementerian kehutanan siap membiayai. Ia menyarankan seluruh wali kota dan bupati punya hutan kota. Nah, itulah yang sudah dilaksanakan oleh pemkot setempat.

KTI sudah menerima penghargaan setelah menyumbang ribuan bibit. "Tahun ini harus dapat emas (penghargaan), sediakan 10 juta bibit. Kalau bisa, izin HTI di Kalbar bisa agak dipercepat," tantang Menhut. (mie/fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156807

Izin Pengolahan Kayu Dipermudah

Masyarakat Lebih Memilih Tanam Sengon

Kamis, 6 Mei 2010 | 04:13 WIB

Probolinggo, Kompas - Kementerian Kehutanan kini lebih memprioritaskan penerbitan izin usaha kehutanan oleh rakyat, terutama mereka yang tinggal di sekitar hutan. Perusahaan yang berminat mereboisasi atau merestorasi hutan juga mendapat prioritas dari pemerintah.

Demikian disampaikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dalam dialog dengan petani hutan di Desa Kertosuko, Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (5/5).

Zulkifli didampingi Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Hadi Daryanto serta Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Indriastuti.

”Kalau dulu pengusaha lebih dulu mendapatkan izin kehutanan, kini tidak. Kementerian Kehutanan akan memproses izin kehutanan untuk rakyat dulu, baru kemudian pengusaha,” ujar Menhut di hadapan para petani hutan.

Menhut memuji komitmen masyarakat Probolinggo yang sudah sadar akan efek ekonomi komoditas kayu.

Seusai menandatangani nota kesepahaman kerja sama bantuan bibit untuk reboisasi hutan di Pulau Jawa dengan manajemen PT HM Sampoerna di Pasuruan, Menhut dan rombongan terbang ke Probolinggo.

Sejak memasuki Kabupaten Probolinggo, hampir seluruh sawah mulai beralih menjadi kebun sengon. Masyarakat kini berminat menanam sengon yang laku dijual Rp 700.000-Rp 800.000 per meter kubik.

Itu dilakukan karena memang lebih menguntungkan daripada menanam padi.

Pohon tumbuh

Menurut Habib Abdul Kadir Al Hamid, tokoh masyarakat Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, petani sengon bisa mendapat sedikitnya Rp 100 juta per hektar dari panen kayu setelah lima tahun.

Selama belum panen, mereka bisa beternak kambing dan menanam palawija tumpang sari dengan sengon.

Minat masyarakat menanam pohon tumbuh berkat kehadiran industri pengolahan kayu PT Kutai Timber Indonesia, salah satu perusahaan kelompok usaha Sumitomo dari Jepang.

Presiden Direktur PT Kutai Timber Indonesia Taknaki Ono mengatakan, mereka berusaha membina masyarakat yang dapat memasok bahan baku bagi perusahaan.

Zulkifli menyatakan, industri yang melakukan pembinaan hutan rakyat akan mendapat berbagai kemudahan dalam perizinan.

”Bagi mereka yang mendorong peningkatan pengelolaan hutan rakyat, Kementerian Kehutanan akan memberikan kemudahan dalam proses perizinan,” katanya.

Hadi Daryanto menambahkan, kemudahan-kemudahan yang sudah diberikan bagi industri yang membina hutan rakyat di antaranya kebebasan untuk tidak menggunakan faktur cetak untuk angkutan kayu industri.

”Mereka juga dipermudah, untuk perluasan industrinya, tidak perlu ke kementerian lagi, tetapi cukup ke dinas kehutanan setempat,” katanya.

Zulkifli juga menginformasikan program terbaru Kementerian Kehutanan, yakni kebun bibit rakyat.

Kelompok-kelompok tani dapat memperoleh bantuan uang tunai senilai Rp 50 juta per kelompok jika memiliki 50.000 bibit tanaman apa saja untuk disemai.

Program ini bertujuan memacu pembangunan kebun bibit rakyat hingga 8.000 unit dengan anggaran Rp 400 miliar.

Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, pemanfaatan kayu rakyat oleh industri kehutanan terus meningkat. Pada 2008 pemanfaatan kayu rakyat oleh industri pengolahan 2,01 juta meter kubik (m) atau 6,07 persen dari total pemanfaatan bahan baku kayu nasional 33,2 juta m.

Jumlah kayu rakyat yang dimanfaatkan naik pada tahun 2009 menjadi 3,2 juta m atau 9,25 persen dari pemanfaatan bahan baku kayu nasional yang sebesar 34,6 juta m.

Berdasarkan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri, tahun ini pemanfaatan kayu rakyat direncanakan 3,8 juta m atau 11,76 persen dari rencana pemanfaatan bahan baku kayu sebanyak 33,06 juta m. (ham)

Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/06/04133816/izin.pengolahan.kayu..dipermudah


Heli Menhut Tersesat

Kamis, 6 Mei 2010 | 07:45 WIB

Lamongan - Surya- Helikopter yang ditumpangi Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan rombongan terpaksa mendarat di salah satu desa di Kabupaten Jombang, Rabu (5/5), akibat koordinat tujuan tidak diberikan dengan benar.

Sebelumnya Menhut mengunjungi dua titik untuk melihat pengelolaan hutan yang melibatkan perusahaan besar dan masyarakat. Menhut tengah menuju ke Desa Sambeng di Lamongan untuk melihat hutan masyarakat desa binaan Perum Perhutani.

Informasi yang diperoleh Kompas.com, helikopter sebelumnya terbang berputar-putar mencari tempat mendarat yang aman karena tidak melihat titik pendaratan apa pun.

“Kami sempat mendarat di halaman sekolah untuk bertanya ke penduduk sekitar. Setelah hampir satu jam, helikopter Menhut berangkat kembali menuju koordinat terakhir yang dilaporkan panitia acara dari Perhutani,” kata salah seorang rombongan menteri.

Akibatnya, kunjungan Zulkifli ke Lamongan sempat tertunda sekitar satu jam. Sedianya menhut tiba di Sambeng pukul 14.30, tapi molor hingga pukul 15.30.

Dalam pertemuan dengan para anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Pendapa Kecamatan Sambeng, Lamongan, Zulkifli mengatakan, program kebun bibit rakyat yang digagas oleh departemen kehutanan mulai dikampanyekan.

Sebelumnya, dalam kunjungan ke Probolinggo, Zulkifli sempat terkejut mengetahui perputaran uang kayu sengon dan sejenisnya di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo bisa menembus angka Rp 15 miliar per bulan.

Angka tersebut, dilontarkan Wakil Bupati Probolinggo Salim Qurays, melalui pengeras suara di depan menteri, puluhan undangan muspida dan ratusan warga di Koperasi Alas Mandiri KTI, Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Rabu (5/5).

Perputaran uang yang cukup fantastis itu, lantaran di Kecamatan Krucil, terdapat sedikitnya 12.000 hektare lahan yang ditanami kayu Sengon dan sejenisnya seperti Kayu Balsa dan Jabon. Tiap kibik kayu sengon milik warga, bisa laku terjual hingga Rp 400.000. “Bahkan di sini, rata-rata sudah punya sepeda motor, mobil juga sudah banyak, termasuk naik haji gara-gara sengon,” ujar Salim Qurays. n iit/tiq

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/05/06/heli-menhut-tersesat.html

Mebel Keropos yang Laku di Pasar Ekspor

Rabu, 5 Mei 2010 | 09:02 WIB

OLEH IKHSAN MAHMUDI

Rumah Mukhlis di Desa Lemahkembar itu penuh tumpukan kayu lama. Banyak di antaranya yang rusak seperti keropos karena tergerus air atau rayap. Juga banyak berjajar benda-benda antik yang repintas tak bernilai.

Tapi Ted Cheng, orang Taiwán, suka sekali berkunjung ke rumah itu. Dia asyik memilah kayu-kayu lama itu atau mengamati benda kayu antik lainnya.

“Saya sudah keliling-keliling Indonesia mencari mebel antik, unik, dan kuno, paling banyak di Jepara. Ternyata Probolinggo juga gudangnya mebel bagus,” ujar Ted Cheng, importer asal Taiwan melalui penerjemahnya, Affandi, di Probolinggo, Selasa (4/5).

Mr Cheng sempat mengunjungi tempat usaha mebel milik Mukhlish (42) di Desa Lemahkembar, Kec. Sumberasih, Kab. Probolinggo. Ia sempat memborong sejumlah lesung kayu yang sudah bolong-bolong.

Selain Mukhlish, sejumlah pengusaha mebel antik juga bertebaran di tapal batas barat Kab. Probolinggo itu di antaranya, Darusman, H Zulfat, dan Tadjab. “Mebel antik juga banyak berdiri di sebelah barat Pantai Bentar seperti Pak Pur, H Suryadi, Qowi, dan Candra,” ujar Mukhlish.

Bisa dikatakan kawasan di kanan-kiri jalan nasional di Desa Randuputih, Kec. Dringu, Kab. Probolinggo itu merupakan sentra pengrajin mebel terutama mebel antik. Berdirinya sentra mebel di jalur Surabaya-Bali itu memudahkan jalur transportasi ekspor mebel baik melalui Bali atau pun Surabaya.

Di Kota Probolinggo sejumlah pengusaha mebel antik mulai berguguran. ”Saya sudah agak lama tidak lagi berproduksi sejak pasar ekspor melalui Bali sepi,” ujar H Suhartono, pemilik mebel Jodang.

Sepinya pasar ekspor mebel, kata Gepeng, panggilan akrab Suhartono, sebenarnya terjadi sejak krisis moneter 1997 silam. Namun pasar mebel antik masih terbuka sehingga sejumlah pengusaha di Probolinggo masih bertahan.

Mebel Primitif

Di antara pengusaha mebel yang tetap bertahan bahkan terus berkembang adalah Mukhlish. Pria yang mengaku tidak tamat Sekolah Dasar (SD) itu bahkan mempunyai tempat usaha seluas sekitar 0,5 hektare di tepi jalan nasional, Desa Lemahkembar.

”Sejumlah kalangan menyebut saya pengusaha mebel primitif,” ujar Mukhlish. Sebutan primitif itu mengacu pada bahan baku kayu limbah yang disulap menjadi mebel unik dan menarik.

Mukhlish yang merintis usaha mebelnya sejak 1992 silam itu memanfaatkan kayu atau bahan yang kebanyakan sudah dibuang pemiliknya. Di antaranya, kayu bekas bantalan rel KA, lesung, perahu kayu yang karam, hingga roda delman. ”Pokoknya kayu bekas, semakin jelek bagi saya semakin bernilai,” ujarnya.

Beragam kayu jelek itu kemudian diolah menjadi beragam perabotan rumah tangga. Ada meja-kursi, lemari, meja makan besar, rak, jodang, dipan, hingga lantai kayu.

Meski pasar ekspor ke Amerika Serikat, Korea, Taiwan, Jepang, dan negara-negara Eropa tergantung pesanan (order), Mukhlish mengaku, biasa mengirim 1.700 buah mebel beragam jenis ke pasar ekspor setiap 3 bulan sekali.

”Kalau dimasukkan kontainer 1.700 pieces itu tidak sampai penuh,” ujarnya. Ia menyebutkan, omzetnya sekitar Rp 150-250 juta/bulan.

Mukhlish yang kini mempunyai 36 pekerja itu mengaku tidak kesulitan mendapatkan bahan baku kayu bekas. Memang diakui bahan baku seperti bantalan rel harganya terus naik. ”Dulu kayu bantalan rel hanya Rp 25.000 sekarang sampai Rp 100.000 per batang,” ujarnya.

Sejumlah pengusaha mebel di Probolinggo pun sampai berburu papan kayu tua hingga Bojonegoro dan Kudus. ”Bonggol kayu dan akarnya asalkan tua bisa dimanfaatkan untuk mebel,” ujar Mukhlish.

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=9b6de235b15e99797a8068b015021cce&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc&PHPSESSID=612903cf7193ca77d048d2771623fe0b

WALIKOTA PROBOLINGGO MERESMIKAN CITARUM CYBER PROBOLINGGO


Written by Administrator
Wednesday, 05 May 2010 11:20

Acara Cangkru’an yang digelar oleh bagian Humas dan Protokol malam ini (05/05) di Kelurahan Curahgrinting memang spesial. Hal tersebut dikarenakan, pada malam ini juga dilaksanakan Launching Citarum Cyber Probolinggo. Kampung Cyber yang dimotori oleh pemuda Kelurahan Curahgrinting, berkeinginan untuk mengenalkan kepada masyarakat.

Sebagai pembuka, Mukadi CS memanjakan para penonton dengan guyonan mereka. Tertawa terbahak-bahak pecah di lokasi Cangkru’an, karena guyonan Mukadi CS mengocok perut penonton tentunya dengan logat madura bercampur bahasa indonesia. Kemudian dari Dinas Kesehatan memberikan sosialisasi tentang kepada masyarakat, sehingga warga semakin mengerti akan pentingnya menjaga kesehatan.

Bersama Muspida dan pejabat di Pemerintah Kota Probolinggo, Walikota Probolinggo, H.M. Buchori, hadir ditengah-tengah penonton dan menyapa mereka. Acara selanjutnya adalah prosesi peresmian Citarum Cyber Probolinggo yang dipimpin langsung oleh Walikota Probolinggo. Dengan bacaan bismilah dan penekanan tombol peresmian, maka Kampung Cyber Kelurahan Curahgrinting yang bernama Citarum Cyber Probolinggo resmi dibuka. Website Citarum Cyber Probolinggo tersbut bisa diakses di citarum.kampungcyber-probolinggo.net

Acara kemudian dilanjutkan dengan Cangkru’an Walikota dengan warganya. Pada sesi ini, pimpinan redaksi kampung cyber, Novi Budilaksono, menngucapkan terima kasih kepada Walikota, karena sudah difasilitasi dalam pembangunan Kampung Cyber ini. Kedepannya, dia akan melanjutkan perjalanan kampung cyber ini sesuai dengan visi dan misi dari Citarum Cyber Probolinggo.(http://citarum.kampungcyber-probolinggo.net/)

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=229