Kamis, 28 Oktober 2010

Lolos Sangkaan Bobol Kasda, Dijerat Pemalsuan Dokumen

Kamis, 28 Oktober 2010 | 10:22 WIB

PROBOLINGGO – Berkas tersangka percobaan pembobolan kas daerah (Kasda) Kota Probolinggo sebesar Rp 12,5 miliar dengan tersangka Rizal Nurdiansyah (24) dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.

“Berkasnya sudah P-21 (sempurna, Red) sehingga bisa dilimpahkan ke Kejari, Selasa lalu,” ujar Kasat Reskrim AKP Agus I Suprianto mendampingi Kapolresta AKBP Agus Wijayanto di Mapolresta, Rabu (27/10). Dengan pelimpahan itu, status tersangka berubah menjadi tahanan kejaksaan.

Kasat Reskrim mengakui, Rizal bebas dari jeratan pasal pembobolan Kasda. Soalnya, ia belum sampai membobol Kasda yang disimpan di Bank Jatim. Namun, ia disangka telah memalsukan sejumlah dokumen. Karena itu ia diancam Pasal 263 KUHP soal pemalsuan dokumen. “Ancamannya maksimal 6 tahun penjara,” ujar Kasat Reskrim.

Sejak Jumat (13/8) lalu, Rizal dipanggil dan periksa di Mapolresta. Karena cukup bukti, ia pun ditahan dan berstatus sebagai tersangka.

Dugaan percobaan pembobolan dana APBD yang disimpan di Bank Jatim itu mencuat 9 Juni 2010. Setelah melakukan pemeriksaan internal, Pemkot Probolinggo melaporkan kasus ini ke Polresta Probolinggo pada 16 Juni 2010.

Kasda Pemkot nyaris bobol Rp 12,5 miliar. Rizal mencoba mencairkan dana Kasda di kantor kas pembantu Bank Jatim di lingkungan Pemkot. Pelaku mengajukan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke Kasda Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset (DPPKA) sebesar Rp 12,5 miliar atas nama CV Altor Jaya. Dalam SP2D itu dikatakan, dana yang dicairkan untuk belanja modal konstruksi jalan (proyek Dinas PU).

Upaya pembobolan itu gagal total karena gelagat pelaku tercium Bank Jatim dan Pemkot Probolinggo. Bank Jatim yang berkoordinasi dengan DPPKA menyimpulkan, berkas SP2D yang diajukan pelaku ternyata dipalsukan.

Rizal warga Kec Kanigaran, Kota Probolinggo itu sebelumnya mengaku dirinya hanya coba-coba mencairkan dana Kasda. Dia buka rekening di Bank Jatim atas nama Didik Kurniawan. ’’Saya nemu KTP (atas nama Didik Kurniawan) di laci kantor,” ujar pria kelahiran Bandung, Jabar, itu.

Demi mencairkan dana Kasda, Rizal mengaku memalsukan SP2D. “Aplikasi SP2D saya ambil di internet melalui laptop kantor, kemudian saya print,” ujarnya. Ditanya untuk apa dirinya mencoba mencairkan dana Kasda Rp 12,5 miliar, Rizal menggeleng. “Saya belum tahu untuk apa, toh dananya tidak cair,” ujarnya. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=5c2fc00bef3029d1a1966dcf9cbdab3b&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Siswa SD Ajak Hemat Energi

Kamis, 28 Oktober 2010

SEJUMLAH 45 murid SDN Mangunharjo 6, Kota Probolinggo, kemarin (27/10) menggelar aksi dalam memperingati hari listrik nasional (HLN). Dalam aksinya di perempatan Flora, Jalan A. Yani-Jl dr Soetomo, murid-murid itu mengajak masyarakat berhemat energi.

Aksi tersebut digelar mulai pukul 10.30. Kepada para pengguna jalan, mereka membagikan pamflet dan air mineral. Selain itu, siswa kelas IV, V, dan VI tersebut mengusung sejumlah poster bertulisan ajakan untuk hemat energi. Di antaranya, Nyalakan seperlunya, matikan selebihnya. Nggak perlu pakai yang nggak perlu. Hemat listrik, hemat energi, dan hemat uang Anda.

Sayang, tidak semua warga merespons baik aksi itu. Ada juga yang cuek kala salah seorang murid mendekati dan mengulurkan pamflet dan air mineral.

Saat aksi itu berlangsung, beberapa guru ikut mendampingi. Salah seorang di antara mereka adalah Sueb, guru kelas VI. ’’Ini bertujuan mengajak masyarakat berhemat energi,’’ ujarnya. (rud/jpnn/c4/zen)

Sumber: http://www.jpnn.com

Polisi Bekuk Tiga Bajing Loncat

Kamis, 28 Oktober 2010

POLRES Probolinggo Kota berhasil membekuk tiga tersangka penjahat bajing loncat. Mereka adalah Nurul Huda, 20, warga Desa Jorongan, Leces, Kabupaten Probolinggo; M. Nosi, 22, dan M. Arifin, 18, warga Kelurahan Sumbertaman, Wonoasih, Kota Probolinggo. Tiga orang itu kerap beraksi di wilayah Probolinggo.

Mereka dibekuk saat beraksi di Jl Lumajang, Kelurahan Kedungasem, Wonoasih, kota setempat, Minggu (24/10) dini hari. Saat itu, mereka tertangkap basah ketika menodong seorang sopir truk asal Bali, Suryanata I Gusti Putu.

Tetapi, beberapa menit kemudian datang polisi berpakain preman. Polisi itu berusaha menghentikan aksi tersangka dengan menodongkan senjata ke arah Nosi. Mengetahui itu, Nosi langsung menyerah dengan mengangkat tangannya. Begitu pula dua tersangka lain. Tidak ada yang berani melawan.

Begitu dapat dibekuk, tiga penjahat itu digelandang ke Mapolres Probolinggo Kota. Bersama tersangka, polisi menyita barang bukti (BB) berupa sebilah senjata tajam jenis golok sepanjang sekitar 60 cm, selembar kaus warna hitam milik Nosi, sebuah motor Honda Prima, sepotong kemeja warna merah milik Arifin, dan sepotong kaus biru milik Huda.

Kapolres Agus Wijayanto mengatakan mereka diancam pasal 368 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara. “Kami harap, masyarakat yang pernah menjadi korban pemerasan segera melapor,” ujarnya. (rud/jpnn/c1/zen)

Sumber: http://www.jpnn.com

3 Jalan di Probolinggo Rawan Bajing Loncat

Kamis, 28 Oktober 2010 | 11:34 WIB

PROBOLINGGO - Pengguna jalan terutama kendaraan angkutan barang diminta waspada saat melintasi sejumlah tiga ruas jalan di Kota Probolinggo. Soalnya di sejumlah ruas jalan penghubung Kota-Kab Probolinggo itu rawan aksi perampasan dan bajing loncat terutama pada malam hari.

’’Di antara jalan yang rawan aksi bajing loncat adalah ruas Probolinggo-Kedungasem (Jl KH Hasan Genggong, red), Jalan Prof HAMKA, dan Jalan Brantas,” ujar Kapolresta AKBP Agus Wijayanto di sela-sela gelar perkara di Mapolresta, Rabu (27/10). Ruas jalan itu sepi dan jauh dari permukiman sehingga bajing loncat leluasa beraksi.

Tiga tersangka perampasan yang beraksi di Jl KH Hasan Genggong misalnya, akhirnya dilumpuhkan jajaran Polresta Probolinggo. Tiga tersangka itu M Nosi (22) dan M Arifin (18), warga Dusun Mantung, Kel Sumbertaman, Kec Wonoasih, Kota Probolinggo. Satunya lagi Nurul Huda (26), warga Sumberbulu, Kec Tegalsiwalan, Kab Probolinggo, kini meringkuk di tahanan Mapolresta.

Dalam pemeriksaan, ketiga tersangka mengaku beraksi di ruas jalan Probolinggo-Kedungasem tepatnya di depan kantor Kel Kedungasem, akhir pekan lalu. Saat itu kebetulan sebuah truk barang yang dikemudikan Suryanata I Gusti Putu (21), warga Tabanan, Bali sedang melintasi ruas jalan tersebut.

Truk Fuso yang berjalan pelan itu langsung dipepet llau dihadang tiga pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Prima bernomor polisi (Nopol) P 3620 MO. Begitu truk berhenti mendadak, tersangka Nosi mendekati sopir truk sambil mengacungkan golok. “Sopir dibentak, dimintai uang,” ujar Kasat Reskrim Polresta AKP Agus I Supriyanto.

Kebetulan, Minggu (24/10) tengah malam itu ada sejumlah polisi yang sedang berpatroli di ruas Jalan Kedungasem-Probolinggo. “Begitu polisi melakukan tembakan peringatan, pelaku keder dan membuang golok. Ketiganya berhasil ditangkap,” ujar AKP Agus.

Malam itu juga ketiganya digiring ke Mapolresta Probolinggo. Mereka mengaku baru dua sekali melakukan aksi pemerasan di jalan. Komplotan bajing loncat ini sebelumnya beraksi di ruas jalan depan gedang beras Bulog, Jl KH Hasan Genggong, Kota Probolinggo, Minggu (17/10) lalu. Mereka kini dijerat Pasal 268 KUHP tentang pemerasan. “Ketiganya terancam hukuman penjara maksimal 9 tahun,” ujar AKBP Agus Wijayanto. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=5c2fc00bef3029d1a1966dcf9cbdab3b&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Hadang Truk, 3 Bajing Tepergok

Kamis, 28 Oktober 2010

Probolinggo - SURYA-Tiga bajing loncat tertangkap basah saat menghadang truk pakan di Jl Raya Lumajang atau Jl Raya KH Hasan Genggong, Kel Kedungasem, Kec Waonoasih, Kota Probolinggo, Minggu (24/10) dini hari. Mereka adalah Muhammad Nosi bin Lasmidi, 22, warga RT 2 RW 5 Mantong, Kel Sumbertaman, Kec Wonoasih, Probolinggo. Nurul Huda bin Gernaryam, 24, warga RT 2 RW 4 Jawaan, Desa Jorongan, Kec Leces, Probolinggo, dan Moh Arifin bin Supnadi, 18, warga RT 3 RW 6, Kel Sumbertaman, Kec Wonoasih, Kota Probolinggo.

Dari tangan tersangka, polisi menyita sebilah parang dan motor Honda Prima P 3620 MO. Mereka tepergok polisi saat menyergap truk fuso pakan ternak yang disopiri Suryana I Gusti Putu, 32, warga Penebel, Tabanan, Bali. Saat Huda dan Arifin menghadang truk lalu Nosi menodongkan parang kepada sopir, polisi tiba. Mereka langsung digelandang ke mapolres. Kapolresta AKBP Agus Wijayanto, Rabu (27/10), akan menjerat tersangka dengan Pasal 368 KUHP dengan ancaman 9 tahun penjara. n st35

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/10/28/hadang-truk-3-bajing-tepergok.html

Ny. Hartatik Berharap Ada Keajaiban

Kamis, 28 Oktober 2010

Probolinggo - Surya- Hanya keajaiban yang bisa menolong Ny Hartatik, 33, warga RT 2/RW 3 Dusun Krajan, Desa Leces, Kec Leces, Kab Probolinggo, ini dari penderitaan. Tumor di wajah janda beranak satu ini dari hari ke hari semakin membesar.

Belasan tahun lalu, sebelum suami, Satroyon Hartono, meninggal, ia masih punya tempat berharap. Kini, ia tak bisa berbuat banyak. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja susah. Sawah orang tua dan kambing bantuan pemkab habis dijual untuk berobat ke dokter maupun ke pengobatan alternatif. Ia nyaris putus asa. Bahkan, pernah mencoba bunuh diri. Beruntung masih banyak sanak saudara yang menghibur.

Penyakit itu diderita sejak SMP. Semula ia menganggap sakit gigi. “Setelah dioperasi, empat gigi saya dicopot dan langit-langit saya juga dioperasi. Sekarang saya tidak punya langit-langit,” ungkapnya. Namun, anggapan itu meleset. Ternyata itu tumor ganas yang kini sudah sebesar kepala bayi.

Didampingi ibu dan adik bungsu, Ny Hartatik menceritakan, upaya penyembuhan sudah dilakukan ke puskesmas, RS, dokter, tabib, dan orang pintar, baik di Probolinggo, Malang, Bondowoso, Kediri, sampai Banyuwangi. Namun, semua tak membuahkan hasil. Bahkan, ia pernah dioperasi di RS Patrang dengan biaya sendiri.

Surya memberitahukan penderitaan Ny Hartatik ini kepada Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Pemkab Probolinggo Ny Tantri Hasan Aminuddin di sela-sela kegiatan tasyakuran penutupan manasik haji. Perempuan berparas cantik ini tersentak kaget. “Saya baru dengar ini. Kami akan upayakan pengobatan gratis,” katanya. ntiq/st35

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/10/28/ny-hartatik-berharap-ada-keajaiban.html