Senin, 30 Agustus 2010

Rem Blong, Bus Tabrak KA Mutiara Timur

Senin, 30 Agustus 2010 | 07:57 WIB
Depan bus Restu hancur menabrak KA Mutiara Timur.

PROBOLINGGO - Diduga rem blong, bus Restu bernomor polisi N 7251 UG menabrak palang pintu lintasan kereta api (KA), kemudian menabrak KA Mutiara Timur.

Tabrakan di lintasan KA di Desa Malasan Wetan, Kec. Leces, Kab. Probolinggo itu mengakibatkan 4 orang mengalami luka ringan dan dirawat di Puskesmas Leces.

Ke-4 korban luka ringan itu masing-masing, Rusdi (36), sopir bus Restu, warga Kel. Jrebeng Kidul, Kec. Wonoasih, Kota Probolinggo. Luka ringan juga dialami dua kenek bus, Mahmud (32), warga Kedungrejo, Kec. Bantaran, Kab. Probolinggo dan Budi (23), warga Desa Polotan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Selain itu luka ringan dialami Sukarni (48), penumpang bus, warga Sumberurip, Kec. Pronojiwo, Lumajang.

Ke-4 korban luka langsung dievakuasi ke Puskesmas Leces, yang jaraknya sekitar 3 Km dari lokasi kecelakaan. Sementara puluhan penumpang yang mengalami luka lecet langsung meneruskan perjalanan dengan bus lainnya.

“Luka para korban tidak parah, hanya luka ringan,” ujar Bagus, salah seorang perawat di Puskesmas Leces. Memang kenek bus, Mahmud mengalami luka sedikit lebih parah dibandingkan tiga korban lainnya. Kepala Mahmud yang diduga terbentur keras mengalami sedikit pendarahan.

Sejumlah saksi mengatakan, Minggu (29/8) siang sekitar pukul 11.45, KA Mutiara Timur dengan Log CC 20191 yang dimasinisi Eko dan Hariyatin, keduanya beralamat di Depo Log, Jember melaju dari arah Surabaya menuju Jember (ke arah timur).

Ketika KA melintas, tiba-tiba dari arah selatan, bus Restu yang disopiri Rusdi melaju. Diduga remnya blong, bus menabrak palang pintu lintasan KA yang sudah ditutup.

“Saat KA melintas, palang pintu sudah ditutup. Namun tahu-tahu dari arah selatan ada sebuah bus nyelenong,” ujar Marsadi, petugas palang pintu ditemui dilokasi kecelakaan, Minggu (29/8) siang.

Moncong bus akhirnya menabrak rangkaian gerbong KA paling belakang. Sehingga meski menabrak gerbong, bus tidak sampai terseret KA yang sedang melaju ke arah timur.

Akibat menabrak gerbong KA, bodi bus bagian depan penyok terutama bagian kanan. “Selain menabrak gerbong, sebelumnya bus menabrak palang pintu lintasan sampai putus,” ujar Marsadi.

Soal rem bus bermasalah diakui Rusdi, sopir bus Restu. “Saya merasakan rem bus blong sejak di jalan menurun, sekitar 1 kilometer di sebelah selatan lintasan kereta,” ujarnya.

Rusdi pun mengaku panik demi mengetahui rem busnya blong. Apalagi saat itu arus lalulintas di jalur Probolinggo-Lumajang cukup padat. “Saya sempat hendak menabrak pengendara motor, tetapi kemudian saya banting kemudi ke arah kanan,” ujarnya.

Namun begitu memasuki lintasan KA, laju bus masih kencang. Akibatnya bus terus menyelenong menabrak palang pintu yang telah ditutup, setelah itu menabrak gerbang KA. Sejumlah penumpang terdengar menjerit histeris begitu mengetahu laju bus tak terkendali.

Kecelakaan itu juga mengakibatkan kemacetan lalulintas di Jl. Raya Malasan, Kec. Leces, Kab. Probolinggo. Kemacetan panjang terjadi hingga sekitar 5 Km, baik dari arah selatan (Lumajang) maupun arah utara (Probolinggo).

Kemacetan baru terurai beberapa jam kemudian setelah bangkai bus Restu dievakuasi. Sebuah mobil derek dikerahkan untuk menarik bus Restu yang telah “mencium” gerbang KA itu. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=56b6944da3dfb51fa9b28ef93e0ede87&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Ugal-ugalan, Bus Tabrak Kereta Api

Dandy Arigafur


29/08/2010 20:02
Liputan6.com, Probolinggo: Sebuah bus Restu jurusan Jember Banyuwangi rusak berat di bagian depan kemudinya usai menabrak kereta api (KA) Mutiara Timur dari arah Surabaya di pintu perlintasaan kereta api Malasan Probolinggo, Ahad (29/08) siang.

Sejumlah saksi mata mengatakan, pengemudi bus yang melaju dari arah Lumajang ini terlihat ugal-ugalan. Ia mencoba menerobos antrean kendaraan dari sisi yang berlawanan arah. Padahal, saat itu kereta api akan melintas.

Rem diduga tak berfungsi baik, akibatnya bus itu terus melaju dan menabrak pintu perlintasan. Tak pelak lagi, bus pun sempat menabrak bagian belakang rangkaian KA Mutiara Timur yang saat itu melintas.

"Bus itu terus jalan mendahului antrean, padahal kendaraan lain sedang menunggu. Kontan bus menabrak perlintasan lalu menabrak kereta api," tutur Marsadi, petugas pintu perlintasan.

Penumpang yang selamat mengaku kaget dan syok. Mereka terpaksa menunggu bus berikutnya untuk melanjutkan perjalanan. Akibat kecelakaan itu jalur mudik wilayah selatan Jawa Timur yang menuju ke Jember, Banyuwangi, dan Lumajang sempat macet beberapa jam. Petugas pun berusaha keras mengevakuasi bangkai bus dari tengah jalan. (CHR/MEL)

Sumber: http://berita.liputan6.com/daerah/201008/293735/Ugal.ugalan.Bus.Tabrak.Kereta.Api

Marak Curanmor, Gelar Razia

[ Senin, 30 Agustus 2010 ]
PROBOLINGGO - Polresta Probolinggo ekstrawaspada terhadap kejahatan di daerahnya yang kian tinggi tensinya. Salah satunya adalah kejahatan berupa pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Untuk menekan itu, Sabtu (28/8) malam polresta menggelar razia ranmor di sejumlah titik keramaian.

Setidaknya ada empat titik yang menjadi tempat razia malam itu. Di antaranya adalah di Jl Prof Hamka Kecamatan Wonoasih, di Jl Raya Bromo Kecamatan Kademangan dan di Jl Panglima Sudirman.

Razia di Jl Panglima Sudirman misalnya, puluhan personel diturunkan. Mereka langsung berbagi tugas. Ada yang merazia para pengendara motor, ada pula yang merazia mobil-mobil.

Selain para anggota, sejumlah perwira turun langsung dalam razia tersebut. Mulai dari Kasatreskrim AKP Agus I Supriyanto, Kasat Intel AKP Setiyo Agus Tri Widodo, Kasatlantas AKP Noerjanto, Wakapolresta Kompol Gathut Irianto, bahkan Kapolresta AKBP Agus Wijayanto.

Kapolresta AKBP Agus menyatakan, razia itu digelar untuk mengantisipasi terjadinya curanmor, pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan (curat). "Razia juga digelar tidak hanya ditengah kota, tapi juga di Wiroborang, Wonoasih dan Kedemangan," ujarnya.

Menurutnya, razia semacam itu sering dilakukan tapi kali ini jauh lebih ketat. Dan, akan terus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Sehingga, angka kejahatan benar-benar bisa ditekan. "Dengan adanya polisi di mana-mana, kami ingin masyarakat merasa nyaman dan aman," jelasnya.

Mobil-mobil yang lewat juga diperiksa, menurut Agus itu untuk memastikan kalau tidak ada barang-barang terlarang yang masuk ke Kota Probolinggo. Semisal, petasan atau bahan peledak dan obat-obatan terlarang. "Antisipasi petasan dan barang hasil kejahatan," ujarnya.

Tapi, sekitar satu jam melakukan razia tidak ada pengendara yang kedapatan membawa bahan peledak atau petasan. Polisi, hanya menemukan pengendara yang membawa beberapa botol miras (minuman keras).

"Ada juga pengendara ranmor yang tidak bisa menunjukkan STNK-nya. Motornya kami amankan dulu dan orangnya kami periksa. Siapa tahu, kendaraanya hasil dari kejahatan," jelasnya.

Kapolresta juga meminta kepada warga bila terjadi pencurian hendaknya segera melapokan kepada polisi. Menurutnya, semakin cepat melapor akan semakin baik. "Biasanya mencari sendiri dulu, setelah tidak ketemu baru lapor polisi. Dengan seperti itu, pelakunya keburu kabur jauh," ujarnya.

Selain itu, Kapolresta juga meminta warga untuk menggunakan kunci ganda dan memarkir di tempat yang aman. Serta, tidak ditnggalkan terlalu jauh. "Polisi juga tidak akan tahu, kalau ada pencuri di atas motor seseorang. Itu, motornya sendiri atau bukan," ujarnya.

Menurutnya, kewaspadaan harus selalu ditingkatkan. Apalagi, mendekati hari raya dimana kebutuhan masyarakat semakin bermacam-macam. Dan, itu semakin rawan terhadap terjadinya kejahatan. "Kami juga sudah sering mengingatkan, melalui siaran keliling dengan mobil," ujarnya. (ru/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177212

Dewan ke Krucil, Disambut Demo

[ Senin, 30 Agustus 2010 ]
Dalami Kasus Video Bugil Kamar Mandi

PROBOLINGGO - Geger kasus video bugil kamar mandi yang diduga melibatkan Kades Kalianan Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo Didik Mulyono terus menggelinding. Selain Inspektorat pemkab menurunkan tim, hari ini Komisi A DPRD setempat juga bakal turun ke Krucil untuk mendalami kasus tersebut.

Ketua Komisi A, Suhud, mengatakan agenda turun ke lapangan tersebut sudah direncanakan sejak menerima laporan dari beberapa warga desa Kalianan beberapa hari lalu. "Kami akan tetap turun. Kami akan mengajak Bagian pemerintahan dan Inspektorat," kata Suhud kepada Radar Bromo kemarin (29/8).

Menurutnya, agenda utama Komisi A turun ke lapangan adalah untuk mencari kejelasan soal kabar video mesum yang disebut-sebut melibatkan kades itu. "Kami akan cari info sebanyak-banyaknyanya," kata Suhud.

Siapa saja yang akan diklarifikasi? "Kami akan klarifikasi ke kades, warga lainnya. Dan tak kalah pentingnya juga mencari keterangan dan penjelasan dari beberapa warga yang melapor tersebut. Selama ini kami belum sempat bertemu dengan pelapor juga," beber Suhud.

Diketahui, sebelumnya memang ada beberapa warga Krucil yang mengadukan Kades Kalianan Didik Mulyono ke DPRD dan bupati. Mereka mengadukan dugaan perselingkuhan kepala desa Kalianan itu dengan seorang wanita asal Desa Bremi, Krucil.

Dugaan itu didasarkan pada rekaman video seorang wanita bugil di kamar mandi dan ranjang sebuah hotel. Nah, pelapor menuding lelaki yang merekam wanita itu adalah Kades Didik Mulyono.

Saat pelapor datang ke DPRD, Rabu (25/8) lalu, mereka diterima bukan anggota komisi A. Mereka diterima Agil Bafaqih (ketua komisi C) dan Dedy Suyanto (komisi B) serta sekwan.

Kades Didik Mulyono sendiri kepada Radar Bromo Kamis (26/8) menyangkal tudingan dan laporan warga atas dirinya. Kades Didik Mulyono mengaku sama sekali tidak terlibat dalam kasus geger video bugil kamar mandi itu. Didik justru mengatakan, laporan tersebut merupakan manuver politik dari beberapa lawan politiknya saat Pilkades (pemilihan kepala desa) 2008 silam.

Atas kasus ini, Inspektorat Pemkab Probolinggo sejak Jumat (27/8) lalu sudah menurunkan tim investigasi ke desa Kalianan. Namun sampai kemarin inspektorat belum merilis hasil temuan investigasi tersebut kepada Radar Bromo.

Sedangkan menurut Ketua Komisi A Suhud berharap perkara tersebut masuk ke meja kepolisian. Itu agar kasus itu segera clear. "Kalau komisi A hanya sebatas mencari keterangan. Untuk mengetahui kebenaran video atau orang yang ada di dalam video itu hanya bisa dilakukan oleh ahli telematika yang dalam hal ini bisa dilakukan polisi," ungkapnya.

Dijelaskan Suhud, komisi A dalam hal ini tidak berpihak kepada siapapun. "Tetapi kalau kades merasa dicemarkan nama baiknya bisa melaporkan balik kepada polisi," terangnya.

Sementara itu, rencana Komisi A untuk datang ke desa Kalianan hari ini ternyata sudah didengar beberapa warga Desa Kalianan, Krucil. Beberapa warga yang telah melaporkan kades itu pun siap menyambut kedatangan rombongan komisi A. "Kalau mereka datang, akan kami sambut dengan demo," ujar Samsudin, salah satu warga kepada Radar Bromo kemarin. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177204

Bus Sasak KA, Empat Luka

[ Senin, 30 Agustus 2010 ]
PROBOLINGGO - Jalur Probolinggo-Lumajang tepatnya di jalan raya Desa Malasan Wetan, Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo kemarin (29/8) siang sempat lumpuh. Itu karena ada kecelakan yang melibatkan bus Restu dengan kereta api (KA).

Bus Restu jurusan Banyuwangi-Jember-Surabaya bernopol N 7251 UG lepas kendali dan nyasak palang pintu perlintasan KA. Tak ayal, bus itu menabrak dua gerbong belakang KA Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi yang sedang melintas.

Benturan itu cukup keras. Tapi, syukur saja tidak sampai merenggut nyawa. Tapi, ada empat orang terluka. Selain itu, kecelakaan tersebut juga sempat membuat ruas jalur Probolinggo-Lumajang lumpuh, macet sampai sekitar 4 km.

Dari data yang dihimpun Radar Bromo di lapangan, kecelakaan itu terjadi sekira pukul 11.40. Saat itu bus Restu yang dikemudikan Rusdi, 36, warga Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo melaju dari arah selatan (Lumajang), hendak ke arah Probolinggo.

Jelang perlintasan KA di Malasan Wetan, bus tersebut mendadak kehilangan kendali. "Saat itu bus tidak terlalu kencang. Karena habis melewati tanjakan. Tetapi waktu turunnya mau ke perlintasan, tiba-tiba rem meletus. Jres...jress...jress," ujar Rusdi, sang sopir saat ditemui di Puskesmas Leces usai kejadian.

Sialnya, pada saat bersamaan, meluncur KA Mutiara Timur dengan nomor log CC 20191. KA jurusan Surabaya-Banyuwangi yang dikemudikan masinis Eko dan Hariyatin itu juga tengah melaju melewati palang pintu perlintasan KA Malasan Wetan atau di JPL 32.

"Saat itu saya sudah menurunkan palang pintu. Semuanya sudah aman. Beberapa mobil juga sudah berhenti karena palang pintu tertutup. Tetapi tiba-tiba bus itu nyelonong dari arah selatan mendahului beberapa kendaraan yang sudah berhenti," jelas Marsadi, penjaga palang pintu JPL 32.

Sopir bus Restu tak bisa berbuat banyak. "Mau bagaimana lagi. Saat itu rem sudah blong. Palang pintu memang sudah tertutup. Tetapi busnya gak bisa berhenti. Untuk menghindari menabrak beberapa kendaraan didepan, saya banting setir ke kanan," jelas Rusdi sang sopir.

Rusdi awalnya berniat menabrakkan bus ke beberapa palang besi di pinggiran rel agar bus berhenti. Sialnya upaya itu gagal. Bus malah menabrak palang pintu dan bablas menabrak dua gerbong bagian belakang KA mutiara Timur.

Alhasil tabrakan besar pun tak dapat dihindari. Bagian depan bus ringsek cukup parah. Empat orang dari 20 orang yang berada di dalam bus pun harus dilarikan ke Puskesmas Leces untuk mendapatkan pertolongan karena mengalami luka-luka. Empat orang itu adalah sopir dan kernet bus, serta dua penumpang.

"Beruntung luka empat orang yang dibawa kesini tidak terlalu serius. Hanya luka memar-memar, lecet dan sobek. Kami langsung lakukan tindakan pertolongan pertama," kata Bagus, salah satu perawat Puskesmas Leces.

Empat orang yang dirawat di Puskesmas itu adalah sopir bus Rusdi, Mahmud, 32, kernet bus asal Kedungrejo, Bantaran Kabupaten Probolinggo, Sukarni, 48, penumpang asal Pronojiwo, Lumajang dan Budi penumpang asal Kota Probolinggo.

Meski tidak sampai memakan korban jiwa, namun kecelakaan tersebut sempat membuat ruas jalan Lumajang-Probolinggo terganggu sekitar satu jam. Dari pantauan Radar Bromo, kemacetan mengular sampai 4 km dari perlintasan ke arah utara dan sekitar 2 ke arah selatan.

Bus itu sendiri baru berhasil dievakuasi sektiar pukul 13.15. Kanit laka Ipda Istono mengatakan, dari olah TKP kecelakaan tersebut dikarenakan rem bus blong. "Bus kehilangan kendali," terangnya yang mendampingi Kasatlantas AKP Dwi Agung. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177203

Bekuk Otak Penganiayaan V'gas

[ Senin, 30 Agustus 2010 ]

PROBOLINGGO
- Kasus penganiayaan di V'gas Café di Kota Probolinggo pada Juni lalu tak dilupakan polresta setempat. Setelah berhasil menangkap salah satu tersangka, Robi, 31, warga Maron, pada Rabu (25/8) lalu polresta kembali membekuk satu tersangka pelaku yang disebut sebagai tokoh utama penganiayaan tersebut.

Yang dibekuk itu adalah Saiful Bahri, 30, asal Desa Satrean, Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Saat ini, Saiful Bahri sudah mendekam di sel mapolresta. Ia terancam pasal 170 sub 351 KUHP dengan ancaman hukumannya 5,6 tahun penjara.

Diberitakan sebelumnya, pada Juni lalu terjadi penganiayaan di V'gas Café di Jl Basuki Rahmad Kota Probolinggo. Korbannya adalah Maria Ulfa, warga Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Ulfa dianiaya oleh dua orang laki-laki dan seorang perempuan. Penganiayaan itu terekam jelas di CCTV café, bahkan kemudian juga di-upload di facebook.

Selain itu, kasus tersebut juga ditangani polresta. Tapi, tak mudah bagi polisi untuk membekuk para pelakunya, mereka langsung kabur. Tapi, awal Juli lalu polisi berhasil membekuk seorang pelakunya, Robi, 31, warga Desa Brani Kulon Kecamatan Maron.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Robi, hasilnya diketahui kalau pelaku utamanya adalah Saiful Bahri. Sedangkan Robi dan Emi hanya pelaku pembantu.

Penganiayaan berawal dari dalam ruangan V'gas cafe. Mulanya, terjadi cekcok mulut antara Ulfa dan Saiful. Tak lama kemudian Saiful menarik kalung yang dikenakan ulfa dan membuangnya ke lantai. Mendapat perlakuan itu, Ulfa memukul Saiful.

Entah, kenapa Saiful mengalami luka seperti disilet pada pipinya. Mendapati itu, Saiful membogem Ulfa hingga akhirnya roboh. Robi, yang melihat kejadian itu berusaha melerai dengan menolong Ulfa.

Oleh Robi, Ulfa dibawa ke luar dari ruang. Tapi, Saiful terus memburunya. Robi pun terus menghalangi Saiful menghakimi Ulfa. Lalu, Saiful bilang kepada Robi kalau dirinya disilet oleh Ulfa sambil menunjukkan luka di pipinya. Mengetahui Saiful terluka, Robi malah berbalik arah. Ia ikut-ikutan menganiaya Ulfa. Begitu juga dengan Emi.

Rabu (25/8) lalu, polisi berhasil mengangkap Saiful. Dia ditangkap oleh jajaran buser (buru sergap) Polresta Probolinggo saat sedang bersenang-senang dan melepas kangen dengan beberapa orang temannya di pasar Maron.

"Begitu ditangkap, ia (Saiful, red) baru dua hari berada di Maron," ujar Kasatreskrim AKP Agus I Supriyanto saat mendampigi Kapolresta Probolinggo AKBP Agus Wijayanto.

Begitu berhasil ditangkap, polisi langsung menggiring Saiful ke Mapolresta. Dan, menjebloskan ke dalam sel tahanan. Saiful, terancam pasal 170 sub 351 KUHP,dengan ancaman hukumannya 5,6 tahun penjara. "Dia otaknya," ujar AKP Agus.

Dari hasil pemeriksaan, Saiful mengaku begitu kasusunya dilaporkan kepada polisi, dirinya langsung melarikan diri ke Bali. Tapi, tidak terus menerus dibali. Untuk mempersulit polisi melacak keberadaanya ia, kabur ke sejumlah daerah lainnya. Yakni, ke Jember, Bondowoso dan Lumajang.

Tapi, karena sudah merasa aman dan kangen dengan keluarganya akhirnya Saiful pulang dan rencanya berhari raya dengan keluarganya di Maron. Tapi, keberadaanya terendus oleh polisi yang memang sudang menunggu kedatangannya.

"Kabu karena takut ditangkap, dan pulang setelah tahu kalu kasusnya masuk penganiayaan ringan. Juga, dia mau berhari raya dengan keluarganya," jelasnya.

Dengan tertangkapnya Saiful, bukan berarti tugas polisi dalam kasus ini selesai. Tapi, masih ada satu pelaku lagi yang sampai saat ini masih buron. Dia adalah Emi yang disebut-sebut sebagai istri siri Saiful.

"Dia (Saiful, red) mengaku tidak tahu Emi lari kemana. Dia juga mengaku tidak pernah kabur dengan Emi," Kasatreskrim yang mantan Katim Riksa Densus 88 itu. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177202

Malas, Pengunjung Rutan Sepi

[ Senin, 30 Agustus 2010 ]
KRAKSAAN - Sejak Ramadan tiba, aktifitas para narapidana di rumah tahanan (Rutan) Kraksaan meningkat. Namun itu kontras dengan jumlah penjenguk dari keluarga. Selama Ramadan, keluarga yang menjenguk jauh menurun.

Seperti yang terjadi kemarin (29/8), sejak pagi hingga sore suasana rutan sepi. Itu terlihat jelas di ruang tunggu rutan. Demikian pula di sekitar halaman depan rutan. Bahkan saat Radar Bromo berkunjung, tak ada satu pun penjenguk di situ.

Kepala Urusan Pengamanan Rutan Fathur Rosyid membenarkan penurunan jumlah penjenguk. Menurut Rosyid, penurunan itu disebabkan karena masyarakat enggan beraktifitas. Khususnya saat Ramadan. "Kebanyakan malas berkunjung," terangnya.

Dikatakan Rosid, pada awal Ramadan masih banyak penjenguk datang. Pengunjung umumny membawa makanan untuk berbuka bagi keluarganya yang ditahan. Namun aktifitas itu berkurang selama pertengahan Ramadan. "Mungkin malas saja," jelasnya.

Namun bukan berarti tidak ada pengunjung sama sekali. Menurut Rosid, pada hari dan jam tertentu ada saja pengunjung yang datang. Biasanya terjadi pada Sabtu dan Senin. Biasanya sekitar pukul 09.00 WIB-11.00 WIB para penjenguk berdatangan. "Setidaknya 30 warga binaan di sini dijenguk keluarganya. Itu yang minggu kemarin," tutur Rosid.

Padahal kata Rosid, sebelum dan awal puasa para penjenguk biasanya berdatangan sekitar pukul 08.00 WIB. Bahkan pada pukul 13.00 WIB masih ada pengunjung yang datang. "Yang berkunjung pun harus antre. Sebab ruang tunggu masih penuh," sebut Rosid.

Namun kata Rosid, biasanya jelang lebaran pengunjung mulai ramai. Momen lebaran itu selalu dimanfaatkan oleh pengunjung. Lebih-lebih kata Rosid, warga binaan biasanya meminta keluarga untuk menjenguk di rutan. "Mungkin sekitar tanggal 25 Ramadan, mulai banyak yang berkunjung," kata Rosid.

Bahkan setelah lebaran Rosid memperkirakan, rutan akan dipenuhi pengunjung. "Kalau lebaran itu pasti (ramai)," pungkasnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177200

Gedung DPRD Dibangun Hari Ini

[ Senin, 30 Agustus 2010 ]
Tokoh Harap Tidak Ditunda Lagi

KRAKSAAN - Setelah sempat ditunda, Gedung DPRD Kabupaten Probolinggo dipastikan mulai dibangun hari ini. Kepastian itu disampaikan Kepala dinas PU Cipta Karya Kabupaten Probolinggo Prijono, kemarin (29/8).

Sedianya pembangunan gedung itu dimulai pertengahan Agustus lalu. Namun karena proses tender belum selesai, pembangunan tersebut ditunda. Beberapa waktu lalu Prijono mengatakan, pembangunan ditunda hingga akhir bulan. Rupanya perkiraan itu benar.

Meski demikian, sampai kemarin belum tampak persiapan pembangunan di lahan gedung yang terletak di Pajarkan itu. Namun Prijono memastikan pembangunan itu dilaksanakan hari ini (30/8). Sesuai dengan SPMK (Surat perintah mulai kerja). "Insya Allah," ujarnya.

Pembangunan itu sendiri mendapat perhatian dari sejumlah tokoh Kraksaan. Ketua PD Muhammadiyah H. Ahmad Budiono menegaskan, gedung DPRD dibangun dengan dana yang tidak sedikit. "Di atas Rp 20 miliar," ujarnya.

Karena itu dia berharap, pelaksanaannya dilakukan secara transparan. Lalu kualitasnya dibuat sesuai bestek yang telah ditentukan. Sehingga, pembangunan tersebut sesuai dengan harapan masyarakat. "Selain itu pelaksanaannya harus tepat waktu," kata Budiono.

Sebab jika molor menurut Budiono, akan mengakibatkan kinerja DPRD juga terganggu. Sebab rampungnya gedung DPRD akan memunculkan semangat kerja baru bagi anggota DPRD. "Terutama dalam menyuarakan dan membela kepentingan rakyat. Jadi tidak perlu banyak memikirkan masalah gedung," jelasnya.

Sementara Humas FUIB (Forum Umat Islam Bersatu) H. Yasin menegaskan, gedung DPRD adalah kebanggaan masyarakat. Khususnya Kabupaten Probolinggo. Dikatakan Yasin, selama ini gedung DPRD ada di wilayah Kota Probolinggo. Jika pembangunannya dipercepat dan tidak lagi molor, maka hal ini akan berdampak positif.

Namun tentu saja, gedung itu harus dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Tujuannya kata Yasin, agar anggota DPRD bisa menyerap aspirasi masyarakat dengan cepat. "Jadi tidak boleh molor dan ditunda lagi," tegasnya.

Sedangkan Wakil Ketua PCNU Kraksaan H. Idrus Ali mengatakan, gedung DPRD merupakan salah satu infrastruktur dalam pemerintahan. Karena itu, pembangunannya tidak bisa ditunda-tunda lagi.

Sebab kalau ditunda lagi, akan muncul imej negatif. "Ada permainan tak sehat dalam hal tender proyek tersebut. Selain itu pemindahan infrastruktur ke Kraksaan juga akan terhambat," kata Idrus.

Idrus berharap, pembangunan gedung DPRD dilakukan sesuai dengan perencanaan yang disepakati. Dengan kata lain, harus sesuai standar pembangunan yang ditetapkan. "Jangan sampai ada penyusutan proyek," pintanya.

Tujuannya agar gedung tersebut benar-benar bisa menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat. "Hal ini sangat penting bagi pembangunan Kabupaten Probolinggo ke depan," pungkas Idrus. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177199

Bagikan Zakat Masal di Bentar

[ Senin, 30 Agustus 2010 ]
Hari Ini Dibarengkan Lomba Cipta Menu Khas

PROBOLINGGO - Tradisi para pegawai pemkab Probolinggo yang tergabung dalam Korpri (Korp Pegawai Republik Indonesia) untuk memberikan zakat masal bakal berlanjut. Untuk tahun ini rencananya bakal digelar sore nanti di Pantai Bentar.

Kabag Kominfo Sentot Dwi H mengatakan, untuk tahun ini Korpri bakal memberikan zakat sebanyak 2 ribu paket. Rencananya zakat itu bakal diberikan kepada warga yang membutuhkan di beberapa desa kecamatan Dringu dan desa Curahsawo, kecamatan Gending.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini bantuan berupa 2 ribu paket sembako. Yang diberikan kepada janda-janda tua dan abang tukang becak. Karena anggaran terbatas, jadi penerima bantuan juga dibatasi sesuai dengan paket yang ada," jelas Sentot.

Tahun ini pembagian zakat memang sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kalau pada beberapa tahun sebelumnya, pemberian zakat diberikan beberapa hari jelang hari raya, tetapi tahun ini bantuan diberikan lebih dini.

Itu karena pemberian zakat masal ini dilaksanakan berbarengan dengan momentum lomba cipta menu dan buka bersama anak yatim yang juga digelar dalam waktu yang bersamaan di pantai Bentar. "Jadi besok (hari ini, Red) itu ada tiga agenda. Diawali dengan pemberian zakat yang digelar siang sekitar pukul 14.00 yang diserahkan secara simbolis oleh Pak Bupati," jelas Sentot.

Usai menggelar zakat masal, acara bakal dilanjutkan dengan lomba cipta menu khas Kabupaten Probolinggo. Lomba ini diikuti oleh seribu organisasi wanita di Kota/ Kabupaten Probolinggo. "Pemenang lomba di tingkatan Kabupaten ini nantinya bakal dikirimkan ke lomba cipta menu tingkat Jatim," beber Sentot.

Karena lomba cipta menu itu sendiri digelar saat Ramadan, maka pemakb memanfaatkan momentum tersebut untuk berbagi bersama anak yatim. "Rencananya hasil makanan lomba cipta menu tersebut bakal dibuat sebagai menu buka bersama pemkab bersama seribu anak yatim," jelas Sentot.

Di sisi lain digelarnya tiga agenda kegiatan tersebut di pantai Bentar juga bukannya tanpa pertimbangan. "Kami sebagai tuan rumah ingin jadikan even ini sebagai promosi wisata," jelas Tutug Edi Utomo, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).

Menurut Tutug, pantai bentar merupakan salah satu tempat terbaik untuk menggelar lomba atau festival. Itu dikarenakan beberapa faktor. "Selain parkir yang luas, ada panorama pantai nan indah, senyum crew-nya juga ramah menyenangkan. Asyik kan?" kata Tutug. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=177196