Jumat, 22 Oktober 2010

Pangkalan Elpiji Meledak

22-Oct-2010
PATROLI
Lukai Dua Orang

indosiar.com, Probolinggo - Sebuah pangkalan gas elpiji di Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (21/10/10) sore, meledak hingga melukai 2 orang pekerja sekaligus pemilik pangkalan. Ledakan yang dipicu dari kebocoran tabung elpiji 3 kilogram ini, juga mengakibatkan bangunan rusak parah hingga nyaris roboh. Peristiwa ini mengagetkan keluarga korban yang langsung histeris begitu melihat lokasi kejadian.

Wanita ini hanya bisa menangis begitu melihat pangkalan elpiji sekaligus tempat tinggal kerabatnya hancur berantakan akibat ledakan, Kamis (21/10/10) sore.

Bangunan di RT 5, RW 1, Kelurahan Sumber Taman, Kecamatan Wonoasih, Probolinggo ini tampak rusak parah. Sebagian genteng rumah terlihat berhamburan, sementara plafon dan dindingnya jebol dan nyaris roboh.

Polisi yang tiba di lokasi melakukan olah TKP sekaligus memasang garis pengaman untuk membatasi warga agar tidak mendekati TKP. Menurut seorang warga, bunyi ledakan tersebut sangat keras, hingga menghancurkan genteng dan tembok bangunan.

Berdasarkan hasil penyelidikan di lokasi, ledakan dipicu oleh bocornya tabung elpiji 3 kilogram. Polisi bahkan menemukan tabung yang bocor dan masih mengeluarkan gas.

Kasus ledakan ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, termasuk kemungkinan adanya praktek ilegal, seperti penyuntikan gas, di toko tersebut. Suliana, salah seorang penghuni rumah menjelaskan, ledakan terjadi di ruang toko tempat elpiji dipajang. Saat itu, 2 orang pemilik rumah membenahi klep elpiji 3 kilogram yang bocor.

Selain menghancurkan bangunan, ledakan ini juga mengakibatkan 2 karyawan sekaligus penghuni rumah yakni Jumadi dan Rohim mengalami luka bakar serius dan langsung menjalani pemeriksaan di RSUD Dokter Mohammad Saleh Probolinggo. (Tomy Iskandar/Sup)

Sumber: http://www.indosiar.com/patroli/87959/pangkalan-elpiji-meledak

Orangtua Buruh Tani, Jawara Catur Nasional Menunggu Beasiswa

Jumat, 22 Oktober 2010 | 11:18 WIB

OLEH IKHSAN MAHMUDI

Di usianya yang masih belia, Mohammad Ervan (18) sudah 3 kali menggenggam juara nasional. Kini, anak buruh tani asal Paiton, Kab Probolinggo itu berharap bisa meraih beasiswa untuk kuliah.

Ditemui di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Disnakertrans) Kab Probolinggo, Jl KH Hasan Genggong, Kamis (21/10), Ervan terus menyungging senyum. Maklum ia baru beberapa hari menginjakkan kaki di Probolinggo setelah berlaga di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur di Manado, Sulut, 6-18 Oktober lalu.

Alhamdulillah, saya bisa menyabet Juara I,” ujarnya kepada Ketua Pengcab Percasi Kab Probolinggo Drs H Windu Aswad MSi. Windu yang juga Kadisnakertrans didampingi sejumlah pengurus Percasi mengaku bangga.

Tidak sekali ini saja Ervan berjaya di laga Kejurnas catur. Pada Kejurnas di Tarakan, 2005 silam, siswa kelas XI di SMA Negeri Kraksaan juga juara I. Setelah di Kejurnas Batam, 2006 ini hanya meraih juara III, ia bisa kembali jawara I di Kejurnas Surabaya, 2007 lalu.

’’Insya Allah, sebentar lagi saya akan meraih Master Nasional (MN) karena sudah 3 kali juara I nasional,” ujar Ervan. Sebelumnya dengan prestasi sekali dan kemudian dua kali menjuarai Kejurnas ia meraih gelar Master Percasi (MP).

Bahkan pada 2008, Ervan sempat melawat ke Rusia untuk mengikuti Olimpiade Catur Pelajar. “Sayang dalam 6 kali tanding, saya hanya menang 2 kali. Rusia benar-benar gudangnya pecatur andal,” ujar penggemar berat pecatur legendaris Garry Kasparov itu.

Ervan lahir di lingkungan petani desa. Orangtuanya, Supardjo-Hasanah adalah buruh tani di Desa Karanganyar, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo. Bungsu dari 3 bersaudara kelahiran 15 Mei 1992 itu mengenal catur sejak masih kanak-kanak.

Saat masih usia 8 tahun (kelas 2 SD), Ervan sudah mengikuti pertandingan catur yang rutin setiap tahun digelar di lingkungan PLTU Paiton. “Meski kalah tanding catur dengan orang-orang tua, saya dinobatkan sebaga pecatur termuda,” ujarnya.

Bakat Ervan pun diketahui Sugianto, pemilik klub catur Kuda Lari, Paiton. Ervan pun diminta bergabung dengan klub catur yang rutin berlatih terutama pada Sabtu malam (malam Minggu) itu. Bocah berusia belia itu rela begadang semalaman untuk menghabiskan malam Minggu-nya dengan berlatih catur.

Selain itu Ervan yang biasa mengikuti ayahnya ronda malam, juga mengasah otak dengan menantang orang dewasa bermain catur di gardu jaga semalaman. Kematangan Ervan dalam laga catur semakin mencorong saat ia berusia 10 tahun. “Saat masih kelas 4 SD, saya sudah bisa juara I catur di tingkat Jatim,” ujarnya.

Berharap Beasiswa

Siswa yang jago bidang studi matematika (nilainya di atas 8) itu mengaku, dirinya ingin sukses di catur sekaligus pendidikan. Ia mengatakan, tidak bisa hanya mengandalkan catur untuk menghadapi “percaturan” hidup yang sesungguhnya.

Ervan pun bermimpi bisa meraih gelar Grand Master Internasional, seperti Garry Kasparov idolanya. Sisi lain ia yang kini sudah duduk di kelas XII SMAN Kraksaan berharap bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. “Saya ingin kuliah di Unesa, Surabaya sambil terus berlatih catur di Surabaya,” ujarnya.

Hanya saja yang kini masih mengganjal benak Ervan, orangtuanya yang hanya buruh tani sulit untuk bisa menopang biaya kuliah dan biaya hidup di Surabaya.

Melihat kondisi Ervan, Ketua Pengcab Percasi Kab. Probolinggo, Windu Aswad berjanji bakal mengupayakan beasiswa bagi Ervan hingga lulus kuliah. “Melihat prestasi Ervan sudah juara I di Kejurnas, saya harap Pemkab Probolinggo atau Pemprop Jatim, atau syukur-syukur ada pengusaha yang mau memberikan beasiswa kepada Ervan,” ujar Windu. *

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=349c1fdfe9ba715ed5901c3fe06b2e55&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

2 Rekanan DPRD Dituntut 4,5 Tahun

Jumat, 22 Oktober 2010 | 10:55 WIB

PROBOLINGGO - Dua rekanan DPRD Kota Probolinggo dituntut masing-masing 4,5 tahun penjara dalam kasus korupsi anggaran perjalanan dinas wakil rakyat. Mereka adalah Indah Wilujeng Liliawati SE (38) dan Nanang Koentjahjono SE SH (46), masing-masing sebagai direktur dan wakil direktur CV Indonesia Makmur (IM), Kota Probolinggo.

Tuntutan itu dibacakan tiga jaksa penuntut umum (JPU), H Makhmud SH, Pudjiati Purwaningsih SH, dan Surya Yunita SH secara bergiliran dalam sidang di PN Kota Probolinggo, Kamis (21/10).

Dakwaan primer yang sebelumnya dibacakan JPU pada 15 Juni lalu pun kembali diungkapkan JPU dalam sidang yang dipimpin hakim Sih Yuliarti SH kemarin. Kedua terdakwa dijerat Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 UU 31/1999 yang kemudian diubah dengan UU 20/2001, jo Pasal 55 aya1 (1) ke-1 KUHP.

“Karena itu kedua terdakwa kami tuntut dengan hukuman penjara 4 tahun, 6 bulan dipotong masa tahanan, dan denda Rp 50 juta,” ujar Makhmud SH. Khusus terdakwa Nanang diharuskan mengembalikan kerugian negara Rp 100.298.000 begitu telah berketetapan hukum. Nanang diberi tenggat waktu sebulan untuk mengembalikan kerugian negara. Jika tidak ia harus mengganti (subsidair) dengan hukuman 4 bulan.

Sebelum membacakan tuntutan, JPU juga membeber kronologis kasus perjalanan dinas (perdin) DPRD Kota Probolinggo ke Depok dan Jakarta Utara yang dibiayai APBD 2007 tersebut. Versi jaksa, lelang proyek perdin DPRD ditengarai ada rekayasa sehingga dimenangkan CV Indonesia Makmur (IM).

Selain CV IM, ada dua rekanan yang ikut lelang yakni, CV Indah Cemerlang dan CV Vira Berlian. “Direktur kedua rekanan itu bekerja secara freelance pada CV Indonesia Makmur,” ujar Makhmud SH.

CV IM dengan penawaran terendah Rp 90 juta akhirnya keluar sebagai pemenang. Perdin anggota Komisi III DPRD yang juga diikuti 14 pegawai dari sejumlah satuan kerja (Satker) itu dibiayai APBD 2007 sebesar Rp 174 juta. “Dana Perdin Rp 174 juta itu. Yang bisa dipertanggungjawabkan Rp 73.702.000, sehingga negara rugi Rp 100.298.000,” ujar jaksa Makhmud.

Dalam BAP, jaksa menguraikan indikasi adanya penggelembungan (mark-up) dana yang dilakukan rekanan dalam perdin DPRD pada 4-8 November 2007 itu. Biaya perdin meliputi transportasi Probolinggo-Surabaya (bus pariwisata), Surabaya-Jakarta (KA Argo Anggrek), dan transportasi lokal Depok-Jakarta Utara (bus), Jakarta-Surabaya (pesawat Mandala). Biaya perdin juga untuk penginapan di Hotel La Grandeur, Jakarta.

“Biaya perjalanan dinas ke Jakarta Utara dan Depok kenyataannya total Rp 73.702.000,” ujar jaksa Makhmud. Sementara dana yang dikucurkan APBD 2007 Rp 174.000.000, sehingga ada selisih yang merupakan kerugian negara sebesar Rp 100.298.000.

Sebelum ini, Miendwiati selaku direktur PT Gilang Wisata Perkasa dan Sekretaris DPRD Kota Probolinggo Abdul Hadi Sawie telah divonis bersalah dalam kasus yang sama. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=4b88a7789c6e8e0e12660877bcddcb7f&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Elpiji 3 Kg Meledak, 2 Pemilik Toko Hangus

Jumat, 22 Oktober 2010 | 09:53 WIB

PROBOLINGGO – Ledakan tabung gas 3 Kg mempoerakporandakan rumah Ny Lilik (60), warga Kel Sumbertaman, Kec Wonoasih, Kota Probolinggo, Kamis (20/10) sore. Jumadi (30) dan Abdurrohim (27), keduanya anak kandung Ny Lilik mengalami luka bakar serius. Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Dr Moch. Saleh, Kota Probolinggo. Sementara tembok rumah mereka retak-retak sebagian. Atap rumah berantakan, gentengnya berjatuhan. Perabotan rumah yang merangkap toko juga rusak parah.

Sebagian warga memasang tiang penyangga di sejumlah bagian agar rumah tak roboh. Kini, rumah di RT 05/RE 01, Blok Krajan, Kel Sumbertaman itu dipasangi garis polisi (police line). Polisi juga mengamankan tabung elpiji 3 kg.

Ledakan itu terjadi Kamis sekitar pukul 15.00. Awalnya, Jumadi mengetahui ada sebuah tabung elpiji di tokonya bocor. Toko yang dikelola Jumadi dan adiknya, Abdurrohim, itu menjual tabung elpiji ukuran 12 Kg dan 3 Kg. Jumadi memperbaiki klep tabung elpiji yang bocor.

Tak seberapa lama terdengar ledakan keras, Jumadi sampai terpental dan mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya. “Saya yang saat itu sedang bikin kopi di dapur terkejut begitu ada ledakan keras,” ujar Abdurrohim ditemui di RSUD. Abdurrohim juga mengalami luka bakar tetapi tidak separah kakaknya.

Lalu, dari mana asal api? “Kalau tidak dari rokok yang diisap kakak saya, ya berarti api dari kompor elpiji di dapur yang saya gunakan untuk merebus air untuk membikin kopi,” ujarnya. Api diduga menyambar elpiji yang bocor dari tabung yang diperbaiki Jumadi.

Lokasi ledakan elpiji kali ini masih bertetangga dengan Kel Jrebeng Wetan, Kec. Kedopok, Kota Probolinggo yang pada 12 Juni 2010 lalu, terjadi ledakan elipiji di rumah Abdul Wahab (45). Ny Salamah (40) dan Hendra (18), istri dan anak Wahab, luka bakar. Belakangan, Hendra meninggal setelah beberapa hari dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=39357dcaf752cdb27e3ed3b6de0852fb&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Doorr.. Elpiji 3 Kg Memangsa 2 Warga

Jumat, 22 Oktober 2010

Probolinggo - Surya- Elpiji 3 kilogram masih terus memangsa korban. Kali ini membakar tubuh kakak beradik, Jumadi, 35, dan Rohim, 20, warga RT.1 RW. 5 Kel Sumbertaman, Kec Wonoasih, Kota Probolinggo, Kamis (21/10).

Jumadi menderita luka bakar di dua kaki, lengan tangan, dada, dan perut. Sedangkan Rohim, adik, luka lecet di dua lengan dan kaki. Mereka dirawat inap di RSUD dr Muhammad Saleh.

Dahsyatnya ledakan elpiji membuat atap rumah dan genteng jebol. Dinding rumah bagian depan, retak dan miring, nyaris ambruk. Perabotan rumah berupa kursi L, lemari, dan alat-alat dapur hancur berantakan. Beruntung, puluhan tabung elpiji 3 kg dan 12 kg di teras rumah tidak turut meledak.

Tuhamsi Riyono, tetangga korban yang juga anggota DPRD Kota Probolinggo, mengatakan, “Saat saya akan ke rumah teman, tiba-tiba ada suara ledakan dan atap rumah itu ambrol.”

Ny Liana Hasyim, 57, ibu korban, mengatakan, ledakan terjadi saat kedua anaknya akan membetulkan karet klep elpiji 3 kg yang ngowos. Rohim, ledakan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, saat dia dan kakaknya akan menghidupi kompor untuk membuat kopi. Karena mencium bau gas, dia akan membetulkan karet klepnya. Namun, belum sampai ke tempat yang dituju, tabung keburu meledak.

Rohim mengaku bekerja pada kakaknya, Jumadi, yang menjadi agen elpiji. “Saya bekerja pada kakak,” ujar Rohim yang terbaring di RS. n st35.

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/10/22/doorrelpiji-3-kg-memangsa-2-warga.html

Kodim 0820 Probolinggo Gelar TMMD di Tongas Wetan

images/stories/tmmd2010.jpgReporter : Wawan
TONGAS – Wakil Komandan Komando Pengembangan Pendidikan Angkatan Laut (Wadankobangdikal) Brigjen (Marinir) P. Fery Kunto Guritno, SH bertindak sebagai Inspektur Upacara Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-85 tahun 2010 wilayah Kodim 0820 Probolinggo di Rest Area Tongas, Rabu (13/10). Kegiatan TMMD sendiri dilaksanakan di Desa Tongas Wetan Kecamatan Tongas.
Hadir dalam upacara tersebut Bupati Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si beserta Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE, Wakil Walikota Probolinggo Bandyk Sutrisno, Kepala Kejaksaan Negeri Kraksaan Putu Indriati, Wakapolres Probolinggo Kompol Sucahyo Hadi serta Kapolresta Probolinggo AKBP. Agus Wijayanto.

Selain itu hadir pula perwakilan dari Kodam V/Brawijaya Surabaya, perwakilan Korem 083/Baladhika Jaya Malang, Kepala Bakorwil III Malang Haryogi, Danyor Armed I/105, Danyorkav 8 Kostrad, Danyor Zipur serta 4 Dandim dari Probolinggo, Malang, Pasuruan dan Lumajang. Tampak pula kepala satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Upacara pembukaan TMMD ini diikuti oleh 13 pleton yang terdiri dari Kodam V Brawijaya, Kodim 0820, Armed I/105 Malang, Yonkav 8 Pasuruan, Polres, Hansip, Pramuka dan Pelajar. Sebelum upacara dimulai, peserta disuguhi kesenian Tari Ngremo.

Dalam amanat tertulis Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang disampaikan oleh Wadankobangdikal Brigjen (Marinir) P. Fery Kunto Guritno mengatakan Program TMMD adalah program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Kementerian, lembaga pemerintah non kementerian dan pemerintah daerah serta segenap lapisan masyarakat.

“Melalui program ini diharapkan dapat mewadai aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah pedesaan, karena proses perencanaannya selalu diawali dengan melibatkan berbagai instansi dan masyarakat serta disusun dengan system Bottom Up Planning,” ujarnya.

Menurut Wadankobangdikal program TMMD dilaksanakan sebagai upaya membantu pemerintah dalam memberdayakan wilayah pertahanan dan membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam rangka mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh dalam menghadapi berbagai hakekat ancaman.

“TMMD merupakan wahana mengokohkan Persatuan dan Kesatuan bangsa, mengatasi kesulitan yang terjadi di daerah, percepatan pembangunan desa dalam upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” lanjutnya.

Wadankobangdikal juga mengharapkan melalui kegiatan TMMD yang bersifat fisik terutama pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana fasilitas umum lain yang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah akan meningkatkan roda perekonomian daerah dengan terbukanya isolasi antar desa atau daerah terpencil. “Sedangkan sasaran yang bersifat non fisik diarahkan untuk mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas masyarakat desa guna meningkatkan kualitas hidup dalam membangun daerahnya sendiri menuju kehidupan sosial yang lebih maju, sejahtera dan mandiri,” jelasnya.

Tidak lupa Wadankobangdikaljuga mengingatkan bahwa kehadiran TNI tidak semata-mata membangun desa tetapi juga sebagai sumber inspirasi bagi masyarakat dengan meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial, serta mampu mengembangkan komunikasi sosial yang persuasif kepada seluruh lapisan masyarakat.

“Dengan demikian melalui TMMD, dapat memotivasi tekat dan semangat masyarakat untuk membangun daerahnya sendiri serta tumbuhnya kesadaran tertib hukum yang berlaku dalam kehidupan masyarakat,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan alat-alat pekerjaan dan mesin diesel. Bantuan ini diserahkan oleh Wadankobangdikal Brigjen (Marinir) P. Fery Kunto Guritno. Selain itu juga diserahkan alat-alat olahraga tennis meja oleh Bupati Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si kepada karang taruna desa setempat. Sedangkan Dandim 0820 Letkol Inf. Hery Setiyono berkesempatan menyerahkan ayam petelur kepada warga setempat.

Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan ke salah satu lokasi kegiatan TMMD di Dusun Curah Pondok Desa Tongas Wetan Kecamatan Tongas. Dimana di lokasi ini dilakukan pembuatan jalan baru aspal dengan volume 3 x 800 M. Begitu sampai di tempat ini, Bupati Hasan bersama Wadankobangdikal dan Muspida langsung disambut masyarakat. Ribuan masyarakat di tempat tersebutpun mendapatkan santunan dari Bupati Hasan.

Sementara Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Hery Setiyono mengatakan Program TMDD ke-85 tahun 2010 yang digelar di Desa Tongas Wetan Kecamatan Tongas memiliki dua sasaran yaitu sasaran pokok dan tambahan. Sasaran pokok meliputi pembuatan jalan baru aspal di Dusun Curah Pondok dengan volume 3 x 800 meter, pembangunan jalan lingkungan pavingisasi di Dusun Medokan dengan volume 250 meter x 2 meter dan Dusun Jalit dengan volume 300 meter x 2 meter serta pembangunan tugu mangga, anggur dan tembakau di Dusun Krajan.

Sementara untuk sasaran tambahan meliputi rehab rumah RTSM di Dusun Medokan sebanyak 5 unit, Dusun Jalit sebanyak 5 unit dan Dusun Krajan sebanyak 2 unit. Selain itu juga digelar Rehab MCK Masjid di Dusun Curah Pondok sebanyak 1 unit, plengsengan kamar mandi umum di Dusun Perning dengan volume 20 meter x 2 meter, bantuan pompa air sebanyak 2 unit dan pembangunan saluran Jitut dengan volume 2 meter x 20 meter. “Kegiatan TMMD di Desa Tongas Wetan ini melibatkan 85 orang,” ujar Dandim.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh Bromo Info, kegiatan TMMD sendiri dimulai 13 Oktober hingga 2 Nopember mendatang. Usai upacara pembukaan berturut-turut akan digelar beberapa rangkaian TMMD. Yaitu, penyuluhan sosialisasi manfaat akta pencatatan sipil dan dokumen penduduk oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di balai desa setempat (14/10), pelayanan KB dan kesehatan, pusling warga miskin, pembinaan KB, pengembangan kelompok UPPKS peningkatan dan pemberdayaan ketahanan pangan serta pemutaran film oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB di puskesmas dan kantor desa setempat (15-16/10).

Selain itu juga digelar senam bersama dengan masyarakat di Rest Area Tongas oleh Kanpora (17/10), revitalisasi posyandu di balai desa setempat oleh Bapemas (18/10), bintal pendidikan agama dan penyuluhan hukum oleh Bintal Korem 083/BDJ Biro hukum prov & bagian hukum Kab Probolinggo (18/10), penyuluhan sadar koperasi serta peningkatan dan pengembangan koperasi oleh Diskop dan UKM (19/10), peningkatan kesejahteraan petani oleh Dispertan (20/10), pelatihan makanan dan minuman oleh Disperindag (21/10), pengobatan gratis untuk ternak oleh Disnak dan Keswan (24/10), pelatihan PBB bagi Linmas Desa Tongas Wetan oleh Kodim 0820 (25/10) serta peningkatan ketahanan pangan dan pemasyarakatan Pola Pangan berbasis 3 B oleh BKP3 dan PKK (26/10).

Selanjutnya juga digelar penyuluhan hukum, bela Negara dan sosialisasi kewaspadaan nasional oleh Polres, Kodim 0820 serta Kesbangpol dan Linmas (28/10), penyuluhan kesehatan, survelans gizi buruk, survelans ibu hamil Risti serta survelans penyakit menular oleh Dinkes (29-30/10), senam bersama dengan masyarakat dan hiburan, olah raga serta bantuan tehnis penyuluhan pemanfaatan hasil TMMD oleh Kanpora dan Kodim 0820 (31/10) serta olah raga bersama dan hiburan rakyat oleh Kanpora dan Disbudpar (1/11). Sementara upacara penutupan TMMD ke – 85 tahun 2010 akan digelar Sabtu (2/11) di Rest Area Kec. Tongas. (wan)

Teks Foto : Bupati Hasan bersama Wadankobangdikal dan Dandim 0820 saat meninjau lokasi TMMD di Desa Tongas Wetan

Sumber: http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=4597&Itemid=1

11 Ketua TP. PKK Kecamatan Dilantik

images/stories/11_pelantikan.jpgReporter : Wawan
PROBOLINGGO
- Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE., Rabu (13/10) siang melantik Ketua TP. PKK Kecamatan di pendopo Kabupaten Probolinggo. Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Ketua II TP. PKK Kabupaten Probolinggo Ny. Kustatik Kusnadi, Kepala Bapemas Imam Mulyoto, Kepala Dinas Pendidikan Supanut, Pokja TP. PKK, Camat dan Ketua TP. PKK Kecamatan se Kabupaten Probolinggo.

Dalam kesempatan tersebut ada 11 Ketua TP. PKK Kecamatan yang dilantik. Yaitu, Ny. Galuh Megawati Hudan Syarifuddin sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Sukapura, Ny. Farida Airani M. Yasin sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Banyuanyar, Ny. Astuti Aruman sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Pakuniran, Ny. Siti Buwang Ponadi sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Dringu, Ny. Sumi Rahayu Sugito sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Kraksaan dan Ny. Indah Dwijoko Nurkayadi sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Leces.

Selain itu juga ada Ny. Atmi M. Gufron Rosadi sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Bantaran, Ny. Indah Samari sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Gading, Ny. Tintin Suwarno sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Wonomerto, Ny. A. Yuni Edy Suryanto sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Pajarakan dan Ny. Suyati Happy sebagai Ketua TP. PKK Kecamatan Paiton.

Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE dalam sambutannya mengatakan pelantikan Ketua TP. PKK Kecamatan ini dilakukan karena perubahan kedudukan Ketua TP. PKK Kecamatan yang selalu mengikuti arus perubahan/mutasi ketua dewan penyantun yang dijabat oleh camat. "Pelantikan ini merupakan kewajiban dan tuntutan organisasi bagi Ketua TP. PKK sebelum melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dimana yang bersangkutan ditugaskan,” ujar Ny. Tantri.

Lebih lanjut Ny. Tantri menjelaskan pelantikan Ketua TP. PKK Kecamatan mempunyai makna yang sangat strategis bagi suatu organisasi termasuk PKK. Dengan pelantikan ini diharapkan diantara kita akan memiliki tali ikatan lahir bathin dan akan tercipta keikhlasan untuk saling setia, taat dan mau berkorban untuk kepentingan organisasi yang nantinya akan melahirkan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan persatuan dalam menjalankan tugas organisasi.

“Harapan kita ke depan, Ketua TP. PKK Kecamatan semakin mampu untuk melakukan konsolidasi organisasi, menata dan menempatkan masyarakat sebagai pengurus PKK secara benar dan bersumberdaya sehingga mampu untuk melaksanakan program PKK yaitu 10 Program Pokok PKK,” ujar Ny. Tantri.

Menurut Ny. Tantri, Ketua TP. PKK Kecamatan beserta seluruh pengurus dituntut untuk lebih proaktif dan rajin menggali informasi tentang program-program yang dicanangkan Pemerintah sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, sehingga nantinya dapat berperan aktif dan ikut berpartisipasi di dalamnya.

“Sudah saatnya kita lebih meningkatkan hubungan kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan perempuan yang sudah ada dan mengakar di masyarakat yaitu Muslimat NU dan Aisyah. Organisasi kemasyarakatan ini banyak memiliki kesamaan program dengan Tim Penggerak PKK,” jelas Ny. Tantri.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan tali asih oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE kepada Ny. Joko Purwadi dan Ny. Siti Hijr. (wan)

Teks Foto : Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE saat melantik 11 Ketua TP. PKK Kecamatan

Sumber: http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=4596&Itemid=1

Safari Haji, Dukung Moral dan Do’a untuk para Calon Tamu Allah

images/stories/safari_haji102010.jpgReporter : Dody Kasman
PROBOLINGGO - Untuk memberikan dukungan moral dan do’a kepada Calon Jamaah Haji (CJH) yang akan berangkat ke tanah suci, Bupati Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si dan Ny. Tantri Hasan Aminuddin, SE bersama beberapa Kepala Satuan Kerja dan Camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo melakukan kegiatan safari haji.
Safari haji yang dilaksanakan sejak tahun 2003, telah menjadi agenda rutin pemerintah daerah untuk mendo’akan calon tamu Allah sekaligus mempererat jalinan silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah.

Selain itu kegiatan ini juga merupakan bentuk perhatian dan kepedulian pemimpin kepada jajaran dan karyawan/karyawati. Menurut jadwal dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), safari haji tahun ini rencananya dilaksanakan mulai tanggal 11 sampai dengan 28 Oktober 2010.

Pada pekan pertama, safari dilaksanakan selama 5 hari kerja ke 9 rumah calon jamaah haji. Pada hari pertama, Senin (11/10) Bupati Hasan dan Ny. Tantri Hasan mengunjungi rumah Bpk. Erli Suwandi, Kasubag Perencanaan Kecamatan Dringu. Dilanjutkan ke rumah Ibu Ismindarijani, Inspektur Pembantu Wilayah IV.

Pada hari kedua, Selasa (12/10), Bupati Hasan dan Ny. Tantri Hasan mengunjungi rumah ibu Kanti Sundari, Guru SDN Tigasan Wetan III Kecamatan Leces, dilanjutkan ke rumah Achmad Jayadi, staf Bagian Penyusunan Program.

Hari ketiga, Rabu (13/10) kegiatan safari haji dilanjutkan ke rumah Bpk. Ghoffar Sidiq, Kabid Operasi Pemeliharaan dan Pengembangan pada Dinas PU Pengairan. Dilanjutkan ke rumah ibu Sutriyah, Guru SDN Randuputih Kecamatan Dringu.

Berikutnya menurut jadwal, Kamis (14/10) safari haji berlanjut ke rumah Bpk. Herman Budiono dan Ibu Siti Musdhofiroh dan berakhir di rumah Bpk. Rifa’I Apin Herianto. Selanjutnya, Jum’at (15/10) safari haji rencananya akan dilaksanakan di rumah Bpk. Machsus, guru SDN Sumbersuko Kecamatan Dringu.

Bupati Hasan dalam sambutannya menyampaikan bahwa tidak ada larangan bagi anak buahnya untuk melaksanakan ibadah haji. Bahkan ia menyarankan bagi anak buahnya yang sudah siap haji, untuk segera menunaikannya.

Orang berhaji menurut Bupati Hasan mendapatkan kemulyaan dari Allah SWT. karena berangkat haji merupakan ibadah maka akan banyak sanak keluarga, rekan dan sejawat yang mengantarkannya. ”Tidak semua orang mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah Haji ke tanah suci. Mari kita syukuri nikmat ini, karena saudara telah mendapat panggilan dari Allah SWT”, jelas Bupati Hasan.

Orang nomor satu di Kab. Probolinggo ini juga berpesan agar setelah sampai di tanah suci agar melakukan sholat sunnah sebanyak-banyaknya, disamping sholat wajib. Dan perbanyaklah di masjid, karena menurut pengalamannya jamaah haji itu lebih banyak di hotel dari pada di masjid. “Kurangi berbicara dengan manusia, perbanyaklah berbicara dengan Al-Haq” ungkapnya lagi.

Ibadah haji tak luput dari kekuatan fisik, untuk itu Bupati Hasan berpesan kepada seluruh calon jamaah haji agar bisa menjaga kesehatannya dengan baik, ia berpesan calon jamaah tidak mengkonsumsi minuman-minuman kaleng, lebih disarankan agar selalu minum air zam-zam.

Berdasarkan data terakhir dari Bagian Kesra, tahun ini safari haji rencananya ditujukan kepada 26 orang calon jamaah haji. Diantaranya adalah Ketua DPRD Ahmad Badawi, Sekretaris DPRD Bambang Sumanto, Camat Krejengan Sugeng Sunardi dan Camat Dringu Buwang Ponadi.

Memang tidak semua calon jamaah haji dikunjungi, mengingat keterbatasan waktu dan jumlah calon jamaah haji Kabupaten Probolinggo yang cukup banyak. Sehingga diprioritaskan pada karyawan/karyawati di lingkungan Pemkab Probolinggo dan anggota DPRD sebagai mitra Pemkab. (d0d)

Teks Foto : Bupati Hasan saat melakukan kegiatan safari haji kepada salah satu karyawan yang akan menunaikan ibadah haji

Sumber: http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=4593&Itemid=1

Membangun Ekonomi Ummat yang Kuat

images/stories/penyerahan_kmk.jpgReporter : Dody Kasman
PROBOLINGGO
- Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kembali memberikan bantuan Kredit Modal Kerja (KMK) kepada lembaga koperasi dan usaha ekonomi produktif.
Dana yang dikucurkan tahun 2010 ini mencapai Rp. 3,1 milyar yang terdiri dari : KMK KPRI Rp. 1 milyar, KMK Usaha Produktif Rp. 300 juta, KMK Sekunko Rp. 300 juta, KMK UKM Rp. 1 milyar dan KMK Cukai Tembakau senilai RP. 500 juta.

Khusus untuk Kredit Modal Kerja bagi koperasi dan usaha kecil menengah, diserahkan secara simbolis oleh Bupati Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, Selasa (12/10) di pendopo Kabupaten Probolinggo.

Hadir pada acara yang dimulai pukul 10.00 WIB itu, Wakil Ketua DPRD Wahid Nurrahman dan anggota DPRD Ahmad Juaeni As’ad, Kepala Dinas Koperasi & UKM Sidik Wijanarko, pimpinan Bank Jatim Cabang Kraksaan Noviyanto, pimpinan Bank Jatim Probolinggo Sujatmoko dan pimpinan BPR Probolinggo Suryansyah.

Selain itu hadir pula Rektor Universitas Ciputra Surabaya Prof. Ir. Tony Antonio, M.Eng. Puluhan peserta yang terdiri dari praktisi dan pemerhati koperasi dan usaha kecil menengah Kabupaten Probolinggo nampak memadati pendopo siang itu.

Bupati Hasan pada sambutannya mengatakan bahwa usaha kecil menengah dan koperasi sangat strategis sebab potensinya yang besar dalam menggerakkan ekonomi masyarakat sekaligus sebagai tumpuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Upaya pemberdayaan ekonomi umat bukanlah semata-mata menunaikan kewajiban konstitusional tetapi merupakan pilihan terbaik untuk mengatasi lemahnya kondisi ekonomi dan mendorong usaha kecil dan menengah untuk mampu terus melanjutkan usahanya”, ujar Bupati Hasan.

Sementara Kepala Dinas Koperasi & UKM Sidik Wijanarko menjelaskan bahwa perkembangan usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Probolinggo sangat menggembirakan. Saat ini jumlah UKM unggulan 76 unit, UKM binaan 707 dan UKM yang tersentuh KMK sebanyak 3.470, serta wirausaha baru sebanyak 40.000 orang.

“Ini menunjukkan respon masyarakat atas ajakan dan keteladanan yang diberikan oleh bapak Bupati sudah cukup baik. Hanya saja UKM harus ditingkatkan kwalitas produk dan pemasarannya dengan ditambah sedikit sentuhan enterpreneur. Oleh karena itu diluncurkanlah buku Sang Enterpreneur ini”, papar Sidik.

Kegiatan siang itu diisi acara penyerahan secara simbolis beberapa bantuan. Kredit Modal Kerja bagi Koperasi & UKM diserahkan kepada Koperasi APTI “Daun Emas” Kecamatan Kraksaan sebesar Rp. 425 juta. Selanjutnya KPRI Perkasa Kecamatan Dringu sebesar RP. 150 juta. KUD Sumberagung Kecamatan Sumberasih sebesar Rp. 25 juta, Koperasi PKL Supriyadi Jaya Kecamatan Tongas sebesar RP. 25 juta dan 1 UKM di Kecamatan Sukapura sebesar RP. 20 juta.

Selain penyerahan KMK, juga diserahkan secara simbolis dana pembinaan bagi Camat yang aktif memfasilitasi modal kerja UKM beserta pengembalian kreditnya kepada Camat Lumbang, Maron dan Gading masing-masing Rp. 1 juta.

Diserahkan pula secara simbolis sertifikat hak atas tanah kepada 5 UKM di Kecamatan Krucil kerjasama dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Probolinggo mulai tahun 2003 s/d 2010 sebanyak 743 bidang.

Siang itu juga diserahkan kendaraan roda tiga untuk kios keliling, bantuan kepada kampung UKM Kraksaan Wetan sebagai sarana promosi dan pemasaran.

Disamping itu juga dilakukan penandatangan MoU (perjanjian kerjasama) penyaluran kredit modal kerja tahun anggaran 2010 antara Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang dilakukan langsung oleh Bupati Hasan dengan Bank Jatim Cabang Kraksaan, Bank Jatim Cabang Probolinggo dan PT. BPR Jatim Cabang Probolinggo.

Dalam rangka peningkatan jiwa enterpreneure UMKM di Kabupaten Probolinggo, dilakukan pula penandatangan MoU antara Pemkab Probolinggo dengan Universitas Ciputra Surabaya, dengan kegiatan pendampingan klaster mangga di Kecamatan Tongas dan Kampung UKM di Kelurahan Kraksaan Wetan Kecamatan Kraksaan.

Yang istimewa, disela-sela acara dilakukan peluncuran buku “Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si : Sang Enterpreneur yang diterbikan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Probolinggo. Buku ini dimaksudkan sebagai motivasi sekaligus keteladan Bupati Hasan sebagai enterpreneur dalam menggerakkan ekonomi lokal melalui strategi yang langsung menyentuh dan dapat dirasakan langsung oleh usaha mikro dan kecil.

Di bagian akhir, rektor Universitas Ciputra Prof. Ir. Tony Antonio menyampaikan presentasi dengan tema “Membangun Jiwa Enterpreneur”. Dengan gaya penyampaian yang komunikatif dan interaktif, seluruh hadirin termasuk Bupati Hasan nampak serius mengikuti kuliah singkat tersebut.

Suasana sekitar pendopo siang itu juga nampak ramai dan meriah dengan bazaar UKM yang digelar dalam rangka Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke 65. Rencananya bazar ini akan dilanjutkan tanggal 17 Oktober di alun-alun Kraksaan. (d0d)

Teks Foto : Bupati Hasan saat menyerahkan kredit modal kerja kepada para pelaku koperasi dan UKM

Sumber: http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=4589&Itemid=1

48 Kader Gizi Ikuti Sosialisasi IMD dan ASI Eksklusif

images/stories/asi_eksklusif.jpgReporter : Wawan
PROBOLINGGO
- Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya para balita yang berada di Kabupaten Probolinggo, TP. PKK Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo menggelar sosialisasi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif bagi kader gizi, Senin (11/10).

Kegiatan yang diikuti oleh 48 kader gizi dari 24 kecamatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kadarzi dan memberikan pemahaman pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif. Nara sumber dalam sosialisasi ini berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE dalam sambutannya sesaat sebelum membuka sosialisasi ini mengatakan ASI merupakan cairan ajaib yang diciptakan oleh Tuhan khusus bagi bayi, karena mengandung semua jenis gizi yang dibutuhkan oleh bayi antara lain mengandung sel darah putih Immunoglobulin, enzim dan hormon, lemak, laktosa serta protein spesifik yang cocok dan bermanfaat bagi bayi. “Di dalam setiap tetes ASI mengandung zat kekebalan terhadap penyakit dan alergi,” ujar Ny. Tantri.

Lebih lanjut Ny. Tantri menjelaskan kolostrum atau cairan kental yang kekuningan yang keluar pertama kalinya dari puting susu ibu setelah melahirkan juga mengandung zat kekebalan dan protein anti infeksi untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit, sehingga bayi yang mengkonsumsi ASI akan tumbuh lebih sehat dan lebih cerdas.

“ASI sama dengan makanan cepat saji bagi bayi kita. Karena begitu bayi menginginkan tinggal kita bersihkan sebentar dan dapat langsung diberikan pada bayi kita. Ekonomis dan lebih praktis,” lanjut Ny. Tantri.

Menurut Ny. Tantri, bayi yang baru lahir hingga 6 bulan pertama sesungguhnya tidak memerlukan makanan padat. Itulah sebabnya perlu terus dikampanyekan pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi, karena memberi cairan selain ASI sebelum 6 bulan beresiko membahayakan kesehatan bayi.

“Mengganti ASI dengan cairan yang sedikit gizinya atau tidak bergizi, berdampak buruk bagi kondisi bayi, daya tahan hidupnya, pertumbuhan serta perkembangannya. Konsumsi air putih atau cairan lain, meskipun hanya sedikit tetapi tetap membuat bayi merasa kenyang, sehingga tidak mau menyusu lagi,” jelas Ny. Tantri.

Istri Bupati Probolinggo ini menjelaskan manfaat ASI bagi ibu adalah menciptakan hubungan kasih sayang dan jalinan emosional ibu dengan bayinya ketika menyusui dan ibu akan lebih sayang dalam membesarkan buah hatinya. Manfaat lain adalah membantu agar rahim kembali ke ukuran semula dan menunda kehamilan baru, mengurangi perdarahan dan mencegah terjadinya anemia, mencegah terjadinya resiko kanker payudara dan indung telur atau ovarium serta lebih ekonomis, praktis, higienis dan hemat waktu.

“Tidak perlu diragukan lagi, menyusui memberikan dampak positif bagi ibu dan bayinya. Jadi jangan ragu-ragu, berikan ASI kapanpun bayi membutuhkan,” tambah Ny. Tantri.

Hasil capaian tahun 2009, ASI eksklusif di Kabupaten Probolinggo baru mencapai 27,09 % dan masih jauh dari target nasional ASI eksklusif tahun 2010 sebesar 80 %. “Kondisi ini perlu dicari tahu penyebabnya dan segera disusun kebijakan serta beragam upaya akeselerasi peningkatan ASI eksklusif,” pinta Ny. Tantri.

Dalam kesempatan tersebut Ny. Tantri mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai 10 langkah kepada para pengambil kebijakan dan pengelola fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan masyarakat, menumbuhkan gerakan pemberian ASI kepada bayi serta meningkatkan keberhasilan menyusui pada kaum ibu.

“Yang tidak kalah penting, dukungan suami, keluarga dan masyarakat juga sangat diperlukan untuk mensukseskan pemberian ASI eksklusif ini. Kegiatan yang dapat dilakukan misalnya adalah mendorong pembentukan kelompok pendukung ASI,” terang Ny. Tantri.

Selain itu kita harus mendorong ibu, agar sejak ibu hamil mendapatkan pengetahuan yang memadai mengenai manfaat dan cara yang benar dalam pemberian ASI, sehingga dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya guna menyongsong kelahiran putra dan putrinya. “Kita harapkan agar pihak puskesmas, rumah sakit, rumah bersalin dan bidan harus mengingatkan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan kepada bayi,” pungkas Ny. Tantri. (wan)

Teks Foto : Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE saat membuka sosialisasi IMD dan ASI Eksklusif bagi kader gizi

Sumber: http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=view&id=4598&Itemid=1