Kamis, 26 Agustus 2010

Carok di Probolinggo, Satu Tewas

Kamis, 26 Agustus 2010 | 10:37 WIB

PROBOLINGGO-Polisi selidiki carok di Kota Probolinggo yang mengakibatkan seorang pemuda tewas, Kamis (26/8) dini hari.

Pemuda bernama Toni itu terluka di perut setelah carok dengan temannya sendiri.

Kasatreskrim Polresta Probolinggo, AKP Agus Supriyanto, menjelaskan kasus perkelahian antardua orang pemuda warga Kelurahan Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo itu kini masih dalam penyelidikannya.

”Dugaan kuat perkelahian itu dipicu karena kesalahpahaman sebab keduanya dikenal cukup dekat,” papar Agus Supriyanto.

Belum diketahui secara persis apa penyebab perkelahian kedua pemuda yang akhirnya berujung pada kematian itu. Warga sekitar lokasi kejadian di Kelurahan Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo ketika ditanya polisi menceritakan, sudah mendapati kedua pemuda itu tergeletak di tanah.

Toni (25), lukanya cukup serius di perutnya robek kena sambetan celurit dilarikan ke Rumah Sakit Umum dr Saleh Kota Probolinggo. Namun, dalam perjalanan meninggal dunia.

Sedang temannya, Feri (26), juga warga Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo hanya luka di bagian tangannya dirawat di Rumah Sakit PG Wonolangan, Dringu Kabupaten Probolinggo.

Setelah mendapat pengobatan, petugas Satreskrim Polresta Probolinggo langsung membawa Feri ke Mapolresta setempat untuk dimintai keterangannya.

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan sandal milik kedua korban dan sebilah celurit yang kini disita sebagai barang bukti.

Perkelahian itu diduga dipicu dari pertengkaran kedua pemuda tersebut, setelah mengikuti salat tarawih bersama di desanya. isa, ntr

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=fff24dd2b8100fa948dd2f913023ca7c&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Pemuda di Probolinggo Tewas Setelah Terlibat Carok

Probolinggo - Polisi selidiki kasus "carok" (pekerlahian menggunakan celurit) yang mengakibatkan seorang pemuda di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis dinihari ditemukan tewas, setelah terlibat perkelahian dengan temannya sendiri.

Kasat reskrim Polresta Probolinggo AKP Agus Supriyanto, Kamis, menjelaskan kasus perkelahian antardua orang pemuda warga Kelurahan Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo itu kini masih dalam penyelidikannya.

"Namun, dugaan kuat perkelahian itu dipicu karena kesalahpahaman karena keduanya dikenal cukup dekat," papar Agus Supriyanto.

Sejauh ini belum diketahui secara persis apa penyebab perkelahian kedua pemuda yang akhirnya berujung pada kematian itu, karena warga sekitar lokasi kejadian di Kelurahan Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo sudah mendapati kedua pemuda itu sama-sama tergeletak di tanah.

Karena salah seorang pemuda, Toni (25), lukanya cukup serius, dimana perutnya kena sambetan celurit, sehingga warga berusaha melarikan ke Rumah Sakit Umum dr Saleh Kota Probolinggo. Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit korban keburu meninggal dunia.

Sedang pemuda lainnya, Feri (26), juga warga Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo hanya mengalami luka dibagian tangannya sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit PG Wonolangan, Dringu Kabupaten Probolinggo.

Setelah mendapat pengobatan, petugas Satreskrim Polresta Probolinggo langsung membawa Feri ke mapolresta setempat untuk dimintai keterangannya.

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan sandal milik kedua korban dan sebilah celurit yang kini disita sebagai barang bukti.

Sumber: http://antarajatim.com/lihat/berita/41487/lihat/kategori/6/Olahraga

Pemuda di Probolinggo Tewas Setelah Terlibat Carok

Probolinggo - Polisi selidiki kasus "carok" (pekerlahian menggunakan celurit) yang mengakibatkan seorang pemuda di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis dinihari ditemukan tewas, setelah terlibat perkelahian dengan temannya sendiri.

Kasat reskrim Polresta Probolinggo AKP Agus Supriyanto, Kamis, menjelaskan kasus perkelahian antardua orang pemuda warga Kelurahan Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo itu kini masih dalam penyelidikannya.

"Namun, dugaan kuat perkelahian itu dipicu karena kesalahpahaman karena keduanya dikenal cukup dekat," papar Agus Supriyanto.

Sejauh ini belum diketahui secara persis apa penyebab perkelahian kedua pemuda yang akhirnya berujung pada kematian itu, karena warga sekitar lokasi kejadian di Kelurahan Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo sudah mendapati kedua pemuda itu sama-sama tergeletak di tanah.

Karena salah seorang pemuda, Toni (25), lukanya cukup serius, dimana perutnya kena sambetan celurit, sehingga warga berusaha melarikan ke Rumah Sakit Umum dr Saleh Kota Probolinggo. Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit korban keburu meninggal dunia.

Sedang pemuda lainnya, Feri (26), juga warga Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo hanya mengalami luka dibagian tangannya sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit PG Wonolangan, Dringu Kabupaten Probolinggo.

Setelah mendapat pengobatan, petugas Satreskrim Polresta Probolinggo langsung membawa Feri ke mapolresta setempat untuk dimintai keterangannya.

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan sandal milik kedua korban dan sebilah celurit yang kini disita sebagai barang bukti.

Sumber: http://antarajatim.com/lihat/berita/41487/lihat/kategori/6/Olahraga

Ical Persilakan Dewan Buat Pansus Lapindo

Ical Persilakan Dewan Buat Pansus Lapindo
Aburizal Bakrie. (ANTARA)
Kediri (ANTARA News) - Pemilik PT Lapindo Brantas, Aburizal Bakrie mempersilakan kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, membuat panitia khusus menyelidiki kasus Lapindo.

"Silakan saja dibuat pansus, kan tidak ada masalah. Yang berhak membuat keputusan adalah MA (Mahkamah Agung)," katanya saat berkunjung di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, Kamis.

Aburizal yang akrab disapa dengan Ical tersebut mengatakan, kondisi perusahaan tersebut (PT Minarak Lapindo Jaya) sudah bangkrut dan perusahaan sudah tidak mempunyai uang.

Pihaknya sendiri juga sudah berupaya memberi ganti rugi kepada warga yang rumahnya tenggelam akibat Lumpur Lapindo. Ia mengatakan, anggaran yang sudah dikeluarkan mencapai Rp8 triliun.

Ia tidak khawatir dengan pansus tersebut dirinya akan semakin tersudut, karena hingga kini masih terjadi masalah, khususnya mengenai pembayaran ganti rugi.

"Untuk anggaran kami sudah mengeluarkan sekitar Rp8 triliun dibagikan kepada warga," kata Ical yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.

Dalam kesempatan kunjunganya ke PP Lirboyo tersebut, ia menampik jika kedatanganya untuk tujuan politis. Ia hanya ingin silaturrahmi dan mendengarkan suara rakyat terutama dari pondok pesantren.

"Di Jawa ini, pondok pesantren banyak pengikutnya. Dari situ, pengasuh bisa mengetahui langsung tentang suara rakyat dan membantu menyuarakanya," tuturnya.

Menyinggung dengan rencana persiapan dirinya menghadapi Pemilihan Presiden 2014, Ical mengaku sudah koordinasi langsung dengan seluruh jajaran pengurus.

Untuk itu, ia sudah meminta kepada seluruh kader untuk dekat dengan rakyat dan mendengarkan aspirasi mereka. Ia berharap, dengan agenda itu dapat menjadi bahan tersendiri untuk evaluasi yang nantinya dibawa ke dewan dan pemerintah.

Dalam kesempatan silaturrahmi di PP Lirboyo, Ical sempat menyerahkan bantuan untuk anak - anak yatim berupa bahan pokok yang jumlahnya sekitar 400 paket. Bantuan itu langsung diserahkan secara simbolis kepada anak-anak tersebut.

Selain di PP Lirboyo yang diterima langsung oleh pengasuhnya KH Idris Marzuki dan beberapa pengasuh lainya, rombongan Ical juga singgah ke PP LDII di Kota Kediri. Rombongan juga sempat singgah ke PP Ploso, Kabupaten Kediri dan bertolak melanjutkan perjalanan ke Jombang.

Di Jombang, rombongan tersebut naik helikopter. Rencananya, silaturrahmi ke PP Darul Ulum Jombang dan ziarah ke makam Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid di PP Tebuireng, Jombang.

Kunjungan ke Kediri dan Jombang tersebut adalah rangkaian safari Ramadhan yang diselenggarakan di Jawa Timur. Selama dua hari ini, sejak Rabu (25/8) rombongan sudah berkunjung ke Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, dan dilanjutkan ke Kediri dan Jombang. (ANT-073/K004)

COPYRIGHT © 2010

Daop Jember Perketat Pengawasan Pascapencurian Rel KA

Jember - PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) IX Jember memperketat pengawasan jalur rel kereta api (KA) pascapencurian bantalan rel KA di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Petugas penilik jalan sebanyak 31 orang melakukan pengawasan secara ketat di jalur rel KA untuk mengantisipasi pencurian rel," kata Humas PT Kereta Api Daop IX Jember, Burhani Sulton, Rabu.

Jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Tanggul menangkap empat pelaku pencurian rel KA sepanjang 500 meter di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (24/8).

Empat pelaku pencurian rel KA yang ditangkap adalah AS (19), MA (26), IS (18), BC (40), keempatnya warga Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari.

Menurut dia, pengawasan atau patroli jalur KA dilakukan secara rutin, namun masih ada saja warga yang mencuri komponen rel KA.

"Kemungkinan pencuri memantau petugas yang melakukan patroli jalur rel, saat petugas lengah maka kawanan pencuri akan beraksi," ujarnya.

Menurut dia, jalur rel KA yang rawan pencurian komponen rel yakni sepanjang daerah Leces (Kabupaten Probolinggo), Klakah dan Jatiroto (Kabupaten Lumajang) dan Tanggul (Kabupaten Jember).

Sumber: http://antarajatim.com/lihat/berita/41481/Daop-Jember-Perketat-Pengawasan-Pascapencurian-Rel-KA

Bromo Kembangkan Desa Wisata

Kamis, 26 Agustus 2010 | 08:47 WIB
8 pejabat dikukuhkan sebagai sesepuh Tengger.

PROBOLINGGO - Pengembangan objek wisata Gunung Bromo bakal ditopang dengan kehadiran desa wisata Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Pemerintah pusat melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) bakal mewujudkan objek wisata yang menampilkan keseharian Wong Tengger termasuk potensi hasil bumi hortikultura (buah dan sayuran) itu.

”Setelah dikukuhkan sebagai sesepuh Tengger, kini saatnya mengangkat potensi Tengger menjadi objek wisata,” ujar Menbudpar Jero Wacik usai pengukuhan di pendapa agung Desa Ngadisari, Rabu (25/8) tadi malam.

Selain Menbudpar, ada tujuh pejabat yang dikukuhkan sebagai sesepuh Tengger. Masing-masing, Harbiah Shalahudin (DPR RI), Aminurokhman (Walikota Pasuruan), Djarianto (Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Jatim), AKBP Rasta Gunawan (Kapolres Probolinggo), Letkol Inf. Ferry Setiyono (Dandim 0820 Probolinggo), HR Anto W. (Ketua PN Kraksaan), dan Wahid Nurrahman (Wakil Ketua DPRD Kab. Probolinggo).

“Menu wajib” seni drama dan tari (sendratari) Roro Anteng-Joko Seger (Tengger) yang menggambarkan asal-usul Wong Tengger juga dipentaskan di pendopo agung. Bahkan, Menbudpar Jero Wacik ikut mengisi suara Raden Kusuma yang moksa (menghilang) di kawah Gunung Bromo. Selain itu ribuan undangan yang memenuhi pendapa agung juga dihibur Tari Gambyong dan Tari Praben Madura dan Banjar Kemuning.

Keinginan untuk mewujudkan desa wisata juga diungkapkan Bupati Probolinggo, Hasan Aminuddin. “Kalau di dalam kawasan Bromo itu wewenang Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang mengembangkan. Di luar kawasan, pengembangan objek wisata termasuk desa wisata menjadi wewenang pemda,” ujar bupati.

Konsep desa wisata, kata bupati, sebenarnya sederhana. “Setelah wisatawan menikmati keindahan panorama Bromo, mereka diharapkan berlama-lama dengan cara mengenal keseharian Wong Tengger termasuk mau membeli hasil buminya,” ujarnya.

Ditanya kapan desa wisata Tengger diwujudkan, bupati mengatakan, sekarang sudah berjalan. “Diharapkan pada 2011 mendatang selesai bersamaan dengan Visit East Java 2011,” ujarnya.

Bupati berharap, bakal dibantu APBN berupa teropong untuk menikmati panorama Bromo dari ketinggian. “Kalau gazebonya biar Pemkab Probolinggo yang membangun,” ujarnya.

Kini, Pemkab Probolinggo sedang merintis tempat untuk menyaksikan matahari terbit (sunrise) selain Pananjakan di Desa Wonokitri, Kab. Pasuruan. Tempat yang dijuluki Pananjakan II itu terletak di Dusun Seruni, Desa Ngadisari sehingga menyatu dengan konsep desa wisata Ngadisari.

Sumbang Rp 37,5 Triliun

Pengembangan desa wisata Ngadisari juga mendapat sokongan dari Wakil Gubernur (Wagub) Saifullah Yusuf. “Sektor wisata sangat menjanjikan. Bayangkan, pada 2009 lalu sekitar 60.000 wisatawan mengunjungi Bromo, separonya wisatawan asing. Mereka menyumbangkan PDRB Rp 37,5 triliun,” ujarnya.

Wisatawan mancanagera yang banyak mengunjungi Bromo berasal dari Eropa mulai Prancis, Inggris, Belanda, dan Jerman. Juga dari Amerika dan Asia seperti Jepang, Korea, dan China.

Bupati Hasan menunjukkan pulihnya sektor pariwisata di Gunung Bromo pasca bom Bali I dan II. Indikasinya, jumlah wisatawan tiga tahun terakhir ini terus meningkat. Terinci, pada 2007 lalu Bromo dikunjungi 42.617 wisatawan, 2008 meningkat menjadi 55.344 wisatawan, dan 2009 menjadi 66.747 wisatawan,” ujarnya.

Wagub menambahkan, sudah saatnya paket wisata “BBB” yakni, Borobudur, Bromo, dan Bali dikembangkan lebih serius. “Biasanya wisatawan Bromo juga menyempatkan mengunjungi Kawah Ijen di tapal batas Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi,” ujarnya. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=53ed9bf53d2c96b0cb25802f9c599ed2&jenis=c4ca4238a0b923820dcc509a6f75849b

Ical Kunjungi Ponpes Genggong

Kamis, 26 Agustus 2010 | 09:25 WIB
Aburizal serahkan beasiswa ke santri ponpes Genggong.

PROBOLINGGO - Kunjungan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ir H Aburizal Bakrie ke Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Desa Karangbong, Kec. Pajarakan, Kab. Probolinggo disambut hangat keluarga pesantren, Rabu (25/8) malam.

Pengasuh Pesantren Genggong, KH Moch. Hasan Mutawakkil ‘Alallah bahkan menganggap Ical –panggilan akrab Aburizal Bakrie sebagai keluarga besar pesantren.

”Orang-orang Golkar bagi pesantren sudah tidak asing lagi. Bahkan ayah saya almarhum juga pengurus Golkar. Kiai Musta’in Romli dari Tebuireng, Jombang juga Golkar,” ujar KH Mutawakkil.

Bahkan ketika Ical bermaksud mengenalkan sejumlah pengurus Golkar Jatim, KH Mutawakkil menimpali, “Wah saya sudah kenal semua. Pak Hasan Irsyad (anggota DPRD Jatim) itu santri Genggong, Pak Wahid Nurahman (Ketua DPD Golkar Kab. Probolinggo) juga santri, rumahnya tetangga pesantren.”

Bahkan Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Martono, usai dilantik juga langsung menemui KH Mutawakkil yang juga Ketua PWNU Jatim. Suasana penuh keakraban dengan duduk lesehan di karpet di rumah kasepuhan (pengasuh pesantren) mewarnai Safari Ramadan yang digelar Partai Golkar.

Tampak sejumlah pengurus PWNU Jatim dan sejumlah kiai memenuhi ruang tamu. Di antaranya, KH Syafrudin (Katib Syuriah PWNU), KH Romli Bakir (Pesantren Raudlatul Hasaniyah, Kota Probolinggo), Gus Haris Damanhuri, KH Saiful Islam, KH Imam Masruchin Ahmad, dan sejumlah kiai. Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin pun tampak duduk bersila di antara para kiai.

“Biasanya pejabat ke pesantren menjelang Pilpres, tetapi Pak Ical tidak. Justru silaturahmi ke pesantren saat Ramadan. Mudah-mudahan mendapatkan barokah Ramadan,” ujar KH Mutawakkil.

Dengan Safari Ramadan, kata KH Mutawakkil, pejabat dan rakyat tidak lagi berjarak. “Negara Indonesia ini didominasi 80 persen pedesaan, baru 20 persen perkotaan, sehingga pejabat harus lebih banyak turun kalau ingin menyejahterakan rakyat,” ujarnya.

Dan keberadaan pesantren tidak bisa diabaikan sebagai sub-kultur di negeri ini. “Di Indonesia pesantren yang santrinya 300-12.000 ada 14.000 pesantren. Sebanyak 8.000 pesantren di antaranya berada di Jatim,” ujar kiai jebolan Universitas Al Azhar. Kairo, Mesir itu.

Ical yang selama Safari Ramadan didampingi sejumlah pengurus DPP Partai Golkar dan anggota DPR RI itu mengatakan, Safari Ramadan digelar di berbagai pelosok nusantara. “Saat Safari Ramadan di Jateng kami sekaligus meresmikan posko aspirasi rakyat. Demikian juga di Jatim mulai di Situbondo dan hari ini di Probolinggo,” ujarnya.

Keberadan posko aspirasi itu untuk menampung semua unek-unek rakyat. “Usul pembangunan juga bisa melalui posko aspirasi,” ujar Ical. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=bef15899517c2c5aff2ae3e1f9a4f894&jenis=c4ca4238a0b923820dcc509a6f75849b


Ical Rayu Ketua PWNU Jatim Garap Rumah Aspirasi

Aburizal Bakrie. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO Interaktif, PROBOLINGGO - Berkunjung ke basis Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sempat merayu Ketua PWNU Jawa Timur Kiai Hasan Mutawakil Alallah untuk mensukseskan posko Rumah Aspirasi Rakyat. Kiai Hasan sendiri adalah Pengasuh Pondok Pesantren di kawasan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Permintaan itu dilontarkan Ical saat berkunjung ke Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Rabu 25 Agustus 2010. Kepada Kiai Hasan, Ical memintakan agar Pondok itu ikut mensukseskan posko aspirasi rakyat yang bakal segera diresmikan pendiriannya di seluruh penjuru nusantara. “Ini memang yang pertama, tetapi bukan yang terakhir kalinya,” kata Ical.

Dalam sambutannya dihadapan pengurus pondok pesantren serta ratusan santri, Ical mengatakan, kalau akan menghabiskan sisa hidupnya ini untuk membangun Partai Golkar. “Saya sudah 64 tahun. Saya akan habiskan sisa umur saya untuk Partai Golkar,” katanya. Dia mengatakan, dengan partai, kekuasaan bisa diraih. “Namun tidak semata-mata untuk meraih kekuasaan, tujuan membesarkan partai. Dengan kekuasaan yang diraih, mudah untuk mengimplementasikan ide,” katanya. Dia juga menambahkan, kemenangan adalah tujuan antara untuk mensejahterakan rakyat.

Dia juga mengatakan, selama Bulan Ramadhan ini akan mengunjungi sejumlah pesantren yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. “Kemarin tiga pesantren di Jawa Tengah sudah saya kunjungi. Hari ini sejumlah pesantren di Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan safari Ramadhan,” katanya.

Ical juga sempat menceritakan panjang lebar, keterlibatannya sebagai menteri dalam kabinet bentukan Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Hingga ketidaksediaannya untuk dijadikan menteri dengan alasan hendak fokus mengurus Partai Golkar yang saat ini dibawah kendalinya.Dia mengaku banyak mendapat pengalaman berharga terutama ketika menjabat Menko Kesra.

Rencana pendirian posko-posko aspirasi juga dijabarkannya secara panjang lebar. “Posko ini nantinya untuk menampung aspirasi serta pengaduan dari masyarakat,” katanya.

Setiap anggota dewan dari Parrtai Golkar harus memantau aspirasi-aspirasi yang tertampung dalam posko aspirasi tersebut. “Anggota dewan harus membaca dan memikirkannya, untuk kemudian mengusulkan kepada pemerintah,” katanya.

Sehingga pembangunan yang terlaksana nantinya bisa benar-benar sesuai dan cocok dengan kebutuhan serta keinginan masyarakat. Ical juga sempat menyoroti betapa konservativenya penyusunan RAPBN. “Pembangunan menjadi susah untuk segera dilaksanakan,” katanya.

Sementara itu, KH Hasan Mutawakil menyambut baik kunjungan Aburizal Bakrie ke Ponpes Zainul Hasan Genggong. Dia juga mengatakan kalau jumlah ondok pesantren di Pulau Jawa ini sangat banyak. Dari 14 ribu pondok pesantren secara nasional, delapan ribu diantaranya berada di Pulau Jawa khususnya Jawa Timur.

Pantauan Tempo, kedatangan Aburizal Bakrie ke PP Zainul Hasan Genggong ini didampingi sejumlah pengurus PDD Partai Golkar diantaranya Titik Soeharto. Ikut juga menyertai Ical, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Martono serta Anggota DPRD Propinsi Jawa Timur Hasan Irsyad serta beberapa anggota DPR RI dari Partai Golkar. Ical berada di PPZA Genggong sejak sekitar pukul 15.30 Wib hingga waktu berbuka puasa sekitar pukul 17.30 Wib.

DAVID PRIYASIDHARTA

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/08/26/brk,20100826-274016,id.html

Kritik Sekolah Lewat Facebook, Lima Pelajar SMA Dikeluarkan

Kamis, 26/08/2010, 11:47 WIB
Laporan Oleh : novi aji

SIAGA-KRITIK: Seorang pelajar SMAN 2 Kota Probolinggo Jawa Timur terpaksa diikeluarkan dari sekolah gara-gara memaki-maki sekolahnya.

Pelajar itu bernama Devi Rizki, 16 tahun. Gara-gara dia mengkritik kondisi sekolahnya yang ditulisnya pada Juli lalu, siswi kelas XI IPS I itu akhirnya dikeluarkan pihak sekolah.

Dalam akun facebooknya Devi menulis begini: 'Skola tak brtanggung jawab + keparat ! Fvkind !'.

Selama ini memang banyak teman-teman Devi yang yang juga kecewa cuma mereka tak berani menuliskannya.

Saat Devi menulis begitu, kontan saja komentar langsung berhamburan. Bahkan teman-teman Devi ada yang mengomentarinya lebih pedas. Rupanya selama ini tak hanya Devi saja yang kecewa dengan sekolahannya, tetapi banyak juga teman-temannya yang kecewa, tapi mereka tak berani menuliskannya.

Komentar yang mampir ke akun Devi bunyi seperti ini: 'eo tha','helm e hani tadi disilet tetapi gak ada respon blas skola','koq iso jare pancene skolah iki','ati ati helmu marine dev'...(masa iya sih helmnya Hani tadi juga disilet tapi tak ada respons sama sekali dari sekolah. Hati-hati habis ini helm kamu Dev).

Menurut Devi, selama ini sekolahnya tidak aman. Ada siswa yang kehilangan helm, ada yang mensilet jok motor siswa dan lain-lain. Anehnya, meski peristiwa itu cukup sering terjadi, kata Devi, sekolah tak merespons sama sekali.

Dan rupanya, kritikan Devi ini membuat pihak sekolah kebakaran jenggot. Enam wali murid dipanggil. Kepada mereka sekolah mengatakan kekecewaannya atas komentar-komentar siswa itu di akun facebook yang dianggap mencemarkan nama baik sekolah.

Akhirnya lima orang dikeluarkan (drop out) dari sekolah. Satu siswa dihukum skorsing. Kelima orang yang kena DO itu Devi Rizki, Mega Ayu Karina, Rosdiana Islamiyati, Anissa Nurul dan Robi Arifin. Sedangkan yang diskors adalah Geraldi Prakoso.

"Saya dikabari paman yang waktu itu dipanggil pihak sekolah. Setelah dipanggil, paman bilang agar saya mencari sekolah baru," kata Mega, teman Devi yang juga terkena DO.

Sementara Anissa, siswa yang juga terkena DO mengatakan, "Lima siswa kena hukuman tipe A yakni dipulangkan ke orang tua tanpa peringatan."

Sumber: http://www.siaganews.com/news.php?cat=3&id=12876

PWNU Jatim Dukung Larangan Ulama Salati Jenazah Koruptor

Kamis, 26 Agustus 2010 10:14 WIB

PROBOLINGGO--MI: Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim mendukung sepenuhnya fatwa PBNU yang melarang ulama mensalati jenazah koruptor, karena mereka telah menjadi musuh bersama yang menyebabkan rakyat sengsara dan menghancurkan nama baik bangsa.

Penegasan dukungan terhadap fatwa PBNU itu disampaikan Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakil Alallah, di sela - sela menerima kunjungan Ketua Umum DPP Partai Golkar di Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong Kabupaten Probolinggo, Rabu (25/8). "Jangan dikurang dan ditambah. Yang difatwakan adalah para alim ulama NU. Karena sifat hukumnya fardu kifayah, para alim ulama masih mengizinkan bila ada warga muslim yang mensalati koruptor yang meninggal," papar KH Hasan Mutawakil Alallah yang juga pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Menurut dia, fatwa larangan bagi alim ulama NU untuk mensalati jenazah koruptor itu sebenarnya keputusan yang pernah dicetuskan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU di Pondok Gede, Jakarta, beberapa tahun silam. Fatwa tersebut didasarkan atas sebuah hadis sahih yang diriwayatkan Buchori Muslim yang pernah melihat Nabi Besar Muhammad SAW tidak bersedia mensalati orang yang punya utang.

"Jadi fatwa larangan bagi alim ulama Nu mensalati koruptor sudah lama, bahkan lebih awal dari fatwa MUI," ucapnya menjelaskan. Karena itu, Ketua PWNU Jatim itu meminta semua pihak tidak menelan mentah - mentah fatwa PBNU tersebut karena koruptor merupakan perbuatan yang sangat memalukan dan mensengsarakan rakyat banyak.

Fatwa PBNU itu sebenarnya sangat bagus untuk memberikan efek jera pada koruptor. Namun, harus jelas klasifikasinya koruptor yang tidak boleh disalati. "Nanti, orang tidak makan uang negara dinyatakan koruptor sehingga tidak disalati, padahal mereka beragama Islam," ujarnya.

"Untuk itu, saya sepakat dengan fatwa tersebut agar bisa menciptakan efek jera bagi pelaku korupsi. Kan mereka jadi takut kalau melakukan korupsi karena tidak akan pernah disalati ulama NU," Kiai Hasan Mutawakil Alallah menambahkan. (Ant/OL-5)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/08/26/164744/125/101/PWNU-Jatim-Dukung-Larangan-Ulama-Salati-Jenazah-Koruptor

15:02 Pantau Arus Mudik, Polda Jatim Siapkan 330 Pos Simpatik

Rabu, 25 Agustus 2010 16:07

PORTKRIMINAL.COM - JAKARTA :Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur (Jatim) dan instansi terkait akan mendirikan 330 Pos Simpatik Ketupat 2010. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang mudik untuk merayakan Lebaran Idul Fitri 1431 H.

Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Lafri Prasetyono saat ditemui di Mapolda jatim, Rabu (25/8) mengatakan, fungsi didirikan pos tersebut untuk memantau arus mudik dan balik lebaran 2010, juga berfungsi tempat rehat pemudik.

"Rencananya, pos akan disiapkan di Tarik Sidoarjo, perbatasan Jatim-Jateng di Bancar Tuban, perbatasan Jatim-Jateng di Mantingan Ngawi, Pasir Putih Situbondo dan perbatasan Jatim-Bali di Ketapang Banyuwangi," ujar Lafri.

Lafri menjelaskan, pos simpatik ini akan mendapatkan penjagaan selama 1 x 24 jam, dari gabungan polisi, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Orari, Pramuka, tenaga medis, maupun satpol PP. Pos simpatik berada di lokasi yang tempatnya strategis, misalnya perbatasan antar kota atau antar provinsi.

"Jarak pos simpatik satu dengan lainnnya sekitar 70 KM. Lokasinya bisa di rest area instasi lainnya seperti, jembatan timbang," ujar Lafri.

Pos PAM lebaran 2010 tersebut akan didirikan di seluruh wilayah hukum polres-polres di Jatim yang terbagi menjadi 7 rayon. Yakni Rayon I sebanyak 70 pos, terdiri dari Polrestabes Surabaya sebanyak 27 pos, Polresta KP3 Tanjung Perak sebanyak 3 pos, Polres Gresik 12 pos, Polres Sidoarjo 12 pos, Polresta Mojokerto 5 pos dan Polres Mojokerto sebanyak 11 pos.

Rayon II total 39 pos terdiri dari, Polresta Malang sebanyak 8 pos, Polres Malang 7 pos, Polresta Probolinggo 2 pos, Polres Probolinggo 7 pos, Polresta Pasuruan 3 pos, Polres Pasuruan 9 pos dan Polres Batu 3 pos. Rayon III sebanyak 44 pos terdiri dari, Polres Bondowoso sebanyak 9 pos, Polres Situbondo 12 pos, Polres Jember 9 pos, Polres Banyuwangi 10 pos dan Polres Lumajang 4 pos.

Rayon IV sebanyak 69 pos terdiri dari, Polresta Kediri 10 pos, Polres Kediri 5 pos, Polres Jombang 17 pos, Polresta Blitar 2 pos, Polres Blitar 13 pos, Polres Tulungagung 7 pos, Polres Nganjuk 10 pos, Polres Trenggalek 5 pos. Rayon V total sebanyak 45 pos pam lebaran terdiri dari, Polresta Madiun 4 pos, Polres Madiun 12 pos, Polres Ngawi sebanyak 12 pos, Polres Magetan sebanyak 6 pos, Polres Ponorogo 7 pos, dan Polres Pacitan sebanyak 4 pos. (die)

Sumber: http://portalkriminal.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8093:1502-pantau-arus-mudik-polda-jatim-siapkan-330-pos-simpatik&catid=32:event&Itemid=10

Ical Desak Polisi Usut Pelaku Pembakaran Kantor Golkar

Republika - Kamis, 26 Agustus

REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO--Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mendesak aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus pembakaran Kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, Rabu siang.

"Kami berharap polisi segera mengungkap siapa pelaku pembakaran Kantor DPD Golkar Gowa," katanya menanggapi pertanyaan wartawan seusai menghadiri acara buka bersama di Pondok Pesantren Zainul Hasan Gengong, Kabupaten Probolinggo, Rabu petang.

Menurut Aburizal, pihaknya sangat menyesalkan tindakan pembakaran yang dilatarbelakangi ketidakpuasan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan belum lama ini.

Seperti halnya dalam permainan sepak bola, menurut Aburizal, kalah menang dalam permaian olahraga merupakan hal yang lumrah. "Seharusnya yang kalah tidak mengajak pendukungnya berbuat anarkis, namun sebaliknya mendukung calon terpilih," ujarnya.

Selaku Ketua Umum Partai Golkar, pihaknya meminta agar aparat kepolisian setempat segera bertindak cepat untuk memproses kasus pembakaran kantor Partai Golkar Gowa tersebut. "Siapapun pelakunya harus ditindak tegas," kata Aburizal yang akrab dipanggil Ical.

Aksi pembakaran Kantor DPD Golkar Kabupaten Gowa merupakan bukti masih banyaknya warga masyarakat yang kurang dewasa dalam berpolitik sehingga ketika apa yang dicita-citakan tidak tercapai, mereka melampiaskannya dengan tindakan anarkis.

Menurut Ical, pihaknya tidak akan menoleransi bahwa aksi pembakaran Kantor Golkar kabupaten Gowa itu dilakukan oleh kader Partai Golkar. "Kami akan menindak tegas kader yang terlibat dalam aksi pembakaran tersebut," jelasnya.

Sumber: http://id.news.yahoo.com/repu/20100825/tpl-ical-desak-polisi-usut-pelaku-pembak-97b2f71.html

Waspada Jalur Rawan Laka

Kamis, 26 Agustus 2010

SURABAYA - Surya- Ditlantas Polda Jatim mengingatkan, masih banyak jalan raya yang rawan kecelakaan. Karenanya warga yang hendak mudik Lebaran diimbau waspada.

Jalur tengkorak yang perlu diwaspadai tak hanya di wilayah seputar Surabaya dan Gresik, melainkan juga di jalur Pantura dan lintas selatan.

Data di Ditlantas menyebutkan, ada beberapa jalur rawan laka yang patut diwaspadai, antara lain Jl Kol Sugiyono dan Jl S Supriyadi di Polresta Malang. Di wilayah Polres Kediri, Jl Raya Branggahan (Jalur Kediri-Tulungagung), Jl Raya Papar dan Ngebrak (Jalur Kediri-Kertosono) dan Jl Raya Blabak Kandat (Jalur Kediri-Blitar). Di Polres Blitar yang rawan adalah Jl Raya Kesamben (Jalur Blitar-Malang) dan Raya Talun (Jalur Blitar-Malang).

Di Tuban, Jl Tuban-Bulu (Desa Sumurgeneng Jenu) dan Jl Tuban-Widang (Pakah-Mrutuk). Di Ngawi yang rawan laka adalah Simpang Empat Kedung Prahu, Jalur Ngawi-Mantingan, Jalur Ngawi-Karangjati, Jembatan Jengkrik, Simpang Tiga Gendingan, Jembatan Ngrancang, dan Simpang Empat Mantingan.

Jalur di wilayah Jember yang perlu diwaspadai adalah Jalan Desa Curah Bamban Tanggul, Desa Teko’an Tanggul dan Desa Sempolan Silo. Di Lumajang ada jalur Lumajang-Ranuyoso, Lumajang - Jatiroto. Di Polres Probolinggo ada Jl Raya Sumberasih (Jalur Probolinggo-Nguling), Jl Raya Probolinggo-Besuki. Di wilayah Polresta Probolinggo, Jl Prof Hamka juga rawan laka. Sedangkan di Banyuwangi, Jl Raya Situbondo, Jl Raya Gatot Subroto, Desa Bajul Mati, dan Jl Raya Yos Sudarso.

Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Jatim AKBP Lafri Prasetyono menyatakan, pihaknya telah mengantisipasi terjadinya laka. Selain penempatan personel dan pos pengamanan, juga memasang tanda-tanda peringatan. ”Kami akan memasang spanduk-spanduk imbauan lokasi rawan laka lantas, pencegahan dan pengaturan lalu lintas, ” ujar Lafri, Rabu (25/8). Ia menambahkan, patroli dan razia terhadap kendaraan yang mencurigakan atau yang dilarang lewat juga akan diberlakukan jelang Lebaran.

Hal senada disampaikan Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Sam Budigusdian yang menyebut rangkaian langkah antisipasi sudah disiapkan jajaran Polantas di seluruh Jatim. ”Bersama dinas-dinas lain kami akan menyiapkan personel berikut kelengkapan sampai ambulans dan traktor di beberapa titik tertentu,” ujar Sam.

Sebagai referensi, Ditlantas Polda Jatim selama Operasi Ketupat Lebaran 2009 mencatat ada 245 laka. Sedikit menurun dibanding 2008 sebanyak 272 kejadian. Pada Lebaran 2009, di di Jalur Pantura terjadi 62 kasus laka, di jalur selatan 92, jalur alternatif 65, dan sisanya di jalur beragam 26 laka. Korban meninggal dunia akibat terlibat kecelakaan selama 2009 sebanyak 105 jiwa, luka berat 141, dan luka ringan 360 jiwa. nrey

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/08/26/waspadai-jalur-rawan-laka.html


Aburizal Cerita Pengalaman Jadi Menko Kesra

Kamis, 26 Agustus 2010 | 09:33 WIB
Ical dan Mutawakil

PROBOLINGGO-Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengungkapkan pengalaman berharganya saat menjadi Menko Kesra ketika berkunjung ke Ponpes Zainul Hasan Genggong Kab. Probolinggo, Rabu (25/8) malam.

”Saya jadi lebih mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi rakyat, soal kemiskinan, hingga orang sakit yang tidak bisa berobat,” ujar Ical, panggilan akrabnya..

Bahkan saat mengunjungi Papua, Ical mengaku prihatin dengan cara warga setempat menanam ketela. ”Mereka menanam ketela hanya dengan alat batang kayu. Kalau ada cangkul dianggap modern,” ujarnya.

Setelah menjadi Menko Kesra, Ical mengaku tidak mau lagi ketika ditawari menjadi menteri lagi. ”Saya ingin mengabdikan diri saya dengan membesarkan Partai Golkar,” ujarnya.

Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin pun ikut curhat ke Ical. Mulai soal perlunya pelebaran eks-jalan Daendels ruas Pasuruan-Probolinggo-Banyuwangi, masalah sejumlah dusun yang gelap karena belum ada listrik hingga dana BOS (bantuan operasional sekolah).

”Sejak dulu, eks-jalan Daendels sempit, sopir-sopir harus ekstra sabar. Saya mengusulkan agar diperlebar di kanan-kiri 4 meter. Jalan ini penting karena termasuk trans Jawa-Bali,” ujar bupati.

Bupati juga prihatin, meski Probolinggo “pabrik”-nya listrik dengan keberadaan PLTU Paiton, sejumlah dusun masih gelap. ”Saya usulkan agar perusahaan-perusahaan di PLTU memberikan community development (CD)-nya bukan dalam bentuk uang, tetapi proyek untuk menerangi dusun-dusun gelap itu,” ujarnya.

Bupati juga mengkritisi BOS yang pemberiannya main pukul rata untuk semua siswa. ”Saya tidak setuju, semua siswa dapat BOS. Bayangkan anak saya, anak Kiai Mutawakkil dapat BOS. Seharusnya BOS hanya untuk siswa miskin,” ujarnya.

Terkait infrastruktur jalan eks-Daendels dan listrik, Ical kemudian meminta Satriya Yudha (anggota DPR RI) menindaklanjutinya. ”DPR RI juga bisa memanggil PLN untuk membicarakan community development untuk proyek listrik di dusun-dusun gelap seperti yang dikeluhkan Pak Bupati,” ujarnya.

Soal BOS, Ical sependapat dengan bupati, perlu direvisi. ”Benar, cucu saya juga dapat BOS, ini salah sasaran,” ujar Ical.

Safari Ramadan DPP Partai Golkar di Jatim demikian padat. Mulai ujung timur pantai utara Jatim di Situbondo, Pesantren Mambaul Hikam (KH Shufyan As’ad) dan Pesantren Walisongo (KH Cholil As’ad).

Setelah ke Pesantren Genggong, Probolinggo dilanjutkan peresmian posko aspirasi di Kab. Probolinggo dan Kota Probolinggo. Malam harinya ke Pesantren Sidogiri, Kab. Pasuruan. “Juga ke Pesantren Ploso Kediri, Pesantren Lirboyo, Kediri, Pesantren Darul Ulum. Terakhir nanti Pal Ical dan rombonga ziarah ke makam Gus Dur,” ujar Hasan Irsyad. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=e441bb87cb73f43eac84e966ea0b47b2&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c


Jero Wacik Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger


TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO Interaktif, PROBOLINGGO - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dikukuhkan menjadi warga kehormatan sesepuh masyarakat Tengger. Pengukuhan tersebut dilakukan pada Rabu 25 Agustus 2010 malam di Pendopo Agung Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. JeroWacik merupakan satu dari delapan orang yang dikukuhkan sebagai warga kehormatan sesepuh masyarakat Tengger.


Informasi yang dihimpun Tempo menyebutkan, delapan yang baru saja dikukuhkan menjadi warga kehormatan sesepuh masyarakat Tengger ini antara lain Menteri Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik; Anggota DPR RI Harbiah Salahudin; Walikota Pasuruan Aminurrohman; Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Timur Jariyanto; Kepala Kepolisian Resor Probolinggo Ajun Komisaris Besar Rastra Gunawan; Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letnan Kolonet Inf Heri Setiyono; Ketua Pengadilan Negeri Kraksaan HR Anton serta Wakil Ketua DPR Kabupaten Probolinggo Wakhid Nurahman.


Pengukuhan tersebut digelar dalam sebuah puncak acara resepsi Yadnya Kasada yang sejak sepekan terakhir ini dirayakan warga masyarakat Tengger yang berada di empat kabupaten yakni Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Probolinggo dan Malang. Kedelapan warga kehormatan tersebut dikukuhkan oleh Koordinator Dukun Pandita Tengger, Mudjono. Prosesi pengukuhan warga kehormatan sesepuh masyarakat Tengger ini berjalan cukup khidmat. Ratusan warga masyarakat Tengger juga menyaksikan prosesi pengukuhan ini.


Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo mengatakan, pengukuhan warga kehormatan itu digelar hampir setiap tahun pada saat peringatan Yadnya Kasada di Pendopo Agung Desa Ngadisari. Setiap tahunnya, dipastikan ada pejabat yang dikukuhkan menjadi warga kehormatan sesepuh masyarakat Tengger. Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf juga diukukuhkan sebagai warga kehormatan. Tutug mengatakan, ada dua agenda yang menyertai perayaaan Yadnya Kasada tahun ini yakni agenda pendukung dan ritual.


Agenda pendukungnya antara lain jelajah Budaya Masyarakat Tengger, Lomba Puisi Tengger, Lomba Kidung Suci, Mendak Tirto di Air Terjun Madakaripura, Lomba Membaca Kitab Suci Weda, Pawai Obor, Gebyar Reog Tengger, Festival Rawon serta Resepsi Yadnya Kasada. Sedangkan acara ritualnya antara lain, pembacaan Riwayat Kasada, Puja Stuti Dukun Pandita, Mulunen serta ujian para dukun baru.

DAVID PRIYASIDHARTA

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2010/08/26/brk,20100826-274021,id.html

Ical Rayu Ketua PWNU Jatim Garap Rumah Aspirasi


Aburizal Bakrie. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO Interaktif, PROBOLINGGO - Berkunjung ke basis Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sempat merayu Ketua PWNU Jawa Timur Kiai Hasan Mutawakil Alallah untuk mensukseskan posko Rumah Aspirasi Rakyat. Kiai Hasan sendiri adalah Pengasuh Pondok Pesantren di kawasan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Permintaan itu dilontarkan Ical saat berkunjung ke Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Rabu 25 Agustus 2010. Kepada Kiai Hasan, Ical memintakan agar Pondok itu ikut mensukseskan posko aspirasi rakyat yang bakal segera diresmikan pendiriannya di seluruh penjuru nusantara. “Ini memang yang pertama, tetapi bukan yang terakhir kalinya,” kata Ical.

Dalam sambutannya dihadapan pengurus pondok pesantren serta ratusan santri, Ical mengatakan, kalau akan menghabiskan sisa hidupnya ini untuk membangun Partai Golkar. “Saya sudah 64 tahun. Saya akan habiskan sisa umur saya untuk Partai Golkar,” katanya. Dia mengatakan, dengan partai, kekuasaan bisa diraih. “Namun tidak semata-mata untuk meraih kekuasaan, tujuan membesarkan partai. Dengan kekuasaan yang diraih, mudah untuk mengimplementasikan ide,” katanya. Dia juga menambahkan, kemenangan adalah tujuan antara untuk mensejahterakan rakyat.


Dia juga mengatakan, selama Bulan Ramadhan ini akan mengunjungi sejumlah pesantren yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. “Kemarin tiga pesantren di Jawa Tengah sudah saya kunjungi. Hari ini sejumlah pesantren di Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan safari Ramadhan,” katanya.

Ical juga sempat menceritakan panjang lebar, keterlibatannya sebagai menteri dalam kabinet bentukan Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Hingga ketidaksediaannya untuk dijadikan menteri dengan alasan hendak fokus mengurus Partai Golkar yang saat ini dibawah kendalinya.Dia mengaku banyak mendapat pengalaman berharga terutama ketika menjabat Menko Kesra.


Rencana pendirian posko-posko aspirasi juga dijabarkannya secara panjang lebar. “Posko ini nantinya untuk menampung aspirasi serta pengaduan dari masyarakat,” katanya.

Setiap anggota dewan dari Parrtai Golkar harus memantau aspirasi-aspirasi yang tertampung dalam posko aspirasi tersebut. “Anggota dewan harus membaca dan memikirkannya, untuk kemudian mengusulkan kepada pemerintah,” katanya.

Sehingga pembangunan yang terlaksana nantinya bisa benar-benar sesuai dan cocok dengan kebutuhan serta keinginan masyarakat. Ical juga sempat menyoroti betapa konservativenya penyusunan RAPBN. “Pembangunan menjadi susah untuk segera dilaksanakan,” katanya.


Sementara itu, KH Hasan Mutawakil menyambut baik kunjungan Aburizal Bakrie ke Ponpes Zainul Hasan Genggong. Dia juga mengatakan kalau jumlah ondok pesantren di Pulau Jawa ini sangat banyak. Dari 14 ribu pondok pesantren secara nasional, delapan ribu diantaranya berada di Pulau Jawa khususnya Jawa Timur.

Pantauan Tempo, kedatangan Aburizal Bakrie ke PP Zainul Hasan Genggong ini didampingi sejumlah pengurus PDD Partai Golkar diantaranya Titik Soeharto. Ikut juga menyertai Ical, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Martono serta Anggota DPRD Propinsi Jawa Timur Hasan Irsyad serta beberapa anggota DPR RI dari Partai Golkar. Ical berada di PPZA Genggong sejak sekitar pukul 15.30 Wib hingga waktu berbuka puasa sekitar pukul 17.30 Wib.

DAVID PRIYASIDHARTA

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/08/26/brk,20100826-274016,id.html

Facebook-an Berujung Drop Out


Facebook

TEMPO Interaktif, Probolinggo - Punya akun jejaring sosial seperti facebook sekarang memang sudah lazim dimiliki setiap orang. Pejabat hingga siswa. Di situs jejaring itu kita juga bisa menulis sesuka apapun. Mengeluh, ngomel, hingga menggunjing.

Inilah yang terjadi pada Devi Rizki, 16 tahun, pelajar SMAN 2 Kota Probolinggo Jawa Timur. Gara-gara mengkritik kondisi sekolahnya yang ditulisnya pada Juli lalu, siswi kelas XI IPS I itu dikeluarkan dari sekolahnya.

Begini status yang ditulis Devi dalam akun facebooknya itu suatu hari. ’Skola tak brtanggung jawab + keparat ! Fvkind !’.

Rupanya selama ini banyak teman-temannya yang juga kecewa cuma mereka tak berani menuliskannya. Karena itu, begitu Devi menulis, sambutan langsung berhamburan. Bahkan teman-teman Devi mengomentarinya lebih pedas lagi. Komentar yang mampir itu diantaranya berbunyi begini:

’eo tha’,’helm e hani tadi disilet tetapi gak ada respon blas skola’,’koq iso jare pancene skolah iki’,’ati ati helmu marine dev’...(masa iya sih helmnya Hani tadi juga disilet tapi tak ada respons sama sekali dari sekolah. Hati-hati habis ini helm kamu Dev).

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/surabaya/2010/08/26/brk,20100826-274002,id.html

TV One Bakal Rangkul TV NU

Rabu, 25 Agustus 2010 | 22:56 WIB
TEMPO Interaktif, Probolinggo - Stasiun TV One milik Grup Bakrie bakal menggandeng TV 9 milik Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur. Dalam Safari Ramadhan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, Aburizal Bakrie menyatakan akan meminta anaknya yang kini menjadi presiden direktur TV ONE mendatangi TV 9 milik PWNU Jawa Timur.

“Saya akan menyuruh anak saya menggandeng TV 9,” kata Aburizal atau biasa dipanggil Ical.

Tawaran itu disampaikan pemilik TV ONE dan ANTEVE itu menanggapi tawaran kerjasama dari Ketua PWNU Jawa Timur KH Hasan Mutawakil Alallah yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Hasan Mutawakil mengatakan, kalau NU telah memiliki stasiun televisi yang bernama TV 9. “Programnya adalah hiburan dan tentang keagamaan,” katanya. TV 9 milik NU ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada akhir Januari lalu.

Mutawakkil mengatakan, misi utama stasiun TV 9 adalah menyampaikan pesan-pesan NU, termasuk menyebarkan pemahaman keagamaan dan kebangsaan. Dia mengatakan kehadiran industri penyiaran memberikan dampak yang positif dan negatif. TV9 diharapkan menjadi penyeimbang. Ia mengatakan, dalam pemberitaan TV9 tidak akan memuat unsur fitnah, serta menghargai hak-hak pribadi.

”Tidak boleh ada adu domba yang dapat memperpecah persatuan,” katanya.

Dia juga berharap TV9 tidak kehilangan daya kreatifnya dalam memberikan tayangan mendidik. TV ini tidak radikal dan liberal, sebaliknya TV9 merupakan TV yang memasyarakat. Stasiun televisi ini pada umumnya sama dengan televisi swasta nasional yang menampilkan acara seperti pendidikan dan berita. Sembilan kota yang sudah menangkap siaran TV9, ini yakni Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Tuban, Jombang, Lamongan.

DAVID PRIYASIDHARTA

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/08/25/brk,20100825-273991,id.html

Dua Sahabat Terlibat Carok

indosiar.com, Probolinggo - Diduga hanya gara-gara salah paham, dua pemuda yang bersahabat karib di Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (25/08/10) malam, terlibat carok. Seorang pelaku langsung tewas di lokasi kejadian, dan seorang lainnya mengalami luka dan terpaksa mendapat perawatan di rumah sakit. Keluarga korban tewas langsung histeris, sementara keluarga korban luka langsung pingsan, begitu melihat korban diamankan polisi dari rumah sakit.

Polisi langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian carok, tepatnya di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kanigaran, Probolinggo Rabu malam. Selain ceceran darah yang tersebar dibeberapa titik, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya sarung clurit dan sandal milik kedua pelaku carok yakni Tomi (22) dan Feri Ramadhan (19 tahun).

Sebelum terlibat carok, kedua pelaku yang bersahabat karib itu sempat terlihat pulang bersama-sama dari sholat tarawih di masjid. Namun tanpa sebab yang jelas, tak lama mereka terlibat pertikaian, sambil sama-sama menghunus clurit.

Dalam peristiwa itu, Tomi langsung tewas dilokasi kejadian, karena menderita sejumlah luka bacok parah disekujur tubuhnya. Jasadnya langsung dilarikan ke kamar jenazah Rumah Sakit Dokter Muhammad Saleh.

Sementara itu, Feri pelaku lainnya, langsung kabur usai kejadian. Polisi baru menemukan keberadaannya setelah beberapa jam kemudian, ketika yang bersangkutan sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Wonolangan, Probolinggo. Seorang kerabatnya bahkan langsung pingsan begitu polisi membawa Feri untuk dimintai keterangan.

Motif carok dua sahabat karib ini kini masih diselidiki polisi. Namun diduga peristiwa ini terjadi akibat adanya salah paham antar keduanya. (Tommy Iskandar/Sup)

Sumber: http://www.indosiar.com/patroli/87258/dua-sahabat-terlibat-carok


Pemuda di Probolinggo Tewas Setelah Terlibat Carok

Kamis, 26 Agst 2010 09:30:49| Sospol | Dibaca 39 kali
Probolinggo - Polisi selidiki kasus "carok" (pekerlahian menggunakan celurit) yang mengakibatkan seorang pemuda di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis dinihari ditemukan tewas, setelah terlibat perkelahian dengan temannya sendiri.

Kasat reskrim Polresta Probolinggo AKP Agus Supriyanto, Kamis, menjelaskan kasus perkelahian antardua orang pemuda warga Kelurahan Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo itu kini masih dalam penyelidikannya.

"Namun, dugaan kuat perkelahian itu dipicu karena kesalahpahaman karena keduanya dikenal cukup dekat," papar Agus Supriyanto.

Sejauh ini belum diketahui secara persis apa penyebab perkelahian kedua pemuda yang akhirnya berujung pada kematian itu, karena warga sekitar lokasi kejadian di Kelurahan Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo sudah mendapati kedua pemuda itu sama-sama tergeletak di tanah.

Karena salah seorang pemuda, Toni (25), lukanya cukup serius, dimana perutnya kena sambetan celurit, sehingga warga berusaha melarikan ke Rumah Sakit Umum dr Saleh Kota Probolinggo. Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit korban keburu meninggal dunia.

Sedang pemuda lainnya, Feri (26), juga warga Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo hanya mengalami luka dibagian tangannya sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit PG Wonolangan, Dringu Kabupaten Probolinggo.

Setelah mendapat pengobatan, petugas Satreskrim Polresta Probolinggo langsung membawa Feri ke mapolresta setempat untuk dimintai keterangannya.

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan sandal milik kedua korban dan sebilah celurit yang kini disita sebagai barang bukti.

Sumber: http://antarajatim.com/lihat/berita/41487/pemuda-di-probolinggo-tewas-setelah-terlibat-carok

Pemkab Dijatah 213 CPNS

[ Kamis, 26 Agustus 2010 ]
Pemkot Ajukan 368 Formasi

PROBOLINGGO - Tahun Pemkab dan Pemkot Probolinggo juga akan melakukan rekrutmen CPNS. Pemkab dijatah 213 formasi. Sedangkan pemkot mengajukan 368 formasi, tapi belum tahu kuota yang diberikan pemerintah pusat.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Probolinggo Achmad Arief mengatakan pihaknya telah mendapatkan kuota formasi CPNS itu sejak beberapa hari lalu. "Kami dapat surat edaran dari Menpan. Cuma pemberitahuannya belum detail. Formasi lengkapnya masih belum," katanya saat ditemui di kantornya Senin (23/8) lalu.

Dalam surat edaran menpan tersebut, Cuma menyebutkan alokasi kuota secara umumnya saja. "Dalam waktu dekat ini baru akan diketahui formasi apa saja yang dibutuhkan pemkab," jelasnya.

Menurut Arief, jumlah kuota 213 itu sangat jauh dari jumlah kebutuhan pemkab. Sebelum mendapat kuota, pemkab sempat mengajukan permohonan tambahan pegawai ke pemerintah pusat.

Dalam pengajuannya itu pemkab menyatakan masih membutuhkan 2.800 tenaga baru. "Itu untuk semua tingkatan, mulai dari SMP, SMA sampai perguruan tinggi," kata Arief. Menurutnya, pemkab memang masih membutuhkan banyak tenaga. Sebagai pertimbangan saja, selama tahun 2010 ini sudah ada sekitar 135 pegawai yang pensiun.

Tetapi usulan dari pemkab itu tidak disetujui oleh pemerintah pusat. Dari 2.800 tenaga yang diajukan itu, menpan hanya memberi kuota 213 saja. "Semua derah seperti itu (kuota tidak sesuai pengajuan). Itu karena ada beberapa faktor," jelas Arief.

Salah satu faktornya menurut Arief adalah disesuaikan dengan pertimbangan keuangan negara. "Selain itu sekarang ini zaman sudah serba canggih. Saat ini sudah banyak yang dikerjakan dengan tenaga mesin," beber Arief.

Meski mendapatkan kuota yang jauh lebih kecil dibanding dengan pengajuannya, namun Arief mengatakan pemkab masih tetap bisa mengoptimalkannya. "Tidak masalah. Kami akan optimalkan quota yang ada," bebernya.

Selain sibuk menyiapkan formasi CPNS 2010, BKD saat ini juga tengah menyiapkan CPNS dari tenaga honorer sisa angkatan tahun 2005. "Saat ini masih dalam pengumpulan berkas. Belum bisa diketahui berapa jumlahnya," ungkapnya.

Pengangkatan dari honerer ke CPNS itu dikatakan Arief sesuai dengan surat edaran menpan nomer 5 tahun 2010 tentang pendataan honorer di lingkungan pemkab. "Ada dua kategori," jelas Arief.

Sedangkan Kepala BKD Pemkot Probolinggo Misbahul Munir mengatakan seluruh satker (satuan kerja) sudah mengajukan formasi tenaga yang dibutuhkan. Dari data itu terdapat 368 formasi yang dibutuhkan.

"Kami mengajukan 368 formasi, jumlahnya masih global dan belum detail. Kebanyakan dari tenaga kesehatan, formasi dokter spesialis harus dimasukkan lagi. Tapi, dari formasi yang diajukan itu masih harus menunggu kuota yang ditentukan oleh pusat," terang Munir saat ditemui siang kemarin.

Menurut Munir, data pengajuan dari pemkot sudah berada di Menpan dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Disebutkan pusat tidak akan mudah menyetujui formasi yang diajukan oleh masing-masing pemkot atau pemkab.

Data CPNS yang dibutuhkan harus diikuti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di wilayah tersebut. Pasalnya, kebutuhan formasi diprioritaskan daerah yang mengalami pemekaran, tidak termasuk Kota Probolinggo. "Disesuaikan juga dengan kekuatan keuangan daerah, jumlah penduduk dan kebutuhan organisasi," sambung Munir.

Jumlah formasi yang dibutuhkan tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu. Tahun 2009 formasi CPNS 358 orang meliputi 13 tenaga guru, tenaga kesehatan 145 orang dan tenaga teknis 200 orang. Sedangkan tahun 2008 lebih sedikit, hanya merekrut 321 CPNS. Formasi 147 tenaga guru, 135 tenaga kesehatan dan 59 tenaga teknis.

Formasi tahun 2010 ini lebih sedikit dibanding tahun 2009 karena kebutuhan CPNS beberapa diantaranya dipenuhi dari tenaga honorer yang diangkat jadi CPNS. "Sekarang lebih berkurang karena sudah diambil dari tenaga honorer terbaru," imbuh Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtyo saat mendampingi Munir. (mie/fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=176563

Geger Video Bugil Kamar Mandi

[ Kamis, 26 Agustus 2010 ]
Diduga Perselingkuhan Kades, Dilaporkan ke Bupati

PROBOLINGGO - Kepala Desa Kalianan Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo Didik Mulyono sedang dalam sorotan warganya. Kemarin (25/8) dia dilaporkan beberapa warganya ke bupati, inspektorat dan DPRD setempat. Didik dituding terlibat perselingkuhan, didasarkan pada video bugil seorang wanita di kamar mandi dan ranjang sebuah hotel yang kini tersebar.

Selain warga Kalianan, kemarin juga ada seorang warga Bremi, Krucil BP yang ikut melaporkan. BP adalah suami dari wanita yang ada di dalam video bugil tersebut.

Rombongan warga Kalianan itu datang ke kantor Pemkab Probolinggo di Dringu sekitar pukul 13.00. Saat itu mereka langsung menuju ke kantor inspektorat. Usai dari kantor inspektorat, rombongan langsung menuju pendapa Bupati Probolinggo.

Sayang saat itu Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin sedang istirahat karena lantaran harus menghadiri upacara Yadnya Kasada di Gunung Bromo tadi malam. Rombongan pun langsung melapor ke kantor DPRD Kabupaten Probolinggo

Di kantor DPRD, rombongan berniat melapor ke pimpinan dan komisi A. Tapi, siang kemarin pimpinan dan komisi A juga tidak ada yang ngantor. Saat itu hanya ada Sekwan Rasid Subagio dan dua anggota dewan Agil Bafaqih serta Dedi Suyanto.

Kepada sekwan dan dua anggota dewan, rombongan dari Kalianan itu menyampaikan laporannya. Samsudin, salah satu warga yang ikut melapor mengatakan, masyarakat Kalianan resah dengan tindakan yang telah dilakukan kades.

Menurut Samsudin, sang kades terlibat dalam sebuah video yang mempertontonkan adegan bugil di kamar mandi. Video tersebut berdurasi 1 menit 28 detik. "Kades dengan sengaja merekam tindakan mesum tersebut," ujarnya.

Dalam video yang direkam memakai kamera handphone tersebut, sang kades disebutkan bertindak sebagai orang yang mengambil gambar. Video itu sendiri berisi sebuah wanita yang sedang mandi di sebuah kamar mandi.

Wanita itu dalam keadaan telanjang bulat. Di pertengahan rekaman video tersebut, nampak laki-laki yang merekam adegan tersebut dari pantulan cermin. "Laki-laki yang ada di video tersebut adalah Pak Kades," jelas Samsudin.

Memang di video tersebut gambar lelaki tersebut kurang jelas. "Tetapi kami sudah mengecek di komputer. Kami perbesar gambar itu dan terlihat jelas kalau itu adalah kades, meski hanya terlihat seperempat wajahnya saja," papar Samsudin.

Hal lain yang menguatkan Samsudin dkk adalah sebuah cincin yang bermata batu warna merah yang dikenakan si perekam. Cincin tersebut diduga kuat adalah milik sang kades. "Cincin itu dipakai saat kades pidato dalam acara haflatul imtihan di Kalianan," terang Samsudin.

Video itu ada dua potongan. Selain yang di kamar mandi, juga ada potongan adegan si perempuan berada di atas ranjang. Yang itu durasinya 2 menit. Perempuannya sama. Pada dua rekaman itu memang tidak ada hubungan intimnya. Hanya si perempuan yang direkam dalam keadaan telanjang oleh si lelaki.

Tapi, BP sudah yakin bahwa perempuan dalam video itu adalah istrinya. "Isteri saya sudah mengakuinya," kata BP.

Dari penuturan BP, sang isteri mengakui kalau video tersebut direkam sekitar 5-6 bulan yang lalu. Lokasinya saat itu disebutkan di sebuah hotel. "Saya kurang tahu persis hotel mana," terang pria yang menjadi PTT di Krucil tersebut.

BP pun mengaku sangat kecewa dengan adanya insiden tersebut. "Yang terpenting isteri saya sudah mengaku. Saya tidak menuntut apa-apa," bebernya saat ditemui Radar Bromo. "Yang jelas sekarang ini apa pantas seorang pemimpin desa berbuat seperti itu?" imbuhnya.

Dari keterangan Samsudin, insiden tersebarnya video kamar mandi tersebut bermula ketika HP kades rusak beberapa bulan yang lalu. "Rupanya kades ceroboh. Ketika dibenarkan di konter, tak sengaja video tersebut terdownload," ungkapnya.

"Saat ini kami meminta bupati dan pemerintah serius untuk menangani masalah tersebut. Kami sebelumnya sudah melapor ke kecamatan, tetapi karena belum ada perkembangan, kami putuskan untuk langsung ke bupati, inspektorat dan DPRD," kata Samsudin.

Kades Kalianan sendiri sampai berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi Radar Bromo. Beberapa kali dihubungi lewat telepon, HP-nya tidak diangkat.

Sementara itu Camat Krucil Iswinaryo membenarkan adanya laporan dari warga soal itu. "Usai mendapatkan laporan tersebut, kami langsung konfirmasi ke kades. Karena menurut Pak Tinggi (kades, Red) itu tidak benar, kami langsung laporkan hal itu ke pimpinan," jelasnya.

Camat mengaku telah melaporkan hal tersebut kepada bupati langsung dan inspektorat. "Jadi tidak benar kalau kecamatan dikatakan tidak berbuat apa-apa. Kami sudah lapor ke pimpinan," jelasnya.

Sedangkan Kepala Inspektorat Pemkab Probolinggo Abdul Aziz sendiri mengaku laporan itu sudah masuk di stafnya. "Kami perlu pelajari dulu lebih dalam. Saat ini kami masih belum bisa menentukan, karena masih belum mendalami laporan itu," katanya.

Salah satu sumber di Pemkab Probolinggo menyebutkan adanya laporan tersebut juga bermuatan politis. "Yang melapor itu rival dari kades sekarang ini," ujar sumber tersebut. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=176562