Jumat, 02 Juli 2010

PAWAI BUDAYA SAMBUT RAKOR APEKSI KOMWIL IV

Jumat, 02 Juli 2010

Diawal acara Rapat Koordinasi APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) Komisariat Wilayah IV ke-7 yang diselenggarakan di Kota Probolinggo, diadakan pawai budaya yang ditampilkan oleh masing-masing anggota APEKSI Komwil IV.

Kepala Dinas Pemuda, Olah raga, Budaya dan Pariwisata (Dispobpar), Hendro Suroso, menyampaikan dalam laporannya bahwa pawai budaya dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Semipro, Pekan KIM dan APEKSI. Pawai Budaya dilaksanakan pada hari kamis (01/07) pukul 14.00 WIB, start di depan Kantor Walikota Probolinggo dan finish di aloon-aloon Kota Probolinggo dengan jarak tempuh kurang lebih 3 kilometer.

Peserta yang mengikuti pawai budaya sebanyak 38 kelompok, dengan personil sebanyak 1.950 orang. ”Ada 7 kesenian dari Kota Probolinggo, 11 kesenian dari daerah Jawa Timur dan selebihnya kesenian dari Bali, Solo, Boyolali, Mataram, Bima dan Kupang” tutup Hendro.

Walikota Probolinggo, H.M. Buchori, menjelaskan bahwa Wakil Gubernur, Syaifulah Yusuf, beserta undangan dari DPR RI terlambat hadir karena ada kendala di daerah Kab. Pasuruan. “Perlu saya sampaikan ada keterlambatan. Sebetulnya kami menunggu kehadiran Wakil Gubernur dan undangan dari DPR RI yang terjebak karena ada kendala di daerah Kab. Pasuruan. Sekarang sedang berputar melewati daerah Banyubiru. Saya diperintahkan untuk memulai acara, agar tidak mengganggu jadwal acara Pawai Budaya” terang H.M. Buchori.

Setelah memberikan sambutan, Walikota Probolinggo, dengan didampingi oleh Sekjen. Apeksi dan Ketua Apeksi Komwil IV, acara Pawai Budaya dibuka. Penampilan pertama adalah kolaborasi Korsik, New Bayuangga Band dan Ronjengan Kota Probolingo. Kemudian dilanjutkan dengan Kolaborasi Kobuda, Batik dan Musik dug-dug Kelabang Songo.

Tak ketinggalan, UD. AKAS juga mempersembahkan Jember Fashion Karnaval yang didatangkan langsung dari Jember. Kota Batu dengan pakaian bunga yang cerah, juga ikut memeriahkan event ini. Kota Mataram dengan kesenian gendang besar dan diikuti oleh Camat se-kota Mataram. Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Mojokerto, dan Kota-kota lainnya tampil dengan kesenian masing-masing. Ketika penampilan dari Kota Mojokerto, Gus Ipul bersama keluarganya tiba dan disambut oleh H.M. Buchori.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=295&Itemid=1

Pemerintah Bisa Ambil Alih Proyek Tol Terbengkalai

Jumat, 02 Juli 2010 19:04 WIB
Penulis : Akhmad Mustain

MI/M.Irfan/ip
JAKARTA--MI: Ada 24 proyek jalan tol yang terkendala penyelesaiannya, untuk itu pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan melakukan evaluasi. Bahkan, jika hasil evaluasinya ada investor yang tidak sanggup dan tidak ada investor lainnya, maka pemerintah bisa mengambil alih.

Hal itu diungkapkan oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Deddy Supriatna di Kantornya Kawasan Menteng Jakarta, Jumat (2/7).

"Kalau terpaksa bisa diambil alih pemerintah nantinya," ungkap Dedy.

Namun, investasi pemerintah tersebut tidak akan dihitung sebagai investasi.

Ia mengungkapkan nantinya dari hasil evaluasi ada tiga jalan keluar yang sudah dipersiapkan. Pertama, jika memang proyek sudah tidak feasible bagi investor, maka akan dicoret dan akan ada campur tangan pemerintah.Kedua, proyek akan diteruskan dengan pemberian batas waktu untuk penyelesaian segala kelengkapan yang diperlukan. Ketiga, diperkenankan masuknya investor baru untuk mengambil sebagian saham dari investor lama yang menanggani proyek jalan tol tertentu.

"Tidak ada proyek yang gagal dilaksanakan. Dicoret dalam arti, tender ulang dan proyek dipoles dan ada campur tangan pemerintah, khususnya untuk proyek yang dinilai sudah tidak feasible bagi investor. Jadi pemerintah harus turun tangan dan masuk didalamnya tapi tidak dihitung sebagai biaya investasi," paparnya.

Deddy menjelaskan, setelah dievaluasi dan ada proyek yang bisa dilanjutkan dan badan usaha jalan tol (BUJT) sudah menandatangani berita cara, maka diberikan waktu sekurang-kurangnya 90 hari untuk melengkapi segala dokumen yang diperlukan.

Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah membagi tiga kategori untuk mempermudah proses evaluasi 24 proyek jalan tol yang mandeg dalam realisasinya. "Pertama, sudah tender tapi belum kontrak. Kedua, sudah tender, ada pemenang dan sudah tandatangan kontrak, tapi belum financial close. Ketiga, sudah financial close tapi lahan belum beres," jelas Deddy.

Empat proyek jalan tol yang masuk dalam kategori pertama yakni pengadaan jalan tol Cimanggis-Cibitung, Serpong-Cinere, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono. Sedangkan delapan proyek jalan tol yang masuk kategori kedua adalah pengadaan proyek jalan tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Kunciran-Serpong, Cengkareng-Batuceper-Kunciran, Ciawi-Sukabumi, Waru-Wonokromo-Tanjung Perak, dan Pasuruan-Probolinggo.

Sementara 12 proyek pengadaan jalan tol yang masuk kategori ketiga adalah Bogor Ring Road, Kertosono-Mojokerto, Semarang-Solo, Surabaya-Mojokerto, JORR seksi W2 Utara, Cikampek-Palimanan, Cinere-Cimanggis (jagorawi), Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan, Depok-Antasari, Cibitung-Cilincing, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.

"Kita akan lihat semua, apakah mandegnya proyek-proyek ini karena investornya atau karena proyek-proyek ini sudah tidak feasible lagi bagi investor karena harga tanah naik atau penyebab lain," kata Deddy.

Dia mengatakan, evaluasi ini dimungkinkan dilakukan sesuai dengan amanat dalam Peraturan Presiden No.13/2010 tentang kerjasama pemerintah dan badan usaha penyedia infrastruktur. Pedoman untuk evaluasi sudah dikeluarkan oleh Menteri PU per tanggal 7 Mei lalu. (ST/OL-3)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/07/153048/21/2/_Pemerintah_Bisa_Ambil_Alih_Proyek_Tol_Terbengkalai

Hasan Asy'ari Sekretaris PPP Jatim

02 Juli 2010

SURABAYA - SURYA- Rapat tim formatur DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jatim, Senin (30/6) malam, sepakat menunjuk Ketua DPC PPP Sampang KH Hasan Asy’ari sebagai sekretaris DPW, mendampingi Musyafak Noor. Hasan Asy’ari sendiri adalah salah satu anggota tim formatur yang ditunjuk peserta Muswilub untuk menyusun kepengurusan DPW PPP Jatim.

Anggota tim formatur Habib Mahdi mengatakan, rapat tim formatur menyepakati menunjuk Hasan Asy’ari karena pertimbangan anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Reformasi (FPPP-Reformasi) DPRD Jatim itu pengurus senior, berpengalaman dan tangguh menghadapi tantangan.

“Sehingga tim formatur menyepakati Pak Hasan menjadi sekretaris,” kata Mahdi, Kamis (1/7).

Anggota FPPP-Reformasi DPRD Jatim yang juga Ketua DPC PPP Probolinggo itu menjelaskan, Hasan Asy’ari merupakan representasi daerah tapal kuda (timur) dan Musyafak Noor representasi wilayah barat (mataraman). Duet Noer-Hasan Asy’ari diharapkan ke depan bakal membangkitkan kembali kebesaran PPP di Jatim.

“Tim formatur harus bisa menuntaskan susunan pengurus 10 hari sejak Muswilub,” terang wakil ketua Komisi D DPRD Jatim tersebut.

Hasan Asy’ari ketika dikonfirmasi mengenai penunjukan dirinya sebagai sekretaris DPW, tidak bersedia berkomentar banyak. “Keputusannya kan baru kemarin malam, jadi beri waktu dulu, ya,” ujarnya menghindar.ndos

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/07/02/hasan-asy%E2%80%99ari-sekretaris-ppp-jatim.html

Apeksi Dipusatkan di Bromo View

[ Jum'at, 02 Juli 2010 ]
PROBOLINGGO - Berbagai kegiatan Rapat Koordinasi Komisariat Wilayah IV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dimulai hari ini. Rakor yang dipusatkan di hotel Bromo View itu bakal dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.

Kemarin (1/7) pihak manajemen hotel sudah memersiapkan tempat yang bakal dijadikan kegiatan Apeksi. Misalnya di koridor parkir sudah dipasang kain penutup yang bakal digunakan tempat makan para undangan. Ruang Bentar di lantai dua juga dipersiapkan untuk ruang sidang komisi.

Sementara di hall Bayuangga sudah tertata untuk acara welcome party tadi malam. Sudah disediakan 19 table, masing-masing table terdapat 6 kursi khusus wali kota, istri dan pendampingnya. "Selesai welcome party ruang ini akan kami ubah settingnya untk ruang rakor besok (hari ini)," jelas Operational Manager Bromo View Hotel dan Resto M Agus Tri Mananto.

Hingga pukul 12.00, kata Agus Tri, baru ada dua wali kota yang sudah check in yaitu wali kota Kupang dan Mataram. Di hotel tersebut bakal jadi tempat 13 wali kota dan narasumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.

Para wali kota disediakan kamar suite dan deluxe, sedangkan dari kementerian bromo suite. Soal menu, Agus bilang ada menu pesanan khusus dari Wali Kota Probolinggo Buchori. "Beliaunya memilih tumis godhong dan kembang kates. Kalau untuk menu makan siang ada masakan Indonesia, malam harinya campuran Chinese dan Indonesian food," katanya.

Jadwal Apeksi untuk hari ini pembukaan rakor diisi sambutan Ketua Pengurus Komwil IV Wali Kota Kupang Daniel Adoe dan sambutan Gubernur Jatim yang diwakili Wagub Saifullah Yusuf. Lalu dilanjutkan diskusi panel dengan tema utama "Optimalisasi reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas hidup perkotaan dalam rangka penguatan pelaksanaan desentralisasi." Sub tema "Dengan reformasi birokrasi dan lingkungan hidup berkualitas kita tingkatkan kesejahteraan masyarakat."

Diskusi tentang pemberdayaan birokrasi dan reformasi birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah menuju good governance oleh Kementerian PAN. Sedangkan inovasi pemerintah kota dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Setelah diskusi ada paparan program Apeksi 2010-2014 oleh Sarimun Hadisaputra sekaligus persiapan rakernas Apeksi di Bandung. Kemudian sidang pleno I pengesahan tata tertib rakor komwil IV ke 7 Apeksi oleh Ketua Komwil IV Apeksi Daniel Adoe. Serta pemilihan pimpinan sidang pleno I dan II, dilanjut penyerahan pimpinan sidang komisi A dan komisi B.

Komisi A membahas tentang optimalisasi birokrasi dan peningkatan kualitas lingkungan hidup perkotaan dalam rangka penguatan pelaksanaan desentralisasi. Sedangkan komisi B membahas program kerja dan rekomendasi.

Dalam sidang pleno II, yang dijadwalkan sore ini, sidang pleno II bakal menyampaikan hasil sidang masing-masing komisi. Lalu penetapan keputusan dan penyerahan hasil rakor oleh pimpinan sidang pleno II. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167668

Besok Jazz Gunung Kedua

[ Jum'at, 02 Juli 2010 ]
PROBOLINGGO - Akhir pekan ini (3/7) ada tontonan musik berkelas di kawasan wisata Gunung Bromo Kabupaten Probolinggo. Yakni pagelaran Jazz Gunung di hotel Java Banana, Sukapura. Jazz Gunung edisi kedua ini bakal lebih menarik.

Sama halnya dengan penyelenggaraan pertama pada 2009 lalu, Jazz Gunung 2010 juga dimeriahkan penampilan beberapa musisi kondang jazz Indonesia. Ada dari Syaharani, Donny Suhendra, I Wayan Balawan dan ethnic Fusion serta beberapa artis jazz lainnya.

Instrumen musik dari Djaduk Ferianto serta keluwesan Butet Kertaredjasa dalam membawakan acara akan menambah daya tarik tersendiri pagelaran musik ini.

Acara Jazz Gunung di Bromo ini merupakan ide dari owner Java Banana Sigit Pramono yang terobsesi oleh Gunung Bromo. Melalui event ini ia ingin membuat rebranding Gunung Bromo yang selama ini hanya dikenal karena sunrise-nya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo mengatakan, tahun ini Jazz Gunung juga dimeriahkan pertunjukan musisi lokal. "Nanti juga akan ada kolaborasi dengan kesenian Jathilaras dari Tengger," katanya.

Selain disuguhi oleh penampilan beberapa musisi jazz papan atas, dalam pagelaran jazz gunung kali ini juga digelar peluncuran buku fotografi dari Sigit Pramono, owner Java Banana. Buku fotografi itu bertemakan tentang Gunung Bromo. Yang merupakan kolaborasi kumpulan foto-foto tentang Gunung Bromo dengan kumpulan puisi Goenawan Moehammad.

Rupanya acara tersebut cukup menarik perhatian para pecinta jazz. Dari 500 tiket yang disediakan oleh panitia, setidaknya sudah ada 350 tiket terjual. "Ada tiket yang satu paket dengan penginapan hotelnya," jelas Tutug.

Sementara itu Pemkab Probolinggo juga berencana menyemarakkan jazz gunung tersebut. Rencanannya Pemkab bakal menggelar Kroncong Gunung yang bakal digelar Selasa (6/7) mendatang.

Sedianya keroncong gunung tersebut digelar sebelum Jazz Gunung. Namun karena Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu tempat konferensi pelajar dunia, jadi acara keroncong gunung itu digelar bertepatan dengan kedatangan pelajar tersebut. "Jadi para pelajar dari negeri lain juga mengetahui kebudayaan kita," ucap Tutug. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167665

Bocah 6 Tahun Tewas Kesetrum

[ Jum'at, 02 Juli 2010 ]
Terjadi Saat Hendak Nyalakan Kipas Angin

PROBOLNGGO - Malang nasib Bunga Amalia, 6, warga kelurahan Sukoharjo Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Bocah yang baru saja lulus dari bangku pendidikan anak usia dini (PAUD) itu kemarin (1/7) tewas kesetrum.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, siang kemarin Bunga berada di dalam rumahnya bersama ibunya, Uut Rusmiati. Sedangkan ayahnya, Salim Iklim sedang bekerja dan tidak ada di rumah. Uut dan Bunga mulanya asyik nonton TV di ruang tengah sambil tiduran.

Saat itu sekitar pukul 11.30. Karena cuaca panas, Bunga berniat menyalakan kipas angin yang berada di ruang tamu rumahnya. Saat hendak memasukkan colokan kipas tersebut ke steker, tiba-tiba tangan kiri Bunga kesetrum. Rupanya, Bunga tak bisa melepaskan tangannya dan sampai akhirnya roboh.

Kejadian itu mengagetkan Uut dan neneknya, Sami, yang saat itu sedang berada di teras rumahnya. Sami langsung berteriak minta tolong. Sedangkan Uut melihat anaknya kesetrum, langsung syok. Dengan tubuh tak berdaya, Uut masih sempat berusaha menolong Bunga.

Sementara teriakan Sami terdengar warga sekitar. Mereka berdatangan, tapi mengira Uut dan Sami bertengkar. "Neneknya (Sami), berteriak memanggil-manggil Uut (Ibu Bunga) minta es. Kami kira mereka bertengkar," kata Sulastri, salah seorang kerabat Bunga.

Tapi, perkiraan warga keliru. Bukannya Sami dan Uut bertengkar. Tapi Bunga kesetrum. Saat warga datang, Bunga sudah lemas. "Waktu itu, wajahnya sudah membiru," ujar Sulastri.

Warga kemudian melarikan Bunga ke RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo, dengan mengendarai motor. Tapi, belum sampai ke RSUD, Bunga menghembuskan napas terakhirnya. "Naik motor, karena waktu itu tidak ada mobil sama sekali," ujar Sulastri.

Meski sudah diketahui meninggal, sampai di RSUD jenazah Bunga masih sempat dibawa masuk ke IRD (Instalasi rawat darurat). Setelah diperiksa petugas medis, Bunga dipastikan sudah meninggal.

Jenazah putri pertama dari pasangan suami istri (pasutri) Uut dan Salim itu kemudian dipindah ke kamar mayat. Kabar meninggalnya Bunga, pun menyebar ke para kerabatnya. Mereka berdatangan ke RSUD. Suasana duka pecah. Kerabatnya tak kuasa menahan tangis. Mereka masih tak percaya kalau Bunga sudah meninggal.

Tapi, Uut dan Salim sampai siang itu belum mendapat kabar yang sebenarnya. Uut dan Salim hanya dikabari Bunga baik-baik saja dan perlu perawatan. "Jangan dikasih tahu kalau sudah meninggal. Nanti malah semaput di sini (RSUD). Biar kita langsung bawa pulang saja," ujar salah seorang kerabat korban kepada yang lainnya.

Namun, tak lama kemudian, jenazah Bunga dibawa pulang oleh keluarganya. Mereka menolak dilakukan otopsi terhadap Bunga. Para kerabat bersepakat untuk mengurus jenazah Bunga di rumahnya sendiri.

Sesampai di rumahnya, tepatnya di RT 4 / RW V Kelurahan Sukoharjo, jenazah Bunga disambut histeris oleh keluarganya. Suasana haru semakin pecah. Kerabatnya, banyak yang syok bahkan sampai jatuh pingsan. Terlebih Uut dan Sami. Jenazah Bunga pun disemayamkan di rumah duka.

Pagi Daftar TK

Kepergian Bunga benar-benar menjadi pukulan telak keluargaanya. Kemarin pagi, Bunga masih sempat mendaftar masuk TK. Bocah itu diantarkan kakeknya, Untung. "Tadi (kemarin) pagi, sudah saya daftarkan untuk masuk di TK," jelas Untung.

Meski tak sampai menangis, wajah Untung jelas menunjukkan raut kesedihan. Terlebih, Bunga adalah bocah yang terkenal cerdas dan tidak banyak tingkah. Untung tak pernah membayangkan cucunya yang lucu itu bakal pergi secepat ini.

Hal yang juga membuat Untung semakin sedih, ketika mengenang masa kehidupan cucunya itu. Menurutnya selama bersekolah di PAUD, kerap kali Bunga mendapat perlakuan berlebihan dari gurunya. Yakni Bunga dicubit pipinya sampai membiru.

Bahkan, sempat Untung dan keluarganya hampir melaporkan guru tersebut kepada polisi. Tapi, pelaporan tak sampai dilakukan. Masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan.

Tak hanya itu, Bunga juga pernah dicabuti rambutnya. Tepanya, di atas telinga kanan dan kirinya. Sehingga, hal itulah yang membuat Untung berinisiatif memindah Bunga ke sekolah baru.

"Entah penyebabnya apa saya juga tidak tahu. Sebenarnya di sekolah yang alam ada TK-nya, tapi karena sering disakiti mau saya pindah. Tapi, belum (pindah)...sekarang dia (Bunga) sudah tiada," ujarnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Totok Suharto ketua RT 4 / RW V Kelurahan Sukoharjo. Totok mengatakan, kalau pada Rabu malam sempat bertemu dengan Untung. Pada saat itu, Untung menyampaikan tentang perlakuan guru Bunga yang katanya sering menyiksa. Untung juga menyampaikan kalau akan memindah sekolah Bunga.

Mendapat laporan itu, Totok menyarankan untuk mendatangi kantor kelurahan pada Kamis (1/7) pagi untuk menyelesaikan masalah tersebut. "Tadi (Rabu) memang mengadu ke saya kalau rambutnya (Bunga), dicabuti oleh gurunya," ujar Totok.

Menurut Totok, pagi kemarin Untung dan Bunga datang ke kantor kelurahan untuk urusan tersebut. Setelah dari kantor kelurahan, Untung juga mengantarkan Bunga untuk mendaftar di TK yang baru.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan fisik pada jenazah Bunga di RSUD kemarin ditemukan bekas membiru pada tangan kirinya. "Tidak ada tanda-tanda apa-apa. Hanya pada jari tengah tangan kirinya membiru. Mungkin itu yang bersentuhan langsung dengan aliran listriknya," ujar Abdul Bahri salah seorang petugas di kamar mayat RSUD. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167663