Selasa, 20 Juli 2010

Kabid Humas: SMS Berantai Penculikan Anak tidak Benar

Tribunnews.com - Selasa, 20 Juli 2010 10:44 WIB


TRIBUNNEWS.COM, JATIM -- Dari SMS-SMS isu penculikan yang telah diketahui, semua mencatut lembaga kepolisian. Disebutkan, misalnya, di awal atau di bagian akhir SMS bahwa SMS itu dikirim oleh “Polres Situbondo”. Di SMS-SMS lainnya disebutkan berasal dari “Polres Sragen”, “Polres Probolinggo” atau dari “Kanit Reskrim Polsek Besuki”.

Yang beredar di Kabupaten Probolinggo agak unik. SMS isu penculikan itu sudah mengalami penyesuaian, yakni diterjemahkan ke dalam bahasa Madura.

Polres Sumenep menegaskan bahwa reaksi warga yang berlebihan atas isu penculikan di sana tak berarti bahwa isu tersebut benar adanya.

“SMS itu pekerjaan orang iseng yang ingin mengacaukan ketentraman masyarakat. Karena itu, masyarakat jangan sampai terpancing dan melakukan tindakan tidak benar seperti main hakim sendiri,” tandas Kapolres AKBP Pri Hartono SIK melalui Kasat Reskrim AKP M Andi Lilik.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jatim, Kombes Pol Polisi Pudji Astuti juga menegaskan, SMS berantai tentang penculikan itu adalah tidak benar.

“Tidak ada itu, gak benar. Kami sudah cek semua Polres dan tidak ada kantor polisi yang mengirim SMS kewaspadaan seperti itu. Juga selama ini tidak ada laporan penculikan atau laporan kehilangan anak,” tegas Pudji saat dihubungi Surya, Senin (19/7/2010).

Ia menambahkan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa yang mengirim SMS itu dan apa motifnya. Terkait mobil yang disebut milik “penculik” yaitu APV warna silver dengan nomor polisi (nopol) L 1857 GU seperti yang disampaikan dalam SMS, kata Pudji, dipastikan data itu tidak benar. Berdasarkan catatan kepolisian, nopol yang disebutkan itu adalah nopol untuk jenis mobil Toyota Terios dan bukan APV.

Polda Jatim mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, tapi tidak perlu memercayai isi SMS yang disebarkan berantai itu. Masyarakat diminta untuk mengabaikan informasi yang dikirim melalui SMS yang mengatasnamakan polres tertentu, termasuk dengan adanya penyebutan jenis mobil dengan nopol tertentu.

“Yang penting SMS itu tidak usah dikembangkan, tidak usah diteruskan untuk dikirim lagi atau diramai-ramaikan,” pesan Pudji. (surya)

Editor : Tjatur
Sumber: http://www.tribunnews.com/2010/07/20/kabid-humas-sms-berantai-penculikan-anak-tidak-benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar