Jumat, 28 Mei 2010

Satpam KTI Larang Wartawan

[ Jum'at, 28 Mei 2010 ]
BUKAN hanya PT Eratex yang dikunjungi Wali Kota Probolinggo Buchori kemarin. Setelah menghadiri acara di PT Eratex dan menyapa buruh yang mayoritas perempuan, Wali Kota Buchori bergeser ke PT KTI.

Sayangnya, saat wartawan sedang meliput kegiatan tersebut malah dilarang oleh Teguh, salah satu satpam PT KTI. Sejumlah wartawan dan fotografer yang baru saja masuk ke lingkungan KTI langsung mendapatkan perlakukan tak ramah. Para wartawan berdiri tepat di tiang besi (tempat check lock) karyawan di depan pos satpam.

Di tengah sambutan Direktur Muda PT KTI Capt Sain Latief, tiba-tiba satpam tersebut mendatangi wartawan dan menyuruh pergi. "Ini upacara, kok ada di sini semua. Ayo pergi-pergi jangan disini," kata Teguh.

Radar Bromo kemudian menjelaskan bahwa keberadaannya saat itu untuk meliput acara. Tapi, satpam itu tetap tak mau peduli. "Iya tapi nanti saya yang dimarahi," sahut Teguh dengan nada tinggi dan terus memaksa semua wartawan beranjak dari tempat itu. Sempat terjadi perdebatan antara semua wartawan, fotografer dan Teguh.

"Kalau begini sama saja sampean menghalangi tugas wartawan. Kami datang kesini karena ada kegiatan wali kota di perusahaan sampean. Kalau tidak boleh meliput ya sudah, kami pergi saja," tegas Ketua PWI Kota Probolinggo Ikhsan Mahmudi.

Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtyo yang mengetahui kejadian itu langsung mengejar dan memanggil wartawan. Tapi usahanya gagal karena sikap satpam tersebut. "Saya sudah menyampaikan kejadian itu ke manajemen di KTI. Rekan wartawan itu ikut rombongan wali kota memenuhi undangan KTI," terangnya.

Ketua PWI menambahkan sikap satpam itu sudah menghalang-halangi wartawan dalam menjalankan tugasnya. Dia melanggar UU 40 tahun 2009 tentang pers. "Saya sangat menyayangkan, apa tidak bisa lebih ramah. Kami juga punya etika, kalau itu upacara, tidak mungkin kami di situ," tegas Ikhsan yang juga berada disana.

Beberapa saat kemudian, melalui ponsel, Capt Sain Latief menyatakan atas nama direksi PT KTI meminta maaf atas kejadian tersebut. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161048

Eratex Bakal Punya Buyer Baru

[ Jum'at, 28 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Pabrik tekstil PT Eratex Djaja di Kota Probolinggo bakal punya buyer baru. Diharapkan dengan adanya buyer tersebut bisa mengembalikan kejayaan pabrik yang terletak di Jl Soekarno Hatta Kota Probolinggo. Termasuk menambah tenaga kerja hingga ribuan orang beberapa bulan mendatang.

Wakil Manajemen PT Eratex Djaja Suyoto menegaskan, dalam era globalisasi Eratex harus mampu mempertahankan kinerjad dan produktifitas dengan kelangsungan bersama. Persaingan yang semakin ketat mau tidak mau harus kompak untuk masa depan yang lebih baik.

Menurutnya, krisis global membuat PT Eratex Djaja harus menutup divisi tekstil. Namun Eratex masih punya divisi garmen yang sampai saat ini masih bisa dipertahankan dan tetap eksis meski dengan 3.500 tenaga kerja meski penuh susah payah.

"Beberapa bulan ini akan ada buyer baru. Diharapkan bisa dapat memberi order yang lebih banyak lagi. Tapi, order ini harus disambut kerja keras dengan meningkatkan produktifitas dan efisien. Akan mengagalkan perusahaan manakala tidak produktifitas dan efisian tidak dilaksanakan," ungkapnya acara memperingati Hari Buruh 1 Mei yang dilakukan di pabrik Eratex kemarin (27/5) pagi.

Setelah melewati masa krisis, secara planing jumlah akan bertambah. Hingga bulan Desember mendatang diharapkan bisa menambah 1200 tenaga kerja lagi. "Tidak menuntut kemungkinan bisa lebih, kembali menjadi 5 ribu. Kesempatan ini jangan disia-siakan," ujar Suyoto.

Wali Kota Probolinggo Buchori yang menghadiri kegiatan tersebut menyampaikan meskipun sudah terlewat 26 hari (dari Hari Buruh) namun perusahaan dan pemkot tetap melaksanakan sesuai anjuran pemerintah.

"Insyaallah masa depan Eratex mulai bergerak lagi karena akhir tahun bisa mencapai 5 ribu tenaga kerja, seperti dua atau tiga tahun lalu. Asalkan safe cost dicapai dulu serta harus efisien dan produktif," ucap Buchori yang lebih banyak memberikan sambutan berupa motivasi bekerja untuk ribuan buruh yang mengikuti kegiatan tersebut.

Memperingati Hari Buruh, PT Eratex memberikan reward kepada ratusan pegawainya serta menggelar staf sale (penjualan sisa produk dengan harga murah) pada akhir bulan ini. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161047

Giliran Yustisi Tenaga Asing

[ Jum'at, 28 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Setelah razia narkoba pada Rabu (26/5) di Kota Probolinggo kemarin (27/5) giliran digelar operasi yustisi kegiatan orang asing, NGO (non goverment organization) dan lembaga. Ini dilakukan karena memang ada puluhan tenaga kerja asing dari berbagai negara yang bekerja di kota ini.

Operasi yustisi ini melibatkan banyak instansi. Yakni Kodim 0820, BIN, Polresta Probolinggo, Bakesbangpol Linmas, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Kejaksaan Negeri (kejari), Sub Denpom, Bagian Humas dan Protokol, Bagian Hukum, Satpol PP dan Imigrasi.

Tim tersebut dibagi menjadi dua. Tim pertama ke PT Palmolite Adhesive Industry (PAI), PT Indhoperin Djaja, PT Southren Marini Product, hotel Bromo View, hotel Ratna, hotel Paramita, hotel Bromo Permai dan hotel Rela Hati.

Sedangkan tim kedua sasaran ke PT Kutai Timber Indonesia (KTI), PT Eratex Djaja, PT Asiatex Garmendo, hotel Tentrem, hotel Kemayoran, hotel Tampiarto, hotel Luxor dan hotel Moroseneng.

Sejumlah pengecekan kelengkapan dokumen tenaga asing berupa pasport, visa, KITAS dan IMTA. Saat mengecek ke PT Indhoperin, petugas dipersilakan untuk melakukan pemeriksaan. "Data kami sudah siap, silahkan untuk pengecekan," ujar Wahyudi Rusnandi perwakilan perusahaan.

Koordinator tim dua, Mardi Prihartini dari Disnaker mengatakan kepada pihak perusahaan, sidak ini untuk mengetahui secara langsung dokumen atau surat-surat tenaga asing yang bekerja di PT Indhoperin.

"Kami tidak keberatan karena dari pihak bea cukai juga sering sidak. Kami persilahkan," sahut Wahyudi yang menemui rombongan petugas di ruang meeting. Petugas menyarankan agar tenaga asing mengurus surat keterangan domisili ke kelurahan selain melapor ke Disnaker dan kepolisian.

Sementara itu, usai pengecekan di PT Indhoperin, Mardi Prihatini mengungkapkan sesuai data dari Disnaker sampai bulan ini di Kota Probolinggo ada 24 tenaga kerja asing, satu tenaga kerja sudah kembali ke negaranya. Di PT Indopherin ada tiga, dua ada di tempat sedangkan satu tenaga asing belum datang.

"Paling banyak tenaga asing di PT Eratex dan PT KTI. Setiap ada tenaga asing harus melaporkan kepada kami (Disnaker) dan kepolisian. Lamanya mereka disini tergandung RPTKA (rencana penggunaan tenaga kerja asing yang bisa diperpanjang setiap tahunnya. Tenaga kerja asing di sini untuk tenaga inti atau manajer," tuturnya.

Intinya ada perbedaan antara data milik Bakesbangpol Linmas dan Disnaker. Jika Bakesbangpol Linmas mendata ada 26 orang tenaga asing, Disnaker hanya 23 orang. "Yang beda mungkin kolomnya," imbuh Mardi.

Dikonfirmasi secara terpisah Kepala Bakesbangpol Linmas Muchsin menjelaskan operasi yustisi ini sebagai bagian dari intelijen daerah untuk mengetahui keberadaan orang asing di Kota Probolinggo.

"Baik itu yang bekerja di perusahaan atau yang berdomisili. Lengkap atau tidaknya, dikroscek melalui operasi ini. Adanya tenaga profesional tenaga asing juga untuk memajukan perekonomian. Hasil dari operasi tidak ada masalah, semua sudah lengkap," terang Muchsin kepada Radar Bromo. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161046

Sherina Bikin Geregetan

[ Jum'at, 28 Mei 2010 ]

PROBOLINGGO
- Penyanyi Sherina Munaf bikin geregetan fansnya di Kota Probolinggo. Rabu (26/5) malam ia tampil sebagai special guest di ajang pemilihan bakat Miss Beejay yang digelar di RM Sumber Hidup. Membawakan 10 lagu dari album barunya, Sherina tampil penuh totalitas dan enerjik.

Sherina tampil beda. Ia terlihat feminine walau dalam balutan busananya casual. Jeans hitam ketat dipadu dengan blus bludru merah hati, tank top oranye dan sepatu boot putih.

Penyanyi kelahiran Bandung itu menyapa penggemarnya tepat pukul 20.15 dengan lagu berjudul Primadona. Penonton yang awalnya duduk langsung maju. Merangsek ke depan panggung sambil memotret dan merekam aksi Sherina malam itu. Sherina juga menunjukkan kebolehannya memainkan keyboard.

Tanpa jeda penampilannya disambung dengan lagu berjudul Ku Mau Kau Mau. "Sherina seneng banget malam ini. Baru pertama kali di Probolinggo excited sekali. Karaokenya di sini asyik banget. Itu tadi aku pilih lagu yang asyik buat opening. Di sini aku bareng temen-temen band," sapa Sherina.

Gadis yang bakal berulang tahun 11 Juni mendatang banyak berkata-kata. Ia menceritakan tentang isi lagu yang diciptakannya. "Lagu ini bertema kebahagiaan yang biasa dirasakan sehari-hari. Ku Bahagia.." tuturnya lalu menyanyikan lagu ketiga itu.

Kegandrungan pada sosok Sherina tidak bisa dibendung oleh penonton. Makin banyak penonton yang maju dan memadati bagian depan panggung. Akibatnya banyak penonton yang duduk tidak bisa leluasa menyaksikan penampilan Sherina. Dua orang polisi dikerahkan dan meminta penonton tidak berdiri di tempat itu.

Di sela bernyanyi Sherina sempat curhat tentang kehidupan yang dijalaninya sebagai seorang musisi. Ia menyadari dengan profesinya ini justru menjadikannya seorang publik figur. Awalnya gadis yang Juni ini bakal berusia 20 tahun, menyatakan hanya ingin sharing musik.

"Seru banget bikin lagu-lagu, terus orang pada suka. Tapi, satu hal yang menjadi tantangan, terkadang orang suka menilai sendiri tanpa tahu seperti apa (sebenarnya)," katanya. Curhatan itu ditulis dalam lagu berjudul Pikirlah, yang juga dinyanyikan malam itu.

Dengan bermain keyboard, pemeran film Petualangan Sherina itu menghibur penonton dengan soundtrack Ayat-Ayat Cinta yang ditulisnya sendiri. Sherina memang mendapatkan kepercayaan menulis lagi untuk soundtrack film garapan Hanung Bramantyo tersebut.

Di lagu keenam Sherina membawakan Bukan Cinta Segitiga dilanjutkan Pergilah Kau dan Sendiri. "Seneng bisa seru-seruan bareng. Aku sekarang mau nyanyi lagu cinta, tapi cinta yang bahagia. Kalau biasanya kan lagu cinta selalu sedih. Sekarang aku nyiptain lagu ini meskipun masih belum sempurna," tutur Sherina.

Mungkin sudah tahu maksud dari lagu apa yang bakal dinyanyikan, penonton langsung berteriak dan memberikan tepuk tangan. Ya, Sherina menyanyikan Cinta Pertama dan Terakhir yang sedang in saat ini. Di lagu ke sembilan itu Sherina turun dari panggung dan mengajak penonton nyanyi bareng.

Tak ingin melepas kesempatan emas, penonton banyak yang maju untuk sekedar memotret Sherina atau melihat lebih dekat. Polisi kembali mengamankan penyanyi multitalenta tersebut. Beberapa saat kemudian Sherina naik panggung.

Ketika menyanyikan lagu itu, Sherina dapat setangkai bunga mawar dari fans. "Wah dapat bunga mawar nih. Jadi geregetan..," celetuk Sherina. Teriakan penonton makin luar biasa saat Sherina menyanyikan lagu berirama rancak Geregetan.

Pukul 21.30 konser rampung. Usai menghibur penonton Sherina tidak lepas dari kejaran fansnya. Sekali pun keluar dari pintu belakang, Sherina tetap dikejar. "Sherina.. Sherina foto dong.. Sebentar aja," teriak salah seorang fans.

Upaya fans tidak sia-sia. Di tempat jemuran pakaian, Sherina berhenti dan melayani foto bareng meski tidak semua punya kesempatan yang sama. Seorang ibu hamil muda tetap nekat mengejar Sherina. Beruntung ia berkesempatan foto bareng malam itu. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161045

PNS Tewas Mulut Berbusa

[ Jum'at, 28 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Hanteu Rupun, 53, seorang PNS di lingkungan Pemkot Probolinggo, Rabu (27/5) petang bikin geger warga Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan. Warga asal Kota Batu Malang itu ditemukan tewas di rumah kontrakannya di lingkungan RT 7/RW VIII kelurahan Mangunharjo.

Kejadian itu mengundang perhatian warga. Begitu tersebar kabar Hanteu ditemukan tak bernyawa, warga sekitar berdatangan. Tak lama kemudian, aparat kepolisian dari Polsek Mayangan dan Polresta Probolinggo merapat ke tempat kejadian perkara (TKP).

Bersama warga, polisi mengevakuasi jenazah Hanteu ke RSUD Dr Moh Saleh. Sedangkan sejumlah petugas lainnya melakukan olah TKP. Sampai di RSUD, jenazah PNS yang bertugas sebagai petugas penyuluh lapangan (PPL) Perikanan di Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) itu langsung dimasukkan ke kamar mayat.

Jenazah lelaki bergelar insiyur itu pun sudah kaku. Dan di mulutnya ada busa yang mongering. Setelah proses visum, jenazah Hanteu dipulangkan ke Malang, kemarin (27/5) sekira pukul 09.00.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo tewasnya Hanteu pertama kali ditemukan oleh seorang temannya, Agus Salim Pohan sekitar pukul 18.30. Agus yang juga sebagai PPL Perikanan di DKP itu hendak bertamu ke rumah Hanteu.

Saat itu Agus datang bersama temannya, Majid. "Saat itu, saya mau menemui dia (Hanteu) karena tadi (Rabu, 26/5) dia tidak masuk kerja. Dan, ada yang mau saya musyawarahkan. Karena dia kan satu tim dengan saya," ujar Agus.

Sampai di rumah Hanteu, Agus dan Majid mendapati lampu di dalam rumah Hanteu padam. Hanya ada satu lampu yang menyala, yakni di dalam kamar yang biasanya menjadi tempat tidurnya Hanteu. "Saya dengar dari tetangganya, katanya dia (Hanteu) pagi tadi (Rabu pagi) masih sempat keluar rumah memakai pakaian dinas," jelas Agus.

Mendapati rumah Hanteu gelap-gelapan, Agus mencoba untuk menghubungi nomor handphone (HP)-nya. Tapi, berkali-kali dihubungi tidak ada jawaban. "Sejak dari pagi memang saya coba telepon, tapi tidak diangkat-angkat," ujarnya.

Karena tidak ada jawaban itulah, Agus dan Majid mencoba mendekati kamar Hanteu dari samping rumah. Lalu, Agus kembali menghubungi nomor HP Hanteu. Agus dan Majid pun mendengar nada dering dari HP Hanteu, tapi tetap tidak diangkat.

Agus dan Majid semakin heran. Lalu mereka berinisiatif mengintip melalui jendela kamar Hanteu. "Saya naik ke atas bangku dan mengintipnya. Saya lihat dia terlentang dan saya panggil tidak menjawab," jelas Agus.

Kemudian, Agus memberitahukan temuannya itu kepada Majid. Majid pun ganti mengintipnya. Usai mengintip itulah mereka curgia ada yang tidak beres dengan Hanteu. Lalu, Majid meminta Agus menunggu di TKP. Sedangkan Majid melaporkan temuannya itu kepada ketua RT setempat.

Tak lama kemudian ketua RT Bakri dan seorang warga bernama Sukron mendatangi TKP. Setelah melihat kondisi Hanteu, mereka kemudian sepakat untuk mendobrak pintu rumah Hanteu. Tak ayal, ulah empat orang itu mengundang perhatian warga.

Warga berdatangan, ada juga yang melapor ke polisi. Polisi pun berdatangan, langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah Hanteu ke RSUD. "Tenyata, dia (Hanteu) sudah mangkat (tewas) jelas," jelas Agus.

Sampai di rumah sakit, jenazah Hanteu tak henti-hentinya menarik perhatian warga. "Dia (Hanteu) mulai bekerja di DKP sejak Timor-Timur (Timor Leste) merdeka," ujar Kabid Pengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan DKP, Sudiman.

Menurutnya, Hanteu bisa dikatakan tinggal sebatang kara di Probolinggo. Keluarganya tinggal di Malang. "Dia (Hanteu) tinggal sendirian di sini. Keluarganya tinggal di Malang semua. Ini masih menunggu keluarganya," ujar Sudiman saat ditemui di RSUD malam itu.

Menurut Sudiman, Hanteu punya riwayat penyakit hipertensi alias darah tinggi. Hal itu, juga dibenarkan Agus dan Majid. "Memang dia sering mengeluhkan penyakitkanya itu," ujar Sudiman.

Sementara, Kapolreta Probolinggo AKP Agus Wijayanto mengatakan belum bisa memastikan penyebab tewasnya Hanteu. Dari hasil olah TKP, pihaknya hanya menemukan obat-obatan berkaitan dengan tekanan darah tinggi.

"Tidak ditemukan bekas-bekas adanya penganiayaan atau yang mengarah pada adanya tindak pidana. Dan, meninggalnya diperkirakan lebih dari delapan jam sebelum ditemukan," ujarnya.

Apa ada kemungkinan bunuh diri? "Kami masih belum bisa memastikan karena kami juga masih menunggu hasil visum. Untuk lebih jelasnya nanti bila sudah hasil visum keluar," jelas Kapolresta. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161043

Kerugian Saki Capai Miliaran

[ Jum'at, 28 Mei 2010 ]

PROBOLINGGO - Kebakaran gedung showroom PT Sumbertaman Keramik Indonesia (Saki) di Jl Lumajang Kota Probolinggo pada Senin (24/5) lalu belum diketahui penyebabnya. Untuk itu kemarin tim Labfor Mabes Polri cabang Jatim turun melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Lalu yang baru diketahui, kebakaran itu setidaknya membuat pabrik keramik itu merugi hingga miliaran rupiah.

Dari pantauan Radar Bromo, kemarin tim labfor yang turun terdiri atas tiga orang. Di antaranya adalah AKBP Joko Susanto dan Iptu Sudriyo. Sekitar pukul 11.30 mereka tiba di Kota Probolinggo.

Sebelum terjun ke TKP, mereka lebih dulu mengadakan pertemuan di mapolresta. Selanjutnya mereka turun ke TKP bareng Kapolresta AKBP Agus Wijayanto, Wakapolresta Kompol Gathut I., Kasatreskrim AKP Agus Supriyanto dan Kapolsek Wonoasih AKP Ohim.

Sampai di TKP, tim labfor itu langsung bekerja. Mereka langsung menuju dua bangunan yang hangus dilalap si jago merah. Lebar dan panjang gudang serta showroom yang terbakar itu diukur.

Mereka juga meminta keterangan dari pihak-pihak terkait. Termasuk manager perusahan Sutantio dan kasi gudang Heri Siswanto. Dari keterangan Siswanto, diketahui gudang E yang juga habis dilalap si jago merah itu, menyimpan empat jenis barang. Barang-barang itu, dikemas dalam kurang lebih 10 ribu kardus.

Per kardus isinya tidak sama. Ada yang berisi 6-12 item, 12 item, ada yang 10-50 item ada yang isinya 1 set. "Itu tergantung jenis barangnya," jelas Heri saat ditanya oleh AKBP Joko.

Menurut Heri, tumpukan barang di gudang yang terbakar itu tingginya hampir sampai pada atap gudang. Itu pun tanpa celah sedikitpun. Hanya, di tengah-tengahnya ada jalan yang lebarnya diperkirakan 1 meter. "Ada jalan di tengah, yang cukup dilewati dua orang," jelasnya.

Sampai sejauh ini, pihak kepolisian masih belum mengetahi penyebab dan dari mana munculnya titik api dalam kebakaran Senin lalu. Untuk memastikan itu, polisi masih menunggu hasil dari tim labfor. "Untuk penyebabnya masih belum diketahui, kami masih menunggu hasil dari labfor," ujar Kapolresta AKBP Agus Wijayanto saat ditemui di TKP.

Sementara, soal kerugian yang dialami oleh pabrik, nilainya mencapai miliaran rupiah. Tapi, belum ditemukan angka pastinya. "Dari hasil penghitungan sementara, kata managernya kerugiannya mencapai Rp 1-2 miliar," jelasnya. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161040

PERESMIAN MASJID ”AT TAQWA” DAN PONDOK PESANTREN ”DARUT TAUBAH” RUTAN KRAKSAAN


KaKanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur Sihabudin, Bc.IP, SH, MH meresmikan Masjid AT TAQWA Rutan Kraksaan pada tanggal 26 Mei 2010. Pada saat bersamaan diresmikan pula Pondok Pesantren Daurat Taubah Probolinggo oleh Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin. Acara tersebut dihadiri oleh Ka UPT Pemasyarakatan, Ketua Pengurus NU Jawa Timur, Ketua MUI Kab. Probolinggo, serta segenap tokoh masyarakat.

Pembangunan masjid AT TAQWA dimulai akhir bulan Pebruari 2010 dan selesai pada pertengahan bulan Mei 2010 dengan swadaya pada luas bangunan 93,75 M2 (L 7,5 M x P 12,5 M) dan merupakan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kraksaan.

Pembangunan masjid ini sebagai sarana untuk menjembatani Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Kraksaan untuk melakukan pertaubatan massal. Pertaubatan massal untuk WBP di Rutan Kraksaan bertujuan agar para santri Pondok Taubah Rutan Kraksaan nantinya menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. (CS-HUMAS)

Sumber: http://www.depkumham.go.id/xDepkumhamWeb/xBerita/xUmum/peresmian+masjid+rutan+kraksaan.htm

Warga Kebanjiran, Nelayan Tidak Melaut


27/05/2010 23:45
Liputan6.com, Probolinggo: Cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di Probolinggo, Jawa Timur, menimbulkan gelombang air pasang yang cukup tinggi. Ratusan rumah warga di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, yang berada tidak jauh dari bibir pantai diterjang banjir hingga setinggi satu meter. Diperkirakan, banjir akan terus bertambah tinggi hingga tiga hari ke depan.

Cuaca buruk juga mengakibatkan ratusan nelayan di wilayah pesisir pantai utara Probolinggo, berhenti melaut. Dalam dua bulan terakhir, para nelayan menambatkan perahu di pinggir pantai. Nelayan memperkirakan cuaca buruk akan berlangsung hingga satu bulan ke depan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, para nelayan menggadaikan sebagian harta bendanya.(PAG/ANS)

Seorang Pegawai Negeri Ditemukan Tewas di Rumah


27/05/2010 23:30 | Kasus Kematian
Liputan6.com, Probolinggo: Seorang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, ditemukan tewas di rumah kontrakan, Kamis (27/5) dini hari. Korban diduga tewas akibat keracunan obat-obatan.

Korban yang bernama Hanteo Rupun pertama kali ditemukan rekannya yang hendak bertamu. Saat ditemukan korban sedang sendiri lantaran istri dan anak korban sedang berada di Malang, Jawa Timur. PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo ini ditemukan tewas dengan kondisi mulut berbusa, di kamar rumah kontraknya di Jalan Lumba-Lumba Kelurahan Mayangan, Probolinggo.

Untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum dokter Muhammad Soleh, Probolinggo, guna menjalani otopsi. Sejumlah barang bukti disita polisi sebagai bahan penyelidikan.(PAG/ANS)

Sumber: http://buser.liputan6.com/berita/201005/278991/Seorang.Pegawai.Negeri.Ditemukan.Tewas.di.Rumah

Pemerintah Tekan Jumlah BUMN Rugi

JAKARTA (SI) – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan jumlah BUMN rugi tahun ini menyusut menjadi hanya sekitar lima perusahaan.

Di tahun sebelumnya jumlah BUMN yang merugi tercatat sebanyak 24 perusahaan dengan nilai kerugian mencapai Rp1,74 triliun. ”Tahun buku 2010 target BUMN yang rugi hanya lima. Nilai kerugian diperkirakan bisa menyusut menjadi hanya Rp183 miliar,” kata Asisten Deputi Urusan Informasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo di Jakarta kemarin.

Saat ini tercatat sejumlah BUMN masih dalam pengelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) di antaranya PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), PT Dirgantara Indonesia,PT PAL,PT Survei Udara Penas, PT Djakarta Lloyd, PT Kertas Leces, PT kertas Kraft Aceh, PT Balai Pustaka, PT Industri Sandang, PT Industri Gelas,dan Perum PFN.

Sementara itu, dosen ekonomi Universitas Indonesia Ignatius Heruwasto menjelaskan, persentase kerugian BUMN yang melaksanakan fungsi pelayanan publik (public service obligation/PSO) terhadap kerugian keseluruhan BUMN cukup signifikan. Hal itu diakibatkan kondisi terjepitnya BUMN pelaksana PSO antara kewajiban mencetak laba dan melaksanakan misi sosial.

”Selain itu,belum ada panduan jelas dan baku tentang PSO di tingkat pelaksanaan sehingga belum tepat sasaran dan subsidi pemerintah terus membengkak,” tutur dia. Karena itu, menurut Ignatius, agar BUMN bisa menjadi perusahaan berskala dunia, perlu didorong upaya restrukturisasi dan penyesuaian jumlah (rightsizing), regulasi, dan panduan jelas tentang pelaksanaan PSO hingga tingkat teknis.

BUMN pelaksana PSO juga dinilai perlu melakukan pemisahbukuan antara kegiatan bisnis dan penugasan sosial. Selain itu, diperlukan komitmen pemerintah agar pembayaran PSO tepat waktu. ”Diperlukan juga riset mendalam bersama stakeholder oleh pihak independen dalam rangka rightsizingBUMN,”tambahnya. (j erna)


Sumber : Seputar Indonesia - 27 Mei 2010 - http://www.ptppa.com/index.php?option=com_content&view=article&id=241%3Apemerintah-tekan-jumlah-bumn-rugi&catid=1%3Alatest-news&lang=in

Exxon Mobil Kelola Blok Gunting Hingga 2038

Minggu, 23 Mei 2010

JOMBANG - Proses pengelolaan Blok Gunting bakal berlangsung selama 30 tahun. Ini mengacu kepada naskah Kontrak Kerja Sama (KKS) antara Departemen ESDM dengan Exxon Mobil Indonesia pada 13 November 2008. Blok Gunting seluas 1.645 km2 berada di wilayah Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pasuruan hingga Probolinggo. ''Pemerintah pusat memang telah menetapkan Exxon Mobil sebagai pengelola Blok Gunting selama 30 tahun,'' papar Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia, Maman Budiman di sela Konvensi dan Pameran Migas Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-34 di Jakarta Convention Center yang berakhir Kamis (20/5) lalu.

Untuk tahapan awal, ditetapkan berdurasi selama tiga tahun dengan kegiatan berupa survei seismik 2 dimensi. Saat ini, survei telah berlangsung selama dua bulan dan dilakukan oleh PT Sari Pari Geosains. Diharapkan, dari survei ini akan diketahui potensi cadangan migas serta sebarannya. ''Secara teknis, survei butuh waktu dua bulan. Namun, karena berada di pemukiman, bisa butuh waktu hingga delapan bulan,'' papar Maman.

Selanjutnya, data hasil survei akan dianalisis. Diperkirakan itu akan dilakukan pada 2011. Survei tiga dimensi dimungkinkan untuk dilakukan sebagai kelanjutan. Hal ini untuk memastikan apakah cadangan migas layak untuk dieksploitasi atau tidak. Jika dinyatakan layak, proses pengembangan akan dilanjutkan. Namun, jika tidak layak, maka akan dihentikan. ''Ini memang risiko, meski kami telah mengeluarkan investasi cukup besar untuk menemukan cadangan migas.''

Ditambahkan, jika dinyatakan layak, pemda bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Hal itu mengacu kepada pengelolan Blok Cepu. Pemprov Jatim, Pemkab Bojonegoro serta Pemkab Blora mendapat saham sebagai pengelola. ''Jika pemda mau partisipasi, ya harus menyediakan investasi yang dibutuhkan. Itu nilainya cukup besar. Mampu nggak APBD membiayainya?''

Selama proses survei saat ini, lanjut Maman, Exxon tengah merancang program komunikasi dengan masyarakat.

Sementara itu, dikutip dari laman http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/395-lelang-wk-migas-2007-bagian-kontraktor-meningkat.html, pada

Blok Gunting, bagian pemerintah ditetapkan sebesar 80 persen untuk minyak dan 65 persen untuk gas.

Konvensi dan Pameran Migas Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-34 di Jakarta Convention Center kali ini bertema Investasi Bersama Demi Pertumbuhan Masa Depan. Wapres Boediono yang membuka even tersebut sekaligus menyaksikan penandatanganan 14 wilayah kerja migas baru senilai USD 146,7 juta. Ini termasuk sign bonus sebesar USD14,6 juta.

Dalam forum yang diikuti perusahaan minyak termasuk Exxon Mobil Indonesia serta industry hulu dan hilir perminyakan itu dilakukan penandatangan delapan perjanjian jual beli gas dengan volume total 177,57 tbtu (Trillion British Thermal Unit) dengan perkiraan pendapatan kotor sebesar USD 908,73 juta. (lal)

Sumber: http://radarmojokerto.co.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=3650

Mata Rantai Kelompok SAHAR Cs Dilacak

suarasurabaya.net| Dari pengungkapan aksi pencurian sapi yang melibatkan kelompok bandit spesialis Curwan (Pencurian Hewan, red) yang diotaki SAHAR (32), aparat Satuan Reskrim Polres Lumajang sampai Kamis (27/05) sore, masih melakukan penajaman untuk membongkar mata rantai aksinya.

Tersangka SAHAR warga Desa Sumber Wetan, Kecamatan Kademangan, Probolinggo ini, dalam aksinya melibatkan sejumlah komplotan. Masing-masing UMAR (28), warga Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran, Probolinggo, SAKUR (27), warga Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran, Probolinggo.

Komplotan lainnya, adalah YUSUF (30), asal Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Probolinggo, yang berhasil kabur dengan luka tembak di hutan Pronojiwo dan sampai saat ini masih dikejar petugas, dan dipastikan telah melakoni aksi curwan di sejumlah Kabupaten.

AKBP DEDY PRASETYO Kapolres lumajang ketika dikonfirmasi DIDI reporter Sentral FM Lumajang, menegaskan jika pihaknya masih melakukan pendalaman untuk membongkar mata rantai sindikat ini.

“Personil kami terjunkan ke Probolinggo untuk mengejar sindikat penadah sapi curian yang mendapatkan pasokan dari kelompok Sahar CS ini,” kata AKBP DEDY PRASETYO.

Namun, tim yang diberangkatkan sejauh ini belum berhasil menguak mata rantai penadahnya maupun sindikat pelaku dengan peran lain dari kelompok Sahar CS ini. “Jika nantinya mata rantai sindikat ini tertangkap, terutama kelompok penadahnya, maka seluruh aksi komplotan curwan yang diotaki Sahar CS akan terbongkar,” demikian keyakinan Pamen asal Madiun ini.

”Terlebih, dari penyelidikan selama ini kelompok curwan ini, terpantau 90 persennya atau diyakinkan kebanyakan merupakan penjahat dari wilayah Probolinggo itu,” tegasnya.

DEDY PRASETYO juga menerangkan, modus aksi komplotan pencurian sapi yang beraksi di wilayah Kabupaten Lumajang selama ini cukup jeli, dalam melakoni aksi-aksinya.

”Selain dalam aksinya, kelompok ini memanfaatkan kelengahan petugas, komplotan Sahar CS ini juga memanfatakan momen giat masyarakat berupa tandak atau tayub, guna melakoni aksinya. Artinya, pelaku mendatang dilokasi giat masyarakat. Baru setelah selesai, dalam perjalanan pulang, mereka baru melakoni aksi dengan sasaran yang telah diincar terlebih dulu,” urai Pamen mantan Kasat Reskrim Polwiltabes Surabaya ini.

Sementara itu, dari pengembangan hasil ungkap kelompok SAHAR CS ke wilayah Probolinggo, DEDY PRASETYO juga menyampaikan, personilnya belum membuahkan hasil berupa penyitaan barang-bukti lain yang menyangkut keterlibatan dalam serangkaian aksi kelompok tersebut di wilayah lainnya.

Pasalnya, ketika tim diberangkatkan ke Probolinggo sebagai lokasi persembunyian kelompok ini, situasinya cukup ramai karena ada pasaran hewan. ”Untuk itu, kami menunggu sampai situasi tenang dan baru berangkat mempertajam kembali penyelidikannya,” terang DEDY.

Terkait modus aksi kelompok curwan yang mempergunakan mobil pribadi atau sewaan berupa mobil station, truk maupun pikap untuk melakoni aksi pencurian sapi dengan tujuan mengangkut hasil curiannya, dinilai Kapolres, bukanlah modus baru.

”Cukup banyak aksi dengan modus ini yang terpantau terjadi di wilayah hukum Polres Lumajang. Sejak lama, kami telah mencurigai setiap aksi yang mempergunakan mobil pribadi ini salah-satunya adalah dilakoni kelompok SAHAR CS ini. Kelompok lain memang ada, tapi telah kami tangkap,” urainya.

Kelompok-kelompok curwan yang mempergunakan mobil pribadi dalam aksinya, karena yakin sepak-terjangnya tidak akan mengundang kecurigaan. ”Namun, kami berhasil membongkar aksi mereka, khususnya kelompok Sahar CS ini. Kelompok ini telah beraksi di 4 TKP di wilayah hukum Polres Lumajang. Sedangkan, sekali aksi mereka dilakoni di wilayah hukum Polres Probolinggo,” pungkas Kapolres.(her/ipg)

Teks Foto :
- AKBP DEDY PRASETYO Kapolres Lumajang menunjukkan lubang bekas tembakan aparat Satuan Reskrim Polres Lumajang dalam penyergapan di Mobil Suzuki APV yang digunakan kelompok curwan SAHAR CS.
Foto : Dok. Sentral FM

Sumber: http://jaringradio.suarasurabaya.net/?id=3a8ebed2e6f2c8c70845f8e9ebae6595201077167

PERLU JALAN KELUAR STRATEGIS

Sumber: cetak.kompas.com | Posting : Kamis, 27 Mei 2010
Category: Ekonomi & Bisnis

Jakarta - Beberapa BUMN yang merugi butuh jalan keluar strategis berupa merger, divestasi, atau likuidasi. Beberapa BUMN kini dikelola PT Perusahaan Pengelola Aset untuk dicarikan jalan keluar karena BUMN tersebut merugi. Demikian dikemukakan peneliti Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM-FEUI), DR Ignatius Heruwasto di Jakarta, Rabu (26/5).

BUMN yang jadi ”pasien” PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) antara lain PT Merpati Nusantara, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT Survei Udara Penas, PT Djakarta Lloyd, PT Kertas Leces, PT Kertas Kraft Aceh, PT Balai Pustaka, PT Industri Sandang, PT Industri Gelas, PT Semen Kupang, PT Kereta Api Indonesia, PT Hotel Indonesia Natour, PT Waskita Karya, dan Perum Perusahaan Film Negara.

Sumber: http://www.qbheadlines.com/hal-15758-3

Empat Tahun Lumpur Lapindo - Dari Lumpur Kembali ke Laut

Kamis, 27 Mei 2010 | 18:12 WIB

Oleh Oki Lukito

Kontroversi Jalan Raya Porong akibat luapan lumpur Lapindo terus berlanjut. Pemprov Jawa Timur bersikukuh belum akan menutup Jalan Raya Porong, kendati banyak desakan dari berbagai pihak agar jalur perekonomian utama itu ditutup demi keselamatan pengguna jalan. Sejumlah alternatif telah disiapkan untuk mengantisipasi jika poros wilayah timur pantura itu tidak dapat dilewati.

Sayang dari semua alternatif itu masih saja land base oriented, tidak mempunyai kesungguhan memanfaatkan moda transportasi laut. Jika dicermati selama ini sistem transportasi di ranah bahari ini pincang, hanya mengandalkan single moda, yaitu transportasi darat. Akibatnya beban jalan semakin berat, jumlah angka kecelakaan lalu lintas di jalur pantura meningkat dan biaya perawatan jalan semakin mahal.

Padahal Jawa Timur mempunyai keunggulan geografis dengan garis panjang pantai 1.900 kilometer. Wilayahnya yang sebagian besar laut seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi angkutan barang. Sementara jalan raya antardaerah maupun antarprovinsi seyogianya digunakan passengers only.

Menurut catatan, setiap hari Jalan Raya Porong dilewati sedikitnya 167.000 kendaraan besar dan kecil, sedangkan jalur alternatif Mojosari-Krian hanya mampu menampung 60.000 hingga 70.000 kendaraan per hari. Kerugian eksportir yang melewati Jalan Raya Porong dan terjebak kemacetan serta mengambil jalan alternatif Mojosari, Kabupaten Mojokerto, dengan jarak tempuh lebih jauh cukup besar.

Sebagai ilustrasi, kontainer ukuran 20 feet harus mengeluarkan biaya tambahan Rp 150.000, sedangkan kontainer 40 feet Rp 250.000 sekali lewat. Jika melalui jalur alternatif, kontainer 20 feet mengeluarkan biaya lebih mahal, yaitu Rp 250.000, sedangkan kontainer 40 feet Rp 350.000. Biaya itu belum termasuk biaya tambahan di gudang eksportir dan pelabuhan serta pengiriman barang yang harus dipercepat sehari dari jadwal.

Di Kota Probolinggo terdapat dua pelabuhan cukup besar, Tanjung Tembaga lama dikelola Pelindo III dan pelabuhan baru dengan kedalaman 10 meter yang dikelola Kantor Pelabuhan (Kapel) Probolinggo. Untuk sementara Pelabuhan Kapel Tanjung Tembaga dapat melayani kapal berbobot 2.500 DWT hingga di atas 5.000 DWT jika pembangunan tahap II selesai dikerjakan pada tahun 2012.

Dengan selesainya Tanjung Tembaga, Jawa Timur mempunyai tiga pintu gerbang laut setelah Tanjung Perak dan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Angkutan barang dari Surabaya tujuan Pasuruan, Probolinggo, Bondowoso, Lumajang, Jember, dan Malang maupun sebaliknya dapat dialihkan lewat laut dengan memanfaatkan Tanjung Tembaga. Kota-kota tersebut selama ini memberikan kontribusi ekonomi cukup besar bagi Jawa Timur.

Demikian pula di Banyuwangi terdapat pelabuhan shipping ocean going yang dapat disandari kapal dengan bobot di atas 10.000 DWT. Bahkan Pelabuhan Tanjung Wangi dilengkapi fasilitas terminal peti kemas, gudang, dan Depo BBM. Sayang, sejak selesai dikerjakan lima tahun lalu, pelabuhan itu 90 persen idle capacity.

Mendongkrak produktivitas

Untuk menekan biaya tinggi yang selama ini menjadi momok pengguna jasa pelabuhan, dapat dilakukan dengan cara mendongkrak produktivitas, pengembangan fasilitas serta peningkatan layanan dengan standar internasional. Pemerintah Jawa Timur harus berani pasang badan menekan biaya tinggi di pelabuhan agar pengguna jasa efisien dan efektif serta merasa nyaman.

Kapal yang dioperasikan juga tidak harus besar, untuk efisiensi cukup menggunakan landing container craft (LCC) dengan kapasitas angkut 15 kontainer ukuran 40 feet. Sementara kapal feri yang pernah digunakan transportasi Ujung-Kamal dapat difungsikan kembali dengan trayek Surabaya-Probolinggo-Banyuwangi PP untuk menekan kerugian akibat merosotnya jumlah penumpang setelah adanya Jembatan Suramadu.

Sudah saatnya Jawa Timur mengembangkan potensi dan kemauan politiknya di sektor agro-maritim. Selama ini kita belum mempunyai rencana strategis membangun potensi wilayah maritim kita, baik jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sebagai landasan memanfaatkan keunggulan geografis yang kita miliki tersebut.

Perhatian kita terhadap jati diri sebagai bangsa bahari terabaikan, terbukti belum terkelolanya sistim transportasi laut secara memadai.

Oki Lukito Direktur Regional Economic Maritime Institute Ketua Forum Masyarakat Kelautan dan Perikanan

Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/27/18124669/.dari.lumpur.kembali.ke.laut.


Hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah se-Kabupaten Probolinggo

Nilai Kinerja Kepala Sekolah SMP/SMA/SMK

Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo

Sumber:http://smpn2besuk.blogdetik.com/2010/05/27/penilaian-kepala-sekolah-se-kabupaten-probolinggo/

No

Sekolah

Nama KS

Jumlah

Rata-rata

R

Grade

Nilai





SMP NEGERI






1

SMPN 1 Kraksaan

Drs. Kholis Hasyim

879,982

87,9982

1

A

2

SMPN 1 Gading

Drs. Juniari

860,21

86,021

2

A

3

SMPN 2 Banyuanyar

Drs. Widiarto

844,88

84,488

3

B

4

SMPN 1 Dringu

Drs. Dwi Fauzi Kunto

843,507

84,3507

4

B

5

SMPN 1 Maron

Drs. Hermanto

840,68

84,068

5

B

6

SMPN 2 Paiton

Drs. Suyono

839,566

83,9566

6

B

7

SMPN 1 Krejengan

Drs. Rupiadi Atmo

836,59

83,659

7

B

8

SMPN 1 Sukapura

Gunawan Budiono,MP

834,71

83,471

8

B

9

SMPN 2 Gending

Ari Widiyanti, S.Pd

830,23

83,023

9

B

10

SMPN 2 Krejengan

Drs. Abdul Halim

826,795

82,6795

10

B

11

SMPN 1 Tongas

Drs. Dwi Priyono

824,46

82,446

11

B

12

SMPN 1 Pajarakan

Siti Fatona, M.Pd

821,83

82,183

12

B

13

SMPN 1 Wonomerto

Dra. Trini Sri R

819,93

81,993

13

B

14

SMPN 1 Leces

Drs. Nur Wahid

816,85

81,685

14

B

15

SMPN 1 Kotaanyar

Sugianto, S.Pd

816,06

81,606

15

B

16

SMPN 1 Sumber

Drs. Parwito

815,39

81,539

16

B

17

SMPN 1 Lumbang

Agus Ismara W, S.Pd

813,69

81,369

17

B

18

SMPN 1 Besuk

Dra. Hudawati, M.Pd

812,64

81,264

18

B

19

SMPN 1 Paiton

Drs. Suharjanto, MM

808,14

80,814

19

B

20

SMPN 1 Krucil

Sunarbianto, S.Pd

800,113

80,0113

20

B

21

SMPN 1 Pakuniran

Dra. Rahayu

800,023

80,0023

21

B

22

SMPN 2 Pakuniran

Drs. Abdul Wahid

799,88

79,988

22

B

23

SMPN SATAP 4

Sumadi, S.Pd

799,41

79,941

23

B

24

SMPN SATAP Curahtemu

Bahar, S.Pd, MM

792,23

79,223

24

B

25

SMPN 2 Maron

Drs. Sugito

786,9

78,69

25

B

26

SMPN 1 Tiris

Drs. Imam Masduti

784,09

78,409

26

B

27

SMPN 3 Kraksaan

Dra. Supriyatin

781,87

78,187

27

B

28

SMPN 2 Dringu

Drs. Supandi

778,22

77,822

28

B

29

SMPN 3 Gading

Dra. Sudarmi, M.Pd

777,38

77,738

29

B

30

SMPN 2 Tiris

Hari Silowanto, S.Pd

774,92

77,492

30

B

31

SMPN Satap Skpura4

Suprayono, S.Pd

771,59

77,159

31

B

32

SMPN 2 Tegalsiwalan

Drs. Hariyadi

771,57

77,157

32

B

33

SMPN 2 Kraksaan

Drs. Boyadi Margono

771,38

77,138

33

B

34

SMPN 1 Gending

Joko Suryanto, M.Pd

752,78

75,278

34

B

35

SMPN 2 Tongas

Drs. Suyono

747,1

74,71

35

B

36

SMPN 3 Maron

Dra. Sumarmi

743,56

74,356

36

B

37

SMPN 1 Kuripan

Drs. Suparwito

733,08

73,308

37

B

38

SMPN 1 Sumberasih

Dra. Sri Hartini

730,79

73,079

38

B

39

SMPN 1 Bantaran

Dra. Masning Yuliati

726,74

72,674

39

B

40

SMPN 2 Pajarakan

Drs. Hadi Winarko

725,9

72,59

40

B

41

SMPN 2 Gading

Dra. Suparni

713,43

71,343

41

B

42

SMPN 2 Kuripan

Bambang Budiono,

713,03

71,303

42

B

43

SMPN 2 Lumbang

Drs. Supriyadi

711,6

71,16

43

B

44

SMPN 2 Krucil

Drs. Prahmantyo

709,94

70,994

44

B

45

SMPN Satap Andungbiru

Suyatno Tri K, M.Pd

701,94

70,194

45

B

46

SMPN 2 Sumberasih

Drs. Nur Sohib

695,825

69,5825

46

C

47

SMPN SATAP Pakel

Hadi Mahfud, S.Pd

694,41

69,441

47

C

48

SMPN 2 Besuk

Drs. Syafi’i

689,61

68,961

48

C

49

SMPN SATAP Sukapura

Drs. Sukaji

679,75

67,975

49

C

50

SMPN 2 Sukapura

Drs. Abdul Kholik

660,225

66,0225

50

C

51

SMPN 1 Tegalsiwalan

Drs. Umar

638,92

63,892

51

C

52

SMPN 2 Wonomerto

Drs. Hendro, M.Pd

635,99

63,599

52

C

53

SMPN 1 Banyuanyar

Drs. Edy Yuwono

601,82

60,182

53

C


SMA/SMK NEGERI






54

SMKN 2 Kraksaan

Suyitno HW, SPd

813,86

81,386

1

B

55

SMAN 1 Kraksaan

Drs. M. Nasor, MM

813,33

81,333

2

B

56

SMAN 1 Leces

Drs. Hari Ananta

805,53

80,553

3

B

57

SMKN 1 Kraksaan

Drs. Muh. Idris

795,63

79,563

4

B

58

SMAN 1 Paiton

Drs. Saifulloh, MM

787,557

78,7557

5

B

59

SMAN SATAP Kuripan

Drs. Saeri

771,59

77,159

6

B

60

SMAN 1 Gending

Drs. Suwardi

747,96

74,796

7

B

61

SMAN SATAP Maron

Drs. Suroyo

744,46

74,446

8

B

62

SMAN Sukapura

Drs. Muhammad Galid

725,03

72,503

9

B

63

SMAN 1 Tongas

Drs. Mustari

720,301

72,0301

10

B

64

SMAN SATAP Besuk

Waluyo, S.Pd

711,47

71,147

11

B

65

SMAN SATAP Tiris 1

Adin Budi Satriyo, S.Pd

686,486

68,6486

12

C