Senin, 22 November 2010

Sepeda Pocong Kostum Terbaik

Senin, 22 Nopember 2010 | 07:23 WIB

Probolinggo - Surya- Warga Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dikejutkan kemunculan penampilan hantu pocong di pagi hari, Minggu (21/11).

Namun, bukan rasa takut yang dialami warga, melainkan merasa geli. Mereka tertawa menyaksikan dua hantu pocong dewasa dan pocong cilik mengendarai sepeda angin dalam acara fun bike sosialisasi pemilu yang digelar KPUD Kabupaten Probolinggo.

Mereka adalah Subandi alias Yusuf bersama anaknya Ahmad Randi Risaldi. Sebenarnya, Aldi, sapaan Ahmad Randi Risaldi, kepada Surya mengaku juga geli, jika melihat kostum hantu pocong yang dikenakannya melalui cermin di rumahnya.

“Saya disuruh ayah, pakai ini,” katanya. Mau bagaimana lagi. Namun ‘pengorbanan’ bapak - anak itu tidak sia-sia. Di penghujung acara, penampilan hantu pocong ini mendapat penghargaan kostum terbaik dari panitia. “Alhamdulillah, saya dapat hadiah,” ujar Yusuf.ntiq

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/11/22/sepeda-pocong-kostum-terbaik.html

Bus Restu Tabrak Motor TNI, 3 Tewas

  • Senin, 22 Nopember 2010 | 06:56 WIB

Korban Sekeluarga Pulang Takziah

Probolinggo - SURYA- Sepulang dari takziah, nasib tragis menimpa anggota TNI yang bertugas di Kodim 0819 Pasuruan, Pelda Sudarwoko. Pria asal Kelurahan Pohjentrek, Pasuruan yang berboncengan naik sepeda motor bersama anak dan istrinya itu ditabrak bus Restu jurusan Surabaya-Banyuwangi, Minggu (21/11). Ketiganya, suami, istri, dan anaknya akhirnya tewas.

Anak kandung Pelda Sudarwoko, Hendik Panji Saputro, 11, tewas seketika di lokasi kejadian. Istrinya, Wiwik Yuliati dan Sudarwoko sendiri akhirnya menemui ajal setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB di Jalan Raya Tongas, Probolinggo. Pelda Sudarwoko mengendarai sepeda motor dinasnya nopol 10705 V dari arah timur hendak balik ke Pasuruan usai takziah di rumah salah satu keluarganya di Lumajang.

Dari arah berlawanan, bus Restu nopol N 7322 UG yang dikemudikan Eko, 40, asal Desa Gebang Patrang, Jember, melaju dengan kecepatan tinggi mendahului sejumlah kendaraan, di antaranya, Toyota Avanza dan beberapa sepeda motor.

Ketika mendahului satu mobil lainnya yang berada di depan Avanza, dari arah timur meluncur Pelda Sudarwoko. Tak pelak, tabrakan tak bisa dihindarkan. Sepeda motor Pelda Sudarwoko terpental sekitar 10 meter. Anaknya, Hendik Panji Saputro meninggal seketika di lokasi kejadian. “Yang wanita terlempar masuk sungai,” kata Nawawi, seorang warga yang menyaksikan kejadian itu kepada sebuah stasiun radio. “Busnya ngebut, Mas,” ujar warga lain di sekitar lokasi kejadian.

Usai kecelakaan, kondisi Pelda Sudarwoko dan Wiwik Yuliati luka parah dan langsung dilarikan ke RSUD Tongas. Namun, karena kondisi korban sangat kritis, mereka dirujuk ke Rumah Sakit DKT milik TNI di Kota Malang. Sayang, nyawa Pelda Sudarwoko dan Wiwik yang mengalami patah tulang di tangan dan kaki, tak bisa ditolong. Pasangan suami istri itu akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo Iptu Istono kepada Surya menyatakan, kecelakaan itu terjadi akibat kelalaian sopir bus. “Sopir bus memang ugal-ugalan, sehingga menyebabkan kecelakaan itu terjadi. Korban ini habis nyelawat (takziah) dari Lumajang,” ujar Istono.

Menurut Istono, saat ini polisi sudah mengamankan barang bukti dua unit kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan itu. “Kita akan proses sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya.

Bersama Perusahaan Oto (PO) Sumber Kencono, armada PO Restu memang dianggap sering terlibat kecelakaan lalu lintas. Pada 20 September 2010, kedua PO itu pernah diaudit Forum LLAJ Jatim yang diketuai Ditlantas Polda Jatim dan beranggotakan Dishub dan LLAJ Jatim, DPD Organda Jatim, Dinas PU Bina Marga, PT Jasa Marga, dan pakar dari Perguruan Tinggi (ITS dan Brawijaya). Sayang hasil audit lengkap hingga kini belum pernah dibeber ke publik.

Namun, dalam audit itu sempat terungkap bahwa sumber daya manusia (SDM) para awak bus Restu dan Sumber Kencono masih memprihatinkan jika ditilik dari lulusan sekolahnya. Rata-rata sopir PO Restu dan Sumber Kencono berijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan hanya sedikit yang berijazah di atasnya.

Kadishub dan LLAJ Provinsi Jatim Wahid Wahyudi kala itu menyatakan kualitas SDM yang rendah di kedua PO itu tidak bisa serta merta dinilai bahwa kinerja dan pelayanannya juga tidak baik. Namun, Wahid menggambarkan, kualitas SDM jika diklasifikasikan atas dasar tingkat pendidikan, tentu saja akan ada bedanya. Artinya, SDM lulusan SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi akan memiliki kualitas berbeda. Semakin tinggi tingkat pendidikan, tentu saja psikologis dan pola kerjanya lebih bagus.

Sebelum kecelakaan maut di Tongas, Probolinggo kemarin, bus Restu juga terlibat sejumlah kecelakaan yang merenggut korban jiwa selama 2010. Termasuk ketika bus Restu yang dikemudikan Suyono, warga Malang, menewaskan tiga orang pengendara motor dalam kecelakaan beruntun di Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan pada 11 September.

Pada 13 September, di Jalan Raya Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, bus Restu kembali merenggut tiga nyawa. Korban tewas adalah satu keluarga terdiri dari bapak, anak, dan cucu.

Pada 16 Februari 2010, seorang sopir bus Restu, Samiyun Junaedi, 46, bahkan sempat dihajar massa setelah menabrak pengendara motor hingga tewas di Gempol, Pasuruan.ntiq/ab

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/11/22/restu-tabrak-motor-tni-3-tewas.html

Touring Sekaligus Pengobatan Gratis

Minggu, 21 Nopember 2010 | 10:22 WIB

SURABAYA, Blazer Indonesia Comunity (BIC) Jatim dan Lions Club Surabaya, Sabtu (20/11), menggelar bakti sosial di Probolinggo.

Bakti sosial tersebut berupa pengobatan gratis kepada masyarakat di sekitar Dusun Angin-angin Desa Ranugedang, Kecamatan Tiris, Probolingo. Sekitar 105 warga desa terlihat antusias mengikuti kegiatan yang merupakan kerja sama pertama yang diselenggarakan BIC dengan Lions dengan melibatkan tim dokter dari Poliklinik Sehat Utama Gresik.

“Untuk tahun ini merupakan agenda touring kedelapan BIC Jatim. Sebelumnya kami ke Malang juga berupa baksos di panti asuhan,” kata Himawan Wibhisono, ketua BIC Jatim.

Menurutnya, budaya di BIC jika melakukan aktivitas memang lebih banyak ke luar Kota Surabaya. Oleh karena itu, pada aksi sosial kali ini, mereka memilih ke Probolinggo.

“Meskipun saat kami touring bertujuan fun, kami juga ingin bermanfaat untuk sesama,” tambahnya.

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/11/21/touring-sekaligus-pengobatan-gratis.html

Si Gendut Curi dan Perkosa Lagi

Selasa, 16 Nopember 2010 | 09:53 WIB

Probolinggo -SURYA- Pria gendut yang telah memperkosa Umi Kulsum, 20, dan menjarah harta benda di rumah yang ditempatinya di Jl Lumajang Kel Jrebeng Lor, Kedopok, beberapa waktu lalu, diduga beraksi lagi. Kali ini yang jadi korban adalah Sk, warga RW 4, Kel Kebonsari Wetan, Kec Kanigaran, Kota Probolinggo.

Beruntung, dalam kejadian Senin (15/11) dini hari itu, Sk berhasil melarikan diri. Siswa SMK di Kota Probolinggo ini trauma dengan kejadian yang menimpanya. Ibu korban, Ny Maysaroh, warga Kel Jrebeng Wetan, Kedopok, mengetahui anaknya nyaris diperkosa setelah dikabari Maryam, anaknya yang tinggal bersama Sk.

Sekitar pukul 02.00 WIB, Sk diancam celurit pria gendut. Dengan lengan dan kaki terikat tali sepatu, Sk digotong ke persawahan, yang jaraknya sekitar 1.000 meter di belakang tempat tinggal Sk. Korban ditidurkan di alas yang telah disiapkan pelaku. Korban kabur setelah menggigit pelaku. Pelaku merampas uang Rp 600.000 dan tiga ponsel korban. n st35.

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/11/16/si-gendut-curi-dan-perkosa-lagi.html

Harga bawang makin mahal

Senin, 22 November 2010 | 10:00 oleh Raka Mahesa W
HARGA BAWANG

JAKARTA. Harga bawang merah terus merangkak naik. Data terakhir Kementerian Perdagangan, Kamis (18/11), menyebutkan, harga bawang merah berada di kisaran Rp 23.286 per kilogram (kg). Harga ini naik 14,46 % dibanding harganya di awal November 2010 yang masih di kisaran Rp 20.343 per kg.

Direktur Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Kementerian Pertanian (Kemtan) Yul Harry Bahar, mengatakan, tingginya harga bawang di tingkat eceran karena para pedagang berusaha mencari keuntungan lebih. Sebab berdasarkan pantauan Kemtan, harga eceran tertinggi di daerah penghasil bawang cenderung stabil.

Di Majalengka, Jawa Barat, misalnya, harganya hanya Rp 13.000 per kg. Harga ini tidak berubah dibanding harga pada awal November 2010. Di sentra lain seperti Kuningan harga bawang merah memang melonjak 41,66 % menjadi Rp 12.000 per kg dibanding awal November sebesar Rp 7.000 per kg. Sedang di Brebes, Cirebon, dan Probolinggo harganya Rp 7.500-Rp 9.000 per kg.

Namun, menurut Akat, Wakil Ketua Asosiasi Perbenihan Bawang Merah Indonesia (APBMI), lonjakan harga murni dipicu penurunan produksi. Dia memperkirakan, produksi bawang tahun ini hanya sekitar 476.469 ton. Jumlah ini turun sekitar 50% dibanding produksi tahun lalu yang mencapai 952.939 ton.

Penurunan ini terjadi karena produksi bawang terganggu lamanya musim hujan. Sebab, bawang memerlukan pasokan air yang cukup dan tidak berlebihan. Itu sebabnya petani bawang lebih mengandalkan pengairan secara teknis. Saat hujan, petani tidak bisa melakukan pengaturan pasokan air.

Jika sistem irigasi tidak mendukung, bawang yang terendam air akan terkena serangan penyakit. Akibatnya produksi bawang mengalami penurunan. "Menurunnya produksi itu menyebabkan harga bawang merah naik," ujar Akat.

Ia memprediksi, harga bawang merah hingga akhir tahun ini mencapai Rp 17.000 per kg. Selain karena produksi nya turun, masa panen juga baru mulai Januari 2011. Sedang hasil panen November kemarin sudah menipis.

Akat bilang, meski bawang bisa disimpan hingga tiga sampai empat bulan, namun para petani akan lebih memilih menjual semua persediaan bawangnya. Sebab, harga saat ini sudah cukup menguntungkan bagi mereka.

“Dengan harga saat ini, saya perkirakan petani sudah mulai menjual langsung bawangnya, sehingga stok bawang semakin menipis,” katanya ke KONTAN Minggu (21/11).

Yul mengakui, harga jual di tingkat petani saat ini memang cukup menguntungkan. Bahkan, dengan harga Rp 6.500 per kg saja, menurutnya, petani sudah mendapat untung. "Apalagi sekarang sudah di atas itu," ucapnya.

Sumber: http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/52851/Harga-bawang-makin-mahal

PPA tunggu kucuran Rp2 triliun untuk BUMN

Minggu, 21/11/2010 14:32:08 WIB

Oleh: Gita Arwana Cakti JAKARTA: PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) masih menunggu kucuran dana tambahan dari pemerintah senilai Rp2 triliun untuk penyehatan perushaan-perusahaan BUMN.

Sekretaris Perusahaan PPA Renny O Rorong mengatakan Kementerian BUMN memang sudah mengusulkan tambahan dana Rp2 triliun dan saat ini masih dalam tahap pembahasan dengan Departemen Keuangan.

“Kami harap dana tersebut dapat cair pada 2011. Sudah kami usulkan tentang dana tersebut. Kementerian BUMN juga katanya sudah mengusulkan. Sekarang masih di tahap pembahasan bersama Departemen Keuangan,” ujarnya akhir pekan lalu.

Dia mengatakan perseroan memang sudah mendapatkan dana sebesar Rp2,5 triliun, yakni sebesar Rp1,5 triliun pada 2008 dan Rp1 triliun pada 2009. Pada 2010 perseroan tidak mendapatkan suntikan dana karena masih menggunakan sisa dari Rp2,5 triliun itu. Namun Renny menilai hingga 2011 kebutuhan perseroan untuk menyehatkan perusahaan-perusahaan BUMN lebih dari jumlah tersebut.

“Yang sudah kami dapat sejak 2008 memang Rp2,5 triliun. tetapi kebutuhan pasti lebih dari itu. Kalau untuk detil angkanya yang sudah terpakai saya tidak ingat, karena harus melihat data yang ada. Saya juga tidak bisa menyebutkan perusahaan mana yang membutuhkan dana terbesar dan terkecil, karena itu tergantung pada akhir kajian kami dan kondisi perusahaan,” kata dia.

Renny menyebutkan hingga saat ini perseroan menangani 18 perusahaan BUMN. Perusahaan itu a.l. PT Merpati Nusantara Airlines, PT PAL Indonesia, PT Waskita Karya, PT Kertas Kraft Aceh, PT Industri Gelas, PT Industri Sandang Nusantara, PT Djakarta Lloyd, PT Hotel Indonesia Nataour, Industri Film Nasional, dan PT Kertas Leces.

“Merpati saja butuh sekitar Rp300 miliar, PAL butuh Rp475 miliar. Itu baru dua perusahaan. Waskita Karya butuh Rp450 miliar. Belum lagi bicara yang lainnya seperti Dirgantara Indonesia, Primisima, Djakarta Lloyd, dan macam-macam lagi. Jadi jangan melihat dari nilai [dana] yang sudah kami dapat karena pasti kurang,” tutupnya. (05)

Sumber: http://web.bisnis.com/berita-populer/1id220554.html

Bus Restu Tabrak Sepeda Motor TNI, Melarikan Diri!

21 November 2010, 09:51:29| Laporan Iping Supingah

suarasurabaya.net| Lagi-lagi bus Restu terlibat kecelakaan. Kali ini menabrak sepeda motor TNI di kawasan Tongas, Probolinggo, Minggu (21/11).

Dilaporkan NAWAWI pendengar Suara Surabaya, sepeda motor plat nomor bintang 107-05 V ini dikendarai seorang bapak, ibu, dan anak. ”Yang ibu mungkin istri pemboncengnya itu terlempar masuk sungai, yang bapaknya pingsan, dan anaknya luka di bagian kepala dan sudah dibawa ke rumah sakit pakai mobil pick up. Bus Restunya melarikan diri,” jelasnya.

Kata NAWAWI, bus Restu yang menabrak ini ke arah Probolinggo, sedangkan sepeda motor yang ditrabrak ke arah Surabaya. Polisi sudah ada di lokasi kejadian.(ipg)

Sumber: http://kelanakota.suarasurabaya.net/?id=c4ddbb8328114a3052c77cddee841087201085153

Ekspor Buah-buahan dan Sayuran Turun 30%

Sabtu, 20 November 2010

Nilai ekspor buah-buahan dan sayuran asal Indonesia ke Singapura cenderung turun. Penurunan diperkirakan 20% hingga 30%. "Cuaca ekstrem sekarang ini jelas mengganggu produksi buah-buahan dan sayuran di dalam negeri, sehingga hal itu sangat berpengaruh pada jumlah ekspornya," jelas Ketua Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah-buahan Indonesia (AESBI), Hasan Jhonny saat dihubungi "GM", Jumat (19/11).

Hasan mengatakan, banyak sentra pertanian dan perkebunan di dalam negeri yang terkena banjir. "Kondisi ini membuat produksi turun karena hasil panen membusuk, sehingga tidak bisa diekspor," katanya.

Hasan mengungkapkan, buah-buahan yang biasa diekspor ke Singapura antara lain mangga, manggis, salak, jambu merah, belimbing, dan alpukat. Sedangkan sayuran antara lain bunga kol, sawi, paprika, buncis, selada, dan kentang.

"Untuk mangga, ekspornya bisa mencapai 2-3 ton per minggu. Manggis pun sama, 2-3 ton per minggu, salak sekitar 5 kuintal sampai 1 ton per minggu, jambu merah dan alpukat mencapai 5 kuintal per minggu," ujarnya.

Sementara itu, ekspor sayuran seperti bunga kol mencapai 5 ton per minggu, sawi dan paprika 1-2 ton per minggu, dan kentang 2 ton per minggu.

Belum terpenuhi

Hasan mengungkapkan, buah-buahan dan sayuran asal Indonesia sangat disukai konsumen Singapura, terutama buah mangga dan kol yang permintaannya cukup tinggi. Sampai saat ini, petani belum mampu memenuhi permintaan dari Negari Singa tersebut, karena tidak seluruh produksi buah-buahan dan sayuran dalam negeri siap untuk diekspor.

Selama ini, buah-buahan untuk ekspor dipasok dari Medan, Semarang, dan Probolinggo. Sedangkan sayuran dari Jawa Barat seperti Ciwidey, Pangalengan, dan Lembang. "Buah-buahan dan sayuran dalam negeri memiliki potensi yang cukup besar, tapi sayang kita tidak bisa memenuhinya," katanya.

Melihat potensi ekspor, tambah Hasan, mestinya hal ini menjadi perhatian pemerintah untuk mengembangkannya. (B.99)**

Sumber: http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20101120123927&idkolom=tatarbandung

Kran Air Membawa Maut

Tim Buser SCTV

19/11/2010 23:13 | Buser File
Liputan6.com, Probolinggo: Sesosok mayat bersimbah darah tergeletak di depan sebuah puskesmas Kecamatan Kanigaran, Probolinggo, Jawa Timur. Luka bacok tampak di bagian kepala dan leher korban yang diketahui bernama Jupri. Ceceran darah segar juga menempel di sepeda milik korban.

Bahkan potongan jari korban ditemukan tak jauh dari jasadnya. Kuat dugaan, korban sempat melawan saat akan dihabisi oleh pelaku. Garis polisi pun dibentangkan untuk mengamankan tempat kejadian perkara yang terus dikerumuni warga. Dari keterangan sejumlah saksi, polisi mengarah pada sebuah nama yang diduga sebagai pelaku.

Untuk memastikan penyebab pasti kematian korban, polisi membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah doktor Muhammad Saleh. Sedangkan sepeda ontel milik korban yang bersimbah darah dibawa ke Mapolresta Probolinggo untuk dijadikan sebagai barang bukti.

Hanya memerlukan waktu empat jam, polisi memebekuk Kabul, warga Kelurahan Curah Grinting. Dari pemeriksaan sejumlah saksi dan beberapa barang bukti, Kabul diduga kuat membunuh Jupri yang tak lain teman kerjanya sendiri.

Kabul ditangkap saat hendak melarikan diri di sebuah ladang jagung dekat rumahnya. Penagkapan tersangka berawal saat seluruh anggota polisi menutup semua akses jalan di sekitar TKP. Kepada polisi tersangka mengaku tega membunuh karena sakit hati dengan perkataan korban.

Di mata keluarganya, korban adalah sosok bapak yang baik dan suka bergaul dengan tetangga sekitarnya. Keluarga tak menyangka, Kabul yang justru dibantu korban untuk mendapatkan pekerjaan malah tega membunuhnya.

Di peternakan ayam milik Haji Imam Asyari, Jupri semasa hidupnya mencari sesuap nasi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dengan hanya mendapatkan upah Rp 22.500 per harinya, Jupri menghabiskan waktu 20 tahun terakhirnya dengan bekerja sebagai petugas kebersihan kandang ayam.

Adapun pemicu pembunuhan sadis adalah sebuah kran air. Dari reka ulang diketahui, sebelum pembunuhan terjadi, tersangka sempat terlibat cekcok dengan korban. Diduga motif pembunuhan ini karena tersangka dan korban berebut air untuk membersihkan kandang ayam.

Teguran korban yang meminta tersangka agar mematikan kran miliknya rupanya memancing emosi tersangka. Kabul pun langsung pulang dan mengambil sebilah celurit kemudian menunggu korban di ujung jalan.

Begitu melihat kedatangan korban yang baru pulang bekerja, tanpa basa basi tersangka langsung menyabetkan celurit ke tubuh korban. Namun karena korban sempat melawan, jari tangan korban terkena celurit yang dibawa tersangka hingga putus. Korban pun terkapar dan tewas di tempat kejadian.(JUM)

Sumber: http://buser.liputan6.com/berita/201011/307416/Kran.Air.Membawa.Maut

Bisnis patung manekin makin menjanjikan

Jumat, 19 November 2010 | 15:37 oleh Mona Tobing
PELUANG BISNIS BONEKA MANEKIN

Perkembangan industri fesyen ikut mendongkrak permintaan patung manekin. Pesanan terus berdatangan seiring makin menjamurnya toko baju, butik dan galeri fesyen, baik di Indonesia atau di luar negeri. Bisnis patung manekin pun makin menjanjikan. Per bulan, seorang pengusaha patung manekin bisa mendapatkan omzet hingga Rp 30 juta.

Bisnis patung manekin memang belum terlalu tersohor. Bahkan, di pasar, persaingan penjual serta produsen patung manekin masih terasa longgar.

Peluang inilah yang ditangkap perajin patung manekin di Bekasi, Neni Sriwahyuni. Perempuan yang berumur 32 tahun itu memulai usaha membuat patung manekin di tahun 2004. "Waktu itu, belum banyak orang membuat patung manekin," ujarnya.

Padahal, permintaan patung manekin saat itu cukup tinggi, terutama untuk pasar lokal. "Permintaan patung manekin banyak datang dari Jawa, Bali, dan Kalimantan," kata dia.

Kini, Neni pun tak hanya memenuhi permintaan lokal. Belakangan, ia kebanjiran pesanan dari luar negeri. "Dibandingkan lokal, justru banyak pesanan dari luar negeri, seperti Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia," tutur Neni. Pasar dari mancanegara ini lebih banyak memesan patung manekin dari fiber.

Setiap bulan, Neni menjual minimal 20 patung manekin. Ia menyediakan beragam patung manekin jenis pria, wanita, dan anak-anak dengan pelbagai ukuran.

Patung manekin anak dibanderol mulai Rp 1,5 juta. Lalu, patung-patung manekin orang dewasa dipatok dengan kisaran harga Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

Harga yang cukup mahal, menurut Neni, lantaran ia mengincar pasar ekspor. "Di pasar internasional, kami lebih mengutamakan kualitas, jadi bahan bakunya harus bagus," ujarnya.

Oleh karena itulah, Neni juga lebih mengutamakan penjualan ekspor ketimbang dalam negeri. "Kalau di pasar lokal, kami sudah kalah dengan produk lainnya, karena banyak manekin berharga murah," kata Neni.

Hampir 60% produk patung manekinnya diekspor. Sementara, di pasar lokal, ia banyak memasok pabrik garmen yang seringkali memesan lima hingga sepuluh patung.

Berbeda dengan Neni yang lebih fokus menggarap pasar ekspor, Rahmanto justru memilih pasar lokal untuk menjual patung manekinnya. "Saya sudah mengirim patung manekin ini hampir ke seluruh wilayah Indonesia, kecuali Aceh," ujarnya.

Rahmanto yang baru enam bulan menekuni usaha pembuatan patung manekin banyak memperoleh pesanan dari Jakarta, Surabaya, dan Kalimantan Timur. "Pemesanan ke kota-kota itu selalu dalam partai besar," ujar Rahmanto yang memiliki workshop di Probolinggo.

Di bengkel produksi itu, ia dibantu perajin setempat untuk memproduksi 5 sampai 10 patung setiap harinya.

Di pasar lokal, Rahmanto membidik segmen menengah. Itu sebabnya, harga patung manekinnya relatif lebih miring dari buatan Neni.

Harga manekin kepala anak dijual mulai Rp 27.000. Dan, manekin kepala orang dewasa dilego dari harga
Rp 32.000. Untuk patung setengah badan, ia membanderol harga Rp 40.000 hingga Rp 100.000. Adapun, harga patung manekin seluruh badan berkisar Rp 450.000 hingga Rp 550.000.

Rahmanto bilang, patung manekin yang terbuat dari plastik lebih banyak dipesan ketimbang yang berbahan fiber. Pasalnya, selain harganya lebih murah, model patung manekin plastik juga lebih bagus. Maklum, bahan plastik ini lebih mudah dibentuk dan tak mudah retak. Selain itu, patung setengah badan perempuan dengan kepala paling banyak dipesan untuk di-setting memakai baju dan kerudung.

Omzet yang diperoleh dari penjualan patung manekin lumayan besar. Neni mengungkapkan, dalam satu bulan ia mampu meraup omzet mulai Rp 20 juta hingga Rp 30 juta dengan menjual 20 hingga 25 manekin.
Soal omzet, meski bisa memproduksi lebih banyak, Rahmanto mengaku baru mendapat Rp 10 juta setiap bulannya. Maklum, manekinnya terbilang murah.

Untuk mengembangkan usahanya, Neni tidak terlalu banyak melakukan inovasi pada hasil patungnya. Soalnya, ia hanya membuat patung manekin berdasarkan pesanan para pelanggan.

Neni pun membuat situs di internet untuk merambah pasar yang lebih luas. Ia mempromosikan patung manekinnya dalam situs www.endo_fiberglass.com.

Melihat hasil penjualannya saat ini, Neni pun cukup puas. Makanya, ia tak mempunyai target yang muluk-muluk dalam mengembangkan pasarnya.

Hal ini sangat bertolak belakang dengan Rahmanto yang ingin terus mengembangkan pasarnya. Sekadar info saja, Rahmanto membuka usaha ini dengan modal minim. Ia juga tak mau mengandalkan pinjaman bank atau kredit usaha rakyat (KUR) yang tengah digalakkan pemerintah. "Kalau ke bank terbentur bunga tinggi. Lagipula, saat ini, kami masih bisa menutup biaya produksi dan distribusi," tuturnya.

Sumber: http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluangusaha/52754/Bisnis-patung-manekin-makin-menjanjikan

Ormas Setuju Santunan Kematian

Jumat, 19 Nopember 2010 | 10:42 WIB

PROBOLINGGO – Sejumlah ormas menyetujui kucuran santunan kematian kepada warga Kota Probolinggo sebesar Rp 750.000 per kematian yang diambilkan dari APBD. ”Intinya, kami menyetujui draf Raperda soal santunan kematian. Apalagi selama ini walikota sudah punya program takziyah (melayat) keliling,” ujar Ketua LSM Wamor, Imam Suliono Ssos, Kamis (18/11), dalam rapat dengan Panitia Khusus (Pansus) III Raperda santunan kematian.

Baru kali pertama ini DPRD Kota Probolinggo menggunakan hak inisiatifnya untuk menelurkan Perda. Demi membuat landasan hukum (Perda) soal santunan kematian, Pansus III mengundang sejumlah Ormas dan LSM di Kota Probolinggo. Di antaranya dari LSM Wamor, PC NU, PC Fatayat, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan Majelis Antar Gereja (MAG).

Dikatakan Imam Suliono, kebiasaan baik walikota melayat sambil memberikan bantuan (Rp 500 ribu) kepada keluarga almarhum perlu mendapat payung hukum. Data Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset Kota Probolinggo, pada 2008 santunan kematian yang dikeluarkan Rp 150 juta. Pada 2009 meningkat menjadi Rp 948 juta.

Dalam draft Raperda tentang santunan kematian, sumber dananya bersumber pada APBD dan dan bagi hasil Dana Abadi yang besarnya sekitar Rp 12 miliar. Dana abadi itu bakal dikumpulkan bertahap melalui APBD setiap tahun dan disimpan di bank syariah. Tahap pertama melalui APBD 2011 bakal dianggarkan Rp 5 miliar, APBD 2012 Rp 4 miliar, dan APBD 2013 dianggarkan Rp 3 miliar. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=aea65ad6da80d8eb1b55d0b8113b98a5&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Dewan Persoalkan Investasi Hanya Naik Rp 100 Juta

Jumat, 19 Nopember 2010 | 10:42 WIB

PROBOLINGGO – Kalangan DPRD Kab. Probolinggo mempersoalkan seretnya pertumbuhan investasi daerahnya selama dua tahun terakhir, 2008-2009. Dalam kurun waktu itu, hanya terjadi kenaikan investasi Rp 100 juta. Yakni pada 2008 nilai investasi di Kab. Probolinggo Rp 279,485 miliar dan pada 2009 Rp 279,585 miliar.

’’Hanya ada peningkatan nilai investasi Rp 100 juta. Ini harus dievaluasi mengapa investor tidak berminat berinvestasi di Kabupaten Probolinggo,” ujar Wakil Ketua DPRD, Wahid Nurahman, Kamis (18/11), dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Kab. Probolinggo tahun 2011 antara Tim Anggaran (Timgar) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD.

Wahid yang memimpin pembahasan KUA, Senin lalu, menilai penambahan nilai investasi Rp 100 juta itu menunjukkan kinerja instansi terkait ‘’jalan di tempat”. Padahal sebelumnya, sudah ada komitmen bersama untuk mempermudah perizinan bagi calon investor yang hendak menanamkan investasi di Kab. Probolinggo.

Politisi Partai Golkar itu menambahkan, Pemkab Probolinggo diminta mencari terobosan guna meningkatkan iklim investasi yang sedang lesu. “Salah satunya mempromosikan pembangunan Kraksaan sebagai ibukota Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Wakil Ketua Timgar Drs Tanto Walono MSi mengakui, nilai investasi pada 2008 dan 2009 memang sedikit lesu. Tetapi saat ini (2010) meski belum diketahui pasti angkanya, investasi di Kab. Probolinggo diperkirakan meningkat.

’’Sekarang ini banyak permohonan investasi yang masuk, namun semuanya masih dalam proses,” ujarnya. Dikatakan, Kab. Probolinggo mulai banyak dilirik calon investor untuk menanamkan investasinya.

Namun, Tanto yang juga Ketua Bappeda Kab. Probolinggo itu mengakui, ada sejumlah kendala yang dihadapi Pemkab terkait investasi. “Contohnya kondisi jalan akses Pasuruan-Probolinggo yang banyak dikeluhkan karena sempit dan sebagian ruas jalan rusak,” ujarnya.

Calon investor juga menunggu kepastian hukum dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab. Probolinggo. Sisi lain, penyusunan RTRW hingga menjadi landasan hukum butuh proses relatif lama. “Meski telah disetujui DPRD, naskah RTRW masih harus dikirim ke Pemprov Jatim untuk mendapatkan penyesuaian dengan RTRW provinsi,” ujar Tanto. Setelah klir di tingkat provinsi, baru RTRW itu dikembalikan ke Kab. Probolinggo.

Ternyata proses tersebut belum final, karena RTRW tersebut harus mendapat persetujuan Mendagri. “Syukurlah RTRW Kabupaten Probolinggo sudah mendapat persetujuan (dari Mendagri, Red.),” ujarnya.

Setelah disetujui Mendagri, naskah RTRW itu dikembalikan ke DPRD untuk mendapat persetujuan. Perda tentang RTRW yang sudah digedok DPRD inilah yang kemudian menjadi panduan bagi calon investor.

Terkait iklim investasi di Kab. Probolinggo, Bupati Drs H Hasan Aminuddin MSi tahun ini investor peternakan ayam dalam skala besar juga bakal mengembangkan sayapnya di Probolinggo. “Selain itu juga ada investor pabrik tekstil dan garmen yang tertarik berinvestasi di belahan barat Probolinggo,” ujar bupati. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=45ba8a2e8f120a801b4d1849d91eaac1&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc


PENAMBAHAN AREAL TANAMAN PANGAN

Kamis, 18 November 2010 | 21:52 oleh Astri Karina Bangun
Perhutani siap berikan 500 ribu lahannya

JAKARTA. Rencana Kementerian Pertanian memperluas areal tanaman pangan menggunakan lahan Perum Perhutani seluas 500.000 hektare di pulau Jawa mendapat respons positif. Direktur Pemasaran Perhutani Achmad Fachrodji mengungkapkan selama ini sebetulnya kegiatan tumpang sari di lahan hutan, terutama di Pulau Jawa sudah berjalan.

“Lahan Perhutani di Jawa sudah ada yang jadi sentra pertanian. Misalnya sentra jagung di Purwodadi dan Probolinggo. Selain itu di Jember ada lahan seluas 1.000 hektare yang tinggi produksi kedelainya. Melihat keberhasilan ini Pak Mentan minta agar diperluas,” ujar Achmad usai Peluncuran 1 Miliar Pohon Lingkup BUMN, Kamis, (18/11).

Achmad sekaligus mengklarifikasi bahwa Perhutani selama ini belum memberikan lahan sehingga Kementan terkesan masih menunggu kesediaan Perhutani. “Hanya saja APBN Pertanian kan selama ini belum masuk untuk subsidi pupuk, penyuluh pertanian, maupun bibit berkualitas di lahan pertanian di kawasan Perhutani.”

Achmad menambahkan Kementan sudah menyampaikan komitmennya untuk membina petani yang selama ini sudah mengembangkan tumpang sari di lahan Perhutani. Kementan dan Perhutani juga akan melakukan pemetaan bersama di lahan 500.000 hektare tersebut. Nantinya akan ditentukan mana lahan yang bagus untuk ditanami tiga jenis tanaman, yakni padi, kedelai, dan, jagung.

Hanya saja, menanggapi permintaan Kementan untuk perluasan lahan tebu, Achmad mengatakan Perhutani belum bisa memberikan. “Kalau tebu kita selektif karena lahannya terbatas. Ada beberapa tanaman tebu yang sudah pernah ditanam di lahan Perhutani, justru tanaman hutannya menjadi miskin karena zat haranya diserap tebu. Ini kalau dibiarkan bisa menyebabkan longsor dan banjir di hutan”

Akan tetapi Achmad tak menutup kemungkinan ada lahan Perhutani di luar Jawa yang bisa dipakai untuk penanaman tebu. Antara lain di Lampung dan Jambi.

Plt Direktur Utama Perum Perhutani menyebutkan total luas hutan produksi Perhutani di seluruh Indonesia mencapai 1,8 juta hektare. Dari luasan tersebut hasil tanaman tumpang sari di lahan Perhutani selama ini selama lima tahun terakhir mencapai 500.000 ton/tahun. “Atau setara Rp1 triliun untuk padi, jagung, dan kacang-kacangan.”

Sebelumnya Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Kementan Gatot Irianto mengatakan areal dari Perhutani tersebut bisa mulai ditanami bulan Desember ini. Selain dengan Perhutani, strategi perluasan lahan juga dilakukan Kementan dengan memanfaatkan sekitar 1,25 juta hektare lahan milik Inhutani I, Inhutani II, Inhutani III, dan Inhutani V. Keseluruh lahan tersebut akan ditanami padi, agung, dan kedelai.

“Kalau ketiga tanaman tersebut sudah mantap, maka akan dilanjutkan untuk pengembangan tebu dan ternak sapi dengan melihat kesesuaian lahannya,” pungkas Gatot.

Sumber: http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/52684/Perhutani-siap-berikan-500-ribu-lahannya

5 Siswa SMP Terdakwa Pembunuhan Dukun Santet

INILAH.COM, Surabaya – Kejaksaan Negeri Kraksaan, Kabupaten Probolinggo tengah menyidangkan 12 terdakwa kasus pembunuhan dukun santet. Lima diantara para terdakwa masih tergolong anak-anak dan rata-rata masih duduk di bangku SMP.

Menurut Kajari Kraksaan, Putu Indriati, pihaknya bersikap sangat hati-hati melakukan penuntutan kepada para terdakwa. Sebab, hukum harus ditegakan namun hak para terdakwa yang masih anak-anak untuk mengenyam pendidikan tidak boleh diabaikan.

Dari pasal 340 (pembunuhhan berencana), 338 (pembunuhan) dan 170 (pengeroyokan yang menyebabkan orang meninggal), hanya pasal terakhir yang dianggap paling kuat. Dari pasal tersebut, jaksa menuntut para terdakwa hukuman 3 tahun penjara.

"Ini sungguh menguras energi kami. Kejaksaan berpikir keras memikirkan pasal per pasal, supaya anak-anak ini tidak sampai dihukum berat," terangnya, saat ditemui Selasa (16/11/2010), di Kejati Jatim, Jalan A. Yani Surabaya.

Putu, Kejari Kraksaan pun berupaya mencari dukungan pemerintah setempat. Hasilnya, dari kesepakatan Muspida dan jajarannya, jika nantinya para terdakwa sudah divonis, tidak akan menjalani hukuman di penjara. Melainkan di tempat khusus, semacam panti penampungan untuk mendapatkan pembinaan mental.

Terkait kemungkinan rasa tidak puas dari keluarga korban, Putu menegaskan putusan pengadilan tentu tidak bisa memuaskan semua golongan. Namun diyakini itulah keputusan terbaik.

"Pastinya tidak semua orang puas dengan keputusan pengadilan. Tapi tentunya telah dipikirkan keputusan yang terbaik bagi semua orang," tegasnya.

Peristiwa pembunuhan tersebut sekitar 1 bulan silam, di Dusun Krajan, Desa Alas Sapai, Kecamatan Banyuanyar, Probolinggo. Saat itu, korban yang bernama Fadli (65) tengah melayat salah satu warga desa yang meninggal dunia.

Namun saat di lokasi, seseorang meneriakinya sebagai dukun santet. Sontak seluruh warga yang hadir mengejar Fadli, dan menghajarnya tanpa ampun.

Korban sudah berusaha lari ke arah perkebunan, namun warga terus mengejarnya. Fadli akhirnya terjatuh, dan menjadi bulan-bulanan warga. Polisi lalu menemukan sudah dalam keadaan tewas, akibat pukulan benda tumpul.

Polisi pun harus mengerahkan tak kurang dari 300 anggota untuk menjemput sekitar 30 orang saksi. Dari jumlah tersebut, 12 orang orang ditetapkan jadi tersangka, dan kini sudah dalam tahap persidangan. [beritajatim.com/mah]

Sumber: http://nasional.inilah.com/read/detail/980862/5-siswa-smp-terdakwa-pembunuhan-dukun-santet

Kornet Disebar ke Daerah Bencana

3Share

istimewa

BERITAJAKARTA.COM — 16-11-2010 16:06
Berbagai cara dilakukan Rumah Zakat DKI Jakarta agar penyaluran daging hewan kurban lebih efisien dan tahan lama. Salah satunya dengan mengubah daging hewan kurban menjadi kornet. Dengan diolah menjadi kornet, daging hewan kurban bisa tahan hingga tiga tahun. Bahkan, selain dibagikan kepada anak asuh sebanyak 105.671 paket kornet daging kurban juga langsung didistribusikan bagi korban bencana di Yogyakarta, Wasior dan Mentawai serta korban banjir di Jakarta.

Pada pelaksanaan Idul Adha kali ini Rumah Zakat DKI menyalurkan 1.000 kaleng kornet daging kurban kepada 1.000 anak asuh di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Seribu anak asuh ini merupakan binaan Rumah Zakat dari seluruh wilayah di Jakarta. Kornet yang dibagikan merupakan hasil penyembelihan hewan kurban pada 2009 lalu. "Tahun lalu kami menyembelih 8.666 ekor kambing dan 300 ekor sapi,” kata Pamungkas Hendra Kusuma, Pimpinan Direksi Rumah Zakat, Selasa (16/11).

Dikatakan Pamungkas, pengolahan daging hewan kurban menjadi kornet dilakukan di Probolinggo, Jawa Timur. Sementara untuk penyembelihan hewan kurban tahun ini, tercatat hingga Senin (15/11) kemarin, Rumah Zakat telah mengumpulkan sekitar 6.000 ekor kambing dan 350 ekor sapi. “Kami lakukan penyembelihannya secara terpusat di Probolinggo,” ujarnya.

Sumber: http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=42112

Rumah Zakat Galakkan Program Kornetisasi

Kelana Kota

16 November 2010, 12:40:23| Laporan J. Totok Sumarno

Idul Adha 1431H

suarasurabaya.net| Sejak tahun 2000, Rumah Zakat memunculkan inovasi program optimalisasi ibadah qurban melalui kornetisasi. Hasil kurban masyarakat diolah menjadi kornet superqurban sehingga mampu memberikan manfaat yang lebih panjang. Kemanfaatan Superqurban sebagai lumbung pangan nusantara sangat terasa dikala terjadi bencana baik itu lokal maupun nasional seperti yang terjadi dalam dua bulan terakhir ini.

Sepanjang Oktober-November 2010, Rumah Zakat telah menyalurkan 108.015 paket kornet Superqurban untuk korban-korban letusan Gunung Merapi, bencana banjir dan pangan Jakarta, Wasior dan masyarakat Mentawai. Inilah bentuk nyata Superqurban terbukti mampu Hadirkan Senyum Sepanjang Tahun.

Selain untuk bencana, Superqurban telah mendukung penguatan gizi untuk daerah rawan dan 121 ICD (Integrated Community Development) bekerja sama dengan berbagai organisasi dan kader kesehatan.

“Untuk Idul Adha 1431 H, Rumah Zakat mentargetkan bisa mengkornetkan 12.000 ekor kambing dan 700 ekor sapi,” ujar RAJIN ABDUL AZIZ Head Regional Jawa Timur, Selasa (16/11) menyikapi program kornetisasi yang sudah berjalan sejak tahun 2000 lalu itu.

Saat ini Rumah Zakat didukung 45 jaringan kantor yang terkoneksi secara online sehingga memudahkan para donatur untuk menyalurkan donasinya maupun kurbannya. Jelang kurban, pelayanan kantor juga buka lebih lama, bahkan di weekend.

“Insya Allah Jatim patut berbangga karena keseluruhan proses produksi Superqurban dipusatkan di sini tepatnya di Probolinggo dimana kita kini telah memiliki sentra ternak mandiri dengan pemberdayaan masyarakat lokal,” tambah RAJIN seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (16/11). Untuk produksi sendiri, Rumah Zakat bekerja sama dengan beberapa mitra untuk mendukung kelancaran proses kornetisasi tersebut.(tok)

Powered by Telkomsel BlackBerry ®

Sumber: http://kelanakota.suarasurabaya.net/?id=7b300ed5fff0a0c10e1908720aff68e4201085007

Saat Malam Pertama, Buronan Maling Sapi Dibekuk

15 November 2010, 18:47:17| Laporan Sentral FM Lumajang

suarasurabaya.net| Nasib sial dialami MOHAMMAD HOLIL alias HOL (28), warga Dusun Kalikembar, Desa Selokanyar, Kecamatan Pasirian ini. Pemuda yang belakangan diidentifikasi sebagai maling sapi telah jadi buronan selama 1,5 tahun lamanya.

Ia dibekuk oleh aparat Tim Buser Unit Selatan Satuan Reskrim Polres Lumajang, Minggu (14/11) kemarin. Padahal, ia baru sehari menikah dengan gadis pujaan hatinya di Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh.

Ia ditangkap bersama empat kawanannya, yakni SAHAR Cs, gembong maling sapi asal Probolinggo ini. Petugas yang dipimpin Aiptu MULDJOKO Kanit Tim Buser Unit Selatan Satuan Reskrim Polres Lumajang ini, menerobos masuk ke rumah istri tersangka di Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh lalu menyergap MOHAMMAD HOLIL ketika tengah menjalani malam pertamanya.

Alhasil, malam yang seharusnya menjadi paling berkesan bagi pasangan suami-istri ini, akhirnya menjadi berantakan. Dan, petugas langsung menyeret MOHAMMAD HOLIL alias HOL ke Mapolres Lumajang untuk pertangggungjawabkan perbuatannya.

AKP KUSMINDAR Kasat Reskrim Polres Lumajang mendampingi AKBP TEJO WIJANARKO Kapolres menyampaikan, penangkapan ini merupakan hasil pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2010. ”Tersangka MOHAMMAD HOLIL alias HOL yang kita tangkap, merupakan target penangkapan dengan status buronan alias DPO (Daftar Pencarian Orang) sejak Maret 2009 lalu,”beber AKP KUSMINDAR.

Dalam aksi komplotan ini, sebenarnya polisi berhasil membongkar sepak-terjang komplotan ini. Kawanan tersangka yakni SAHAR CS, semuanya telah ditangkap dan telah mendekam di Lapas Lumajang untuk pertanggungjawabkan perbuatannya.

Namun, setelah satu-persatu komplotannya dibekuk, tersangka yang berperan sebagai eksekutor pelaku pencurian sapinya, ternyata memilih untuk menghilang. ”Rupanya, tersangka memilih kabur ke Tarakan, Kalimantan. Sejak saat itu, ia menghilang dan sulit sekali melacaknya,” ungkap Kasat Reskrim.

Namun, ternyata pelarian tersangka ini tidak berlangsung selamanya. Pasalnya, 3 bulan lalu tersangka memilih kembali ke kampung halamannya hingga berkenalan dengan calon istrinya yang berasal dari Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh itu. (her/tin)

Teks foto :
- MOHAMMAD HOLIL alias HOL dikawal petugas Tim Buser Unit Selatan Satuan Reskrim Polres Lumajang setelah dibekuk di rumah istrinya.
Foto : Sentral FM

Sumber: http://jaringradio.suarasurabaya.net/?id=e5c3a3b91b6431eac9af80acebf47f59201084973