Selasa, 08 Juni 2010

Belanja Kendaraan Dinas Rp 4 M

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]
Wali Kota Pakai CRV, Wawali Fortuner

PROBOLINGGO - Pemkot Probolinggo sudah mulai belanja kendaraan dinas dengan APBD 2010. Total anggaran Rp 4.036.342.000. Di dalamnya termasuk mobil dinas (mobdin) baru untuk wali kota, wawali dan sekda.

Sudah sejak akhir Mei lalu, mobdin kinyis-kinyis terlihat parkir di area parkir khusus wali kota, wawali dan sekda. Tiga mobdin itu berplat nomor khusus. Yakni N 1 untuk mobil wali kota, N 5 untuk mobil wawali, dan N 6 untuk mobil sekda.

Keberadaan mobil-mobil tersebut menandakan bagian aset di Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset (DPPKA) sudah berbelanja mobdin. Itu seperti yang pernah dijelaskan saat pembahasan APBD 2010 lalu.

Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtyo membenarkan jika mobdin untuk wali kota serta wawali dan sekda sudah datang. Selain itu, aset juga membeli empat unit Innova dan empat unit Avanza untuk satker (satuan kerja).

Tiga kepala satker yang mendapat Innova ialah direktur RSUD Dr Mohammad Saleh, kepala Bappeda, kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB). Berikutnya satu Innova untuk Tim Penggerak PKK. Sedangkan empat Avanza dialokasikan untuk sekretariat DPRD (kelengkapan dewan), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan operasional satker.

"Mobdin yang sebelumnya dipakai oleh pejabat yang sekarang dapat baru akan ditarik ke aset. Nantinya aset yang akan mendistribusikan satker mana yang prioritas membutuhkan. Entah itu Dispobpar (Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Olahraga), operasional RSUD atau KONI," kata Tiyok, panggilan Rey Suwigtyo.

Menurutnya, harga mobdin sekelas wali kota, wawali dan sekda menurun dari duit yang dianggarkan. Mulanya untuk wali kota dianggarkan sekitar Rp 600 juta, wawali Rp 500 juta dan sekda Rp 400 juta.

"Milik pak wali saja turun sampai hampir Rp 200 juta. Sisa anggaran mobdin digunakan untuk kebutuhan pro rakyat, seperti kemiskinan, saat di PAK (perubahan anggaran keuangan)," tegasnya.

Mobdin baru wali kota seharga Rp 453.750.000 jenis All New Honda CRV 2,4 Black. Pasalnya, pemilihan mobil yang agak murah dari anggaran itu sesuai permintaan Buchori. Ia ingin mobil yang ukurannya kecil biar lincah ketika menjangkau pelosok-pelosok kota.

"Salah satu mobdin milik wali kota nanti juga akan ditarik ke aset. Sekarang masih koordinasi, mana (Terrano atau Camry) yang akan ditarik. Saya tidak tahu nanti mobil milik pak wali akan diturunkan ke siapa (satker). Rata-rata disini (pemkot) di atas 7 sampai 8 tahun baru ganti," ungkap Tiyok.

Tiyok menambahkan, kriteria mobdin pejabat ada aturannya dalam Kepmendagri tentang standarisasi mobdin untuk pejabat yang disesuaikan dengan eselonnya. Tidak ditentukan dalam merek tetapi ukuran mesin alias cc (capacity cilinder). Pengadaan kali ini cc mobdin wali kota lebih kecil dibanding milik wawali dan sekda.

Diketahui, saat ini wali kota sudah memiliki dua mobdin jenis Terrano tahun 2004 dan Camry tahun 2007. Wawali dan Sekda sama-sama punya Escudo tahun 2002 dan New City tahun 2007. Rencananya mobdin yang bakal ditarik adalah Terrano milik wali kota dan Escudo milik wawali dan sekda.

Sebelumnya, Wali Kota Buchori pernah bilang bahwa sebenarnya ia sudah jatuh cinta dengan Camry-nya. Sedangkan mobdin CRV baru bukan untuk gagah-gagahan, tetapi khusus mobdin lapangan. "Saya butuh mobil itu untuk ke pelosok-pelosok (kota) yang tidak mungkin pakai sedan. Selain itu juga untuk gantian. Carinya (mobdin) juga dibawah anggaran agar sisanya bisa dipakai untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya waktu itu.

Sementara itu, Wawali Bandyk Soetrisno menambahkan setelah menjabat 1,2 tahun sebagai wawali, baru mendapat mobdin baru. Sebelumnya ia masih pakai mobdin lama. Wawali bahkan sudah mengadakan syukuran untuk mobdin barunya beberapa waktu lalu.

"Syukuran itu intinya biar selamat memakai mobil itu, dalam rangka memimpin pemerintahan mendampingi pak wali. Mobilitas kami sangat tinggi, kalau memakai mobdin lama khawatir ada kendala. Karena terakhir mobdin Escudo itu tahun 2004. Sekali lagi, pengadaan mobdin baru ini bukan untuk mewah-mewahan," kata Bandyk yang mengaku sebenarnya lebih suka naik mobil VW. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=showpage&rkat=4

Banyak Pejabat Darah Tinggi

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO - Pejabat eselon 2, 3 dan 4 di lingkungan Pemkot Probolinggo saat ini menjalani general medical check up. Ini dilaksanakan tiap tahun. Belum diketahui hasilnya untuk tahun ini. Tapi, berkaca pada hasil general medical check up pada 2009, ditemukan banyak pejabat menderita hipertensi atau darah tinggi.

Kali ini general medical check up dilaksanakan di RS Dharma Husada Kota Probolinggo. Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan sejak Senin (7/6) hingga Rabu (9/6). Serangkaian pemeriksaan diikuti mulai dari pemeriksaan darah, urine lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal dan paru.

"Pemeriksaan kesehatan ini untuk pejabat eksekutif sebanyak 130 orang. Masing-masing satker (satuan kerja) sekitar 3 orang. Pemeriksaan berjalan selama tiga hari," ujar Kepala Dinas Kesehatan dr Bambang Agus Suwignyo.

Pagi kemarin, terlihat Wawali Bandyk Soetrisno dan Sekda Johny Haryanto berada dalam antrean general medical check up. Check up pertama yaitu cek darah untuk ginjal dan tes urine.

Sambil menunggu hasil laboratorium, pejabat bisa menjalani pemeriksaan ECG (Electro Cardio Grafi) alias rekam jantung untuk mengetahui fungsi jantung. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Lalu rontgen guna mengetahui fungsi paru para pejabat, ada gangguan atau tidak.

"Setelah pemeriksaan selesai, dipersilahkan makan sebagai persiapan pemeriksaan dua jam setelah makan. Pemeriksaan itu fungsinya untuk mengetahui kadar gula darah. Kalau sudah dua jam, pejabat itu harus kembali lagi lagi ke lab," jelas dr Bambang.

Menurut dr Bambang, general medical check up ini sangat penting untuk screening sekaligus mengatasi penyakit yang mungkin dialami oleh pejabat. Melalui pemeriksaan ini dapat diketahui apakah pejabat mengidap penyakit yang dapat mengurangi produktifitas kerja.

Apabila nanti ditemukan ada kelainan, Dinkes bakal menunjuk dokter spesialis sebagai konsultan. Antara lain dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis jantung, dokter spesialis paru dan patologi klinik. Setidaknya membutuhkan waktu sekitar sebulan untuk mengetahui hasil pemeriksaan tersebut.

Kepada Radar Bromo, Kepala Dinkes menegaskan meskipun yang ikut pemeriksaan pejabat pemerintah, bukan berarti pemeriksaan itu harus dilaksanakan di rumah sakit punya pemerintah pula. Sebab, general medical check up ini melalui tender dan badan layanan milik pemerintah tidak boleh ikut proses tender.

"Kami mengumumkan dengan kualifikasi tertentu melibatkan semua lab di kota. Yang memenuhi persyaratan yang memenangkan tender sesuai daftar tarifnya. RSUD tidak boleh ikut dalam tender ini. Dan (tender) dimenangkan Dharma Husada," ujarnya.

Dokter Bambang membenarkan jika pejabat juga punya askes (asuransi kesehatan) tapi askes tidak bisa digunakan untuk general medical check up. "Sakit dan pengobatan bisa menggunakan askes. Jadi, kebijakan ini tidak overleap dengan askes," imbuh dia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tahun 2009 lalu, ada sejumlah penyakit yang banyak diderita oleh pejabat. Posisi teratas adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes (kencing manis) dan gangguan jantung ringan.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, apabila hasil sudah keluar maka Dinkes bakal menyarankan ke dokter spesialis yang sudah dirujuk. Terkait penyakit yang diderita, dr Bambang tidak bisa menyarankannnya, namun diserahkan ke dokter spesialis tersebut.

Namun secara global, ia punya saran, sebaiknya menjaga kesehatan dengan baik, perhatikan kesehatan secara rutin, jangan merokok, hindari stress dan makan dengan makanan bergizi seimbang serta olahraga teratur.

"Hasil pemeriksaan pejabat ini akan kami laporkan ke wali kota. Kami juga berencana mengadakan general medical check up untuk keluarga miskin perokok," pungkas dr Bambang. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163251

Diduga Selingkuh, Digerebek

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO - Warga Kentangan, Kelurahan Curahgrinting Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Senin (7/6) dini hari geger. Warga menggerebek rumah seorang warga setempat, Sm. Sebab, dia diduga berselingkuh dengan Nn, seorang lelaki asal Kebonsari Kulon.

Setelah digerebek, Sm dan Nn digelandang ke mapolresta setempat. Kepada polisi, warga meminta dua orang itu diperiksa.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, kejadian itu bermula pada Minggu (6/6). Sekitar pukul 23.30, Nn datang ke rumah Sm dengan mengendarai motor. Itu mengundang kecurigaan warga. Pasalnya, saat masih jauh jaraknya dari rumah Sm, Nn sudah mematikan mesin motornya. Lalu, Nn menghilang di sekitar rumah Sm.

Mendapati Nn menghilang, warga makin curiga. Mereka pun mencoba untuk mencarinya. Semakin malam, warga semakin banyak yang datang. Muncul kecurigaan Nn telah masuk ke rumah Sm. Terlebih, suami Sm sedang tidak di rumah karena bekerja di luar kota.

Akhirnya, sekitar pukul 00.30 warga bersepakat untuk menggrebek rumah Sm. Pasalnya, warga juga mencurigai Sm telah berselingkuh dengan Nn yang dikenal sebagai penjual minyah tanah itu. "Ada warga yang tahu kalau yang datang itu, dia (Nn)," jelas Sulimah, seorang warga setempat.

Atas kesepakatan itu, warga pun menggedor pintu rumah Sm. Sm lalu membuka pintu rumahnya dan menemui warga. Sm menyangkal atas tuduhan warga yang dialamatkan pada dirinya.

Tapi, warga tidak begitu saja percaya. Warga memaksa masuk untuk mencari Nn. Ternyata apa yang dikatakan Sm benar. Nn saat itu tidak berada di dalam rumah Sm. Justru warga menemukan Nn di rumah salah seorang kerabat Sm, yakni Bb. "Coba tidak ada polisi, sudah kami telanjangi dan diarak," ujar salah seorang warga.

Hal itu, disangkal oleh seorang kerabat Sm, Siti Juhairiyah. Menurutnya, waktu itu Nn tidak datang ke rumah Sm tapi ke rumah Bb. "Dia (Nn) bertamu ke rumah Bb, dan tidur di sana tapi tidak ngumpul tidurnya," ujarnya.

Siti mengatakan, apa yang dituduhkan warga tentang perselingkuhan antara Sm dan Nn tidak benar. Menurutnya, memang mereka mempunyai hubungan. Tapi hubungan bisnis, yakni Sm sering membeli minyak tanah kepada Nn. "Mbak Sm punya toko dan kalau beli minyak tanah kepada dia (Nn)," jelasnya.

Di Polresta Sm dan Nn langsung menjalani pemeriksaan di ruang riksa unit I. Warga yang menduga mereka telah berselingkuh juga mendatangi polresta. Warga yang didominasi oleh ibu-ibu itu, juga tidak sabar ingin segera mengetahui hasilnya. Mereka berharap Sm dan Nn dapat ditahan.

Tapi, mereka harus kecewa setelah polisi melepaskan mereka berdua karena polisi menilai tidak cukup bukti. "Jangan sampai dia (Nn) masuk ke Kentangan lagi. Kalau sampai masuk ke Kentangan jangan salahkan kami kalau dimassa," teriak salah seorang warga menunjukkan kekesalannya.

"Pantesan kalau rizkinya orang Kentangan seret, karena ada yang seperti ini (selingkuh). Benni matee reng kaper jieh, tapi ngudie. Biasanah matee 41, malah jie ngudii 50. Nambe oreng kaper, benni matee. (bukan membunuh orang kafir itu, tapi menghidupkan. Biasanya membunuh 41, malah itu menghidupkan 50. Nambah orang kafir, bukan membunuh," ujar warga lainnya.

Atas kasus ini, Kasatreskrim Polresta AKP Agus I Supriyanto menyatakan pihaknya menerima penyerahan dari warga. Dan, telah melakukan pemeriksaan. Hasilnya, antara Sm dan Nn itu ternyata tidak terjadi apa-apa. "Dia (Nn) hanya tamu, dan hubungannya dengan bisnis," jelas AKP Agus.

Karena tidak ada bukti dan saksi yang menunjang itulah, akhirnya mereka berdua diserahkan kembali kepada keluarganya. "Mereka ditemukan di tempat yang berbeda, lain rumah. Dan, keluarganya juga siap bertanggung jawab atas masalah ini," jelas kasatreskrim. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163248

Mahal tapi Diminati

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]
Kemarin Pembukaan Pendaftaran Kelas SBI SMK

PROBOLINGGO-Walaupun mahal, SMK kelas SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) tetap menjadi buruan calon siswa. Di Kota Probolinggo, pada hari pertama pembukaan pendaftaran kemarin (7/6), tercatat 523 siswa yang membeli formulir pendaftaran di SMKN 2.

Para pendaftar itu datang dari berbagai daerah. Yakni, Lumajang, Tulungagung, Sidoarjo, Tenggarong Kalimantan, dan Kabupaten Probolinggo. Di hari pertama saja jumlah pendaftarnya lebih banyak dibanding kuota rombel (rombongan belajar) atau kursi yang disediakan, yakni 480 kursi.

Untuk melakukan pendaftaran, para calon siswa itu harus antre. Awalnya panitia menyediakan dua loket. Tapi, sekitar pukul 10.00 ditambah satu loket untuk mengurangi antrean yang makin panjang.

"Dibuka satu loket lagi, biar tidak terjadi antrean terlalu panjang," jelas Ali Istiadi, sekretaris penerimaan peserta didik baru (P2DB) SMKN 2.

Pendaftaran itu akan dibuka selama tiga hari (7-9 Juni). Dan, pada 14 Juni akan dilakukan tes akademik. Pada 15-16 Juni akan digelar wawancara dengan para calon wali murid. Dan, hasinya akan diumumkan pada 19 Juni.

Siswa yang diterima harus melakukan daftar ulang pada 21 Juni. Saat itu para calon siswa harus membayar sejumlah biaya. Yakni, biaya masa orientasi siswa (MOS) Rp 32 ribu, uang LDDK (latihan dasar disiplin korp) Rp 70 ribu dan SPP selama satu bulan Rp 198 ribu. "Kalau ditotal Rp 300 ribu," jelas Suryono, kepala SMKN 2.

Selain biaya itu, masih ada biaya pengembangan dan peningkatan mutu sekolah. Tapi, besarnya masih belum ditentukan. Menurut Suryono, besarnya biaya pengembangan dan peningkatan mutu sekolah itu, terlebih dahulu akan dimusyawarahkan dengan pihak komite dan wali murid. "Masalah besarnya berapa, itu sesuai kemampuan wali murid," ujarnya.

Tapi, ada besaran minimal yang nantinya akan ditentukan setelah menghitung kebutuhan sekolah. "Besarnya akan disesuaikan dengan program sekolah," jelasnya. Misalnya, untuk pengadaan komputer, LCD, diklat, dan perbaikan-perbaikan kecil lainnya. "Dana itu akan difokuskan pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar," lanjutnya.

Menurut Suryono, berdasarkan pengalaman selama ini rata-rata para calon siswa memilih angka minimal. Itu pun terkadang masih tidak bisa dipenuhi keseluruhan. Bahkan, ada yang sampai lulus masih belum lunas juga. "Banyak juga yang kadang tidak bayar, bahkan sampai lulus," ujarnya.

Suryono mengatakan, untuk SPP saja masih banyak siswa yang lalai. Bahkan ada yang sampai utang bertahun-tahun. Menurutnya, dari seluruh siswanya dalam satu bulan paling banter yang membayar hanya 50-60 persen. "Kalau yang membayar 70-80 persen, itu sudah bagus. Tapi, itu jarang," jelasnya.

"Yang perlu digarisbawahi, besar kecilnya (biaya pengembangan dan peningkatan mutu) itu, tidak menjadi pertimbangan terhadap diterima atau tidaknya calon siswa," jelas Suryono.

Sementara di SMAN 1, pengumuman hasil tesnya akan diumumkan pada 12 Juni. Dan, para calon siswa itu bisa langsung mendaftar ulang. Pada saat mendaftar ulang itu, mereka diharuskan membayar biaya MOS sebesar Rp 25 ribu.

Selain itu, para calon siswa juga akan diminta membayar biaya pengembangan dan peningkatan mutu sekolah. Besarnya, juga akan dimusyawarahkan dulu dengan para wali murid. "Besarnya, nanti sesuai dengan hasil rapat yang akan dengan para wali murid," jelas Abdullah, kepala SMAN 1.

Masalah SPP, Abdullah masih belum bisa memastikan. Menurutnya, untuk SPP diperkirakan akan ada kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang Rp 200 ribu. "Ada kemungkinan naik, karena juga muridnya semakin berkurang," jelasnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163236

Unas Paket Digelar Bulan Ini

Selasa, 08 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO-Selesai menggelar ujian nasional (unas) utama dan ulangan, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Probolinggo berancang-ancang menggelar unas paket A, B, dan C. Mereka yang tidak lulus unas diharapkan mengikuti unas paket agar bisa dapat ijazah.

Namun hingga kemarin (7/6), tiga siswa tingkat SMA yang tidak lulus unas utama dan unas ulangan belum juga mendaftarkan diri. Padahal unas paket akan digelar pada 22-25 bulan ini. Dan, akan diikuti oleh 383 peserta.

"Sampai saat ini masih belum ada kabar, mereka akan mendaftar atau tidak," jelas, Pujiana, Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Seni dan Olahraga Dispendik.

Diketahui sebelumnya, di Kota Probolinggo ada 147 siswa yang tidak lulus unas utama. Pada 10 Mei, sebanyak 146 siswa mengikuti unas ulangan. Dan, seorang siswa mengundurkan diri alias tidak mengikuti unas ulangan.

Mereka terbagi menjadi dua, yakni dari SMK 53 pelajar dan 93 siswa dari SMA dan MA. Pada pengumuman hasil unas ulangan Sabtu (5/6) lalu, diketahui ada tiga siswa yang tidak lulus. Dua orang dari MA dan 1 dari SMA.

Menurut Pujiana, kalau para siswa itu tidak bisa mengikuti unas paket bulan ini, bukan berarti tidak punya kesempatan. Mereka masih punya kesempatan untuk mengikuti unas paket pada periode berikutnya. "Kalau tidak bisa ikut sekarang, bisa ikut pada periode berikutnya," ujarnya.

Karena para siswa tidak lulus unas belum mendaftar Pujiana menyatakan akan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Itu, untuk memastikan tentang tiga pelajar tersebut.

Menurutnya, mereka harus melengkapi persyaratan-persyaratannya. "Kami akan segera mengundang kepala sekolahnya, bagaimana dengan murid-muridnya itu. Kasihan kalau mereka tidak mengikuti," ujarnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163235

Lomba Lukis Songsong Adipura

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]

PROBOLINGGO - Kegembiraan warga Kota Probolinggo menjelang penerimaan piala Adipura Kencana dilakukan dengan beragam cara. Kemarin (7/6), siswa kelas 6 SD/MI se Kecamatan Kademangan mengikuti lomba melukis dalam rangka menyongsong Adipura Kencana 2010 yang akan diberikan hari ini di Jakarta.

Lomba lukis itu dilaksanakan di terminal Bayuangga mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.00. Ada dua kategori yang dilombakan, yakni individu dan kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5 anak. Tema lomba lukis tersebut tentang lingkungan hidup. Peserta dibebaskan memilih tempat di halaman, tapi tidak sampai masuk ke dalam terminal.

"Siswa kelas 1 sampai 5 kan ujian, daripada mereka mengganggu temannya yang ujian lebih baik refreshing ke terminal sambil ikut lomba lukis. Sudah saatnya Adipura Kencana ke Kota Probolinggo. Adipura dan Adiwiyata sudah didapatkan Kota Probolinggo berkali-kali," kata ketua pelaksana lomba Suyono.

Suyono yang juga bertugas di SD Triwung Lor I itu punya alasan sendiri kenapa panitia menggelar lomba lukis di kawasan terminal. "Biar anak-anak ini tahu terminal. Soalnya ada yang rumahnya di daerah selatan tidak tahu terminal seperti apa. Supaya anak-anak merasakan berada di terminal," tambahnya.

Peserta lomba dari 22 lembaga SD/MI di Kecamatan Kademangan dibebaskan memilih gambar yang bakal dilukis. Peralatan lomba seperti meja dan alat gambar dipersilakan membawa sendiri.

Lokasi di terminal diharapkan bisa membangkitkan ide dan kreativitas anak-anak dalam melukis tentang lingkungan. "Lihat saja anak-anak bisa santai," ujar Suyono saat ditemui Radar Bromo, kemarin di terminal. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163234

Sambut Baik Tol Pasuruan-Probolinggo

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO-Rencana pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo disambut hangat oleh pihak Pemkab Probolinggo. Sebab rencana itu dianggap banyak memberikan manfaat. Salah satunya adalah meningkatkan iklim investasi.

Bambang Supriadi, Kasi Penanaman Modal mengatakan, saat ini kendala utama investasi di Kabupaten Probolinggo adalah tentang sarana infrastruktur jalan yang kurang memadai. Kondisi jalan utama yang menghubungkan Probolinggo dan Pasuruan saat ini rusak parah.

Sehingga hal itu membuat beberapa investor malas untuk berinvestasi di Kabupaten Probolinggo. "Akses jalan Pasuruan-Probolinggo yang rusak parah memang berpengaruh besar pada pertumbuhan investasi," kata Bambang S.

Nah, bila nanti rencana pembangunan tol sudah terealisasi, masalah soal kondisi ruas jalan yang kurang memadai itu akan teratasi. "Bila akses jalan mudah, otomatis investor juga bakal banyak yang berdatangan," aku Bambang.

Menurut Bambang, secara keseluruhan, kelengkapan infrastruktur di Kabupaten Probolinggo sudah cukup lengkap. Saat ini pelabuhan Kota Probolinggo sudah bisa dimanfaatkan untuk transportasi laut, pasokan listrik juga disebutkannya bisa disediakan oleh PLTU Paiton. Sementara suplai air Ronggojalu juga dinilai cukup.

"Asalkan kondisi politik dan keamanan tetap kondusif seperti sekarang ini, adanya jalan tol nanti akan berdampak signifikan dengan pertumbuhan investasi. Para investor yang sudah jenuh di wilayah sekitar Surabaya bakal meluber ke Probolinggo," jelas Bambang.

Selain itu, layanan perizinan kepada para pengusaha menurut Bambang juga cukup berefek pada perkembangan investasi. Karena itu, pemkab pun sudah menyiapkan beberapa trobosan baru untuk memudahkan para investor. Salah satunya adalah dengan penerapan sistem online dalam pengurusan perizinan.

Secara keseluruhan, tahun 2010 ini Pemkab menargetkan pertumbuhan investasi sebesar 5 persen atau sekitar Rp 210 M. Sementara sampai triwulan pertama tahun 2010 ini (Januari sampai Maret) pertumbuhan investasi masih ada di angka Rp 26,315 M.

Pertumbuhan investasi itu disumbangkan oleh perusahan fasilitas (perusahaan yang mendapat jaminan bebas fiskal) yang mencapai Rp 22 M dan nonfasilitas (masih dibebani fiskal) yang mencapai Rp 4,3 M. Untuk nonfasilitas ini, yang paling banyak adalah dari industri yang mencapai 60 persen, untuk perdagangan 30 persen dan pertanian sebanyak 10 persen.

Meski masih jauh dari target yang telah ditetapkan, namun Bambang cukup optimis tahun ini Pemkab bakal berhasil memenuhi pertumbuhan investasi 5 persen tersebut. "Biasanya pertumbuhan investasi itu bisa terlihat pada triwulan ketiga," beber Bambang.

Selain soal kondisi jalan, salah satu faktor lain yang masih menjadi titik lemah pengembangan investasi di Kabupaten Probolinggo adalah soal belum terbentuknya perda yang mengatur soal investasi. "Tahun 2011 mendatang, pemkab berencana mulai membahasnya," jelas Bambang. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163233

Dinilai Banyak Hewan Berbahaya

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]
Kali Mati Perlu Perawatan
KRAKSAAN - Penangkapan puluhan ular di kali mati, Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan membuat warga setempat khawatir. Sebab, selama ini kali mati hampir tidak berfungsi. Namun, banyak hewan berbahaya yang hidup di tempat itu.

Wahyudi, 28, warga setempat menyarankan agar kali mati lebih baik ditimbun dengan tanah. Sebab menurutnya, banyak muncul hewan berbahaya dari sungai tersebut. "Jangan dibiarkan begitu. Warga yang kena dampak negatifnya," katanya.

Sebenarnya, Wahyudi mengaku tidak banyak tahu mengenai sejarah sungai itu. Hanya menurut dia, memang banyak hewan yang tinggal di tempat itu. "Ular, ikan, biawak," rincinya.

Lebih jauh dia menerangkan, sungai itu tidak berbahaya bagi beberapa orang. Namun akan berbahaya untuk anak kecil. "Ini harus diperhatikan," lanjutnya.

Seperti diberitakan Radar Bromo,Marzuki, 44, warga setempat mendapatkan ratusan ular saat berniat menjaring ikan. Menurut Marzuki, ular-ular itu didapat dari kali mati yang yang berada di belakang rumahnya.

Dalam pantauan Radar Bromo, sungai tersebut sebenarnya masih mengalir ke laut.

Namun, entah mengapa selama ini sungai itu hampir tidak pernah difungsikan.

Asmo, 78, warga setempat menerangkan, saat musim hujan sungai itu dialiri air. Namun, pada musim kemarau sungai itu kering. "Sungai, tapi bukan sungai," sebutnya berusaha mengidentifikasi.

Seperti warga yang lain, Asmo menyebut di sungai tersebut memang ditempati beragam hewan. Dia sendiri mengaku sering melihat ular di situ. Namun dibiarkan saja. "Ya persis di tempat itu (Marzuki menangkap ular, Red)," tutur Asmo.

Namun, tidak melulu hewan berbahaya yang tinggal di situ. Selain ular kata Asmo, juga ada beberapa jenis ikan. Misalnya ikan Gabus dan Lele. Bahkan, tak jarang ikan-ikan itu dipancing oleh warga sekitar sungai.

Sementara Rohani, 58, menambahkan, dulu sungai itu termasuk wilayah angker. Namun setelah banyak rumah dibanguun di sekitar sungai, kesan angker menghilang. Tapi lanjut Rohani, tetap banyak hewan berbahaya yang tinggal di sungai itu. "Kalau dulu, bahkan ada landak di situ," lanjutnya.

Cerita agak rinci tentang sungai itu disampaikan Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Budiono. Menurut Budiono, kali mati punya sejarah panjang.

Kata Budiono, kali mati sebenarnya ditutup. Ada beberapa alasan yang menyebabkan penutupan kali mati. Salah satunya, yakni sering menimbulkan banjir besar di Kraksaan. "Ini cerita dari kakek saya," ujarnya yang asli penduduk Desa Bulu.

Penutupan sungai dilakukan pada 1936. Namun, bukan berarti tidak ada air sama sekali. Kata dia, air masih ada di sungai tersebut. Inilah yang kemudian menyebabkan kali mati tidak berfungsi sebagaimana sungai lainnya. "Makanya dinamakan kali mati," jelasnya.

Begitu ditutup lanjut dia, aliran sungai dialihkan ke sungai Rondoningo, Desa Semampir. Sungai Rondoningo sendiri kata Budiono, merupakan sungai buatan. "Yang asli, ya kali mati itu," jelasnya.

Budiono mengakui, masih banyak habitat kali mati yang tersisa. Tak hanya ular, warga sering mendapati biawak dari sungai tersebut. "Bahkan sering lewat jalan di depan rumah saya," ujarnya.

Lebih jauh Budiono berharap, Pemkab Probolinggo merespon kejadian tersebut. Yakni dengan merawat sungai tersebut. Sebab, beberapa hewan di sungai itu mengandung bahaya. Misalnya, ular yang ditemukan di tempat itu. Tentunya kata Budiono, perawatan dilakukan bersama warga. "Sebab sungai itu bersejarah lho," pungkasnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163225

Siap Kirab Adipura

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]

KRAKSAAN
- Kota Kraksaan telah memastikan diri memperoleh penghargaan Adipura untuk kategori kota kecil. Rencananya, penyerahan penghargaan akan dilakukan hari ini di Istana negara. Penyerahan akan dilakukan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Sekretaris Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan Samari Kusmayadi mengatakan, Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin akan menerima penghargaan itu. Saat ini kata dia, Bupati sudah ada di Jakarta didampingi Ketua BLH Dewi Korina dan Ketua DPRD setempat Ahmad Badawi. Termasuk dirinya, kini ada di Jakarta.

Samari menambahkan, ada dua rombongan yang ikut ke Jakarta untuk penerimaan Adipura. Samari ikut rombongan pertama. Rombongan tersebut kata Samari berangkat, pagi kemarin. Sementara rombongan kedua, yakni rombongan Bupati Hasan. "Saya datang untuk siap-siap," ujar Samari.

Usai penerimaan penghargaan itu kata Samari, Pemkab Probolinggo akan menggelar kirab Adipura. Kirab akan dilakukan pada 25 Juni. Rencananya, kirab berbentuk long march dan karnaval di sepanjang titik pantau Adipura. "Kegiatan itu akan berlangsung meriah," lanjutnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163224

Stadion Merdeka Belum Layak

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]
Terancam Tak Ada Laga Home
PROBOLINGGO-Persiapan Persikapro Kabupaten Probolinggo untuk berlaga di Divisi II yang digelar akhir Juli mendatang sedikit terganggu. Sebab tim berjuluk Panji Laras tersebut terancam tidak bisa tampil di depan publiknya sendiri selama kompetisi digelar.

Salah satu alasan yang mendasari adalah kondisi stadion Merdeka Kraksaan yang selama ini menjadi venue Persikapro ketika bermain di kandang dinilai kurang memenuhi standar PSSI.

Hal itu diakui sendiri oleh sekretaris Pengcab PSSI Nur Ali. Menurutnya, usai menyelenggarakan laga play off Divisi II dan babak penyisihan Liga Remaja U-18, jajaran tim dari Pengprov PSSI Jatim yang sempat memantau pertandingan itu mengeluhkan kondisi stadion Merdeka.

Dari penilaian pengprov tersebut, kondisi stadion Merdeka dinilai masih belum cukup layak. Salah satu faktor yang paling mencolok adalah tidak adanya ruang ganti pemain di dalam stadion tersebut.

Saat menggelar beberapa pertandingan lalu, panpel dari Persikapro menyiasati dengan mendirikan tenda di pinggir lapangan. Tenda yang ditutupi oleh spanduk tersebut dijadikan ruang ganti dadakan pemain. "Terus terang, sebagai pengurus saya juga sempat malu saat tim dari Pengprov ikut menyaksikan pertandingan," ujar Nur Ali Husin.

Nah, bila kondisi tersebut terus berlanjut, Persikapro pun terancam tidak bisa menggunakan laga home di kompetisi Divisi II nanti yang memakai sistem home and away. "Karena itu kami meminta agar stadion segera dibangun," kata Nur Ali dengan nada berapi-api.

Diketahui, pemkab sendiri berencana untuk merenovasi stadion Merdeka. Rencananya renovasi stadion Merdeka itu anggaranya mencapai Rp 39,6 M. Dari alokasi yang telah direncanakan pemkab, proses renovasi yang memakan anggaran paling besar adalah pengerjaan tribun stadion barat. Anggarannya mencapai Rp 22,1 M.

Pengerjaan drainase atau sistem pengaturan sirkulasi air di dalam stadion berada di rangking kedua yang menelan biaya renovasi yang paling besar. Total untuk pembangunan drainase ini pemkab menganggarkan Rp 14,5 M.

Selanjutnya ada proyek pengerjaan renovasi lapangan stadion yang anggarannya menelan sampai Rp 2,5 M. Proyek pembangunan itu rencananya tidak hanya terjadi di dalam stadion, di sisi luar stadion juga menjadi perhatian. Pemkab telah merencanakan pembangunan jalan masuk dan tempat parkir yang dianggarkan Rp 448 juta.

"Kami berharapa rencana pembangunan stadion itu bisa segera direalisasikan. Karena kebutuhan untuk merenovasi stadion cukup mendesak," kata Nur Ali. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163222

Bersiap ke Kejurnas

[ Selasa, 08 Juni 2010 ]

PROBOLINGGO-Meski baru seumur jagung, prestasi yang diraih atlet Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia (POBSI) Probolinggo cukup lumayan. Dalam kejurda 10 ball Jatim yang digelar di Malang 5-6 Juni kemarin atlet andalan POBSI mampu menyabet emas.

Medali emas tersebut berhasil dipersembahkan oleh Bambang Hermanto yang mampu mengandaskan perlawanan atlet dari Surabaya pada partai final. "Ini sungguh menggembirakan. Sebelumnya kami sama sekali tidak diunggulkan," kata Budiono, wakil ketua POBSI.

Pria yang akrab disapa Along itu mengakui, sebelum digelar even tersebut atlet-atlet asal Probolinggo memang hanya dipandang sebelah mata. Banyak kalangan lebih menjagokan atlet-atlet dari Surabaya atau Malang.

Maklum saja, POBSI Probolinggo memang baru terbentuk 2009 lalu. "Banyak yang kaget juga kalau Probolinggo punya atlet sebagus Bambang," terang Along.

Menurut Along, saat ini POBSI memang mempunyai banyak atlet berbakat. Cuma karena keterbatasan anggaran, atlet-atlet tersebut kurang teroptimalkan bakatnya.

Bambang yang menjadi juara misalnya, saat ini tidak memiliki stick bilyar sendiri. Saat berlaga di kejurda lalu, Bambang stiknya masih meminjam milik Along yang kebetulan absen di ajang tersebut. "Bilyar juga perlu dukungan dari Pemda," ujar Along.

Dengan berhasilnya Bambang menjadi juara, secara otomatis Bambang juga bakal berlaga di Kejurnas yang bakal dilangsungkan Oktober mendatang. Selain itu, Bambang juga berkesempatan untuk mengikuti kejuaraan dunia 10 ball yang digelar 28 Juli-1 Agustus di Jakarta mendatang.

Kejuaraan dunia yang bakal digelar di Jakarta itu bukanlah kejuaraan yang sembarangan. Rencananya lima atlet bilyar terbaik dunia bakal turun. Atlet bilyar terbaik se Indonesia juga dipastikan unjuk gigi.

Meskipun begitu, Bambang sendiri cukup optimis bakal mampu berbicara banyak dalam kejuaraan dunia nanti dan kejurnas. "Saat ini saya konsentrasi siapkan mental dan fisik," ucap Bambang saat dihubungi Radar Bromo.

Sementara itu, kubu POBSI berharap raihan prestasi yang ditorehkan salah satu atletnya itu bisa mengubah imej bilyar di Probolinggo. "Saat ini masih banyak yang menilai bilyar adalah olahraga yang identik dengan kejahatan. Anggapan itu salah besar. Bilyar juga termasuk olahraga," ujar Lestari, salah satu pengurus POBSI. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163221