Senin, 13 September 2010

Warga Probolinggo yang Mewarnai Blantika Musik Tanah Air (2-Habis)

[ Minggu, 12 September 2010 ]
Sonny Josz Kini Ketua Asosiasi Campursari

Membicarakan Muchlas Adi Putra, tak lengkap jika tidak membicarakan juga sosok yang mengorbitkannya. Yakni Sonny Josz. Lelaki rambut gondrong ini juga warga Probolinggo. Dia pun cukup sukses di blantika musik tanah air, membela genre campursari.

MUHAMMAD FAHMI, Probolinggo

Selasa (7/9) itu rumah Lastari, 52, di dusun Taman, Desa Sebaung, Gending, Kabupaten Probolinggo terlihat masih lengang. Saat itu terhitung tiga hari menjelang lebaran. Biasanya, empat hari sebelum lebaran, rumah Lastari sudah ramai dan meriah.

Yang bikin rumah Lastari ramai dan meriah adalah kedatangan Sonny Josz dan keluarganya yang memang asli Sebaung, Gending. "Kebetulan sampai sekarang ini Sonny masih belum datang. Biasanya kalau H-3 Sonny dan keluarganya sudah datang. Dan rumah saya ini menjadi jujugannya," kata Lastari menyambut kedatangan Radar Bromo saat itu.

Menurut Lastari, sampai Selasa itu Sonny Josz beserta isteri dan anak-anaknya masih berada di Madiun. "Kalau ke Probolinggonya pasti di saat lebaran. Cuma sekarang (Selasa) masih di Madiun, usai beberapa hari lalu menggelar konser di Madiun," jelasnya.

Usai konser, Sonny dan keluarganya tinggal di rumah Madiun. Ya, selain di Probolinggo dan Jakarta, Sonny memang mempunyai rumah di Madiun. Maklum saja, isteri Sonny, Tri merupakan orang asli Madiun.

Menurut Lastari, biasanya Sonny dan keluarganya selalu ke Probolinggo usai dari Madiun. Maklum saja saat ini ibu kandungnya, yakni Samawi, 86, masih tinggal di Sebaung. Sang ibu tinggal bersama kakak tertua Sonny. Mereka tinggal tak jauh dari rumah Lastari.

"Biasanya, kalau pulang ya mesti ke rumah saya. Ia itu orangnya ramah dan tidak melupakan teman-temannya disini. Jadi ketika pulang, kampung mesti ramai. Mulai nongkrong bareng di pasar, sampai di depan rumah saya ini," beber Lastari.

Diceritakan Lastari, perjalanan Sonny di dunia entertainment sangat berliku. Sonny kecil sebenarnya tak pernah berpikir menjadi seorang musisi. Semasa kecil dulu, Sonny yang sudah menjadi anak yatim bekerja di PG Gending.

Tetapi kerjanya hanya paruh waktu saja. Ia baru kerja saat PG masuk musim giling. Alhasil penghasilannya pun sangat pas-pasan. "Saat remaja itu, Sonny mempunyai keinginan untuk membelikan rumah sendiri untuk ibunya. Karena itu ia memutuskan untuk keluar dari PG, karena penghasilan dari PG memang pas-pasan," kata Lastari.

Usai keluar dari PG, Sonny sempat mengadu nasib ke Surabaya bersama beberapa teman satu kampungnya sebagai kuli batu sebelum tahun 1980. Saat proyeknya selesai, Sonny enggan pulang seperti teman-teman lainnya.

Ia belum berani pulang, lantaran masih belum sukses. Sonny pun lantas bablas ke Jakarta pada tahun 1980. "Saya ingat betul, saat itu ia hanya pamit ke Jakarta dengan membawa gitar sebagai bekalnya," kenang Lastari.

Di Jakarta, Sonny mulanya sama sekali tidak mengenal siapa-siapa. Ia juga tidak mempunyai sanak saudara. Alhasil Sonny pun harus tidur di depan pertokoan.

Hidupnya pun berpindah-pindah setiap harinya. Untuk memenuhi kebutuhannya, ia mengamen. "Ia mengamen cukup lama. Mungkin lebih dari 2 tahun. Ia berkeliling sambi membawa gitar," jelas Lastari.

Nah, pada suatu hari saat mengamen, Sonny tak sengaja bertemu dengan seorang pencipta lagu kondang. Ceritanya saat itu ia ngamen di depan rumah Harintos dan Harianto, pencipta lagu-lagu pop.

Saat melihat perform Sonny, Harintos pun kesengsem. "Sonny diminta untuk menyanyi satu lagu sampai selesai. Usai nyanyi, Harintos langsung mendatanginya dan menawarinya bernyanyi," jelas Lastari.

Lagu pertama yang dinyanyikan Sonny di dapur rekaman saat itu adalah melodi dalam mimpi. Perusahaan rekaman pun tertarik, Sonny lantas ditawari membuat album pop. "Sonny langsung dikontrak," beber Lastari.

Sempat melejit di album pertama, perjalanan karir Soni kembali jalan di tempat pada beberapa album selanjutnya. Sonny pun sempat berganti aliran menjadi dangdut pada dekade tahun 1990-an.

Peruntungan Sonny di dangdut pun juga tak cukup bagus. "Saat itu saya menyarankan ke Sonny untuk mencari usahal lain disamping menyanyi. Sonny pun memilih untuk usaha jual beli mobil," terang Lastari.

Dari usaha jual beli mobil itu Sonny bertekad ingin tetap menjaga eksistensi di dunia tarik suara. Usaha jual beli mobil itu pun lumayan sukses. Dari usaha itu, cita-cita Sonny untuk membelikan ibunya sebuah rumah sendiri terwujud.

Pada 2002, keberuntungan kembali menaungi Sonny. Karirnya mengalami peningkatan pesat. Itu tak terlepas dari keputusannya yang mengganti genre musiknya dari dangdut menjadi aliran campur sari.

"Waktu itu campursari sedang naik daun. Penyanyinya yang kondang saat itu mas Mulyadi yang sudah senior. Sonny pun berupaya masuk untuk regenerasi. Kebetulan saat itu Sonny sudah mahir menciptakan lagu sendiri ," jelas Lastari.

Awalnya banyak pihak sempat ragu dengan keputusan Sonny itu. Maklum saja, musik campursari dikenal populer di kalangan daerah Mataraman. Nah, Sonny sendiri dikenal sebagai warga Probolinggo yang mempunyai logat Madura yang kental.

"Tetapi hal itu malah membuat suana Sonny sangat khas. Apalagi lagu-lagu ciptaan Sonny enak didengar dan mudah dihapal. Sonny pun langsung melejit dengan lagu Sri Minggatnya," kata Rahmat Khalik, sepupu Sonny lainnya.

Sonny pun lantas menjadi maskot campur sari bersama dengan Didi Kempot dan musisi lainnya. Kesuksesan Sonny ini membuatnya berani untuk membuat studio rekaman sendiri yang diberi nama Trijosz (gabungan nama sang isteri Tri dengan nama terakhirnya Josz) production yang sampai sekarang tetap eksis.

Saat ini Sonny pun masih tercatat sebagai ketua umum DPP Asosiasi Campur Sari Indonesia (ACSI). Lalu apa kunci suksesnya? "Sonny itu tak pernah lupa akan asal usulnya. Terutama kepada orang tua yang melahirkannya," beber Lastari.

Saat diundang di pernikahan anak Lastari pun, Sonny selalu datang. "Ia juga tak lupa dengan warga sini. Beberapa kali Sonny membuat video klip di Probolinggo. Para pemainnya, ya tetangga-tetangga sendiri," kata Lastari. (yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178899

Singa Afrika di TWSL

[ Minggu, 12 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) atau kebun binatang mini di Kota Probolinggo punya penghuni baru. Yakni seekor singa Afrika yang sebelumnya menghuni taman rekreasi Sengkaling, Malang. Singa itu kini dititipkan di TWSL oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Singa Afrika yang menjadi ikon klub sepakbola Arema Malang itu sudah mulai jadi penghuni TWSL sejak Kamis (2/9) lalu. Singa itu berusia 11 tahun, bernama Tegar Safari. Kini Tegar menempati kandang macan di TWSL.

"Tegar ini maskotnya Arema. Katanya, dulu kalau Arema tanding ya Tegar ini yang dibawa ke lapangan pakai kandang. Sengkaling mengambil singa Afrika sejak kecil dari Taman Safari Prigen," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Imanto.

Menurut Imanto, tidak mudah bagi BKSDA untuk menunjuk lokasi mana yang bisa dititipi satwa. TWSL pun harus melalui prosedur dari BKSDA seperti kontrol lokasi calon satwa hingga pemeriksaan kandang yang akan ditempati. Kandang yang harusnya ditempati macan itu perlu ada perbaikan di ruang transisi, sistem pintu hingga lubang pintunya.

Sengkaling mau menyerahkan Tegar ke BKSDA. Kemudian oleh BKSDA dititipkan di TWSL Kota Probolinggo karena TWSL sudah tergabung dalam Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI). Seminggu sebelum Tegar tiba, TWSL sudah mempersiapkan kandangnya.

Sampai saat ini Tegar Safari masih beradaptasi dengan lingkungan barunya. "Pola makannya kami ikut seperti di Sengkaling, seperti yang dianjurkan pihak sana," tutur Imanto.

Pola makan Tegar selang-seling selama seminggu antara ayam dan daging, dua hari khusus Sabtu dan Rabu, Tegar puasa. Sekali makan Tegar mengonsumsi 7 kg daging dan ayam 3 ekor.

"Semua hewan memang membutuhkan penanganan ekstra, bukan hanya singa Afrika (termasuk satwa lain di TWSL). Perawatannya harus tersistem dan kalau satwa buas memang harus hati-hati," imbuh Kepala UPTD PISL Fitriawati.

Fitri bercerita, Tegar datang ke TWSL bersama seorang pawang yang sebelumnya merawat di Sengkaling. Selama beberapa hari pawang tersebut memantau kondisi Tegar. TWSL juga sudah merekrut dua orang pegawainya untuk menjadi pawang bagi Tegar.

"Waktu datang, Tegar sudah berputar-putar berkeliling kadang, dia (Tegar) mencoba mengenali kandangnya. Katanya, kalau sudah suka di salah satu sudut, dia akan tetap di sana terus," ungkap Fitri.

Hewan yang memiliki usia 20 - 30 tahun itu kini ikut meramaikan ratusan koleksi yang dimiliki TWSL. "Kami ingin ada yang baru di TWSL. Dengan bertambahnya koleksi bisa menjadi hiburan wisata tersendiri bagi masyarakat," tambah Imanto. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178899

Nekat Tambah Libur, Ditindak!

[ Minggu, 12 September 2010 ]

PROBOLINGGO - Kalangan pegawai pemerintah mendapat jatah lima hari untuk liburan lebaran ini. Yakni mulai Kamis (9/9) lalu sampai Senin (13/9). Pegawai yang nekat menambah sendiri hari libur lebarannya diancam ditindak.

Di Kabupaten Probolinggo, menurut Wabup Salim Qurays, jatah liburan pegawai itu didasarkan surat edaran bupati. Acuannya adalah peraturan dari pemerintah pusat dan pemprov Jatim.

"Jadi, Kamis (9/9) mulai libur dan masuk pada Selasa (14/9). Tenggang waktu liburan itu saya rasa sudah cukup bagi para pegawai untuk menikmati lebaran bersama keluarga tercinta," ujar Salim.

Menurut Salim, setelah liburan itu para pegawai kembali bekerja seperti sedia kala. "Sudah menjadi kewajiban bagi para pegawai untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Selama masih jam aktif bekerja, pegawai harus memberikan pelayanan yang maksimal," harapnya.

Bagaimana bila ada pegawai yang mbalela dengan menambah sendiri masa liburan lebaran alias bolos? Wabup menegaskan bahwa pemkab akan menindak tegas pegawai yang bolos itu.

Inspektorat menurut wabup bakal menindak pegawai yang mbalela tersebut sesuai dengan tingkat pelanggarannya. "Yang jelas bakal kena sanksi. Minimal akan ada pembinaan," tegasnya.

Di Kabupaten Pasuruan, jatah hari liburan lebaran untuk para pegawai juga sama. Yakni lima hari (9-13/9). Dan pada Selasa (14/9), semua sudah kembali masuk kerja seperti biasa.

Tapi, ada sebagian pegawai SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang tetap masuk di masa liburan lebaran. "Misalnya sebagian pegawai Dinas Kesehatan dan pegawai rumah sakit. Begitu pula dengan pegawai Dinas Perhubungan yang sebagian tetap masuk, namun jam kerjanya masuk dengan gantian," kata Wabup Pasuruan Eddy Paripurna.

Wabup Eddy berharap para pegawai memanfaatkan masa liburan lebaran dengan baik. Berikutnya, Wabup berharap agar para pegawai taat pada jatah libur yang sudah diberikan.

"Seusai liburan, kami meminta seluruh pegawai masuk dan bekerja kembali melayani masyarakat sesuai dengan tugasnya. Jika ada yang melanggar atau berusaha menambah liburan, akan kami tindak," tegasnya.

Untuk itu, di hari pertama masuk kerja pascalebaran Wabup menyatakan siap melakukan sidak. "Tidak ada dispensasi bagi yang molor. Kecuali ada alasan yang logis," katanya.

Pemkot Probolinggo tidak mau main-main terhadap kedisplinan pegawainya. Di hari pertama kerja pascalebaran, yakni Selasa (14/9), Badan Kepegawaian Daerah (BKD) bersama tim bakal menggelar sidak ke masing-masing satuan kerja. Ada lima tim sidak gabungan yang sudah dibentuk.

Sesuai surat edaran hari libur dan cuti bersama hari raya Idul Fitri 1431 H yang dikirim ke satker 3 September lalu, tertera jadwal libur bagi pemerintahan. Surat itu menindaklanjuti surat keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transigrasi dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Bahwa hari libur Idul Fitri jatuh pada hari Jumat (10/9) dan Sabtu (11/9). Cuti bersama hari raya Idul Fitri pada hari Kamis (9/9) sampai Senin (13/9). Dengan demikian rentang libur lebaran berlangsung selama lima hari.

Guna memantau pelaksanaan jam kerja setelah libur dan cuti hari raya Idul Fitri, diperintahkan kepala satker melakukan pengawasan dan pemeriksaan serta melaporkan tingkat kehadiran kerjawa pegawai selama dua hari 14-15 September mendatang.

Laporan tersebut disampaikan kepada BKD selambat-lambatnya pukul 08.00. Format laporan juga dilampirkan dalam surat edaran. Isi format laporan daftar karyawan/karyawati yang tidak hadir menyebutkan nama, satuan kerja, hari dan tanggal. Untuk kalangan lurah, laporan tingkat kehadiran pegawai disampaikan melalui camat masing-masing.

Sementara untuk unit kerja atau satuan organisasi yang berfungsi memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, yang mencakup kepentingan masyarakat luas seperti rumah sakit atau puskesmas untuk mengatur penugasan pegawai. Sebagaimana ketentuan syang berlaku agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan yang baik.

Kepala satker juga diminta tetap melakukan pengaturan dan pemantauan kantor, serta memperintahkan penghematan penggunaan energi listrik dan air. Di Bagian Humas dan Protokol, sudah diwanti-wanti supaya mengingat jadwal masuk kerja dan tidak terlambat. "He.. Tanggal 14 masuk lho ya..," celetuk Kasubag Humas Suciati Ningsih setelah membaca surat edaran tersebut.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kabid Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Prijo Djatmiko menyatakan di hari pertama masuk kerja bakal ada sidak. "Ada lima tim. Berkumpul di pemkot pukul 06.30 lalu meluncur ke satker yang jadi obyek (sidak)," ujar Prijo yang merahasiakan obyek yang dimaksud.

Jika dalam sidak didapati pegawai yang absen maka saat itu juga bakal dilaporkan kepada wali kota. Pelanggaran tersebut bisa dikatakan pelanggaran disiplin berat, karena sudah diinstruksikan oleh wali kota supaya masuk kerja sesuai tanggal yang ditetapkan. Sanksi terberatnya bisa terjadi penurunan pangkat.

Ditanya soal pengajuan cuti, Prijo mengatakan, cuti itu bisa diberikan kepada pegawai yang memang rumahnya berada di luar pulau. "Cuti itu harus disampaikan langsung kepada wali kota. Sampai Selasa (7/9) belum ada yang mengajukan cuti atau izin khusus," terangnya.

Imbauan pegawai masuk tepat waktu pascalebaran juga disuarakan Pemkot Pasuruan. "Kami tidak menginginkan pegawai, dan karyawan kontrak Pemkot Pasuruan terlena dengan liburan panjang selama cuti bersama lebaran idul fitri berlangsung," kata Wali Kota Aminurokhman.

Menurutnya, ada tradisi kuat yang diyakininya sulit ditinggalkan semua masyarakat yang merayakan Idul Fitri. Mereka berusaha menuntaskan lebaran mereka, berkumpul bersama keluarga hingga sepekan. Atau tepatnya pada lebaran ketupat nanti.

Sayangnya, keinginan itu harus terpendam. Pasalnya, tahun ini pemerintah menetapkan libur bersama cuti bersama hanya ditetapkan sampai dengan 14 September saja.

"Pada Selasa, 14 September semuanya sudah harus masuk. Seperti yang sudah saya tegaskan sebelumnya. Selama cuti bersama untuk lebaran, sebisa mungkin menghindari pengambilan cuti reguler. Kecuali ada hal-hal darurat yang tidak bisa ditinggalkan, dan mengharuskan harus menambah liburan dengan cuti reguler," tukasnya.

Larangan cuti reguler itupun sudah disampaikan secara terbuka kepada seluruh pejabat elit, atau kepala dinas, badan, bagian, maupun kantor. Mereka diharapkan bisa mengendalikan pengajuan cuti reguler yang diajukan anak buahnya.

Kepala daerah yang dalam waktu dekat akan lengser ini meminta ada seleksi ketat. Pejabat dilarang dengan mudah memutuskan anak buahnya boleh mengambil cuti reguler. "Karena bila ketentuan ini tidak dilarang, kami yakin mayoritas pegawai bakal borongan liburannya," terangnya kemudian.

Beruntung, imbuhnya, pada 14 September nanti, pemkot sudah dihadang dengan kegiatan sidang paripurna pembahasan PAK bersama dewan. Sehingga wali kota merasa lebih mudah melakukan pengawasan. Khususnya bagi kalangan pejabat yang punya rencana nekad menambah jadwal libur mereka."Yang tidak tampak pada sidang paripurna bakal ada catatan khusus. Saya tekankan juga tidak boleh diwakilkan," ungkapnya.

Sementara, bagi kalangan PNS, dan karyawan kontrak lainnya wali kota berjanji seketika itu juga (14 September besok) bakal menggelar sidak ke seluruh instansi. Akan ada beberapa tim yang disebar untuk mengetahui presentase kehadiran pegawai, maupun karyawan pemkot.

"Bila sampai ada yang tertangkap basah ternyata masih molor dan menambah liburannya. Apalagi tanpa keterangan yang jelas, maka kami tidak akan segan-segan memberikan sanksi, atau punishment. Tingkat hukumannya disesuaikan dengan ketentuan berlaku," tegas Wali Kota Aminurokhman.

Soal sanksi itu pula, wali kota berjanji untuk melibatkan secara aktif inspektorat yang bertugas melakukan klarifikasi, dan investigasi. Menurutnya, dengan investigasi itulah penentuan sanksi bisa sesuai dengan ketentuan. (fun/mie/fa/via/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178900

Ramai Pemudik, PKL Untung

[ Minggu, 12 September 2010 ]
PROBOLINGGO-Sejak beberapa hari sebelum Lebaran suasana jalan di Kota Probolinggo diramaikan oleh para pemudik. Tak jarang mereka berhenti dan beristirahat di taman pinggir jalan. Tempat favorit istirahat para pemudik adalah di sekitar pusat oleh-oleh di Ketapang Kota Probolinggo.

Para pemudik yang singgah dan beristirahat sejenak itu, terlihat mulai pagi hari. "Mulai jam 7 tadi Mas. Mereka singgah ke lapak-lapak PKL untuk makan dan minum sambil beristirahat," ujar Muji, salah seorang PKL di situ.

Memang kondisi itu dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima (PKL). mereka mengambil kesempatan untuk berjualan di lolasi tersebut. Bak gayung bersambut, kehadiran PKL itu diminati oleh para pemudik.

.Pemudik yang singgah di tempat itu, rata-rata berjalan dari arah barat (Surabaya). "Pemudik dari Surabaya yang banyak singgah di sini," terang Muji. Mereka rata-rata adalah pemudik dengan menggunakan roda 2.

Menurut Muji, kebiasaan pemudik tersebut sudah terlihat dari Lebaran tahun lalu. Saat itu, para pemudik memang banyak singgah di deretan PKL tersebut."Tahun lalu juga ramai seperti ini," terangnya.

Muji sendiri mendirikan lapaknya baru beberapa hari. Menurutnya, keramaian tersebut dimulai pada H-3 dan akan berlanjut hingga H+3.

Ketika Radar Bromo ada di lokasi itu, sempat berbincang dengan Samsul Arifin, seorang pemudik.Ia berasal dari Madiun hendak ke Jember."Saya istirahat dulu, sebelum lanjut ke Jember," terangnya.

Pagi itu merupakan perisitrahatan ke lima Samsul, selama dalam perjalan dari Madiun. Ia mengaku banyak beristirahat karena membawa anaknya yang masih kecil. Mau tidak mau Samsul harus mengikuti kemauan anaknya tersebut untuk beristirahat.

Dari pengamatan Radar Bromo, Di lapak-lapak para PKL itu sudah disiapkan sebuah bangku lebar yang terbuat dari bambu. Dengan kondisi yang tidak panas karena berada di beberapa pepohonan yang rindang, membuat para pemudik bisa sedikit beristirahat di lapak-lapak tersebut. (d7x/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178906

RSUD Tongas Siaga 24 Jam

[ Minggu, 12 September 2010 ]
TONGAS-RSUD Tongas menyiagakan personelnya 24 jam penuh selama Lebaran. Berbagai pelayanan prioritas akan disiapkan semua. Meliputi pelayanan UGD, rawat inap, serta ruang bersalin. Hanya layanan poliklinik yang akan libur.

"Ada siaga Lebaran 24 jam," terang direktur RSUD Tongas, Anang Budi kepada Radar Bromo. Pihak RSUD juga menyiagakan fasilitas ambulans 24 jam.

Untuk memberi pelayanan Lebaran ini manajemen RSUD melibatkan seluruh komponen rumah sakit. Mulai dari petugas kebersihan hingga direktur RSUD sendiri. "Cleaning service juga kami libatkan," terang Anang.

Sistem jaga di rumah sakit menggunakan sistem bergilir. RSUD sudah membentuk jadwal piket bagi seluruh pegawainya. "Sistem shift yang diterapkan," terang Anang.

Nantinya di RSUD ada 32 orang yang selalu stand by. "32 orang itu yang disiapkan on side (di dalam, red).

Selain itu ada juga petugas yang sewaktu-waktu dapat dipanggil jika memang bersifat darurat. "Ada petugas yang on call," ungkap Anang. Petugas yang on call tersebut meliputi juga jajaran direksi yang di dalamnya juga termasuk direktur RSUD.

Untuk dokter umum, harus selalu di RSUD selama 24 jam tersebut. Sedangakan dokter spesialis bersifat on call.

"Saya sendiri harus juga siap, jika sewaktu-waktu dibutuhkan," jelas Anang. Hal tersebut memang harus dilakukan, karena sebagai pucuk pimpinan harus selalu siap jika ada hal atau kejadian besar yang mungkin terjadi.

Masalah lainnya yang jauh-jauh hari dipersiapkan adalah stok obat-obatan. Semua jenis obat-obatan sudah dilengkapi, untuk menghindari terjadinya kelangkaan berbagai kebutuhan obat-obatan di RSUD.

Sebetulnya RSUD sendiri sudah siaga muali dari H-7." Kami siaga dari H-7 hingga H+7," jelas Anang. Tidak hanya itu, sebelumnya RSUD sudah menerima instruksi dari Bupati Probolinggo, mengenai persiapan untuk siaga selama Lebaran nanti. (d7x/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178907

Kini, Tuntut JM Askes

[ Minggu, 12 September 2010 ]
Direktur RSUD: Sebelum Pergantian Tahun

PROBOLINGGO- Uang jasa medik (JM) umum bagi karyawan RSUD Dr Moh Saleh Kota Probolinggo sudah dicairkan, Selasa (7/9) lalu. Tapi, bukan berarti permasalahan selesai. Kini, karyawan mengeluhkan belum cairnya JM Askes dan Jamkesmas.

Sampai Selasa itu, JM Askes dan Jamkesmas belum cair. Padahal, mestinya JM tersebut sudah cair sejak Januari lalu. "Kami berharapbisa cair secepatnya," ujar salah seorang karyawan RSUD.

Menurutnya, wajar jika para karyawan menuntut haknya. Pasalnya, selama bekerja karyawan juga dituntut untuk mengabdikan diri dengan baik. Sehingga, apa yang menjadi haknya harus diberikan. "Kami kan hanya meminta apa yang menjadi hak kami," ujarnya.

Meski demikian, karyawan tersebut mengaku bersyukur karena JM umum sudah bisa cair. Padahal, sebelumnya dirinya mengaku pesimis dengan pencairan dana tersebut. "Alhamdulilllah sudah cair, tapi kami berharap sebelum tutup tahun JM Askes dan Jamkesmas juga bisa cair," ujarnya.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, masalah belum cairnya uang JM sempat menimbulkan gejolak karyawan di rumah sakit milik Pemkot Probolinggo itu. Sabtu (4/9) lalu RSUD menggelar rapat di ruangan edelweis untuk membahas permasalahan yang ada.

Mulanya rapat yang itu, digelar hanya akan diikuti oleh direktur, komite medik dan komite keperawatan. Tapi entah siapa yang mengomando, rapat yang mulai digelar sekitar pukul 10.00 itu diserbu para karyawan. Bahkan karyawan yang kebetulan libur juga datang demi mengikuti rapat tersebut.

JM umum itu, biasanya cair setiap akhir bulan. Namun untuk jatah Juli, belum juga cair. Lain dengan JM untuk Askes dan Jamkesmas, sejak Januari lalu, sampai kemarin juga belum cair.

Padahal, menurut sumber Radar Bromo, sebenarnya pihak Askes sudah membayar uang JM kepada RSUD. Tapi, belum satu karyawan pun yang menerima duit yang menjadi haknya itu. Itu dikarenakan uangnya disetor semua ke pemkot.

Dari data yang diperoleh Radar Bromo, JM untuk seluruh karyawan RSUD pada 2010 dianggarkan Rp 2,6 miliar. Itu terbagi dua, yakni untuk pegawai negeri sipil (PNS) Rp 1,7 miliar dan non PNS Rp 890 juta. Itu, sudah direalisasikan sampai dengan Juli 2010. Kini dana JM untuk PNS tersisa Rp 116.517. Sedangkan untuk non-PNS tersisa Rp 347.603.523.

Karena itulah, pada bulan ini RSUD tidak dapat mengeluarkan jasa pelayanan untuk PNS, sedangkan untuk non PNS dapat dikeluarkan. Karena, dana pada plafon anggaran masih mencukupi.

Masalah ini sempat memunculkan ancaman mogok kerja. Karyawan akan melakukan mogok kerja bila haknya itu belum dicairkan sebelum Lebaran. Tak hanya itu, Minggu (6/9) malam sempat beredar kabar kalau para karyawan akan melakukan demo pada Senin (7/9) pagi.

Ada pula yang mengatakan, kalau memboikot apel pagi yang biasanya digelar saban Senin itu. Tapi, akhirnya itu gagal lantaran kemarin (7/9) pagi Kota Probolinggo diguyur hujan. Sehingga, ancaman memboikot apel dan demontrasi tidak jadi dilakukan.

Kejengkelan para karyawan segera terobati. Kemarin (7/9) JM yang mereka pertanyakan akhirnya bisa dicairkan. Itu, setelah pihak RSUD berkonsultasi dengan BPK (badan pemeriksa keuangan) dan mendapat persetujuan wali kota. Tapi, hanya JM umum saja, sedangkan JM Askes dan Jamkesmas masih menunggu.

Direktur RSUD, dr Budi Poerwohadi, mengatakan kalau semua JM karyawan baik pramedis dan nonmedis sudah dicairkan. Baik itu, PNS maupun Non-PNS. JM umum itu adalah JM yang mestinya cair Agustus lalu.

"Itu (JM) untuk bulan Juli. Mestinya, itu dibagikan Agustus, yang Agustus belum. Secara normal biasanya (Pencairan JM, red) di atas tanggal 17 sampai akhir bulan. Kalau untuk Agustus, berarti akhir September," jelas dr Budi saat dikonfirmasi Selasa (7/9) lalu.

Menurutnya, JM umum yang dikeluarkan bulan ini besarnya diperkirakan hampir mencapai Rp 300 juta. Itu, untuk memenuhi JM karyawan yang jumlahnya tidak kurang dari 500 orang. "Setiap karyawan tidak sama, tergantung indeksnya," ujarnya.

Menyikapi masalah JM Askes dan JM jamkesmas, menurut dr Budi sekarang pihak keuangan masih menghitungnya. Dan, itu diperkirakan akan cair sebelum pergantian tahun nanti. "Kami usahakan, sebelum pergantian tahun sudah bisa dicairkan," ujar dr Budi yang spesialis penyakit dalam itu. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178908

Lebaran, Harga Bahan Pokok Naik

[ Minggu, 12 September 2010 ]
PROBOLINGGO-Selama Lebaran harga kebutuhan pokok di beberapa pasar Kabupaten Probolinggo mengalami kenaikan. Namun sampai sejauh ini kenaikannya belum terlalu signifikan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) pun menganggap kenaikan harga itu masih stabil.

Untuk bahan pokok, lonjakan kenaikan yang paling terasa adalah harga telur ayam broiler. Kenaikannya sampai mencapai 8,2 persen. Dari harga semula Rp 12.250 per kg menjadi Rp 13.250 per kg.

Kenaikan yang lumayan banyak juga terasa untuk harga daging. Daging sapi yang semula Rp 53.350 per kg naik 1,5 persen menjadi Rp 54.175. Sementara daging ayam broiler mengalami kenaikan 3 persen. Dari harga semula Rp 25.250 menjadi Rp 26 ribu.

Harga beras dolog juga naik mencapai 7,3 persen. Dari Rp 4.800 per kg menjadi Rp 5.150. Sementara beras IR 64 dari Rp 5.975 naik 1,7 persen menjadi Rp 6.075.

Kepala Disperindag Hadi Prayitno mengatakan, kenaikan beberapa harga bahan pokok tersebut masih dalam batas kewajaran. "Kenaikannya karena jelang hari raya. Untuk ketersediaan, kami sudah melakukan kunjungan ke beberapa distributor. Dan hasilnya, stok kebutuhan bahan pokok masih cukup," tuturnya kepada Radar Bromo.

Berbeda dari harga bahan-bahan pokok, untuk harga bahan penting justru banyak yang mengalami penurunan. Dari data Disperindag, hanya wortel, cabai merah besar dan kacang tanah yang mengalami kenaikan.

Wortel tercatat mengalami kenaikan 18,8 persen. Dari Rp 4 ribu menjadi Rp 4.750. Untuk cabai merah besar mengalami kenaikan 5 persen. Dari Rp 15.000 per kg menjadi Rp 15.750 per kg.

Berbeda dengan cabai merah besar, harga cabai rawit justru anjlok 37,8 persen. Dari yang semula Rp 37 ribu menjadi Rp 23 ribu. Harga bawang merah juga kembali mengalami penurunan sebanyak 7,8 persen. Dari yang semula Rp 6.375 menjadi Rp 5. 875. "Itu (bawang merah) sudah kualitas super," jelas Hadi.

Menurut Hadi dari pantauan terakhir timnya pada Senin (6/9) kemarin, harga-harga di pasaran masih tergolong stabil. Terkait keberadaan barang-barang di pasaran, Hadi menjelaskan timnya sudah melakukan langkah antisipasinya.

"Beberapa hari yang lalu kami dari Disperindag sudah kumpulkan distributor-distributor. Kami juga sudag gelar beberapa agenda pasar murah. Dari keterangan distributor, stok beberapa bahan masih cukup," bebernya. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178909

Aneh! Buah Kelapa Tanpa Air

10/09/2010 - 03:07

(beritajatim.com)

INILAH.COM, Probolinggo - Masjid Tiban, Kelurahan Pilang, Kota Probolinggo nampaknya masih menyimpan seribu mistik dan keajaiban. Terbukti, warga setempat geger saat menemukan sebuah pohon kelapa yang ada di depan masjid tanpa ada airnya.

Menemukan buah kelapa aneh itu, puluhan warga mendatangi masjid Tiban. Mereka berbondong-bondong ingin menyaksikan keajaiban pohon kelapa tersebut. "Airnya memang tidak ada," ujar salah seorang warga setempat, Purwadi di lokasi, Kamis (9/9).

Untuk membuktikan keajaiban itu, warga lalu mencoba membelah buah kelapa itu. "Dimana-mana buah kelapa pasti ada airnya. Ini kok ajaib tidak ada airnya," terang Purwadi.

Menurut cerita warga setempat, keberadaan pohon kelapa yang diperkirakan sudah puluhan tahun tumbuh di depan halaman masjid itu juga aneh. Bahkan, tidak ada seorangpun warga yang tahu siapa yang menanam buah kelapa yang mengundang kontroversial itu.

"Orang disini tidak ada yang tahu siapa yang nanam. Tahu-tahu sudah tumbuh pohon kelapa," terang warga lainnya.

Karena pohon kelapa itu aneh, wargapun takut menebangnya. Apalagi selama ini masjid Tiban itu memang dikenal kekeramatannya.

Untuk mendapatkan berkah masjid Tiban itu, tidak jarang banyak musafir yang datang dari berbagai daerah. Bahkan ada juga yang berasal dari luar Jawa.

"Jangankan pohon kelapa itu mau ditebang. Warga mau mengambil ranting pohon yang ada di lokasi masjid itu juga takut," kata warga setempat. [beritajatim.com/bar]

Sumber: http://www.inilah.com/news/read/politik/2010/09/10/810881/aneh-buah-kelapa-tanpa-air/

Pohon Kelapa Ajaib Dihuni Ular Ghoib

10/09/2010 - 05:01

(beritajatim.com)

INILAH.COM, Probolinggo - Sebuah pohon kelapa aneh yang terdapat di depan masjid Tiban, Kelurahan Pilang, Kota Probolinggo nampaknya benar-benar dikeramatkan oleh warga setempat.

Mereka menganggap jika pohon kelapa aneh itu dihuni oleh seekor ular ghoib. "Pohon itu dihuni oleh seekor ular ajaib," ungkap salah seorang paranormal, Beni Hidayat yang juga turun ke lokasi kejadian, Kamis (9/9).

Karena dihuni oleh seekor ular ghoib, kata Beni, pantas saja jika warga sekitar merasa takut menebangnya. "Warga memang tidak ada yang berani menebangnya karena takut," katanya.

Tahunya Beni Hidayat jika pohon kelapa aneh itu dihuni oleh seekor ular ghoib saat dia melakukan terobong bathin. Benar saja, memang ada seekor ular besar dengan kepala bertanduk melingkar pada batang pohon itu. Ular ghoib itu tidak akan mengganggu jika warga sekitar tidak mengganggunya.

Kekeramatan masjid Tiban itu memang sudah sejak zaman dahulu. Bahkan, keberadaan masjid itu juga aneh. Warga mengaku berdirinya bangunan masjid itu juga tidak ada yang tahu. Makanya oleh warga kemudian disebut masjid "Tiban" yang artinya datang sendiri.

Dahulu kala, masjid itu juga menjadi persinggahan salah seorang anggota Walisongo di tanah Jawa, yakni Syeh Maulana Ishak. Singgahnya Syeh Maulana Ishak itu sampai sekarang juga meninggalkan bekas pada sebongkah batu yang sekarang berada di belakang masjid.

Selain sebongkah batu, di sisi masjid itu juga ada sebuah sumur yang sampai sekarang juga dikeramatkan. Konon, air sumur masjid Tiban juga menjadi obat segala penyakit yang diburu semua kalangan dari berbagai daerah. [beritajatim.com/bar]

Sumber: http://www.inilah.com/news/read/politik/2010/09/10/810891/pohon-kelapa-ajaib-dihuni-ular-ghoib/

Giliran Probolinggo Dikunjungi Mabes Polri

[ Kamis, 09 September 2010 ]
KRAKSAAN - Setelah Polres Pasuruan, kemarin (8/9) sekitar pukul 14.15 WIB giliran Polres Probolinggo dikunjungi dua pejabat Mabes Polri. Kedatangan mereka bertujuan memantau perkembangan arus mudik dan arus balik lebaran. Khususnya di jalur pantura.

Kedua pejabat yang datang, yakni Kombes Johnny Rory dan Kombes Sugeng S.K. Keduanya adalah tim supervisi Operasi Ketupat Semeru 2010 dari jajaran SDE Ops Mabes Polri. Keduanya didampingi Kompol Probo dari Polda Jawa Timur.

Dikonfirmasi Radar Bromo, Kabag Ops Polres Probolinggo Kompol Hadi Prayitno mengatakan, kunjungan itu merupakan kunjungan supervisi. "Ini terkait operasi Ketupat Semeru. Rutin dilaksanakan," ujar Hadi tentang kunjungan dua pejabat Mabes Polri itu.

Menggunakan dua mobil, kedatangan mereka disambut Kapolres Probolinggo AKBP Rastra Gunawan. Kapolres didampingi sejumlah perwira, yakni Wakapolres Kompol Sucahyo Hadi, Kabag Ops Kompol Hadi Prayitno dan Kabag Personalia AKP Bindriyo.

Juga tampak Kasat Reskrim AKP Heri Mulyanto, Kasat Lantas AKP Dwi Agung Setyono, Kasat Reskoba AKP Didik Suhardi. Ada pula Kasat Sabhara AKP Heri Suyanto, Kanit Reg Ident Iptu Nunung Anggraeni.

Setibanya di Polres, ketiga tamu itu langsung menuju ruang kerja Kapolres. Sekitar 15 menit kemudian, digelar pertemuan di ruang rapat. Kapolres membuka pertemuan itu. Selanjutnya, Kapolres mengenalkan perwira yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Persoalan yang dibahas, yakni seputar pengamanan yang dilakukan Polres Probolinggo selama lebaran. Namun dalam paparannya, Kapolres juga menyertakan crime index di Kabupaten Probolinggo. Lalu pertemuan dilanjutkan dengan paparan-paparan dari perwakilan Mabes.

Kompol Probo dari Polda Jatim tak ikut serta dalam pertemuan tersebut. Ditemui di luar ruangan Probo mengatakan, Mabes Polri setiap lebaran selalu melakukan supervisi. "Kedua kombes itu merupakan tamu Polda Jawa Timur. Saya ditugaskan mendampingi," ujar Probo.

Sebelum menuju Polres Probolinggo, rombongan menurut Probo berangkat dari Polres Situbondo. Selasa (7/9) supervisi dilakukan di Polres Banyuwangi. Kegiatan ini akan dilakukan di seluruh Polres dan Polresta Jawa Timur. "Kalau rombongan ini sampai besok (melakukan supervisi)," tutur Probo. Hingga berita ini diturunkan, pertemuan masih berlangsung. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178803

Ringkus Pasangan Tersangka Video Porno

[ Kamis, 09 September 2010 ]
KRAKSAAN - Polres Probolinggo membuktikan janjinya serius menangani kasus video porno yang meresahkan warga Blado Kulon, Kecamatan Tegalsiwalan. Selasa (7/9) lalu, pasangan Tp alias Hdb dan perempuannya, NH atau Iy, diringkus polisi. Keduanya dijadikan tersangka pelaku video porno.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, Hdb ditangkap saat sedang berada di rumahnya di Desa Blado Kulon sekitar pukul 15.00. Tak ada perlawanan dilakukan Hdb. Sementara NH ditangkap di rumahnya pada malam harinya, sekitar pukul 23.50.

Setelah diringkus dari rumahnya masing-masing, Hdb dan NH sama dikeler ke mapolres. Kedua warga bertetangga di Blado Kulon itu kemudian dimasukkan ke sel tahanan. Berdasar pantauan Radar Bromo, hingga kemarin (8/9) pagi, keduanya masih menjalani penyidikan.

Hal itu dibenarkan Kapolres Probolinggo AKBP Rastra Gunawan melalui Kasatreskrim AKP Heri Mulyanto. Bahkan menurut AKP Heri, dua tersangka sudah menjalani pemeriksaan. "Bukti-bukti yang kami dapat cukup kuat," ujarnya.

Seperti diberitakan Radar Bromo sebelumnya, DPRD untuk kedua kalinya dapat pengaduan kasus video porno. Setelah kasus video porno asal Kalianan, Krucil, DPRD dapat pengaduan kasus video porno asal Tegalsiwalan.

Nah, video porno asal Tegalsiwalan ini pelaku lelakinya diduga adalah seorang guru ngaji. Yakni Tp alias Hdb. Sedangkan si perempuan adalah tetangganya sendiri, yakni NH atau Iy.

Beredarnya video porno Hdb-NH membuat gusar warga Blado Kulon. Termasuk Mansur, yang tidak lain adalah suami sah dari NH. Warga bersama Mansur kemudian mengadukan kasus tersebut ke polres.

Di luar itu, PCNU Kabupaten Probolinggo bahkan sampai mengutuk keberadaan video porno itu. Selain itu PCNU juga langsung turun tangan mencari kebenaran. "Ternyata diketahui kalau orang yang diduga pelaku (Hdb) itu memang mantan guru ngaji," terang Ketua PCNU Syaiful Hadi sebelumnya.

Dari keterangan yang diperoleh PCNU, sejak sekitar 3 tahun lalu Hdb sudah tidak mempunyai murid lagi. "Dikabarkan kalau muridnya itu lama kelamaan habis. Karena memang tindakan ustadsnya yang tidak baik," jelas Syaiful Hadi.

Sementara, AKP Heri menambahkan, jika terbukti maka baik Hdb maupun NH s terancam hukuman penjara masing-masing 12 tahun. Sebab, mereka melanggar UU 44 tahun 2008 antipornografi. "Namun sementara ini masih kami lakukan proses penyidikan," tutur Heri. (eem/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178804