Selasa, 29 Juni 2010

ETENG JAWARA SAPI BRUJUL

Senin, 28 Juni 2010

Lomba Sapi Brujul yang dilaksanakan hari minggu (27/06) lalu, cukup menyedot perhatian warga sekitar Kelurahan Curahgrinting karena event ini sudah 20 tahun tidak pernah diadakan. Lokasi Sapi Brujul tepatnya di sebelah utara Kelurahan Curahgrinting dan ada 33 pasang sapi putih bersiap untuk beradu cepat di lintasan sawah sepanjang 200 meter. Peserta dari Kota Probolinggo sebanyak 27 pasang, dan kabupaten Probolinggo sebanyak 6 pasang.

Ajang ini berjalan molor, karena banyak peserta yang tidak patuh pada aturan-aturan yang sudah dibuat. Namun semua bisa teratasi karena kepiawaian panitia dalam mengatur peserta dengan warning. Ketua Panitia, Hasyim, sempat naik turun tangan sendiri “ Tolong segera persiapkan sapinya. Kalau dalam waktu lima menit dipanggil tidak ada, maka akan kami anggap gugur. Saya tidak main-main” tegasnya.

Akhirnya peserta mulai mengerti dan mempersiapkan sapi-sapi mereka untuk berlaga di Event Semipro. Sapi peserta mulai beradu cepat dengan seorang joki menunggangi, tak ayal tubuh joki kerapan sapi brujul mandi lumpur.

Akhirnya ETENG (sebutan sapi peserta) dengan pemilik Mahfud dari Kelurahan Triwung Kidul menjadi jawara, disusul kemudian ANGIN MALAM dengan pemilik Sri dari Kelurahan Sumber Wetan, dan yang terakhir DARMA SAKTI dengan pemilik Niwi dari Kelurahan Curahgrinting.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=284

WORKSHOP KIM TENTANG INTERNET

Senin, 28 Juni 2010

Workshop KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) diselenggarakan kembali dengan Topik yang dibahas tentang “Menjadikan Media Pertunjukan Rakyat (Pertura) Tetap Eksis Ditengah Kemajuan Teknologi Informasi” diadakan di Kantor Walikota Probolinggo ruang Sabha Bina Praja pada hari Senin (28/6).

Acara dihadiri 39 Orang yang terdiri dari perwakilan masing – masing 38 Kabupaten Kota sejatim. Kemudian untuk mengawalinya, Kepala Bidang PTI (Pengembangan Teknologi Informasi) Pemerintah Kota Probolinggo, Joko Purwono dengan didampingi oleh Kasubag Sandi dan Telekomunikasi Humas dan Protokol, Aries Santoso, menyampaikan ‘betapa pentingnya Tehnologi Informasi sekarang ini, diharapkan dengan adanya workshop ini dapat merubah pola pikir masyarakat untuk maju, dengan pengertian, masyarakat dulu untuk mengkonsumsi sebuah informasi hanya dapat mengulas dari radio, tapi di zaman sekarang masyarakat bisa lebih mudah untuk mendapatkan informasi meskipun dengan jangkauan yang luas, dapat di peroleh dengan menggunakan media, yang disebut Internet”.

Kemudian dilanjutkan oleh Aries santoso “internet yang dijadikan tolak ukur, diharapkan dapat memberikan informasi yang pesat dan berguna untuk perkembangan masyarakat tentang perkembangan tehnologi sekarang dan akan datang. Maka untuk mencapai itu semua diperlukan suatu pembelajaran secara berkelanjutkan sesuai dengan perkembangan tehnologi yang terus meningkat”. Imbuh Aries Santoso.

“Pengertian dari Internet itu sendiri adalah suatu jaringan global yang terdiri dari berbagai komputer yang saling berhubungan dan bekerja sama dengan berbagai informasi dan data menggunakan protokol TCP/IP. Sejarah yang perlu diulas kembali, bahwa internet pertama kali dikembangakan oleh ARPENET (Advanced Research Project Agency) untuk keperluan militer pada tahun 1969, dengan tujuan mempermudah pemindahan berbagai data penting apabila terjadi perang” pemaparan disampaikan oleh bagian Pengembangan Teknologi Informasi Dinas Komonfo (Komunikasi dan Informasi) Provinsi, Wayan Rudy.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=283

LOMBA DRUMBAND SEKOLAH SEMARAKKAN SEMIPRO DI HARI KETIGA

Senin, 28 Juni 2010

Dihari ketiga Event Semipro, hari senin (28/06), masyarakat Kota Probolinggo dimanja dengan pertunjukan drum sekolah se-Kota Probolinggo, disepanjang jalan Panglima Sudirman sampai ke Aloon-aloon Kota Probolinggo. Mereka (peserta drumband) dilepas di depan Kantor Walikota Probolinggo oleh Walikota Probolinggo, H.M. Buchori.

Acara ini digelar selain untuk berpartisipasi dalam event Semipro, juga untuk meningkatkan prestasi sekolah di bidang olah raga Drum Band. Sebanyak 48 sekolah dan umum tampil didalam lomba drumband ini, yang terdiri dari 26 TK, 15 SD/Sederajat, dan 7 peserta dari SMP, SMA dan Umum.

Dalam sambutannya, Walikota Probolinggo, H.M. Buchori mengajak masyarakat Kota Probolinggo, agar datang di pameran kuliner dan sajian budaya yang digelar di Aloon-aloon nanti malam. “diharap kepada warga kota probolinggo untuk datang di aloon-aloon nanti malam. Ada sajian kuliner dan budaya tampil disana” ajak H.M. Buchori.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=281

ANEKA KULINER TERSAJI DI SEMIPRO

Senin, 28 Juni 2010

Senin (28/06) sore, masyarakat Kota Probolinggo dimanja dengan aneka kuliner yang digelar di aloon-aloon Kota Probolinggo. Tidak hanya masakan khas Kota Probolinggo yang disajikan ke masyarakat, masakan dari daerah lain pun diperkenalkan kepada warga. Hal ini dilakukan pada ajang ini, agar masyarakat Kota Probolinggo mengenal banyak kuliner.

Satuan Kerja Pemerintah Kota Probolinggo juga ikut berpartisipasi di event kuliner kali ini, selain itu juga dari daerah lain dan Pedagang Kaki Lima (PKL) juga ikut memeriahkannya. Walikota Probolinggo, H.M. Buchori secara langsung membuka acara yang digelar sore itu.

Setelah membuka acara, dia mencoba satu persatu masakan yang ada. Tampak H. Sulaiman dengan didampingi Sekretarisnya, H. Hadi Sawie, mencoba masakan juga. Ada juga penghuni stand sate kambing dan sapi yang berjualan dengan berpakaian Madura. “Semipro ini cukup menyenangkan. Banyak orang yang datang untuk merasakan sajian kuliner disini” terang Lidya, salah satu pembeli sate kelapa.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=281

BONSAI MAME TERKECIL DI KONTES BONSAI SEMIPRO

Senin, 28 Juni 2010

Ajang semipro tahun ini juga dimeriahkan oleh expo flora dan fauna yang diadakan di Aloon-aloon Kota Probolinggo. Hari minggu (27/06) digelar kontes kucing dan kontes burung burung berkicau di sisi timur aloon-aloon sebelah utara. Sedangkan disebelah barat, karena areal yang luas, juga digelar expo tanaman hias.

Ditengah areal tersebut ada kontes bonsai yang diikuti 194 peserta. Surabaya, malang, pasuruan, situbondo, jember, lumajang, dan juga Kab./Kota Probolinggo juga ikut berpartisipasi dalam ajang ini. The Best Ten bonsai, tertata rapi disebelah selatan areal kontes. Best in Show kontes adalah Bonsai Santigi milik Bromo Asri Probolinggo, dengan no. pendaftaran 50. Diurutan ke 6 juga terdapat bonsai Mame (bonsai kecil dengan tinggi dibawah 15cm) yang meraih gelar The Best Ten.

Sekretaris Panitia Kontes Bonsai, Fajari Sukmawanto, menjelaskan tentang criteria kontes bonsai yang digelar di Semipro. Kontes ini terbagi menjadi 2 kategori, pertama adalah kategori Prospek yang hanya melihat gerak dasar bonsai tersebut, dan yang kedua adalah kategori kelas Madya yaitu penilaian yang berdasarkan penampilan bonsai, gerak dasar, keserasian antara bonsai dan hiasannya, serta kematangan bonsai itu sendiri.

Hasil penilaian bonsai ditandai dengan penancapan bendera. Bonsai yang berbendera mendapatkan sertifikat dan pastinya harga jual bisa lebih tinggi. “ini ada bonsai mame terkecil dengan ukuran 2,5 cm, berumur 4 tahun. Keserasiannya pakai model tempel. Di Jatim baru pertama kali yang model seperti ini” terang dia.

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=280

Perajin Miniatur Pemain Bola Terimbas Rezeki Piala Dunia

29 Juni 2010

Probolinggo - Surya- Ingar bingar pesta Piala Dunia 2010 tidak hanya mendatangkan keuntungan bagi kafe atau tempat-tempat hiburan yang menggelar acara ‘nonton bareng’, tetapi juga bagi Saicho Machfud, 41.

Pria yang tinggal di RT 01/RW 07, Desa Sumber Kedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo ini, menekuni usaha membuat miniatur pemain sepak bola kenamaan.

Ada berbagai figur, seperti Ronaldinho (Brasil), Wyne Roone (Inggris), Didier Drogba (Pantai Gading), Leone Messi (Argentina), Christiano Ronaldo (Portugal), Fernando Tores (Spanyol) dan lain-lain. Miniatur yang terbuat dari bahan fibreglass ini, memang tidak persis betul dengan wajah dan postur tubuh pemain aslinya, karena dibentuk karikatur.

Saicho Machfud, mengaku harus pergi ke warnet untuk mencari gambar yang dianggap bagus dan menarik dan disukai pecinta atau penggila bola. Setelah dirasa pilihannya pas, Lelaki yang bekerja di Koperasi PT Kertas Leces, divisi toko bahan bangunan ini gambar tokoh sepak bola di sebuah kertas.

Gambar atau foto pemain sepak bola yang masih dua dimensi itu, kemudian dibentuk menjadi tiga dimensi dengan bahan dari gips. Setelah terbentuk, bahan ini digunakan untuk membuat cetakan.

Jika cetakan sudah dibuat, maka proses selanjutnya adalah mencetak tokoh yang diinginkan dengan mengisi cetakan dengan bahan fibreglass. Jika patung sudah jadi, proses selanjutnya adalah ‘me-make up’ patung sehingga mirip dengan tokoh yang sesungguhnya. Yaitu dengan memberi kostum, sepatu, dan mewarnainya.

Bagi Saicho, membuat patung bintang lapangan tidaklah sulit, karena dia juga sudah berpengalaman memanfaatkan bahan fibreglass untuk membuat gantungan kunci. “Sudah lama saya menggeluti bidang ini. Yah sejak saya lulus dari SMA,” ujarnya.

Miniatur pemain bola ini banyak disuka penggila bola, sehingga ia kewalahan melayani pesanan. Harga miniatur setinggi 20 sampai 25 sentimeter antara Rp 25.000 - Rp 50.000.

Untuk sementara, kerajinan yang ia buat di rumahnya sendiri ini masih melayani pesanan saja dan pasar lokal, karena produk ini baru diproduksi menjelang penyelenggaraan Piala Dunia. “Kalau yang ini sudah diekspor ke berbagai negara,” aku Saicho Machfud seraya memperlihatkan gantungan kunci yang di dalamnya berisi aneka serangga.

Dia mengaku tidak membatasi produksinya. Selain mencetak para pemain bola dunia, dia juga bersedia melayani pesanan patung miniatur pribadi. Harganya relatif lebih mahal. “Kan pesannya terbatas. Paling banter kalau patung pribadi, satu atau dua pesannya. Jadi agak mahal, bisa sampai Rp 300.000 sampai Rp. 500.000. Tergantung rumitnya pekerjaan. Kalau minta cepat selesai, lebih mahal lagi,” ujarnya.

Tampaknya membuat patung berbahan fibreglass bukan hal rumit bagi Saicho Machfud. Dia mengaku tidak mengalami kendala berarti. Kesulitannya hanya ada pada proses pembuatan cetakan. begitu pula soal permodalan, semua dicukupi dari kantongnya sendiri.

“Tidak banyak kok, entah kalau diproduksi secara besar-besaran, pasti kami butuh modal,” pungkasnya.ntiq/st35

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/06/29/perajin-miniatur-pemain-bola-terimbas-rezeki-piala-dunia.html


Dukun Pengganda Uang Ditangkap

29 Juni 2010
Banyuwangi (Bali Post) -

Husein (35), warga Probolinggo, Jawa Timur, diamankan aparat Polsek Muncar, Banyuwangi, Senin (28/6) kemarin. Pria ini ditangkap lantaran dicurigai akan melakukan penipuan dengan modus penggandaan uang.

Penangkapan kemarin berawal dari kecurigaan keluarga Surati. Sebulan lalu, pelaku berusaha mengobati Surati yang berstatus janda kaya. Pelaku berkedok sebagai dukun. Aksi tersebut berhasil. Korban makin lengket dan penyakitnya sembuh. Kemarin, pelaku datang lagi sambil membawa sebuah kardus berisi pasir laut. Korban tak menyadari tipu muslihat Husein.

Beruntung, keluarga korban bertindak cepat. Begitu melihat pelaku datang, keluarga melapor ke Polsek. Polisi kemudian mendatangi lokasi. Alhasil, pelaku tak berkutik dan menyerah ketika digerebek polisi. Dari tangan pelaku polisi menyita dua kardus pasir dan sebuah tongkat berkepala naga berbahan kuningan. Alat-alat itu diduga akan dijadikan kedok untuk praktik menggandakan uang. ''Kakak saya pernah cerita katanya mau diajari menggandakan uang,'' kata Mislan, adik korban.

Proses penggerebekan sempat dihalangi korban. Bahkan, pengusaha ikan ini memilih sembunyi di kamar ketika polisi datang. Wanita ini berdalih pelaku adalah dukun hebat dan baik. Polisi menduga, korban sudah terkena ilmu pelet pelaku.

Korban baru mau keluar kamar setelah polisi membawa pelaku ke rumah korban. Itu pun setelah pelaku yang mengetuk pintu kamar korban. ''Memang aneh, katanya sakitnya sembuh, tetapi tetap lengket sama dukun,'' kritik Mislan lagi.

Kapolsek Muncar AKP Bakin mengatakan masih mengembangkan kasus ini. Sempat muncul kabar pelaku pernah beraksi di Muncar. ''Hanya korbannya masih belum buka mulut,'' kata Kapolsek.

Selain tongkat kuningan, polisi mengamankan sebuah toples kaca dan uang tunai sebagai barang bukti. Selain menggandakan uang, pelaku mengaku mampu mengubah pasir menjadi emas murni. Polisi langsung menjebloskan tersangka ke tahanan setelah cukup bukti.
Meski tertangkap basah, pelaku tetap berkelit disangka akan menipu korban. Dia mengaku mendapatkan pasir dari pantai Pancer, Pesanggaran, Banyuwangi. Rencananya pasir tersebut bukan untuk digandakan menjadi emas, melainkan akan didulang sendiri di rumah. (udi)

Sumber: http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=33&id=37949

Satu Tertangkap, Dua Diburu

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
Tersangka Penganiayaan di Café V'gas

PROBOLINGGO - Polresta Probolinggo tak mendiamkan kasus penganiayaan yang terjadi di Café V'gas. Terbukti, pekan lalu polisi telah menangkap salah satu tersangka pelakunya. Tapi, dengan alasan masih dalam pengembangan penyelidikan, baru kemarin (28/6) polisi membeber penangkapan tersangka kepada media.

Dari penyelidikan yang dilakukan polisi terungkap jika kasus penganiayaan tersebut pelakunya berjumlah tiga orang. Tapi, baru satu orang yang berhasil ditangkap, yakni Robi, 31, warga Desa Brani Kulon Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo.

Sedangkan dua pelaku lainnya, Saiful Bahar, 31, dan Emi, 27, masih buron. Polisi pun masih terus melakukan pemburuan. "Kami masih terus melakukan pengejaran untuk menangkap mereka," ujar Kasatreskrim AKP Agus I Supriyanto saat mendampingi Kapolresta AKBP Agus Wijayanto kemarin.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, Maria Ulfa, warga Kraksaan Kabupaten Probolinggo telah dianiaya oleh beberapa lelaki. Kejadian itu, berlangsung di Café V'gas Kota Probolinggo pada Kamis (10/6) dini hari lalu.

Kejadian itu pun terekam CCTV. Selanjutnya, ada penggalan rekaman penganiayaan itu yang diunggah di jejaring facebook. Rekaman tersebut berdurasi 1 menit 50 detik. Di dalamnya menunjukkan ketika Maria Ulfa dianiaya beberapa orang di area parkir cafe yang berlokasi di Jl Basuki Rahmad tersebut.

Kasus tersebut ditangani Polsek Mayangan. Lalu pada Selasa (15/6) kasus tersebut diambil alih oleh polresta. Pihak kepolisian pun telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi. Sedikitnya, ada 5 orang saksi yang sudah diperiksa.

Dari para saksi itulah, polisi mengantongi identitas para pelakunya. Akhirnya, pekan lalu polisi berhasil mengakap Robi. "Dia (Robi, red) berhasil ditangkap setelah kami melakukan koordinasi dengan kepala desanya," jelas Kasatreskrim.

Setelah berhasil menangkap Robi, polisi segera melakukan pemeriksaan. Hasilnya, diketahui kalau pelaku utamanya adalah Saiful. Sedangkan Robi dan Emi hanya pelaku pembantu. "Pelaku utamanya Saiful, sekarang masih buron," ujar AKP Agus.

Menurut Kasatreskrim, dari keterangan Robi penganiayaan itu berawal dari dalam ruangan V'gas Cafe yang berlanjut sampai di luar ruangan. Mulanya, terjadi cekcok mulut antara Ulfa dan Saiful. Tak lama kemudian, Saiful menarik kalung yang dikenakan Ulfa dan membuangnya ke lantai.

Mendapat perlakuan itu, Ulfa memukul Saiful. Entah, kenapa Saiful mengalami luka seperti disilet pada pipinya. Mendapati itu, Saiful membogem Ulfa hingga akhirnya Ulfa roboh. "Tidak jelas, kena kuku atau perhiasan sehingga Saiful megalami luka," jelas AKP Agus.

Robi, yang melihat kejadian itu berusaha melerai. Robi membawa Ulfa ke luar dari ruang cafe. Tapi Saiful terus memburunya. Robi pun terus menghalangi Saiful. Lalu, Saiful pun bilang kepada Robi kalau dirinya disilet oleh Ulfa, sambil menunjukkan luka di pipinya.

Mengetahui Saiful terluka, Robi jadi ikut-ikutan menganiaya Ulfa. Begutu juga dengan Emi. "Katanya, permasalahannya karena honor," jelas Kasatreskrim.

Dengan kejadian itu mereka bertiga terancam pasal 170 sub 351 KUHP, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. "Kami harap mereka segera menyerahkan diri secara baik-baik, sebelum kami tindak tegas," ujar Kasatreskrim. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167156

Baru Cair 9 Juli

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
Gaji ke-13 di Pemkab Probolinggo

PROBOLINGGO-Para pegawai Pemkab Probolinggo nampaknya harus bersabar untuk menerima gaji ke-13. Pasalnya, berbeda dengan beberapa daerah tetangga, Pemkab berencana membagikan gaji ke-13 pada 9 Juli nanti.

Kepastian tersebut diungkapkan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin saat ditemui usai rapat paripurna pandangan akhir fraksi soal laporan keuangan pertanggungjawaban (LKPJ) atas APBD 2009 kemarin (28/6).

Kebijakan pemkab ini memang sedikit berbeda dengan beberapa pemerintah daerah lain di sekitarnya. Di Pemkot Probolinggo, Pemkot dan Pemkab Pasuruan misalnya, gaji ke-13 sudah diberikan sejak beberapa hari yang lalu.

Menurut Bupati Hasan, pemkab memang sengaja memberikan gaji ke-13 itu tidak di awal-awal bulan. "Soal alokasi waktu pemberiannya itu memang sengaja tidak di awal bulan, tetapi di tanggal 9 Juli. Itu agar mereka (pegawai) tidak lupa pada tanggung jawabnya," katanya.

Hasan menjelaskan, kebanyakan pegawai pemda saat ini telah berkeluarga dan mempunyai beberapa anak. Nah, pemberian gaji ke-13 yang diserahkan pada 9 Juli ini dirasa merupakan waktu yang tepat.

Pasalnya minggu-minggu ini adalah waktu pendaftaran siswa atau masa pelajaran baru bagi siswa-siswa sekolah. "Momennya pas untuk kebutuhan anak-anak. Semoga bermanfaat," jelasnya.

Pencairan gaji ke-13 buat PNS ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 54 tahun 2010. Dari PP tersebut, pihak Mentri keuangan cq Dirjen Perbendaharaan Negara menetapkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan nomor PER-22/PB/2010 per tanggal 16 Juni 2010. Peraturan Dirjen itu berisi ketentuan pembayaran gaji/pensiun/tunjangan bulan ke-13 pada 2010 ini.

"Karena PP itu sudah ada, maka pemerintah daerah juga sudah mempunyai kebijakan yang sama untuk para pegawainya," kata Bambang Suprijanto, kepala Dinas pengelolaan keuangan daerah.

Menurut Bambang, gaji ke-13 itu sendiri rencananya juga bakal dinikmati oleh para pegawai honorer. "Insya Allah honorer juga dapat. Sekarang ini masih kami hitung dahulu," jelasnya.

Untuk gaji ke-13 tahun ini pemkab sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 30 M untuk sekitar 11 ribu pegawai. Menurut Bambang, gaji ke-13 ini diberikan kepada pegawai yang sudah menerima gaji bulan Juni.

Para pegawai pemkab sendiri sudah tidak sabar menunggu kabar cairnya gaji ke-13 tersebut. Hal itu bisa dilihat di status dari beberapa pegawai di akun jejaring sosial Facebook-nya. Salah satu pegawai misalnya memasang foto dengan posisi tersenyum, dengan keterangan senyum menunggu gaji ke-13! (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167155

OD, Tewas di Rumah Janda

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
KRAKSAAN - Remaja tewas karena overdosis (OD) kembali terjadi di Kabupaten Probolinggo. Kemarin (28/6) Sundari, 19, warga Desa Duren Kecamatan Gading, ditemukan tak bernyawa dan tubuh sudah kaku di rumah seorang janda tua di Desa Prasi. Diduga kuat, remaja bertato itu tewas karena OD.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, pada Minggu (27/6) sore Sundari pergi keluar rumah. Dia pamit pada ibunya, Misnati, 60, mau pergi ke pengajian. Menurut Misnati, pengajian itu di Desa Sentul. "Ternyata itu terakhir saya ketemu (Sundari)," ujar Misnati kemarin.

Saat berpamitan, Sundari bersama seorang temannya. Namun Misnati tak tahu siapa teman anaknya itu. "Saya ndak tahu siapa," ujar Misnati.

Selain itu, Misnati juga mengaku tidak tahu penyebab kematian Sundari yang sehari-harinya sudah bekerja bertani. Misnati baru tahu anaknya meninggal setelah polisi datang ke rumahnya.

Sementara itu, Sundari kemarin ditemukan tewas di rumah Bu Syafi'i, 40, seorang janda yang tinggal sendirian di Desa Prasi, juga di Kecamatan Gading. Dari keterangan warga, sekitar pukul 01.00 kemarin Sundari diketahui berada di rumah Bu Syafi'i.

Kabarnya, Sundari malam itu sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dia datang dengan diantar oleh temannya. "Setahu saya begitu, Mas," ujar Wahid, 32, warga setempat.

Kedatangan Sundari dan temannya itu sempat membuat Bu Syafi'i heran. Sebab, tiba-tiba ia dititipi Sundari. Lantaran curiga, janda itu melaporkan hal tersebut pada ketua RT, dan dilanjutkan ke kepala desa Prasi.

Laporan itu diteruskan ke Polsek Gading. Sejumlah polisi langsung meluncur ke lokasi kejadian. Namun, saat petugas datang, Sundari sudah tak bernyawa.

Kapolsek Gading AKP Buasan kepada Radar Bromo mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan pengusutan. Terutama pada teman yang mengajak Sundari keluar rumah. "Teman korban pasti tahu banyak hal," ujar AKP Buasan kemarin.

Dia menduga korban sengaja ditinggal di rumah tersebut. Sebab kondisinya sudah sekarat. Kapolsek juga menduga korban mengonsumsi pil Dextro dan menenggak minuman keras. "Indikasinya hidung korban keluar sejenis busa," kata AKP Buasan.

Untuk memastikan hal itu, mayat Sundari langsung dibawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk dilakukan otopsi. Namun, hingga berita ini diturunkan, hasil otopsi masih belum diketahui.

Buasan mengatakan, Polsek Gading masih melakukan pencarian terhadap teman korban tersebut. Sebab kata Buasan, korban tersebut merupakan saksi kunci tewasnya Sundari. "Kami akan melakukan pencarian, secepatnya," tegas Buasan. (eem/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167148

DPC PKB Pro AD/ART

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
Muscab Tak Terganggu Islah

PROBOLINGGO - Dengungan rekonsiliasi di tubuh PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) sampai sejauh ini masih belum menemui titik temu. Namun permasalahan tersebut dianggap tidak menjadi penghalang digelarnya muscab DPC PKB Kabupaten Probolinggo yang rencananya bakal digelar 20-21 Juli nanti.

Momentum muscab DPC justru dianggap sebagai salah satu langkah menuju rekonsiliasi tersebut. Hal tersebut disampaikan ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Hasan Aminuddin kemarin (28/6). Menurutnya, saat ini kondisi di DPC sedang kondusif.

"Muscab di DPC Kabupaten Probolinggo ini justru menjadi awal dari langkah island yang saat ini tengah kami gagas dan bahas," kata Hasan Aminuddin yang juga ketua DPW PKB Pro Gus Dur.

Seperti diketahui, kini sedang ada langkah-langkah menuju islah PKB. Salah satu penggagas islah itu sendiri adalah Hasan Aminuddin, ketua DPC Kabupaten Probolinggo yang sekaligus menjabat ketua DPW PKB pro Gus Dur.

"Solusi yang terbaik saat ini adalah rekonsiliasi. Kami ini sudah jenuh dengan konflik. Rekonsiliasi itu juga merupakan keinginan para alim ulama. Para alim ulama ingin seluruh jajaran kader PKB bersatu," kata Hasan saat itu.

Dalam beberapa kali kesempatan tim islah yang salah satunya dimotori Hasan telah mengagendakan beberapa kali pertemuan. Namun sampai sejauh ini masih belum menemui hasil yang memuaskan, karena masih belum ada kesepahaman bersama soal islah.

Meski sampai saat ini prosesi islah itu belum rampung, namun Hasan memastikan muscab DPC di Kabupaten Probolinggo bakal tetap berlangsung. Lalu akan pro kepada kubu mana DPC PKB Kabupaten Probolinggo nantinya?

Hasan sendiri menganggapi pernyataan tersebut dengan santai. "Selama ini DPC PKB itu selalu pro dengan AD/ ART (Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga) partai. Sekali lagi DPC Kabupaten Probolinggo itu taat dengan AD/ ART partai," tegasnya.

Hasan menjamin proses pelaksanaan muscab nanti bakal sesuai dengan mekanisme yang telah diatur dalam AD/ ART partai. Hasan sendiri enggan mengomentari masih terjadinya perbedaan pendapat antara kubu Gus Dur dengan Muhaimin. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167147

Pemerintah dan Pejabat Harus Diawasi

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO-Organisasi Social Education Center (SEC) Kota Probolinggo kemarin menggelar sebuah seminar menarik tentang kearifan lokal dan pengembangan pelabuhan nasional di Kota Probolinggo. Acara yang dilaksanakan di hotel Bromo View itu dihadiri oleh anggota DPR RI Malik Haramain.

Selain Malik, hadir sebagai pembicara dosen UPM Probolinggo Totok Sugiarto, dan Kepala Bakesbang Pol dan Linmas Mukhsin.

Totok yang mendapat giliran pertama banyak menjelaskan tentang pentingnya membangun sumberdaya manusia (SDM). "Bangsa Indonesia sukanya membangun fisik, tapi lupa membangun manusianya. Maklum, Indonesia selama ini masih coba-coba," ujarnya. Salah satunya Totok mencontohkan tentang pembangunan mal dan hypermart yang semakin banyak.

Sementara Malik Haramain lebih banyak membicarakan tentang pentingnya pengawasan terhadap pemerintah. Juga terhadap para pejabat yang hidup dari uang negara. Menurutnya, dampak dari kemajuan selalu beriringan antara yang negatif dan positif.

"Itu adalah salah satu konsekuensi dari dampak ekonomi yang bebas. Pasar-pasar tradisional akan mati. Maka, dibuatlah aturan untuk mal, hypermarket dan sebagainya baru buka pukul 10.00 dan tutup pukul 22.00. Kalau ada yang buka 24 jam, itu tidak benar," jelasnya.

Menurut Malik solusinya adalah, regulasinya harus jelas. Kalau tidak diatur, maka barang-barang yang ada di pasar tradisional akan habis alias tidak laku. Itu, bisa diatur dengan perda (peraturan daerah). "Rakyak juga harus bisa mengkritisi tentang kebijakan pemkot (pemerindah kota). Utamanya yang dari ponpes-ponpes, disamping menjadi media pendidikan juga harus mampu menjadi media kontrol," ujarnya.

Bila ada kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan keadaan dan peraturan harus dikritik. Karena seharusnya, pengawasan itu tidak hanya dilakukan oleh departemen tapi juga dari luar departemen.

Sementara, Mukhsin selaku perwakilan dari pemkot menjelaskan bahwa persoalan pelabuhan masih terbagi dalam dua wilayah.

"Ada hal-hal tertentu yang tidak bisa disentuh oleh pemerintah daerah. Salah satu contohnya adalah pembangunan di pelabuhan bukan wewenang pemerintah daerah. Kita hanya ketempatan saja," ujarnya.

Menurut Mukhsin, upaya peningkatan SDM tidak hanya karena pelabuhan. Tapi, masih banyak faktor lain selain pelabuhan. Menurut Mukhsin, adanya otonomi daerah masih belum terlaksana dengan baik alias masih banyak campur tangan pemerintah di atasnya. "Kita memang mudah bicara. Tapi, seharusnya kita tidak asal bicara. Tapi, juga harus bisa melakukan," ujarnya.

Mendengar pernyataan itu, Malik kembali menambahkan kenapa pemerintah perlu diawasi. Itu karena mereka memakan uang negara yang terhitung dalam gaji. "Maaf, saya tidak ngompori, saya pun harus diawasi. Karena saya juga makan uang negara. Gaji itu kan uang negara. Jadi, jangan grogi dan takut dengan pengawasan," jelas Malik. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167142

Semipro Siap Dievaluasi

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
Bappeda Hitung Dampak Ekonomi

PROBOLINGGO - Nasib event Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo) sepertinya bakal ditentukan tahun ini. Komisi A DPRD Kota Probolinggo sempat mengeluarkan warning Semipro akan ditiadakn bila gelaran tahun ini tidak sukses. Sebab, anggaran yang dipakai Rp 1,2 M dinilai terlalu besar dan lebih baik dialokasikan untuk program masyarakat.

Untuk menjawab itu semua, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bekerjasama dengan lemlit (lembaga penelitian) STIA Bayuangga untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Semipro, Pekan KIM dan Apeksi. Tim evaluasi pun sudah terbentuk dan saat ini masih dalam proses pendataan.

Kepala Bappeda Budi Krisyanto membeberkan ada tiga hal yang akan dievaluasi oleh tim. Yaitu dari sisi kebudayaan, obyek wisata kunjungan dan parameter gerakan perekonomian masyarakat.

"Oleh karena itu, kenapa Semipro diadakan waktu liburan sekolah? Supaya masyarakat di Probolinggo ini tidak pergi keluar kota. Mau mengisi liburan tidak perlu keluar kota, cukup di dalam kota dan menghabiskan uangnya disini. Bukan di tempat lain," katanya.

Dampak yang kini sudah terlihat dalam event ini, kata Budi Kris, penjual kerajinan yang biasanya hanya mengandalkan pesanan orang, di pameran mereka bisa menjual kerajinan secara bebas. Untuk pedagang kaki lima atau tukang becak atau profesi apapun yang terlibat dalam Semipro, bisa memanfaatkan moment menghasilkan uang untuk pendidikan anaknya menjelang tahun ajaran baru.

Budi menggambarkan, ada penjual soto yang berdagang di areal keramaian Semipro, dampaknya dagangan sotonya laris. Nah, dari pendapatan itu pedagang soto bisa berbelanja lagi ke pasar dan akhirnya pedagang ayam atau kubis di pasar ikut kena imbas secara tidak langsung.

"Ilustrasinya bisa digambarkan seperti itu. Ada perputaran di sana (perekonomian masyarakat). Saya yakin dampaknya akan banyak jika diulas satu per satu. Untuk evaluasi itu tim evaluasi bekerjasama dengan universitas lokal, lemlit STIA Bayuangga sebagai surveyor independen. Saya tidak mau kalau hanya Bappeda," tegasnya.

Katanya, proses pendataan oleh tim evaluasi berlangsung sejak 26 Juni hingga 3 Juli serta pasca tiga kegiatan tetap dilakukan pemantauan. Evaluasi dilaksanakan di semua kegiatan yang berkaitan Semipro, termasuk Protex, alun-alun, museum, tennis indoor, GOR A Yani dan beberapa tempat lainnya.

Hasil evaluasi baru akan bisa diketahui maksimal dua minggu setelah pelaksanaan Semipro. "Kami juga akan melibatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Evaluasi ini menjadi faktor penentu untuk Semipro ke depan. Kalau memang tidak efektif, nanti (setelah evaluasi) bisa diketahui," beber Budi kepada Radar Bromo, kemarin. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167141

Fun Climbing Banyak Diminati

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Probolinggo tidak mau ketinggalan momen. Selama seminggu di event Semipro, FPTI menggelar fun climbing di kawasan GOR A Yani di Jl Dr Sutomo. Acara dimulai pukul 15.00 sampai pukul 21.00.

"Selama dua hari (26/6 sampai 27/6) sekitar 130 peserta yang mencoba manjat. Padahal target kami per hari hanya 50 peserta saja. Intinya siapa pun bisa manjat, aturannya sama seperti panjat pinang. Siapa yang mencapai atas mendapat uang Rp 100 ribu. Kalau baru bisa menyentuh kotak dapat doorprize," jelas pelatih sekaligus sie acara fun climbing Iwan Rosyidi.

Melalui event ini, FPTI ingin mencari bakat potensi dari peserta yang mencoba panjat tebing. Karena dari 7 atlet yang dimiliki oleh Kota Probolinggo, tiga di antaranya bakal melaju ke Jawa Timur. Rindi "Apollo" Sufrianto ke Puslatda Jatim untuk persiapan PON Riau mendatang.

Sedangkan dua atlet lainnya disekolahkan oleh Jatim ke SMAN Olahraga (SMANOR) di Sidoarjo. Yang tertinggal hanya empat atlet yaitu AF Anam, Bagus Adi Sasmita, Nindi Febriati dan Avan. Selama empat tahun terakhir, FPTI setempat berhasil memberikan kontribusi atlet kepada Jatim.

"Atlet Kota Probolinggo diborong oleh Jatim. Lewat fun climbing ini kami sosialisasi sambil merekrut bila ada yang berpotensi baik dari SD, SMP atau SMA. Usianya antara 9 - 17 tahun. Tidak ada persyaratan khusus kalau mau ikut panjat. Mau mencoba, punya adrenalin dan punya keberanian di ketinggian," ujarnya.

Sayangnya, selama dua hari, masih belum ada satu pun peserta yang berhasil membunyikan lonceng di wall setinggi 15 meter dan lebar 3 meter itu. Bila dari peserta ada yang dinilai berpotensi menjadi atlet, panitia bakal mendatangi sekolah peserta tersebut.

"Tidak perlu takut mencoba fun climbing ini. Karena sudah ada standarisasi operasional alatnya, aman kok. Jadi, orang tua tidak perlu khawatir kalau anaknya mau mencoba," ungkan Iwan.

Fun climbing nampaknya banyak diminati oleh anak-anak. Baru dibuka sekitar pukul 15.00, anak-anak kecil yang awalnya hanya menonton atlet sedang memanjat, langsung berebut ingin mencoba. Namun tidak semuanya berhasil mencapai puncak. Mayoritas hanya sampai di tantangan pertama, sekitar lima meter. Sekitar 10 anak berani mencoba fun climbing dalam kurun waktu tak sampai 30 menit.

"Saya penasaran ingin mencoba. Gara-gara kemarin (27/6) malam melihat ada yang memanjat. Ternyata enak kalau memanjat, tapi capek juga. Saya ingin bergabung ikut panjat tebing ini," kata Jana, alumnus siswa SD Mangunharjo 2 yang akan melanjutkan ke SMP tahun ini. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167140

Nikmati Kuliner Pendalungan

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO- Selain seni dan budaya event Semipro juga diramaikan oleh berbagai macam sajian kuliner. Sore kemarin Wali Kota Buchori membuka arena kuliner Pendalungan (Jawa-Madura).

Sebanyak 35 stan wakul (warung kerajinan dan kuliner) menyajikan kuliner yang menggoda lidah. Misalnya kaldu kikil (Madura), campur lorjuk (Madura), rujak soto (Banyuwangi), atau lontong balap (Surabaya).

Sekitar pukul 16.00 kuliner pendalungan di sisi timur alun-alun dibuka oleh Wali Kota Probolinggo Buchori. Sebelumnya, sebagai pelaksana, Kepala Satpol PP Sukam menyampaikan sambutannya kuliner yang disajikan khas pendalungan perpaduan antara Jawa dan Madura.

"Arena kuliner ini menunjukkan keanekaragaman menu makanan khas bangsa Indonesia. Di samping itu menu khas kedaerahan ini diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Sukam.

Dari 35 stan, 23 di antaranya partisipasi dari satuan kerja di lingkungan pemkot Probolingo. Dalam menyajikan menu makanan tersebut, satker melibatkan UKM (usaha kecil menengah) dan pedagang lokal. Dengan demikian masyarakat bisa ikut menikmati pendapatan dari event tersebut.

Wali Kota Buchori mengaku harus berhati-hati mengkonsumsi kuliner yang dijual di situ. "Kalau kaldu kikil, saya masih mikir-mikir dulu. Nanti daripada asam uratnya kena," curhatnya. Selain makanan yang berpantangan untuk kesehatannya, Wali Kota menjajal satu per satu makanan yang dijual.

Di antaranya lontong balap, sate madura, es doger dan beberapa makanan lainnya. Buchori tak tanggung-tanggung memanggil semua pejabat dan muspida untuk mencicipi bermacam kuliner. Para camat misalnya, diminta makan soto Kraksaan atau kepala dinas diwajibkan makan campur lorjuk. Sore ini giliran kuliner khas etnis Arab. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167139

Semipro, Dewan Kota Reses

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO - Digelarnya event Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) bersamaan dengan reses kedua tahun anggaran 2010 anggota DPRD setempat. Plafon anggaran untuk masing-masing anggota dewan senilai Rp 10,5 juta. Jumlah ini tidak berubah dibanding reses-reses sebelumnya.

Demikian yang disampaikan Ketua DPRD Sulaiman saat ditemui Radar Bromo, kemarin (28/6). Sulaiman mengatakan, jadwal reses mulai tanggal 28 Juni sampai 5 Juli mendatang. "Kebetulan renja (rencana kerja) bersamaan dengan Semipro. Jadwal reses sudah dibahas dalam banmus (badan musyawarah)," terangnya.

Ditanya soal dana, Sulaiman tegas menyatakan tidak berubah dengan reses sebelumnya yaitu Rp 10,5 juta. "Itu masih dipotong pajak beberapa persen. Uang Rp 10 juta sekian itu untuk konsumsi, perlengkapan, uang transport, sound system, sewa tempat, alat tulis dan lain sebagainya," kata Sulaiman yang pagi itu menghadiri lomba drum band bersama istrinya.

Seperti pengalaman sebelumnya, lanjut Sulaiman, dana reses itu banyak yang mengaku tidak cukup karena kebutuhan melaksanakan reses lebih besar. Cukup atau tidak cukup, jika ada kekurangan dana reses menjadi tanggung jawab masing-masing anggota dewan.

Intinya reses harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam renja dewan. Apabila ada anggota dewan yang melanggar dipastikan ada konsekuensi. "Di luar (jadwal) itu tidak boleh. Pemeriksaannya nanti di situ dan bisa jadi temuan," ungkap pimpinan dewan dari PDIP itu.

Dewan selalu mengatakan agar hasil reses segera ditindaklanjuti oleh eksekutif. Menurut Sulaiman, sejauh ini, sebagai contoh kasus hasil resesnya sudah ada upaya eksekutif untuk ditindaklanjuti. Tentunya tindaklanjuti itu tidak mengesampingkan program prioritas dari eksekutif.

"Reses saya, alhamdulillah juga masih dalam upaya tindak lanjut dari eksekutif. Misalnya jalan di lingkungan Jl Nangka itu tidak ada penerangan jalan sehingga berbahaya bagi masyarakat. Saya lihat perkembangannya sudah mulai ada tiang listrik dan pengukuran. Saya berharap hasil reses rekan dewan yang lain juga ditindaklanjuti," jelasnya.

Oleh sebab itu, Sulaiman mengimbau agar eksekutif bisa memperhatikan hasil reses dewan. Karena dalam reses kedua di tahun ini, dewan bakal ditagih tindak lanjut reses yang pertama. "Masyarakat kan inginnya cepat ditindaklanjuti, sementara ini kan butuh proses. Tentunya aspirasi masyarakat tidak lepas dan prioritas dan anggaran," imbuh dia.

Pelaksanaan reses yang bersamaan dengan Semipro ini, ketua dewan menambahkan agar bisa dimanfaatkan oleh dewan untuk mengawasi event tahunan dengan dana milyaran itu. Dengan begitu, dewan bisa mengetahui langsung apa yang dirasakan oleh masyarakat baik dari sisi positif dan negatifnya.

"Kalau kami ada waktu, pastinya disempatkan untuk melihat sendiri pelaksanaan Semipro. Sekaligus memonitor dan menjadi evaluasi tersendiri, apalagi Semipro ini menggunakan dana APBD," pungkasnya. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167138

FKNU Soroti Video Porno Artis

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
Saat PA Fraksi Bahas LKPJ APBD 2009

KRAKSAAN - Penilaian badan anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Probolinggo atas LKPJ 2009 berbanding lurus dengan pandangan akhir (PA) fraksi-fraksi. Sama halnya dengan Banggar, semua fraksi menerima laporan keuangan tersebut pada rapat paripurna, kemarin (28/6).

Enam fraksi yang ada di DPRD bahkan tidak terlalu memasalahkan LKPJ yang telah dibahas dalam sebulan terakhir tersebut. LKPJ itu langsung ditetapkan menjadi perda setelah keenam fraksi menerima dan menyetujuinya. Ketua DPRD Ahmad Badawi dan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin pun menandatangani nota persetujuan tersebut.

Secara keseluruhan, beberapa fraksi tidak terlalu menyoroti LKPJ itu. Justru momen PA Fraksi digunakan untuk memberikan beberapa saran kepada pemkab tentang permasalahan yang terjadi sehari-hari.

FKNU misalnya lebih menyoroti kasus beredarnya video porno mirip artis Aril, Luna Maya dan Cut Tari. Dalam PA fraksinya yang berjumlah 8 halaman, FKNU memberikan porsi sampai tiga halaman untuk membahas kasus video porno mirip artis tersebut.

"Terlepas dari benar atau tidak pemeran di rekaman itu, bagaimanapun juga fenomena (beredarnya video porno, Red) ini telah mengoyak dan mencabik moral generasi penerus," kata Alim, jubir FKNU.

FKNU lantas memaparkan fakta soal akibat negatif beredarnya video porno tersebut. Dari laporan Komisi Perlindungan Anak (KPA), diketahui peredaran video porno mirip artis tersebut mengakibatkan semakin meningkatnya kasus perkosaan. Khususnya di kalangan anak-anak. "Dalam 10 hari KPAI menerima 33 laporan perkosaan anak," jelas Alim.

Karena itu FKNU menyayangkan fenomena boomingnya kasus video porno mirip artis tersebut. "Kita semua mungkin tidak menginginkan suatu saat perbuatan mesum menjadi hal yang lumrah. Ujung dari keprihatinan adalah manakala tindakan amoral itu menjadi sebuah tren dan budaya baru," keluh Alim.

Sementara FPPP yang laporannya dibacakan oleh Amin Haddar memberikan beberapa masukan tentang kejadian yang sempat menjadi pembahasan menarik selama LKPJ. Misalnya, besarnya biaya penerangan jalan umum (PJU) yang setiap tahunnya mencapai Rp 12,5 Miliar.

"Kepada satker terkait, hendanya melakukan penghitungan ulang bersama pihak PLN guna lebih menekan dan mendekati biaya semestinya. Sehingga anggaran yang dikeluarkan tidak lebih besar dari penerimaan pajak dari sektor PJU tersebut," jelas Amin Haddar.

FPPP juga meminta agar eksekutif menganalisa kembali perda-perda lama yang dianggap kadaluarsa dan tidak sesuai lagi dengan perkembangan saat ini. "Khususnya perda yang berkaitan dengan retribusi dan pajak daerah untuk selanjutnya disesuaikan dengan UU nomer 28 tahun 2010 tentang retribusi dan pajak daerah," beber Amin Hadar. (mie/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167137

Dua Pelaku Curwan-Curanmor Didor

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
KRAKSAAN - Delima alias Saimun, 32, warga Desa Tigasan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo harus meringkuk di sel tahanan Polres Probolinggo. Tak hanya ditahan. Dia juga harus menahan sakit. Sebab kakinya ditembak petugas, -gara melawan saat akan ditangkap.

Tersangka sendiri ditangkap saat hendak mencuri di Dusun Kemuning, Desa Besuk, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Senin dinihari (28/6). Penangkapan tersebut terjadi secara tidak disengaja.

Malam itu, polisi tengah berpatroli. Ketika melewati jalan desa, polisi bertemu tersangka yang bertingkah mencurigakan. Di sisi lain, tersangka adalah DPO kasus pencurian hewan. Akhirnya, polisi mengejar tersangka yang langsung kabur begitu kepergok.

Mengetahui tersangka kabur, polisi melakukan tembakan peringatan. Namun, tersangka tidak menggubris. Akhirnya, polisi menembak pergelangan kaki tersangka. Selanjutnya tersangka dibawa ke sel mapolres.

KBO Reskrim Polres Probolinggo Iptu Muhammad Dugel mengatakan, tersangka sudah beberapa bulan menjadi DPO. Bahkan kata Dugel, tersangka juga dicari-cari Polres Lumajang dalam kasus yang sama.

Dugel menceritakan, sejak 15 Mei tersangka ditetapkan sebagai tersangka pencurian tiga ekor sapi milik warga di Desa Kareng Kidul, Kecamatan Wonomerto. Dalam aksinya lanjut Dugel, tersangka dan komplotanya tidak segan-segan melakukan kekerasan. "Bahkan, komplotan ini tidak segan menghabisi nyawa jika aksinya dihalangi," ujar Dugel.

Polisi juga membekuk pelaku curanmor, Nur Huda, 30, warga Desa Tegalwatu, Tiris, Kabupaten Probolinggo. Sama seperti Delima, polisi menembak kaki tersangka Nur Huda. Dia ditangkap di rumahnya, Minggu (27/6) sekitar pukul 01.00 WIB.

Penangkapan dilakukan setelah polisi mendapat informasi tentang keberadaan tersangka dari masyarakat. Polisi pun langsung bergerak menuju rumah tersangka. Rupanya kedatangan petugas diketahui tersangka yang saat itu sedang tidur di rumahnya. Tersangka pun melawan. Bahkan sempat kabur. Terjadilah aksi kejar mengejar antara tersangka dengan polisi.

Akhirnya dalam jarak yang terjangkau tembakan, polisi menembakkan peluru. Dan tepat mengenai kaki kanan tersangka. Selanjutnya tersangka dibawa ke sel Polres Probolinggo. Sebelum dimasukkan sel, dia lebih dulu dirawat oleh dokkes Polres.

Penangkapan pada tersangka sendiri berawal dari laporan Arpuji, 35, warga Dusun Ruken, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Arpuji melapor kehilangan motor pada Polres Probolinggo. Yakni, motor cina (mocin) dengan nopol N 6346 PW. Petugas pun memasukkan tersangka sebagai DPO sejak 5 desember 2009.

Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Heri Mulyanto mengatakan, kedua kasus tersebut sedang dalam penyidikan. Dikatakan Heri, dua tersangka terbukti melakukan tindak pidana. "Tentunya diproses sesuai dengan prosedur kepolisian," ujarnya.

Heri juga mengaku lega dengan ditangkapnya tersangka Delima. Sebab, para pelaku curwan menurutnya cukup meresahkan. Apalagi kata Heri, tersangka tidak saja dicari Polres Probolinggo. Namun juga Polres Lumajang. "Jadi nama ini (Delima) cukup luas dikenal oleh polisi," pungkas Heri. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167136

Akses Internet untuk Desa

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
Internet membuka akses yang cukup besar untuk menambah wawasan. Termasuk, menambah pengetahuan dan mengakses informasi. Karena fungsi yang bisa diberikan itu, saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer. Tidak lagi menjadi kebutuhan kalangan tertentu.

Demikian dituturkan pengurus Karang Taruna Desa Sukomulyo, Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo, Sulton. "Hampir semua aspek membutuhkan internet," ujar Sulton.

Karena itulah, pihaknya menyediakan fasilitas berinternet. Menurut Sulton, pihaknya memasang antena hot spot di Desa Sukomulyo. Antena tersebut adalah hasil swadaya masyarakat. "Jadi masyarakat bisa mengakses secara cuma-cuma," katanya.

Sebab dikatakan Sulton, area yang dijangkau antena tersebut cukup luas. Yakni meliput seluruh desa. Namun untuk mendapat layanan tersebut, masyarakat harus membuat antena penangkap. Yakni wajan bolic. "Pembuatannya mudah kok," sebut Sulton.

Sulton menerangkan, jika tidak memakai antenna, jarak jangkau area hot spot sekitar 200 meter. "Jika jauh (dari antena) caranya ya pasang alat tadi itu," katanya.

Sulton berharap, pemasangan antena tersebut memiliki dampak positif bagi masyarakat. Selain akses informasi, fasilitas ini bisa mengangkat SDM masyarakat Desa Sukomulyo. Namun buru-buru Sulton mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan mengakses. "Jauhi akses hal-hal negatif," pungkasnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167135

Krisis Pemain Pelapis

[ Selasa, 29 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO-Kekhawatiran manajemen Persikapro terhadap menurunnya performa tim usai tiga pemainnya tercoret mulai terbukti . Itu bisa dilihat dari hasil terakhir laga uji coba melawan klub internal Pusum Sumberkerang Minggu (27/6) kemarin.

Menghadapi klub yang yang berada satu level dibawahnya itu, tim besutan Ambayong Sarjono hanya mampu bermain imbang 2-2. Tentu saja hasil uji coba tersebut menjadi PR baru bagi jajaran pelatih sebelum kompetisi Divisi II diputar akhir Juli nanti.

Dalam laga uji coba tersebut, Persikapro mengawali laga dengan lumayan baik. Persikapro sudah leading 2-0 di babak pertama melalui gol yang dicetak oleh Dwi Rianto dan Lukman.

Namun di babak kedua, allenatore (pelatih) Ambayong menarik beberapa pemain inti dan memasukkan pemain pelapis. Strategi itu justrus membuat koordinasi permainan Persikapro amburadul.

Pusum mampu bangkit dengan mencetak dua gol balasan yang menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Usai pertandingan sekretaris tim Didik Edi Nuraji mengaku kecewa mengenai hasil tersebut. Namun ia menilai laga uji coba itu mempunyai banyak hikmahnya.

"Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil latihan yang telah diterapkan selama ini. Jadi kami tidak mencari kemenangan semata-mata," kata Didik.

Didik menjelaskan pelatih memang sengaja melakukan rotasi pemain di babak kedua dengan mengganti beberapa pilar. "Itu dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat permainan tim secara keseluruhan," kata Didik.

Namun dalam pertandingan kemarin, Didik mengakui kualitas antara pemain inti dan pelapis masih cukup jomplang. Usai beberapa pilar ditarik, permainan tim jadi tidak berkembang. "Lini belakang dan tengah masih jauh dari harapan," terangnya.

Aliran bola menurut Didik masih tersendat di lini tengah. Sehingga para pemain kebanyakan memilih menyerang langsung ke depan dengan menggunakan umpan panjang. Tentu saja strategi yang monoton tersebut mudah ditebak musuh.

"Kelemahan-kelemahan yang ada ini bakal menjadi PR untuk diperbaiki. Masih ada sisa waktu untuk berbenah," ungkapnya. Diketahui kompetisi Divisi II bakal diputar pada 17 Juli mendatang. Sementara pendaftaran pemainnya paling lambat pada 5 Juli nanti. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167134