Senin, 01 November 2010

Bromo dan Semeru Masih Berstatus Waspada


TEMPO/K Candra Negara

TEMPO Interaktif, SURABAYA - Kepala Bidang Geologi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Timur Suparda mengatakan, Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo dan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dalam status waspada.

Sedangkan lima gunung lainnya, yakni Gunung Kelud di kediri, Gunung Lamongan di Kabupaten Lumajang, Gunung Raung di Jember, Gunung Gunung Welirang di Pasuruan, serta Gunung Ijen di Banyuwangi, dalam status aktif normal.

Suparda menjelaskan hal itu berkaitan dengan aktivitas Gubung Merapi yang terus menerus memuntahkan lava panas. Menurut dia, status tujuh gunung berapi di Jawa Timur itu ditetapkan terakhir kali pada awal Oktober 2010. "Hingga sekarang statusnya belum berubah," kata Suparda ketika ditemui TEMPO di kantornya, Senin (1/11).

Dengan status waspada, Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun pemerintah daerah setempat telah mengeluarkan sejumlah larangan bagi pengunjung atau pendaki akan menuju Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Kawah Gunung Bromo adalah kawasan yang dilarang untuk didekati dari radius satu kilometer. Adapun untuk kawasan Gunung Semeru, masyarakat di Besuk Bang, serta Besuk Sat, dimintai selalu waspada terhadap lahar panas maupun lahar dingin, terutama pada saat hujan tiba.

Menurut Suparda, terjadi pertumbuhan kubah lava di kawah aktif Jongreng Sroko di Semeru yang berpotensi menimbulkan semburan material pijar. Bahkan juga berpotensi mengeluarkan awan panas yang berbahaya. ”Saat ini terlihat adanya pertumbuhan lidah lava sepanjang 500 meter," ujarnya.

Berdasarkan data ESDM Jawa Timur yang merupakan hasil pengamatan terhadap Semeru di pos Gunung Sawur, dalam bulan Oktober setidaknya terjadi 40 kali semburan asap dengan ketinggian 100-400 meter. Guguran lava pijar juga teramati sebanyak 12 kali dengan jarak luncur antara 100-600 meter dari pusat guguran.

Sementara itu, Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) Amin Widodo mengatakan, dari tujuh gunung berapi di Jawa Timur, hanya Gunung Kelud yang bersifat eksplosif (meletus). Sedangkan yang lainnya hanya bersifat effusif (lelehan). "Gunung Semeru itu magmanya sebenarnya besar, tapi karena gunungnya sangat tinggi, biasanya hanya mengumpulkan lahar di atas dan akan terjadi banjir lahar dingin jika hujan tiba," papar Amin.

Dalam sejarahnya, tambah Amin, Gunung Sememru selalu bertalian dengan Gunung Merapi. Sehingga jika terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi dipastikan akan diikuti hal yang sama di Semeru. "Memang masing-masing gunung itu memiliki dapur magma yang bersifat lokal, tapi ada sejarahnya antara Merapi dan Semeru, apalagi masih satu lempeng," tutur Amin.

Amin menjamin terjadinya peningkatan aktivitas di Merapi dan Semeru tidak akan berpengaruh pada luberan lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo. "Magma itu letaknya puluhan kilometer di bawah tanah, tapi kalau lumpur Lapindo kan tak sampai segitu," ucapnya.

Adapun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Siswanto mengatakan, belajar dari Merapi, pihaknya mulai mensosialisasikan kewaspadaan terhadap seluruh warga yang berada di kawasan lereng Gunung Semeru. "Kami mulai melatih mereka untuk tanggap bencana," katanya.

Dari tujuh gunung tersebut, BPBD memfokuskan di kawasan Semeru. Telah ditetapkan dua kecamatan, yaitu Pranojiwo dan Candipuro yang mungkin terkena imbas langsung jika Semeru meletus. "Tapi kami sudah melakukan pemetaan. Kalau terjadi letusan, warga dua kecamatan ini langsung diungsikan keluar batas kecamatan," ucapnya. ROHMAN TAUFIQ.

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/surabaya/2010/11/01/brk,20101101-288635,id.html

Inflasi Jatim diduga di bawah 6,5%

Senin, 01/11/2010 14:36:50 WIB
Oleh: Ashari Purwo Inflasi Jatim 2010 di bawah 6,5% akan tercapai

SURABAYA: Survei Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur memprediksi laju inflasi pada 2010 akan tumbuh sesuai target stabilitas ekonomi, dengan angka dibawah 6,5%.

Kepala BPS Jatim Irlan Indrocahyo mengatakan bahwa posisi inflasi kumulatif Jatim dari Januari hingga Oktober mencapai 5,39%. Irlan memastikan inflasi Jatim hingga akhir 2010 akan di bawah 6,5%. "Tahun ini, proyeksi pemerintah untuk menstabilkan ekonomi dengan angka inflasi sebesar 6,5," ungkap Irlan Indrocahyo saat jumpa pers di kantornya, siang ini.

Irlan menjelaskan optimistis ini disokong oleh pertumbuhan ekonomi Jatim selama 2010 ditarget mencapai 6,5% hingga 7%. Sementara itu, realisasi pertumbuhan ekonomi Jatim hingga Semester I/2010 tercatat mencapai 6,18%. "Ini berarti laju inflasi Jatim masih cukup stabil. Harapan kami selama dua bulan terakhir ini tidak akan ada regulasi pemerintah yang dikeluarkan yang akan bisa kemicu kenaikan laju inflasi ini," kata Irlan.

Jika kondisi normal, lanjut Irlan, maka laju inflasi Jatim selama dua bulan kedepan diperkirakan tidak akan mencapai 1%. Seluruh momen besar sudah dilewati pada semster lalu, tinggal natal dan akhir tahun. "Menurut penghitungan kenaikan inflasi juga diprediksi tidak akan tinggi," kata Irlan.

Data BPS merinci terkait sejumlah kota di Jatim yang mengalami inflasi kumulatif terbesar adalah Probolinggo sebesar 6,12%, disusul Surabaya sebesar 5,96% dan Malang sebesar 5,06%. Kota yang mengalami inflasi kumulatif terkecil adalah Tulungagung sebesar 4,55%, Jember dan Tuban yang masih-masing mencapai 4,58%. (ln)

Sumber: http://web.bisnis.com/keuangan/ekonomi-makro/1id217837.html

Akuisisi 7 pabrik gula di Jatim terus dikaji

Senin, 01/11/2010 14:22:15 WIB

Oleh: Yuristiarso Hidayat SURABAYA: Pemerintah Provinsi dan DPRD Jawa Timur telah membentuk tim ahli untuk melakukan analisasi ekonomi dan sosial guna persiapan proses akuisisi tujuh unit pabrik gula milik PT Pekebunan Nusantara XI yang merugi dan akan ditutup.

Lokasi ke-tujuh PG itu yaitu masing-masing tiga PG berada di Kabupaten Situbondo dan Kab. Probolinggo, sedangkan satu PG berada di Kab. Madiun.

Ketujuh PG itu yaitu PG Olehan, PG Wringin, PG Ranji (ketiganya berlokasi di Kabupaten Situbondo), PG Wonolangan, PG Pajarakan, PG Gending (ketiganya di Kab. Probilinggo) dan PG Kanigoro di Kab. Madiun.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim Anna Lutfie menegaskan pihaknya telah satu kata dengan Pemprov Jatim dalam menangani rencana penutupan tujuh unit PG milik PTPN XI yang merugi tersebut.

“Intinya Pemprov dan DPRD Jatim tidak sepakat atas usulan penutupan itu meskipun didasari adanya kondisi merugi yang disampaikan manajemen PTPN XI. Untuk itu, DPRD dan Pemprov Jatim telah menyusun langkah antisipasi demi keberlangsungan PG itu yang masih dibutuhkan oleh petani tebu di Jatim,” kata Lutfie kepada Bisnis, hari ini.

Secara khusus Lutfie menegaskan status sebagai provinsi utama penghasil gula nasional menjadi latar belakang upaya antisipasi proses penetupan itu.

“Langkah antisipasi itu telah masuk pada ranah teknis dengan mebentuk tim analisi ekonomi dan social untuk persiapan proses akuisisi ke-7 PG milik PTPN XI tersebut. Artinya bila PTPN XI jadi menutup maka proses akuisisi akan dilakukan oleh Pemprov melalui BUMD. Toh, nilai tujuh PG itu berkisar Rp100 miliar,” ujarnya.

Tim analisi itu, lanjut dia, beranggotakan sejumlah ahli dengan melibatkan kalangan eksekutif, legislatif dan akademisi.

Lebih jauh Anna menenggarai rencana penutupan PG itu ditunggangi kepentingan pihak tertentu.

“Ini terkait adanya rencana pendirian PG swasta di Kab. Banyuwangi yang tidak ditunjang keberadaan lahan budidaya tebu yang memadai. Bila ke-7 PG itu ditutup khususnya enam PG di Probolinggo dan Situbondotersebu t diharapkan petani tebunya akan mengirim tebu ke PG swasta tersebut,” tegasnya.

Sebelumnya rencana penutupan ke-7 PG itu disampaikan manajemen PTPN XI yang disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan, Soeyitno dalam hearing dengan Komisi B DPRD Jatim, pekan lalu.

“PTPN XI berencana akan menutup tujuh unit PG itu karena kondisinya parah karena selalu merugi Rp9 miliar -Rp10 miliar setahun sehingga membenani manajemen,” kata Soeyitno.

Data yang dihimpun Bisnis, PG Olehan berkapasitas produksi 800 Tonage Caine Day (TCD/ton tebu per hari), PG Wringin 1.300 TCD, PG Ranji 1.500 TCD, PG Wonolangan 1.600 TCD, PG Pajarakan 1.200 TCD, PG Gending 1.700 TCD dan PG Kanigoro 1.200 TCD. (Bisnis/k21)

Sumber: http://web.bisnis.com/sektor-riil/perdagangan/1id217832.html

Perebutan Tiga Nomor Sprint di Etape VIII

Tour d'Indonesia 2010
Laporan wartawan KOMPAS Helena Fransisca
Senin, 1 November 2010 | 10:07 WIB
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pebalap sepeda berpacu dengan panas terik matahari yang menyengat dalam etape keempat Speedy Tour dIndonesia 2010 di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (27/10/2010). Pebalap sepeda Sergey Kudentsov dari tim Polygon Sweet Nice menjuarai etape Pekalongan-Semarang berjarak 89,4 kilometer dengan mencatat waktu dua jam enam menit.

SURABAYA, KOMPAS.com- Di etape VIII Speedy Tour d'Indonesia 2010 ini, para pebalap akan bersaing memperebutkan tiga nomor sprint yang dilombakan.

Nomor sprint pertama ada di kilometer 81,9 atau di Kantor Bupati Probolinggo. Nomor kedua ada di kilometer 112,1 atau di depan kantor telkom Klakah. Sementara nomor sprint ketiga ada di kilometer 169,7 kilometer atau di depan kantor kepala desa Rambi Puji.


Para pebalap segera memulai real start di 11 kilometer selepas pelepasan di depan kantor Walikota Surabaya. Para pebalap pagi ini diuntungkan dengan cuaca sejuk yang cukup mendukung balapan.

"Iya enak cuacanya. Yang jelas kita ambil aman. Saling kontrol," ujar Herwin Jaya, pemegang yellow jersey dari tim Polygon Sweet Nice. Sender kompas

Sumber: http://olahraga.kompas.com/read/2010/11/01/10074952/Perebutan.Tiga.Nomor.Sprint.di.Etape.VIII

Pembalap Diminta Waspadai Jalur Probolinggo - Klakah

TEMPO/Ishomuddin

TEMPO Interaktif, Surabaya - Para pembalap Speedy Tour D’Indonesia memulai ceremoni star dari depan kantor Wali Kota Surabaya pukul 08.00 untuk mengawali etape kedelapan rute Surabaya- Jember sejauh 181 , 5 kilometer, Senin (1/11). Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memimpin langsung pelepasan pembalap.


Mereka akan bersepeda sampai titik 11 kilometer baru mulai real star. Setelah memasuki 81,9 kilometer, di depan kantor walikota Probolingga, mereka akan mengikuti perlombaan sprint intermediate. Kemudian di 112,1 kilometer, lomba sprint intermediate kedua kembali akan dilakukan. Dan terakhir sebelum mamasuki garis finish, lomba sprint intermediate akan digelar di depan kantoe kepala desa Rambi Puji, 169,7 kilometer.

Wawan Setyobudi, manajer Polygon Sweet Nice (PSN), mengingatkan kepada pembalapnya untuk mewaspadai daerah Probolinggo dan juga Klakah. “Anginnya gede dan udaranya panas,” kata Wawan.

Ia berharap pembalap di timnya saling mendukung sehingga bisa mempertahankan Herwin Jaya sebagai pembalap dengan akumulasi waktu tercepat dan juga mempertahankan gelar juara tim. Saat ini, tim PSN masih memimpin klasemen sementara dengan selisih gap 2 menit 56 detik dengan posisi kedua, Custom Cycling Club (CCC) Indonesia.

Pembalap akan finis di alun-alun Jember dekat Masjid Jami. Diperkirakan mereka akan sampai sekitar pukul 13.12.

RINA WIDIASTUTI

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/olahraga_lain/2010/11/01/brk,20101101-288521,id.html

3 Rumah Ambruk Ditiup Angin

Senin, 1 Nopember 2010

Probolinggo - SURYA- Sedikitnya 25 rumah disapu angin puting beliung di Desa Seneng, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Tiga rumah di antaranya ambruk, akibat tidak kuat menahan empasan angin dari arah tenggara tersebut. Angin terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, Sabtu (30/10) disertai hujan lebat. Begitu hujan agak reda, secara tiba-tiba angin datang dan langsung merobohkan tanaman sengon milik warga.

Camat Krucil, Iswinaryo, kepada Surya mengaku meneruskan laporan tentang kerusakan rumah warga akibat tiupan angin itu ke Satuan Penanggulangan Bencana Pemkab Probolinggo. Aparat bertindak cepat, Minggu (31/10) sekitar 256 personel dari Kodim 0820 dan 25 personel dari polres, dibantu petugas satpol PP Pemkab Probolinggo diterjunkan ke lokasi untuk kerja bakti memperbaiki rumah warga yang rusak. “Kami sebatas memperbaiki rumah yang nyaris roboh, termasuk bekerjabakti memperbaiki rumah yang sudah ambruk. Kebetulan yang ambruk rumah nonpermanen, sehingga mudah diperbaiki,” ujar salah satu personel Kodim 0820 Sertu Humaedi kepada Surya. Dari 25 rumah rusak, tiga rumah ambruk adalah rumah nonpermanen yang terbuat dari dinding kayu. ntiq

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/11/01/3-rumah-ambruk-ditiup-angin.html

Belasan Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung

Tim Liputan 6 SCTV
01/11/2010 05:40
Liputan6.com, Magetan: Puting beliung menerjang Desa Juwet, Kecamatan Ngrongot, Nganjuk, Jawa Timur, Ahad (31/10). Pusaran angin yang begitu kencang mengakibatkan belasan rumah porak poranda. Meski angin kencang hanya berlangsung lima menit, genting rumah berterbangan dan sebagian lagi rusak tertimpa pohon besar.

Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, angin kencang yang terjadi bersamaan dengan turunya hujan membuat warga panik dan berlarian menyelamatkan diri.

Sementara itu, amukan puting beliung di Desa Seneng, Kecamatan Krucil, Probolinggo, Jawa Timur, telah merusak puluhan rumah. Sejumlah warga yang dibantu anggota TNI masih berusaha membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat terjangan angin [baca: Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Probolinggo].(IAN)

Sumber: http://berita.liputan6.com/daerah/201011/304270/Belasan.Rumah.Rusak.Diterjang.Puting.Beliung

Bakrie Tetap Bangun Empat Ruas Tol

Senin, 01 November 2010, 11:57 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bakrie Toll Road (BTR) menyatakan kesiapannya untuk empat ruas tol di Indonesia. "Meski sedang dievaluasi oleh pemerintah, kami tetap komit bangun empat ruas tol senilai Rp15,2 triliun itu," kata Direktur Utama PT BTR, Harya M Hidayat saat dihubungi di Jakarta, Senin (1/11).

Harya berkeyakinan empat ruas tol tersebut bisa diselesaikan sesuai jadwal yang ditentukan. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyebutkan, hasil evaluasi sementara dari 24 ruas tol yang dievaluasi ada 14 ruas tol yang lolos verifikasi. Sedangkan delapan ruas tol lainnya adalah diminta untuk mencari mitra baru dan dua ruas tol belum memenuhi laporan keuangan.

Harya mengakui, dari 8 ruas tol yang diminta mencari mitra itu, ada ruas tol yang kepemilikan sahammnya dipegang oleh Bakrie. "Tapi itu akan kita selesaikan dengan baik, karena dananya sudah cukup untuk ekuitas (modal) perusahaan," katanya.

Apalagi saat ini Bakrie mempunyai satu ruas tol yang sudah beroperasi yaitu tol Kanci-Pejagan sepanjang 34 kilometer. Menurut Harya, selama ini BTR masuk dalam tol sebagai bentuk dukungan terhadap ruas tol yang memang memiliki ekuitas yang kurang mencukupi. "Seperti halnya dengan Jasa Marga yang memegang ruas tol Cengkareng- Kunciran ataupun Kunciran- Serpong," katanya.

Jasa Marga, kata Harya, akhirnya mayoritas karena investor awal kurang kuat dalam permodalan. BTR mempunyai hak opsi utama menjadi mayoritas dalam 4 ruas tol tersebut, terdiri atas dua ruas tol masuk Trans Jawa dan dua ruas tol masuk dalam Non Trans Jawa. Dua ruas tol Trans Jawa adalah Pejagan-Pemalang dan Batang-Semarang. Sedangkan Non Trans Jawa adalah Ciawi-Sukabumi dan Pasuruan-Probolinggo.

Terkait dengan salah satu ruas tol yaitu Batang-Semarang yang belum melengkapi laporan keuangan, pihaknya mengaku sudah melengkapinya. "Ruas itu sudah tidak ada masalah dalam sisi laporan keuangan maupun rencana bisnisnya," katanya.

Sementara Kepala BPJT, Ahmad Ghani Gazali juga mengakui bahwa untuk ruas tol Batang-Semarang ini sudah memberikan laporan keuangan lengkap dan tidak ada masalah lagi. Terkait dengan 8 ruas tol yang harus mencari mitra baru ini, kata Ghani, karena untuk mencapai modal 30 persen dari nilai investasi, masih ada yang belum mencukupi.

Empat ruas Tol yang dikuasai Bakrie yakni Pejagang-Pemalang (57,50 km), nilai investasi Rp3,2 triliun dan konsesinya dipegang oleh PT Pejagan Pemalang toll Road. Pemegang sahamnya adalah PT Sumber Mitra Jaya (45%), PT Langkah Utama Perkasa (45%)dan Country Sela Investment Corporation (Seychelles) 10%.

Selain itu Batang-Semarang (75km), nilai investasi Rp3,6 triliun, konsesinya dipegang oleh PT Marga Setiapuritama dan pemegang sahamnya adalah PT Insia Persada Permai (40%), PT Bayuen Permatasari (55%) dan PT Karya Trampil Mandiri (5%). Untuk Pasuruan-Probolinggo (45km), nilai investasi Rp3,4 triliun, pemegang konsesi PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol dengan pemegang saham PT Bukaka Teknik Utama Tbk (35%), PT Wahana Multi Insani (32,5%), dan PT Sembilan Banua Makmur (32,5%).

Ruas tol keempat, Ciawi-Sukabumi (54km), nilai investasi Rp5 triliun, Pemegang konsesi PT Trans Jabar Tol, pemegang saham PT Bukaka Teknik Utama Tbk (35%), PT Graha Multitama Sejahtera (12,5%), dan PT Karya Perkasa Insani (32,5%).

Red: Djibril Muhammad
Sumber: antara

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/ekonomi/10/11/01/143682-bakire-tetap-bangun-empat-ruas-tol