Senin, 14 Juni 2010

Kirab Adipura 2010 Berlangsung Meriah

Minggu, 13 Juni 2010

Penghargaan yang diterima Kota Probolinggo, disambut meriah oleh warga Kota Probolinggo. Hari Sabtu (12/6), masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan dilaluinya Kirab Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru. Tak ketinggalan murid sekolah yang dekat dengan Jl. Panglima Sudirman, Jl. Lumajang, Jl. Sunan Ampel, Gladak Serang, Jl. Slamet Riyadi, Jl. Kapuas, dan Jl. Brantas, dan Jl. Soekarno Hatta turut serta.

Acara tersebut dimeriahkan dengan atraksi para layang oleh Agung, selain itu, tim-tim sepeda yang ada di Kota Probolinggo, sekolah dan satuan kerja juga ikut turun ke jalan, memeriahkan acara kali ini. Marching Band yang menjadi pembuka acara tersebut bermain cukup indah dan meriah, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Walikota Probolinggo, H.M. Buchori.

H.M. Buchori tampak bersemangat sekali, dalam sambutannya, dia berterima kasih kepada masyarakat karena ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan kota. Tak lupa dia juga berterima kasih kepada Endang, guru SMA Negeri 1 karena prestasinya tentang hutan mangrove hingga meraih penghargaan Kalpataru. “Untuk kedepannya, Kota Probolinggo akan meraih rangking I” tutup H.M. Buchori

Sumber: http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=257

Adventure Majapahit The Eleven Series 2010

Minggu, 13 Juni 2010

Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur sedang gencar-gencarnya memperkenalkan pariwisata di kota-kota Jawa Timur, khususnya di Kota Probolinggo. Kalau minggu lalu (25/04), Dinas Pariwisata memperkenalkan Kota Probolinggo melalui event Gelar Wisata Mancing Jawa Timur Tahun 2010 yang bekerjasama dengan FORMASI, kali ini (12/06) Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf, dan Dinas Pariwisata Provinsi Jatim menggandeng Surabaya Offroad Club (SOC) untuk berwisata dan memperkenalkan Kota Probolinggo dan kota/kab lainnya di Jawa Timur.

Event kali ini adalah Adventure Majapahit The Eleven Series 2010, dengan tema Melalui offroad adventure Majapahit series 11 kita kembangkan daya tarik wisata alam dalam menyambut Visit East Java 2011. Selain untuk menyalurkan hobi offroad, dan juga memperkenalkan daerah wisata di Jawa Timur, Gus Ipul (sapaan akrab Wagub) juga berkeinginan untuk mengetahui jalan provinsi mana saja yang perlu diperbaiki. Maka dari itu, Gus Ipul juga mengajak Dinas Bina Marga ber-offroad ria.

Start kemarin di depan kantor wali kota Probolinggo 75 mobil offroader bakal melintasi jalan yang menantang. Melewati Kecamatan Gending - Kecamatan Maron - Kecamatan Condong - Jurangjero - Opo-Opo Kecamatan Penjengan - Kecamatan Kiosteran - Paiton - Situbondo (Besuki) - Bondowoso (Arak-Arak) - finish pendapa Kabupaten Bondowoso. Setelah itu, para offroader berencana untuk melanjutkan perjalanan ke Kawah Ijen, karena tempat wisata yang satu ini adalah tempat wisata terbaik se-Asia Tenggara. “Selain itu kami mengadakan Bhakti Sosial dengan menyalurkan bantuan dan juga memberikan layanan kesehatan gratis bagi warga sekitar” terang Hadi, salah satu peserta dari SOC.

Wali Kota Probolinggo, H.M. Buchori menyampaikan terima kasih atas kedatangan Gus Ipul dalam rombongan Offroad Majapahit dan Surabaya Offroad Club (SOC). "Bulan ini Kota Probolinggo akan menunjukkan jati dirinya untuk layak dikunjungi dalam pariwisatanya. Mulai tanggal 26 Juni ada Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo) dan Pak Wagub (Gus Ipul) yang datang. Di Semipro ada Pekan KIM dan Apeksi, nanti yang menutup Pak Gubernur (Soekarwo)," jelas H.M. Buchori.

Dalam Laporannya, Kardani menjelaskan bahwa kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim dan SOC. "Selain menyalurkan hobi juga bermaksud memperkenalkan wisata yang ada di Jawa Timur melewati jalan yang menantang. Kalau orangnya benar semua Pak (Wagub), cuma jalan yang dilintasi saja. Tujuan kami nantinya ke kawah Ijen, besok pagi jam lima sama-sama melihat ke kawah," tutur Kardani.

”Melalui Offroad Majapahit ini kita kembangkan daya tarik wisata alam dalam menyambut Visit East Java 2011" seru Gus Ipul saat menyampaikan sambutan. Sewaktu pamitan Gus Ipul minta didoakan agar selamat melitasi rute yang akan diterjang. "Mudah-mudahan tidak apa-apa ya pak ya..," Ungkapnya. Rombongan dilepas oleh Gus Ipul, Wali Kota Buchori dan Ketua SOC Kardani. Gus Ipul nyetir mobil sendiri bersama istrinya. Ia naik mobil Strada Triton bernopol L 2 SY.
Last Updated ( Senin, 14 Juni 2010 )

Sumber : http://probolinggokota.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=256

Pia Paiton

Kalau Yogyakarta punya bakpia patok, maka Paiton punya Pia Paiton. Teksturnya empuk, tidak alot, pas dikonsumsi siapa saja mulai dari anak-anak hingga dewasa dan orang tua. Bagian tengahnya berisi kacang ijo yang diolah berdasarkan resep rahasia Manies Bake Shop. Rasanya manis, gurih dan lezat. Beratnya sedang saja, cocok dijadikan camilan di sela-sela dua makan besar. Bingung oleh-oleh? Mengapa tidak membawa beberapa kotak Pia Paiton untuk keluarga / kerabat yang akan dituju? Harga: sementara masih Rp 1.000 per bungkus (dalam waktu dekat akan ada penyesuaian dikarenakan kenaikan harga bahan baku).

Untuk pemesanan dalam jumlah banyak, akan kami antar ke tempat Anda, gratis ongkos kirim untuk Kraksaan, Paiton dan Banyuglugur. Juga melayani reseller hubungi Rite manise Paiton

Sumber: http://klinikumkm.blogspot.com/2010/06/pia-paiton.html

Bawang Merah Probolinggo

Minggu, 13 Juni 2010

Bawang Merah hasil produksi petani di Kabupaten probolinggo cukup diperhitungakan , produk yang dihasilkan tidak kalah dari bawang merah manapun, terbukti pedagang bawang seantero negeri ini, khususnya di Indonesia Bagian timur bila musim panen tiba berbondong menuju probolinggo untuk membeli hasil panen Bawang Merah probolinggo.

Tidak salah memang, produk bawang merah probolinggo ini memang berkualitas tinggi, disamping besar juga sehat, ini hampir ditemui disetiap panen, terutama di daerah Kecamatan leces dan dringu yang menjadi basis sentra bawang merah.

Para petani bawang yang sudah menekuni bisnis ini, harus mempunyai modal besar dan memerlukan ketalatenan dan ketekunan, dengan masa panen 70 sampai 90 hari bawang merah sudah pasti bisa dipanen, dan hasil panen sudah pasti mendatangkan keuntungan besar.

Bawang merah di daerah probolinggo memang tumbuh subur hampir sepanjang musim, hal ini bisa terjadi karena ditunjang oleh kondisi daerah dan cuaca yang sangat mendukung.

Besarnya usaha perdagangan bawang merah bisa dilihat dari aktifitas pasar bawang yang ada di probolinggo, tepatnya di pasar bawang merah di kecamatan Dringu, hampir setiap hari tidak sepi dari pembeli baik pedagang lokal maupun luar daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah , Jakarta bahkan dari Kamlimantan, Bali, NTB dan daerah Indonesia timur lainnya.

Juni, Harga Bawang Merah Tertinggi Sepanjang Tahun

JAKARTA. Minimnya produksi membuat harga bawang merah naik pesat sejak awal tahun. Pada perdagangan di bulan Juni 2010, harga umbi lapis itu menyentuh level tertingginya sejak Januari 2010.

Harga rata-rata bawang merah yang dihimpun secara nasional oleh Kementerian Perdagangan tersebut sampai dengan hari Kamis (10/6) sudah menyentuh level Rp 15.345 per kg. Itu meruapakan harga tertinggi sepanjang tahun ini, bahkan lebih tinggi dari posisi puncaknya di tahun lalu.

Harga tertinggi pada 2009 lalu terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar Rp 14.748 per kg. Sementara harga rata-rata nya di bulan Juni 2010 mencapai Rp 14.595 per kg, atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga bulan Juni pada umumnya yang masih berada dikisaran Rp. 14.098 per kg.

Kenaikan harga ini bisa di bilang di luar kelazimannya, pasalnya, mahalnya harga bawang merah biasanya terjadi hanya saat mendekati bulan puasa. Sementara bulan-bulannya sebelumnya harga relatif stabil.

Wakil Ketua Asosiasi Perbenihan Bawang Merah Indonesia (APBMI) Akat harga bawang merah saat ini memang sedang tinggi. Pasalnya sejumlah sentra bawang, seperti di Jawa Timur masih diguyur hujan.

Beberapa sentra bawang merah di Jawa Timur antara lain terdapat di Brebes, Nganjuk, dan Probolinggo. Di Jawa Timur sendiri harga bawang merah di tingkat petani mencapai Rp 8.000-Rp 10.000 per kg. Naik lebih dari 100% dari awal tahun yang hanya berkisar Rp 3.000-Rp 3.500 per kg. Sementara bulan lalu harga masih Rp 6.000-Rp 7.000 per kg.

Di musim hujan hama tanaman yang menyerang lebih banyak sehingga bawang lebih cepat busuk dan petani pun terpaksa memanen lebih awal. Itu lah yang membuat bawang merah cukup langka di pasaran.

"Di sini (Jawa Timur) masih hujan, produktivitas di waktu hujan itu sedikit, kalau normalnya bisa 20-22 ton per hektar, sekarang hanya 14 ton bahkan ada yang hanya 8 ton per hektar," ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Untuk menghindari penurunan produksi yang signifikan, biaya produksi yang dikeluarkan petani juga bertambah. Mereka harus menyediakan dana lebih untuk pestisida guna meminimalisir hama.

Disamping itu, hujan juga menyebabkan aktivitas pasca panen terganggu. Petani musti menjemur bawang merahnya sebelum menjual, proses penjemuran itu memakan waktu sekitar 7-10 hari. Di musim hujan, penjemuran tidak maksimal dan kualtasnya pun berkurang.

Tetapi, berhubung permintaan terus ada, akhirnya bawang pun dijual dengan harga yang relatif tinggi. Sebenarnya, harga bawang yang melonjak itu juga didorong adanya pemusnahan bawang merah impor ilegal sekitar 356 ton yang masuk melalui pelabuhan Tanjung Merak. Kalau tidak ketahuan, mungkin harga bawang merah tidak sefantastis seperti yang terjadi saat ini.

Akat memperkirakan, jika hujan terus turun hingga musim panen raya tiba yaitu di bulan Agustus, bukannya tidak mungkin harga bawang akan berada di atas normalnya yaitu Rp 6.000-Rp 7.000 per kg. BIaya produksi bawang merah per kg nya sekitar Rp 5.000.

"Jika produksi berkurang menjadi setengahnya, harga Rp 8.000-Rp 9.000 per kg sudah menutupi," katanya.

Amailia Putri Hasniawati, Asnil Bambani Amri

Sumber: http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/38586/Juni-Harga-Bawang-Merah-Tertinggi-Sepanjang-Tahun

Kabur 2 Hari, Anak Anggota Dewan Pulang

Senin, 14 Juni 2010 | 08:13 WIB

Probolinggo - Surya- Setelah dua hari minggat dari rumah, Suci Nikmatul Hidayati, 18, anak pertama Hj Supriati, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari PDIP, akhirnya kembali, Minggu (13/6) pagi.

Namun urusannya masih belum selesai, lantaran pacarnya, Muhammad Irfan, 19, yang diduga mengajak kabur Suci, diperiksa polisi. Remaja yang satu tempat kuliah dengan Suci di Malang itu, ketika diperiksa di Mapolsek Dringu mengaku mereka pergi ke Bali dan menginap di sebuah hotel selama kabur. Lantaran kehabisan uang saku, keduanya kemudian memutuskan pulang.

Namun Irfan membantah kepergian itu atas inisiatif dia. Diceritakan pada Kamis (10/6) malam, Suci menelepon dia mengajak Irfan melarikan diri, karena hubungan mereka tak direstui orangtua Suci. “Katanya sudah tak tahan lagi menghadapi orangtuanya,” kata Irfan.

Saihan, Kades Watu Wungkuk, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo yang masih paman Irfan, berharap agar kejadian ini diselesaikan secara kekeluargaan. Irfan mau mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukannya.

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/06/14/kabur-2-hari-anak-anggota-dewan-pulang.html


REQUIRES A PROFESSIONAL EMPLOYEE

PT. YTL JAWA TIMUR
PAITON II POWER STATION

REQUIRES A PROFESSIONAL EMPLOYEE

Under IndonesiaĆ¢€™s private power programme, PT. YTL Jawa Timur operates and
maintains this 2 x 610 MW Coal-fired Power Station. The station is located
at Paiton, Probolinggo District of East Java, 141 km southeast of
Surabaya.

We currently have a vacancy for:

PROCUREMENT OFFICER (BUYER)

The post-holder is responsible to the Procurement Team Leader for the
efficient and effective performance of the procurement functions.

Candidates for this position should possess minimum qualifications and
competencies as follow:
S1 degree of any major from reputable local university;
Minimum 2 year experience in purchasing / supply chain management in heavy
industries;
Having technical & commercial knowledge of materials for power plants /
construction / heavy industries;
Excellent written and verbal communication skills in both Bahasa Indonesia
and English;
Good understanding of Procurement Supply Chain activities;
Good computer skills: Word, Excel, Access, computerized procurement
management system (Maximo, SAP, etc.)
Basic knowledge of legal, finance, import-export;
Prior experience in contract writing & management will be an advantage;
Honest, organized, good analytical & strategic skills, creative problem
solver, hard worker, effective working under pressure

Remuneration and benefits will be comparable with the best in this
industrial sector. Please send a fully detailed CV in English by 24 June
2010 to:

PT. YTL JAWA TIMUR
Tromol Pos No 36
Paiton 67291
Probolinggo, Jawa Timur

or email to recruitment@ytljt.com

Your CV will be kept in strict confidence

Please include a contact telephone number and recent photograph.

Sumber: http://bursa-lowongan.com/lowongan-kerja-pln-paiton-jatim-2010


Bank Jatim Biayai Tol Pasuruan Probolinggo

Senin, 14 Juni 2010 | 08:19 WIB
Jakarta - SURYA- Direktur Utama Bank Jatim Muljanto mengatakan, perseroan ingin ikut dalam pembiayaan pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo yang rencana pekerjaan kontruksinya pada 2011.

“Untuk jalan tol menghubungkan Probolinggo dan Pasuruan, kami akan ikut biayai,” kata Muljanto, usai seminar perkembangan perekonomian di Surabaya, akhir pekan ini.

Menurut Muljanto, tol Pasuruan-Probolinggo yang lokasinya akan dibangun sekitar tujuh kilometer dari selatan jalur pantura, diperkirakan menghabiskan dana Rp 4,5 triliun. “Kami akan mengajak bank lain untuk melakukan sindikasi pembiayaan jalan tol ini,” kata Muljanto, yang juga melakukan pembiayaan infrastruktur pengadaan air bersih di Surabaya dan Malang.

Alasan keikutsertaan pembiayaan infrastruktur ini karena ingin membantu pemerintah memperlancar pembangunan infrastruktur nasional. Bank Jatim sebelumnya membiayai proyek pembangkit PLN, Tol Kanci-Pejagan, Tol Bekasi-Kampung Melayu dan Tol Ciawi-Sukabumi.nant

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/06/14/bank-jatim-biayai-tol-pasuruan-probolinggo.html

Rumah Meledak Jadi Tontonan

[ Senin, 14 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO-Meledaknya tabung gas elpiji yang menyebabkan dua korban mengalami luka bakar serius terus mengundang perhatian warga. Kemarin (13/6), banyak warga datang ke rumah Abdul Wahab, 50, yang hancur akibat dari ledakan tersebut.

Mereka yang datang tidak hanya berasal dari dalam kota, ada juga warga Kabupaten Probolinggo. Mereka ingin melihat lebih dekat lokasi ledakan elpiji itu. "Kami penasaran, seperti apa kondisi sebenarnya. Ternyata memang benar-benar parah," ujar Agus seorang warga Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Seperti diberitakan Radar Bromo Sabtu (12/6) lalu rumah keluarga Abdul Wahab di Jrebeng Wetan meledak. Akibat ledakan itu istri Wahab, Salama, 45, dan anaknya, Hendra, 19, mengalami luka bakar yang cukup serius.

Ledakan itu bersumber dari tabung gas elpiji 12 Kg di ruang dapur yang ngowos. Salama yang pertama mengetahui bau gas langsung memberitahu Hendra. Hendra yang waktu itu sedang ada di ruang tengah dalam rumah lalu mencoba mengutak-atik kompor gas di dapur. Sayangnya, tabung gas itu akhirnya justru meledak. Bukan hanya Hendra dan ibunya yang mengalami luka bakar serius, rumah mereka pun hancur.

Kemarin (13/6), rumah mereka menjadi tertutup. Jalan di belakang rumah itu juga ditutup dengan menggunakan gedek bambu. Di situ terpasang police line (garis polisi).

Di bagian depan rumah bernomor 8 itu juga ber-police line. Tapi, itu tidak menghalangi warga untuk melihat kondisinya dari dekat. Warga juga terheran-heran dengan kondisi rumah Wahab yang sampai hancur berantakan. "Kok sampai separah ini, seperti kena bom," ujar Hendra warga Kanigaran.

Kini rumah itu ditinggal oleh para penghuninya. Maklum, Salama sedang menjalani perawatan di RSUD. Sedangkan Abdul Wahab menunggui anak mereka, Hendra yang saat ini sedang menjalani perawatan di Surabaya. "Pak Wahab di Surabaya nunggui Hendra," ujar Dedi, salah seorang kerabat korban.

Awalnya, Hendra dan Salama memang diagendakan dirujuk ke Surabaya. Karena lukanya yang cukup parah. Tapi, entah kenapa akhirnya hanya Hendra yang jadi dirujuk. Salama, tetap menjalani perawatan di RSUD. "Bu Salama, tetap dirawat di sini (RSUD dr Moh Saleh)," lanjut Dedi salah seorang kerabat korban.

Di RSUD, Salama menjalani perawatan dan pengawasan yang sangat ketat di ruang ICU. Salamah ditunggui oleh putri pertamanya, Wiwik. Menurut Wiwik, Salama selalu mengerang kesakitan dan mengaku badannya terasa nyeri dan panas. Bahkan, Sabtu (12/6) malam Salama hampir tidak bisa tidur. "Katanya terasa nyeri dan panas," ujar Wiwik.

Maklum luka bakar yang dialami salamah memang cukup parah. Kedua tangannya diperban, paha hingga ujung kakinya juga demikian. Bahkan, wajahnya juga menghitam seperti gosong. "Kalau kemarin (Sabtu, 12/6), katanya tidak begitu sakit. Tapi, sekarang lebih terasa sakitnya. Tangan kirinya juga tidak bisa bergerak," jelas Wiwik.

Rengekan Salama tentang rasa nyeri dan panas itu juga diakui oleh Umar seorang perawat di ruangan tersebut. Menurutnya, rasa nyeri dan panas itu bisa dirasakan oleh Salama kurang lebih sampai tiga hari. Setelah itu, rasa nyeri dan panas itu akan hilang. "Biasanya sampai tiga hari dari waktu kejadian," ujarnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164326

Konversi Jalan Terus Pendataannya Molor

[ Senin, 14 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO-Maraknya peristiwa tabung elpiji meledak tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk melakukan konversi bahan bakar minyak tanah ke gas. Di Kota Probolinggo pihak distributor terus melangkah untuk menuntaskan program tersebut. Tapi, pendataan yang ditargetkan selesai kemarin (13/6), ternyata molor.

Sukardi Mitho, Kordinator distributor konversi mitan ke elpiji Kota Probolinggo mengatakan, terjadinya ledakan itu dimungkinkan karena ada yang kurang benar dalam penggunaannya. Termasuk, cara menghindari adanya ledakan.

"Kami juga sudah sosialisasikan, apabila ada bau gas pintu jendela dibuka. Dan, jangan sampai ada api yang menyala," ujarnya.

Dengan adanya kejadian itu, menurut Sukardi wajar jika ada warga yang waswas dan trauma. Terlebih, bila melihat kondisi di lapangan. Tapi, sebenarnya hal itu bisa dihindari apabila tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya.

"Wajar kalau melihat sebuah kondisi ada rasa trauma. Apapun yang kita lakukan tetap berisiko. Cuma kami akan tetap melakukan pemahaman secara komprehensif terhadap masyarakat," ujarnya.

Sukardi mengaku akan melakukan sosialisasi secara ketat untuk menghindari kejadian-kajadi yang tidak diinginkan. Itu akan dilakukan pada saat pendistribusian. "Selain sosialisasi, kami juga akan bagikan brosur panduan. Nanti, brosur itu ditempel di dapur. Biar selalu bisa dilihat dan diingat," ujarnya.

Menurutnya, gas elpiji itu tetap aman dengan catatan penggunaannya benar. "Nanti kami juga akan demonstrasikan cara penggunaannya. Jadi kami tidak hanya bicara, tapi juga akan kami buktikan," ujarnya.

Bagaimana dengan pedataan penerima konversi yang ditargetkan selesai kemarin (13/6)? "Memang kami target hari ini (kemarin), tapi ternyata molor. Banyak kendala yang kami hadapi. Tapi, kami sudah pasang target 7-10 hari ke depan sudah selesai," ujarnya.

Menurutnya, kendala yang dihadapi itu cukup kompleks. Di antaranya ada warga yang tidak mempunyai KTP (kartu tanda penduduk) dan KK (kartu keluarga). Bahkan ada yang tidak mempunyai kedua-duanya, KTP dan KK. "Itu disebabkan adanya pemekaran kecamatan. Banyak masyarakat yang mempunyai KTP dan KK yang tidak sesuai dengan kecamatannya," jelasnya.

Selain itu, banyak juga masyarakat yang tidak memperbaiki KK-nya alias mempunyai KK tapi mati. Menurut Sukardi, itu hampir merata di seluruh kecamatan . "Pendataan sampai sekarang sudah 70 persen selesai. Insyaallah, dalam satu minggu ini sudah rampung," ujarnya.

Sukardi mengaku sudah mengambil kebijakan yang lebih ringan, yakni masyarat tidak perlu lagi menggunakan KTP atau KK. Tapi, cukup menggunakan surat keterangan dari kelurahan. "Isinya, ya menyatakan kalau betul-betul warga kelurahan tersebut. Dengan cara seperti ini, mungkin bisa lebih cepat," jelasnya.

Bagaimana dengan target pemerintah yang akan merealisasikan konversi akhir Juni ini? "Targetnya masih tetap itu (akhir Juni). Karena masih belum ada surat untuk di undur atau diajukan," ujarnya.

"Nanti, bila sudah selesai data itu akan diajukan ke pemerintah sebagai laporan. Juga akan disampaikan kepada Pihak pertamina untuk segera didistribusikan," lanjut Sukardi. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164325

Jejak-Jejak Kalpataru yang Pernah Diraih Probolinggo-Pasuruan (2-Habis)

[ Senin, 14 Juni 2010 ]
Selama Masih Diberi Kesehatan, Saya Akan Tetap Menanam

Penghargaan Kalpataru telah diraih Mukarim pada 2005 lalu untuk kategori perintis lingkungan. Walau sudah berselang lima tahun, warga Nguling Kabupaten Pasuruan itu sampai kini tak surut dengan kegiatannya di bidang lingkungan hidup.

FANDI ARMANTO, Pasuruan

DI RUMAH sederhananya di Desa Penunggul, Nguling, Kamis (10/6) siang Mukarim dan istrinya, Satuha, menyambut kunjungan Radar Bromo. Mukarim tetap ramah walau air mukanya menunjukkan sejumput rasa lelah.

Maklum, saat itu dia baru saja pulang dari pantai untuk menanam mangrove. Sebuah aktivitas yang bertahun-tahun telah digelutinya hingga berbuah penghargaan Kalpataru.

Ya, di pesisir Desa Penunggu, Nguling yang berbatasan dengan Tongas Kabupaten Probolinggo, Mukarim menyulap areal itu menjadi kawasan mangrove. Daratan yang dahulunya sempat terkena abrasi, kini berubah menjadi daratan penuh tanaman mangrove. Kawasan itupun kini diakui sebagai hutan mangrove di Timur Pasuruan.

Hutan mangrove itu ada berkat sentuhan tangan Mukarim. Dialah yang merintis hutan mangrove itu atas dasar prihatin karena tiap kali hujan tiba, air selalu menggenangi Desa Penunggul. Dengan kata lain selama berpuluh-puluh tahun tinggal di Penunggul, Mukarim iba abarasi sudah melanda kampungnya. Dia pun bergerak dengan mengawalinya menanam mangrove.

Abrasi di kawasan pesisir itu pun berkurang sejak adanya hutan mangrove yang disebut sabuk hijau pesisir pantai. Dan pada 2005 silam, Mukarim diganjar penghargaan Kalpataru untuk kategori perintis lingkungan. Penghargaan itu diterima Mukarim langsung dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara Jakarta, persis di hari lingkungan hidup sedunia (5 Juni).

Sampai sekarang, piala Kalpataru itu masih tersimpan apik di rumah Mukarim. "Kalau ada tamu, biasanya piala itu saya keluarkan. Seperti kali ini. Selain Anda (Radar Bromo), baru saja beberapa mahasiswa dari APS Sidoarjo datang. Mereka ingin mengamati hutan mangrove yang saya tanam di Penunggul ini," kata Mukarim.

Sejak meraih Kalpataru, lelaki 62 tahun yang sudah memiliki enam anak itu memang kerap didatangi tamu. Tamu-tamu itu adalah pelajar, mahasiswa, dosen, pejabat, bahkan pemerhati lingkungan dari luar negeri. Mulai dari Polandia. Scotlandia, Belanda dan Australia.

Selain melihat langsung hutan mangrove yang dirintis Mukarim, tetamu itu umumnya datang untuk bertukar ilmu. "Dengan siapapun saya rela bertukar pikiran. Tidak memilih-milih. Asalkan tujuannya adalah sama-sama, ingin memperhatikan lingkungan," ujarnya.

Menurutnya, hampir setiap bulan pasti ada saja tamu yang datang kepadanya. "Mereka tahu tentang saya, karena saya sering menjadi tamu di suatu tempat untuk menjadi narasumber. Selebihnya mereka tahu dari media," kata Mukarim lalu menyedot rokok kreteknya.

Mukarim tak pernah mengeluh walau harus melayani tamu yang datang seperti tiada habisnya. Ia sudah diingatkan soal itu oleh Presiden SBY saat penyerahan Adipura pada 2005 lalu.

"Ketika itu Pak Presiden mengatakan, saya bakal kedatangan tamu banyak usai menerima kalpataru ini. Dan ternyata pesan Pak SBY benar. Sejak saat itu hampir setiap waktu saya diundang ke luar daerah, ataupun menerima kunjungan di Desa Penunggul," katanya.

Berkat Kalpataru pul Mukarim jadi bisa berkunjung ke beberapa bagian negara ini. Dari Aceh sampai NTT (Nusa Tenggara Timur). Istana Negara pun menjadi tempat yang biasa dikunjunginya.

Daerah-daerah itu ia datangi atas undangan untuk menyalurkan ilmu dan pengalamannya tentang mangrove. "Baik itu tentang menanam mangrove sampai sharing ilmu tentang bagaimana membuat sabuk hijau untuk mengantisipasi adanya abrasi," paparnya.

Apa yang dilakukan Mukarim tidak hanya dapat respons bagus dari masyarakat luar daerah. Bagi warga sekitar Desa Penunggul sendiri, apa yang dilakukan Mukarim, telah terbukti memberi kebaikan bagi mereka.

Hutan mangrove di pesisir tidak hanya mencegah abrasi, tapi juga menguntungkan warga. "Kini untuk mencari ikan, nelayan tidak perlu jauh-jauh. Mencari kepiting atau rajungan pun mudah. Yang paling nampak, kini Penunggul sudah tidak lagi mengenal banjir rob bila hujan tiba," ujarnya.

Karena dampak itu, warga pun rela membantu Mukarim menanam bibit-bibit mangrove. Bahkan pemkab setempat bersama sebuah yayasan, berniat menjadikan Desa Penunggul sebagai desa eko-wisata karena hutan mangrove itu.

Di saat apa yang dilakukannya sudah membawa pengaruh baik, Mukarim tak berhenti berbuat. Ia tetap tidak meninggalkan kebiasaannya menanam mangrove. "Seringkali di setiap undangan mereka juga mengajak saya untuk menanam mangrove. Tapi, menanam mangrove itu tidak seenaknya. Perlu sentuhan khusus karena tidak setiap bibit bisa tumbuh seperti yang diinginkan," jelasnya.

Bisa dibilang, mangrove kini telah menjadi bagian hidup tak terpisahkan dari Mukarim. Ia tidak hanya menanam, tapi juga membudidayakan bibit mangrove dan dijual. "Saya memang menjual bibit. Karena itu, pekerjaan nelayan sudah saya tinggalkan," katanya. Menurutnya, itu juga atas saran Presiden SBY.

Tapi, Mukarim tak mau dibilang mencari keuntungan dari aktivitasnya membudidayakan mangrove. "Tidak semua bibit saya jual. Terkadang, jika ada sekolahan yang meminta tolong, bibit itu saya berikan gratis. Asalkan bibit itu ditanam dan dirawat, saya rela memberikannya. Walaupun itu gratis," ujarnya.

Selain ditanam, mangrove itu juga kerap jadi bahan penelitian perguruan tinggi. Tapi, tak semua penelitian itu diterima Mukarim. Pernah suatu ketika ia disodori kerja sama pengembangan temuan baru, oleh suatu univesitas yang berhasil mengembangkan pakan ternak udang.

"Pakan itu terbuat dari daun mangrove. Intinya temuan itu bisa dibuat dengan memakai daun mangrove. Tentu saja saya tidak terima saran itu. Sebab kalau daun mangrove yang dipakai, lalu buat apa tanaman mangrove yang fungsinya mengantisipasi abrasi?" katanya.

Bagi Mukarim saat ini dia punya kewajiban untuk terus menjaga lingkungannya. Baginya, penghargaan kalpataru bukan hanya sekedar simbolis, kemudian dilupakan begitu saja. "Selama saya masih diberikan kesehatan, saya akan tetap menanam mangrove. Dan saya rela membagi ilmu saya tentang mangrove," katanya bersemangat.

Tahun ini Kalpataru jatuh pada dua warga asal Probolinggo dan Pasuruan. Dari Pasuruan peraih Kalpataru 2010 adalah warga Beji Cholifah. Mukarim mengaku ikut merasa sangat bangga dengan prestasi Cholifah. "Setidaknya kalau Bu Cholifah meraih Kalpataru, saya kan punya teman jika diundang kembali ke Jakarta," seloroh Mukarim. (yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164324

Boikot Ariel-Luna

[ Senin, 14 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO - Beredarnya video mesum dengan pelaku mirip Ariel Peterpan-Luna Maya dan Cut Tari, mendapatkan sorotan PCNU Kabupaten Probolinggo. Di sela konfercab Muslimat PC NU kemarin (13/6) puluhan kader PCNU menggelar aksi damai di depan kantornya sendiri di desa Warujinggo, Leces.

Dalam aksi itu mereka menyatakan sikap menolak pornografi. Lebih dari itu, mereka memboikot artis-artis yang diduga menjadi pemain dalam video mesum tersebut.

"Jangan rusak generasi muda dengan penyebaran video mesum. Tolak Ariel di Probolinggo," teriak salah satu kader NU dalam aksi tersebut.

Dalam aksi damainya tersebut, puluhan aktivis PCNU itu membawa beberapa spanduk dengan tulisan beragam. Ada yang bertulis: Tolak Ariel+Luna di Probolinggo, Boikot bintang porno. Ada pula yang bertulis: Probolinggo anti Pornografi, Ganyang Pornografi di Probolinggo.

Kiai Syaiful Hadi, ketua PCNU Kabupaten Probolinggo mengatakan, aksi damai itu dilakukan sebagai wujud keresahan tokoh masyarakat atas peredaran video mesum tersebut. "Ini (video mesum) bisa merusak generasi muda," katanya.

Karena itu, selama kasus tersebut belum selesai, PCNU menurut Kiai Syaiful Hadi akan memboikot artis-artis yang selama ini diduga terlibat dalam video mesum tersebut. "Probolinggo selama ini identik dengan kota santri. Karena itu jangan dikotori oleh beredarnya video tersebut," ungkap kiai asal Tongas tersebut.

Kiai Syaiful Hadi juga mengatakan, PCNU sangat mendukung petugas kepolisian yang saat ini berupaya mengungkap kasus tersebut. "Masalah ini (video mesum mirip artis) harus benar-benar tuntas. Biar masyarakat tidak resah," jelasnya.

Syaiful Hadi juga berharap petugas kepolisian tidak hanya tuntas mengusut video mesum mirip artis itu saja. "Tetapi terkait semua video mesum yang beredar di internet. Itu sangat meresahkan," tegasnya.

Para orang tua juga diharapkan lebih memantau anak-anaknya agar tidak terpengaruh oleh beredarnya video mesum tersebut. "Sekarang ini video itu sudah menyebar. Di internet-internet gampang ditemukan. Jadi orang tua harus mengawasi anaknya dengan seksama," ungkapnya.

Usai berorasi dan menyatakan sikap, aksi damai itu diakhiri dengan membakar sejumlah poster yang berisi penolakan atas pornografi tersebut. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164323

Menabrak, Korban Tewas, Truk Kabur

[ Senin, 14 Juni 2010 ]
TKP di Jl Lumajang, Ditangkap di Gending

PROBOLINGGO - Nasib tragis menimpa Waris, 31, warga Desa Suberbulu Kecamatan Tegalsiswalan Kabupaten Probolinggo. Dia tewas setelah disasak truk di Jl Lumajang, Sumbertaman Kota Probolinggo pada Sabtu (12/6) sekitar pukul 23.00. Ironisnya, truk yang menabraknya sempat kabur sebelum akhirnya berhasil diamankan polisi.

Setelah disasak truk, Waris tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Jenazahnya pun dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo. Setelah dilakukan visum, jenazah korban dibawa pulang keluarganya malam itu juga.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, malam itu Waris melitas di Jl Lumajang dengan mengendarai sepeda onthel. Ia bersama saudaranya, Waras. Mereka sama-sama pulang dari bekerja mencari belut.

Mereka santai ngontel beriringan melintasi ruas Jl Lumajang dari arah utara. Posisi Waras di depan, Waris di belakang. Sampai di TKP di sekitar jembatan Sumbertaman, dari arah berlawanan muncul truk bernpol N 2517 NA.

Truk yang kemudian diketahui dikendarai oleh Taufik, 35, warga Krejengan Kabupaten Probolinggo itu, berusaha mendahului sebuah truk. Posisi truk sampai makan lajur jalan untuk arah berlawanan. Alhasil, truk yang disopiri Taufik itu menubruk Waris.

Sontak Waris terpelanting dan langsung tewas di TKP. Truk yang menabrak bukannya berhenti, tapi malah kabur. Warga sekitar berdatangan menolong korban dan melaporkan kejadian itu ke polisi. Selanjutnya, polisi mendatangi TKP dan mencari informasi tentang truk yang melarikan diri itu.

Dari keterangan para saksi itulah, diketahui kalau truk yang menubruk Waras adalah truk berwarna kuning dan hijau. Serta ada tulisan yang sangat mencolok yakni Ponpes Syeh Abdul Qodir Al-Jailani Santri Setia Gus Dur. Truk tersebut bermuatan ibu-ibu berbusana muslim seperti habis dari acara pengajian.

Berbekal keterangan itulah, kemudian polisi melakukan koordinasi dengan Polres Probolinggo. Akhirnya, truk yang dikendarai oleh Taufik itu berhasil ditemukan dan ditangkap di daerah Kecamatan Gending. Kemudian, Taufik bersama truknya dibawa ke pos polisi di Bentar.

Tapi, tidak mudah polisi untuk menangkap Taufik. Dia terus mengelak telah menubruk Waris. Sampai akhirnya, polisi membawa sebanyak empat orang saksi ke Bentar. "Awalnya tidak mau mengaku. Akhirnya, saksinya kami bawa ke sana (Bentar), dia (Taufik) pun mengaku," ujar seorang sumber di kepolisian.

Begitu Taufik mengaku, polisi langsung menggelandangnya ke mapolresta, berikut truknya. Setelah menjalani pemeriksaan, terungkaplah bahwa Taufik benar-benar berusaha lari dari masalah tersebut. Dia sempat mengganti spion dan lampu riting truknya yang pecah. "Katanya, itu diganti di daerah Randupangger," jelas sumber tersebut.

Rupanya setelah tabrakan, spion dan lampu riting kanan truk yang dikendarai Taufik pecah. "Pecahannya itu tercecer di TKP. Kami juga membawa itu sebagai bukti," lanjutnya.

Dalam pemeriksaan, polisi juga menemukan pelanggaran lain pada Taufik. Ia ternyata tidak bisa menunjukkan SIM (surat izin mengemudi) dan STNK truk tersebut. "Katanya SIM-nya ada di rumahnya," jelas sumber Radar Bromo.

Kini Taufik harus mendekam di tahanan mapolresta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. "Dia sempat mengelak, padahal penumpangnya ada yang bilang kalau dia memang nabrak," ujar salah seorang saksi.

Dari keterangan saksi tersebut diperoleh informasi kalau malam itu Taufik memuat rombongan yang akan pulang dari acara pengajian di Desa Muneng Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.

Sementara, malam itu keluarga Waris langsung mendatangi rumah sakit. Mereka pun histeris mendapati Waris sudah menjadi mayat. Menurut Abdul Bahri, salah seorang patugas di kamar mayat, akibat kecelakaan itu Waris mengalami luka berat pada punggung dan kepala. "Kepala hancur dan tulang punggung sisi kanan patah," ujarnya. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164321

Polisi Telusuri Selebaran Penculikan

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
Pastikan Hanya Isu
PROBOLINGGO-Selebaran penculikan yang dikeluarkan SDN Tisnonegaran 2 Kota Probolinggo menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Setelah melakukan kroscek polisi memastikan bahwa kabar itu hanya sebatas isu belaka.

Kroscek itu dilakukan dengan cara mendatangi pihak sekolah dan meminta keterangan dari pihak-pihak terkait. "Kami sudah datang ke sana (SDN Tisnonegaran 2). Ternyata itu dilatari sikap khawatir yang berlebihan dari pihak sekolah," jelas AKP Agus I Supriyanto, Kasatreskrim Polresta Probolinggo.

Diberitakan sebelumnya, Rabu (9/6) lalu SDN Tisnonegran 2 mengedarkan selebaran berisi berita adanya penculikan. Selebaran itu, diedarkan kepada para murid kelas 1-3 SDN tersebut. Warga pun dibuat resah dan bertanya-tanya dengan beredarnya selebaran tersebut.

Selebaran itu berisi peringatan tentang kejahatan penculikan anak yang pernah terjadi di Bedono, Kebondalem, Gembongan. Melihat judulnya saja, selebaran itu sangat menakutkan; Pengumuman penting bagi orang tua warga besar SDN Tisnonegaran 2 waspadalah !!!. Dalam selebaran itu juga tertulis sebuah nomor HP yang menandakan tulisan dalam selebaran itu berasal dari nomor tersebut.

Isinya; Info dari kami untuk anda seluruh masyarakat bila melihat ZUZUKI APV dengan plat nomor polisi L 18xx GU mohon dihimbau kepada warga bagi yang mempunyai akan kecil / dewasa agar berhati-hati dengan ZUZUKI APV warna silver dengan plat tersebut dicurigai sebagai penculik anak-anak. untuk diambil hati dan matanya. Dari Polres Banjarnegara harap disikapi, waspadalah dan disebarkan kepada teman-teman anda. Karena ini sudah benar-benar terjadi di daerah BEDONO KEBONDALEM, GEMBONGAN, dan daerah sekitarnya. Terima kasih

Dalam selebaran itu juga tertera tanggal, Probolinggo, 9 Juni 2010 juga ada tanda tangan kepala SDN Tisnonegaran 2, Sanusi dan dilengkapi stempel sekolah tersebut. Sanusi, mengakui telah mengeluarkan selebaran tersebut. Selebaran itu disebarkan kepada muridnya yang duduk di bangku kelas 1-3, untuk disampaikan kepada walinya.

Sanusi mengaku mempunyai tujuan baik dengan selebaran tersebut. Yakni, untuk menghindari terjadinya hal seperti yang dikabarkan dalam selebaran tersebut. Kabar dalam selebaran itu, menurut Sanusi berasal dari sebuah SMS (Short message service) yang masuk pada nomor HP TU-nya, Feri. SMS itu, dikirim oleh salah seorang wali muridnya. Lalu, diketik, digandakan dan disebarkan.

Dengan beredarnya selebaran menakutkan itu, aparat kepolisian tidak tingggal diam. Mereka langsung mengambil langkah untuk mengetahui kebenaran kabar meresahkan tersebut. "Kalau dikatakan salah ya memang salah. Tapi, itu tidak ada unsur kesengajaan dan didasarkan pada rasa kekhawatiran yang berlebihan," ujar Kasatreskrim yang mantan Katim Riksa densus 88 ini.

Tak hanya itu, polisi juga sudah melacak nomor telepon yang menjadi sumber utama adanya kabar tersebut. Tapi, sampai kemarin (12/6) hasilnya masih belum diketahui lokasi pastinya.

Selain itu, polisi juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian Banjarnegara. Karena disebutkan kabar tersebut berasal dari polres Banjarnegara. Sehingga, hal itu membuat polisi untuk mengkroscek kebenarannya. "Itu murni orang iseng yang mempunyai tujuan tertentu," ujar AKP Agus.

Belajar dari kasus itulah, AKP Agus meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap SMS yang isinya ganjil. Menurunya, kalau mendapat SMS ganjil hendaknya dilaporkan terlebih dahulu kepada polisi untuk ditindaklanjuti. "Jangan mudah percaya, apalagi sampai disebarluaskan," harapnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164210

Start Offroad di Kota Probolinggo

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO - Untuk kali kedua Kota Probolinggo menjadi start Adventure Majapahit The Eleven Series 2010. Bedanya, tahun ini Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul bersama istri Fatma Syaifullah Yusuf ikut serta.

Start kemarin di depan kantor wali kota Probolinggo 75 mobil offroader bakal melintasi jalan yang menantang. Melewati Kecamatan Gending - Kecamatan Maron - Kecamatan Condong - Jurangjero - Opo-Opo Kecamatan Penjengan - Kecamatan Kiosteran - Paiton - Situbondo (Besuki) - Bondowoso (Arak-Arak) - finish pendapa Kabupaten Bondowoso.

Sekira pukul 08.45 rombongan Gus Ipul tiba di garis start. Sementara puluhan offroader sudah bersiap sejak pagi. Ketika acara ceremonial, MC (master of ceremony) bikin kesalahan karena salah sebut siapa yang mendapat giliran pertama memberikan sambutan.

MC Bagian Humas dan Protokol pemkot bilang Wagub Syaifullah Yusuf dipersilakan memberi sambutan. Gus Ipul langsung berdiri dari kursinya tapi bukan untuk sambutan. "Lho Pak Wali Kotanya mana? Lupa ya?," protes Gus Ipul memperingatkan mestinya wali kota dulu yang sambutan lalu dirinya.

Wali Kota Buchori pun segera berdiri. Buchori menyampaikan terima kasih atas kedatangan Gus Ipul dalam rombongan Offroad Majapahit dan Surabaya Offroad Club (SOC) yang diketuai oleh Kardani, yang juga Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur.

"Bulan ini Kota Probolinggo akan menunjukkan jati dirinya untuk layak dikunjungi dalam pariwisatanya. Mulai tanggal 26 Juni ada Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo) dan Pak Wagub (Gus Ipul) yang datang. Di Semipro ada Pekan KIM dan Apeksi, nanti yang menutup Pak Gubernur (Soekarwo)," kata Buchori.

Mestinya Buchori ingin ikut rombongan offroad tetapi ia terkendala karena sore harinya pemkot punya gawe kirab Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru. "Semoga tidak bosan-bosan untuk datang di Kota Probolinggo. Mudah-mudahan punya kesan tersendiri setelah berkunjung dari sini," lanjut Buchori yang pagi itu juga didampingi sang istri Rukmini Buchori.

Sementara itu, Ketua SOC Kardani menambahkan kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim dan SOC. 75 mobil offroad yang datang di Majapahit Offroad ke 11 ini berasal dari Jatim dan Jakarta.

"Selain menyalurkan hobi juga bermaksud memperkenalkan wisata yang ada di Jawa Timur melewati jalan yang tidak benar (menantang). Kalau orangnya benar semua Pak (Wagub), cuma jalan yang dilintasi saja. Tujuan kami nantinya ke kawah Ijen, besok pagi (hari ini) jam lima sama-sama melihat ke kawah," tutur Kardani.

"Saya sekarang diajak ke jalan yang tidak benar, wisata alam. Melalui Offroad Majapahit ini kita kembangkan daya tarik wisata alam dalam menyambut Visit East Java 2011. mudah-mudahan perjalanan ini ada manfaatnya," seru Gus Ipul saat menyampaikan sambutan.

Sewaktu pamitan Gus Ipul minta didoakan agar selamat melitasi rute yang akan diterjang. "Mudah-mudahan tidak apa-apa ya pak ya..," ungkapnya. Ditengah sambutan tiba-tiba mic putus. Gus Ipul pun kembali nyeletuk dengan gaya bahasa humornya. "Iki speaker mushola ta? Mau pedo-pedot (suaranya) saiki ngenekane tugel," cetusnya disambut tawa para undangan.

Rombongan dilepas oleh Gus Ipul, Wali Kota Buchori dan Ketua SOC Kardani Pagi itu Gus Ipul nyetir mobil sendiri bersama istrinya. Ia naik mobil Strada Triton bernopol L 2 SY. Di deretan offroader terlihat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Wirasmo ikut bersama keluarganya. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164209

Wali Kota Jagokan Perancis

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
Nobar di Jalan Raya Sebulan Penuh

PROBOLINGGO - Demam World Cup 2010 di South Africa terasa di mana-mana. Termasuk juga di Kota Probolinggo. Dari cafƩ outdoor dan indoor hingga warung kopi (warkop) berlomba-lomba bikin program nobar (nonton bareng).

Saling tebak siapa yang bakal jadi juara dunia, banyak masyarakat berspekulasi. Bagaimana dengan Wali Kota Probolinggo Buchori? Diam-diam Buchori juga punya jagoan yang diinginkan jadi juara World Cup 2010 yaitu Perancis.

Sebenarnya wali kota punya cita-cita, walaupun berat, ia berharap salah satu dari tiga negara di Asia yang ikut bisa menjadi juara. World Cup tahun ini ada tiga negara Asia yang masuk yaitu Korea Selatan, Korea Utara, dan Jepang. "Minimal bisa masuk ke semifinal, terutama Korea Selatan. Kalau untuk juara dunia saya masih mengunggulkan Perancis," ujar Buchori.

Jumat (11/6) malam Wali Kota Buchori bersama sejumlah pejabat seperti Wawali Bandyk Soetrisno, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arh Budhi Rianto, Ketua DPRD Sulaiman, Wakapolresta Probolinggo Kompol Gathut Irianto nobar pertandingan perdana World Cup Afrika Selatan vs Meksiko di depan pasar gotong royong Jl Panglima Sudirman.

Sebuah layar proyektor dipasang di tengah jalan sehingga arus jalan terpaksa dialihkan. Rencananya selama ada jadwal pertandingan jalan tersebut bakal ditutup. Buchori berharap nobar bisa dilaksanakan di beberapa titik di kota. Namun terkendala hak siar yang sudah ada kerjasama dengan pihak sponsorship.

"Fair play dan kedisplinan dalam bermain bola, ini yang harus ditiru. Kenapa olahraga kita khususnya sepak bola terpuruk? Padahal kalau bicara negara tertinggal di Afrika banyak. Tapi, permainan sepak bola mereka bagus. Mengedepankan disiplin bukan emosi," tegasnya.

Buchori menyarankan masyarakat khususnya tim sepak bola bisa mencontoh bagaimana strategi pemainnya. "Mudah-mudahan adik generasi penerus jadi rujukan. Yang dilihat ini bukan sepak bola lima menit sudah bertengkar," ujarnya.

Wali Kota sempat ditanya soal negara mana yang dijagokan antara Afrika Selatan dan Meksiko. Tegas Buchori menjawab kalau dia lebih condong pada Afrika Selatan karena dia sebagai tuan rumah dan faktor hoki. "Afrika Selatan akan menurunkan tim terbaiknya. Skor nanti kemungkinan beda 1 atau 2 gol," katanya.

Sayangnya, Wali Kota Buchori tidak menyaksikan pertandingan sampai usai. Ia hanya berada di nobar plus peresmian warung kopi Gotong Royong sampai pertandingan di menit ke 15. Meskipun Afsel tidak menang, setidaknya negara jagoan wali kota di pertandingan pembuka itu tidak mengecewakan. Afsel vs Meksiko hasilnya draw satu sama. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164208

Elpiji Meledak, Ibu-Anak Terbakar

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
Tembok dan Atap Rumah Hancur

PROBOLINGGO-Kasus tabung gas elpiji meledak terus terjadi di mana-mana. Kemarin (12/6), keluarga Abdul Wahab, 50, di Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo yang jadi korbannya.

Gara-gara ledakan itu Salama, 40, istri Abdul Wahab dan putra mereka, Hendra, 19, mengalami luka bakar cukup serius. Rumah Wahab juga hancur. Atapnya ambruk, dan kaca-kacanya pecah.

Dari infomrasi yang dihimpun Radar Bromo, ledakan itu berasal dari tabung gas elpiji 12 kilogram. Tabung gas itu berada di dalam dapur dan berada persis di bawah kolong tempat kompor gas yang terbuat dari semen.

Kejadian itu bermula ketika pukul 11.00 kemarin Abdul Wahab dan Salama datang dari pasar. Pada saat memasuki rumah Salama mencium bau gas. Saat itu Salama memberitahu suaminya.

Salama juga menanyakan adanya bau tersebut kepada Hendra yang kebetulan saat itu sedang tiduran di ruang tengah. Lalu, Salama dan Hendra langsung menuju dapur tempat tabung gas tersebut diletakkan. Mereka berniat mengecek asal datangnya bau gas tersebut.

Dedi, salah seorang kerabat korban menyatakan, saat mengecek kompor gas itu Hendra memantik kompor gasnya agar tidak bocor. Bukan tambah baik, kompor gas justru meledak. "Mungkin mereka mengira ada kebocoran pada kompor gasnya. Dan, mau mematikannya tapi keliru," jelas Dedi.

Saat terjadi ledakan Abdul Wahab masih berada di depan rumahnya. Belum sempat Abdul Wahab masuk ke dalam rumah terjadi ledakan keras dari arah dapur. Ledakan itu diikuti jebolnya dinding dan ambruknya atap rumah.

"Waktu itu, saya belum sempat masuk. Saya masih mau njagrak sepeda. Tiba-tiba sudah meledak. Saya baru datang dari pasar bersama istri," ujar Abdul Wahab dengan wajah menunjukkan kesedihan.

Ledakan itu langsung mengundang perhatian warga. Mereka berdatangan melihat dan melakukan pertolongan terhadap para korban. "Untung waktu itu mertua saya (Maryam, 80) sedang berada di luar rumah," jelas Wahab.

Oleh warga Salama dan Hendra ditemukan tergeletak di dalam ruang dapur. Mereka sama-sama mengalami luka bakar yang cukup serius. Melihat itu, warga langsung mengevakuasi kedua korban dan membawanya ke RSUD dr Moh Saleh menggunakan mobil pikap milik warga.

Sampai di rumah sakit, ibu dan anak itu langsung dimasukkan ke ruang tindakan. Mereka langsung mendapatkan perawatan dari tim medis. Kondisi kedua korban sangat parah, bahkan RSUD tidak mampu menanganinya. Sehingga mereka bedua harus dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.

Dokter Anung Sri H yang menangani kedua korban di RSUD dr Moh Saleh menyatakan bahwa ibu dan anak itu mengalami luka berbeda. Tapi, sama-sama serius sehingga harus dirujuk ke Surabaya. "Dokter bedah di sini tidak sanggup karena lukanya cukup parah," ujarnya.

Dr Anung mengatakan, luka bakar yang dialami oleh Hendra jauh lebih parah dibanding luka yang dialami ibunya. Luka bakar yang dialami Hendra hampir di sekujur tubuhnya. Sedangkan Salama mengalami luka lebih ringan. "Hendra mengalami luka bakar 90 persen. Ibunya, 70 persen," jelas dr Anung. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164207

Terdengar Sampai Radius 500 Meter

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
Ledakan tabung elpiji dari rumah Abdul Wahab terdengar hingga radius 500 meter. Makanya tak heran makin siang makin banyak warga yang datang ke lokasi. Mereka penasaran mendengar bunyi ledakan yang dahsyat itu.

"Uh ranying sarah, jhe' ka roma cek jellassah. Can engkok mi' gerdunah listrik. (Waduh bunyinya sangat keras, wong dari rumah saya sangat jelas suaranya. Saya kira travo listrik," ujar Masriah yang mengaku jarak antara rumahnya dan TKP sekitar 200 meter ini.

Mendengar ledakan itu, Masriah mengaku bersama warga sekitar langsung semburat mencari sumber suara tersebut. "Nyampek di sini (TKP) rumahnya memang sudah runtuh," ujar Masriah.

Hal senada juga disampaikan oleh Pandi, warga Kelurahan Pakistaji. Kebetulan waktu itu dia melintas di Jl Sunan Bonang dari arah selatan bersama dengan seorang anaknya. Saat melintas di jalan yang jaraknya sekitar 150 meter itu, Pandi mendengar ada suara ledakan keras.

Karena itulah, Pandi menghentikan laju motornya. Pandi langsung menuju sumber suara tersebut. Pandi pun mendapati rumah Abdul Wahab sudah hancur. Sedangkan korban masih berada di dalam rumah tersebut. "Saya langsung meminta tolong warga untuk membawa korban ke rumah sakit," ujar anggota TNI itu.

Tak hanya itu, karena semakin banyak warga yang datang bersama dengan warga Pandi memberi batas akses masuk untuk warga. Yakni, dengan cara menutup jalan dengan tangga dan alat seadanya. "Karena kami khawatir rumahnya ambruk, sehingga bisa memakan korban lagi," jelasnya.

Ledakan gas elpiji itu juga mengagetkan Sumar. Lelaki yang pernah menjabat sebagai Lurah Kelurahan Jrebeng Wetan ini mengaku mendengar ledakan itu cukup jelas sampai di rumahnya. Padahal, jarak antara rumahnya dan TKP sekitar 500 meter. "Terdengar sampai ke rumah, padahal sudah cukup jauh," ujarnya.

Di tengah-tengah kerumunan warga itulah terdengar rasa khawatir warga untuk memakai elpiji. Bahkan ada yang mengatakan lebih baik pakai kayu bakar dibanding dengan memakai kompor berbahan bakar gas elpiji.

"Nyamanan nganggui kajuh jegung. (lebih enak (aman) pakai kayu pohon jagung," ujar salah seorang perempuan. Kebetulan saat itu, dia sedang melintas di sekitar kebun jagung di sisi timur rumah Abdul Wahab.

Meledaknya tabung gas itu tentu sangat mengejutkan bagi Abdul Wahab dan keluarganya. Padahal, selama kurang lebih 3 tahun dia menggunakan elpiji tidak pernah mengalami hal buruk itu. Dan, gas elpiji yang meledak itu baru sehari diisi ulang. "Sudah 3 tahun, baru kali ini seperti ini (meledak)," ujar Abdul Wahab. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164206

Putri Anggota Dewan Kabur

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
Diduga Dibawa Pacarnya

PROBOLINGGO- Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Hj Supriati sedang gundah. Pasalnya sang putri Suci Nikmatul Hidayati, 18, kabur dari rumah sejak Kamis malam (10/6) lalu.

Segala bentuk usaha pencarian sudah dilakukan. Mulai dari mencari ke rumah teman-teman dan saudara, hingga melapor ke polisi. Bahkan, keluarga sudah mendatangi 4 orang pintar alias dukun untuk membantu mencari keberadaan Ida, panggilan Suci Nikmatul Hidayati.

"Sejak Kamis malam kami sudah mencarinya ke mana-mana. Tapi, belum membuahkan hasil. Akhirnya setelah 24 jam, kami lapor polisi," ujar Supriati, saat hendak menjalani pemeriksaan di Polsek Dringu, kemarin (12/6).

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, sejak masih SMP Suci berteman dekat dengan seorang lelaki berinisial Ev, warga Desa Watu Ungkuk, Kecamatan Dringu. Mereka sangat akrab, bahkan ada yang mengatakan mereka berpacaran.

Tapi, hubungan insan lain jenis itu tidak mendapat restu dari orang tua Suci. Terlebih Suci masih bersekolah. Tapi, dua insan ini terus melanjutkan hubungan itu. "Saya tidak tahu kalau mereka berpacaran. Kepada saya dia ngakunya hanya teman," jelas Supriati.

Sejak lulus SMP keduanya berpisah. Karena Suci melanjutkan ke SMA di salah satu ponpes di Kabupaten Probolinggo. Sejak itulah, Suparti dan keluarganya tidak tahu lagi hubungan antara Suci dan Ev.

Nah, pada saat Suci duduk di kelas 2 SMA, Ev menelepon Suci ke rumah. Tapi, bukan Suci yang mengangkat melainkan Supriati, ibunya. Kepada Supriati, Ev mengungkapkan perasaannya terhadap Suci. Dia bilang tidak bisa hidup tanpa Suci. "Waktu itu saya bilang, kalau masalah jodoh itu di tangan Tuhan. Saya juga bilang jangan ganggu Suci karena masih sekolah," ujar Supriati.

Beberapa bulan lalu, Suci lulus SMA dan pulang dari pondoknya. Rencananya, Suci akan kuliah di Surabaya. "Sebenarnya dia (Suci) mau melanjutkan ke Malang, tapi karena ada Ev akhirnya tidak jadi," ujarnya.

Setelah lama dikira tidak ada hubungan itu, hilangnya Suci dari rumahnya itu dikabarkan kabur dengan Ev. Pasalnya, pada Kamis (10/6) sekitar pukul 18.30 Ev datang menjemput Suci. Dan, sampai kemarin (13/6) belum juga kembali. "Waktu itu yang mengetahui Ev adalah adiknya Suci, Obet. Dia melihat kakaknya dibonceng naik motor Mio," jelas Supriati.

Tak hanya itu, Obet juga sempat mengejar kepergian kakaknya itu. Tapi, tidak berhasil. Hanya saja, Obet sempat mencatat nopol motor Mio yang membawa Suci tersebut. "Siangnya, Suci memang dimarahi sama bapaknya. Karena dia disuruh menjemput saya pukul 13.00, ternyata datang pukul 15.00," jelas Supriati.

Karena dimarahi itulah, Suci ngambek dan mengurung diri di kamar. Melihat itu, ayahnya menyuruh Supriati untuk menemani Suci di dalam kamarnya. Tapi ternyata Suci tidak mau. Ia justru menyuruh sang ibu meninggalkannya sendirian.

Supriati pun menuruti kemauan putrinya itu. Ia langsung menemani suaminya yang saat itu berada di belakang rumah. "Saya tahunya dari Obet, kalau Suci kabur bersama Ev," jelasnya.

Mendapat laporan dari Obet, Supriati langsung mencari tahu keberadaan Suci. Tapi nihil. "Sudah ada 4 dukun, tapi belum membuahkan hasil," ujarnya.

Dari empat dukun itu, mereka semua menyatakan untuk mencari Suci ke arah timur dari rumahnya. Mendapat keterangan dari paranormal itu, Supriati curiga Suci berada di rumah Ev. "Saya sudah ke rumahnya, tapi tidak ada. Saya juga sudah minta tolong kepada keluarganya kalau pulang suruh langsung ke rumah," ujarnya.

Setelah sampai 24 jam, akhirnya kasus tersebut dilaporkan kepada polisi. Setelah laporan kepada polisi, diketahuilah ternyata motor yang digunakan Ev bukan motornya sendiri. Melainkan motor milik temannya, Abdurrahman, 28, warga Watu Ungkuk.

Kemarin (13/6), Abdurrahman pun dipanggil ke Mapolsek. Itu untuk dimintai keterangan berkaitan dengan kasus tersebut. Dari keterangan Abdurrahkan dugaan bahwa Suci kabur bersama Ev makin terang.

Menurut keterangan Abdurrahman kepada polisi, pada Kamis (10/6) sore dirinya bertemu dengan Ev. Saat itulah, Ev mengajak Abdurrahman untuk tukar pinjam motor. Karena sudah saling kenal, akhirnya mereka sepakat.

Abdurrahman membawa motor Vixion-nya Ev untuk ditukar dengan mio miliknya. Sekira pukul 22.00 Abdurrahman dan Ev kembali bertemu di perempatan Lawean Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Mereka kembali bertukar motor.

"Tapi, waktu itu dia (Ev) tidak mengajak perempuannya (Suci). Dia (Ev) datang sendirian," jelas Kanitreskrim Aiptu Rosyimin saat mendampingi Kapolsek Dringu AKP Riduwan.

Aiptu Rosyimin menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Dan, sampai kemarin (12/6) sudah ada dua saksi yang diperiksa. Menurutnya bila benar itu yang terjadi, maka Ev terancam pasal 332 KUHP. "Terancam pasal tersebut karena telah membawa kabur wanita tanpa izin orang tuanya. Ancaman hukumannya, 7 tahun," jelas Kanitreskrim. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164205

Jejak-Jejak Kalpataru yang Pernah Diraih Probolinggo-Pasuruan (1)

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
Ada Perdes untuk Lindungi Hutan Mangrove

Keberhasilan Probolinggo dan Pasuruan meraih Kalpataru 2010 melalui Endang Sulistyowati dan Cholifah sebenarnya bukan prestasi pertama. Dari Kabupaten Probolinggo pernah ada nama Moestakim yang meraih Kalpataru pada 1982. Dari Kabupaten Pasuruan ada nama Mukarim yang meraih Kalpataru 2005. Sayang, kini Moestakim telah tiada.

MUHAMMAD FAHMI, Probolinggo

Moestakim meraih Kalpataru pada 1982 berkat langkahnya merawat hutan mangrove di desa Curahsawo, Gending Kabupaten Probolinggo. Hutan mangrove itu kondisinya pasang surut. Sempat terancam keberadaannya. Dan beberapa tahun belakangan ini mulai bangkit kembali.

Lima buah piagam yang dikemas dalam pigura nampak tersimpan di salah satu sudut ruangan balai desa Curahsawo. Beberapa piagam tersebut banyak yang berselimut debu.

"Sebelumnya piagam-piagam ini kami pajang di dinding. Tetapi karena balai desa kami beberapa bulan lalu dicat, jadi piagamnya diturunkan. Rencananya akan dipajang lagi," kata Abdul Hamid, salah satu perangkat desa Curahsawo kala menyambut Radar Bromo, Kamis (10/6) lalu.

Menurut Hamid, piagam-piagam tersebut memang sengaja disimpan. "Ini bukti kalau hutan mangrove di daerah kami sudah pernah diakui oleh pemerintah Indonesia," imbuhnya.

Kelima piagam tersebut memang khusus diberikan atas keberhasilan merawat hutan mangrove di sepanjang pantai Curahsawo. Dua di antara piagam itu diberikan atas nama pribadi kepada Moestakim, warga setempat yang sangat peduli pada lingkungan hidup, khususnya hutan mangrove.

Moestakim ini tercatat juga pernah meraih piala Kalpataru pada 1982 silam. Itu juga dari keberhasilan merawat hutan mangrove Curahsawo. "Kalau piala Kalpatarunya disimpan di kantor pemkab," kata Abdul Haris.

Sugiyanto, salah satu tokoh pemuda desa setempat yang juga intens atas perkembangan lingkungan mengatakan, keberadaan hutan mangrove sudah cukup lama di desanya. Pada 1970-an hutan mangrove di desa Curahsawo sangat lebat, tetapi tidak terawat.

Lambat tahun, keberadaan hutan mangrove tersebut semakin terkikis karena banyak dirusak warga setempat. "Lalu muncul (alm) Pak Moestakim yang dengan intens merawat hutan mangrove itu," cerita Sugiyanto.

Dari kegigihan Moestakim ini, keberadaan hutan mangrove di Curahsawo pun dapat tertata dengan baik. Sampai akhirnya Moestakim mendapatkan Kalpataru sebagai penghargaan atas kepedulian dan langkah-langkahnya rehabilitasi hutan mangrove.

Menurut Sugiyanto, Moestakim saat itu cukup gigih memberikan pengertian kepada warga setempat terkait keberadaan hutan mangrove. "Masyarakat pun akhirnya menjadi sadar akan pentingnya mangrove. Sehingga pola hidup yang dulu suka menebangi mangrove akhirnya tidak dilakukan lagi," kata Sugiyanto.

Nah, masa-masa tahun 1980-an itu kondisi hutan mangrove di sepanjang pesisir pantai Curahsawo berada dalam kondisi terbaik. Beragam penghargaan pun diberikan pemerintah atas keberhasilan itu.

Tetapi memasuki akhir tahun 1990-an, kondisi hutan mangrove mulai rusak kembali. Peran LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) kini LKD, pimpinan Moestakim saat itu kurang aktif. Lantaran Moestakim sudah sakit-sakitan dan akhirnya tutup usia pada 1998.

Saat itu banyak masyarakat setempat yang lebih tergiur membuat tambak. "Pemerintah desa saat itu kurang selektif. Sehingga banyak warga yang mengajukan surat kepemilikan lahan banyak yang di-acc. Alhasil hutan mangrove banyak diprivatisasi dan dialihfungsikan untuk tambak," kenang Sugiyanto.

Meski Sugiyanto tidak tahu persis berapa luas lahan mangrove yang dialih fungsikan itu, namun dipastikan cukup luas. "Dari awalnya yang seluas sekitar 75 hektare, menurun sampai tinggal sekitar 25 hektare," prediksi Sugiyanto.

Nah, pada 2002-an ada pergantian pemerintah desa. Pergantian itu rupanya berdampak baik bagi perkembangan mangrove di desa setempat. "Pemerintah desa yang baru sampai sekarang ini lebih mempersulit aturan soal mangrove," kata Sugiyanto.

Selain itu pemerintah desa juga membentuk kelompok pemuda yang khusus untuk rehabilitasi keberadaan hutan mangrove. Kebetulan dua tahun berikutnya pada 2004, salah satu LSM Jepang yang bergerak pada rehabilitasi lingkungan OISCA juga turut membantu dalam proses rehabilitasi itu.

Selain memberikan bantuan ribuan bibit mangrove, LSM OISCA juga membentuk organisasi Bentar Indah yang diberi tugas membantu pemerintah desa setempat dalam rehabilitasi hutan mangrove.

Kelompok pemuda desa beserta LSM OISCA itu tidak hanya rehabilitasi, tetapi meluaskan areal mangrove, karena sebagian besar hutan mangrove sudah banyak yang dijadikan tambak. "Tetapi untuk menanam di areal baru itu cukup sulit juga," jelas Sugiyanto.

"Daerah baru pinggir pantai persisi itu tanahnya cukup gersang, jadi tumbuhnya mangrove cukup sulit. Tetapi bantuan dari OISCA itu juga cukup lumayan. Selama empat tahun di Curahsawo, sekarang ini luas hutan mangrove sekitar 50 hektare lagi," beber Sugiyanto.

Karena dinilai cukup berhasil mengembalikan rehabilitasi hutan mangrove tersebut, Sugiyanto sendiri ketua kelompok pemuda taruna Curahsawo juga mendapatkan penghargaan pada 2009 lalu. Sugiyanto dinobatkan sebagai pemuda pelopor di bidang kebaharian dan kelautan dari Kanpora Jatim.

"Kami berharap kedepan hutan mangrove ini semakin terawat karena mangrove ini cukup memberikan banyak manfaatnya. Selain bisa meningkatkan populasi ikan, juga mencegah abrasi," jelasnya.

Kades Curahsawo H Akbar Busthony mengatakan, pihak pemerintah desa sendiri saat ini sudah memberlakukan aturan ketat demi melindungi hutan mangrove itu. "Kami sudah buat perdes (peraturan desa). Jadi tindakan yang mengancam keberadaan mangrove, dilarang keras," katanya. (yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164203

Probolinggo-Pasuruan Kirab Adipura

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO-Kebanggan meraih Adipura, Adiwiyata, dan Kalpataru dirasakan warga Probolinggo dan Pasuruan. Kemarin di Kota Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan dilaksanakan kirab untuk memamerkan piala hasil prestasi lingkungan itu.

"Alhamdulillah sudah keempat kalinya. Kota Probolinggo berada di peringkat ketiga untuk kategori kota sedang. Semoga dengan semangat kebersamaan tahun depan bisa meraih Adipura peringkat pertama," tegas Buchori disambut tepuk tangan dan masyarakat yang memadati jalanan di depan kantor Wali Kota Jl Panglima Sudirman.

Banyak pihak yang terlibat dalam kirab piala Adipura pada Sabtu (12/6) sore kemarin. Wali Kota Buchori dan istrinya Rukmini Buchori berada di atas mobil Strada bernopol N 8000 SE. Di atas mobil itu terdapat piala Adipura yang menjadi kebanggaan.

Di belakang mobil pembawa Adipura ada piala Adiwiyata dari masing-masing sekolah dan Kalpataru yang diraih Endang Sulistyowati dari SMAN 1. Disusul sejumlah komunitas bersepeda seperti Kosela dan Zoek Blosoek, mobil Wawali Bandyk Soetrisno dan muspida.

Lebih dari lima ribu orang ikut dalam iringan kirab tersebut. Sementara siswa dari sekolah yang dilalui kirab sudah bersiap di depan sekolah sambil membawa bendera merah putih berukuran kecil.

Rute kirab dari kantor wali kota melewati Jl Panglima Sudirman - Jl Lumajang - Jl Sunan Ampel - Jl Slamet Riyadi - Jl Kapuas - Jl Brantas - Jl Sukarno Hatta - Jl Panglima Sudirman dan finish kembali di kantor wali kota. Jarak yang ditempuh sekitar satu jam. Tepat pukul 16.00 rombongan sudah kembali ke start.

Di Kabupaten Pasuruan kirab dilaksanakan di Bangil. Tahun ini Kabupaten Pasuruan meraih tiga penghargaan. Yakni Adipura untuk kota kecil Bangil, penghargaan Kalpataru yang diraih Cholifah, warga Desa Kedungringin, Beji, serta sertifikat Adiwiyata yang diraih SMAN 1 Grati.

Kirab tersebut dilepas oleh Wabup Edy Paripurna. Tiga piala dibawa pasukan Paskibraka dengan mengedarai jip terbuka. Di belakangnya, iring-iringan sepeda dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat serta gerobak sampah juga mengikuti kirab.

Dari Kecamatan Bangil, iring-iringan kirab bergerak menuju utara ke arah stasiun. Dari stasiun, iring-iringan bergerak ke arah pagadaian kemudian dilanjutkan ke alun-alun Bangil.

Iring-ringian kirab piala Adipura, Kalpataru dan Adiwiyata ini menarik perhatian pelajar. Mereka berbaris di tepi jalan menuju Kecamatan Bangil dengan mengibar-ngibarkan bendera merah putih berukuran kecil. Sampai di kantor kecamatan, 3 piala itu selanjutnya disambut dengan kesenian hadrah.

Camat Bangil Abdul Munif mengatakan, kirab dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Pasuruan dan Bangil secara khusus atas diraihnya penghargaan adipura untuk kali ketiga. Menurutnya, prestasi ini perlu disyukuri karena tidak gampang meraihnya. "Pada tahun sebelumnya, kita luput dari penghargaan adipura ini," ujarnya.

Sementara Wabup Edy Paripurna mengatakan, prestasi yang diraih di tahun ini di bidang lingkungan harus dipertahankan pada tahun depan. Untuk itu, ia meminta pasukan kuning lebih bersemangat memperhatikan lingkungan. Tidak hanya saran, Wabup Edy Paripurna mengatakan Pemkab akan mengusahakan peningkatan kesejahteraan bagi pasukan kuning ke depan.

Wabup mengimbau, warga Pasuruan, khususnya Bangil tidak boleh terlena dengan perghargaan adipura. Sebab, kata Edy, pekerjaan malah semakin berat dengan penghargaan adipura.

Lebih jauh, ia mengatakan dengan raihan adipura, Bangil semakin kuat menjadi ibu kota Kabupaten Pasuruan. Saat ditanya tentang potensi banjir di Bangil, wabup mengatakan Pemkab telah membentuk tim untuk mengatasi persoalan banjir yang dimaksud. Tidak hanya di Bangil, tim juga bertugas menangani potensi banjir di di wilayah lain di Kabupaten Pasuruan. (fa/qb/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164202

Polisi Punya Gambaran Pelaku

[ Minggu, 13 Juni 2010 ]
Oknum PNS yang Berniat Bobol Kasda

PROBOLINGGO - Belum banyak perkembangan yang diperoleh dalam kasus percobaan pembobolan kas daerah (kasda) Kota Probolinggo senilai Rp 15,5 M. Pemkot belum melaporkan kasus itu secara resmi ke polisi.

Hasil penelusuran dari inspektorat pun belum diketahui. Namun polisi mengaku sudah punya gambaran pelaku.

Kapolresta Probolinggo AKBP Agus Wijayanto menjelaskan kalau kepolisian sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemkot, dalam hal ini Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset (DPPKA). Kapolresta membenarkan bahwa dua orang anggota reskrim sudah menemui Kepala DPPKA Imam Suwoko, Jumat (11/6) lalu.

"Untuk sementara kami masih mencari hal-hal untuk ditangani secara hukum. Pemkot secara proaktif sudah berkoordinasi dengan kami. Belum ada laporan, kami juga menunggu hasil dari inspektorat," ungkap AKBP Agus ketika ditemui di sela kegiatan kirab Adipura, kemarin (12/6) sore.

Seperti diberitakan Radar Bromo, Rabu (9/6) lalu kasda pemkot nyaris kebobolan duit untuk plafon anggaran belanja modal konstruksi jalan. Seseorang yang diduga pegawai di lingkungan pemkot sendiri mencoba mencairkan dana dari bank Jatim. Pelaku yang identitasnya masih dirahasiakan itu mengajukan SP2D (surat perintah pencairan dana) ke kas Bank Jatim di DPPKA sebesar Rp 15,5 M atas nama CV Altor Jaya.

Padahal untuk anggaran belanja itu kasda hanya menyediakan Rp 7.723.113.000. Kecurigaan petugas Bank Jatim muncul setelah berkoordinasi dengan kasda. Bahwa ternyata SP2D itu palsu. Pelaku memalsukan tandatangan para pejabat yang berwenang mencairkan dana termasuk Kepala DPPKA Imam Suwoko. Pelaku juga memalsukan form aplikasi milik BPKP.

Sebenarnya tidak sulit bagi pemkot untuk mengetahui siapa pelaku yang meletakkan pengajuan SP2D tersebut. Sebab, di loket kasda sudah dipasangi CCTV yang dapat merekam jejak aktivitas siapapun yang bertransaksi di kantor yang berada di sisi selatan pemkot tersebut.

Setelah dilacak, dalam SP2D tercantum rekening untuk mentransfer uang. Rekening di Bank Jatim atas nama Didik Kurniawan itu baru dibuka sehari sebelum pelaku menjalankan aksinya, Selasa (8/6) lalu. Nama CV Altor Jaya juga tidak terdaftar dan proyek tersebut belum dilelang. Wali Kota Probolinggo Buchori telah menegaskan kalau pihaknya masih menunggu hasil telaah dari inspektorat baru kemudian melapor ke polisi.

Ketika ditanya soal pelaku yang bakal membobol kasda, Kapolresta AKBP Agus mengaku sudah mengetahuinya. "Sudah ada gambaran," cetusnya. Namun untuk memastikan apakah pelaku termasuk jaringan atau lebih dari satu orang, polisi masih menunggu perkembangan penanganannya.

"Meskipun belum ada laporan resmi (dari pemkot), kami sudah duduk bersama dan ada tim. Kalau barang bukti, hasil koordinasi dari tim reskrim sudah ditunjukkan beberapa fotokopi berkasnya yang diajukan oleh pelaku," ungkap kapolresta yang masih belum tahu pasal apa yang dikenakan kepada pelaku. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=164201