Senin, 22 November 2010

Sepeda Pocong Kostum Terbaik

Senin, 22 Nopember 2010 | 07:23 WIB

Probolinggo - Surya- Warga Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dikejutkan kemunculan penampilan hantu pocong di pagi hari, Minggu (21/11).

Namun, bukan rasa takut yang dialami warga, melainkan merasa geli. Mereka tertawa menyaksikan dua hantu pocong dewasa dan pocong cilik mengendarai sepeda angin dalam acara fun bike sosialisasi pemilu yang digelar KPUD Kabupaten Probolinggo.

Mereka adalah Subandi alias Yusuf bersama anaknya Ahmad Randi Risaldi. Sebenarnya, Aldi, sapaan Ahmad Randi Risaldi, kepada Surya mengaku juga geli, jika melihat kostum hantu pocong yang dikenakannya melalui cermin di rumahnya.

“Saya disuruh ayah, pakai ini,” katanya. Mau bagaimana lagi. Namun ‘pengorbanan’ bapak - anak itu tidak sia-sia. Di penghujung acara, penampilan hantu pocong ini mendapat penghargaan kostum terbaik dari panitia. “Alhamdulillah, saya dapat hadiah,” ujar Yusuf.ntiq

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/11/22/sepeda-pocong-kostum-terbaik.html

Bus Restu Tabrak Motor TNI, 3 Tewas

  • Senin, 22 Nopember 2010 | 06:56 WIB

Korban Sekeluarga Pulang Takziah

Probolinggo - SURYA- Sepulang dari takziah, nasib tragis menimpa anggota TNI yang bertugas di Kodim 0819 Pasuruan, Pelda Sudarwoko. Pria asal Kelurahan Pohjentrek, Pasuruan yang berboncengan naik sepeda motor bersama anak dan istrinya itu ditabrak bus Restu jurusan Surabaya-Banyuwangi, Minggu (21/11). Ketiganya, suami, istri, dan anaknya akhirnya tewas.

Anak kandung Pelda Sudarwoko, Hendik Panji Saputro, 11, tewas seketika di lokasi kejadian. Istrinya, Wiwik Yuliati dan Sudarwoko sendiri akhirnya menemui ajal setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB di Jalan Raya Tongas, Probolinggo. Pelda Sudarwoko mengendarai sepeda motor dinasnya nopol 10705 V dari arah timur hendak balik ke Pasuruan usai takziah di rumah salah satu keluarganya di Lumajang.

Dari arah berlawanan, bus Restu nopol N 7322 UG yang dikemudikan Eko, 40, asal Desa Gebang Patrang, Jember, melaju dengan kecepatan tinggi mendahului sejumlah kendaraan, di antaranya, Toyota Avanza dan beberapa sepeda motor.

Ketika mendahului satu mobil lainnya yang berada di depan Avanza, dari arah timur meluncur Pelda Sudarwoko. Tak pelak, tabrakan tak bisa dihindarkan. Sepeda motor Pelda Sudarwoko terpental sekitar 10 meter. Anaknya, Hendik Panji Saputro meninggal seketika di lokasi kejadian. “Yang wanita terlempar masuk sungai,” kata Nawawi, seorang warga yang menyaksikan kejadian itu kepada sebuah stasiun radio. “Busnya ngebut, Mas,” ujar warga lain di sekitar lokasi kejadian.

Usai kecelakaan, kondisi Pelda Sudarwoko dan Wiwik Yuliati luka parah dan langsung dilarikan ke RSUD Tongas. Namun, karena kondisi korban sangat kritis, mereka dirujuk ke Rumah Sakit DKT milik TNI di Kota Malang. Sayang, nyawa Pelda Sudarwoko dan Wiwik yang mengalami patah tulang di tangan dan kaki, tak bisa ditolong. Pasangan suami istri itu akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo Iptu Istono kepada Surya menyatakan, kecelakaan itu terjadi akibat kelalaian sopir bus. “Sopir bus memang ugal-ugalan, sehingga menyebabkan kecelakaan itu terjadi. Korban ini habis nyelawat (takziah) dari Lumajang,” ujar Istono.

Menurut Istono, saat ini polisi sudah mengamankan barang bukti dua unit kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan itu. “Kita akan proses sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya.

Bersama Perusahaan Oto (PO) Sumber Kencono, armada PO Restu memang dianggap sering terlibat kecelakaan lalu lintas. Pada 20 September 2010, kedua PO itu pernah diaudit Forum LLAJ Jatim yang diketuai Ditlantas Polda Jatim dan beranggotakan Dishub dan LLAJ Jatim, DPD Organda Jatim, Dinas PU Bina Marga, PT Jasa Marga, dan pakar dari Perguruan Tinggi (ITS dan Brawijaya). Sayang hasil audit lengkap hingga kini belum pernah dibeber ke publik.

Namun, dalam audit itu sempat terungkap bahwa sumber daya manusia (SDM) para awak bus Restu dan Sumber Kencono masih memprihatinkan jika ditilik dari lulusan sekolahnya. Rata-rata sopir PO Restu dan Sumber Kencono berijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan hanya sedikit yang berijazah di atasnya.

Kadishub dan LLAJ Provinsi Jatim Wahid Wahyudi kala itu menyatakan kualitas SDM yang rendah di kedua PO itu tidak bisa serta merta dinilai bahwa kinerja dan pelayanannya juga tidak baik. Namun, Wahid menggambarkan, kualitas SDM jika diklasifikasikan atas dasar tingkat pendidikan, tentu saja akan ada bedanya. Artinya, SDM lulusan SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi akan memiliki kualitas berbeda. Semakin tinggi tingkat pendidikan, tentu saja psikologis dan pola kerjanya lebih bagus.

Sebelum kecelakaan maut di Tongas, Probolinggo kemarin, bus Restu juga terlibat sejumlah kecelakaan yang merenggut korban jiwa selama 2010. Termasuk ketika bus Restu yang dikemudikan Suyono, warga Malang, menewaskan tiga orang pengendara motor dalam kecelakaan beruntun di Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan pada 11 September.

Pada 13 September, di Jalan Raya Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, bus Restu kembali merenggut tiga nyawa. Korban tewas adalah satu keluarga terdiri dari bapak, anak, dan cucu.

Pada 16 Februari 2010, seorang sopir bus Restu, Samiyun Junaedi, 46, bahkan sempat dihajar massa setelah menabrak pengendara motor hingga tewas di Gempol, Pasuruan.ntiq/ab

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/11/22/restu-tabrak-motor-tni-3-tewas.html

Touring Sekaligus Pengobatan Gratis

Minggu, 21 Nopember 2010 | 10:22 WIB

SURABAYA, Blazer Indonesia Comunity (BIC) Jatim dan Lions Club Surabaya, Sabtu (20/11), menggelar bakti sosial di Probolinggo.

Bakti sosial tersebut berupa pengobatan gratis kepada masyarakat di sekitar Dusun Angin-angin Desa Ranugedang, Kecamatan Tiris, Probolingo. Sekitar 105 warga desa terlihat antusias mengikuti kegiatan yang merupakan kerja sama pertama yang diselenggarakan BIC dengan Lions dengan melibatkan tim dokter dari Poliklinik Sehat Utama Gresik.

“Untuk tahun ini merupakan agenda touring kedelapan BIC Jatim. Sebelumnya kami ke Malang juga berupa baksos di panti asuhan,” kata Himawan Wibhisono, ketua BIC Jatim.

Menurutnya, budaya di BIC jika melakukan aktivitas memang lebih banyak ke luar Kota Surabaya. Oleh karena itu, pada aksi sosial kali ini, mereka memilih ke Probolinggo.

“Meskipun saat kami touring bertujuan fun, kami juga ingin bermanfaat untuk sesama,” tambahnya.

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/11/21/touring-sekaligus-pengobatan-gratis.html

Si Gendut Curi dan Perkosa Lagi

Selasa, 16 Nopember 2010 | 09:53 WIB

Probolinggo -SURYA- Pria gendut yang telah memperkosa Umi Kulsum, 20, dan menjarah harta benda di rumah yang ditempatinya di Jl Lumajang Kel Jrebeng Lor, Kedopok, beberapa waktu lalu, diduga beraksi lagi. Kali ini yang jadi korban adalah Sk, warga RW 4, Kel Kebonsari Wetan, Kec Kanigaran, Kota Probolinggo.

Beruntung, dalam kejadian Senin (15/11) dini hari itu, Sk berhasil melarikan diri. Siswa SMK di Kota Probolinggo ini trauma dengan kejadian yang menimpanya. Ibu korban, Ny Maysaroh, warga Kel Jrebeng Wetan, Kedopok, mengetahui anaknya nyaris diperkosa setelah dikabari Maryam, anaknya yang tinggal bersama Sk.

Sekitar pukul 02.00 WIB, Sk diancam celurit pria gendut. Dengan lengan dan kaki terikat tali sepatu, Sk digotong ke persawahan, yang jaraknya sekitar 1.000 meter di belakang tempat tinggal Sk. Korban ditidurkan di alas yang telah disiapkan pelaku. Korban kabur setelah menggigit pelaku. Pelaku merampas uang Rp 600.000 dan tiga ponsel korban. n st35.

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/11/16/si-gendut-curi-dan-perkosa-lagi.html

Harga bawang makin mahal

Senin, 22 November 2010 | 10:00 oleh Raka Mahesa W
HARGA BAWANG

JAKARTA. Harga bawang merah terus merangkak naik. Data terakhir Kementerian Perdagangan, Kamis (18/11), menyebutkan, harga bawang merah berada di kisaran Rp 23.286 per kilogram (kg). Harga ini naik 14,46 % dibanding harganya di awal November 2010 yang masih di kisaran Rp 20.343 per kg.

Direktur Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Kementerian Pertanian (Kemtan) Yul Harry Bahar, mengatakan, tingginya harga bawang di tingkat eceran karena para pedagang berusaha mencari keuntungan lebih. Sebab berdasarkan pantauan Kemtan, harga eceran tertinggi di daerah penghasil bawang cenderung stabil.

Di Majalengka, Jawa Barat, misalnya, harganya hanya Rp 13.000 per kg. Harga ini tidak berubah dibanding harga pada awal November 2010. Di sentra lain seperti Kuningan harga bawang merah memang melonjak 41,66 % menjadi Rp 12.000 per kg dibanding awal November sebesar Rp 7.000 per kg. Sedang di Brebes, Cirebon, dan Probolinggo harganya Rp 7.500-Rp 9.000 per kg.

Namun, menurut Akat, Wakil Ketua Asosiasi Perbenihan Bawang Merah Indonesia (APBMI), lonjakan harga murni dipicu penurunan produksi. Dia memperkirakan, produksi bawang tahun ini hanya sekitar 476.469 ton. Jumlah ini turun sekitar 50% dibanding produksi tahun lalu yang mencapai 952.939 ton.

Penurunan ini terjadi karena produksi bawang terganggu lamanya musim hujan. Sebab, bawang memerlukan pasokan air yang cukup dan tidak berlebihan. Itu sebabnya petani bawang lebih mengandalkan pengairan secara teknis. Saat hujan, petani tidak bisa melakukan pengaturan pasokan air.

Jika sistem irigasi tidak mendukung, bawang yang terendam air akan terkena serangan penyakit. Akibatnya produksi bawang mengalami penurunan. "Menurunnya produksi itu menyebabkan harga bawang merah naik," ujar Akat.

Ia memprediksi, harga bawang merah hingga akhir tahun ini mencapai Rp 17.000 per kg. Selain karena produksi nya turun, masa panen juga baru mulai Januari 2011. Sedang hasil panen November kemarin sudah menipis.

Akat bilang, meski bawang bisa disimpan hingga tiga sampai empat bulan, namun para petani akan lebih memilih menjual semua persediaan bawangnya. Sebab, harga saat ini sudah cukup menguntungkan bagi mereka.

“Dengan harga saat ini, saya perkirakan petani sudah mulai menjual langsung bawangnya, sehingga stok bawang semakin menipis,” katanya ke KONTAN Minggu (21/11).

Yul mengakui, harga jual di tingkat petani saat ini memang cukup menguntungkan. Bahkan, dengan harga Rp 6.500 per kg saja, menurutnya, petani sudah mendapat untung. "Apalagi sekarang sudah di atas itu," ucapnya.

Sumber: http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/52851/Harga-bawang-makin-mahal

PPA tunggu kucuran Rp2 triliun untuk BUMN

Minggu, 21/11/2010 14:32:08 WIB

Oleh: Gita Arwana Cakti JAKARTA: PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) masih menunggu kucuran dana tambahan dari pemerintah senilai Rp2 triliun untuk penyehatan perushaan-perusahaan BUMN.

Sekretaris Perusahaan PPA Renny O Rorong mengatakan Kementerian BUMN memang sudah mengusulkan tambahan dana Rp2 triliun dan saat ini masih dalam tahap pembahasan dengan Departemen Keuangan.

“Kami harap dana tersebut dapat cair pada 2011. Sudah kami usulkan tentang dana tersebut. Kementerian BUMN juga katanya sudah mengusulkan. Sekarang masih di tahap pembahasan bersama Departemen Keuangan,” ujarnya akhir pekan lalu.

Dia mengatakan perseroan memang sudah mendapatkan dana sebesar Rp2,5 triliun, yakni sebesar Rp1,5 triliun pada 2008 dan Rp1 triliun pada 2009. Pada 2010 perseroan tidak mendapatkan suntikan dana karena masih menggunakan sisa dari Rp2,5 triliun itu. Namun Renny menilai hingga 2011 kebutuhan perseroan untuk menyehatkan perusahaan-perusahaan BUMN lebih dari jumlah tersebut.

“Yang sudah kami dapat sejak 2008 memang Rp2,5 triliun. tetapi kebutuhan pasti lebih dari itu. Kalau untuk detil angkanya yang sudah terpakai saya tidak ingat, karena harus melihat data yang ada. Saya juga tidak bisa menyebutkan perusahaan mana yang membutuhkan dana terbesar dan terkecil, karena itu tergantung pada akhir kajian kami dan kondisi perusahaan,” kata dia.

Renny menyebutkan hingga saat ini perseroan menangani 18 perusahaan BUMN. Perusahaan itu a.l. PT Merpati Nusantara Airlines, PT PAL Indonesia, PT Waskita Karya, PT Kertas Kraft Aceh, PT Industri Gelas, PT Industri Sandang Nusantara, PT Djakarta Lloyd, PT Hotel Indonesia Nataour, Industri Film Nasional, dan PT Kertas Leces.

“Merpati saja butuh sekitar Rp300 miliar, PAL butuh Rp475 miliar. Itu baru dua perusahaan. Waskita Karya butuh Rp450 miliar. Belum lagi bicara yang lainnya seperti Dirgantara Indonesia, Primisima, Djakarta Lloyd, dan macam-macam lagi. Jadi jangan melihat dari nilai [dana] yang sudah kami dapat karena pasti kurang,” tutupnya. (05)

Sumber: http://web.bisnis.com/berita-populer/1id220554.html

Bus Restu Tabrak Sepeda Motor TNI, Melarikan Diri!

21 November 2010, 09:51:29| Laporan Iping Supingah

suarasurabaya.net| Lagi-lagi bus Restu terlibat kecelakaan. Kali ini menabrak sepeda motor TNI di kawasan Tongas, Probolinggo, Minggu (21/11).

Dilaporkan NAWAWI pendengar Suara Surabaya, sepeda motor plat nomor bintang 107-05 V ini dikendarai seorang bapak, ibu, dan anak. ”Yang ibu mungkin istri pemboncengnya itu terlempar masuk sungai, yang bapaknya pingsan, dan anaknya luka di bagian kepala dan sudah dibawa ke rumah sakit pakai mobil pick up. Bus Restunya melarikan diri,” jelasnya.

Kata NAWAWI, bus Restu yang menabrak ini ke arah Probolinggo, sedangkan sepeda motor yang ditrabrak ke arah Surabaya. Polisi sudah ada di lokasi kejadian.(ipg)

Sumber: http://kelanakota.suarasurabaya.net/?id=c4ddbb8328114a3052c77cddee841087201085153