Senin, 03 Mei 2010

Tour Bromo, Malang dan Batu

by admin
May 3rd, 2010

CIMG1402

Ternyata banyak sekali tempat di indonesia yang kita sendiri belum bisa kunjungi, semua itu terkendala berbagai faktor, seperti mahalnya transport, akomodasi dan minimnya informasi tentang beberapa daerah wisata yang tidak kalah indahnya untuk di kunjungi. berikut ini info rute perjalanan menuju bromo yang saya share buat teman-teman yang belum pernah ke bromo.

bulan april lalu tepatnya tgl 25 – 27 saya tour dengan istri saya ke bromo, malang dan batu melalui jalur darat dari bali mengunakan tranport jenis avanza. setelah mendapat info lengkap tentang daerah tujuan melalui browsing di internet. selanjutnya langsung ke TKP. berikut ini ada beberapa jalur menuju bromo bagi rekan-rekan yang ingin berwisata kesana.

ada empat pintu masuk menuju bromo baik melalui kendaraan pribadi ataupun angkutan umum yaitu desa cemoro lawang ( jalur probolinggo ) desa wonokitri dari ( jalur pasuruan ) desa ngadas dari ( jalur malang alternatif ) dan desa burno dari jalur lumajang. tapi pada umunya orang merekomendasikan jalur yang pendek dan aman yaitu dari probolinggo.

berikut ini sedikit informasi rute bagi rekan- rekan yang ingin ke bromo :

Dari Probolinggo

kalau mengunakan transport sendiri dengan keluarga atau pasangan langsung cari terminal probolinggo. dari sana anda akan menemukan plang atau rute arah menuju bromo ( probolinggo – sukapura – wonokerto – ngadisari ). jarak yang di tempuh dengan kendaraan pribadi dari terminal probolinggo kira – kira 1,5 jam sampai di desa paling akhir menuju bromo yaitu desa cemoro lawang. dan bagi rekan-rekan yang berangkat mengunakan bis atau kereta api. langsung menuju terminal probolingo baik dari jakarta, surabaya,malang jogja atau solo. dari terminal probolinggo ada angkutan umum menuju cemoro lawang harganya Rp.25.000,- per orang. atau anda bisa juga turun di perbatasan pasuruan dan probolinggo tepatnya di desa tongas lalu cari angkutan menuju bromo.

untuk penginapan cari aja dengan budget terbatas kisaran harga 100.000 – 150.000
hotel yang saya rekomendasikan adalah yoschi atau sion hotel lokasi berdekatan tapi masih dibawah cemoro lawang kira – kira 1,5km. tapi gak usah khawatir karena kalo tujuan kita mau lihat sunrise dan gunung bromo, angkutan jeep yang sewakan langsung menjemput dari hotel bahkan di bangunkan lagi karena berangkat sekitar pukul 04.30 pagi menuju lokasi lihat sunrise yaitu penanjakan setelah itu baru turun ke bromo. ( kalau jumlah anda hanya berdua tanya aja ke staff hotel mau minta sharing dengan penumpang hotel lain supaya biaya nya murah yaitu 90.000/oran. tapi kalau jumlah orang lebih dari 3 orang sebaiknya langsung charter aja 1 mobil tanpa sharing dengan biaya 300.000/mobil.

Dari Pasuruan

anda bisa lewat warung dowo-tosari-wonokitri-gunung bromo ( 71km ) atau lewat perbatasan antara pasuruan dan probolinggo dan jalur ini jalanya sangat bagus sudah aspal. tongas – lumbang – sukapura – wonokerto – ngadisari.( apabila mengunakan kendaraan pribadi )

Dari Malang

rute dari malang anda bisa mengambil jalur lawang – purwodadi – nongkojajar – tosari – wonokitri 83km ( untuk kendaraan pribadi dengan anggota keluarga ) kelebihan jalur ini anda bisa mampir dulu ke Taman safari prigen.dan untuk rute alternatif atau jalur tanjakan offroad anda bisa melewati desa blimbing-pakis-tumpang-gubugklakah-ngadas-jemplang ( petigaan di atas Ngadas, tidak tertulis di peta ). dari jemplang belok kiri akan turun ke padang savanah di timur gunung kursi, terus ikuti jalan ini. lalau kalau belok ke kiri akan sampai ke gunung bromo, kalau ke kanan ke desa cemoro lawang jalur dari probolinggo. kalau dari jemplang anda belok ke kanan anda akan menuju ranupani kalau gak salah danau yang berada dibawah gunung semeru di ketinggian 2000an. jalan dari malang sampai gubugklakah hingga ke perbatasan Taman Nasional Bromo tengger Semeru sudah sangat bagus, begitu pula jalan dari TNBTS hingga ke desa ngadas sudah bagus, sebagian sudah di aspal dan sebagian lagi jalan beton. ada sedikit bagian jalan yang rusak. mobil jenis van atau 4 x 2 bisa melalui jalur ini hanya saja perlu di perhatikan bahwa jalanan tanjakan dan sempit jadi mobil harus dalam kondisi prima terutama rem. untuk mobil pribadi hanya sampai desa ngadas karena selanjutnya rute jalan semakin sulit dari berpasir. jadi untuk amannya sebaiknya sewa jeep dari penduduk setempat sambil menitipkan mobil. atau kalau mau nekat mintalah saran apakah mobil yang anda pakai bisa sampai ke bromo. jangan lupa beli tiket masuk kawasan TNBTS di desa gubugklakah sisi kiri jalan kalau dari tumpang harganya kalau di cemoro lawang 6000 per orang.

beberapa hal menarik yang anda temui di jalur ini yaitu :

1.Candi Jago, sebelum pasar tumpang. meski sebagian sudah runtuh candi ini mempunyai relief-relief yang sangat indah anda bisa mampir kalau menyukai wisata heritage.

2.Kopi Tumpang, bisa dibeli di pasar tumpang ada 2 macam kopi yaitu kopi jawa dan robusta. kata orang sama enaknya.

3.Poncokusumo, desa Apel kalau dari tumpang di perempatan kebon sari belok kanan kira- kira 12 km.

4.Candi Kidal, anda temui dijalan menuju pancakusumo ada pertigaan belok ke kanan kira-kira 10km. relief-relief garuda di candi ini konon yang menjadi inspirasi Ir.soekarno menciptakan lambang nagara indonesia.

5.Air terjun Coban pelangi dan Coban Trisula ( baru ditemukan ) keduanya ada di kawasan TNBTS sebelum desa ngadas ada papan petunjuknya jelas.

Tempat Menginap

ada banyak sekali hotel maupun losmen untuk menginap di sekitar area TNBTS dan tarifnya sesuaikan dengan budget masing-masing.

saran saya kalau hanya berdua atau berempat cari aja hotel yang 100.000an udah termasuk breakfast seperti hotel yoschi tempat saya menginap. dan dihotel tesebut sudah tersedia restoran jadi anda bisa memesan menu lain apabila belum merasa kenyang. sedangkan tempat nginap yang murah juga ada sperti dirumah penduduk tapi anda harus cari makan sendiri diluar.

tapi apabila anda menginap di desa wonokitri dengan membawa kendaraan sendiri kira-kira 3km ke bawah tepatnya di pasar tosari dapat ditemui beberapa warung makanan yang buka hingga pukul 21.00.

Tips

* musim kunjungan terbaik adalah sekitar bulan juni – oktober dan bulan desember – januari. karena pada bulan – bulan tersebut. anda dapat mengabadikan indahnya panorama bromo dengan kamera. selain bulan tersebut kemungkinan besar musim hujan dan anda kemungkinan tidak mendapatkan view sunrise yang bagus karena tertutup kabut. seperti pengalaman saya kemarin.

* perlu disiapkan jaket tebal, penutup kepala ( kupluk ) atau topi, kaus tangandan sepatu untuk menahan dinginnya udara di bromo. untuk sarung tangan dan kupluk anda bisa beli di hotel tempat anda menginap dan harganya cukup terjangkau. untuk kupluk 10.000 dan untuk sarung tangan 8000. dan jangan lupa juga membawa bekal makanan dan minuman tambahan.

untuk malang anda bisa nginap di hotel kartika kusuma apabila budget anda lebih dengan harga 195.000/hari sudah termasuk breakfast dan lokasi di tengah kota malang. jadi sangat bagus bagi rekan –rekan yang ingin liburan di kota malang apalagi membawa kendaraan pribadi. untuk yang tidak membawa kendaraan gak perlu bingung karena banyak angkutan umum seperti becak dan metromini. jangan lupa mampir ke mal baru yang cukup besar ada di malang namanya MOG ( Malang Olypic Garden ).

selanjutnya menuju batu hanya memerlukan waktu 30 – 45 menit dari malang. anda bisa mengunjungi agrowisata. untuk memetik apel, jambu, jeruk, dan strawbery biaya masuk Rp.30.000/orang. atau maen ke BNS ( batu Night Spektakuler ) seperti ancolnya malang. anda bisa menguji nyali dengan mengikuti beberapa permainan yang cukup menantang.

selamat berwisata.

sumber: http://blogbisnisonline.com/berita/tour-bromo-malang-dan-batu.html

Motor v Motor, 1 Tewas

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO-Daftar korban jalan raya makin panjang di Kabupaten Probolinggo. Sabtu malam (1/5), Sanur, 18, warga Desa Pohsangit Leres Kecamatan Sumberasih, tewas dalam kecelakaan di jalan raya Sukapura, sekitar pukul 21.00.

Akibat kecelakaan itu, Sanur masih sempat menjalani perawatan di IGD RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo. Tapi, nyawanya tak berhasil diselamatkan. Ia tewas sekira pukul 22.00. Sedangkan Rohmatun, 25, lawannya, mengalami luka ringan dan dirawat di Puskemas Sumberasih.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, saat itu Sanur mengendari motor nopol N 2617 RT, beriringan dengan Rohmatun, 25, warga Desa Muneng Kidul Kecamatan Sumberasih. Saat itu, Rohmatun mengendarai motor nopol N 6803 QG. Mereka sama-sama datang dari arah utara dan melintas di Jl Sukapura.

Sanur berada di depan, sedangkan Rohmatun mengikuti dari belakang. Dua pengemudi yang tidak saling kenal itu, sama-sama memacu motornya dalam kecepatan tinggi. Begitu memasuki Desa Muneng Kecamacan Sumberasih, nahas menimpa mereka.

Saat itu, tiba-tiba Sanur memotong jalan ke arah kanan, tanpa memberikan aba-aba. Karena jarak terlalu dekat, Rohmatun yang ada di belakangnya tidak bisa mengendalikan motornya. Tubrukan pun terjadi, mereka sama-sama terpental dan terkapar di jalan.

Warga yang melihat kejadian itu, langsung mendatangi TKP (tempat kejadian perkara). Mereka penasaran dan ingin melihat dari dekat akibat dari kejadian tersebut. Ada juga warga yang melapor kepada polisi.

Tak lama kemudian, beberapa orang polisi dari Satlantas Polres Kabupaten Probolinggo langsung turun ke TKP. Mereka langsung melakukan pertolongan. Karena lukanya tidak begitu parah, Rohmatun dilarikan ke puskesmas Sumberasih.

Sedangkan Sanur, telinga, mulut dan hidungnya mengeluarkan darah segar. Dengan menggunakan mobil bak terbuka (pikap), Sanur dilarikan ke ke RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo. Sampai di RSUD, Sanur langsung masuk IGD dan menjalani perawatan namun tak terselamatkan.

Jenazahnya pun dipindah ke kamar mayat RSUD tersebut. Menurut salah seorang petugas di kamar mayat, Abdul Bahri tidak ada luka serius pada tubuh Sanur. Hanya saja, dia mengalami CBO (cidera otak berat). "Tidak ada luka di badannya. Dia (Sanur) mengalami CBO," ujarnya.

Sementara, Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo Ipda Istono saat mendampingi Kasatlantas AKP Dwi Agung menyatakan, kecelakaan itu bisa dihindari apabila kedua belah pihak berlalu lintas dengan sopan. "Sebagai pengguna jalan, harusnya bisa mematuhi rambu-rambu lalu lintas," ujar Ipda Istono.

"Seharusnya kalau mau belok, nyalakan lampu sein. Jangan nikung seenaknya, seperti jalannya sendiri. Ini juga karena kelalaian dan kurang hati-hati, sehingga terjadi tubrukan," jelasnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156264

Polisi Minta Masyarakat Mengawasi

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
Terkait Maraknya Pencurian Trafo PLN

KRAKSAAN - Semakin maraknya pencurian trafo PLN di wilayah Kabupaten Probolinggo mendapatkan perhatian serius dari Polres setempat. Beberapa upaya pengamanan dari Polres pun sudah disiapkan untuk mengantisipasi semakin maraknya aksi pencurian trafo tersebut.

AKP Hery Mulyanto, Kasatreskrim Polres Probolinggo mengatakan, dalam mengantisipasi pencurian trafo tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN setempat. "Karena trafo itu milik PLN, jadi kami harus koordinasi dengan PLN," katanya kemarin (2/5).

Selain berkoodrinas dengan PLN, Kasatreskrim menjelaskan pihaknya telah melakukan beberapa langkah antisipasi untuk mengerem angka pencurian trafo. Saat ini semua jajaran Kapolsek sampai anggota Polsek diwajibkan untuk menghafal daerah tempat trafo berada.

"Kabupaten Probolinggo itu wilayahnya sangat luas, ada 24 kecamatan. Letak trafo sendiri juga tersebar di beberapa daerah. Bahkan ada yang di tengah ladang atau sawah," kata Kasatreskrim.

Karena itulah agar pengamanannya lebih optimal, maka setiap anggota di Polsek harus menghafal keberadaan trafo tersebut. Dengan begitu bisa selalu memantau ketika melakukan patroli.

Meskipun sudah melakukan pengawasan ekstra, tetapi Kasatreskrim menjelaskan proses pengamanan tetap membutuhkan bantuan masyarakat setempat. "Yang harus disadari trafo itu adalah untuk kepentingan umum. Jadi masyarakat juga harus ikut memilikinya," harapnya.

Bila masyarakat setempat mempunyai rasa memiliki yang tinggi, maka ketika ada hal yang mencurigakan masyarakat bisa langsung melapor ke petugas kepolisian terdekat. "Di Polres itu ada layanan kring. Jadi bila menemui hal yang aneh, atau listrik tiba-tiba padam. Maka sesegera mungkin melapor. Tidak perlu datang ke Polsek, cukup telepon juga bisa," jelas Kasatreskrim yang baru beberapa bulan bertugas di Probolinggo ini.

Seperti diberitakan Radar Bromo sebelumnya, aksi pencurian trafo di wilayah Kabupaten Probolinggo saat ini sedang marak-maraknya. Dari catatan UPJ PLN Probolinggo, selama 2010 ini sudah terjadi enam kali pencurian dan dua kali percobaan pencurian.

Trafo yang hilang kapasitasnya antara 50 KVA hingga 100 KVA. Kerugian yang dialami oleh PLN pun tidak sedikit. Bila ditotal kerugian dari semua aksi pencurian trafo itu hampir mencapai setengah miliar. "Sekitar Rp 400 juta," ujar Rustam Efendi, manajer PLN UPJ Probolinggo.

Para pelaku itu mengambil trafo hanya untuk diambil kawat tembaganya. Dari satu trafo saja, pelaku bisa mendapatkan uang sekitar Rp 5 juta. Itu hasil dari penjualan kawat tembaga trafo tersebut.

Dari PLN sendiri saat ini juga tengah menyiapkan langkah antisipasinya. Ke depan PLN akan lebih memproteksi trafo-trafo yang dimilikinnya. Sehingga trafo tersebut tidak mudah diambil oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Aksi pencurian PLN ini jelas ironis. Pasalnya justru terjadi ketika Pemkab setempat sedang getol-getolnya mengampanyekan listrik masuk semua desa. Saat ini memang masih ada beberapa dusun di Kabupaten Probolinggo yang masih belum teraliri listrik.

"Memang sungguh ironis sekali. Di satu sisi, saat ini DPRD sedang semangat-semangatnya untuk memperjuangkan beberapa daerah yang masih belum teraliri listrik. Eh, di daerah yang sudah dijamah listrik, travonya malah dicuri," kata Wahid Nurahman, wakil ketua DPRD dengan nada kesal. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156261

Klub Motor pun Peduli Lingkungan

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
KRAKSAAN - Peringatan Hari Bumi 22 April memang sudah lewat. Namun aksi untuk memeringatinya masih terus berlangsung. Kemarin (2/5), kumpulan klub motor wilayah Probolinggo, Pasuruan dan Malang menggelar aksi tanam pohon untuk memperingati Hari Bumi.

Agenda tanam pohon masal itu dilaksanakan di satu-satunya embung (tempat resapan air) Kabupaten Probolinggo yang terletak di Desa Sumberkare, Wonomerto. Ada tiga klub motor yang mengikuti kegiatan tersebut.

Mereka menamakan diri dari Honda Phantom (Malang dan Pasuruan), Tirta Motor Club Probolinggo dan Honda Tiger Motor List (HTML). Total ada 220 orang yang menggunakan 140 kendaraan roda dua.

Di antara pecinta klub motor tersebut terdapat beberapa pejabat. Misalnya, ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Ahmad Badawi dan wakilnya Wahid Nurahman yang menggunakan motor trail. Ada juga kepala Dinas PU pengairan Anung Widiarto yang menggunakan motor gede Honda Phantom.

Acara tersebut dilepas oleh Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin dengan start dari kantor PU Pengairan di Jl Sukarno Hatta sekira pukul 10.00. Sebelum melepas, Bupati Hasan juga berpesan agar peserta pengendara motor untuk hati-hati di jalan dan tidak ugal-ugalan.

Usai sampai di kawasan embung, ratusan pengendara motor tersebut langsung melakukan aksi tanam 150 bibit pohon. "Kami memang sengaja memilih tempat di daerah embung ini," kata Anung Widiarto, panitia acara tersebut.

Menurut Anung, keberadaan tumbuhan tersebut nantinya akan sangat bermanfaat. Dengan adanya penghijauan di sekitar embung, maka akan membuat debit air di sekitar embun terjaga. Kualitas airnya pun juga akan bagus.

Diketahui embung di Sumberkare merupakan satu-satunya embung di wilayah Kabupaten Probolinggo. Luasnya 5 Ha Pembangunannya dari APBN yang menghabiskan Rp 3 M.

Embung tersebut berfungsi untuk pengairan daerah setempat bila musim kemarau tiba. "Ke depan tempat ini sangat berpotensi untuk dibuat tempat wisata. Karena itu kami berharap nantinya daerah di sini bisa rindang. Sekarang ini masih cukup panas," jelas Anung.

Terkait dilaksanakannya acara tanam pohon masal oleh klub motor tersebut, Anung menjelaskan sebagai bentuk kepedulian group motor. "Ini untuk membuktikan bahwa image ugal-ugalan di jalan yang melekat pada klub motor itu salah. Kami juga sangat peduli lingkungan sekitar," jelas Anung.

Menurut Anung, klub motor juga sering kali melakukan aksi sosial yang melibatkan masyarakat langsung. "Jadi klub motor juga peduli akan kelangsungan alam," beber Anung. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156260

Empat Pelajar SMP Curi Ayam

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO-Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei kemarin menjadi hari yang buruk bagi Bd, Iw dan IM. Empat pelajar SMP di Kota Probolinggo ini tepergok mencuri ayam milik salah seorang anggota TNI.

Bd adalah warga Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran. Sedangkan, Iw, Yd, dan IM, sama-sama dari Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran. Usia mereka pun sama, yakni 13 tahun.

Mereka berempat tertangkap basah oleh massa pada saat melakukan aksinya. Beruntung, emosi massa masih bisa diredam. Sehingga, tidak sampai terjadi pemukulan terhadap empat orang pelajar tersebut.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, sejak beberapa bulan terakhir ini warga Jl Letjen Sutoyo, Kelurahan Tisnonegaran sering kehilangan ayamnya. Bahkan dalam satu minggu bisa sampai dua sampai tiga ayam yang hilang.

Sejak itu pula, para warga berusaha mencari tahu kemana ayam yang hilang itu. Mereka juga belum bisa memastikan. Dicuri orang atau memang hilang dan tidak kembali dengan sendirinya. Pasalnya, ada warga yang membiarkan ayamnya berkeliaran secara bebas.

Nah, kemarin ada dua orang warga yang kembali kehilangan ayamnya. Mereka adalah Sulaiman dan Kopka Ade, seorang anggota Koramil Wonoasih.

Pada siang itu, Ade membiarkan ayamnya berkeliaran di sekitar rumahnya. Sekira pukul 10.30, Ade memasukkan tujuh ayamnya ke dalam kandang. Dari tujuh ayam itu, dipilah menjadi dua, yani dua ekor dan lima ekor. "Waktu itu, saya masukkan ke kandang karena tidak ada orang. Dan, saya mau nonton tinju di televisi," ujar Ade.

Sekitar pukul 11.00, Ade keluar rumah dan melihat ayamnya di dalam kandang. Ade pun terkejut, karena baru setengah jam ditinggal ayamnya sudah raib. Lebih-lebih, kandang yang terbuat dari bambu itu dicongkel. Ade pun curiga ayamnya dicuri orang.

Ade pun beranjak untuk mencari keberadaan ayamnya. Ade menuju rumah Sulaiman yang berada tak jauh dari rumahnya. Bertemu Sulaiman, Ade menanyakan apa ada orang lewat dengan membawa ayam.

Kebetulan waktu itu, juga ada banyak anak-anak seusia murid SMP berkumpul di rumah Sulaiman. Dari anak-anak itu dan dari Sulaiman sendiri, Ade mendapat petunjuk. Mereka menceritakan kalau, empat pelaku itu baru saja lewat di situ.

"Mereka (empat orang pelaku) itu, memang sudah dicurigai oleh warga. Tapi, mereka (warga) masih belum mendapatkan barang buktinya," ujar Ade.

Begitu mendapatkan informasi itu, Ade terus memburu mereka dengan menanyakan alamat empat bocah tersebut. Tapi, Ade tak mendapatkan alamat mereka dengan jelas. Ia hanya mendapatkan alamat kelurahannya saja, yakni Kebonsari Kulon.

Meski mendapatkan alamat tak jelas, niat Ade untuk mendapatkan ayamnya kembali begitu gigih. Akhirnya, di tengah jalan Ade bertemu dengan seorang pelaku, Bd. Bersama dengan beberapa orang warga, Ade menangkap Bd dan membawanya ke rumahnya.

Tapi, waktu itu Bd tak mengakui perbuatannya. Setelah dibujuk, akhirnya Bd mengaku juga. Dan, menunjukkan di mana barang tersebut disimpan. Juga dengan alamat tiga teman lainnya. Bd mengaku kalau ayam yang dicurinya itu disimpan di rumahnya.

Mendapat pengakuan itu, Ade mengajak Bd untuk mengambil ayam tersebut. Setelah sampai di rumah Bd, ternyata ayam yang disimpan Bd bukanlah ayam milik Ade. Melainkan seekor ayam milik Sulaiman.

"Dia mengaku, kalau ayam itu dicuri Jumat (30/4) kemarin. Dan, ayam saya dibawa oleh pelaku lainnya, Yd," jelas Ade.

Mendapat itu, ayam dan Bd kembali digelandang ke rumah Yd. Sampai di sana, ternyata benar, Ade menemukan ayam miliknya. Setelah mendapatkan ayamnya, Ade berusaha mengumpulan barang bukti lainnya.

Siapa tahu masih ada ayam lainnya yang mereka simpan. Ternyata, benar Iw menyimpan seekor ayam milik Sulaiman yang berhasil dicurinya. Kemudian, empat pelaku itu, berikut orang tuanya dikumpulkan di rumah Yd.

"Tidak saya laporkan ke polisi, kasihan. Karena mereka masih sekolah. Saya hanya menyerahkan kembali kepada orang tuanya. Saya meminta mereka (pelaku) dididik, supaya tidak mengulangi perbuatannya," jelas Ade.

Sementara Sulaiman, saat ditemui dirumahnya mengakui kalau ayamnya sering hilang. "Mereka (pelaku) membawa jagung dan padi sebagai umpannya. Begitu ayamnya makan, langsung ditangkap," ujar Sulaiman.

Menurutnya, salah seorang dari pelaku itu sempat akan menjadi bulan-bulanan massa. Hanya saja, warga masih bisa meredam emosinya. Sehingga, perbuatan main hakim sendiri tidak sampai terjadi. "Warga memang sempat gregetan, tapi tidak sampai memukulnya. Hanya saja, mereka (pelaku) menjadi tontonan," ujar Sulaiman. (rud/nyo)

Traffic Light Mati, Semrawut

PROBOLINGGO-Sejak tiga hari lalu, traffic light alias lampu merah di perempatan Randu Pangger, Jl Panglima Sudirman Kota Probolinggo mati. Akibatnya, pengguna jalan dengan seenaknya terobos sana-terobos sini. Jalanan pun jadi semrawut.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo lampu "penting" itu mati sejak Jumat (30/4) lalu. Dan, sampai kemarin (2/5) masih tetap belum berfungsi, karena masih belum ada perbaikan.

Meski belum ada korban atas tidak berfungsinya lampu tersebut. Akan tetapi, jalanan menjadi semrawut karena tidak ada lampu pengaturnya. Para pengendara dengan bebas melintas tanpa rambu-rambu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, Sunardi membenarkan kalau lampu penting itu mati sejak Jumat lalu. Dan, sejak itu pula pihaknya sudah melakukan pengecekan, tapi masih belum membuahkan hasil. "Itu, sudah kami cek," ujarnya.

Dari hasil pengecekan itu, Sunardi mengaku masih belum bisa memastikan hasilnya. Kenapa lampu tersebut bisa mati alias tidak berfungsi?. Menurutnya, itu bisa saja terjadi kerusakan pada bagian dalam atau kabel di bawah tanah. "Belum terdeteksi kenapa bisa mati," jelas Sunardi.

Sunardi megaku masih perlu mendatangkan ahlinya untuk memperbaiki lampu "stopan" itu. Sedangkan ahlinya, dikatakan Sunardi berasal dari Kediri. Dan, pihaknya sudah terbiasa menggunakan jasa tukang asal Kediri tersebut. "Kalau kerusakan luar bisa kami tangani sendiri. Kalau sudah di dalam, harus mendatangkan tukangnya," ujarnya.

Apa tidak ada orang Probolinggo yang bisa memperbaiki traffic light tersebut? "Kalau bukan tukangnya apa bisa?" jawabnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156259

Karyawan-Manajemen BPCC Berunding

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
Tindaklanjuti Demo di PLTU

KRAKSAAN - Masalah tenaga kerja di PLTU Paiton terus berlanjut. Karyawan menuntut Beijing Electric Power Contruction Company (BPCC) di unit 9-10 dan CV Triyuda Karya segera memenuhi tuntutan mereka. Karena itu, dilaksanakan perundingan antara karyawan dengan manajemen BPCC dan CV Triyuda Karya.

Perundingan diawali dengan aksi demonstrasi karyawan BPCC pada Rabu (28/4). Demonstrasi dilakukan sebagai buntut atas pemberhentian salah satu rekan kerja karyawan.

Menurut perwakilan karyawan, pemberhentian itu dilakukan secara sepihak oleh manajemen. Di samping itu, pemberhentian itu tidak disertai dengan pemberian uang pesangon dan sertifikat kerja pada karyawan yang bersangkutan.

Pada hari itu juga, demonstran berunding dengan manajemen BPCC dan CV Triyuda Karya. Namun, perundingan menemui jalan buntu. BPCC dan CV Triyuda Karya berjanji akan memberikan jawaban atas tuntutan dalam waktu seminggu.

Pada perkembangannya, karyawan menuntut agar pemberian jawaban dipercepat. Perundingan kedua pun dipercepat. Pada Kamis (29/4), perundingan kembali digelar. Kali ini bertempat di kafe Ramsya's Corner di kompleks pertokoan Diva Swalayan di Kraksaan. Pertemuan itu dimulai sekitar pukul 14.00 dan berlangsung sekitar 3 jam.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Probolinggo Windu Aswad memfasilitasi pertemuan itu. Juga hadir muspika Paiton, BPCC diwakili Mr. Liu dan Mr. Guo, pihak CV Triyuda Karya diwakili oleh Andre. Sementara karyawan diwakili empat orang. Yakni Marini, Suhri, Makmur dan Hadi Widoyo.

Marini mengatakan, karyawan menuntut BPCC memberikan pesangon yang layak pada karyawan. Bahhkan menurutnya, besarnya pesangon yang diberikan paling tidak sama dengan perusahaan lain di area PLTU.

Dia kemudian mengambil contoh pesangon yang diberikan PT Truba pada karyawannya. "BPCC kan satu atap dengan PT. Truba," lanjutnya.

Menanggapi Marini, Andre dari CV Triyuda Karya mengatakan, hal itu tidak bisa dijadikan sebagai rujukan. Sebab kata Andre, BPCC memiliki standar sendiri mengenai pesangon. "Jadi tolok ukurnya tidak begitu," katanya.

Berbeda dengan perundingan sebelumnya, kali ini karyawan hanya mengupayakan satu tuntutan. Yakni masalah pesangon. Meski demikian, perundingan berlangsung alot. Sebab, karyawan menuntut pesangon tinggi.

Perwakilan karyawan kemudian menyampaikan tuntutan besarnya pesangon untuk karyawan non skill. Bagi yang memiliki masa kerja 3-6 bulan, besar pesangon diserahkan pada kebijakan BPCC.

Untuk karyawan dengan masa kerja 6 bulan, pesangon sebesar satu kali gaji. Karyawan dengan masa kerja 1-2 tahun, pesangon sebesar empat kali gaji. Sedangkan karyawan dengan masa kerja di atas 2 tahun, pesangon sebesar enam kali gaji.

Menanggapi tuntutan tersebut, pihak perusahaan menyatakan tidak sanggup. Selanjutnya mereka menawarkan pesangon dengan formula lain. Untuk karyawan dengan masa kerja 0-3 bulan, perusahaan memberi pesangon sebesar 0,5 UMK.

Karyawan dengan masa kerja 3-12 bulan, pesangon sebesar satu kali UMK. Karyawan dengan masa kerja 1-2 tahun sebesar dua kali UMK. Sedangkan UMK Kabupaten Probolinggo adalah Rp 774 ribu.

Meski berlangsung tertib dan aman, namun pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan. Akhirnya, dilakukan perundingan selanjutnya pada Jumat (30/4). Bertempat di rumah makan Blitar, Desa Sumberejo, Paiton. Perundingan dimulai pukul 14.00. Namun, kali ini tidak dihadiri Disnakertrans.

Perundingan kali ini untuk membahas pesangon bagi karyawan skill. Perwakilan karyawan menuntut pesangon karyawan skill sebesar 70 persen UMK ditambah 30 persen upah.

Namun, lagi-lagi pihak BPCC menyatakan tidak sanggup. Mereka menawarkan pesangon sebesar 90 persen UMK ditambah 10 persen upah. Menurut Andre, jika nilai pesangon didasarkan pada pesangon perusahaan lain, hal itu tidak bisa dijadikan ukuran. "Tawaran pesangon yang diusulkan terlalu tinggi," ujar Andre.

Karena buntu, perundingan dilanjutkan Minggu (2/5) di lokasi yang sama. Hingga berita ini diturunkan, perundingan masih berlangsung alot. "Mudah-mudahan perundingan bisa menemui titik temu," ujar Camat Paiton Mahbub Maliki yang ikut hadir saat itu. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156258

Operasi Gratis Bibir Sumbing

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
Rencanakan 30, Jaring Delapan

KRAKSAAN - Untuk kali pertama, operasi gratis bibir sumbing dilakukan di Kraksaan, Sabtu (1/5). Operasi dilakukan secara bergantian pada delapan pasien di RSAB Siti Fatimah, Kraksaan.

Selain operasi gratis bibir sumbing, juga digelar pembagian sembako pada janda miskin. Sembako dibagikan pada 250 janda miskin di lingkungan RSAB Siti Fatimah dan sekitarnya.

Kegiatan itu dilakukan untuk menyambut satu abad Muhammadiyah, muktamar ke-46 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Yogyakarta pada awal Juli 2010. "Sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat," kata Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Budiono.

Sementara itu, operasi bibir sumbing sendiri disiapkan selama sebulan. Awalnya, panitia berencana mengumpulkan 30 pasien. "Namun yang terjaring hanya 10 orang," ujar Ketua PD Aisyiyah Kabupaten Probolinggo Hj. Lailatul Khairiah.

Lalu di hari-hari terakhir, jumlah calon pasien berubah. Tiga calon pasien mengundurkan diri, sehingga tinggal 7 pasien. Yakni Siti Nurwahyuni, 2, warga Patemon Krejengan; Ulfatun Hasanah, 27, warga Wangkal, Gading; Nurul Huda, 17, warga Sidomukti, Kraksaan.

Lalu Baharuddin, 33, warga Pajarakan Kulon, Pajarakan; Saniyah alias Aisyah, 33, warga Rondokuning, Kraksaan; Moh. Ilham, 5, warga Kalibuntu, Kraksaan. Kemudian Abdi Rahmad Anugrahilah, 15, warga Pandean, Paiton dan Zainap, 36, warga Sidomukti, Kraksaan.

Khusus Zainap kata Laila, baru didaftarkan siang hari saat pelaksanaan. Zainap adalah ibu dari Nurul Huda yang juga pasien operasi gratis bibir sumbing.

Awalnya, Zainap tidak mau dioperasi. Namun pihak RSAB Siti Fatimah membujuk Zainap agar bersedia dioperasi. "Setelah kami beri motivasi, akhirnya Zainap mau dioperasi," lanjut Laila.

Dari delapan pasien yang ada, lima di antaranya bisa langsung dioperasi di RSAB Siti FAtimah. Sebab, gejala bibir sumbing yang mereka alami tergolong ringan. Sementara tiga pasien lainnya harus mendapat perawatan khusus. Yakni Saniyah alias Aisyah, Abdi Rahmad Anugrahilah dan Moh. Ilham.

Saniyah alias Aisyah dan Moh. Ilham menurut Laila akan dikirim ke RS dr. Soetomo, Surabaya. Sementara Abdi Rahmad Anugrahilah akan mendapat perawatan ortodotis. Perawatan ortodotis tersebut mesti dilakukan secara berjangka. "Paling tidak butuh waktu minimal setahun untuk penanganannya," jelasnya.

Operasi sendiri dimulai pukul 08.00 WIB. Pasien yang mendapat giliran pertama dioperasi adalah Siti Nurwahyuni. Operasi berlangsung sekitar 3 jam. Selanjutnya, operasi dilakukan secara bergiliran. Yakni Ulfatun Hasanah, Nurul Huda, Baharuddin dan Zainap.

Laila mengatakan, setiap operasi memakan waktu antara 2-3 jam. Khusus pasien dengan bibir sumbing parah, Laila mengatakan, operasi bisa berlangsung hingga 3 jam. "Yang tidak parah, paling tidak sekitar 2 jam," jelasnya.

Operasi ini ditangani tiga tim medis dari RSAB Siti Fatimah, 6 tim medis dari RSUD Waluyo Jati dan delapan tim medis dari RS Al-Irsyad, Surabaya yang dikomandani oleh dr Sananto.

Usai operasi kata Laila, pasien akan dirawat di RSAB Siti Fatimah selama seminggu. Tujuannya, untuk mencapai hasil maksimal. Namun menurut Laila, lama dan tidaknya perawatan tergantung pada kondisi kesehatan pasien. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156257

Calon Ketua Bertambah

[ Senin, 03 Mei 2010 ]

KRAKSAAN
- Musyawarah daerah (Musda) KNPI Kabupaten Probolinggo yang akan digelar pada 7 Mei 2010 bakal makin hangat. Sebab, bursa calon ketua makin ramai. Selain empat calon sebelumnya, kini muncul satu lagi calon. Yakni, Amin Haddar yang juga anggota DPRD Kabupaten Probolinggo.

Sekretaris panitia Mahdi mengatakan, nama Amin Haddar muncul dari salah satu pengurus kecamatan (PK). "Jadi ada lima calon," ujar Mahdi. Sementara empat calon yang muncul lebih dulu, yakni seksi koperasi DPD KNPI Abdul Qomar, wakik ketua DPD KNPI Siswanur Arifin, Agil Bafaqih dan sekretaris DPD KNPI Herly Sufriyanto.

Namun, sejauh ini peta kekuatan semua calon belum begitu jelas. Ketua PK KNPI Pajarakan Yahya mengataan, peta kekuatan calon ketua belum bisa dilihat sekarang. "Peta calon masih dalam pengamatan dan lobi-lobi," terangnya. Namun dia menegaskan, kriteria calon harus sesuai dengan ketentuan tatib.

Aturan lain tentang calon ketua disampaikan Mahdi. Dia mengatakan, tatib Musda mengatur bahwa calon pernah aktif sebagai pengurus KNPI di semua tingkat kepengurusan atau menjabat sebagai pengurus organisasi kepemudaan.

Jika mengacu pada tatib itu, menurut Mahdi peluang Agil paling kecil dibandingkan calon yang lain. "Bahkan, bisa-bisa peluangnya tertutup" katanya.

Ketua I DPD KNPI, Arif Budianto menambahkan tentang aturan soal calon ketua. Dia mengatakan, calon ketua KNPI harus berusia di bawah 40 tahun.

Karena itu dia menilai, nama Herly Sufriyanto tidak bisa bersaing. Sebab, usianya di atas 40 tahun. "Tidak bisa maju, karena faktor usia," lanjut Arif.

Arif menambahkan, calon ketua KNPI tidak boleh muncul dari kalangan politisi. Namun buru-buru dia mengatakan, politisi boleh mencalonkan diri. Hanya saja, syaratnya harus aktif sebagai pengurus KNPI atau OKP lain.

Artinya, tinggal tiga calon ketua yang berpeluang. Yakni, Amin Haddar, Abdul Qomar dan Siswanul Arifin.

Sementara Wakil Sekretaris DPD KNPI Wahid Nurahman mengatakan, ada tiga agenda yang bakal dibahas dalam musda. Yakni, menilai kinerja dari kepengurusan lama, membuat program kerja dan membentuk pengurus baru.

Untuk calon ketua, Wahid berharap semuanya bisa dipertanggungjawabkan. Artinya, calon ketua harus berlatar belakang netral dan non partisan. "Tidak berasal dari parpol," ujar Wahid. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156256

Besok, Pelaksanaan UASBN

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
KRAKSAAN - Setelah pelajar SMA dan SMP mengikuti ujian nasional, besok (4/5) giliran siswa-siswi SD menghadapi ujian sekolah berstandar nasional (UASBN). Pelaksanaannya serentak 4-6 Mei.

Tahun ini di Kabupaten Probolinggo ada 17.849 siswa yang mengikuti UASBN. Rinciannya 12.734 dari siswa SD Negeri, 521 siswa SD swasta, 37 siswa MI Negeri dan 4.557 siswa MI swasta.

Suwari, kabid TK/ SD Dinas Pendidikan Kabupaten probolinggo mengatakan UASBN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan siswa. "Kalau di SD ini sifatnya lebih otonom. Jadi kelulusan siswa tidak hanya dari UASBN saja," katanya.

Meskipun begitu, pelaksanaan UASBN juga cukup penting sebagai tolok ukur kelulusan siswa. Porsi kelulusan diambil paling banyak dalam UASBN Karena itu, Dispendik pun juga cukup serius memersiapkan UASBN ini.

Sebelum menggelar UASBN, dispendik telah menggelar dua kali try out resmi untuk menunjang kemampuan siswa dalam menyongsong ujian. "Di luar try out yang diadakan secara resmi oleh dispendik, tiap sekolah juga menggelar try out sendiri-sendiri," jelas Suwari.

Dinas pendidikan memang memunyai target lumayan tinggi dalam UASBN tahun ini. "Target kami adalah sukses pelaksanaan dan sukses hasil sangat memuaskan dengan nilai tertinggi se Jatim dan lulus 100 persen," harap Suwari.

Dari segi pelaksanaan, menurut Suwari saat ini kondisinya sudah 99 persen siap menggelar UASBN. Ia menjelaskan meskipun target Dispendik cukup tinggi, tetapi semua dilalui dengan jalur yang baik tanpa ada penyimpangan.

Menurut Suwari sejauh ini soal-soal dari Dinas pendidikan provinsi cukup terjaga kerahasiaannya. Mulai dari pengambilan di provinsi sampai disebarkan ke kecamatan-kecamatan selalu dalam pengawasan petugas kepolisian.

Untuk segi hasil UASBN, Suwari menjabarkan pihaknya telah merangsang siswa untuk berprestasi dengan memberikan reward. Seperti peserta SMP dan SMA, tiga peraih nilai tertinggi se Jatim dijanjikan reward yang nominalnya tidak sedikit oleh dispendik.

Untuk peringkat pertama akan mendapat Rp 25 juta, peringkat kedua Rp 20 juta dan peringkat ketiga Rp 15 juta. "Semoga dengan adanya stimulus tersebut, anak-anak mampu berpacu dalam prestasi. Agar lebih baik dari tahun kemarin. Tahun kemarin murid kami ada yang berhasil menjadi peringkat ke 3 se Jatim," jelas Suwari.

Amin Haddar, Sekeretaris komisi D DPRD setempat berharap tahun ini murid-murid asal Kabupaten Probolinggo bisa meraih hasil maksimal. "Sejauh ini kami sudah berkoordinasi dengan Dispendik. Kami cukup optimis, hasil tahun ini cukup bagus bila melihat dari persiapannya yang sejak jauh-jauh hari," kata politisi asal PPP tersebut.

Persiapan menghadapi UASBN juga terjadi di Kota Probolinggo. Bahkan, sejak beberapa bulan lalu suasananya sudah sangat terasa. Segala bentuk persiapan sudah dilakukan, terutama oleh pihak sekolah sebagai pelaksana.

"UASBN sudah 99 persen siap digelar," ujar Masdar, Kabid Pendidikan Dasar Dispendik (dinas pendididkan) kepada Radar Bromo.

Masdar, menyatakan persiapan itu tidak hanya soal mental siswanya. Tapi, saat ini sudah mempersiapkan segala perlengkapan yang akan digunakan pada UASBN. "Sekolah sudah mulai menata bangku dan menempel nomor peserta," ujarnya.

Awalnya, di Kota Probolinggo ada 3.828 pelajar yang akan mengikuti UASBN. Tapi, kini tinggal 3.827. Ada seorang pelajar mengundurkan diri alias tidak bisa mengikuti UASBN.

Pelajar tersebut mengundurkan diri sekitar dua minggu lalu. Alasannya, dia ikut dengan keluarganya ke Madura.

Masdar menyatakan, selain satu pelajar itu sampai kemarin pihaknya masih belum menerima laporan, terkait dengan berapa pelajar yang tidak akan bisa mengikuti UASBN. Namun diperkirakan akan ada seorang siswa yang bakal mengikuti ujian di luar ruangan karena sedang sakit.

"Mungkin dia akan mengerjakan di luar ruang kelas. Sudah saya sarankan untuk ikut ujian susulan, tapi tidak mau. Semangatnya tinggi sekali," kata Masdar.

Para pelajar itu, akan diuji dengan tiga mata pelajaran. Yakni, Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA (ilmu pengetahuan alam).

Pada UASBN kali ini, Masdar berharap para siswa dari Kota Probolinggo bisa meraih nilai bagus semuanya. Menurutnya, minimal para siswa itu bisa nangkring di sepuluh besar tingkat Jawa Timur. (mie/rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156254

Soal UASBN Dikirim ke Polsek

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
KRAKSAAN - Menjelang pelaksanaan UASBN SD/MI, banyak persiapan yang harus dilakukan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo. Salah satunya, memilah naskah soal ujian di aula Polres Probolinggo, Kamis (29/4), sekitar pukul 08.00 WIB.

Kasi Sekolah Dasar Dispendik kabupaten Edi K mengatakan, pemilahan naskah merupakan rangkaian persiapan menjelang pelaksanaan UASBN. Sebelumnya menurut Edi, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan pihaknya.

Pertama, mengambil naskah ujian ke kantor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur. Proses ini dilakukan Rabu (28/4) dengan dikawal oleh Polres Probolinggo. Selanjutnya, naskah disimpan di Polres Probolinggo. "Safety terjamin," ujar Edi.

Baru kemudian memilah naskah pada Kamis (29/4). Menurut Edi, pemilahan naskah itu dilakukan untuk mempermudah pengiriman naskah ke sekolah. "Jadi pembagiannya diatur per kecamatan. Pemilahan disesuaikan dengan jumlah ruang dan sekolah penyelenggara," lanjutnya.

Proses selanjutnya dilakukan, kemarin (30/4). Yakni, pengambilan naskah oleh kepala cabang Dispendik setiap kecamatan yang juga bertindak sebagai ketua sub rayon. Naskah tersebut diambil di Polres Probolinggo.

Untuk pengambilan naskah, ketua sub rayon dikawal polsek di kecamatannya. Selanjutnya, naskah disimpan di mapolsek. Begitu tiba di mapolsek, soal-soal kembali dipilah. Pemilahan dilakukan sesuai jumlah sekolah penyelenggara dan ruang ujian di setiap kecamatan.

UASBN sendiri dijelaskan Edi, berlangsung pada 4, 5, dan 6 Mei 2010. Sementara bagi siswa yang tidak mengikuti UASBN di hari itu, dapat mengikuti ujian susulan. Pelaksanaannya pada 10, 11, dan 12 Mei 2010.

Tahun ini menurutnya, peserta UASBN SD/MI berjumlah 17.849 siswa. Sekolah penyelenggara berjumlah 965 sekolah, ruang ujian berjumlah 1.293 ruang. Sama dengan jumlah amplop ujian yang dipilah Dispendik.

Khusus untuk kebutuhan amplop Edi menjelaskan, amplop ujian terdiri dari dua jenis. Yakni amplop besar untuk ruangan yang berisi 11-20 siswa. Kemudian amplop kecil untuk ruangan berjumlah 1-10 siswa. "Disesuaikan dengan jumlah ruang dan peserta," ujar Edi. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156245

Sosialisasi Hukum untuk Pemuda

[ Senin, 03 Mei 2010 ]
Pemuda harus mengetahui potensi dan kemampuannya. Jika bisa memaksimalkan dua hal tersebut, maka pemuda akan menjadi kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Demikian pandangan Ketua PAC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kraksaaan Mohammad Hanafi.

Namun kenyataannya kata Hanafi, saat ini banyak pemuda mengalami pergeseran nilai dan etika. Misalnya, banyak pemuda tidak lagi memperhatikan pendidikan dan karirnya. "Mereka justru mengutamakan kesenangan," ujarnya. Bahkan, tidak lagi mengenal potensi dan kemampuan diri sendiri.

Untuk meminimalisir hal tersebut, PAC GP Ansor Kraksaan akan melaksanakan sosialisasi di bidang hukum. Diharapkan, kegiatan tersebut bisa meningkatkan potensi dan kemampuan pemuda di bidang hukum.

Alasannya, saat ini banyak pemuda yang menyepelekan masalah hukum. Karena itu, sosialisasi ini diharapkan dapat menyentuh kesadaran pemuda akan pentingnya hukum. "Sehingga mereka kemudian berbenah diri," lanjut Hanafi.

Rencananya, sosialisasi tersebut akan melibatkan pemuda di kecamatan Kraksaan. Selanjutnya akan dikembangkan ke kecamatan lain. Sasaran kegiatan tersebut menurut Hanafi, yakni pada pemuda kampung. "Step by step dulu," imbuhnya.

Hanafi berharap, kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebab menurutnya, pemuda adalah tulung punggung negara. Karena itu, program yang memprioritaskan pemuda patut didukung. "Artinya sekaligus mendorong pengembangan potensi pemuda," ujar Hanafi. (eem/hn)

Source: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=156244

Geliat Balai Diklat KB Nasional Malang Menyongsong KKP 2010

Program Keluarga Berencana (KB) pada saat ini semakin gencar digalakkan kembali oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur. Menyongsong pelaksanaan RPJM 2010-2014 BKKBN, tantangan yang dihadapi oleh BKKBN sangat berat. Sesuai dengan UU 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, urusan BKKBN tidak hanya menyangkut pembangunan KB dan Keluarga Sejahtera saja, melainkan termasuk juga urusan pembangunan kependudukan. Mengingat keterbatasan anggaran yang bersumber dari APBN, Balai Diklat KB Nasional Malang sebagai wahana diklat berinisiatif menyediakan tenaga Widyaiswara yang siap membantu menyiapkan SDM pengelola maupun kader yang  kompeten yang bersumber dari APBD bagi Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Jenis pelatihan yang ditawar dapat berupa "on the spot training service" (pelatihan ditempat dengan menghadirkan para Widyaiswara) maupun "in house training" (pelatihan dilaksanakan di Diklat Malang)

Dalam menghadapi perkembangan program yang semakin kompleks permasalahanya Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB dituntut selalu mengikuti perkembangannya. Telah dilaksanakan pada tanggal 8 s/d 11 Maret 2010 Pelatihan Refreshing Bagi PKB/PLKB sebanyak 30 orang yang bersumber dari dana APBN 2010. Tujuan pelatihan ini memberikan motivasi dan penyegaran bagi PKB sebagai ujung tombak pelaksana program di lapangan. Disamping itu PKB/PLKB harus selalu mengembangkan potensi dirinya untuk mengubah pola pikir.

Terobosan baru Diklat Malang dalam rangka menyongsong KKP 2010 melalui paket pelatihan yang bersumber dari APBD telah membuahkan hasil, dimana pada tanggal 19 April dan 6 Mei 2010 Kabupaten Probolinggo telah memanfaatkan on the spot training tentang Advokasi dan Konseling bagi PPKBD dan menyusul Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu tentang Revitasilasi Program KB bagi PPKBD. Pada tanggal 5 dan 6 Mei 2010 Kabupaten Sidoarjo akan melatih seluruh pengelola institusi KB sebanyak 90 orang dengan substansi KHIBA melalui in house training.

Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) yang melekat pada kelompok Pusat Informasi Remaja/Mahasiswa, Prov.Jatim mentargetkan bahwa di setiap kecamatan terdapat satu kelompok. Untuk mentuntaskannya target ini Balai Diklat KB Nasional Malang telah melatih dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur sebanyak 40 orang tenaga pengelola PIK-Remaja pada tanggal 6-8 April 2010, 30 orang tenaga Pendidik Sebaya pada tanggal 12-15 April dan 30 orang Konselor Sebaya masing-masing dilaksanakan pada tanggal 26-29 April dan 30 pada tanggal 26-29 April 2010.

Dalam pelatihan ini sekaligus disosialisasikan program PKBR yang di dalamnya menyangkut selain substansi Triad KRR juga menitik beratkan pada substansi Pendewasaan Usia Kawin bahwa usia ideal perkawinan untuk perempuan adalah 21 tahun dan laki-laki 25 tahun dan materi Life Skill. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, sebagai pengelola dapat membentuk PIK-Remaja/Mahasiswa,intensifikasi komunikasi perubahan prilaku melalui berbagai forum dan meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK-Remaja/Mahasiswa di wilayahnya.Sebagai Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya dapat memberikan informasi dan konseling kepada teman remaja sebayanya agar menjadi remaja/mahasiswa yang "Tegar Remaja/Mahasiswa". Yang unik dalam pelatihan ini adalah peserta mendapat materi ketrampilan membuat Pin, dimana dengan ketrampilan ini diharapkan dapat memberikan bekal practical skill bagi dirinya yang dapat berguna untuk dirinya sendiri mapun dikembangkan menjadi usaha ekonomis produkdtif untuk menghidupi kelompok PIK Remaja/Mahasiswanya. Antusiasme peserta didik dalam hal ini sangat berminat.

Disamping itu Diklat Malang juga berupaya untuk berkontribusi lebih melalui peningkatan public awareness, yaitu diaplikasikan dengan produksi media indoor berupa poster program KB/Kependudukan yang ditempatkan diruangan dan yang out door media dihalaman kantor berupa hangang banner.

Sumber: http://bkkbnjatim.com/berita.php?id_berita=35&reat=10