Selasa, 20 Juli 2010

Pembangunan Lokasi PKL Dikomplain

[ Minggu, 18 Juli 2010 ]
Usul Maksimalkan Dua Pertokoan

KRAKSAAN - Pembangunan lokasi PKL di Alun-alun Kraksaan menuai komplain. Sebab, pembangunan itu dinilai merugikan.

Komplain itu disampaikan Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo H. Alfan Wahid. Menurut Wahid, alun-alun Kraksaan adalah simbol kebersihan. Namun malah dijadikan tempat berjualan. "Maksud saya apa tidak ada lokasi lain," tegasnya.

Dia menilai, sebelum dibongkar Alun-alun Kraksaan bisa dibilang cukup elok pemandangannya. Bahkan, sangat rapi. Sehingga, warga yang lalu lalang leluasa menikmati pemandangan tersebut. Apalagi Alun-alun Kraksaan lebih rendah dari jalan raya. "Tidak ada yang menghalangi pemandangan tersebut" ujar Wahid.

Karena itu, pembongkaran taman kota di Alun-alun Kraksaan memperburuk pemandangan. Pengunjung pun tidak bisa lagi datang ke taman kota untuk sekedar menghilangkan kejenuhan.

Saat ini kata Wahid, yang bisa dipandang hanyalah PKL. "Sementara yang di belakang (PKL) malah tertutup. Ini jadi tidak indah lagi," ujar Wahid.

Tak hanya menyayangkan pembangunan itu, Wahid memberikan masukan penting. Menurutnya, sebaiknya pemerintah mengembangkan keberadaan pertokoan di dua titik. Yakni pertokoan Desa Sumberlele dan pasar baru Kebonagung. Lokasi tersebut kata dia bisa menjadi lokasi alternatif bagi PKL.

Sebab, pemanfaatan dua pasar tersebut belum cukup efektif hingga kini. Terutama pertokoan Sumberlele. Masih ada lokasi cukup luas untuk digunakan bagi PKL. "Mestinya jangan dibiarkan seperti itu," ujar Wahid.

Sementara pasar Kebonagung menurut Wahid memang sudah berjalan. Namun belum bisa dikatakan efektif. Sebab, beberapa bedak belum digunakan. "Yang ada hanya bedaknya. Pedagangnya malah belum ada," katanya.

Wahid mengusulkan, pemerintah mengkonsentrasikan PKL di lokasi tersebut. Sebab, Alun-alun Kraksaan mestinya tidak diperuntukkan PKL. "Faktor ini harus dipertimbangkan pemerintah," sebut Wahid.

Sementara dikonfirmasi Radar Bromo, Ketua Paguyuban PKL Semarak Puryanto menampik hal itu. Menurut Puryanto, tampat PKL di Alun-alun Kraksaan justru menguntungkan. Sebab, hasil penjualan di alun-alun meningkat.

Sebab, alun-alun berdekatan dengan tempat strategis. Yakni Gedung Islamic Center dan Kecamatan Kraksaan. "Di situ kan sering ditempati acara-acara. Biasanya (pengunjung) beli di sini," kata Puryanto.

Pemkab sendiri kata Puryanto menyiapkan empat lokasi untuk PKL. Yakni Alun-alun Kraksaan, pasar buah Semampir, Kraksaan Wetan dan di Sumberlele. Sejauh ini hanya Kraksaan Wetan yang belum disiapkan lokasinya. Sementa di tiga tempat lainnya sudah dibangun dan sedang dibangun.

"Kalau yang di Kraksaan Wetan, masih belum ada. Sepertinya akan dibangun kemudian," pungkas Puryanto. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=170356

Tidak ada komentar:

Posting Komentar