Sabtu, 25 September 2010

Lihat Sunrise di Bromo, Dibangun Pananjakan II Seruni

Sabtu, 25 September 2010 | 08:33 WIB

PROBOLINGGO - Gunung Pananjakan di Desa Wonokitri, Kec. Tosari, Kab. Pasuruan selama ini menjadi tempat terfavorit bagi wisatawan untuk menikmati matahari terbit (sunrise).

Sebentar lagi Pananjakan di Wonokitri itu bakal mendapat “saingan” dengan dibukanya Pananjakan II di Dusun Seruni, Kec. Sukapura, Kab. Probolinggo.

Pananjakan II ini tidak banyak dikenal wisatawan karena sejak 7 tahun silam jalurnya tertutup tanah longsor. Sehingga wisatawan yang masuk ke Laut Pasir Gunung Bromo melalui pintu gerbang Probolinggo mendaki Pananjakan di Wonokitri untuk menyaksikan sunrise dan keindahan Bromo dari atas.

Kini Pemkab Probolinggo berusaha ”menjual” Penanjakan II di Dusun Seruni untuk wisatawan.

”Pananjakan II di Seruni meski belum banyak dikenal, tempatnya sangat cocok untuk menyaksikan sunrise,” ujar Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kab. Probolinggo, Drs Tutug Edi Utomo MM tadi malam.

Tidak sekadar menyaksikan matahari terbit dari ketinggian, Pemkab juga menyiapkan desa wisata di Ngadisari. ”Kalau yang di dalam kawasan Bromo itu wewenang Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang di luar kawasan biar Pemkab yang mengelola. Termasuk pengelolaan desa wisata,” ujar Bupati Drs H Hasan Aminuddin MSi.

Konsep desa wisata, kata bupati, sebenarnya sederhana. “Setelah wisatawan menikmati keindahan panorama Bromo, mereka diharapkan berlama-lama dengan cara mengenal keseharian Wong Tengger termasuk mau membeli hasil buminya,” ujarnya.

Ditanya kapan desa wisata Tengger diwujudkan, bupati mengatakan, sekarang sudah berjalan. “Diharapkan pada 2011 mendatang selesai bersamaan dengan Visit East Java 2011,” ujarnya.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik saat mengunjungi Bromo pada Yadnya Ngadisari mengatakan, melalui APBN, pemerintah pusat membantu pengadaan teropong yang bakal dipasang di Pananjakan II (Dusun Seruni). ”Kalau gazebonya biar Pemkab Probolinggo yang membangun,” ujar bupati.

Selama ini untuk menyaksikan sunrise, wisatawan harus bersusah payah naik jip di pagi buta, mendaki lereng hingga sampai di puncak Pananjakan di Tosari.

Di akhir pekan, wisatawan harus berdesakan di puncak Pananjakan tepatnya di bawah sejumlah tower BTS (based tranciever stasiun) milik provider perusahaan selular.

Jip-jip pengangkut wisatawan sampai menyemut sepanjang lereng Pananjakan. “Di akhir pekan, tidak semua jip bisa mendekati lokasi tower, karena tempat parkir sudah penuh sepanjang 2 kilometer,” ujar Lastoko, sopir jip dari Desa Ngadisari.

Para wisatawan pun terpaksa berjalan sekitar 1-2 km dari tempat jip-jip diparkir hingga ke puncak Pananjakan. Sebagian wisatawan yang tidak kuat berjalan kaki di jalan menanjak terpaksa naik ojek.

Ojek motor pun panen di km 1-2 menjelang puncak Pananjakan. “Mosok, ojek 2 kilometer tarifnya Rp 10 ribu, mahal sekali,” ujar Hasan, wisatawan dari Surabaya.

Kepala Desa (Kades) Ngadisari, Supoyo yang juga pembina jip wisata mengakui, ledakan jumlah wisatawan di saat akhir pekan. “Yang jelas setiap akhir pekan, semua jip, sekitar 150 unit turun ke Laut Pasir, bahkan banyak wisatawan yang tidak kebagian,” ujarnya.

Sementara itu tarif jip, melalui sistem pembeliam voucher dipatok Rp 160 ribu (sampai kaki tangga Bromo) dan Rp 275 ribu (sampai Pananjakan) pergi pulang (PP).

Kelak dengan dibukanya Pananjakan II di Seruni, diharapkan kemacetan dan berjejalnya wisatawan yang mencapai kisaran 1.000 orang setiap akhir pekan di Pananjakan di Wonokitri bakal terurai. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=9c9fe0714a7134b56e391fd1a5e4e3bb&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Pemkot Beri Penghargaan Atlet

[ Sabtu, 25 September 2010 ]
Pemkot Beri Penghargaan Atlet
Di Kota Probolinggo, haornas kemarin diperingati dengan gelaran apel di alun-alun. Acara itu dipimpin Sekda Johni Hariyanto karena Wali Kota Buchori sedang ada tugas di luar kota.

Dalam apel itu juga dibacakan sambutan dari Menpora. Isinya berupa ajakan kepada seluruh komponen agar terus memberdayakan olahraga sebagai budaya hidup sehat. Selain itu, diungkapkan juga agar terus membina para atlet. "Terus bina para atlet agar tetap berprestasi," kata Johni membacakan sambutan Menpora Andi Malarangeng.

Apel tersebut diiukti oleh jajaran pemkot. Tapi, sebelumnya para peserta apel mengikuti senam pagi terlebih dahulu yang dipimpin tiga instruktur.

Setelah apel, Sekda Johni menyerahkan penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan kepada sejumlah atlet yang berprestasi di ajang Kejurda di Malang dan Popda di Nganjuk beberapa waktu lalu.

Usai apel, pelatih cabor atletik Slamet Nurahmat sempat mengajukan pertanyaan melalui Radar Bromo. Mengapa tahun ini para pelatih tidak mendapatkan penghargan dari pemkot? Padahal, dua tahun lalu, setiap cabor yang berprestasi, baik atlet maupun pelatih sama-sama mendapatkan penghargaan. "Itu membaca wacana dua tahun lalu," ungkapnya.

Alhasil, para atlit yang mendapatkan uang pembinaan, dengan sukarela membagi uang pembinaan yang diperolehnya untuk pelatihnya. "Dua puluh lima persen dari uang pembinaan," jelas Fasti, salah satu atlet senam.

Fasti sendiri tidak mepermaslahkan keadaan itu."Ya mau bagaimana lagi. Kondisinya seperti itu," jelasnya.

Di luar masalah itu, Fasti sendiri merasa senang dengan penghargaan yang diberikan pemkot. "Memang ini yang ditunggu-tunggu atlet," katanya. Setidaknya, itu jadi bukti apresiasi pemkot pada prestasi para atlet. (d7x/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=180932

Aerobik Masal di Pemkab

[ Sabtu, 25 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Ratusan pegawai di lingkungan Pemkab Probolinggo kemarin (24/9) melakukan aerobik masal di halaman kantor pemkab di Dringu. Tidak hanya pegawai, para kepala dinas dan bagian juga ikut serta, termasuk Sekda Kusnadi.

Acara itu digelar dalam rangka memperingati hari olahraga nasional (haornas). Ddari pantauan Radar Bromo, sebelum beraerobik, lebih dulu digelar apel yang dipimpin Sekda Kusnadi.

Tapi, dalam apel pagi itu para pegawai tidak berseragam dinas, melainkan mengenakan pakaian olahraga. "Dengan momentum hari olah raga nasional ini, diharapkan atlet-atlet Kabupaten Probolinggo lebih berprestasi di tingkat regional hingga nasional," kata Sekda.

Dikatakan Sekda, kini Kabupaten Probolinggo telah mempunyai satu atlet untuk cabang olah raga anggar yang berprestasi di tingkat nasional. Atlet yang dimaksud ialah Diah Permatasari. Kini Diah tengah menjalani persiapan untuk berlaga di SEA Games 2011. "Sekarang (Diah) sedang menjalani latihan persiapan di Training Center, Jakarta," kata Sekda.

Menurut sekda, Diah menjadi salah satu atlet peraih emas yang mewakili kontingen Jawa Timur. Berkat prestasinya itu, diah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di Pemprov Jatim. "Masuk di Dispora (Dinas Pemudan dan Olah Raga) Provinsi," ujar Sekda.

Begitu upacara usai, langsung dilanjutkan dengan senam aerobik bersama. Musik rancak diputar mengiringi setiap gerakan aerobik yang berlangsung selama kurang lebih setengah jam. (qb/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=180931

Bakal Tambah Satu Kapal Patroli

[ Sabtu, 25 September 2010 ]
Rata PenuhSelama Ini Cuma Punya Satu

DRINGU - Untuk meningkatkan keamanan wilayah Timur Kabupaten Probolingo, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat bakal menambah sebuah kapal patroli. Sebab, selama ini kapal patroli yang dimiliki DKP tidak bisa mengkover seluruh wilayah perairan di kabupaten.

Selain itu, DKP hanya memiliki sebuah kapal patroli. Sementara tugasnya menjaga perairan di wilayah Paiton hingga daerah Tongas. " Kapal kami beroperasi dari wilayah paling Timur hingga ke Barat," jelas Dedy Isfandi, kepala DKP setempat kepada Radar Bromo beberapa waktu lalu.

Kapal itu sebenarnya memiliki kecepatan cukup tinggi. Namun karena jumlahnya cuma satu, tetap saja belum bisa mengkover seluruh perairan kabupaten yang memiliki luas 75 mil.

Apalagi jika ada kejadian yang lokasinya jauh dari pos DKP yang ada di pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo. "Lama kalau mau dilakukan pengejaran. Apalagi lokasi jauh dari pos," terang Dedy. Sementara kapal patroli itu standby di sekitar pos DKP.

Berdasarkan beberapa kondisi itulah, DKP memutuskan untuk menambah satu lagi kapal. Rencananya, kapal baru bakal dibuat menyerupai kapal yang lama. "Tidak jauh beda kapalnya," beber Dedy.

Misalnya spesifikasi mesin, tak jauh beda dengan pendahulunya. Perbedaannya terletak pada body yang lebih kecil dari sebelumnya. "Ukuran kapal lebih kecil," tuturnya.

Kapal baru dibuat lebih kecil, karena disesuaikan dengan lokasi pos wilayah Timur yang terletak di Desa Kalibuntu, Kraksaan. "Kapal harus bisa berjalan di kali (sungai)," terang dedy. Jika ukuran kapal terlalu besar, maka tidak bisa menyusuri sungai yang ada.

Dengan rencana penambahan kapal patroli itu, maka wilayah pengamanan akan dibagi menjadi dua. "Yakni, pos Barat dan pos Timur," jelas Dedy. Pos wilayah Timur ada di Kraksaan, yakni di Kalibuntu. Sementara pos wilayah Barat tetap di pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.

Semua rencana itu akan diperjuangkan oleh DKP agar segera terealisasi. "Masih kami usulkan rencana itu," jelas dedy. Targetnya, pada tahun 2011 rencana itu sudah terealisasi.

Sementara itu, Bakesbang Pol dan Linmas kabupaten yang juga memiliki armada patroli kelautan sudah menyiapkan peremajaan kapal patroli miliknya. Fokusnya pada mesin kapal.

Tujuannya tidak lain agar dapat mengejar kapal-kapal nelayan yang melanggar. Sebab. kapal yang digunakan operasi dua hari lalu (Kamis) tidak mampu menandingi kecepatan kapal nelayan.

Selain itu, kondisi kapal memang kurang layak beroperasi. " Kapal kami memang harus segara diperbaiki," jelas Soeparwiyono, kepala Bakesbang Pol dan Linmas.

Pria yang biasa disapa Pak Par itu mengakui, kapalnya sudah tua dan tidak mungkin melakukan pengejaran."Maklum Mas, sudah 10 tahun umur kapalnya," jelasnya.

Saat ini perealisasian peremajaan kapal sudah disetujui oleh pemkab. "Sudah di acc, tinggal pelaksanaanya saja," imbuhnya. (d7x/hn)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=180930

DPRD Buleleng Tertarik Kota

[ Sabtu, 25 September 2010 ]

PROBOLINGGO - Kota Probolinggo memiliki daya tarik bagi daerah lain. Komisi B DPRD Kabupaten Buleleng Provinsi Bali kemarin (24/9) berkunjung ke Kota Anggur ini. Mereka mengaku tertarik dengan kebersihan, tamanisasi hingga kekompakan partai politik (parpol) dalam membangun kota ini.

Kunker komisi B DPRD Kabupaten Buleleng diterima oleh Asisten Pemerintahan Agus Subagyono di ruang Sabha Bina Pradja pemkot. Pagi itu, Asisten Agus didampingi Kepala Dinas PU Sanusi Sapuwan, Kepala Dinas Sosial Edi Sutrisno, Kepala Badan Lingkungan Hidup Imanto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bambang dan Kabag Pemerintahan Sofwan Tohari.

Sebelum ke Kota Probolinggo, rombongan kunker yang diketuai Wakil Ketua DPRD Buleleng Ni Luh Tiwi Ismarherningrum itu sudah berkunjung ke Malang. Tujuan kunker ke kota ini tentang kebersihan, tamanisasi dan BPBD.

Komisi B DPRD Buleleng mendapat penjelasan tentang program tamanisasi yang sekarang menjadi ikon kota seribu taman. Di pinggiran jalan masuk ke kota, pengguna jalan sudah dimanjakan pemandangan taman, bentuk partisipasi dari satuan kerja, instansi vertikal, sekolah, rekanan, pengusaha hingga partai politik.

"Untuk taman nilainya sekitar Rp 10 juta. Melihat kondisi Kota Probolinggo lebih indah sekarang. Karena saya masih ingat, sekitar 10 sampai 15 tahun yang lalu Kota Probolinggo pernah mendapat predikat kota terkotor," ujar Asisten Agus.

Mengingat kota ini berada di kawasan pesisir pantai, untuk mengurangi panasnya maka taman menjadi salah satu solusi. "Di sini kan panas, daerah pesisir. Membuat taman dan menanam pohon peneduh untuk mengurangi panas. Kawasan ruang terbuka hijau harus 20 persen dari luas wilayah kota, salah satunya (ruang terbuka hijau) dengan tamanisasi," sambungnya.

Pemkot setempat baru membentuk BPBD sesuai dengan perda nomor 25 tahun 2009. Pembentukan BPBD untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan dini terhadap bencana alam di Kota Probolinggo.

Ni Luh Tiwi Ismarherningrum justru mengaku rada terkejut dengan sambutan yang diberikan oleh pemkot secara protokoler penuh. "Biasanya kami diterima oleh instansi yang kami tuju. Kami merasa dihormati sekali di sini," ucap Ni Luh yang mengatakan secara klimatologi dan topografi, Kota Probolinggo sama dengan Kabupaten Buleleng berada di garis pantai utara.

"Partisipasi partai politik bagus sekali, ikut sama-sama membangun kota. Menarik untuk kami petik adalah peran serta partai politik dalam ikut membangun kota. Taman ini suatu kemauan dari pemkot untuk menjadi kota sebagai kota seribu taman," tambah satu-satunya dewan perempuan yang ikut kunker.

Tamanisasi seperti menjadi program pembius yang positif bagi anggota DPRD Buleleng. Kekompakan semua instansi hingga parpol yang ikut membangun taman di wilayah kota.

"Ini menjadi motivasi bagi kami agar bagaimana pilar pembangunan di Buleleng bisa menjadi seperti ini. Penataan taman bagus sekali, selamat untuk Kota Probolinggo. Karena saya sering lewat di sini dan sekarang sudah berubah," ucap anggota komisi B DPRD Buleleng Putu Mangku Mertayasa dari PDIP. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=180929

Besok Pelajar Telusur Pesisir

[ Sabtu, 25 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Masih dalam rangka hari jadi Kota Probolinggo ke-651, digelar kegiatan bertajuk telusur pesisir. Agenda menyusuri hutan mangrove itu dilaksanakan besok (26/9). Acara itu akan melibatkan sekitar 175 murid dari tingkat SMP dan SMA se-kota.

Peserta masing-masing 15 murid dari 25 sekolah. Telusur pantai dimulai besok pukul 06.00. Start di kawasan Ketapang. Sebelum berangkat seluruh peserta mengikuti penanaman 5000 batang mangrove di Ketapang.

Untuk memastikan kesiapan agenda tersebut, kemarin (24/9) tim dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan Dinas Pertanian kembali mengecek lokasi. "Kegiatan ini untuk memperkenalkan kepada para pelajar tentang kawasan mangrove serta ekosistem yang ada di dalamnya," kata Ketua Panitia Sudiman sesaat setelah melakukan pengecekan.

Secara teknis Sudiman menjelaskan peserta telusur pesisir bakal dibagi menjadi 9 kelompok. Masing-masing kelompok ada dua orang pendamping yang bertugas memberikan penjelasan kepada peserta.

Telusur pesisir ini melintasi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Ketapang, Pilang dan Sukabumi. Jarak tempuh yang dibutuhkan selama telusur sekitar 10 km dengan catatan waktu 2 jam.

"Jalannya berkelok-kelok, medannya menantang. Ada jembatan yang lebarnya hanya 30 cm. Jadi, jalannya harus satu-satu (tidak boleh berdampingan) dan hati-hati," beber Sudiman yang juga Kabid Pengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di DKP.

Panitia kembali melakukan pengecekan sebelum pelaksanaan untuk melihat perbaikan-perbaikan, apakah sudah terselesaikan atau belum. "Kami harus menjamin keselamatan peserta. Cek terakhir perbaikan-perbaikan. Karena ada beberapa jembatan dengan lebar variasi yang memerlukan perbaikan," lanjut Sudiman.

"Ada jalan pematang yang tergerus pantai harus diperbaiki," sambung Kabid Kehutanan dan Perkebunan Retno Fajar Winarti. Jangka panjangnya, lanjut Sudiman, arah telusur pesisir ini bisa menjadi salah satu wisata alam yang dimiliki Kota Probolinggo.

Mengingat kondisi medan yang tidak mudah, panitia mengimbau agar peserta yang didelegasikan oleh sekolah bisa menyiapkan diri. Yaitu kondisi fisik kesehatan harus prima, selalu berhati-hati dan waspada dan penuh konsentrasi (perhatikan medan).

"Satu lagi, peserta tidak boleh jahil. Kami sudah menyiapkan tim kesehatan dari PMI. Tadi (kemarin) kami juga melibatkan PMI saat mengecek lokasi supaya bisa menentukan posisi tenaga kesehatan di titik-titik tertentu," ungkap Sudiman lagi. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=180926

DPRD Buleleng Tertarik Kota

[ Sabtu, 25 September 2010 ]

PROBOLINGGO - Kota Probolinggo memiliki daya tarik bagi daerah lain. Komisi B DPRD Kabupaten Buleleng Provinsi Bali kemarin (24/9) berkunjung ke Kota Anggur ini. Mereka mengaku tertarik dengan kebersihan, tamanisasi hingga kekompakan partai politik (parpol) dalam membangun kota ini.

Kunker komisi B DPRD Kabupaten Buleleng diterima oleh Asisten Pemerintahan Agus Subagyono di ruang Sabha Bina Pradja pemkot. Pagi itu, Asisten Agus didampingi Kepala Dinas PU Sanusi Sapuwan, Kepala Dinas Sosial Edi Sutrisno, Kepala Badan Lingkungan Hidup Imanto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bambang dan Kabag Pemerintahan Sofwan Tohari.

Sebelum ke Kota Probolinggo, rombongan kunker yang diketuai Wakil Ketua DPRD Buleleng Ni Luh Tiwi Ismarherningrum itu sudah berkunjung ke Malang. Tujuan kunker ke kota ini tentang kebersihan, tamanisasi dan BPBD.

Komisi B DPRD Buleleng mendapat penjelasan tentang program tamanisasi yang sekarang menjadi ikon kota seribu taman. Di pinggiran jalan masuk ke kota, pengguna jalan sudah dimanjakan pemandangan taman, bentuk partisipasi dari satuan kerja, instansi vertikal, sekolah, rekanan, pengusaha hingga partai politik.

"Untuk taman nilainya sekitar Rp 10 juta. Melihat kondisi Kota Probolinggo lebih indah sekarang. Karena saya masih ingat, sekitar 10 sampai 15 tahun yang lalu Kota Probolinggo pernah mendapat predikat kota terkotor," ujar Asisten Agus.

Mengingat kota ini berada di kawasan pesisir pantai, untuk mengurangi panasnya maka taman menjadi salah satu solusi. "Di sini kan panas, daerah pesisir. Membuat taman dan menanam pohon peneduh untuk mengurangi panas. Kawasan ruang terbuka hijau harus 20 persen dari luas wilayah kota, salah satunya (ruang terbuka hijau) dengan tamanisasi," sambungnya.

Pemkot setempat baru membentuk BPBD sesuai dengan perda nomor 25 tahun 2009. Pembentukan BPBD untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan dini terhadap bencana alam di Kota Probolinggo.

Ni Luh Tiwi Ismarherningrum justru mengaku rada terkejut dengan sambutan yang diberikan oleh pemkot secara protokoler penuh. "Biasanya kami diterima oleh instansi yang kami tuju. Kami merasa dihormati sekali di sini," ucap Ni Luh yang mengatakan secara klimatologi dan topografi, Kota Probolinggo sama dengan Kabupaten Buleleng berada di garis pantai utara.

"Partisipasi partai politik bagus sekali, ikut sama-sama membangun kota. Menarik untuk kami petik adalah peran serta partai politik dalam ikut membangun kota. Taman ini suatu kemauan dari pemkot untuk menjadi kota sebagai kota seribu taman," tambah satu-satunya dewan perempuan yang ikut kunker.

Tamanisasi seperti menjadi program pembius yang positif bagi anggota DPRD Buleleng. Kekompakan semua instansi hingga parpol yang ikut membangun taman di wilayah kota.

"Ini menjadi motivasi bagi kami agar bagaimana pilar pembangunan di Buleleng bisa menjadi seperti ini. Penataan taman bagus sekali, selamat untuk Kota Probolinggo. Karena saya sering lewat di sini dan sekarang sudah berubah," ucap anggota komisi B DPRD Buleleng Putu Mangku Mertayasa dari PDIP. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=180925

Satpam RS Terlindas Truk

[ Sabtu, 25 September 2010 ]
SUMBERASIH - Seorang satpam sebuah rumah sakit di Gresik, Kamis (23/9) malam jadi korban tewas dalam kecelakaan di jalan raya Pesisir, Sumberasih Probolinggo. Lelaki bernama Ansori Setyawan, 36, warga Gresik itu motornya bersenggolan dengan pengendara motor lain, lalu tubuhnya terlindas truk tronton pengangkut kayu.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00, tak jauh dari pos polisi Pesisir. Motor yang ditumpangi Ansori bernopol W 6502 GU melaju dari arah timur. Di saat bersamaan, juga dari arah timur, meluncur pula sepeda motor nopol N 2937 TG yang ditumpangi Abdul Rahman, 28, warga Nguling.

Nahas, dua motor itu bersenggolan. Motor yang dikendarai Abdul lalu meluncur masuk kolong truk dan terlindas. Tapi Abdul selamat. Sedangkan motor Ansori tak sampai masuk kolong truk. Tapi Ansori yang masuk kolong truk hingga terlindas.

Mustofa, 46, warga Surabaya adalah sopir truk pengangkut kayu log milik PT KTI Probolinggo itu. Truk nahas itu dalam perjalanan dari PT KTI. "Saya baru berangkat dari pelabuhan (Tanjung tembaga)," jelas Mustofa. Ia tak tahu persis bagaimana sampai truknya melindas seseorang.

Setelah kejadian itu, kedua korban dilarikan ke RSUD Dr Moh. Saleh Kota Probolinggo. Abdul masuk UGD, Ansori masuk kamar mayat. "Saya tidak tahu, hanya tiba-tiba ditabrak dari belakang," aku Abdul kepada Radar Bromo.

Sementara itu di kamar mayat, ada seorang tetangga Ansori asal Jember yang datang. Selanjutnya jasad Ansori dibawa pulang ke Gresik malam itu juga. (d7x/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=180923