Selasa, 03 Agustus 2010

Kerapan Pertama di Agustusan

[ Selasa, 03 Agustus 2010 ]
GADING - Untuk kali pertama, HUT Kemerdekaan RI di Gading diperingati dengan menggelar kerapan Sapi. Acara ini digelar di lapangan Desa Condong, Gading. Rencananya, pada tahun-tahun berikutnya acara ini rutin digelar.

Koordinator kegiatan H. Muhsin mengatakan, kerapan Sapi itu digelar dengan melibatkan beberapa penanggung jawab. Yakni, Kepala Desa (Kades) Condong H. Jazuri, mantan kades Andungbiru, Kecamatan Tiris H. Samud; tokoh masyarakat Desa Pekalen H. Hadari dan Muhsin sendiri. "Jadi ini kesepakatan bersama," terangnya.

Kegiatan itu sendiri dilaksanakan pada Sabtu (31/7) dan Minggu (1/8). Namun walau baru pertama, kerapan Sapi ini diikuti cukup banyak peserta. Yakni, 104 pasang Sapi.

Acara pun berlangsung meriah. Sebab tak hanya sebagai ajang lomba. Kerapan Sapi ini juga menjadi hiburan bagi masyarakat sekitar. Selain Kabupaten dan Kota Probolinggo, peserta juga berasal dari Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember.

Lomba sendiri dibagi dalam tiga kelompok. Yakni kelompok Sapi besar sebanyak 48 pasang, Sapi tanggung 24 pasang dan Sapi kecil 32 pasang.

Untuk menang, pasangan Sapi harus berlari menempuh lapangan sejauh 200 meter. Sementara lebar lapangan 35 meter. Sebagai batas, panitia menyiapkan pagar bambu sepanjang jalur lomba. Sementara penonton harus menyaksikan dari luar pagar. "Selain sebagai jalur, fungsinya juga agar penonton aman," ujar Muhsin.

Mekanisme lomba menurut Muhsin, memakai sistem gugur. Dari masing-masing kelompok, 2 pasang Sapi lebih dulu diadu di babak kualifikasi. Lalu, pemenang lomba dimasukkan ke kelompok A. Sementara yang kalah masuk kelompok B. "Meski kalah, itu hanya untuk pemisahan kelompok," terangnya.

Selanjutnya, kelompok A dilomba dengan kelompok B. Pemenang di setiap pertandingan berhak maju ke babak selanjutnya. Sementara yang kalah tidak bisa melaju ke babak selanjutnya. "Sampai tersisa juara 1, 2, dan 3," tutur Muhsin.

Setiap pertandingan kata Muhsin, terdiri dari 2 pasang. Total jumlah seluruh pertandingan sekitar 100 pertandingan. Termasuk final dan semifinal. Ada seorang wasit yang memimpin pertandingan. Tugasnya yakni melepas garis start. Selain itu juga untuk menilai adanya kecurangan atau kesalahan yang dilakukan peserta. (*)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=showpage&rkat=4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar