Selasa, 03 Agustus 2010

Anggaran Seret, Bantuan Susut

Senin, 02 Agustus 2010 ]
PROBOLINGGO-Ada yang sedikit mengganjal di hati para pembudidaya rumput laut di Kabupaten Probolinggo memasuki musim tanam kali ini. Sebagian dari mereka mengaku kecewa dengan pemkab, lantaran tahun ini hanya segelintir kelompok budidaya yang mendapatkan bantuan.

Sakrim, ketua kelompok budidaya rumput laut Potreh Koneng asal Dusun Parsean, Desa Tamansari, Dringu mengatakan, tahun ini bantuan Pemkab seret. "Sampai sekarang ini kelompok saya masih belum dapat bantuan," keluhnya.

Padahal setahun lalu, dijelaskan Sakrim, kelompoknya mendapatkan bantuan berupa ancak atau tempat untuk pembudidayaan rumput laut yang terbuat dari bambu dan tali tampar sebanyak 10 unit.

"Terus terang bantuan dari pemerintah itu sangat kami butuhkan. Mengingat beberapa tahun sebelumnya budidaya kami sempat gagal panen, karena ombak besar. Dengan adanya bantuan pemerintah bisa membuat usaha kami terdongkrak," jelasnya.

Menurut Sakrim, saat ini kondisi alam di Kabupaten Probolinggo sangat menunjang untuk membudidayakan rumput laut. "Bersamaan dengan datangnya angin gending, gelombang yang tinggi sudah tidak ada lagi. Sekarang ini saat yang tepat untuk membudidayakan rumput laut lagi," terang Sakrim.

Hembusan angin gending yang sebulan terakhir ini mulai musim kembali dijelaskan Sakrim justru membuat kondisi rumput laut yang dibudidayakan malah tambah bagus. "Adanya angin gending itu bisa membuat rumput laut bebas dari penyakit. Karena jamur-jamur tidak akan bertahan bila terken angina gending," beber Sakrim.

Kelompok budidaya Potreh Koneng milik Sakrim ini termasuk salah satu kelompok budidaya rumput laut yang masih eksis di Probolinggo. Saat ini Potreh Koneng mempunyai total 26 ancak yang tersebar di dua desa. Di Tamansari ada enam ancak, sementara di Pajurangan ada 20 ancak. Dari 26-ancak tersebut Sakrim mengaku bisa menghasilkan 100 kg-8 kuintal bila panen.

Sementara itu Dedy Isfandi, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan mengakui kalau tahun ini tidak semua pembudidaya mendapatkan bantuan dari pemkab. Itu karena anggaran dari pemkab sendiri terbatas.

"Tahun ini hanya 2 kelompok pembudidaya rumput laut di Desa Banjarsari, Sumberasih dan Sukokerto, Pajarakan yang dapat bantuan. Tahun ini memang anggarannya terbatas," kata Dedy saat dihubungi Radar Bromo kemarin.

Karena anggaran cukup terbatas itulah, Dedy menjelaskan tahun ini jumlah pembudidaya rumput laut yang menerima bantuan secara otomatis susut. "Tujuan kami memberikan bantuan itu, agar nelayan tidak hanya fokus mencari ikan di laut. Mengingat saat ini populasi ikan terus menyusut," jelasnya.

Karena itu Pemkab masih memberikan bantuan untuk pembudidaya rumput laut agar terus melakukan aktifitasnya. Namun mengingat anggarannya terbatas, maka yang menerima bantuan pun juga terbatas. "Harapan kami, kedepan pembudidaya sudah bisa mandiri," harapnya. (mie/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=173043

Tidak ada komentar:

Posting Komentar