Rabu, 29 September 2010

Menolak Berhubungan, Disiram Minyak Panas

[ Rabu, 29 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Nasib malang menimpa Sutin, 30, warga RT 1/RW 6 Dusun Kulak Selatan Krajan, Desa Wringin Anom, Tongas Probolinggo. Wajah ibu rumah tangga ini disiram dengan minyak goreng panas oleh suaminya sendiri, yakni Suhud, 40.

Kejadian ini menimpa Sutin pada Sabtu (25/9) malam lalu. Sekitar pukul 21.00, Sutin merebahkan diri di ranjang kamarnya karena sudah tak kuat menahan kantuk. Tetapi, ketika ia sedang nyenyak tidur, Suhud masuk kamar dan meminta "jatah" pada Sutin.

Tapi, Sutin merasa kelelahan. Ia pun menolak ajakan hubungan intim dari sang suami. "Malam itu saya tidur karena kelelahan. Kemudian dia (Suhud) datang dan meminta hubungan intim. Sayang bilang kalau saya tidak kuat," ujar Sutin yang biasa dipanggil Titin ini kemarin (28/9).

Hanya, Suhud tetap memaksa Sutin melayaninya. Akhirnya Titin menyilakan sang suami melakukannya, sementara ia tetap berbaring dengan mata terpejam. "Saya suruh dia ngambil sendiri. Tapi mata saya tetap terpejam," kata Titin.

Suhud pun mulai menyalurkan hasratnya. Tapi, di tengah hubungan itu mendadak berhenti dan pergi ke dapur. Beberapa saat kemudian Suhud kembali ke kamar dengan membawa sebuah gelas di tangan. Gelas itu bukan berisi air, tapi minyak goreng panas.

Saat itu, Titin tidak mengetahui isi gelas di tangan suaminya tersebut. "Saya tidak tahu kalau itu minyak goreng. Saya mengira isinya air minum," ujar Titin.

Kemudian begitu sampai di dalam kamar, Suhud langsung menyiramkan minyak goreng yang masih panas itu ke muka Sutin. "Kamu mengandalkan kecantikan, kan?" kata Sutin menirukan ucapan sang suami ketika menyiramkan minyak goreng ke mukanya.

Disirami dengan minyak goreng, Titin pun menjerit kepanasan, sementara Suhud melarikan diri malam itu juga. Tidak hanya muka Titin yang terkena siraman minyak goreng panas, putri Titin yakni Atis Solehah yang berumur 3,5 tahun juga terkena cepratan minyak panas.

Dikatakan Titin, Solehah saat itu sedang tidur di sampingnya. "Begitu terkena cepratan minyak goreng, dia (Solehah) terbangun dan langsung menangis," ujar Titin lagi.

Begitu mengalami kekerasan dari sang suami, Titin kemudian langsung menuju RSUD Tongas untuk mendapatkan perawatan. Dari sini, ibu rumah tangga ini kemudian melaporkan perlakuan suaminya ke Polsek Tongas. "Saya berharap dia bisa tertangkap dan dihukum dengan seadil-adilnya," kata Titin.

Menurut Titin, kehidupan rumah tangganya dengan Suhud selama ini memang sering diwarnai dengan pertengkaran. "Hampir setiap hari bertengkar," aku Titin.

Bahkan tidak jarang pertengkaran itu berakhir dengan pemukulan. Suatu saat, ungkap Titin, dirinya pernah mengalami luka setelah dipukul Suhud. "Tapi saat itu saya tidak melapor ke polisi. Usai bertengkar, ia saya terima kembali," katanya.

Lalu, bagaimana langkah Polsek Tongas dalam kasus ini? Kapolsek Tongas AKP Sugeng Piyanto saat dihubungi Radar Bromo mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari korban.

Tetapi, ia mengatakan kasus ini bukan merupakan Kekerasa Dalam Rumah Tangga (KDRT). "Laporannya sudah diterima. Tapi itu bukan kasus KDRT," katannya.

Menurut kapolsek, dikatakan bukan KDRT karena antara pelaku dan korban sudah lama tidak tinggal serumah. Lagi pula hubungan keduanya hanya diikat dengan pernikahan sirri. "Dalam minggu ini kami akan panggil saksi-saksi dan korbannya," ujarnya. (qb/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=181931

Tidak ada komentar:

Posting Komentar