Rabu, 29 September 2010

CJH Kota Manasik Terakhir

[ Rabu, 29 September 2010 ]
PROBOLINGGO-Para calon jamaah haji (CJH) Kota Probolinggo kemarin (28/9) mengikut manasik haji terakhir sebelum berangkat November nanti. Acara manasik yang diselenggarakan Kantor Kementrian Agama (Kemenang) Kota Probolinggo itu dilaksanakan di alun-alun kota.

Sekitar pukul 07.30 ratusan CJH mulai berkumpul di Majid Agung Raudlatul Jannah Kota Probolinggo. Para CJH datang dengan mengenakan pakaian ihram lengkap, layaknya hendak melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

Namun sebelum melakukan praktik, terlebih dahulu para CJH mendapatkan materi tentang haji di masjid kebanggaan warga Kota Probolinggo itu. Adalah KH Safruddin dari Kedopok yang menjadi pematerinya. Segala materi yang berkaitan dengan haji dibahasnya dengan tuntas. Dari rukun hingga hal-hal yang disunahkan.

Hal itu, juga disambut baik oleh para CJH. Tak jarang mereka yang mengajukan pertanyaan ketika ada yang tidak dimengerti. Yang menarik, ada salah seorang CJH yang menanyakan tentang haji mabrur.

Mendapat pertanyaan itu, Kiai Safrudin menjelaskan kalau haji mabrur itu tidak ada balasan kecuali surga Allah. Dan, salah satu tandanya adalah perilakunya akan menjadi lebih baik dibanding sebelum melaksanakan ibadah haji.

"Makanya, janga heran bila nanti di Makkah tiba-tiba ada yang menempeleng tapi tidak ketahuan siapa orangnya. Itu, berarti ditempeleng oleh malaikat dan dimaafkan oleh Allah. Tapi, tidak usah takut asal sebelum berangkat minta maaf dulu," ujarnya.

Usai dicekoki materi haji, acara pun dilanjutkan dengan praktik. Para CJH dibagi menjadi empat kelompok, dengan seorang ketua rombongan dan seorang ketua regu. Masing-masing kelompok juga didampingi oleh seorang pendamping, yang siap menuntun mereka hingga tuntas berpraktik.

Dari depan masjid, mereka mulai bergerak menuju tengah alun-alun. Dengan berjalan kaki sambil membaca talbiyah. Labbaik allahumma labbaik, labbaika lasarikalaka labbaik,... Mereka pun, bergerak menuju tengah lapangan yang berada persis di depan masjid tersebut.

Sampai di lapangan yang diibaratkan kota Makkah itu, sudah tersedia miniatur Kakbah. "Kita sudah sampai di Kota Makkah, mari membaca doa memasuki Kota Makkah," ujar salah seorang koordinator.

Runtutan kegiatan dilaksanakan sambil menghafal doa-doa. Seperti niat umrah, ihram/haji. Mereka juga memeragakan cara tawaf, sa'i, jumrah dan rangkaian ibadah haji lainnya. "Kalau kesulitan untuk mencium hajar aswad, tidak usah dipaksakan. Cukup melambaikan tangan, sama saja," ujar koordinator tersebut.

Mendapat intruksi itu, CJH juga menurutinya. Mereka hanya melambaikan tangan dan melakukan cium jauh. "Tapi, kalau nanti ada kesempatan silakan menciumnya. Itu lebih baik," lanjut koordinator tersebut.

Kepala TU Kementrian Agama (Kemenang) Kota Probolinggo Taufiq dan Kasi Haji dan Umroh Zulaikha, juga terlihat mendampingi mereka. Mereka juga ikut melakukan tawaf, sa'i dan kegiatan lainnya bersama para CJH.

Menurut Taufiq, manasik kemarin adalah yang terakhir sebelum para CJH berangkat ke tanah suci. Sehingga, diharapkan CJH bisa memahami betul tentang tatacara beribadah haji dengan benar. "Setelah ini tidak ada manasik lagi. Nanti tinggal menunggu pelepasan yang akan dilakukan oleh wali kota," ujarnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=181919

Tidak ada komentar:

Posting Komentar