Selasa, 21 September 2010

Ormas Imbau Masyarakat Hati-Hati

[ Senin, 20 September 2010 ]
Soal Pembunuhan yang Terjadi Beruntun

KRAKSAAN - Selama Ramadan hingga saat ini, Kota dan Kabupaten Probolinggo diguncang empat kasus pembunuhan. Yang terakhir terjadi di Kota Probolinggo pada Sabtu (19/9). Kondisi ini membuat prihatin sejumlah kalangan. Kalangan ormas (organisasi kemasyarakatan) Kabupaten Probolinggo pun minta masyarakat tenang dan hati-hati.

Seperti diungkapkan Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo H Ahmad Budiono. Budiono mengaku prihatin dengan kasus-kasus tersebut. Terlebih, kasus-kasus itu terjadi selama Ramadan dan bulan Syawal. "Kasus ini menjadi perhatian kami. Terus terang kami prihatin," ujar Budiono.

Budiono menilai, pembunuhan yang terjadi memiliki keterkaitan dengan banyak aspek. Di antaranya, kesenjangan sosial, ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat. Misalnya persoalan ekonomi. "Orang yang hidup di bawah garis kemiskinan pasti kesulitan. Dan bisa bertindak semaunya. Apalagi jika diprovokasi dengan isu sensitif," sebut Budiono

Kini Budiono berharap, Polres Probolinggo bisa menyelesaikan semua kasus tersebut. Tentu saja menurutnya, kerjasama antar semua kalangan sangat dibutuhkan. Sebab hal itu akan mempermudah selesainya sebuah kasus. "Termasuk para politisi," ujarnya.

Sementara Ketua PCNU Kraksaan H Nasrullah A Sujai mengaku belum bisa berkomentar. Sebabnya, PCNU Kraksaan belum membahas secara organisasi persoalan itu. Menurut Suja'i, pihaknya belum menentukan sikap. "Kami rapatkan secara organisasi dulu," ujar Sujai.

Berbeda dengan Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH Syaiful Hadi. Kiai Syaiful mengaku pembunuhan yang terjadi akhir-akhir ini cukup meresahkan. Masyarakat menurutnya harus berhati-hati menyikapi isu tersebut. "Apalagi pembunuhan terjadi karena isu yang sensitif," ujarnya.

Mestinya kata Kiai Syaiful, Ramadan dijadikan sebagai momen menambah amal ibadah. Bukannya melaksanakan ibadah, namun justru membuat dosa. "Ini malah merusak iklim kondusif di masyarakat. Ini tidak boleh berlanjut," tegasnya.

Kiai Syaiful juga mengingatkan tentang terjadinya kasus video porno yang awalnya disebut melibatkan guru ngaji. Menurutnya itu juga termasuk isu sensitif. "Setelah dicek di lapangan, ternyata mantan guru ngaji. Jadi masyarakat harus hati-hati dan jangan berbuat aneh-aneh," imbaunya.

Kiai Syaiful lantas mengajak ulama dan pemimpin untuk bersama-sama memberikan pemahaman kepada masyarakat. Agar tak mudah melakukan tindakan yang merugikan. Baik merugikan diri sendiri, maupun orang lain. "Harus turun bersama-sama. Jangan parsial," tuturnya.

Komentar serupa disampaikan Ketua MUI Kabupaten Probolinggo KH Mohammad Hasan Saiful Islam. Menurut Saiful Islam, MUI cukup prihatin dengan kasus-kasus tersebut. "Ini bisa meresahkan masyarakat. Keamanan masyarakat juga ikut terancam," tegasnya.

Karena itu dia berharap, kepolisian bisa segera mengungkap kasus-kasus tersebut. Apalagi pembunuhan yang terjadi selama Ramadan. Menurutnya, tidak selayaknya hal itu terjadi. Sebab Ramadan mestinya menjadi wahana untuk mensucikan diri dan menambah amal ibadah. "Akhirnya kok malah salah kaprah," tegas Nung Beng -panggilannya.

Kiai Saiful Islam juga mengingatkan Polres Probolinggo agar jangan lengah. Terutama menghadapi isu-isu sensitif. Namun juga jangan melupakan kasus-kasus lama. Misalnya menurut dia, pembunuhan yang dilakukan pada M Saiful Bahri, guru MAN Pajarakan. "Kita belum melihat hasil kerja polisi," tegasnya.

Kasus lain yang belum terungkap menurutnya, penembakan terhadap aktifis LSM Abdul Kadir 'Adeng'. Juga pembunuhan terhadap wartawan Herliyanto beberapa tahun lalu. "Kinerja Polres harus ditingkatkan. Kasus-kasus itu harus diungkap dan diselesaikan," pinta Kiai Saiful Islam serius.

Tak lupa dia berharap, masyarakat harus berhati-hati. Khususnya dalam bertindak dan melaksanakan kegiatan sehari-hari. Juga jangan gegabah dalam mengambil setiap keputusan yang menyangkut kepentingan orang lain. "Masyarakat harus tetap tenang. Sambil memantau kinerja kepolisian," pungkasnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=180046

Tidak ada komentar:

Posting Komentar