Selasa, 21 September 2010

BB: Kapolsek Dringu AKP Riduwan kemarin menunjukkan barang bukti anten

[ Selasa, 21 September 2010 ]
Bukan Anten HT BB Kasus Pembantaian Pemuda Kampung Dok

PROBOLINGGO - Dugaan pihak keluarga bahwa pembantaian Toni Satriyono, 25, sampai melibatkan oknum polisi bisa jadi mentah. Sebab, salah satu barang bukti (BB) yang dijadikan dasar dugaan tersebut ternyata meleset.

BB yang dimaksud adalah sebuah antenna yang sempat ditemukan di TKP, tempat tewasnya Toni pada Sabtu (18/9) dini hari. Ayah Toni, Suyono, menyebut putranya sempat menggenggam sebuah anten Handy Talkie (HT).

Tapi kemarin Polsek Dringu membeber BB itu. Kapolsek AKP Riduwan menjelaskan kepada Suyono bahwa antenna itu memang ditemukan di TKP. Tapi, tidak pada tubuh, apalagi dipegang oleh Toni. "Antena itu ditemukan di TKP, tapi bukan pada tubuh Toni," jelas Kapolsek.

Menurutnya, dalam melakukan olah TKP pihaknya memang mengumpulkan barang-barang yang dicurigai sebagai BB. Baik itu nantinya benar-banar ada kaitannya dengan peristiwa atau tidak. "Kan, siapa tahu. Namannya juga siapa tahu," ujarnya.

Lalu Kapolsek juga sempat membandingkan antenna yang ditemukannya di TKP dengan antenna miliknya. Ternyata, BB antenna itu lebih mirip antenna radio, bukan antenna HT. "Antenna itu pernikel, bukan antenna HT seperti punya polisi," ujarnya.

Menurut Riduwan, pihaknya sengaja memberikan pembanding agar jelas. "Setelah diberikan pembanding, orang tua korban membernarkan kalau itu bukan antenna HT," jelas Kapolsek.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, Toni Satriyono ditemukan tewas mengenaskan pada Sabtu (18/9) dini hari. Warga Jl Ikan Cumi-Cumi Mayangan Kota Probolinggo itu ditemukan tak bernyawa dengan tubuh mengenaskan di sebuah parit kecil di desa Pabean, Dringu Kabupaten Probolinggo. Pada tubuh pemuda gempal itu ditemukan banyak luka bacok. Di antaranya di bagian pipi kiri, bahu kanan-kiri dan perutnya.

Kasus tersebut kini ditangani Polsek Dringu. Kapolsek AKP Riduwan mengatakan kalau pihaknya masih terus melakukan penyelidikan kasus tersebut. Bahkan, sampai kemarin sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi. Saksi yang kemarin diperiksa adalah ayah Toni, Suyono.

Kemarin polisi membeberkan beberapa BB yang berhasil ditemukan saat melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). BB itu berupa kopyah berwarna hitam dan sebuah antenna.

Polisi juga meminta keterangan Suyono terhadap BB tersebut. Suyono pun mengakui kalau kopyah yang ditemukan di TKP seperti milik putranya. "Saya memang pernah melihat Toni memakai koyah itu," ujar Suyono kemarin.

Sebelumnya Suyono sempat menduga-duga soal pelaku pembunuhan putranya. Ia menduga ada keterlibatan oknum polisi berinisial D. Dugaan ini didasari fakta bahwa kepergian Toni malam itu karena ditelepon oleh D. Dan sewaktu ditemukan tewas, polisi mendapati sebuah antenna yang semula disebut antenna HT yang biasa dipakai polisi.

Tapi, kemarin Suyono telah mendapat penjelasan dan pembuktian langsung BB anten tersebut. Lalu apakah dugaan keterlibatan oknum polisi dalam kasus ini mentah begitu saja?

Kapolsek AKP Riduwan mengaku masih belum bisa memastikannya. Ia menegaskan masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikannya. "Kami masih terus melakukan penyelidikan dan berusaha keras untuk mengungkap kasus tersebut," ujarnya. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=180225

Tidak ada komentar:

Posting Komentar