Jumat, 16 Juli 2010

Takut Meledak, Amankan Tabung Gas

[ Kamis, 15 Juli 2010 ]
Di Pinggir Sungai, Dipakai Seminggu Lagi

KREJENGAN - Kekhawatiran warga terhadap tabung gas terus terjadi di sejumlah daerah. Di Desa Opo-opo, Krejengan, Kabupaten Probolinggo misalnya, sekitar 16 warga meletakkan tabung gas program konversi di pinggir sungai Rondoningo. Sungai yang melintas di desa setempat.

Tabung-tabung itu dibawa sekitar pukul 10.00 WIB. Mahmud, 51, seorang warga mengatakan, dirinya takut tabung itu meledak. Walau sebenarnya, tabung itu sudah diuji. Namun, dirinya belum yakin.

Karena itu, dia meletakkan tabung itu di pinggir sungai tersebut. Tujuannya tidak lain untuk diamankan. "Kalau meledak, kan meledak di sini (pinggir sungai, Red). Yang penting tidak di rumah," ujar Mahmud.

Mahmud mengaku akan meletakkan tabung gas itu selama seminggu di pinggir sungai. Jika dalam kurun waktu seminggu tidak terjadi apapun, baru tabung itu akan dia gunakan. "Lihat saja hasilnya dulu. Nanti kan bisa kelihatan," terangnya.

Selain Mahmud, ada juga Ahmad, 39. Ahmad pun mengaku takut tabung gas miliknya meledak. Sebab, dirinya sering menonton tayangan berita. "Di situ kan sering bocor, lalu meledak. Bayangkan seisi rumah bisa hangus," kata Ahmad.

Selain keduanya, ada sekitar 14 warga yang melakukan hal serupa. Tabung-tabung tersebut diletakkan tersusun. Posisinya persis di pinggir sungai. Kebetulan air sungai itu sedang surut. Sehingga, tabung-tabung itu terlihat dari jembatan di atas sungai itu. "Selain takut, ini juga uji coba," tambah Ahmad.

Mohammad Suraji, 35, tokoh warga setempat mengatakan, warga masih khawatir terhadap kompor gas tersebut. Sebab kata Suraji, disinyalir banyak terjadi kebocoran pada tabung tersebut.

Namun Suraji mengatakan, dirinya sudah memberikan penjelasan pada warga. Dia menjelaskan pada warga, tabung gas tersebut sebenarnya tidak berbahaya. Sebab sebelum dibagikan, tabung sudah dicek. Yakni, dengan cara dimasukkan ke dalam air. "Ternyata tidak ada kebocoran," ujar Suraji.

Kholilurrahman, 30, tokoh setempat lainnya juga mengaku sudah memberi pengertian pada 16 warga tersebut. Namun apa mau dikata, ketakutan warga lebih kuat. Sehingga 16 warga itu berkeras mengamankan tabung tersebut. "Saya kan tidak bisa melarang," lanjutnya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=169883

Tidak ada komentar:

Posting Komentar