Jumat, 16 Juli 2010

Keluarga Korban Histeris di Kamar Mayat

15 Juli 2010, 22:13:17

suarasurabaya.net| Korban meninggal dalam insiden kecelakaan ini, tercatat atas nama NURUL ROHMAN (35), warga Dusun Gempol, Desa Pandansari, kecamatan Senduro dan Ny. SUTARNI (65), warga desa/Kcamatan Wonoasih, Kabupaten Probolinggo.

Kedua korban yang kondisinya mengenaskan, dievakuasi petugas ke kamar mayat RSU dr Haryoto Lumajang untuk menunggu proses identifikasi dan perawatan sembari menunggu keluarganya datang.

Sebentar di kamar mayat, datang serombongan keluarga korban NURUL ROHMAN yang langsung histeris. Mereka berusaha menerobos ruangan penyimpanan jenazah untuk melihat langsung kondisi jenasah bapak dua anak itu.

Di dalam ruang penyimpanan mayat, sejumlah keluarganya langsung histeris tak karuan mendapati jenasah NURUL ROHMAN tak berbentuk lagi. Kepalanya remuk dilindas roda bus hingga otaknya berceceran.

Kondisi inilah yang membuat keluarga korban berteriak-teriak histeris hingga menjadikan suasana kamar mayat RSU dr Haryoto Lumajang yang semula sepi, berubah riuh rendah.

Sejumlah keluarga perempuan, terlihat beruntun pingsan dan dibantu keluarga lainnya untuk dimasukkan ke dalam mobil. Pun demikian keluarga laki-laki yang terus menangis keras menyesali kejadiannya.

Menurut MUHAMMAD (42), seorang keluarga NURUL ROHMAN yang ditemui DIDI reporter Sentral FM Lumajang di lokasi, dikatakan jika korban sejak siang memang menghilang dari rumahnya. ”Padahal, malam ini ada hajatan Khol di rumah. Tapi, sejak siang NURUL ROHMAN menghilang tanpa pamit,” ungkapnya.

Sore harinya, tiba-tiba ada perangkat desa yang mendatangi rumah keluarganya dan mengabarkan jika NURUL ROHMAN meninggal setelah terlibat kecelakaan di Klakah. Kontan saja, informasi itu membuat pihak keluarga yang sore itu sibuk mempersiapkan hajatan Khol, jadi panik.

Selanjutnya, mereka pun menanyakan keberadaan NURUL ROHMAN yang disebutkan telah dievakuasi ke Kamar Mayat RSU dr Haryoto Lumajang. Setiba di RS, benar adanya, jika NURUL ROHMAN telah meninggal. ”Kami jadi getun (menyesal, red), mas, sejak siang menghilang kok akhirnya jadi musibah seperti ini. Kasihan kedua anaknya,” ungkap MUHAMMAD. (her/git)

Sumber: http://jaringradio.suarasurabaya.net/?id=324f405f62488144675e8393a3d26bb5201079383

Tidak ada komentar:

Posting Komentar