Jumat, 16 Juli 2010

[ Kamis, 15 Juli 2010 ]
Demi PKL, Taman Kota Dibongkar
Monumen Kraksaan Dipindah

KRAKSAAN - Pemkab Probolinggo memilih untuk memprioritaskan lokasi berdagang bagi para PKL di Alun-alun Kraksaan. Buktinya, lokasi baru PKL memakan korban. Demi kepentingan PKL, taman kota di depan Alun-alun Kraksaan dibongkar.

Pembongkaran dilakukan sejak Senin (12/7). Semua taman kota dari Barat hingga Timur dibongkar. Termasuk monumen Kraksaan. Rencananya, monumen itu akan dipindang ke simpang tiga Kandang Jati.

Taman kota sendiri terletak di Selatan Alun-alun Kraksaan. Terdiri dari dua bagian. Yakni bagian Barat dan Timur. Keduanya dibatasi sebuah monumen, yakni monumen Kraksaan. Taman yang terletak di pinggir jalur pantura tersebut biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk berekreasi.

Pada hari pertama pembongkaran, hanya bagian barat taman yang dibongkar. Lalu, Selasa (13/7) pembongkaran dilakukan di bagian tengah. Termasuk pemindahan monumen Kraksaan. Selanjutnya kemarin (14/7), seluruh bagian taman sudah rata dengan tanah.

Saat ditemui Radar Bromo, Camat Kraksaan Happy membenarkan hal tersebut. Menurut Happy, pembongkaran taman kota memang sudah direncanakan beberapa waktu lalu. Bahkan kata Happy, sudah dirapatkan dengan satker terkait.

Pembongkaran tersebut kata Happy, sangat penting dilakukan. Sebab, PKL sekitar Kraksaan perlu diperhatikan. "Sebenarnya eman (membongkar taman kota, Red). Tapi ada kepentingan yang lebih utama," tutur Happy.

Happy juga membenarkan rencana pemindahan monumen. Namun dia mengaku lupa akan dipindah ke mana. "Rapatnya di kantor (Kecamatan Kraksaan). Tapi saya lupa (pemindahan monumen)," ujar Happy.

Hal serupa diungkapkan Ketua Paguyuban PKL Semarak Puryanto. Menurut Puryanto, monumen tersebut memang akan dipindah. Namun sama dengan Happy, dia mengaku tak tahu akan dipindah ke mana. "Cuma saya dengar (dipindah) ke bagian Timur (Kraksaan)," kata Puryanto.

Selanjutnya Puryanto menjelaskan, selanjut di taman kota akan dibangun 40 lokal untuk PKL. Rencananya, ada 80 PKL yang akan menempati lokasi itu. Pemakaiannya kata Puryanto dibagi menjadi dua shift. Yakni siang dan malam. "Jadi 1 lokasi dipakai 2 pedagang," sebutnya.

Penjelasan detail didapat dari Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Probolinggo M. Sidik Widjanarko. Namun Sidik hanya bisa menyampaikan konfirmasi via SMS. Sebab Sidik sedang melaksanakan ibadah umroh. "Saya di Madinah. Lagi umroh" demikian bunyi SMS Sidik.

Menurut Sidik, monumen tersebut rencananya akan dipindah ke simpang tiga Kandang Jati. Yakni menggantikan tugu milik sebuah perusahaan yang masih terpasang sekarang. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=169882

Tidak ada komentar:

Posting Komentar