Jumat, 16 Juli 2010

Masih Perang Klaim

[ Jum'at, 16 Juli 2010 ]
Kubu Kiai Hafidz Didukung 18 PAC

PROBOLINGGO - Perang klaim dukungan jelang muscab DPC PKB Kabupaten Probolinggo 20-21 Juli kian mengeras. Yang terakhir, kubu pendukung kandidat KH Hafidz Aminuddin mengklaim telah didukung oleh 18 dari 24 PAC.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ribut Fadhilah, ketua PAC Kuripan yang juga menjadi pengurus panitia silaturrahim PAC. "Memang benar saat pertemuan lalu masih ada beberapa PAC yang belum ikut mendukung Pak Kiai (KH Hafidz), di antaranya PAC Tegalsiwalan dan Dringu itu," ujar Ribut kepada Radar Bromo kemarin.

Namun Ribut yang juga anggota DPRD setempat mengaku kalau arus besar PAC justru berada di posisi yang mendukung kiai Hafidz. "Yang sudah solid itu adalah 18 PAC. Sisanya masih remang-remang. Tidak menutup kemungkinan juga ikut bergabung," kata Ribut yang juga anggota DPRD setempat.

Menurut Ribut, ke-18 PAC yang mendukung kiai Hafidz itu bukanlah tanpa pertimbangan. Mereka lebih memilih kiai Hafidz, lantaran berencana mengantarkan ketua DPC PKB sekarang (Hasan Aminuddin) ke level lebih tinggi yaitu menjadi pengurus DPP.

"Saya itu sangat loyal kepada Pak Bupati (Hasan Aminuddin). Cuma dalam konteks sekarang ini beliau adalah tokoh nasional. Beliau yang punya ide komite islah nasional," jelasnya. "Kalau ibaratnya baju, mungkin Pak Bupati itu sekarang sudah tidak cukup lagi kalau memakai baju DPC. Jadi lebih elok kalau memakai baju yang lebih longgar (DPP)," imbuhnya.

Karena memproyeksikan Hasan ke jenjang yang lebih tinggi itulah, Ribut menyatakan harus memilih figur lain yang tidak kalah dengan Hasan. Nah, setelah melakukan beberapa kajian, ke-18 PAC itu dijelaskan Ribut menjatuhkan pilihan kepada kiai Hafidz yang tidak lain adalah kakak kandung Hasan Aminuddin.

"PKB itu adalah partai besar di Kabupaten Probolinggo. Karena itu tidak boleh memilih pemimpin yang sembarangan. Selain Pak Bupati (Hasan Aminuddin), sosok yang kami anggap mumpuni dan teruji adalah Pak Kiai (Hafidz Aminuddin)," beber Ribut.

Menurut Ribut, sosok kiai Hafidz dianggap mempunyai massa yang jelas di grass root. Hal itu bisa dilihat dari jamaah manaqib yang dipimpinnya, juga Pagar Nusa yang mendukung kiai Hafidz. Alasan lainnya, kiai Hafidz dianggap pantas untuk memimpin karena didukung kekuatan finansial. "Dari segi finansial, beliau (Hafidz) itu kuat sekali," tutur Ribut.

Kiai Hafidz juga dianggap orang yang cukup berpengaruh baik di Kabupaten Probolinggo maupun di jajaran internal PKB. Dia memiliki koneksi dari kalangan pengusaha, alim ulama maupun para habaib.

Selain itu salah satu poin penting memilih Kyai hafidz adalah bisa mewujudkan langkah rekonsiliasi di tubuh PKB. Lantaran Hafidz sendiri juga disarankan maju oleh ketua dewan syura DPP PKB KH Abdul Aziz Mansyur. "Kedatangan KH A Aziz Mansyur ke Rangkang beberapa hari lalu itu juga bagian dari rekonsiliasi melalui kiai Hafidz," terang Ribut.

Sementara itu, ada juga suara agar para kader PKB tidak saling klaim dukungan. "Mari kita dalam muscab ini jangan saling klaim, tetapi tetap lebih mengutamakan akhlakukl karimah dalam berpolitik," kata M Khusnu Milad, ketua PAC Tegalsiwalan.

Diketahui PAC Tegalsiwalan dan PAC Dringu sendiri terang-terangan mengarahkan dukungannya ke incumbent Hasan Aminuddin dalam muscab nanti. "Kami pendekatan pelan tapi pasti. Saya yakin teman-teman PAC pasti bisa dengan bijak memilih mana yang terbaik untuk kejayaan partai," ungkap Milad yang mantan anggota dewan setempat.

Menurut Milad saat ini kebutuhan yang mendesak di tubuh partai berlambang bola dunia dengan sembilan bintang itu adalah menjaga keutuhan keluarga besar PKB. "Itu (menjaga keutuhan) jauh lebih penting daripada yang lain. Ini demi menjalan amanah besar yang diberikan warga nahdliyin pada PKB," tegasnya. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=170046

Tidak ada komentar:

Posting Komentar