Jumat, 16 Juli 2010

Elpiji Ngowos Gegerkan Warga

[ Kamis, 15 Juli 2010 ]
PROBOLINGO - Gas elpiji kembali bikin geger warga Kota Probolinggo. Kemarin (14/5) tabung elpiji 12 kg di rumah Samudro, warga Jl Mawar Putih Kelurahan Sukabumi, ngowos dan sempat terbakar. Kejadian itu langsung membuat warga sekitar panik dan ramai mendatangi rumah Samudro.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.30. Informasinya, saat itu Putri, pembantu keluarga Samudro, memasak sayur asem. Saat menggodok air untuk sayur itu, Putri meninggalkan kompor yang berbahan bakar elpiji.

Putri nyambi mencuci pakaian. Lalu tiba-tiba Putri melihat kompornya menyemburkan api cukup tinggi. Spontan Putri keluar rumah dan berteriak minta tolong. Mendengar teriakan Putri, warga sekitar berdatangan. Mereka kemudian berusaha memadamkan api yang terus berkobar. Ada yang menggunakan selang, ada pula yang menggunakan tabung pemadam kebakaran.

"Saya juga kaget, karena tiba-tiba muncul api. Padahal sebelumnya tak pernah seperti itu. Saya langsung teriak minta tolong. Lalu, banyak orang datang membantu memadamkan api. Orang-orang yang di dalam (rumah) juga keluar karena takut," ujar Putri.

Tak hanya itu. Warga juga memecah kaca jendela dapur tempat api berkobar. Itu, dikarenakan warga kesulitan memadamkan api. Tujuan lainnya, agar gasnya dapat keluar. Tidak lama kemudian, api dapat dijinakkan. "Kaca jendela sengaja kami pecahkan, supaya udaranya masuk dan gasnya keluar. Juga untuk mempermudah pemadaman api," jelas Adi, salah seorang warga.

Sutrisno, salah seorang tetangga mengatakan, munculnya api itu akibat dari selang gas di dekat kompor bocor. Bukan masalah regulator, seperti kerap terjadi di daerah lain.

Menurutnya, dalam kejadian itu tidak sampai menimbulkan ledakan. Itu, diduga gas keluar lewat selang yang bocor (ngowos) setelah api dinyalakan. "Gasnya keluar sesudah apinya dinyalakan, sehingga langsung disambar api," jelasnya.

Kebetulan saat kejadian Samudro dan istrinya, Rinawati sedang tidak di rumah. Saat semburan gas dari tabung elpiji 12 kg itu terjadi, mereka sedang pergi ke pasar. Begitu datang, mereka sudah mendapati rumahnya dikerumuni warga. "Saya tidak tahu seperti apa, saya waktu itu pergi ke pasar bersama istri," jelas Samudro.

Beruntung dalam peristiwa itu, tidak sampai terjadi ledakan atau kebaran yang cukup hebat. Kalau tidak, acara ulang tahun putra ke tiga mereka, Wawan, 6, bisa gagal. "Kebetulan juga lagi mau ulang tahunnya Wawan," ujar Putri.

Selain mengundang perhatian warga, jajaran kepolisian dari Mapolsek Mayangan dan Polresta Probolinggo kemarin juga langsung merapat ke TKP (tempat kejadian perkara). Mereka langsung melakukan olah TKP. Dalam kegiatan itu, terlihat pula Kapolsek Mayangan AKP Noer Choiri dan Kasatreskrim Polresta AKP Agus I Supriyanto.

Kapolresta Probolinggo AKBP Agus Wijayanto melalui Kasatreskrim AKP Agus I Supriyanto, mengaku meski kejadian tersebut tidak sampai mengakibatkan korban jiwa, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan. "Kami akan tetap melakukan penyelidikan. Apa ada unsur-unsur kesengajaan dari pihak lain atau tidak," ujar Kasatreskrim.

Menurutnya, untuk sementara kejadian tersebut disebutkan karena selang pada sisi kompor mengalami pemekaran. Sehingga, gasnya dengan mudah keluar dan disambar oleh api. "Kemungkinan pemasangan di selang mekar atau longggar," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kejadian yang sama, Kasatreskrim meminta pihak pertamina untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Utamanya, tentang bagaimana cara penggunaan elpiji yang benar dan aman. "Itu untuk mencegah kejadian-kejadian berikutnya," jelasnya. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=169886

Tidak ada komentar:

Posting Komentar