Jumat, 28 Mei 2010

Pendaftar SBI 347 Orang

[ Kamis, 27 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Hari ini (27/5) terakhir pendaftaran untuk calon siswa baru tingkat SMA kelas SBI (sekolah bertaraf internasional) di Kota Probolinggo. Sampai kemarin (26/5) jumlah pendaftar kelas SBI di SMAN 1 terus bertambah. Jumlahnya mencapai 347 pelajar, padahal rombel (rombongan belajar) atau kursi yang disediakan hanya 196.

Dari jumlah itu, sudah 331 calon siswa baru sudah resmi mendaftar. Artinya, masih ada 43 calon siswa belum mengembalikan formulir pendaftarannya. "Besok (hari ini, 27/5) hari terakhir pendaftaran dan pengembalian formulirnya," jelas Agus Mujianto, waka kesiwaan di SMAN 1.

Agus menyatakan, para calon siswa yang belum mengembalikan formulir akan ditunggu sampai hari ini pukul 12.00. Bila lewat dari batas waktu yang sudah ditentukan, mereka dinyatakan gugur. "Berarti mereka mengundurkan diri," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, pendaftaran untuk siswa kelas SBI dibuka sejak Senin (24/5) lalu. Hari itu, jumlah pendaftar mencapai 259 calon siswa baru. Tapi, baru 169 yang resmi mendaftar alias masih ada 90 calon siswa yang belum mengembalikan formulirnya.

Dan kemarin jumlah pendaftar sudah mencapai 347 pelajar. Para pendaftar itu, tidak hanya datang dari dalam kota. Bahkan ada sekitar 11,5 persen para calon siswa itu dari luar kota. Meliputi, Situbondo, Jember, Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo sendiri. "Memang tidak ada batasan untuk siswa luar kota, asal sudah dapat surat rekomendasi dari kepala dinas," ujar Agus.

Sementara, Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, pada tahun pelajaran ini telah merencanakan untuk menambah kelas alias rombongan belajar. Salah satu tujuannya, untuk mengejar target sertifikasi. "Salah satu tujuannya, adalah untuk memenuhi tuntutan sertifikasi guru," jelas Kadispendik Maksum Subani.

Tapi, untuk jumlah murid dalam rombelnya berkurang alias lebih sedikit dari tahun kemarin. Seperti pada tingkat SMP, tahun kemarin per rombel 44 siswa kini menjadi 40 siswa. Untuk SMA, yang dulu 42 siswa kini hanya 36 siswa. "Jumlah kelas memang bertambah, tapi jumlah murid tetap," ujarnya.

Penambahan kelas itu diperkirakan mencapai 3 kelas untuk SMK dan 3 kelas untuk SMP. Tapi, tidak ada penambahan kelas untuk tingkat SMA. "Itu khusus kelas reguler, kalau yang SBI tetap," jelasnya.

"Penambahan kelas itu, hanya untuk sekolah-sekolah yang gurunya membludak. Kasihan gurunya. Mereka kan harus mengejar sertifikasi yang menarget minimal punya jam mengajar 24 jam," lanjut Maksum. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160839

Tidak ada komentar:

Posting Komentar