Kamis, 22 Juli 2010

Tembak Celeng Kena Polisi dan Warga

Kamis, 22 Juli 2010 | 07:53 WIB

PROBOLINGGO - Sejumlah personel polisi dari Polsek Kuripan dan Polsek Sumber berburu babi hutan (celeng) di Desa Karangrejo, Kec. Kuripan, Kab. Probolinggo. Namun peluru senjata api yang digunakan berburu bukan mengenai celeng, melainkan menyasar ke Bripka Hari Marijanto (37), anggota Polsek Kuripan dan Robianto (18), warga setempat.

Hari dan Robianto masih dirawat intensif di RSUD Dr Moch. Saleh, Kota Probolinggo. Bripka Hari dirawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU), sementara Robi di Ruang Bougenvil.

Direktur RSUD dr Budi Poerwohadi SpPD yang didampingi dr Muhammad Ali Yusni SpB membenarkan, adanya dua pasien dengan luka tembak yang dirawat di RSUD milik Pemkot Probolinggo itu. “Benar, ada pasien dengan luka tembak. Biar dokter spesialis bedah (SpB) yang menjelaskan,” ujar dr Budi, Rabu (21/7).

Dokter Ali menjelaskan, kedua pasien itu masuk ke RSUD sejak Senin (19/7) malam lalu. ”Robi (panggilan Robianto, Red.) luka tembak pada lengan kirinya, lubangnya dari belakang ke arah depan. Sejumlah serpihan peluru masih tersisa di dalam lengan,” ujarnya.

Dokter spesialis bedah itu bermaksud mengeluarkan serpihan peluru itu dari lengan warga Desa Karangrejo, Kec. Kuripan, Kab. Probolinggo itu. ”Namanya benda asing ya harus dikeluarkan dari tubuh, biar tidak menimbulkan infeksi,” ujarnya.

Sementara itu Bripka Hari, warga Jl. Basuki Rachmad, Kel. Mangunharjo, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo tertembus peluru dari punggung hingga dada. ”Meski tertembus peluru, kondisi kedua pasien itu baik-baik saja,” ujar dr Ali.

Ditanya jenis peluru yang mengenai Hari dan Robi, dr Ali tersenyum. “Saya ini dokter bedah, hanya tahu kondisi klinis pasien. Soal peluru jenis apa, saya bukan ahlinya,” ujarnya.

Dokter Budi dan dr Ali juga mengaku, tidak tahu kronologis tertembaknya Bripka Hari dan Robi. ”Yang jelas, keduanya datang ke UGD, langsung ditangani dokter di UGD,” ujar dr Ali.

Berdasarkan catatan di UGD RSUD, pasien Robi dan Hari datang hampir bersamaan, Senin (19/7) malam sekitar pukul 19.00. Keduanya diantarkan keluarganya masing-masing.

Berburu Celeng

Sejumlah wartawan kesulitan mendapatkan informasi seputar kronologis tertembaknya Bripka Hari dan Hari. Bahkan ketika sejumlah wartawan cetak dan elektronik hendak mengambil gambar dan mewawancarai Robi yang ditunggui ibunya, seorang laki-laki menghardiknya.

”Tolong wartawan jangan memasuki ruangan, kasihan ibunya menangis,” ujar Murdi, yang mengaku paman Robi sambil menutup pintu. Bahkan sejumlah wartawan yang didampingi Dirut RSUD, dr Budi Poerwohadi SpPD pun dilarang memasuki Ruang Bougenvile, tempat Robi dirawat. Wartawan juga kesulitan masuk ke Ruang ICU, tempat Bripka Hari dirawat.

Sebuah sumber di Desa Karangrejo mengatakan, Senin (19/7) lalu, sejumlah personel polisi dari Polsek Kuripan dan Polsek Sumber berburu babi hutan di desa yang terletak di lereng Gunung Bromo itu.

Saat perburuan celeng, terlihat semak-semak bergerak-gerak. Salah seorang polisi yang mengira ada celeng di semak-semak langsung menembaknya. ”Ternyata yang dikira celeng itu adalah Bripka Hari dan seorang warga setempat Robi. Keduanya terkena tembakan,” ujar sumber itu.

Kapolsek Kuripan, AKP Subadar saat dihubungi mengatakan, dirinya sedang berada di Polda Jatim tapi sudah dilapori soal tertembaknya Bripka Hari.

Kapolres Probolinggo, AKPB Rastra Gunawan yang dikonfirmasi terpisah membantah adanya polisi dan warga yang terkena tembakan. ”Bukan (penembakan, Red.), keduanya mengalami kecelakaan di hutan,” ujarnya melalui telepon kepada wartawan.

Disinggung soal adanya serpihan peluru di tubuh Robi, mantan Kapolresta Kediri itu balik bertanya. “Tidak ada penembakan. Siapa yang menembak?” ujarnya.

Wakapolres Kompol Hadi Sutjahjo mengaku, tidak tahu adanya kasus yang dialami Bripka Hari dan Robi. “Saya belum tahu, inforasi itu (penembakan, Red.) akan saya cek,” ujarnya. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=1d277b4761b79df30a4287582f61c729&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar