Kamis, 22 Juli 2010

SDN Petemon XIII Batal Terima Adiwiyata

Kamis, 22 Juli 2010 | 09:59 WIB

SURABAYA – Dalam puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-dunia, Senin (26/7) mendatang, SDN Petemon XIII Surabaya tidak bisa menerima penghargaan Adiwiyata bersama 41 sekolah lainnya di Jatim.

Absennya SDN Petemon tersebut akibat informasi yang simpang siur dari penyelenggara penghargaan itu, yaitu Kementrian Negara Lingkungan Hidup.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim, Indra Wiragana SH mengatakan rencananya, Gubernur Jatim Soekarwo akan memberikan piala penghargaan Adiwiyata kepada pada 42 kepala sekolah saat perayaaan Hari LH di Bendungan Selorejo, Ngantang, Kab Malang, Senin 26 Juli mendatang . Untuk piala yang diberikan adalah penghargaan khusus dari gubernur berupa tropfi.

”Sayangnya dari 42 piala penghargaan ada satu yang belum bisa diberikan, yaitu piala SDN Petemon XIII Surabaya karena adanya kesimpangsiuran informasi dan dari hasil pantauan di lapangan, ” ungkap mantan Kepala Disnakertranduk ini, Kamis (22/7).

Indra menjelaskan, SDN Petemon XIII Surabaya seharusnya masuk kategori Sekolah Adiwiyata, tapi kini masih masuk dalam kategori Calon Sekolah Adiwiyata. Atas kesimpangsiuran informasi dan dari hasil pantauan di lapangan, maka pihaknya belum bisa menyertakan SDN Petemon Surabaya untuk menerima piala penghargaan tersebut.

Selain memberikan 41 piala penghargaan Sekolah Adiwiyata, tambah Indra, gubernur juga akan memberikan penghargaan Kalpataru bagi 12 orang. Di antaranya adalah Wagimin, warga Desa Tapen, Kec Lembeyan, Kab Magetan dari kategori Perintis Lingkungan, Mardi, warga Dusun Batu RT 01 RW 07, Desa Donorojo, Kec Donorojo, Kab Pacitan dari kategori Pengabdi Lingkungan. Untuk kategori Penyelamat Lingkungan diberikan pada Kelompok Tani Sido Dadi Dusun Semanding, Seda Bajulan, Kec Loceret, Kab Nganjuk yang diketuai oleh Sutaji, dan kategori Pembina Lingkungan diberikan kepada Dra Endang Sulistiyowati MPd, warga Jl Kinibalu Kel Ketapang, Kec Kademangan, Kota Probolinggo.

Untuk peraih Kalpataru tingkat Jatim ini berbeda dengan peraih tingkat nasional yang diberikan oleh KLH. “Jika dari pusat ada empat orang yang terima Kalpataru tingkat nasional, di Jatim ada 12 orang untuk tingkat regional,” katanya.

Dalam peringatan Hari LH tingkat Jatim tahun ini, BLH juga menggelar berbagai kegiatan mulai tanggal 23-26 Juli. Seperti kemah hijau yang akan dilaksanakan pada 24-26 Juli, dan penyebaran angket “Peduli Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas”, serta mengadakan uji emisi kendaraan agar masyarakat mengetahui potensi beban pencemaran CO2 oleh kendaraan bermotor, yang akan dilaksanakan pada 23 Juli di Jalan Raya Kota Batu.sis

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=3c164abe92be6f3ac735184a1ff1d807&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar