Kamis, 22 Juli 2010

Polisi dan Kawannya Tertembak Peluru Nyasar

Kamis, 22 Juli 2010

Probolinggo - Surya- Diduga gara-gara tertembak peluru tajam, dua korban —seorang warga sipil dan seorang polisi— dirawat di RSUD Dr M Saleh, Kota Probolinggo, Rabu (21/7). Mereka adalah Bripka HM, anggota Polsek Kuripan yang juga warga Kelurahan Mangunharjo, Mayangan, Kota Probolinggo; dan kawannya, Rubiyanto, 18, asal Desa Karangrejo, Kuripan, Kabupaten Probolinggo.

Dugaan bahwa luka yang dialami dua korban terjadi akibat peluru tajam diketahui dari penjelasan tim medis yang menangani mereka, yakni dokter spesialis bedah dr Muhammad Ali Yusni. Hanya, pihak kepolisian terkesan menutup-nutupi kasus tersebut.

Beragam versi penyebab pun muncul. Salah satunya, dua korban tertembak peluru nyasar saat berburu babi hutan di daerah Kuripan. Di daerah ini, khususnya di hutan yang lebat, memang masih ditemukan banyak babi hutan.

“Memang daerah Kuripan sering dijadikan area berburu babi hutan. Tapi, soal kasus itu (tertembaknya Rubiyanto dan HM, Red) saya kurang paham,” kata anggota DPRD asal Kuripan, Ribut Fadillah, kepada Surya.

Adapun Kapolres Probolinggo, AKBP Rastra Gunawan, dalam keterangan pers kepada wartawan terkesan menutup-nutupi kejadian sebenarnya, terkait luka dua korban. “Sementara masih kami dalami, apakah karena tembakan atau kecelakaan. Saya sudah lapor ke Polda (Jatim), dan kami di-back up untuk mencari data di TKP (tempat kejadian perkara, Red),” katanya.

Secara terpisah, dr Muhammad Ali Yusni, saat mendampingi Direktur RSUD Dr M Saleh, Budi Purwohadi, menjelaskan bahwa dua pasien itu mengalami luka tembak. Luka Rubiyanto, menurut sang dokter, terdapat di lengan kiri bagian belakang atas akibat tembakan. “Tembus ke depan tapi pelurunya tidak kena tulang, hanya (kena) dagingnya,” jelas Ali Yusni.

Serpihan Peluru

Kondisi Rubiyanto secara klinis cukup bagus meski di lengannya masih ada sisa serpihan peluru. “Akan diadakan eksplorasi untuk mengambil serpihan peluru yang masih ada,” kata Ali Yusni.

Sedangkan korban HM, tambahnya, mengalami luka pada bagian punggung dan pundak kanan. Hasil pengamatannya, peluru tersebut diperkirakan datang dari belakang dan menembus tubuh dari arah menyamping. “Korban saat ini dirawat di ICU bukan lantaran kritis melainkan karena harus menjalani evaluasi dan observasi,” ungkapnya.

Namun, ketika hasil pemeriksaan medis —tentang adanya serpihan proyektil pada tubuh korban— dimintakan konfirmasi kepada Kapolres, dia menyatakan belum meyakini hasil pemeriksaan tim medis tersebut. “Proyektil yang mana? Saya tidak akan berandai-andai. Kita masih dalami di TKP. Kalau berkaitan dengan senjata, kami ada provos dan akan kami sidik,” ucap AKBP Rastra Gunawan. ntiq/st35

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/07/22/polisi-dan-kawannya-tertembak-peluru-nyasar.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar