Jumat, 17 September 2010

Libur Lebaran, Objek Wisata Jatim Tuai Berkah

Jumat, 17 September 2010 | 09:25 WIB

Oleh : Zainul, Siswo Widodo, Ikhsan Mahmudi

Tiga objek wisata di Jatim yakni Batu, Telaga Sarangan dan Gunung Bromo menjadi primadona masyarakat saat libur Lebaran 2010. Tingkat hunian melonjak, dan kondisi ini diperkirakan terus terjadi hingga Minggu (19/9) seiring berakhirnya libur anak-anak sekolah.

Lebaran menjadi momen objek wisata dan pendukungnya seperti hotel, restoran panen. Dan siklus tahunan itu juga terjadi pada Lebaran 2010. Hampir seluruh objek wisata dan hotel di Jatim diserbu pengunjung. Tiga objek wisata masih menjadi primadona masyarakat, yakni Batu, Telaga Sarangan (Magetan) dan Gunung Bromo (Probolinggo).

Dari ketiga objek wisata itu, Batu cukup mendominasi. Maklum di daerah ini, banyak pilihan objek wisata. Selain itu lokasinya dari Surabaya tak begitu jauh.

Dari pantauan Surabaya Post, ribuan wisatawan dari berbagai daerah terus mengalir ke Kota Batu. Puncak dari kunjungan wisatawan terjadi Minggu (12/9). Imbas dari ribuan wisatawan yang datang ke Kota Batu ini, hotel juga penuh hingga 100% dan arus lalu lintas menjadi padat.

Direktur Objek Wisata Selecta, Samuel Rusdi mengatakan saat libur Lebaran, jumlah pengunjung di Selecta bisa naik hingga dua kali lipat. “Dalam kondisi normal, saat akhir pekan pengunjung Selecta hanya 4-5 ribu pengunjung. Tetapi saat libur Lebaran bisa sampai 8-10 ribu pengunjung,” kata Rusdi.

Dikatakannya, akhir pekan ini diperkirakan masih banyak pengunjung yang datang. Memang tidak sebanyak saat liburan Lebaran, tapi masih cukup tinggi. “Saya yakin Sabtu-Minggu ini Selecta masih dipadati pengunjung dan angkanya masih tetap di atas angka pengunjung saat libur akhir pekan biasa ,” ujar Rusdi.

Padatnya kunjungan wisatawan dalam libur Lebaran 2010 juga dirasakan oleh pengelola Jatim Park. Objek wisata yang menaungi Jatim Park I dan Jatim Park II (museum satwa dan kebun binatang mini) ini juga dipadati ribuan pengunjung.

Di Jatim Park I, tercatat lebih 7 ribu pengunjung setiap hari datang. Mereka 90% datang berombongan atau bersama keluarga. Sementara di Jatim Park II, lebih 2 ribu pengunjung mendatangi objek wisata yang belum satu tahun beroperasi ini.

Enny Budiarti, Marketing Jatim Park mengatakan pihaknya menyediakan paket kunjungan 2 wisata sekaligus. “Kami menyiapkan paket istimewa, yakni sekaligus bisa masuk di Jatim Park I dan Jatim Park II karena memang masih satu grup. Paket ini cukup diminati pengunjung, saya yakin akhir pekan ini masih banyak pengunjung yang datang karena mayoritas anak-anak sekolah masih libur,” katanya.

Ramainya kunjungan wisatawan ini juga dirasakan oleh pengelola hotel di Kota Batu. Sejak hari H Lebaran hingga H+2, tingkat okupansi hotel mencapai 100%. Bahkan akhir pekan ini diprediksi okupansi masih tinggi.

“Sebagai kota wisata, Batu tentu dipadati para wisatawan. Hal ini tentu berdampak pada penuhnya reservasi di berbagai hotel yang ada di Kota Batu,” kata ketua Perhimpunan Hotel dan Restouran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Uddy Saifudin.

Menurutnya, mulai Senin (13/9) memang kondisi okupansi hotel sedikit menurun, dari 100% menjadi 80%-90% karena banyak pegawai sudah masuk kerja. Kondisi diperkirakan pulih kembali saat libur akhir pekan ini. Namun setelah tradisi ketupat atau akhir pekan depan, okupansi hotel diprediksi kembali ke level 60-70%.

Sementara itu, volume kendaraan yang masuk ke Kota Batu selama libur Lebaran mencapai 40 ribu kendaraan per hari. Volume kendaraan yang masuk ini meningkat dibanding saat liburan umum.

Kasatlantas Polres Kota Batu, AKP Enny Prihartini mengatakan, kendaraan yang masuk ke Kota Batu ini di dominasi dari luar Malang. Ini terlihat dari plat nomor kendaraan yakni B (Jakarta), L (Surabaya), dan H (Semarang) dan masih banyak lagi.

“Kami memprediksi kendaraan yang masuk ke Kota Batu mencapai 40 ribuan unit per hari baik itu roda dua atau roda empat. Banyak kendaraan yang masuk ini bertujuan ke berbagai objek wisata,” kata Enny.

Dikatakannya, mayoritas kendaraan ini menuju obyek wisata seperti Batu Night Spectaculer (BNS), Jatim Park, Museum Satwa, Selecta, Kusuma Agrowisata, Songgoriti. Selain menuju ke berbagai objek wisata, jalur di Kota Batu juga dilintasi untuk bepergian menuju obyek wisata Cangar yang berbatasan antara Batu-Mojokerto, wisata Cobanrondo, Selorejo yang ada di wilayah Kabupaten Malang dan berbatasan dengan Batu.

Selain Batu, objek wisata Telaga Sarangan juga dibanjiri pengunjung saat libur Lebaran 2010.

Katrol Tarif

Sejumlah hotel di kawasan objek wisata Telaga Sarangan, Magetan ludes terpesan pada liburan Idul Fitri mendatang. Padahal seluruh hotel di lereng Gunung Lawu itu menaikkan tarif rata-rata 100% dari tarif normal. Satu-satunya hotel berbintang di Sarangan, Hotel Sarangan sudah ter-booking seluruh kamarnya pada 11 September. Sedangkan pada 10 September dan 12 September tinggal tersisa 10 %.“Libur Lebaran kali ini seluruh kamar penuh,” terang Alfian, petugas Hotel Sarangan.

Tarif kamar Standar di Hotel Sarangan yang pada hari-hari biasa tarifnya Rp 340 ribu/kamar naik dua kali lipat (100 %) menjadi Rp 680 ribu. Suite Room yang biasanya ditarif Rp 360 ribu/kamar juga naik 100 % menjadi Rp 720 ribu. Sedangkan tarif Family Room yang biasanya Rp 525 ribu melonjak dua kali lipat menjadi Rp 1.050.000.

Seperti Hotel Sarangan, Hotel Merah 1 yang lokasinya sangat dekat dan hanya terpisah selebar jalan dengan bibir telaga juga kebanjiran tamu pada liburan lebaran. Seorang petugas yang dihubungi lewat telepon mengatakan sebanyak 33 kamar di Hotel Merah 1 sudah ludes ter-booking pada 11 September.

Meski belum fully booked, Hotel Rejeki yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir Telaga Sarangan juga kebanjiran tamu. Hotel Rejeki juga menaikkan tarif 100 % dari tarif normal. Vila (istilah lokal untuk menyebut penginapan di dalam hotel mirip apartemen terdiri dari beberapa kamar) yang terdiri dari 3 kamar tariff normalnya Rp 900 ribu naik menjadi Rp 1.800.000/vila. Vila terdiri 2 kamar yang biasanya bertarif Rp 800 ribu naik menjadi Rp 1.600.000. Sedangkan kamar hotel berkapasitas 3 orang Rp 200 ribu/kamar naik menjadi Rp 400 ribu, dan kamar kapasitas 4 orang Rp 250 ribu naik menjadi Rp 500 ribu/kamar.

“Karena pemesanan kamar hotel harus membayar uang muka, maka tak banyak yang memesan kamar jauh-jauh sebelumnya. Berdasarkan pengalaman liburan Lebaran sebelum-sebelumnya, banyak tamu hotel yang langsung datang dan memesan kamar saat itu juga,” terang Yuni, salah seorang petugas Hotel Rejeki.

Libur Lebaran juga membawa berkah bagi beberapa objek wisata di Kabupaten Probolinggo. Jumlah wisatawan mengalami peningkatan tajam, termasuk Gunung Bromo yang mengalami lonjakan pengunjung sampai sekitar 50%.

Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kab Probolinggo Tutug Edi Utomo mengatakan, lonjakan wisatawan saat Lebaran di Bromo sudah terasa sejak tanggal 9 September atau H-1 Lebaran. Pada hari itu jumlah wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 24 orang dan wisatawan nusantara (Wisnu) mencapai 306 orang.

Pada hari H lebaran, jumlah pengunjung melonjak drastis sampai dua kali lipat dibanding H-1. Wisman mencapai 55 orang dan wisnu mencapai 717 orang. "Kebanyakan didominasi para remaja. Usai berkunjung ke keluarga, langsung berwisata ke Gunung Bromo," ujar Tutug.

Jumlah pengunjung itu terus mengalami kenaikan usai hari H lebaran. Pada H plus satu, jumlah wisman mencapai 61 orang dan wisnu kembali mengalami lonjakan tajam. Yakni, mencapai 1.263 orang.

Puncak kunjungan wisatawan di gunung Bromo terjadi tanggal 12 September atau H +2. Saat itu wisman mencapai 63 orang dan wisnu mencapai 1.770 orang. "Tanggal 12 itu puncaknya libur Lebaran di Bromo. Semua hotel di kawasan Bromo juga tercatat fully booked," jelas Tutug.

Fakta tersebut menunjukkan bahwa objek wisata Gunung Bromo masih menjadi salah satu idola bagi pengunjung lokal maupun pengunjung mancanegara. "Pesona keindahan alam di Bromo masih menjadi pilihan bagi wisatawan," jelasnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Atmantoro mengatakan libur Lebaran hotel resort di Jatim menuai panen. Pasalnya, pada saat itu tingkat keterisian kamar hotel resort (okupansi) meningkat hingga 90% lebih.

"Meningkatnya okupansi ini merupakan siklus tahunan mengingat mayoritas tamu hotel yang menginap berasal dari luar Jatim seperti Jogjakarta, Bandung, dan Jakarta," kata Atmantoro.

Menurut Atmantoro, beberapa hotel resort yang mengalami peningkatan okupansi umumnya berdekatan dengan objek wisata seperti Batu, Telaga Sarangan, dan Wisata Gunung Bromo. Ketiga lokasi itu paling banyak dikunjungi masyarakat. "Mayoritas tamu hotel selama libur Lebaran lebih berminat menginap di hotel bernuansa alam dan dekat dengan objek wisata," tuturnya.

Ia menjelaskan, peningkatan okupansi hotel resort diperkirakan masih akan terjadi pada Natal sampai akhir tahun 2010. Pasalnya, di dua momen itu kebanyakan masyarakat memilih hotel resort untuk menghabiskan waktunya sambil menunggu pergantian tahun.


Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=abb87c387c60b24c8c116e404e556ab5&jenis=d645920e395fedad7bbbed0eca3fe2e0


Tidak ada komentar:

Posting Komentar