Jumat, 17 September 2010

Lebaran Usai, Probolinggo Ekspor Ikan Lagi

Jumat, 17 September 2010 | 06:20 WIB

PROBOLINGGO - Setelah sekitar seminggu libur Lebaran, ratusan nelayan di Probolinggo kembali menggeliat termasuk eksporter ikan dengan tujuan Singapura, Taiwan, Malaysia, dan China.

Setiap tahun, pelabuhan di Probolinggo didarati sekitar 9.000 ton ikan termasuk ikan dasar laut yang menjadi unggulan ekspor seperti kerapu dan kakap merah.

“Armada kami baru berangkat melaut, mungkin sekitar dua minggu lagi baru mendarat di Tanjung Tembaga, Probolinggo,” ujar Yusri, pengusaha perikanan asal Tanjung Balai, Sumut, Kamis (16/9) malam. Dikatakan dalam sebulan armadanya bisa mendaratkan ikan di Probolinggo hingga 3-5 kali.

Awik –panggilan akrab Yusri menambahkan, di antara armada perikanan itu adalah KM Karya Samudera yang biasa menampung hasil tangkapan ikan dari tiga kapal lainnya.

“Selain menangkap ikan, KM Karya Samudera juga menjemput hasil tangkapan tiga kapal lainnya. Sehingga sekali merapat bisa 60 ton ikan yang kami bawa,” ujarnya.

Selain melayani permintaan ikan di dalam negeri, Awik juga mengekspor sebagian ikan. “Kakap merah biasa kami pasok ke Jakarta, Gresik, dan sejumlah pabrik pengolahan ikan di Probolinggo sendiri,” ujarnya.

Seperti diketahui, sejumlah pabrik pengolahan ikan di Probolinggo seperti Bee Jay, Sulindo, dan Southern Marine banyak menyerap ikan tangkapan kapal-kapal Tanjung Balai. Pabrik pengolahan ikan menjadi filled (daging) dan suremi itu juga menyerap ikan tangkapan nelayan Kota Probolinggo, Giliketapang, Situbondo, dan Pasuruan.

Awik mengakui, sebagian hasil tangkapan berupa ikan kakap bongkok atau bagong dan anggoli memang biasa dikirim ke pasar ekspor. ”Kakap bagong dan anggoli kami ekspor ke Taiwan melalui Juanda,” ujarnya.

Selain Awik, ada Abdul Ghani, eksporter ikan dari UD ”LL”, Mayangan, Kota Probolinggo. Ia mengaku, sempat libur mengirimkan ikan sekitar seminggu karena sebagian besar nelayan juga libur lebaran. ”Biasanya kami mengekspor ikan kerapu ke Taiwan melalui Bali,” ujarnya.

Ghani mengaku mengekspor beragam jenis kerapu seperti kerapu emas, kerapu tikus, kerapu tutul, kerapu macan, kerapu gepeng, kerapu susu, dan kerapu lumpur. ”Saya biasa mengekpor kerapu 400-600 kilogram setiap dua hari sekali,” ujarnya.

Ia menambahkan, ekspor kakap merah dan anggoli ke Singapura dan Malaysia melalui Juanda. Setiap dua hari sekali ia ”menerbangkan” 700 kilogram- 1 ton ikan ke Singapura dan Malaysia.

Sementara itu pedagang ikan lainnya, Agus asal Mayangan, Kota Probolinggo mengeluhkan sejak dua bulan terakhir kesulitan mencari ikan dengan spesifikasi tertentu. ”Saya agak kesulitan mencari ikan seukuran 5-8 ons atau seukuran 1-2 ekor ikan dalam satu piring untuk dikirim ke sejumlah restoran di Bali,” ujarnya. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=053f2a257e9c1e763448af786f835351&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar