Jumat, 17 September 2010

Berteduh di Taman Kota

[ Kamis, 16 September 2010 ]
PROBOLINGGO-Taman kota di sepanjang jalan Kota Probolinggo menjadi tempat istirahat favorit bagi pemudik. Mereka yang naik motor atau mobil memanfaatkan zona teduh itu untuk melepas lelah, bahkan mengisi mengisi perut.

Pemandangan begitu bisa kita lihat di Jl Raya Soekarno Hatta, tepatnya di sisi barat pos polisi Ketapang. Pada hari-hari padat mudik dan arus balik seperti sekarang, puluhan motor dan beberapa mobil pemudik biasa berhenti di sana.

Pemandangan yang sama juga bisa kita jumpai di Jl Raya Bromo. Tapi sayang, kemarin (15/9) sedang ada perbaikan trotoar yang belum rampung. Sehingga tidak ada satu pun pemudik yang berhenti di sepanjang jalan tersebut.

Kemarin (15/9) Radar Bromo sempat mewawancarai seorang pemudik, di salah satu sudut taman kota. Namanya Hariyanto, 45, asal Malang. Ia berniat kembali ke tempat kerjanya di Denpasar, Bali. Dari Malang, ia bersama istri dan dua anaknya dengan mengendarai dua motor.

Hariyanto mengaku, berangkat dari Malang kemarin (15/9) sekitar pukul 08.00. Dan, sekitar pukul 10.00 ia sudah sampai di Probolinggo. Selama perjalanan dari Malang, Haryanto mengaku sudah berhenti sebanyak tiga kali. "Lebih baik sering berhenti daripada nanti celaka karena kelelahan," ujarnya.

Hariyanto menyatakan, perjalan dari Malang ke Bali memang sangat melelahkan. Tapi, itu harus dijalaninya karena Bali sudah menjadi tempatnya untuk mencari nafkah. "Sekarang balik lagi ke Bali, kerja lagi," ujarnya.

Selain Hariyanto ada Mahfudz, 39, warga Kediri. Ia juga bersama dengan istrinya. Mahfudz kemarin menyempatkan diri merebahkan tubuhnya beralaskan rumput di taman kota. Sementara, istrinya memilih duduk di sampingnya menikmati makanan yang dibawa dari Kediri.

Mereka berdua adalah pasangan suami istri (pasutri) yang hendak kembali ke tempat kerjanya di Denpasar Bali. "Kami memang sudah lama hidup di Bali, sejak 1980, kami hanya pulang ke Kediri kalau ada keperluan keluarga. Tapi, kalau sudah hari raya pasti pulang," ujar Mahfudz.

Anang, warga Surabaya ini, juga memilih berhenti sejenak untuk istirahat. Dengan mengendarai Avanza, dia besama keluarganya hendak pulang ke Banyuwangi. Begitu berhenti, dia langsung menggelar karpet sebagai tempat duduk. Makanan pun mereka persiapkan. "Istirahat sekalian mengisi perut," ujarnya.

Satu hal yang dapat dipetik dari mereka. Yakni, mereka berterima kasih kepada pemeritah kota yang mau menghias jalan kota dengan taman. Sebab, selain bisa untuk tempat berteduh juga sangat bagus untuk memperindah jalan kota. Sehingga, kelihatan asri dan sejuk. "Ini sangat bagus dan bisa ditiru kota-kota lain. Manfaatnya, bukan cuma hiasan saja tapi juga bisa dijadikan tempat berteduh," ujar Anang. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=179408

Tidak ada komentar:

Posting Komentar