Kamis, 03 Juni 2010

Teringat Semipro Akhir Bulan Ini

[ Kamis, 03 Juni 2010 ]
Email dari Shanghai 2

Hari kedua, belum ke Shanghai Expo. Tapi, ke Suzhou untuk melihat Liu Garden dan Tiger Hill. Sedangkan besok dilanjutkan ke Hangzhou mengunjungi Yue Fei Temple, Cruise West Lake dan Leifeng Tower.

Baru pada hari kelima, keenam, dan ketujuh ke Shanghai Expo. Selama tiga hari itu, dibebaskan mau kemana saja dituju di arena pameran super raksasa itu.

Saat di Shanghai ini, saya teringat Probolinggo. Yang sebentar lagi bakal menggelar tiga even besar. Yakni, Semipro, Rakor Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan gelaran Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Jatim.

Acara yang bakal digeber 23 Juni sampai dengan 3 Juli ini bakal menyedot dana Rp 1,4 miliar. Untuk ukuran Kota Probolinggo, dana sebesar ini sudah sangat besar. Meski sebenarnya ukurannya amat relatif.

Bagi pemda, mungkin ini masih kurang karena even tersebut ada yang berskala nasional. Yakni, rakor Apeksi. Hal mana, seluruh walikota se Indonesia disiapkan hadir. Selama seminggu itu, rencananya bakal dihadiri tiga menteri.

Sementara, Semipronya sendiri bakal menjadi ajang unjuk kekuatan seni budaya di kota ini. Berbagi etnis budaya dikeluarkan; ada Pendalungan, Jawa, Tionghoa, Arab dan sebagainya. Aneka lomba mulai dari mancing, sapi brujul hingga ngontel bareng. Tak ketinggalan pawai/kirab budaya. Dalam seminggu di akhir bulan ini, kota Probolinggo bakal semarak.

Tentu tidak bisa dibandingkan antara kegiatan Semipro dengan Shanghai Expo (SE) Shanghai ekspo menelan biaya sekitar Rp 30 triliun. Sedangkan Semipro Rp 1,4 miliar. SE adalah performance China sebagai kekuatan ekonomi dunia, sedangkan Semipro unjuk seni budaya. Satunya bayar, satunya gratis.

Namun yang bisa dipetik pelajaran dari SE adalah bagaimana mengemasnya. Misalnya, promo ekspo sudah dilakukan dua tahun lalu, saat olimpiade Beijing 2008. Di saat pagelaran olahragara se dunia, sewaktu orang sedunia kumpul, saat itulah China sudah promosi tentang SE ini.

Selama dua tahun, promo dilakukan gencar baik di negara China maupun keluar negeri. Ingat, penduduk China terbesar di dunia. Penduduk besar ini adalah potensial market besar juga. Maka promo ke seluruh negeri digencarkan. Mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kekacamatan hingga desa-desa.

Semua penduduk, mulai anak-anak, ABG dan orang tua menjadi sasaranya. Tak ketinggalan adalah anak SMA dan mahasiswa. Mereka semua dilibatkan untuk menyukseskan ajang superbesar ini.

Tak kurang dari 100.000 sukarelawan ikut berpartisipasi menjadi guide selama penyelenggaran SE. Mereka utamanya anak-anak sekolah dan mahasiswa. Tak perduli bisa lancar bahasa Inggris atau isyarat saja -maksudnya hanya bisa bahasa Mandarin--.

Website resmi juga diluncurkan. Media massa juga dilibatkan. Promo lewat udara, darat, koran, majalah dan televisi disinergikan. Tak kalah pentingnya adalah keterlibatan pelaku wisata. Dalam hal ini, biro perjalanan, maskapai penerbangan, dan hotel. Mereka semua ramai-ramai ikut menjual tiket. Umumnya secara online.

Setahun SE belum dimulai, hasil penjualan produk berlisensi Expo 2010 ini telah mencapai 8 miliar yuan (USD 1.17 miliar) atau sekitar 40 persen dari total target penjualan yang diharapkan mencapai 20 miliar yuan.

Untuk menyediakan area ini Pemerintah China merelokasi sekitar 7000 KK (18.000 jiwa) dan berbagai fasilitas publik. Semua infrastruktur penunjang dibangun dengan total investasi sekitar Rp 30 triliun. Dana sebesar ini berasal dari 43 perse anggaran pemerintah, investasi pihak swasta 36 persen dan dari pihak perbankan 21 persen.

Infrastruktur yang di bangun antara lain airport dengan kapasitas 30 juta penumpang selama pameran berlangsung, stasiun kereta, jalan, terowongan dll.

Kalau dari segi promo, Pemkot Probolinggo sudah tampak allout. Baliho dipasang di mana-mana. Baner juga ditebar. Begitu pula stiker di mobil-mobil dinas Pemkot yang suka jalan-jalan keluar kota itu.

Yang beda tentu taglinenya. SE mengambil tagline Better City, Beter Life. Tagline ini sungguh rendah hati, namun maknanya tajam sekali. Kota yang lebih baik - Kehidupan yang lebih baik. Kota di sini artinya Negara China. Sedangkan Life maksudnya kekuatan ekonomi. Jadi, maksudnya Negara China bakal lebih hebat lagi dalam kekuatan ekonominya.

Menurut, travel guide kami, makna ini terkandung dalam logo ekspo yang menampilkan karakter bahasa Mandarin yang berarti ''shi'' atau dunia, Logo berbunyi ''shi'' yang dimodifikasi tiga orang itu maksudnya adalah bahwa China telah menjadi kekuatan ekonomi bertiga di dunia. Maksudnya, Amerika, Jepang dan China.

Dari itulah, Pemerintah China bertaji mengatakan bahwa SE adalah the smarted world in one place. Anda bisa keliling dunia cukup di satu tempat ini, di Shanghai World Expo yang luasnya 582 hektare ini.

Nah, apa yang mau menjadi tagline Semipro?

Yang berikutnya adalah bagaimana Pemerintah China meyakinkan sponsor. Sungguh dana Rp 30 trilin tidak sedikit. Ini sama dengan APBD Kota Probolinggo selama 75 tahun.

Yang menarik, dana sebesar itu, pemerintah hanya mengeluarkan 43 persen saja. Sedangkan yang 57 persen dikeluarkan oleh swasta.

Tentu swasta dan perbankan tak segan-segan merogoh kocek sebesar itu karena itung-itungannya jelas.

Ekspo ini ditarget bakal dihadiri 70 juta orang. Kalau satu orang mengeluarkan duit Rp 1 juta saja, maka uang yang bakal didapat China adalah Rp 70 triliun. Sudah dua kali lipat dari anggaran yang dikeluarkan.

Apakah target itu bakal terpenuhi? Tour guide kami bilang bisa lebih. Sebab, sebulan sebelum pameran digelar tiket yang sudah terjual mencapai 25 juta. Padahal, pameran masih berlangsung lima bulan lagi. Dan, mereka yang ingin lihat ekspo tentu kocek yang dikeluarkan lebih dari sejuta.

Dari itulah, swasta tak segan-segan ikut membangun bandara, jalur kereta api, jalan, terowongan, dll.

Hotel tempat kami menginap -dan semua hotel di Shanghai--tak segan-segan merogok kocek untuk mendapatkan sertifikat bahwa hotelnya mendapat lisensi resmi dari pemerintah sebagai hotel pendukung ekspo.

Sertifikat itu dalam bentuk plakat berwarna emas. Di tempel di sisi resepsionis, dekat lift. Plakat itu dikeluarkan panitia ekspo dan dinas pariwisata kota Shanghai yang menegaskan bahwa hotel ini ikut terlibat penyelenggaraan SE.

Tak cukup di situ, berbagai merchandise hotel juga tak luput berlogo ekspo. Seperti gelas minum.

Dan, saat saya menulis berita ini di resto hotel tengah malam, rombongan turis terus berdatangan. Dari Bangladesh, Malaysia, Singapura, Philipina, dan Moskow.

Mereka sama dengan kami; ingin melihat ''dunia'' di satu tempat. (zhmuntaha@yahoo.com)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=162077

Tidak ada komentar:

Posting Komentar