Selasa, 25 Mei 2010

Showroom PT Saki Terbakar

[ Selasa, 25 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - PT Sumbertaman Keramik Indonesia (SAKI) di Jl Lumajang Kota Probolinggo kemarin (24/5) bikin geger. Sekira pukul 14.00, pabrik keramik yang berdiri sejak tahun 1978-an itu dilalap si jago merah.

Api pertama kali diduga muncul dari salah satu ruangan yang dijadikan showroom produk-produk perusahaan tersebut. Ruangan itu berada di bagian depan pabrik. "Awalnya saya dengar bunyi kretek-kretek di atap, seperti ada tikus lewat," ujar Siti salah satu warga yang saat itu berada di showroom.

Siti mengaku, pada saat itu dirinya hendak membeli barang di showroom tersebut. Begitu asyik melihat barang-barang, Siti mendengar bunyi kretek-kretek dari atap dan mencium bau sesuatu terbakar.

Mendengar itu, Siti dan beberapa warga serta karyawan yang berada di showroom tersebut langsung keluar. Di luar, mereka melihat asap membubung keluar dari atap bangunan tersebut. "Untung saya cepat keluar," ujar Siti.

Kejadian itu sontak mengundang perhatian warga. Mereka berdatangan untuk melihat kejadian itu dari dekat. Upaya untuk memadamkan api pun dilakukan oleh warga dan para karywan secara bergotong-royong.

Sebelum mobil damkar (pemadam kebakaran) datang, warga dan karyawan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Tapi, upaya mereka kalah cepat dibanding si jago merah. Api terus membubung dan menimbulkan asap hitam pekat.

"Apinya cepat menyebar, mungkin karena di dalam banyak barang-barang yang mudah terbakar. Seperti kadus dan kertas-kertas lainnya yang digunakan sebagai pembungkus keramiknya," ujar salah seorang pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo.

Kantor BPS itu memang berada persis di utara pabrik Saki. Melihat bangunan sebelahnya terbakar, para karyawan BPS itu juga berhampuran keluar. Mereka juga turut membantu untuk memadamkan api tersebut.

"Awalnya, kami pakai timba. Dan, kemudian kami beli selang sepanjang 40 meter. Itu untuk membantu memadamkan apinya. Kami juga khawatir (api) merambat ke sini (kantor BPS)," jelasnya.

Di dalam area perusahaan, para karyawan sibuk menyelematkan barang-barang. Barang-barang kantor seperti meja, lemari, kursi, komputer dan dokumen-dokumen penting lainnya digotong keluar ruangan.

Sedangkan barang-barang yang ada di luar ruangan, yang masih bisa mereka selamatkan juga diselamatkan seperti perangkat air conditioner (AC). "Ayo, mumpung apinya masih belum sampai ke sini. Barang-barang yang bisa diselamatkan, selamatkan," seru salah seorang satpam kepada teman-temannya.

Tak lama kemudian, sejumlah mobil damkar berdatangan. Yakni dari Pemkot dan Pemkab Probolinggo, PT Kertas Leces dan PT KTI (Kutai Timber Indonesia). Petugas damkar itu silih berganti berusaha memadamkan api yang berkobar. Beruntung, untuk mengisi ulang air, mobil-mobil damkar itu tidak perlu jauh-jauh. Cukup di sungai pinggir jalan tak jauh dari TKP.

Sampai sekira pukul 16.00, gerimis pun turun. Sementara, para petugas PMK terus berusaha memadamkan api yang terus berkobar. Waktu itu, api memang sudah mulai mereda. Tapi, masih ada yang belum bisa dipadamkan. Terutama, api yang berkobar di gedung sisi depan. "Yang terbakar itu bukan tempat industrinya. Tapi, gudang yang juga dijadikan showroom," ujar salah seorang karyawan.

Sementara, sejumlah karyawan enggan untuk diwawancarai oleh wartawan. Mereka kelihatan sibuk dengan sejumlah pekerjaan yang ditimbulkan oleh kejadian tersebut. "Entah ya Mas, penyebabnya apa. Api muncul dari mana kami juga kurang tahu," ujar salah seorang karyawan.

Kapolsek Wonaosih AKP Ohim saat ditemui di TKP, mengaku juga belum bisa memastikan apa penyebab dari kebakaran tersebut. "Untuk sementara, tidak ada korban jiwa. Soal kerugiannya berapa, kami juga masih belum bisa mengetahuinya," ujarnya.

Kebakaran itu tak hanya menyebabkan pabrik keramik itu merugi. Para pengguna jalan pun turut terganggu. Selain asap hitam pekat yang melintas jalan, warga juga tumblek blek untuk menyaksikan kejadian itu.

Tak ayal, hal itu membuat arus lalu lintas berjalan merambat. Aparat kepolisian pun sibuk mengatur lalu lintas sambil memantau upaya pemadaman.

Para pengendara yang datang dari arah utara dialihkan ke Jl Sunan Ampel atau memasuki jalan sisi selatan SMPN 4 kota. Sedangkan yang dari arah selatan mereka dialihakan ke Jl Ir Sutami di pertigaan Desa Jorongan. "Untuk menghindari kemacetan, jalan kami alihkan," ujar Iptu Dwi Sucahyo, Kanitpatroli Satlantas Polresta Probolinggo saat ditemui di TKP. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160434

Tidak ada komentar:

Posting Komentar