Kamis, 23 September 2010

Pingsan di Angkot, Tewas di RSUD

[ Kamis, 23 September 2010 ]

PROBOLINGGO - Para penumpang sebuah angkot (angkutan kota) line D di Kota Probolinggo kemarin (22/9) dibikin geger oleh Rubaiyah, 80. Warga Nguling, Pasuruan itu mendadak pingsan saat masih di atas angkot.

Para penumpang dan sopir angkot tersebut terkejut. Sang sopir pun membanya wanita tua itu ke RSUD Dr Moh. Saleh. Tapi, baru lima menit dirawat, Rubaiyah sudah menghembuskan napas terakhirnya.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, Rubaiyah naik line D dari pasar Gotong Royong. Ia membawa barang-barangnya cukup banyak. Di antaranya, dua tas besar dan 4 jerigen. "Sepertinya, dia pedagang jamu," ujar Abdul Bahri salah seorang petugas di kamar mayat.

Dari pasar Gotong Royong, tidak ada gelagat mencurigakan pada Rubaiyah. Hanya, begitu memasuki Jl Panjaitan, tiba-tiba saja dia ambruk. Untung saja waktu itu, ia tidak duduk dip inggir pintu. "Kalau duduk diluar pintu, bisa nggelundung dia," ujar Bahri.

Kabar itu pun terendus oleh aparat kepolisian. Tak lama kemudian, petugas kepolisian dari Polresta Probolinggo mendatangi RSUD. Mereka langsung mengecek keberadaan korban dan melakukan pendataan.

Polisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas korban. Pasalnya, korban tidak membawa kartu identitas. Polisi hanya menemukan sebuah dompet berisi duit sebanyak Rp 19.750.

Begitu dinyatakan meninggal, jenazahnya langsung dipindah ke kamar mayat. Bahri pun merencanakan, jenazah itu dimasukkan ke dalam pendingin jenazah. Itu, untuk mengantisipasi kalau keluarganya tak juga datang.

Tapi, rencana itu gagal. Lantaran, kemarin (22/9) sore keluarganya dari Nguling datang dan langsung membawa jenazah Rubaiyah pulang. "Keluarganya datang dan langsung membawanya pulang. Mati biasa, tidak ada tanda-tanda adanya kekerasan," jelas Abdul Bahri. (rud/yud)

Sumber:
http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=180582

Tidak ada komentar:

Posting Komentar