Kamis, 23 September 2010

Murid Keleleran, Dewan Sidak Sekolah

[ Kamis, 23 September 2010 ]

PROBOLINGGO - Setelah liburan lebaran, banyak ditemukan murid yang keleleran saat jam belajar. Ini membuat komisi A DPRD Kota Probolinggo merasa prihatin. Didasari dugaan jam sekolah masih belum efektif, komisi tersebut kemarin melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke sejumlah sekolah dari tingkat SD sampai SMK.

"Karena sampai kemarin (22/9) banyak siswa yang mangkal dimana-mana. Ada di stasiun, GM, sampai wilayah selatan. Apakah hari-hari kemarin (20-21/9) sampai sekarang (kemarin) sekolah belum efektif karena beberapa hal. Misalnya guru mudik belum masuk atau memang muridnya yang bandel. Apapun alasannya kalau murid di luar itu kan tidak baik," tegas Ketua Komisi A Asad Anshari.

Dua mobil rombongan komisi menuju ke SMPN 9 di Jl Cokroaminoto. "Ada yang belum ngajar setelah mudik lebaran?," celetuk Asad ke seorang guru.

"Tidak ada, Pak," sahut guru itu.

Anggota komisi pun melakukan pengecekan absensi tanda tangan. Hasilnya, dewan menemukan tidak tertib administrasi berupa absensi oleh tanda tangan yang dilakukan para guru dan karyawan sekolah.

Lebih dari empat guru yang tidak membubuhkan tanda tangan selama berhari-hari. Untuk membuktikan nama-nama tersebut bolos atau tidak, dewan memanggil mereka satu per satu.

"Saya langsung masuk ngajar. Nanti setelah jam pertama selesai langsung absen," ucap Sukalis, salah satu guru yang tidak tanda tangan absen. Alhasil, para guru itu pun langsung diminta membubuhkan tanda tangan sambil mendapat himbauan dari komisi yang menangani bidang pendidikan tersebut.

Dewan kemudian bergeser ke SD Kebonsari Kulon 1 dan 2 yang letaknya tidak jauh dari SMPN 9. Di SD Kebonsari Kulon 2 lebih banyak didapati yang tidak absen. Terlihat dari buku absensi guru, karyawan, GTT (guru tidak tetap) dan PTT (pegawai tidak tetap).

"Saya masuk tapi tidak tanda tangan absen," kata Yasin, satpam sekolah yang tidak pernah tanda tangan di buku absen. Hal yang sama juga dilakukan oleh GTT lainnya yang tidak pernah tanda tangan tapi hadir. Lucunya justru ada guru yang tanda tangan melebihi tanggal.

"Ini sampai tanggal 23 dan 24 September, saya khawatir kalau diterus-teruskan. Lebih baik datang hari itu ya langsung absen biar menjadi tertib," cetus wakil komisi A Bachri. Mereka tidak memperhatikan absen karena beranggapan sudah pasti datang dan mengajar.

Agung Sasongko lalu memberitahuan maksud kedatangan dewan ke sekolah mereka. "Kami lihat banyak siswa yang keleleran. Kami ingin tahu kenapa, apa gurunya belum masuk atau apa. Sekalian silaturahmi," ucap politisi PKS itu.

Hasil sidak kemarin, komisi menyatakan belajar mengajar sudah efektif dan tidak menemukan guru tidak masuk. "Tapi, ada yang perlu diperbaiki. Mungkin karena rajin sehingga tidak mempedulikan absen. Tetapi itu kurang baik apalagi absen melebihi hari ini, sampai sabtu misalnya. Tidak absen itu kurang baik, jangan ada absen tapi tidak ada orangnya," ujar dewan yang juga ketua DPC PKNU Kota Probolinggo ini. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=180590

Tidak ada komentar:

Posting Komentar