Jumat, 06 Agustus 2010

Janjikan Cair Sebelum Puasa

[ Kamis, 05 Agustus 2010 ]
BOS, TF dan RMS untuk Madrasah

KRAKSAAN - Terlambatnya pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk yayasan MA dan MTs di Kabupaten Probolinggo mendapatkan perhatian serius DPRD setempat. Kemarin (4/8) masalah itu menjadi pembicaraan utama dalam hearing antara Komisi D dengan kantor Kementrian Agama (Kemenag) setempat.

Pada hearing yang Kepala Kantor Kemenag Mohammad Sirajuddin tersebut, dewan lebih banyak melontarkan pertanyaan tentang belum cairnya bantuan tersebut.

"Seperti diketahui, yayasan baik MI maupun MTs saat ini sudah tidak diperbolehkan menarik biaya lagi. Jadi dana BOS tersebut menjadi satu-satunya untuk menopang kebutuhan sekolah," ujar Misnaji, anggota Komisi D asal PKS.

Karena itu, belum cairnya dana BOS dianggap Misnaji bisa mengganggu proses belajar mengajar di madrasah. Sebab, keterlambatan dana BOS otomatis membuat biaya operasional madrasah sehari-hari menjadi terganggu

"Kalau BOS-nya belum cair, terus secara teknis menggerakkan madrasah itu bagaimana? Gurunya itu berarti kan tidak dibayar juga," jelas Misnaji. Hal itu secara tidak langsung akan berdampak serius pada proses belajar mengajar. "Kalau gurunya telat bayaran, kan juga aras-arasen untuk mengajar," imbuhnya.

Diketahui, dana BOS yang terlambat pencairannya ini termasuk dana BOS untuk periode yang kedua. Yakni dana untuk bulan April, Mei dan Juni. Sementara periode pertama pada tahun ini, yakni Januari, Februari dan Maret sudah tuntas pada Juni lalu.

Selama hearing terungkap juga, ternyata bukan hanya dana BOS yang tersendat. Tetapi juga tunjangan fungsional (TF) untuk guru dan bantuan siswa miskin (BSM).

Kepala Kemenag M Sirajuddin menjelaskan, pencairan tiga bantuan itu terlambat, karena ada kendala teknis. Untuk dana BOS misalnya, pada pencairan tahap kedua ini ada aturan baru.

Pada periode pertama dana BOS langsung dicairkan melalui Kanwil Jatim. Namun, saat ini pencairan langsung ke masing-masing Kemenag setempat. "Kendalanya ada beberapa yayasan yang salah mencantumkan nomer rek. Ada juga kesalahan penulisan kepala sekolah madrasah. Sekedar diketahui, saat ini banyak kepala sekolah yang sudah ganti. Namun nama yang dicantumkan masih yang lama," jelas Sirajuddin.

Nah, beberapa kendala administrasi itu membuat pencairan dana bantuan tersebut sedikit tersendat. "Karena itu, kami sudah mengingatkan ke tiap-tiap lembaga untuk lebih teliti mencantumkan administrasinya," imbuhnya.

Jika masalah administrasi sudah dipenuhi, Sirajuddin berjanji semua bantuan bakal cair dalam waktu dekat. "Saat ini semuanya sedang dalam proses. Insya Allah akan cair dalam waktu dekat. Target kami semua bantuan sudah cair sebelum puasa," ungkapnya. (mie/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=173484

Tidak ada komentar:

Posting Komentar